kelompok 6 kimia fisika sol atau suspensi

Upload: ido-aprilian-tarigan

Post on 01-Mar-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Slide ttg Sol dan Suspens

TRANSCRIPT

SOL ATAU SUSPENSI

SOL ATAU SUSPENSIKelompok 6Dwi Siska Ningsih (13-053)Masniar Sirait (13-055)Risdearma Sinaga (13-057)Soraya Nasution (13-059)Evan Kurniawan (13-67)

Pengertian SolSol adalah larutan koloid dimana terdapat zat padat di dalam zat cairSol terbagi atas dua jenis yaitu :1. Sol lyophobi, dimana daya tarik menarik atau daya ikat dari fasa pendispersi dengan fasa terdispersi sangat kecil2. Sol lyophil, dimana daya tarik menarik atau daya ikat dari fasa pendispersi dengan fasa terdispersi cukup besar

Karena biasanya yang menjadi fasa pendispersi adalah air, kedua jenis sol ini sering disebut sol hydrophobi dan sol hydrophil.Pada umumnya sol anorganik adalah sol hydrophobi, misalnya sol emas, AgCl, besi, dan sebagainya;sebaliknya, sol organik seperti sol pati, protein, sabun, dan sebagainya adalah sol hydrophili

Pembuatan SolCara kondensasi atau penggabungan :1. Reaksi pertukaran rangkap disebut juga reaksi metatesis. Pada reaksi ini digunakan reaksi 2 elektrolit tapi dengan mengatur kondisi yang cocok agar tidak terjadi endapan, tetapi partikel dengan ukuran koloid. Pada reaksi yang normal, reaksi berlangsung dengan cepat sehingga partikel halus yang terbentuk bergabung membentuk endapan. Untuk mencegah reaksi yang terlalu cepat maka larutan elektrolit itu dibuat encer. Disamping itu, reaksi dilakukan pada suhu rendah agar reaksi berlangsung lambat. Kemudian, penambahan reagen secara perlahan-lahan akan membantu pembentukan koloid dan bbukan endapan. Dengan demikian, dapat dibentuk larutan koloid.Contoh : AgCl, PtCl, dll

2. Cara reduksi Sol-sol logam, seperti emas, perak, dan platima dapat dibuat dengan cara reduksi. Senyawa logam tersebut harus dibuat senetral mungkin. Untuk mereduksi, digunakan reduktor non-elektrolit seperti H2, CO, fospor, dll.Contoh : misalnya pada pembuatan sol emas dari larutan Au Cl3 dengan reduktor CO :2AuCl3 + 3CO + H2O 2Au + 6HCl + 3CO2

3. Cara Oksidasi Sol sulfur dan selenium dapat diperoleh dengan cara oksidasi. Jika asam-asam dari sulfida dan selenida dioksidasi dengan oksigen udara, oksigen murni atau sulfur oksida, maka perlahan-lahan akan terbentuk sol dari sulfur atau selenium :2 H2S + O2 2 H2O + 2S

4. Cara hidrolisa Dispersi koloid dari basa-basa lemah dapat diperoleh dari cara ini Contoh:FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3HCl

Cara Dispersi atau Penghalusan1. Desintegrasi mekanis desintegrasi atau penghancuran dari partikel-partikel yang kasar disini dilakukan dengan memakai alat-alat mekanis, umumnya adalah dari jenis gilingan. Gilingan ini dikonstruksikan untuk dapat menghancurkan partikel-partikel itu sedemikian rupa sehingga mencapai ukuran koloid. Penggiling semacam itu disebut penggiling koloid(coloid mill)

2. Peptisasi dengan Ion Peptisasi adalah istilah untuk penghalusan tidak dengan alat-alat mekanis, melainkan dengan cara kimia. Ion dari elektrolit yang sama dengan salah satu ion fase dispers dapat mepeptisasikan partikel-partikel yang kasar. Hal ini dilakukan jika dalam pembuatan sol terjadi kesalahan sehingga terjadi endapan dan bukan sol. Penambahan ion-ion yang senama itu dapar membantu stabilitas sol.

Sifat-Sifat Sol* Sifat Fisik dari solViskositas Tahanan yang dialami oleh sebagian dari zat cair untuk bergerak diatas bagian yang lain disebut dengan viskositas. Satuan untuk viskositas adalah poise. Semakin tinggi harga viskositas suatu zat cair, berarti semakin sulit zat cair itu untuk mengalir.

PlastisitasSuatu zat cair yang encer sampai kental akan mengalir kontinu hanya dengan gaya beratnya sendiri. Sebaliknya, zat-zat yang plastis hanya akan mengalir jika ada tekanan dari luar.Plastisitas dinyatakan sebagai mobilitas, artinya kemudahan mengalir.

* Sifat optik dari sol * Efek tyndal Larutan sol akan menghamburkan cahaya apabila disinari dengan seberkas cahaya. Hal ini terjadi karena partikel-partikel padat dalam sol memantulkan dan menyerap cahaya. Akan timbul bentuk kerucut pada bagian larutan sol yang dilewati cahaya, tidak seperti silinder apabila yang dilewati adalah larutan murni. Peristiwa ini disebut sebagai efek Tyndall.

* Sifat kinetik dari sol1. Diffusi dan Gerak Brown Larutan koloid melakukan difusi dengan sangat lambat. Difusi yang sangat lambat ini dpengaruhi oleh gerak Brown. Gerak Brown adalah gerak tak beraturan partikel-partikel padat dalan cairan. Gerak Brown ini timbul karena tubrukan dari partikel pelarut dengan partikel terlarut.

3. Sedimentasi Meski larutan koloid relatif stabil dalam jangka waktu yang lama, namun pada akhirnya akan terjadi pengendapan dari partikel-partikel tersebut akibat gravitasi. Kecepatan sedimentasi ini mudah diikuti karena ada batas yang jelas antara medium yang jernih dengan sol

4. Sedimentasi akibat gaya sentrifugal Sedimentasi oleh partikel koloid berlangsung dalam waktu yang sangat lama, dapat mencapai hitungan bulan. Untuk memperoleh hasil yang lebih cepat, maka digunakan alat sentrifugal, dimana gaya sentrifugal yang dihasilkannya dapat mempercepat proses sendimentasi.

* Sifat koligatif dari solSifat koligatif sol lebih rendah dari sifat koligatif larutan biasa. Tekanan osmosis efek dari sol dapat diabaikan, ini disebabkan karena butir-butir koloid terdiri dari beribu-ribu molekul sedangkan pengaruh terhadap sifat koligatif hanya ditentukan oleh jumlah molekul.

* Sifat listrik dari solButiran-butiran koloid mempunyai sifat listrik karena menyerap ion atau molekul medium dari larutan. Butir-butir koloid liofod menarik ion-ion elektrolit sedang butir liofil menarik molekul-molekul medium dan ini menarik atau tidak menarik ion. Adanya muatan listrik pada butir-butir koloid menyebabkan terjadinya beda potensial antara permukaan zat padat dan larut

Kestabilan Sol Hidrophob Partikel koloid rata-rata memiliki ukuran 500-1000 kali ukuran partikel larutan sebenarnya. Hal ini menyebabkan partikel-partikel dalam koloid saling tarik menarik dengan gaya yang cukup besar sehingga dapat mengumpalkan koloid. Namun pada kenyataannya partikel koloid cukup stabil. Pada sol hidrophob, semua partikel sol memiliki muatan tertentu. Untuk semua sol oksida, muatannya adalah positif sedangkan untuk sol lain seperti sol emas, platina, AgCl, dll bermuatan negatif. Jadi, semua partikel dalam suatu sol memiliki muatan yang sama. Adanya lapisan muatan yang senama ini menahan agar partikel tidak bergabung satu sama lain meski sering terjadi tubrukan akibat gaya Brown. Jadi dapat disipulkan bahwa adanya muatan listriklah yang menyebabkan sol hydrophob itu stabil. Stabilitas dari sol hidrophob dapat diperbesar dengan menambahkan sol hidrophil karena partikel sol hidrophil seolah-olah melindungi partikel-partikel sol hidrophob dan muatannya. Sol hidrophil yang dipakai untuk menambah stabilitas partikel hidrophob disebut sebagai koloid pelindung.

Penggumpalan Sol Hidrophob Karena faktor utama yang menjaga stabilitas larutan koloid adalah muatan listriknya, maka untuk menggumpalkan larutan koloid ini kita harus mengusahakan untuk menghilangkan atau mengurangi muatan listrik ini hingga gaya tolak-menolak yang ditimbulkannya tidak dominan lagi.Ada beberapa cara menetralisasi muatan ini :1. elektroforesa2. penambahan elektrolit3. penambahan sol hidrophob lain yang muatan berlawanan

Kestabilan Sol Hidrophil Berbeda dengan sol hidrophob, partikel-partikel sol hidrophil selain memiliki muatan listrik, juga memiliki selubung zat pelarut, terutama air. Selubung air dan muatan listrik ini mempengaruhi stabilitas dari sol hidrophil. Selubung air ini melindungi sol hidrophil dari pengaruh luar maupun tabrakan akibat gerak brown. Jadi, jika ingin menggumpalkan sol hidrophil, yang perlu dihilangkan adalah selubung airnya. Penggumpalan dengan penambahan elektrolit masih dimungkinkan, namun jumlah elektrolit yang diperlukan sangat banyak sehingga penambahan elektrolit itu serupa dengan penambahan garam elektrolit itu sendiri.

Pengumpalan Sol Hidrophil Ada 2 faktor yang mempengaruhi stabilitas dari sol hidrophil:1. Zeta potensial2. Selubung air partikel Pada sol hidrophob, penghilangan muatan dapat menyebabkan penggumpalan, namun pada sol hidrophil, zeta potensial dapat bernilai nol, namun tidak terjadi penggumpalan akibat selubung air yang melindunginya. Penggumpalan dengan penambahan sangat tidak efektif dan boros waktu sehingga cara terbaik untuk menggumpalkan sol hidrophil adalah dengan cara penghilangan selubung air.Proses dehidrasi ini dapat dilakukan dengan penambahan zat yang dapat bercampur dengan air dan memiliki afinitas terhadap air yang kuat. Biasanya yang dipakai adalah alkohol dan aseton. Penghillangan selubung air saja tidak dapat memastikan bahwa so hidrophil akan langsung menggumpal karena masih ada zeta potensial. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menggumpalkan sol hidrophil adalah dengan dehidrasi lalu penambahan elektrolit

Pada sol protein, ada beberapa cara penggumpalan:1. Pemanasan Hampir semua sol protein akan menggumpal jika dipanaskan. Pada pemanasan protein, kita dapat mengamati 3 tingkatan perubahan yaitu denaturasi, flocculasi, dan penggumpalan.Denaturasi adalah peristiwa perombakan struktur kimia dari protein sehingga protein memiliki sifat yag berbeda dari sifat aslinya. Proses ini bersifat irreversible. Flocculasi sebenarnya masih tergolong dalam peristiwa denaturasi. Pada tahap ini protein yang terbentuk akan berkumpul dan menumpuk hingga terbentuk gumpalan yang lebih besar. Protein yang sudah menggumpal tidak dapat dilarutkan dengan air dan membentuk sol. Bila didinginkan maka produk yang terbentuk adalah gel.

2. Cara Mekanis Sol-sol hidrophil tertentu seperti protein dapat digumpalkan dengan mengocok kuat-kuat atau meniup gas melalui sol tersebut. Dengan mengocok maka fase dispers akan terbawa dan berkumpul di permukaan sol sehingga lama kelamaan akan terbentuk gumpalan.