kemampuan guru

Upload: ucok-nasution

Post on 14-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSebagai seorang muslim yang ingin mendekatkan diri, atau setidaknya berusaha untuk taat kepada Allah Sang Maha Pencipta, tentulah kita harus menjalankan ibadah kepada Allah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah agar Allah ridho kepada kita. Namun ada hal lain yang tak boleh kita abaikan dalam usaha memperoleh ridho Allah, yaitu makanan.Apabila makanan kita terjaga dari makanan yang diharamkan Allah, atau dengan kata lain kita hanya makan makanan yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu tidak mustahil kita peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat, namun kita makan dari makanan yang haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-sialah usaha kita.[footnoteRef:2] [2: Thobib Al-Asyhar,Bahaya Makanan Haram Bagai Kesehatan Jasmani dan Rohani, Jakarat:Al-Mawadi Prima,2003, hlm. 28]

Untuk itu dalam makalah ini kami mencoba mengupas masalah makanan yang halal dan yang haram.Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang langsung berada di garda paling depan dalam penyelenggaraan pendidikan. Melalui guru penanaman nilai-nilai dan pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan kekinian dan masa depan dapat berlangsung. Dengan demikian guru memiliki posisi yang sentral dan strategis dalam pendidikan.Sejalan dengan perubahan paradigm pendidikan dewasa ini, kurikulum menuntut seorang guru untuk tidak saja memiliki kemampuan dalam menguasai pengetahuan dibidangnya melainkan juga mampu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif, efektif dan menyenangkan, yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif.Namun pada kenyataannya di daerah ini, dijumpai banyak guru-guru yang hanya menempatkan dirinya sebagai penyampai materi pelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran tak ubahnya hanya sebagai sarana untuk transfer of knowledge, sementara penanaman nilai-nilai dan pembentukan kepribadian kurang mendapat perhatian.Demikian halnya yang terjadi di SMP Negeri 3 Simangambat, berdasarkan survey yang peneliti lakukan, guru-guru disekolah tersebut masih menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Mereka cenderung kurang menguasai materi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung secara monoton, komunikasi lebih banyak terjadi satu arah dan keterlibatan siswa masih sangat kurang. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan guru PAI dalam menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswanya.

B. Rumusan masalah :Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :1. Bagimana kemampuan guru PAI dalam menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Simangambat?2. Bagaimana strategi guru dalam menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Simangambat?

C. Tujuan PenelitianAdapun Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan guru PAI dalam menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Simangambat?2. Untuk mengetahui strategi guru dalam menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Simangambat?D. Manfaat Penelitian1. Secara TeoritisMelalui penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui konsep-konsep dan teori-terori yang dapat mendukung fakta-fakta dari informasi dilapangan khususnya mengenai pengaruh kemampuan guru dalam menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Simangambat. Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bahan kajian atau penelitian dan bermanfaat sebagai bahan referensi bacaan bagi peneliti atau bagi lembaga sekolah.2. Secara Praktis1. Bagi peneliti, yaitu untuk mengetahui secara jelas pengaruh kemampuan guru dalam menerapkan menguasai materi tentang makanan yang halal dan yang haram dan keutamaanya terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Simangambat 2. Bagi Siswa SMP Negeri 3 Simangambat, yaitu agar dapat menjadi acuan untuk lebih mengoptimalkan kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran.

BAB IIKAJIAN TEORIA. Landasan Teori1. Pengertian Halal dan HaramHalal (, hall, halaal) adalah istilah bahasa Arab dalam agama Islam yang berarti "diizinkan" atau "boleh". Istilah ini dalam kosakata sehari-hari lebih sering digunakan untuk merujuk kepada makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut dalam Islam.[footnoteRef:3] Sedangkan dalam konteks yang lebih luas istilah halal merujuk kepada segala sesuatu yang diizinkan menurut hukum Islam (aktivitas, tingkah laku, cara berpakaian dll). Di Indonesia, sertifikasi kehalalan produk pangan ditangani oleh Majelis Ulama Indonesiasecara spesifik Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. [3: Ibid.hlm.22]

Haram adalah sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas atau keadaan suatu benda (misalnya makanan). Aktivitas yang berstatus hukum haram atau makanan yang dianggap haram adalah dilarang secara keras. Orang yang melakukan tindakan haram atau makan binatang haram ini akan mendapatkan konsekuensi berupa dosa.

a. Makanan Yang Dihalalkan Allah SWT.Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW untuk dimakan. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.Makanan halal dari segi jenis ada tiga :[footnoteRef:4] [4: Sayyid Sabiq,Fiqh Sunnah,(Jabal:Cetak Pertama,2007), hlm 161]

1. Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing, sapi, burung, ikan.2. Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain.3. Berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua.Makanan yang halal dari usaha yang diperolehnya, yaitu :1. Halal makanan yang diperoleh dari usaha yang lain seperti bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll.2. Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu halal , tetapi dibenci Allah seperti pengamen.3. Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah, warisan, wasiat, dll.4. Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam peperangan (ghoniyah).b. Makanan yang Diharamkan Allah SWT.Makanan yang diharamkan agama, yaitu makanan dan minuman yang diharamkan di dalam Al Quran dan Al Hadist, bila tidak terdapat petunjuk yang melarang, berarti halal.Haramnya makanan secara garis besar dapat dibagi dua macam :1. Haram ini, ditinjau dari sifat benda seperti daging babi, darang, dan bangkai. Haram karena sifat tersebut, ada tiga :a. Berupa hewani yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari hewan seperti daging babi, anjing, ulat, buaya, darah hewan itu, nanah dll.b. Berupa nabati (tumbuhan), yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari tumbuhan seperti kecubung, ganja, buah, serta daun beracun. Minuman buah aren, candu, morfin, air tape yang telah bertuak berasalkan ubi, anggur yang menjadi tuakdan jenis lainnya yang dimakan banyak kerugiannya.c. Benda yang berasal dari perut bumi, apabila dimakan orang tersebut, akan mati atau membahayakan dirinya, seperti timah, gas bumi. Solar, bensin, minyak tanah, dan lainnya.[footnoteRef:5] [5: Drs.T.Ibrahim dkk,Pemahaman Al-Quran dan Hadis,(Solo:PT Tiga Serangkai,2004), hlm 12]

2. Haram sababi, ditinjau dari hasil usaha yang tidak dihalalkanolah agama. Haram sababi banyak macamnya, yaitu :a. Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dhalim, seperti mencuri, korupsi, menipu, merampok, dll.b. Makanan haram yang diperoleh dari hasil judi, undian harapan, taruhan, menang togel, dll.c. Hasil haram karena menjual makanan dan minuman haram seperti daging babi, , miras, kemudian dibelikan makanan dan minuman.d. Hasil haram karena telah membungakan dengan riba, yaitu menggandakan uang.e. Hasil memakan harta anak yatim dengan boros / tidak benar.[footnoteRef:6] [6: Syekh Yusuf Qardhawi,Al Halal wa al haram fil Islam.PT Bina Ilmu.1980.Hal.54]

2. Hasil BelajarMenurut Purwanto hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.[footnoteRef:7] Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sejalan dengan pendapat tersebut Sudjana mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar.[footnoteRef:8] Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.[footnoteRef:9] Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. [7: M. Ngalim. Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003.hlm. 46] [8: Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar.Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005.hlm, 3] [9: Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. 2004.hlm, 155]

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh Poerwodarminto menyatakan bahwa, Hasil belajar adalah pengukuran pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru.[footnoteRef:10] [10: Purwadaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.hlm, 700.]

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku pada diri seseorang akibat tindak belajar yang mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu PenelitianPenelitian ini diteliti di SMP Negeri 3 Simangambat dan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai Juli 2014

B. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.

B. Variabel PenelitianVariable yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah dua variable, yaitu:1. Kemampuan guru dalam menguasai materi makanan yang halal dan yang haram2. Hasil belajar PAI siswa SMP Negeri 3 Simangmbat

C. Pengumpulan data Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi. Tehnik pengumpulan data ialah cara yang dilakukan dalam mengumpulkan sumber informasi yang akan diolah. Tehnik-tehnik yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Teknik observasiTeknik observasi ialah pengamatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian, objek itu bisa berupa kejadian langsung atau yang tidak langsung misalnya pengamatan terhadap film, rangkaian, foto, dokumen yang dijadikan objek penelitian.[footnoteRef:11] Adapun dalam penelitian ini objek penelitian yang akan diamati adalah hasil pre-test dan post-test siswa SMP Negeri 3 Simangambat. [11: J.Lexy. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.hlm. 129]

2) Teknik wawancara langsungWawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung yaitu peneliti mendatangi langsung subyek penelitian guna mendapatkan informasi yang diinginkan. Kegiatan ini akan peneliti lakukan dengan mencari informasi yang berkenaan dengan pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Simangambat. Dan setelah melakukan wawancara ternyata dalam pembelajaran PAI, siswa SMP Negeri 3 Simangambat mengeluhkan cara mengajar guru yang terkesan membosankan dan kurang menguasai materi.Menurut bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Simangambat untuk menyediakan guru yang berkompeten di bidang PAI beliau mengaku kesulitan dikarenakan ketidaktersedianya SDM yang memadai di daerah Simangambat.

D. Teknik Analisis Data Dalam analisis data, kami menggunakan analisis regresi. Analisis regresi adalah analisis statistika yang bertujuan untuk memodelkan hubungan antara variable independent dengan dependent. Istilah regresi pertama kali dikenalkan oleh Francis Galton (1886). Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau labih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakann analisis regresi.

DAFTAR PUSTAKAAl-Asyhar, Thobib, Bahaya Makanan Haram Bagai Kesehatan Jasmani dan Rohani, Jakarat:Al-Mawadi Prima, 2003.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. 2004.

Ibrahim T. dkk Drs.,Pemahaman Al-Quran dan Hadis,(Solo:PT Tiga Serangkai,2004.

Moleong, J.Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Purwadaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Purwanto, M. Ngalim,. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003.

Qardhawi,Syekh Yusuf, Al Halal wa al haram fil Islam.PT Bina Ilmu.1980.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah,(Jabal:Cetak Pertama,2007.

Sudjana. Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar.Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005.

12