kelompok 5 isbd
TRANSCRIPT
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 1/23
KELOMPOK 5:
1. DEWAR YUFRIADI
2. MARDIAWATI
3. MIRNAYANTI
4. SAHABUDDIN
5. NURDIN
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPURER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 2/23
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Manusia,
Moralitas, dan Hukum”, yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Ilmu Sosial dan budaya dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang penulis
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan penyusunan selanjutnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Ilmu sosial dan
budaya dasar, serta kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah
ini, semoga semua amal baik semua pihak mendapat imbalan yang belipat dari Allah SWT.
amiin.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.
Makassar, 24 Maret 2012
Penulis
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 3/23
DAFTAR ISI
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 4/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan. Dewasa ini masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia
berkaitan dengan nilai, moral, dan hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan,
menjilat, dan perbuatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama
dan moral karena dengan adanya panutan, nilai, bimbingan, dan moral dalam diri
manusia akan sangat menentukan kepribadian individu atau jati diri manusia, lingkungan
sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai yang mengarah kepada pembentukan
moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi
pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang
sangat kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan
mendukung terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung
dari nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan
keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan
keluarga adalah penanaman nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam
segenap aspek.
B. Rumusan Masalah
1. Nilai moral sebagai sumber budaya dan kebudayaan
2. Moralitas dan norma masyarakan dan bernegara.
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 5/23
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia, Moral, dan Hukum
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living
organism).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara
ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan
vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh
kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu
tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi
kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk
hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu
bersumber dari lingkungan
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada individu
lain. Ia belajar berjalan,belajar makan,belajar berpakaian,belajar membaca,belajar
membuat sesuatu dan sebagainya,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 6/23
Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa
ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari
usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya
yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam
rumah,pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian
gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok.
Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan
aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak
mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
Pengertian Moral
Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan.Kata
mores ini mempunyai sinonim mos,moris,manner mores atau manners,morals. Dalam
bahasa Indonesia,kata moral berarti akhlak (bahasa Arab)atau kesusilaan yang
mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi
pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama
dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis ,etika adalah ajaran tentang baik
buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap,perbuatan,kewajiban,dan
sebagainya.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam
zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral
atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 7/23
diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi
dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Jadi moral adalah tata aturan
norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan
perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi
manusia yang baik.
Pengertian Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama
dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi
hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi
manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang
akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari
pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara
dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 8/23
Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada
dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela."
Disamping adat istiadat, ada kaidah yang mengatur kehidupan manusia yaitu
hukum, yang biasanya dibuat dengan sengaja danmempunyai sanksi yang jelas.Hukum
dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi keserasian
diantara wrga masyarakat dan system social yang dibangun oleh suatu masyarakat.Pada
masyarakat modern hukum dibuat oleh lembaga – lembaga yang diberikan wewenang
oleh rakyat.
Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah mengatur masyarakat
agar mengikuti pola perilaku yang disepakati oleh system social dan budaya yang
berlaku pada masyarakat tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara masyarakat
bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat
tersebut.Setiap tindakan manusia dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku
masyarakat tadi.Pola perilaku berbeda dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara
bertindak seseorang yang kemudian diakui dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola
perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila
seseorang berhubungan dengan orang lain, dinamakan social organization.
B. Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
Pengertian Moral
Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia,
mana yang baik dan mana yang wajar. Antara etika dan moral memang memiliki
kesamaan. Namun, ada pula berbedaannya, yakni etika lebih banyak bersifat teori,
sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 9/23
memandang tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum), sedangkan moral
secara lokal. Moral menyatakan ukuran, etika menjelaskan ukuran itu.
Namun demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki
perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan
manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan
dalam pembicaran moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh
dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.
Istilah moral senantiasa mengaku kepada baik buruknya perbuatan manusia
sebagai manusia. Inti pembicaraan tentang moral adalah menyangkut bidang kehidupan
manusia dinilai dari baik buruknya perbutaannya selaku manusia. Norma moral
dijadikan sebagai tolak ukur untuk menetapkan betul salahnya sikap dan tindakan
manusia, baik buruknya sebagai manusia.
Nilai itu penting bagi manusia. Apakah nilai itu dipandang dapat mendorong
manusia karena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu menarik manusia
karena ada di luar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang
sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan
harus diaplikasikan dalam perbuatan. Menilai dapat diartikan menimbang yakni suatu
kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang kemudian
dilanjutkan dengan memberikan keputusan. Keputusan itu menyatakan apakah sesuatu
itu bernilai positif (berguna, baik, indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Hal ini
dihubungkan dengan unsur-unsur yang ada pada diri manusia yaitu jasmani, cipta, rasa,
karsa, dan kepercayaan.
Nilai memiliki polaritas dan hirarki antara lain:
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 10/23
Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai polaritas
seperti baik dan buruk; keindahan dan kejelekan.
Nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan pentingnya.
Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak yang dapat
diartikan sebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Notonagoro
membagi hierarki nilai pokok yaitu:
Nilai material yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Nilai kerohanian yaitu sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian terbagi menjadi empat macam:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan estetis
manusia.
c. Nilai kebaikan moral yang bersumber pada kehendak atau karsa manusia.
d. Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan disertai
penghayatan melalui akal budi dan nuraninya.
Definisi Moral Sebagai Sumber Kebudayaan
Kita sebagai warga negara, haruslah menjaga nilai – nilai yang sudah ada sejak
jaman nenek moyang kita, dengan menjaga dan melestarikan kebudayaan untuk
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 11/23
mempertahankan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia..Akhlak serta nilai yang kita
pakai / terapkan dalam kehidupan sehari – hari haruslah kita pakai dan pertahankan agar
kita dapat terhindar dari hal – hal yang dapat meruntuhkan citra bangsa serta dapat
menghancurkan kerukunan hidup antar umat beragama. Kita juga harus mengamati
karena dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang
sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke
dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam
budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan
tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang
berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat
didalam masyarakat kita. Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa
anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari
daerah asal mereka.
Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan,
melestarikan, menjaga, serta mewarisi nilai moral kita sebagai pewaris kebudayaan
lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama
serta memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga
supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang
dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.
C. Moralitas dan Norma Masyarakat dan Bernegara
Pendidikan moral perlu ditanamkan sejak dini karena dapat mempengaruhi
perilakunya kelak ketika dewasa. Adanya panutan nilai, moral, dan morma dalam diri
manusia akan sangat menentukan totalitas diri atau individual. Oleh karena itu,
pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai dengan norma –
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 12/23
norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia utuh
dalam konteks sosialnya.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas di sekolah oleh guru saja. Ini juga dapat
dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tiga lingkungan yang amat
kondusif untuk melaksanakan pendidikan ini yaitu lingkungan keluarga, peendidikan,
dan linkungan masyarakat. Pada lingkungan masyarakat khususnya, kita harus
melaksanakan dan berusaha juga mengamalkan peratutran – peraturan yang telah di buat
/ yang telah diberlakukan. Agar kita dapat menciptakan suasana kondusif pada
lingkungan masyarakat dan saling bantu – membantu jika timbul problema pada
masyarakat. Sesuai dengan pengamalan pancasila yang menyerukan kita untuk saling
menghormati dan menghargai antar umat beragama dan orang lain, hendaknya kita
optimalkan hal tersebut mengingat komposisi warga masyarakat tidak hanya
seagama,sewatak, dan bersikap sama melainkan heterogen yang artinya bemacam –
macam suku, bermacam – macam agama dan berlainan sifat dan sikap. Hal ini
dikarenakan tidak hanya asli orang tersebut yang menetap dalam satu masyarakat saja
tetapi orang lain yang berasal dari kalangan manapun akan menetap pada masyarakat
yang kita diami, oleh karena itu bagai mana pun norma dan morealitas kita haruslah kita
bina dan kita pertahankan khususnya pada pergaulan sehari – hari dengan masyarakat.
Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, keinginan, harapan, dan segala sesuatu
pertimbangan internal (batiniah) manusia. Dengan demikian nilai itu tidak konkret dan
pada dasarnya bersifat subyektif. Nilai yang abstrak dan subyektif ini perlu lebih
dikonkretkan serta dibentuk menjadi lebih objektif. Wujud yang lebih konkret dan
objektif dari nilai adalah norma/kaedah. Norma berasal dari bahasa latin yakni norma,
yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu alat perkakas yang digunakan oleh tukang
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 13/23
kayu. Dari sinilah kita dapat mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan atau
kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau
sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu
perbuatan.
Ada beberapa macam norma/kaedah dalam masyarakat, yaitu:
a. Norma kepercayaan atau keagamaan.
b. Norma kesusilaan.
c. Norma sopan santun/adab.
d. Norma hukum.
Dari norma-norma yang ada, norma hukum adalah norma yang paling kuat
karena dapat dipaksakan pelaksanaannya oleh penguasa (kekuasaan eksternal).
Nilai dan norma selanjutnya berkaitan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin
yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide
yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.
Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Derajat kepribadian
seseorang sangat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya.
Bisa dikatakan manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Jenis-jenis Norma sosial
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 14/23
Untuk mengetahui jenis-jenis norma sosial, mari kita coba menggolongkan
menjadi dua cabang, yaitu berdasarkan kekuatan mengikatnya dan bidang-bidang
kehidupan tertentu.
a. Menurut Kekuatan Mengikat
Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan
mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang berdaya ikat lemah, sedang,
dan kuat. Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma
tersebut, dikenal empat pengertian norma, yaitu cara (usage), kebiasaan
(folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom) .
1. Cara ( Usage )
Norma ini mempunyai daya ikat yang sangat lemah dibanding
dengan kebiasaan. Cara (usage) lebih menonjol di dalam hubungan
antarindividu. Suatu penyimpangan terhadap cara tidak akan
mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan.
Misalnya, cara makan dengan mengeluarkan bunyi. Orang yang
melakukannya akan mendapat celaan dari anggota masyarakat yang
lain karena dianggap tidak baik dan tidak sopan.
2. Kebiasaan ( Folkways )
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi
daripada cara (usage) . Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan
diulang-ulang dalam bentuk yang sama yang membuktikan bahwa
banyak orang menyukai perbuatan tersebut. Contohnya kebiasaan
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 15/23
menghormati orangorang yang lebih tua, membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan sebelum makan, serta mengucapkan salam
sebelum masuk rumah. Setiap orang yang tidak melakukan perbuatan
tersebut dianggap telah menyimpang dari kebiasaan umum yang ada
dalam masyarakat. Nah, kebiasaan-kebiasaan apa saja yang kamu
lakukan, baik di rumah maupuan di sekolah?
3. Tata Kelakuan ( Mores )
Apabila kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai cara
perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan
tersebut menjadi tata kelakuan. Tata kelakuan mencerminkan sifat-
sifat yang hidup dari kelompok manusia dan dilaksanakan sebagai alat
pengawas oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata
kelakuan di satu pihak memaksakan suatu perbuatan, namun di lain
pihak merupakan larangan, sehingga secara langsung menjadi alat
agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya
dengan tata kelakuan tersebut. Dalam masyarakat, tata kelakuan
mempunyai fungsi sebagai berikut.
a). Memberikan batas-batas pada kelakuan individu.
Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan masingmasing, yang
seringkali berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Misalnya pada suatu masyarakat perkawinan dalam satu suku
dilarang, tetapi di suku lain tidak ada larangan.
b). Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya.
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 16/23
Di satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan
tindakan-tindakannya dengan tata kelakuan yang berlaku, di lain
pihak diharapkan agar masyarakat menerima seseorang karena
kesanggupannya untuk menyesuaikan diri.
c). Menjaga solidaritas di antara anggota-anggotanya
Misalnya tata pergaulan antara pria dan wanita yang berlaku bagi
semua orang, segala usia, dan semua golongan dalam masyarakat.
4. Adat Istiadat ( Custom )
Tata kelakuan yang berintegrasi secara kuat dengan polapola
perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adat istiadat. Anggota
masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapatkan sanksi
keras. Contohnya hukum adat masyarakat Lampung yang melarang
terjadinya perceraian antara suami istri. Apabila terjadi perceraian,
maka tidak hanya nama orang yang bersangkutan yang tercemar,
tetapi juga seluruh keluarga, bahkan seluruh suku. Oleh karena itu,
orang yang melakukan pelanggaran tersebut dikeluarkan dari
masyarakat, termasuk keturunannya, sampai suatu saat keadaan
semula pulih kembali. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan
melakukan upacara adat khusus (yang biasanya membutuhkan biaya
besar).
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 17/23
Menurut Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu
Apabila digolongkan menurut bidang kehidupan tertentu, dalam masyarakat ada
enam golongan utama norma, yaitu norma agama, norma kesopanan, norma kelaziman,
norma kesusilaan, norma hukum, dan mode.
1. Norma Agama
Norma agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi
penganut-Nya agar mereka mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-peraturan
hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke jalan yang benar. Daya
ikat norma agama sebenarnya cukup kuat, namun karena sanksi yang diterima tidak
langsung, masyarakat cenderung bersikap biasa-biasa saja apabila melanggar aturan
yang telah digariskan agama.
Namun, bagi orang yang tingkat pemahaman agamanya tinggi, melanggar
aturan dalam agama berarti dia akan masuk neraka kelak dalam kehidupan di akhirat.
Contohnya larangan mengambil barang milik orang lain, larangan berdusta, larangan
berzina, dan lain-lain.
2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan
segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok
masyarakat. Peraturan hidup yang dijabarkan dari rasa kesopanan ini diikuti dan
ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 18/23
Norma kesopanan ini lebih bersifat khusus. Mengapa demikian? Karena setiap
wilayah memiliki aturan dan tata pergaulan yang berbeda-beda. Selain itu, sesuatu
yang dianggap sopan oleh suatu masyarakat tertentu belum tentu sopan untuk
masyarakat lain. Misalnya, di sebagian besar negara Eropa, memegang kepala orang
yang lebih tua merupakan hal yang biasa, bahkan pada peristiwa tertentu hal itu justru
dianggap sebuah penghormatan. Namun, di Indonesia hal itu dianggap tidak sopan
dan merupakan penghinaan.
3. Norma Kelaziman
Segala tindakan tertentu yang dianggap baik, patut, sopan, dan mengikuti tata
laksana seolah-olah sudah tercetak dalam kebiasaan sekelompok manusia disebut
dengan norma kelaziman. Jumlah kelaziman sangat banyak dan hampir memengaruhi
setiap tindakan dan gerak-gerik kita. Sifatnya pun berbeda-beda dari masa ke masa,
dalam setiap bangsa, dan di setiap tempat.
Perbedaan sifat kelaziman itu disebabkan oleh berubahnya cara-cara untuk
berbuat sesuatu dari masa ke masa. Serta tergantung pada kebudayaan yang
bersangkutan. Umpamanya, masyarakat kita dulu makan dengan menggunakan
tangan, kini sudah menggunakan sendok. Ada juga bangsa atau masyarakat yang tidak
mengenal sendok, tetapi menggunakan sumpit. Orang yang melakukan penyimpangan
dari kelaziman ini dianggap aneh, ditertawakan, atau diejek.
4. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati
sanubari manusia. Peraturan-peraturan hidup ini datang dari bisikan kalbu atau suara
batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 19/23
perbuatannya. Penyimpangan dari norma kesusilaan dianggap salah atau jahat,
sehingga pelanggarnya akan diejek atau disindir. Misalnya, anak yang tidak
menghormati orang tua akan diejek dan disindir karena tindakan itu dianggap
tindakan asusila.
Apabila penyimpangan kesusilaan dianggap keterlaluan, maka pelakunya akan
diusir atau diisolasi. Contohnya, orang yang melakukan perkawinan sumbang (incest)
akan diusir dari lingkungan kelompok tempat tinggalnya karena tindakan itu dapat
meresahkan masyarakat. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan tidak dihukum
secara formal, tetapi masyarakatlah yang menghukumnya secara tidak langsung.
5. Norma Hukum
Semua norma yang disebutkan di atas bertujuan untuk membina ketertiban
dalam kehidupan manusia, namun belum cukup memberi jaminan untuk menjaga
ketertiban dalam masyarakat. Hal itu mengingat normanorma di atas tidak bersifat
memaksa dan tidak mempunyai sanksi yang tegas apabila salah satu peraturannya
dilanggar.
Oleh karena itu diperlukan adanya suatu norma yang dapat menegakkan
tatanan dalam masyarakat serta bersifat memaksa dan mempunyai sanksi-sanksi yang
tegas. Jenis norma yang dimaksud adalah norma hukum. Hukum adalah aturan tertulis
maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan yang memaksa dan yang
menimbulkan sanksi yang tegas bagi setiap orang yang melanggarnya.
Hukum sebagai sistem norma berfungsi untuk menertibkan dan menstabilkan
kehidupan sosial. Selain itu, hukum juga berfungsi sebagai sistem kontrol sosial. Oleh
sebab itu, setiap tindakan akan dikontrol oleh norma hukum dan hukum tersebut akan
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 20/23
menjatuhkan sanksi terhadap orang yang melanggarnya. Akhirnya, hukum dapat
mengaktifkan kembali suatu proses interaksi yang macet dan sekaligus menentukan
ketertiban dalam hubungan. Misalnya, dalam kasus perselisihan wilayah Israel,
Palestina, dan Lebanon yang berbuntut pada pengeboman wilayah Lebanon oleh
Israel, dan PBB bertindak sebagai penengah. Ini menunjukkan bahwa hukum berlaku
untuk memfungsikan hubungan antarkekuasaan dan menjamin ketertiban.
Fungsi Norma Sosial
Dalam kehidupan masyarakat, norma memiliki beberapa fungsi atau kegunaan. Apa sajakah
fungsi norma dalam kehidupan masyarakat? Kita mengenal beberapa fungsi norma, yaitu
sebagai berikut:
a. Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.
b. Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas
bagi para pelanggarnya.
d. Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.
e. Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya,
sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 21/23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan
arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang
memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan
budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya
Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain
karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini.
Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan
yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan
keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan
budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena
kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-
bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa,
hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
Saran
Penegakan hukum harus memperhatikan keselarasan antara keadilan dan kepastian
hukum. Karena, tujuan hukum antara lain adalah untuk menjamin terciptanya keadilan (justice),
kepastian hukum (certainty of law), dan kesebandingan hukum (equality before the law).
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 22/23
Penegakan hukum-pun harus dilakukan dalam proporsi yang baik dengan penegakan hak asasi
manusia. Dalam arti, jangan lagi ada penegakan hukum yang bersifat diskriminatif,
menyuguhkan kekerasan dan tidak sensitif jender. Penegakan hukum jangan dipertentangkan
dengan penegakan HAM. Karena, sesungguhnya keduanya dapat berjalan seiring ketika para
penegak hukum memahami betul hak-hak warga negara dalam konteks hubungan antara negara
hukum dengan masyarakat sipil.
5/14/2018 KELOMPOK 5 ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-isbd 23/23
DAFTAR PUSTAKA
http://bambang1988.wordpress.com/2009/04/13/manusia-nilai-moral-dan-hukum/
http://efriawan.wordpress.com/2012/02/02/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan-hukum/
http://sadidadalila.wordpress.com/2010/10/09/tugas-isbd/
http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html