kel.5 (devi s.r) motivasi&job performance
TRANSCRIPT
Motivasi &
Job Performance
Disusun Oleh :Devi Slamananda RofiqohRofiudin
PSIKOLOGIUNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
Motivasi
Menurut Greenberg & Baron (1997), motivasi adalah suatu proses yang membangkitkan, mengarahkan, dan menjaga / memelihara perilaku manusia agar terarah pada tujuan.
Dalam motivasi harus mengandung 3 komponen di dalamnya yakni :
- Sesuatu yang membangkitkan. - Arah tindakan yang diambil. - Seberapa lama seseorang akan bertahan pada
pilihan yang dibuatnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Teori-teori Motivasi
1. Content TheoryContent Theory menitikberatkan pada ”apa” itu motivasi dan faktor ”didalam” individu yaitu meliputi energi, mengarahkan, mempertahankan, dan mengakhiri perilaku.
Content theory fokus pada kebutuhan individu dalam menjelaskan job satisfaction, perilaku pekerja, dan sistem reward.
a. Teori Kebutuhan Maslow Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan Sosial Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi diri
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri).
Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi.
Teori ERG Alderfer
Individu mempunyai kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E), keterkaitan (Relatedness) (R), dan pertumbuhan (Growth) (G).
Penjelasan tentang teori ERG Aldefer menyediakan sarana yang penting bagi manajer tentang perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seseorang bawahan misalnya, pertumbuhan nampak terkendali, mungkin karena kebijaksanaan perusahaan, maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan bahwa individu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat kebutuhan.
Herzberg’s Two-Factor Theory
Menurut Herzberg cara terbaik untuk memotivasi karyawan adalah dengan memasukan unsur tantangan dan kesempatan guna mencapai keberhasilan dalam perkerjaan mereka.
Penerapannya dengan pengayaan pekerjaan (job enrichement) yaitu suatu teknik untuk memotivasi karyawan yang melibatkan upaya pembentukan kelompok-kelompok kerja natural, pengkombinasian tugas-tugas, pembinaan hubungan dengan klien, pembebanan vertikal dan pembukaan saluran balikan.
Teori Motivasi Berprestasi Mc Clelland
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.
Kebutuhan akan Prestasi adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan
Lanjutan...
Kebutuhan akan KekuasaaanKaryawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang.
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau BersahabatHasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain
2. Process Theory
a. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)Teori ini berpendapat bahwa faktor yang memotivasi seseorang dalam melakukan pekerjaannya adalah reward yang akan diterima dari suatu pekerjaan. Asumsinya seseorang akan mengulangi suatu perilaku bilamana perilaku tersebut mendapat konsekuensi yang diinginkan, dan akan menghentikan perilaku tersebut bilamana perilaku itu mendapat konsekuensi yang tidak diinginkan
b. Teori Harapan dari Vroom
Tindakan seseorang cenderung untuk dilakukan karena harapan hasil yang akan dia dapatkan. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan nampknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
c. Goal setting Theory (Teori Penetapan Tujuan)
Penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pada pekerjaan saja, tetapi juga merangsang karyawan untuk mencari atau menggunakan bahwa melibatkan para karyawan dalam menetapkan tujuan dapat menumbuhkan motivasi kerja dan pencapaian prestasi kerja yang maksimal.
d. Equity theory dari Stacy Adams
Jika orang melakukan pekerjaannya dengan imbalan gaji/penghasilan, mereka memikirkan tentang apa yang mereka berikan pada pekerjaannya (masukan) dan apa yang mereka terima untuk keluaran kerja mereka.
Masukan adalah segala sesuatu yang dianggap oleh tenaga kerja sebagai yang patut menerima imbalan. Misalnya macam pendidikan, jumlah jam kerja, pengalman kerja sebelumnya. Keluaran ialah segala jenis hal yang dipersepsikan orang sebagai imbalan terhadap upaya yang diberikan, seperti gaji, tunjangan kemaslahatan, dan penghargaan/pengakuan.
Job Performance
Job performance berkenaan dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya.
Tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang di dalam melakukan tugas pekerjaannya dinamakan level of performance oleh Vroom (1964).
Hubungan Antara Motivasi & Job Performance
Kaitan motivasi kerja dengan job performance dapat diungkapkan sebagai berikut: Job performance adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan, dan peluang. Dengan kata lain job performance adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang (Robbins, 2000).
Bila motivasi kerja rendah, maka job performance-nya akan rendah pula meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia.
Lanjutan...
Pada motivasi kerja yang proaktif orang akan berusaha untuk menigkatkan kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaan dan/atau akan berusaha untuk mencari, menemukan, dan/atau menciptakan peluang dimana ia dapat mengguanakan kemampuannya untuk dapat job performance yang tinggi.
Sedangkan Motivasi kerja seorang yang reaktif, cenderung menunggu upaya atau tawaran dari lingkungannya, ia baru mau bekerja jika didorong, dipaksa (dari luar dirinya) untuk bekerja
TERIMAKASIH