kelompok 4 berbicara
TRANSCRIPT
SELAMAT PAGI...Sabtu 15 April 2023
Margareta Suryandani
Nur Isni Purwinanti
Yanuar Prima Nur Hakim
Kelompok 4
Namun Sebelumnya...
Menyimak Berbicara
Membaca Menulis
BERBICARA SEBAGAI
KETERAMPILAN BERBAHASA
INDONESIA
Yang akan dipelajari...
1• Pengertian berbicara
2• Tujuan berbicara
3• Jenis-jenis berbicara
4• Proses berbicara
PENGERTIAN BERBICARA
Linguis berkata bahwa “speaking is language”
Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak,
yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. (Greene & Petty, 1971: 39-40)
Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan personalitas
atau kepribadian, mencerminkan lingkungan sang pembicara, kontak-kontak sosial,
pendidikannya. Aspek-aspek lain , seperti cara berpakaian atau mendandani
pengantin, adalah bersifat eksternal, tetapi ujaran sudah bersifat inheren, pembawaan.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hamper-
hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan
pembicaraannya maupun para penyimaknya; apakah dia bersikap tenang serta
dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkomunikasikan gagasan
gagasannya dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak (Mulgrave, 1954:3-
4).
Dengan demikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan kebutuhan sang pendengar atau penyimak. Pada
hakikatnya, berbicara merupakan suatu proses berkomunikasi sebab di
dalamnya terdapat pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.
TUJUAN BERBICARA
Tujuan Berbicara
untuk berkomunika
si
Memberitahukan,
melaporkan (to inform)Menjamu, menghibur
(to entertain)
Membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (to persuade
Gabungan atau campuran dan maksud itupun
mungkin saja terjadi. Suatu pembicaraan misalnya
mungkin saja merupakan gabungan dan melaporkan
dan menjamu begitu pula mungkin sekaigus
menghibur dan meyakinkan (Ochs and Winker, 1979:
9).
Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka
seyogyanyalah sang pembicara memahami makna segala sesuatu
yang ingin dikomunikasikan; dia harus mampu mengevaluasi efek
komunikasinya terhadap (para) pendengarnya; dan dia harus
mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi
pembicaraan , baik secara umum maupaun perorangan.
Prinsip yang mendasari kegiatan berbicara (Brooks, 1964: 30-31).
Membutuhkan paling sedikit dua orang
Membutuhkan sandi linguistik yang
dipahami bersama
Menerima atau mengakui suatu aturan referensi
umum
Merupakan suatu pertukaran antara
partisipan
Menghubungkan setiap pembicara
dengan yang lainnya dan lingkungan nya
dengan segera.
Berhubungan atau berkaitan dengan
masa kini.
Hanya melibatkan aparat atau
perlengkapan yang berhubungan dengan suara/ bunyi bahasa dan pendengaran
Secara tidak pandang bulu menghadadapi
serta memperlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima
sebagai dalil
Beberapa cara telah diusahakan oleh para ahli untuk menganalisa proses berbicara.
Analisis yang dilakukan oleh Woolbert (1927) bersifat khas serta mengandung modifikasi
yang sering diremehkan orang, tetapi sebenarnya perlu mendapat perhatian
Pertama, sang pembicara merupakan suatu kemauan, suatu maksud , suatu makna
yang diinginkannya dimiliki oleh orang lain yaitu suatu pikiran (a thought) .
Kedua, sang pembicara adalah pemakai bahasa, membentuk pikiran dan perasaaan
menjadi kata-, kata.
Ketiga, sang pembicara adalah sesuatu yang ingin disimak, ingin didengarkan,
menyampaikan maksud dan kata-katanya kepada orang lain melalui suara.
Terakhir, sang pembicara adalah sesuatu yang harus dilihat, memperhatikan rupa,
suatu tindakan yang harus diperhatikan dan dibaca melalui mata (Knower1957:1991)”
Pengetahuan mengenai hakekat sang pembicara itu akan turut pula
membuat kita menjadi penyimak yang baik. Keberhasilan seseoarang
berkomunikasi dalam masyaralat menunjukkan kematangan atau
kedewasaan pribadinya. Ada empat keterampilan utama yang
merupakam cirri prinadi yang dewasa (a mature performance) yaitu:
Keterampilan sosial
Keterampilan
semantik
Keterampilan fonetik
Keterampilan vokal
JENIS BERBICARA
Jenis-Jenis Berbicara
Berbicara dimuka umum pada masyarakat
(public speaking)
Berbicara pada konferensi
(conference speaking)
Berbicara dimuka umum pada masyarakat (public speaking)
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat melaporkan atau memberitahukan; yang bersifat informatif (informative speaking).
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan (fellowship speaking);
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (persuasive speaking);
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang dan hati-hati (deliberative speaking).
Berbicara pada konferensi
(conference speaking)
Diskusi kelompok (group
discussion),
Tidak resmi (informal),
Kelompok studi (study groups).
Kelompok pembuat
kebijaksanaan (policy making
groups).
Komite
Resmi (formal)
Konferensi
Diskusi panel
Simposium
Prosedur Perlementer
(parliamentary procedure)
Debat.
PROSES BERBICARA
Kegiatan berbicara dilakukan untuk mengadakan hubungan sosial
dan untuk melaksanakan suatu layanan.
Dalam proses belajar berbahasa di sekolah anak-anak mengembangkan
kemampuannya secara vertikal tidak secara horizontal. Maksudnya
mereka sudah dapat menyampaikan pesan secara lengkap meskipun
belum sempurna. Makin lama kemampuan tersebut menjadi semakin
sempurna
Ellis Dewat Nunan (1991:46) mengemukakan adanya tiga cara untuk
mengembangkan secara vertikal dalam meningkatkan kemampuan
berbicara
Menirukan pembicaraan orang lain (khususnya guru)
Mengembangkan bentuk-bentuk ujaran yang telah dikuasai. Mendekatkan
atau menyejajarkan dua bentuk ujaran, yaitu bentuk ujaran sendiri yang
belum benar dan ujaran orang dewasa (terutama guru) yang sudah benar.
Kesulitan berbicara seperti halnya kesulitan dalam menyimak
disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang
menimbulkan kesulitan dalam bebicara yang datang dari teman
bicara. Seperti yang kita ketahui dalam setiap kegiatan berbicara
teman bicara menafsirkan makna pembicaraan agar dapat
berlangsung terus sampai tujuan pembicaraan tercapai. Apabila
teman bicara tidak dapat menangkap makna pembiacaraan maka
pembicaraan terputus atau dengan kata lain tujuan komunikasi
tidak tercapai.
TERIMA KASIH
Kritik dan Saran
• Hendri
Bagan tolong diperbesar, warna dikontraskan. Tolong Prinsip-prinsip berbicara dibuat point-point.
• Nia Octavia
Tolong jelaskan 4 ketrampilan berbicara. Prinsip-prnsip berbicara sulit dipahami. Kalau menjelaskan tolong diberi point-pointnya.
• Mitha
Permainan warna tolong dibuat agar jelas. Bagan dibuat satu persatu supaya terlihat jelas.
Pertanyaan
• Puput
Faktor-faktor pendukung public speaking. (Yanuar, Nisa Romadhoni)
• Luth P
Cara mengatasi orang yang malu berbicara. (Nur Isni)