kelainan kelenjar sebacea dan ekrin

Upload: bontor-daniel-sinaga

Post on 08-Mar-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hayo lohhhh

TRANSCRIPT

CAKUL KELAINAN KELENJAR SEBACEA DAN EKRINDr. Arum Krismi, M.Sc, Sp.KKCakuler: Bontor

PENDAHULUANJika kita lihat kembali SKDI, maka beginilah kompetensi mengenai kelanan kelenjar sebacea dan ekrin yang harus kita kuasai:No.PenyakitKompetensi

1.Akne vulgaris ringan4A

2.Akne vulgaris sedang-berat3A

3.Hidradenitis supuratif4A

4.Dermatitis perioral4A

5.Miliaria4A

Mengingat anatomi:Glandula sebaceous itu melekat pada folikel rambut. Rambut itu sendiri terbagi menjadi dua: vellus dan terminal. Vellus itu ada di seluruh permukaan tubuh, kalau terminal ada di rambut-rambut tebal (kepala, alis, bulu mata, ketiak, pubis, dada pada laki-laki). Khusus untuk wajah ada yang namanya folikel pilosebaceus. Khasnya adalah rambutnya jenis vellus (halus), tetapi kelenjar sebaceousnya besar sekali.Berikut adalah mikroorganisme/flora normal yang hidup di kelenjar pilosebaceus. Ada: Propionibacteria Acne letaknya paling bawah Stapylococcus epidermidis Pityrosporum ovale (malazzea furfur) merupakan jamur dimorfik (memiliki dua fase hidup), letaknya paling luar. Juga berperan pada timbulnya ketombe

AKNE VULGARIS (JERAWAT) Peradangan menahun folikel pilosebasea Terjadi pada usia remaja (cewek: 14-17 th; cowok: 16-19 th). Namun anak jaman sekarang bisa terjadi lebih cepat, karena dukungan nutrisi dan informasi sehingga kematangan seksual menjadi lebih cepat. Contohnya pada anak perempuan usia 9 tahun sudah bisa jerawatan. Jerawat dipercaya orang awam sebagai tanda kematangan seksual. Biasanya jerawat mendahului menarche Dapat sembuh sendiri. Karena yang paling berperan adalah hormoneMengapa penting? Jerawat ini yang menimbulkan banyak sekali klinik kecantikan, karena pria maupun wanita malu dengan wajahnya Bekas jerawat dapat menimbulkan hiperpigmentasi, skar/jaringan parut Sehingga biaya perawatan kulit meningkat Tingkat morbiditas tinggi

Jerawat sendiri dipengaruhi oleh suatu hormone, yakni DHT (Dehidro Testosteron). Mengapa perempuan bisa jerawat? Bukannya testosterone cuma di laki-laki? Berarti blok 14mu belum katham wkwkw.Sama seperti hormone steroid, asalnya dari kelenjar hipofisis, khusus untuk DHT, turunannya ada di adrenal DHEA (Dehidro Epiandrosteron) DHEAS (Dehidro Epiandrosteron sulfat) + enzim Hidroksi Steroid Dehidrogenase (HSD) Androstenedione + enzim Hidroksi Steroid Dehidrogenase (HSD) Testosterone + enzim Alfa reductase DHT di kulit.DHT ini akan menyebabkan di kulit:a. Stratum korneumnya menebal (hiperkeratotik infundibulum), korneosit lebih lengket, sekresi sebum lebih meningkat disebut Mikrokomedo.b. Apabila tidak tertangai dengan baik, akan menjadi komedo. Komedo (kumpulan korneosit yang lengket karena sebum), kemudian ostium folikularisnya akan melebar karena ada komedonyac. Apabila tidak tertangani dengan baik, maka mulaii timbul papul atau pustule bahkan dua-daunya (papulopustul): ostium folikularnya melebar, mulai ada sel-sel radang karena P.acnes makanannya (korneosit+sebum) tambah banyak otomatis jumlah P.acnes bertambahd. Kalau tidak tertangani lagi maka akan timbul nodul: dinding folikelnya pecah, sel-sel inflamasi tambah banyak lagi, hasil akhir berupa jaringan parutSeperti pada gambar..

Jenis komedo: Whitehead komedo (kepalanya putih) Blackhead comedo (kepalanya hitam) karena dia teroksidasi sehingga warnanya hitam* Perjalanan alamiah komedo aja bisa menjadi nodul ujung-ujungnya, apalagi kalau sambil dipencet-pencet tuh siapa yang hobi mencetin komedo? Hehe. Karena jari kita tidak steril, kalau menggunakan alat. Harap diingat bahwa memencet komedo itu hampir sama seperti kita memencet pasta gigi, jadi ada yang ke atas keluar, tapi ada juga yang turun ke bawah. Nah yang turun ke bawah itu sel inflamasi dan sisa-sisanya. Makannya sebaiknya jangan dipencet-pencet ya jerawatnyaa hehe.KRITERIA DIAGNOSIS Usia: remaja Predileksi: daerah seborea (wajah, bahu, dada atas, punggung atas, lengan atas). Kadang ada yang semuanya bersih, tapi punggungnya jerawatan semua, dll. Kadang tidak sadar bahwa itu jerawat, malah dikira alergi UKK: polimorfi (komedo, papul, pustule, nodul, kista, sikatrik)* Untuk masalah jerawat ini yang biasanya disalahkan itu adalah makanan (misal: gaboleh makan telor, coklat, gorengan, amis-amis, dll). Memang makanan dengan indeks glikemik tinggi itu dapat menyebabkan jerawat, namun yang harus dipahami disini adalah yang paling berpengaruh adalah: Hormone Makanan dengan indeks glikemik tinggi (fast food, coklat yang udah jadi toblerone delfi dll, susu sapi murni karena masih mengandung hormone dari sapinya) Jam tidur malam, karena hormone ada variasi diurnal (jam biologis). Kalau musim ujian atau nonton bola hehe Membersihkan wajah yang jarang. Kadang-kadang pakai sabun, padahal pentingPENGOBATAN Untuk kompetensi sedang-berat (3A) hanya diberi pengobatan pertama (first line) setelah itu dirujuk, pengobatan pertama adalah Retinoid topical atau kombinasi. Pada kondisi ringan: second line drug dapat ditambah dengan asam azelaic atau asam salisilat Bisa juga dengan ekstraksi komedo, boleh pencet komedo asal denan sterilitas yang baik. Syaratnya adalah harus sudah diterapi dengan retinoid topical! Kalau tidak sembuh, rujuk ke dokter kulit. Perhatikan bahwa tidak ada digunakan steroid topical, karena steroid masuk ke yang oral yang bukan kompetensi kita. Kalau kita periksa ke klinik kecantikan pastikan minta obat yang tidak ada steroidnya! Ex: isoretinoid oral sudah beredar blackmarket padahal belum disetujui BP-POM, karena teratogenikDERMATITIS PERIORAL Ditandai: papul dan pustule kecil, multiple, tersebar di sekitar mulut Etiologi yang paling banyak: penyalahgunaan kortikosteroid topical potensi kuat sehingga menyebabkan erupsi ekneformis Mirip jerawat, tetapi bukan jerawat. Tidak ada komedonya Kadang sampai daerah nasolabial, sekitar batang hidungPENGOBATAN Hindari Steroid topical: untuk mencerahkan wajah karena ada efek antiproliferasi, anti inflamasi, tetapi ada yang salah untuk pengobatan jerawat sehingga muncul dermatitis perioral First line: metronidazole topical (di Indo belum nada). Obat sistemiknya ada Tetracyclin, doxycycline, minocycline. Second line: eritromycin atau clindamycin. Obat sistemiknya yaitu erythromycin Semua sediaan topical tidak ada di puskesmas, sehingga bisa diberikan yang sistemik kemudian dirujuk dengan pesan supaya krim malamnya harap dihentikanHIDRADENITIS SUPURATIVA Infeksi kelenjar apokrin Etiologi: Staphylococcus aureus, Streptococcus, E.coli, P.mirabilis, P.aeruginosa Sering didahului trauma (keringat meningkat, deodorant, rambut ketiak dicabut/dicukur) Predileksi: daerah-daerah dengan kelenjar apokrin (ketiak, anogenital, areola mamae) Timbul pertanyaan: rambut-rambut disitu boleh dicukur gak? Jawabannya adalah jangan dicabut, dicukur boleh asal kebersihannya baik. Paling bagus adalah dipotong pakai guntingGEJALA KLINIS: Bila sudah masuk sistemik, biasanya disertai demam dan malaise Biasanya awalnya berupa papul, lalu membesar menjadi nodul, kalau tidak diobati bisa timbul abses fistula, menjadi sinusTERAPI Kelenjar apokrin: ujungnya dirambut, namun glandulanya di dalam dan berkelok-kelok. Sehingga diberikan antibiotic oral (eritromisin, tetrasiklin, minosiklin, klindamisin). Tetrasiklin sekarang sudah sulit ditemui Diberi kortikosteroid oral Kortikosteroid intra lesi Bedeah (insisi)STAGES Stage I: pembentukan abses, single atau multiple, tanpa sinus dan jaringan parut Stage II: absesnya hilang timbul dengean pembentukan traktus dan jaringan parut, single dan multiple jaraknya terpisah jauh Stage III: difus atau menyebar dekat, atau multiple saling terhubung dan banyak abses sepanjang area tersebut* Kompetensi kita hanya di Stage I!PENGOBATAN Dengan klindamisin 300mg 2-3x/hari dan Rifampicin 300mg 2x/hari selama 4-12 minggu Untuk stage II dan III langsung dirujukMILIARIA Adalah biang keringat (bahasa jawa: keringet buntet) Gangguan integritas kelenjar sudorifera ekrin keringat disekresikan ke lapisan-lapisan kulit. Seharusnya keringat disekresikan di atas stratum korneum. Berdasarkan leteak sumbatan: Miliaria kristalina (subkorneal) jika sumbatannya ada di bawah stratum korneum/subkorneal Miliaria rubra (stratum spinosum) Miliaria profunda (dermis atas)SubkornealStratum spinosumDermis atas

1. MILIARIA KRISTALINA Vesikel jernih, dinding rapuh, tidak ada tanda radang, multiple, tersebar Banyak terjadi saat udara panas Terjadi pada bayi, pasien ICU (obat kolinergik dan adrenergic). Dulu ICU belum pakai AC, pasien dapat obat tersebut, fungsi obat kolinergik dan adrenergic di kelenjar keringat adalah.. (?) Dapat sembuh sendiri, dengan terapi Terapi: Hindari panas berlebihan Perbaiki ventilasi Pakaian tipis dan menyerap keringat2. MILIARIA RUBRA UKK: Papul eritem, multiple, tersebar Kalau sudah jadi pustule miliaria pustulosa Keluhan: Gatal, karena ada sel inflamasi sehingga membentuk papul, pustule rasanya gatal Terjadi pada bayi, anak, dan dewasa Banyak berkeringat, lingkungan panas dan lembab Dapat sembuh sendiri Terapi: Pakaian tipis dan menyerap keringat Losio Faberi (isinya sama seperti Caladine lotion) + antipruritus3. MILIARIA PROFUNDA Sangat jarang, sehingga sulit mencari fotonya wkwk Terjadi setelah miaria rubra UKK: papul putih, keras Terapi: Hindari panas dan kelembaban berlebihan Perbaiki regulasi suhu Pakaian tipis dan menyerap keringat Losio calamine + antipruritus* perhatikan bahwa tidak ada yang memberikan steroid topical pada semua penyakit pada kuliah ini* Kalau mau memberi obat, pastikan diagnosisnya terlebih dahulu