kementerian koordinator bidang pembangunan … · perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan...

29
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Tahun 2018 Staf Ahli Bidang Multilkulturalisme, Restorasi Sosial dan Jatidiri Bangsa 2018

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kinerja

Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Tahun 2018

Staf Ahli Bidang Multilkulturalisme, Restorasi Sosial dan Jatidiri Bangsa

2018

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja Tahun 2018

Staf Ahli Menteri Bidang Multilkulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati diri Bangsa.

Laporan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010

tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sekaligus Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap instansi

pemerintah berkewajiban melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu

tahun.

Laporan Kinerja Tahun 2018 juga merupakan bentuk pelaksanaan kegiatan dan

program kerja yang diselenggarakan sebagai wujud pertanggungjawaban atas tugas

fungsi Staf Ahli Menteri Bidang Staf Ahli Bidang Multilkulturalisme, Restorasi Sosial dan

Jati diri Bangsa, serta kewenangan dan kewajiban dalam mencapai visi dan misi yang

telah ditetapkan.

Semoga Laporan Kinerja ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi atas pencapaian,

dan sebagai masukan dalam meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya.

Jakarta, 7 Januari 2019

Staf Ahli Bidang Multikulturalisme,

Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa

Haswan Yunaz

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................................ 4

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5

A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 5

B. Tugas dan Fungsi .............................................................................................................................. 6

C. Landasan Kerja .................................................................................................................................. 8

D. Isu Strategis ......................................................................................................................................... 8

E. Sistematika Penyajian ..................................................................................................................... 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................... 10

A. Visi dan Misi ...................................................................................................................................... 10

B. Tujuan dan Sasaran Staf Ahli ...................................................................................................... 11

C. Strategi ................................................................................................................................................ 11

D. Arah dan Kebijakan ........................................................................................................................ 11

E. Program dan Kegiatan .................................................................................................................. 12

F. Perjanjian Kinerja ........................................................................................................................... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................... 14

A. Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................................................... 14

B. Realisasi Anggaran ......................................................................................................................... 22

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................... 24

A. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 24

B. Saran .................................................................................................................................................... 24

Lampiran ........................................................................................................................................ 24

4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sepanjang tahun 2018, Staf Ahli Bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan

Jati Diri Bangsa telah menyelesaikan kajian dan telaah khususnya pada bidang

kebudayaan. Pencapaian yang telah dilakukan oleh Staf Ahli Bidang Multikulturalisme,

Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa adalah dengan kajian berjudul Restorasi Sosial

Untuk Indonesia Maju dan Bermartabat.

Selain melakukan kajian dan telaah, bersama dengan Staf Ahli Menko PMK lainnya

juga telah sukses dalam pelaksanaan Forkomsam (Forum Komunikasi Staf Ahli) yang

dilakukan sebanyak dua kali di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung dan Cirebon, Jawa

Barat dengan judul Pengembangan Indikator Kesehatan, Gizi, KB, Pembangunan

Manusia dan UMKM Berbasis Budaya di Desa

Terkait dengan keterlibatan berbagai pihak dari Kemenko PMK, Staf Ahli Bidang

Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa telah melakukan berbagai studi

literatur, seminar, rapat dan diskusi guna penyempurnaan dalam penyusunan kajian

dan telaah.

Bersama dengan tugas dan fungsinya, Staf Ahli Bidang Multikulturalisme,

Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa juga telah memberikan rekomendasi terhadap isu-

isu strategis kepada Menteri Koordinator khususnya pada bidang Kebudayaan dan

Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Staf Ahli Bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa telah

mencapai 100 persen pada target akhir tahun 2018 ini.

5

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pembentukan

berbagai organisasi pemerintah, salah satunya adalah Kemenko PMK. Sepanjang tahun

2018, Kemenko PMK telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang

terkait dengan koordinasi pada bidang pembangunan manusia dan kebudayaan. Sesuai

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015, Kemenko PMK

bertugas untuk membantu Presiden menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan masalah-masalah pembangunan manusia

dan kebudayaan. Pelaksanaan tugas koordinasi bidang pembangunan manusia dan

kebudayaan oleh Kemenko PMK dalam rangka mendukung tercapainya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, mencakup aspek

yang luas, meliputi lintas intansi pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat, dari

tingkat lokal, regional, nasional, dan global.

Pada setiap langkah guna mencapai tujuan dari tugas tersebut, Kemenko PMK

melibatkan peran dan fungsi berbagai pihak di dalam ruang lingkup Kemenko PMK.

Mempertimbangkan luasnya aspek tugas tersebut, maka di samping membagi tugasnya

kepada unit kerja Kedeputian, Kemenko PMK juga menetapkan Staf Ahli untuk

menangani bidang-bidang khusus sesuai dinamika kehidupan masyarakat. Hal ini

kemudian dituangkan ke dalam laporan kinerja yang menjabarkan realisasi pencapaian

kinerja yang telah dilakukan oleh Staf Ahli Menko PMK.

Laporan Kinerja Staf Ahli Menko PMK merupakan perwujudan

pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Staf Ahli Menko PMK terkait

koordinasi bidang Kebudayaan dan Gerakan Nasional Revolusi Mental. Walaupun

demikian, dengan dimotivasi oleh visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Kemenko

PMK senantiasa berupaya untuk mengatasi segala tantangan tersebut, sehingga

tugas yang diemban dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

6

Akhir kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai

pertanggungjawaban serta kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai pendorong

peningkatan kinerja Staf Ahli Menko PMK khususnya pada bidang Multikultural,

Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa.

B. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Pasal 444 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan Nomor 700/PER/MENKO/PMK/XI/2015 Tentang Staf Ahli,

mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri

Koordinator sesuai keahliannya.

Dasar pelaksanaan tugas, fungsi, dan kegiatan Staf Ahli Bidang

Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian

Negara

2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Kementerian Negara

3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2015 Tentang tugas Kementerian Koordinator

bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

4. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Atas dasar peraturan di atas, Staf Ahli Bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial

dan Jati Diri Bangsa menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Koordinasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan

kementerian/lembaga yang terkait dengan multikultural, restorasi sosial dan jati

diri bangsa.

2. Sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan

kementerian/lembaga yang terkait dengan multikultural, restorasi sosial dan jati

diri bangsa.

3. Pengendalian pelaksanaan kebijakan kementerian/lembaga yang terkait dengan

multikultural, restorasi sosial dan jati diri bangsa.

7

8

C. Landasan Kerja

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi,

Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Struktur

Organisasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan.

D. Isu Strategis

Beberapa isu-isu strategis bidang multikulturalisme, restorasi sosial dan jati diri

bangsa adalah sebagai berikut :

1. Isu multikultural. Mencangkup berbagai perpecahan masyarakat terkait SARA

(Suku, Agama, Ras dan Agama) yang masih sering terjadi di masyarakat. Hal ini

terlihat pada nilai indeks toleransi yang semakin menurun setiap tahunnya dari

75,36 pada tahun 2015 menjadi 75,47 pada tahun 2016.

2. Isu kepedulian terhadap sesama. Masyarakat yang semakin maju namun berbalik

dengan tingkat kepedulian dengan sesama yang semakin rendah. Diperlukan sikap

egaliter serta saling sapa dan peduli dengan sesama.

3. Isu literasi dan nasionalisme. Perkembangan jaman dan masuknya globalisasi

membuat budaya luar serta berbagai informasi dapat dengan mudah masuk.

Kepercayaan yang penuh akan semua informasi yang diterima menjadikan

banyaknya kabar yang tidak benar (hoax) yang sering menjadi awal dari isu-isu

perpecahan. Masyarakat Indonesia memerlukan literasi atas berbagai informasi

yang diterima serta meningkatkan semangat nasionalis.

9

E. Sistematika Penyajian

Laporan Kinerja Staf Ahli Bidang Multikultural, Restorasi Sosial dan Jati Diri

Bangsa disusun untuk menggambarkan laporan kegiatan dan langkah kreatif dan

terobosan yang mendukung suatu kegiatan dapat terlaksana dengan baik berikut

pemecahan berbagai permasalahan yang timbul. Serta memberikan informasi kinerja

yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

Berikut ini adalah sistematika penyajian Laporan Kinerja Staf Ahli Bidang

Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa Tahun 2018:

1. Pendahuluan

2. Perencanaan Kinerja

3. Akuntabilitas Kinerja

4. Penutup

10

II

PERENCANAAN KINERJA

A. Visi dan Misi

Visi Staf Ahli

Dalam rangka mewujudkan visi Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025:

Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur serta Visi Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tahun 2015-2019, yaitu ‘Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan’ merupakan upaya, kebijakan, program, dan kegiatan yang

diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang sejahtera, maju,

berkarakter Pancasila, dan bermartabat, maka Staf Ahli Menko PMK menetapkan visi:

Terwujudnya hasil telaahan di bidang-bidang pembangunan manusia dan kebudayaan

untuk mendukung terwujudnya koordinasi dalam mencapai Indonesia yang Sejahtera,

Maju, Berkarakter Pancasila, dan Bermartabat.

Misi Staf Ahli

Untuk mewujudkan visi Staf Ahli Menko PMK maka Staf Ahli Menko PMK

menetapkan misi sebagai berikut :

a. Menghasilkan telaahan di bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial, dan Jati Diri

Bangsa, b. Menghasilkan telaahan di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi

Kreatif, dan Ketenagakerjaan, c. Menghasilkan telaahan di bidang Sustainable Development Goals Pasca 2015,

d. Menghasilkan telaahan di bidang Kependudukan

e. Menghasilkan telaahan di bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia.

11

B. Tujuan dan Sasaran Staf Ahli

Tujuan

Tujuan strategis Staf Ahli Menko PMK adalah “Meningkatkan efektivitas dan

efisiensi dalam menghasilkan telaahan di bidang-bidang pembangunan manusia dan

kebudayaan”.

Dengan dirumuskannya tujuan strategis ini maka Staf Ahli Menko PMK dapat

secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi

organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya, dana, sarana dan prasarana yang

dimiliki. Rumusan tujuan strategis juga dapat digunakan untuk memantau dan

mengukur sejauh mana pencapaian visi, misi, dan kinerja organisasi telah dicapai.

Sasaran

Sasaran strategis yang ingin dicapai Staf Ahli Menko PMK adalah mewujudkan

rekomendasi hasil-hasil telaahan/kajian di bidang-bidang pembangunan manusia dan

kebudayaan yang mampu mendukung terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi

kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan

pembangunan manusia dan kebudayaan.

C. Strategi

Untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai maka terdapat

beberapa strategi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya

bencana alam,

2. Meningkatkan upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,

3. Melestarikan budaya bangsa, dan pemanfaatan budaya sebagai pendorong

kesejahteraan rakyat,

4. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi

kreatif, dan dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat

5. Meningkatnya wawasan kebangsaan, hukum, dan ketahanan nasional.

D. Arah dan Kebijakan

Kemenko PMK yang memiliki tugas dalam melaksanakan sinkronisasi koordinasi

dan pengendalian pelayanan guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

12

kehidupan bangsa harus melaksanakan tugas koordinasi bidang pembangunan manusia

dan kebudayaan yang mencakup aspek yang luas yang meliputi lintas instansi

pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat baik dari tingkat lokal, regional, nasional,

dan internasional.

Oleh karena itu, mempertimbangkan luasnya aspek tugas tersebut, maka

disamping membagi tugas kepada unit kedeputian, Kemenko PMK juga menetapkan

Staf Ahli untuk menangani bidang-bidang khusus sesuai dengan dinamika kehidupan

masyarakat. Untuk menangani bidang-bidang khusus tersebut Staf Ahli Menko PMK

memiliki arah kebijakan yang didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan

Nawacita.

E. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan tahun 2018 Staf Ahli Bidang Multikulturalisme,

Restorasi Sosial, dan Jati Diri Bangsa dilaksanakan guna mendukung arah kebijakan

koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan masalah-masalah pembangunan

manusia dan kebudayaan. Sesuai dengan dokumen dalam APBN, Program yang harus

dijalankan Staf Ahli Bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial, dan Jati Diri

Bangsa Tahun 2018 adalah program:

1. Telaahan Peran, Partisipasi, dan Kontribusi Kemenko PMK Untuk Mendorong

Pencapaian Bidang Kebudayaan dan Gerakan Nasional Revolusi Mental.

2. Pertemuan Forum Komunikasi Staf Ahli Menteri (FORKOMSAM).

F. Perjanjian Kinerja

Berikut ini adalah Penetapan Kinerja Staf Ahli Bidang Multikulturalisme,

Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan Tahun 2018:

13

PERJANJIAN KINERJA

STAF AHLI BIDANG MULTIKULTURALISME, RESTORASI SOSIAL DAN JATI DIRI BANGSA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Unit Organisasi Eselon I : Staf Ahli Bidang Multikuturalisme, Restorasi Sosial dan Jati

Diri Bangsa

Periode / Tahun : 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3

Tersusunnya kajian bidang Multikultural, Restorasi Sosial, dan Jati Diri Bangsa

Jumlah Rekomendasi Kebijakan di bidang Multikulturalisme, Restotasi Sosial, dan Jati Diri Bangsa

1

Tersusunya kajian pencapaian kinerja bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan di bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang terkait dengan Bidang Koordinasi Kebudayaan dan Gerakan Nasional Revolusi Mental

1

Jumlah Anggaran : Rp 422.000.000,-;

Program : Koordinasi Kajian Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan

14

III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Keberhasilan atau kegagalan dari suatu kegiatan dapat diukur dengan melakukan

pengukuran kinerja. Hal-hal yang dapat diukur dalam melakukan pengukuran kinerja

adalah target kinerja (performance plan) dan realisasinya (performance result). Target

kinerja dan realisasinya ini kemudian dibandingkan dan dapat ditemukan suatu celah

kinerja (performance gap) yang kemudian akan dianalisis untuk mengidentifikasi

komponen-komponen kekurangan dan ketidakberhasilan yang terjadi. Setelah

komponen-komponen tersebut ditemukan, maka selanjutnya yang perlu dilakukan

adalah menetapkan strategi untuk mencapai dan meningkatkan kinerja.

Pencapaian target kinerja atas sasaran koordinasi dan sinkronisasi bidang

multikulturalisme, restorasi sosial dan jati diri bangsa sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

1. Tersusunnya kajian bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa

Jumlah Rekomendasi Kebijakan di bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa

1 dokumen 1 dokumen

2. Tersusunnya kajian pencapaian kinerja bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang terkait dengan Bidang Koordinasi Kebudayaan dan Gerakan Nasional Revolusi Mental

1 dokumen 1 dokumen

15

Sasaran Strategis 1 : Tersusunnya kajian bidang Multikultural, Restorasi Sosial

dan Jati Diri Bangsa

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

Jumlah Rekomendasi Kebijakan di bidang Multikultural, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa

1 dokumen 1 dokumen

Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Tersusunnya kajian bidang

Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa dalam bentuk buku dengan

judul Restorasi Sosial Untuk Indonesia Maju dan Bermartabat. Isi buku dimaksud

menggambarkan bagaimana dengan hadirnya teknologi yang semakin berkembang di

era globalisasi memunculkan isu-isu permasalahan sosial seperti mulai pudarnya

semangat persatuan dan kesatuan, sikap intoleransi, individualis, saling menebar hoax,

fitnah, serta menurunnya semangat gotong royong. Oleh karena itu, perlunya penguatan

kembali semangat berbangsa dan bernegara dan membangun solidaritas sosial guna

memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial melalui memperkuat

pendidikan karakter dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga, bergotong

royong dan saling memberi serta membantu antar sesama warga bangsa.

16

Gambar 1. Buku Kajian Restorasi Sosial Untuk Maju dan Bermatabat

Kendala

Kendala yang dihadapi dalam penyusunan kajian ini adalah terbatas bahan bacaan

sebagai referensi.

Tindak lanjut

Menghimpun berbagai bahan studi pustaka, baik berbentuk buku buku bacaan maupun

dalam bentuk makalah dan informasi lainnya.

17

Sasaran Strategis 2 : Tersusunnya kajian pencapaian kinerja bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

Jumlah Rekomendasi Kebijakan bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang terkait dengan Bidang Koordinasi Kebudayaan dan Gerakan Nasional Revolusi Mental

1 dokumen 2 dokumen

Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Rekomendasi

Kebijakan bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang terkait dengan:

1) Bidang Koordinasi Revolusi Mental.

Rekomendasi ini merupakan laporan pelaksanaan kegiatan revolusi mental

semester 2 tahun 2017 dari Ibu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan selaku Koordinator Gerakan Nasional Revolusi

Mental/GNRM kepada Bapak Presiden setelah 6 (enam) bulan terbit Instruksi

Presiden nomor 12 tahun 2016. Sesuai dengan Inpres 12/2016, ada 5 (lima)

kegiatan pokok revolusi mental yang dikoordinasikan oleh lima Menteri yaitu 1)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: untuk

gerakan Indonesia melayani, 2) Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Hak

Azasi Manusia untuk gerakan Indonesia tertib; 3) menteri Koordinator Bidang

Maritim untuk gerakan Indonesia bersih; 4) Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian untuk gerakan Indonesia mandiri dan 5) Menteri Dalam Negeri

untuk gerakan Indonesia bersatu.

18

Gambar 2. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Semester 2 Tahun 2017 tentang

Gerakan Nasional Revolusi Mental

19

Kendala

Kendala yang dihadapi dalam penyusunan rekomendasi ini adalah terbatas bahan

laporan sebagai referensi dari koordinator Gerakan Nasional Revolusi Mental yang

terdiri dari ima gerakan yaitu 1) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi: untuk gerakan Indonesia melayani, 2) Kementerian Koordinator

Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk gerakan Indonesia tertib; 3) Kementerian

Koordinator Bidang Maritim untuk gerakan Indonesia bersih; 4) Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian untuk gerakan Indonesia mandiri dan 5)

Kementerian Dalam Negeri untuk gerakan Indonesia bersatu.

Tindak lanjut

Menghimpun berbagai bahan laporan pelaksanaan kegiatan semester 2 tahun 2017

tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental baik melalui rapat koordinasi maupun

meminta secara resmi kepada kementerian yang menjadi koordinator kegiatan melalui

kedeputian lima sebagai penanggung jawab kegiatan GNRM.

2) Bidang Koordinasi Kebudayaan

Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya kajian

pengembangan indikator kesehatan, gizi, KB, pembangunan manusia dan UMKM

berbasis budaya di desa dalam bentuk laporan pelasanaan forum komunikasi staf

ahli Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Isi buku laporan

dimaksud menggambarkan bagaimana pengembangan yang dilakukan oleh

Kementerian/Lembaga terkait dalam bidang indikator tersebut yang dilakukan

dalam 5 langkah yaitu kebijakan terobosan, produksi dan konservasi, distribusi

dan konsumsi, akses pembiayaan serta kreasi dan wisata.

Salah satu dari terobosan yang dilakukan adalah dengan dilakukan pembentukan

desa wisata dan budaya yang ditargetkan sebanyak 1.900 desa. Guna mencapai hal

tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergi antara Kementerian dan Lembaga yang

di bawah koordinasi dari Kemenko PMK.

Tahap selanjutnya setelah dibentuk kebijakan terobosan adalah produksi dan

konservasi. Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap produksi dan konservasi

20

adalah pendampingan, akses terhadap alat atau sistem produksi inovatif,

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pusat layanan terpadu.

Selanjutnya terdapat beberapa poin penting dalam tahapan distribusi dan

konsumsi yaitu akses pasar, struktur pasar, e-commerse, blogger (buzzer) &

medsos lain serta branding.

Setelah tahapan distribusi dan konsumsi, selanjutnya adalah akses pembiayaan.

Akses pembiayaan ini meliputi beberapa hal yaitu peningkatan kapasitas dan

kualitas Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), melakukan optimalisasi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan jaminan atau asuransi kredit. Tidak hanya itu,

pembiayaan juga dapat melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari

perusahaan terkait yang cocok dengan program UMKM tersebut, serta melalui

inovasi skim-skim pembiayaan (financial engineering).

Dalam hal kreasi wisata dan budaya terdapat beberapa hal yang mendukung yaitu

tersedianya ruang atau klaster kreatif dan budaya, berbasis komunitas,

membentuk ekosistem yang dapat menjaga semua stakeholders, dan melakukan

kapitalisasi aset budaya.

21

Gambar 3 Buku Kajian Forkomsam 2018

Kendala

Kendala yang dihadapi dalam penyusunan kajian ini adalah terbatas bahan bacaan

sebagai referensi

Tindak lanjut

Menghimpun berbagai bahan studi pustaka, baik berbentuk buku-buku bacaan maupun

dalam bentuk makalah dan informasi lainnya yang disampaikan oleh para pembicara

22

dalam forum komunkasi staf ahli Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi Staf Ahli Bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati Diri

Bangsa, Kemenko PMK sampai dengan Desember 2018, sebagai berikut:

NO

KEGIATAN/SUB

KEGIATAN/ DETAIL

KEGIATAN

ANGGARAN (Rp)

PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI SISA

DANA

CAPAIAN

(%)

1

Kajian dan Telaahan Staf Ahli Bidang Multikultural, Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa

332.734.000 385.451.000

293.493.785 91.957.215 (76,14%)

1) Belanja Bahan 31.490.000 51.220.000 25.113.500 26.106.500 (49,03%)

2)Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

10.000.000 0 0 0 (0%)

3) Belanja Jasa Konsultan

30.000.000 0 0 0 (0%)

4) Belanja Jasa Profesi

37.800.000 44.100.000 31.300.000 12.800.000 (70,97%)

5) Belanja Jasa Lainnya

24.000.000 48.000.000 48.000.000 0 (100%)

6) Belanja Perjalanan Biasa

62.744.000 80.931.000 80.920.285 10.715 (99,8%)

7) Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

136.700.000 161.200.000 108.160.000 53.040.000 (67,09%)

2

Kegiatan Menunjang Kebijakan Menko Sesmenko dan Kedeputian

89.100.000 90.460.000 84.767.347 5.692.653 (93,70%)

1) Belanja Bahan 6.440.000 7.800.000 2.920.000 4.880.000 (37,43%)

23

2)Belanja Perjalanan Biasa

82.660.000 82.660.000 81.847.347 812.653 (99,01%)

TOTAL 421.834.000 475.911.000 378.261.132 97.649.868

(79,48%)

24

IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Staf Ahli Menko PMK sebagai salah satu unit kerja di Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan merupakan salah satu lembaga

yang memiliki fungsi untuk memberikan pertimbangan dan kebijakan. Sebagai

lembaga pemerintah, Staf Ahli memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan

kinerjanya sesuai dengan yang diamanatkan.

2. LAKIP Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan tahun 2018 ini menggambarkan laporan akuntabiltas kinerja dari

Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan khususnya pada Bidang Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jati

Diri Bangsa dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2018.

3. Pelaksanaan kegiatan Staf Ahli Menko PMK tahun 2018 telah menghadapi

berbagai hambatan. Oleh karena itu pada tahun-tahun mendatang hambatan-

hambatan yang ditemui tahun 2018 dapat diantisipasi, sehingga capaian kinerja

sesuai dengan yang direncanakan.

B. Saran

1. Untuk memperkaya wawasan dan referensi dalam penyusunan kebijakan dan

saran staf kepada pimpinan, diharapkan perpustakaan Kementerian

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memperbanyak koleksi buku-buku

yang terkait dengan Multikulturalisme, Restorasi Sosial dan Jatidiri Bangsa

khususnya dan bidang kebudayaan pada umumnya.

3. Untuk meningkatkan penyerapan anggaran, perlu percepatan proses verifikasi

laporan keuangan satu kegiatan oleh bagian keuangan, sehingga antara satu

kegiatan dengan kegiatan berikutnya tidak menunggu terlalu lama.

25

4. Untuk meningkatkan kualitas pelaporan akuntabilitas kinerja pada unit kerja

masing masing khususnya dan pada unit kerja keseluruhan Kemenko

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada umumnya, pelu dilakukan

bimbingan teknis secara periodik kepada unit kerja Kemenko PMK oleh Biro

Perencanaan.

26

LAMPIRAN

Dokumentasi Forkomsam di Belitung, 19 April 2018

27

28

Dokumentasi Forkomsam di Cirebon, 9 Agustus 2018

29