kelainan gigi akibat gangguan pertumbuhan dan...
TRANSCRIPT
KELAINAN GIGI AKIBAT GANGGUAN
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
� Suatu hari saya bertemu teman lama, teman ketika SMP. Dia bersama anaknya yang sudah remaja. Tanpa disadari saya melihat gigi anak teman saya. Dalam hati saya berkata, wah . . . giginya diskolorasi.
� Dan . . . . ketika ia tersenyum terlihat gigi insisivus dua atas tidak ada. Dan . . . . ketika ia tersenyum terlihat gigi insisivus dua atas tidak ada.
Inisiasi ProliferasiProliferasi
HistodiferensiasiMorfodiferensiasi
AposisiKalsifikasi
Erupsi
KELAINAN GIGI
I. JUMLAH GIGI
II. UKURAN GIGIII. UKURAN GIGI
III. WAKTU ERUPSI
IV. STRUKTUR GIGI
V. DISKOLORASI
I. JUMLAH GIGI
Normal
Gigi sulung : 20 buahGigi tetap : 32 buah
Etiologi kelainan jumlah gigi
HerediterRadiasiTraumaTraumaInfeksiNutrisi/hormonal
Jenis kelainan jumlah gigi
1. Anodonsia / HipodonsiaSupernumerari2. Supernumerari
ANODONSIA / HIPODONSIADefinisi :
� Anodonsia : Tidak adanya seluruh gigi
� Hipodonsia : Tidak adanya satu atau � Hipodonsia : Tidak adanya satu atau beberapa gigi
� Lokasi : Gigi sulung atau tetap. I2, P2, P2, M3, I1
Anodonsia
Hipodonsia : I2 I2
Hipodonsia : Chondroectodermal Dysplasia.4 thn, laki-laki
Hipodonsia (RA). Anodonsia (RB)hypohidrotic Ectodermal Dysplasia
Pertimbangan : Usia, lokasi, estetik
TERAPI
I2: Protesa P2: Orto, protesa
I1: Protesa
Hipodonsia 2 2 (10 thn). Diastema dirawat orto dan 2 dipasang protesa
Hipodonsia 2 2 (15 thn). Dirawat dengan fixed prothesa bridge .
II. SUPERNUMERARY TEETH
Definisi :
Suatu keadaan yang ditandai denganjumlah gigi yang berlebih
Komplikasi gigi berlebih
krowded persistensimalposisi malposisi
kistadiastema
estetis
Tanda klinis gigi berlebih
Erupsi gigi sulung dan tetap terhambat
Perubahan hubungan aksial dengan gigi tetangga
Rotasi gigi insisivus tetap
Diagnosa awal
Ronsen dan klinis
Lokasi
Ronsen dan klinis
Mencegah kerusakanlebih parah
Mesiodens
Laterodens
Distomolar
Waktu ideal : 6 – 7 tahun
Terapi Terapi
Tergantung letak ekso dan
dan akibat observasi
MakrodonsiaMakrodonsia
Mikrodonsia
makrodonsia
Jarang ditemukan.
DD : Gigi GandaDD : Gigi Ganda
Ukuran : 7,7 – 9,2 cmEkso bila mengganggu
DD Makrodonsia : Gigi ganda
MIKRODONTIA
� Btk mahkota peg shaped, conical� DD.Gigi berlebih. � Diastema � Terapi : Penambalan,
J. krown, observasi
� Peg shaped 1 (9 thn). � Ditambal dengan komposit resin
WAKTU ERUPSI
Natal teeth
TeethingTeething
Submerged teeth
Erupsi ektopik
Erupsi tertunda
Natal teeth
� Gigi natal : dibawa lahir� Gigi neo natal : 1–30 hari kelahiran
- Posisi benih- Posisi benih- Waktu erupsi ↑
ETIOLOGI - Keturunan- Sifilis kongenital- Ggn kelenjar- Defisiensi nutrisi
Gambaran klinis
Perkembangan gigi kurang
Ukuran kecil Ukuran kecil
Bentuk konikalWarna kuning Akar tdk ada � mobilitiInsisivus bawah (85 %)
TERAPITERAPI
•Observasi•Ekso (mobiliti). 10 hari setelah kelahiran•Haluskan dengan bur
� Komplikasi : Riga Fede
Natal teeth with ulceration of tongue. Treatment was smoothening of sharp incisal edges with a highspeed finishing bur
Teething
Definisi : Proses fisiologis waktu erupsi gigi yang
diikuti gejala lokal dan sistemik
Gejala :Gejala :
Lokal : Rongga mulut
- gusi bengkak
- hipersalivasi
- putih sekitar gigi
Wajah
- Eritema
- Asimetris- Asimetris
Sistemik :
Gelisah
Lima gejala teratas
DiareDemam
GelisahNafsu makan ↓Rasa haus ↑Diare berat
DemamInflamasi gusiGgn pernafasanGgn tidur
KISTA ERUPSI
�DEFINISI : Kista yang terjadi akibat rongga folikuler sekitar mahkota gigi yang akan erupsi menggembung karena penumpukan cairan dari jaringan atau darahjaringan atau darah
Klinis :Warna kebiru-biruanMukosa bengkakTergigit � SakitTergigit � Sakit
Terapi :ObservasiInsisi + premedikasi
GIGI MOLAR SULUNG TERPENDAM :
SUBMERGED TEETH
Definisi : Molar sulung gagal mempertahan kan posisinya akibat perkembangan gigi posisinya akibat perkembangan gigi disebelahnya : posisi molar sulung menjadi di bawah permukaan oklusal
Etiologi :Belum pastiDiduga ankilosis
Terapi :ObservasiEkso
ERUPSI EKTOPIK GIGI MOLAR SATU TETAP
Erupsinya gigi molar satu tetap yang Erupsinya gigi molar satu tetap yang
keluar dari posisinya, mendorong
molar dua sulung disebelahnya :
terjadi resorpsi pada akar /
mahkota molar dua sulung
ETIOLOGI
Lokal :Ukuran gigi & rahangJalan erupsiErupsi diniErupsi diniPertumbuhan tl (-)
infeksi pulpaHerediter :
Saudara kandung sakit
PERAWATAN :
Tujuan : menjauhkan gigi yang erupsi ektopik terhadap resorpsi.
Pencabutan Perawatan
Tanpa pencabutan
1. Brass ligature wire
2. Helical spring 3. Grinding/slicing4. Pesawat Humprey
Helical Spring
Brass ligature wire
Slicing
ERUPSI GIGI TERTUNDA
Etiologi :
Insisivus �Insisivus �resorpsi gigi sulung terlambat dilaserasi mahkotadens supernumerarykehilangan dini
Gigi insisivus atas kiri satu dan dua sulung persistensi. Gigi pengganti tdk erupsi karena ada odontoma
Gigi kaninus
Penyimpangan jalan erupsi
Gigi premolarGigi premolar
Tekanan �penyimpangan erupsiResorpsi terlambatBerjejalMolar sulung terpendam
Gigi molarImpaksi kearah lain
Terapi :
Bedah Kombinasi bedah dan ortodonsi
ENAMEL ENAMEL ENAMEL ENAMEL
ENAMEL ENAMEL
DENTINDENTIN
SEMENTUMSEMENTUM
ENAMEL ENAMEL
DENTINDENTIN
SEMENTUMSEMENTUM
KELAINAN STRUKTUR GIGI
ENAMELAmelogenesis ImperfektaHipoplasia Enamel
Gambaran KlinisGroove, pit, fisur pada enamelGuratan lebih dalamPada gigi sulung/tetap
� Amelogenesis Imperfekta (a)� Infant Enamel Hipoplasia (b)
(a) (b)
Amelogenesis Imperfekta
Gambaran opasity pada
(a) gigi insisivus atas kanan, kiri tetap ; (b) molar satu tetap atas ; (c) insisivus satu, dua atas kiri tetap karena
trauma usia 10 bulan. trauma usia 10 bulan.
(a) (b) (c)
Lokal
Trauma
Umum
LingkunganPrenatal
Etiologi
InfeksiRadiasiIdiopatik
PrenatalNeonatalPostnatalHerediter
DENTIN
Etiologi Herediter
Dentinogenesis ImperfektaDentinogenesis ImperfektaWarna biru, abu-abu, translusenEnamel terpisah,dentin lunakDentin tipis,tanduk pulpa besar
� Dentinogenesis Imperfekta
� Dentin displasia
SEMENTUM
Aktifitas sementoblas >> sementumbersatu dengan ligamen periodontal(ankilosis)
Etiologi 1. Lokal (radang, trauma)2. Sistemik (akromegali, paget)
PERAWATAN
TUJUAN
1. Penampilan
� Gigi depan :RK, akrilik siap pakai/porselen
2. Menghilangkan sakit3. Mencegah atrisi4. Mengembalikan fungsi
gigi
� Gigi belakang :Amalgam, RK,GIC, SSC, porselen
V. KELAINAN BENTUK GIGI
1. GIGI GANDA
2. MALFORMASI I2
3. DILASERASI
To help protect your privacy, PowerPoint prevented this external picture from being automatically downloaded. To download and display this picture, click Options in the Message Bar, and then click Enable external content.
GIGI GANDA
Definisi �Penyatuan (fusi) 2 benih �Penyatuan (fusi) 2 benih � Terbelahnya (geminasi/dikotomi
satu benih gigi)
Gigi insisivus satu kiri ganda
Gigi fusi
Geminasi
PERAWATAN
Estetik
pemisahan mahkota dan akar
groove pada mahkota dibentukgroove pada mahkota dibentuk
Malformasi I2
Gambaran klinisMahkota kecil : Peg shapedLekukan pada palatal : Lekukan pada palatal : Dens in densMudah terserang karies
Terapi : ekso, tambal
DILASERASI
Pembengkokan pada mahkota/akar
Trauma selama pembentukan gigi
Terapi :Ekso (bedah)Bedah & Orto
DISKOLORASI
Penyimpangan warna gigi
Etiologi : Perubahan warna
Formatif Infiltratif SemuFormatif Infiltratif SemuTetrasiklin Endogen EksogenDentin displasia pulpa non vital kalkulusFluorosis perdarahan plak
Eksogen KerusakanAmalgam KariesHipoplasia
� Tetrasiklin� Tetrasiklin
� Stain
Diskolorasi karena tetrasiklin
1. Grinding/polish2. Skeling2. Skeling
3. Bleaching4. Mahkota
5. Penambalan