kelompok - ekonomi fiskal.ppt

20
PBN Dan Kebijakan Ekonomi Fiskal Oleh: Nyimas Siti Alia Silmi Harismatil Adawiyah Wilda Fitriyani Kelas XI.IPS.3

Upload: heri-maula-akasyah

Post on 04-Oct-2015

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • APBN DanKebijakan Ekonomi FiskalOleh:

    Nyimas SitiAlia SilmiHarismatil AdawiyahWildaFitriyani

    Kelas XI.IPS.3

  • ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)Tujuan KhususMemiliki pengetahuan dan pemahaman : - Tentang fungsi dan peran APBN Tentang struktur dan susunan APBN Tentang prinsip-prinsip dalam APBN

  • Fungsi dan Peran APBN - APBN sebagai alat mobilisasi dana investasi - APBN sebagai alat stabilisasi ekonomi - Dampak APBN terhadap Perekonomian

  • B. Struktur dan Susunan APBN - Susunan pendapatan negara dan hibah - Susunan belanja negara - Keseimbangan primer/ perbedaan statistik - Surplus/ defisit APBN - Susunan Pembiayaan Bersih

  • C. Prinsip-prinsip Dalam APBN - Prinsip Anggaran APBN - Prinsip Anggaran dinamis - Prinsip Anggaran Fungsional

  • D. Instrumen dan Analisis Kebijakan Fiskal - Instrumen kebijakan fiskal - Analisis kebijakan fiskal - Surat Utang Negara (SUN)

  • A. Fungsi dan Peran APBN APBN di negara-negara sedang berkembang adalah sebagai alat untuk memobilisasi dana investasi dan bukannya sebagai alat untuk mencapai sasaran stabilisasi jangka pendek. Oleh karena itu besarnya tabungan pemerintah pada suatu tahun sering dianggap sebagai ukuran berhasilnya kebijakan fiskal . Baik pengeluaran maupun penerimaan pemerintah mempunyai pengaruh atas pendapatan nasional. Pengeluaran pemerintah dapat memperbesar pendapatan nasional (expansionary), tetapi penerimaan pemerintah dapat mengurangi pendapatan nasional (contractionary).

  • Rincian tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya akan nampak dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).Melalui APBN dapat dianalisis seberarapa jauh peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian nasional.

  • APBN Sebagai Alat Mobilisasi Dana Investasi Sumber dana investasi beasal dari tabungan (saving). Sumber dana investasi swasata (perusahaan) berasal dari tabungan masyarakat yang terhimpun pada lembaga keuangan bank. Sedangkan sumber dana invstasi pemerintah berasal dari tabungan pemerintah. Tabungan pemerintah terbentuk dari sisa penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin.

  • 2. APBN sebagai Alat Stabilisasi Ekonomi Pemerintah menentukan beberapa kebijaksanaan di bidang anggaran belanja dengan tujuan mempertahankan stabilitas proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

  • Anggaran belanja dipertahankan agar seimbang dalam arti bahwa pengeluaran total tidak melebihi penerimaan total Tabungan pemerintah diusahakan meningkat dari waktu ke waktu dengan tujuan agar mampu menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Basis perpajakan diusahakan diperluas secara berangsur-angsur dengan cara mengintensifkan penaksiran pajak dan prosedur pengumpulannya.

  • Prioritas harus diberikan kepada pengeluaran-pengeluaran produktif pembangunan, sedang pengeluaran-pengeluaran rutin dibatasi. Subsidi kepada perusahaan-perusahaan negara dibatassi. Kebijaksanaann anggaran diarahkan pada sasaran untuk mendorong pemanfaatan secara maksimal sumber-sumber dalam negeri

  • 3. Dampak APBN terhadap Perekonomian Cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai dampak APBN nya. Ada empat tolok ukur dampak APBN, yaitu : - saldo anggaran keseluruhan - konsep nilai bersih, - defisit domestik dan - defisit moneter

  • a. Saldo Anggaran Keseluruhan Konsep ini ingin mengukur besarnya pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai : G T = B = Bn + Bb + Bf

  • Kebijakan FiskalAdalah kebijakan ekonomi makro yang implementasinya melalui penyusunan anggaran pemerintah (APBN di Indonesia).Secara garis besar terdiri 3 pos utama pada sisi pengeluaran anggaran; Belanja barang dan jasa (G),Gaji pegawai (W),Transfer payment/subsisi (Tr).Sedangkan pada sisi pendapatan terdiri 4 pos yang penting, yaitu:Penerimaan pajak (Tx),Kredit likuiditas bank sentral (U),Pinjaman/obligasi dalam negeri (B),Pinjaman/hutang luar negeri (F)Masing-masing pos mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perekonomian.

  • Anggaran PemerintahPengeluaran total anggaran (APBN di Indonesia) selalu sama dengan penerimaan totalnya. Dalam pengertian akuntansi ini Anggaran selalu seimbang (anggaran berimbang). Dalam pengertian ekonomi anggaran bisa defisit, surplus atau berimbang. Ada tiga pengertian yang berbeda mengenai arti defisit, surplus dan anggaran berimbang.Penerimaan pajak (Tx) dapat menutup seluruh pengeluaran (G + W + Tr), apabila G + W + Tr > Tx maka anggaran defisit dan bila G + W + Tr < Tx maka anggaran surplus selanjutnya G + W + Tr = Tx maka anggaran berimbang.Defisit anggaran apabila G + W + Tr > Tx + B, surplus anggaran apabila G + W + R < T + B dan berimbang bila G + W + R = T + B.Anggaran defisit bilamana U > 0, anggaran surplus bila U < 0 dan berimbang bila U = 0. pada pengertian ini menunjukkan ada tidaknya pencetakan uang baru untuk membiayai Anggaran.

  • Pengaruh struktur anggaran terhadap perekonomianPengaruh dan perubahan masing-masing pos terhadap perekonomian dapat dibedakan menjadi 2, yaitu; Pengaruh putaran pertama: pengaruh awal dari kebijakan tersebut terhadap permintaan agregat. (Z)Pengaruh putaran akhir: pengaruh dari kebijakan tersebut apabila kita menelusurinya sampai perekonomian mencapai keseimbangan umum yang baru.

  • Pengaruh Putaran PertamaPada putaran pertama setiap rupiah perubahan G akan mengubah Z sebesar 1/(1 MPC) rupiah dan setiap rupiah perubahan W dan R akan mengubah Z sebesar MPC/(1 MPC) rupiah. Karena MPC < 1, maka pengaruh putaran pertama setiap rupiah G adalah lebih besar daripada setiap rupiah W atau R.Pada putaran pertama setiap rupiah T mengubah Z sebesar MPC/(1 MPC) rupiah. Pajak dapat dianggap sebagai transfer payments negatif. Pos-pos lain pada sisi penerimaan mempunyai pengaruh utama pada pasar uang dan melalui ini akan berpengaruh terhadap permintaan agregat (Z). Kredit dari bank sentral mempunyai pengaruh yang inflasioner:+ U- H+ Ms - i + I+ Z. Obligasi dari masyarakat dalam negeri mempunyai pengaruh yang deflasioner:+ B- H- Ms + i - Z.Obligasi luar negeri mempunyai dua pengaruh, keduanya bersifat deflasioner:+ F - H- Ms + i - I- Z dan pengaruh kedua secara langsung yang menurunkan Z karena adanya aliran barang dari luar negeri memenuhi sebagian dari permintaan dalam negeri tersebut.

  • Pengaruh AkhirSetiap rupiah perubahan dari Z pada putaran pertama (yang disebabkan oleh perubahan pos anggaran manapun) akan mempunyai pengaruh akhir yang sama terhadap perekonomian, karena akan melewati proses keseimbangan umum yang sama. Jadi pengaruh akhir dari setiap rupiah perubahan masing-masing pos anggaran berbeda satu sama lain karena perbedaan pengaruh putaran pertamanya terhadap Z.Pengaruh Netto dari suatu kombinasi dari perubahan pos-pos anggaran bisa diperkirakan dengan jalan menjumlah pengaruh dari masing-masing pos.Seperti halnya dengan kebijakan moneter, ada kemungkinan bahwa suatu kebijakan fiskal mempunyai pengaruh langsung penawaran agregat (yaitu, menggeser kurva penawaran agregat). Pengaruh sisi penawaran (supply side) ini belum mempunyai teori makro yang mantap.

  • ***************