kementerian pertahanan republik indonesia … · peraturan perundang -undangan ke menteri an hukum...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2015
TENTANG
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN
TENTARA NASIONAL INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pertahanan tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pertahanan
dan Tentara Nasional Indonesia;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4169);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian/Lembaga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara…
- 2 -
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 589);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang
Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun
2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 793);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1842);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 986);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA
NASIONAL INDONESIA
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh
mana tujuan/program telah tercapai.
2. Akuntabilitas…
- 3 -
2. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta
keterangan atau pertanggungjawaban.
3. Instansi Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang menurut peraturan perundangan
yang berlaku terdiri dari Kementerian/ Lembaga Negara
yang dibiayai dari anggaran Negara.
4. Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi
pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi
instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
5. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya
disingkat AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
6. Evaluasi AKIP adalah aktivitas yang sistematis, pemberian
nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan,
serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan
untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas
Instansi Pemerintah.
7. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemhan,
Inspektorat Jenderal (Itjen) TNI dan Inspektorat Jenderal
(Itjen) Angkatan.
8. Evaluator adalah personel Itjen atau yang di tunjuk
melaksanakan tugas untuk mengevaluasi AKIP
berdasarkan surat perintah.
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pertahanan.
Pasal 2…
- 4 -
Pasal 2
Untuk melaksanakan Evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian
Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia, diperlukan
pedoman Evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian Pertahanan
dan Tentara Nasional Indonesia.
Pasal 3
(1) Pedoman Evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian
Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 merupakan panduan bagi
Evaluator dalam melaksanakan Evaluasi AKIP di
lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional
Indonesia.
(2) Pedoman Evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian
Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
Panduan bagi Evaluator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
berkaitan dengan:
a. pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan penetapan
ruang lingkup evaluasi;
b. pemahaman mengenai strategi evaluasi dan metodologi
yang digunakan dalam evaluasi;
c. penetapan langkah kerja yang harus ditempuh dalam
proses evaluasi; dan
d. penyusunan laporan hasil evaluasi dan mekanisme
pelaporan hasil evaluasi serta proses pengolahan datanya.
Pasal 5
(1) Evaluasi AKIP tingkat Satuan Kerja di lingkungan Unit
Organisasi Kemhan dilaksanakan oleh Itjen Kemhan atau
Tim khusus yang dibentuk.
(2) Evaluasi…
- 5 -
(2) Evaluasi AKIP tingkat Kotama/Balakpus untuk Unit
Organisasi Mabes TNI dan Unit Organisasi Angkatan
dilaksanakan oleh Itjen TNI/Itjen Angkatan atau Tim
khusus yang dibentuk.
(3) Laporan hasil evaluasi AKIP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) disampaikan kepada Pimpinan Satker/
Kotama/Balakpus yang dievaluasi, dengan tembusan
Kepala Unit Organisasi, paling lambat tanggal 31 Agustus
tahun bersangkutan.
Pasal 6
(1) Evaluasi AKIP tingkat Unit Organisasi Mabes TNI dan Unit
Organisasi Angkatan dilaksanakan oleh Itjen TNI atau Tim
khusus yang dibentuk.
(2) Evaluasi AKIP tingkat Unit Organisasi Kemhan, Unit
Organisasi Mabes TNI dan Unit Organisasi Angkatan
dilaksanakan oleh Itjen Kemhan atas nama Menteri
Pertahanan atau Tim khusus yang dibentuk.
(3) Laporan hasil evaluasi AKIP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) disampaikan kepada Kepala Unit
Organisasi yang dievaluasi, dengan tembusan Menteri
Pertahanan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, paling lambat tanggal 30
September tahun bersangkutan.
Pasal 7
(1) Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tingkat
Kementerian Pertahanan dan TNI dilaksanakan oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
(2) Laporan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan oleh Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada Menteri
Pertahanan, paling lambat tanggal 31 Oktober tahun
bersangkutan.
Pasal 8…
- 6 -
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 30 Desember 2015
MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA,
Cap/tertanda
RYAMIZARD RYACUDU
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 43
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 13 Januari 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Cap/tertanda
WIDODO EKATJAHJANA
Paraf :
1. Sekjen :
2. Irjen :
AutentikasiKepala Biro Tata Usaha
Setjen Kemhan,
Ida Bagus PurwalaksanaBrigadir Jenderal TNI
PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN
TENTARA NASIONAL INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
a. Perbaikan tata kelola pemerintahan dan sistem manajemen
merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang
sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Sistem manajemen
pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan
sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil dikenal
sebagai Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
SAKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing
instansi Pemerintah, ini berarti instansi Pemerintah secara mandiri
merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta
melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Pelaksanaan sistem
dengan mekanisme semacam itu, memerlukan evaluasi dari pihak
yang lebih independen agar diperoleh umpan balik yang objektif untuk
meningkatkan akuntabilitas dan kinerja di lingkungan Kemhan dan
TNI.
b. Setiap pimpinan satuan di lingkungan Kemhan dan TNI dari mulai
tingkat Kementerian sampai dengan Kotama/Balakpus untuk Unit
Organisasi Mabes TNI dan Unit Organisasi Angkatan serta Satker di
lingkungan Unit Organisasi Kemhan perlu mengetahui sampai
seberapa jauh pengaruh implementasi SAKIP terhadap tingkat
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2015
TENTANG
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL
INDONESIA
akuntabilitas…
- 2 -
akuntabilitas dan capaian kinerja satuannya, sebagaimana yang
diharapkan melalui program prioritas yang ditetapkan. Untuk
mencapai maksud tersebut, pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi sebagai bagian yang inheren dengan SAKIP haruslah
direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
c. Untuk mengetahui sejauh mana satuan melaksanakan dan
memperlihatkan kinerjanya, serta sekaligus untuk mendorong adanya
peningkatan kinerja, maka perlu dilakukan suatu pemeringkatan atas
hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tersebut. Pemeringkatan ini
diharapkan dapat mendorong pimpinan satuan di lingkungan Kemhan
dan TNI untuk secara konsisten meningkatkan akuntabilitas
kinerjanya dan mewujudkan capaian kinerja organisasi sesuai yang
diamanahkan dalam dokumen Rencana Strategis masing-masing.
d. Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja yang merupakan bagian
inheren dengan SAKIP, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, untuk
itu diperlukan suatu ketentuan tentang evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi yang dapat dijadikan panduan bagi Evaluator.
e. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi ini, disusun selaras dengan
kebijakan Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
2. Maksud dan Tujuan. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana memahami
tujuan, strategi, metodologi dan langkah-langkah dalam melaksanakan
evaluasi, adapun tujuannya adalah sebagai pedoman dalam penyusunan
laporan evaluasi.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup naskah ini meliputi evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi di lingkungan Kemhan dan TNI, yang disusun
dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Pelaksanaan evaluasi secara umum
c. Evaluasi…
- 3 -
c. Evaluasi akuntabilitas kinerja
d. Pelaporan hasil evaluasi.
e. Penutup.
BAB II
PELAKSANAAN EVALUASI SECARA UMUM
4. Strategi Evaluasi.
a. Pelaksanaan evaluasi difokuskan untuk peningkatan mutu penerapan
manajemen berbasis kinerja dan peningkatan kinerja instansi di
lingkungan Kemhan dan TNI, dalam rangka mewujudkan instansi
pemerintah yang berorientasi pada hasil.
b. Strategi evaluasi menggunakan prinsip partisipasi dan coevaluation
dengan pihak yang dievaluasi. Keterlibatan pihak yang dievaluasi pada
proses evaluasi ini sangat penting untuk meningkatkan efektivitas
evaluasi. Proses konsultasi yang terbuka dan memfokuskan pada
pembangunan dan pengembangan serta implementasi komponen
utama SAKIP.
c. Untuk satuan yang pernah dievaluasi, langkah pertama yang perlu
dilakukan oleh evaluator adalah mengumpulkan informasi mengenai
tindak lanjut terhadap saran atau rekomendasi yang diberikan oleh
evaluator tahun lalu. Hambatan dan kendala pelaksanaan tindak
lanjut hasil evaluasi tahun lalu, jika cukup relevan perlu dilaporkan
kepada instansi yang lebih tinggi atau pihak lain yang berwenang.
5. Tahapan Evaluasi. Tahapan evaluasi yang dilakukan meliputi:
a. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
b. Penyusunan pemeringkatan dan penetapan kategori hasil evaluasi.
c. Pelaporan hasil evaluasi.
6. Metodologi Evaluasi. Metodologi evaluasi menggunakan teknik “criteria
referrenced survey”, dengan cara menilai secara bertahap langkah demi
langkah setiap komponen dan selanjutnya menilai secara keseluruhan
dengan kriteria evaluasi dari masing-masing komponen yang telah
ditetapkan…
- 4 -
ditetapkan sebelumnya. Kriteria evaluasi, sebagaimana tertuang dalam
Kertas Kerja Evaluasi (KKE), dengan berdasarkan kepada:
a. Kebenaran normatif sebagaimana yang ditetapkan dalam pedoman
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
b. Kebenaran normatif yang bersumber pada modul-modul atau buku-
buku petunjuk mengenai SAKIP.
c. Kebenaran normatif yang bersumber pada best practice baik di
Indonesia maupun di luar negeri.
d. Kebenaran normatif yang bersumber pada berbagai praktik
manajemen strategis, manajemen kinerja, dan sistem akuntabilitas
yang baik.
Dalam menilai apakah suatu instansi telah memenuhi suatu kriteria, harus
didasarkan pada fakta objektif dan professional judgement dari Evaluator
dan supervisor.
7. Teknik Evaluasi. Teknik evaluasi pada dasarnya merupakan
cara/alat/metode yang digunakan untuk pengumpulan dan analisis data.
Berbagai teknik evaluasi dapat dipilih untuk digunakan dalam evaluasi ini,
namun demikian pada akhirnya teknik yang digunakan harus dapat
mendukung penggunaan metode evaluasi yang telah ditetapkan, sehingga
mampu menjawab tujuan dilakukannya evaluasi ini. Berbagai teknik
pengumpulan data antara lain kuisioner, wawancara, observasi, studi
dokumentasi atau kombinasi beberapa teknik tersebut. Sedangkan teknik
analisis data antara lain telaahan sederhana, berbagai analisis dan
pengukuran, metode statistik, pembandingan, analisis logika program dan
sebagainya.
8. Kertas Kerja Evaluasi. Pendokumentasian langkah evaluasi dalam kertas
kerja perlu dilakukan agar pengumpulan data dan analisis fakta-fakta
dapat ditelusuri kembali dan dijadikan dasar untuk penyusunan Laporan
Hasil Evaluasi (LHE). Setiap langkah Evaluator yang cukup penting dan
setiap penggunaan teknik evaluasi harus didokumentasikan dalam Kertas
Kerja Evaluasi (KKE). Kertas kerja tersebut berisi fakta dan data yang
dianggap relevan dan berarti untuk perumusan temuan permasalahan.
Data…
- 5 -
Data dan deskripsi fakta ini ditulis mulai dari uraian fakta yang ada,
analisis (pemilahan, pembandingan, pengukuran, dan penyusunan
argumentasi), sampai pada simpulannya.
BAB III
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
9. Umum. Pelaksanaan evaluasi Akuntabilitas Kinerja tidak dapat dilepaskan
dari ruang lingkup dan tujuan evaluasi. Langkah-langkah tersebut terdiri
dari evaluasi atas komponen akuntabilitas kinerja, penilaian kinerja dan
penyimpulan kinerja.
10. Evaluasi atas Komponen Akuntabilitas Kinerja.
a. Evaluasi akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah difokuskan pada
kriteria yang ada dalam Kertas Kerja Evaluasi (KKE) dengan tetap
memperhatikan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tahun sebelumnya.
Sasaran yang ingin diungkap melalui evaluasi akuntabilitas kinerja
adalah sebagai berikut:
1) Instansi Pemerintah dalam menyusun, mereviu dan
menyempurnakan perencanaan kinerja berfokus pada hasil.
2) Pembangunan sistem pengukuran dan pengumpulan data kinerja.
3) Pengungkapan informasi pencapaian kinerja Instansi Pemerintah
dalam LAKIP.
4) Monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan
program, khususnya program strategis.
5) Keterkaitan di antara seluruh komponen-komponen perencanaan
kinerja dengan penganggaran, kebijakan pelaksanaan dan
pengendalian serta pelaporannya.
6) Capaian kinerja utama dari masing-masing instansi Pemerintah.
7) Tingkat akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.
8) Memastikan disusunnya rencana aksi terhadap rekomendasi hasil
evaluasi yang belum ditindaklanjuti.
b. Evaluasi…
- 6 -
b. Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, terdiri atas
evaluasi penerapan komponen manajemen kinerja yang meliputi
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi
kinerja internal, dan pencapaian kinerja.
c. Evaluasi penerapan manajemen kinerja juga meliputi penerapan
kebijakan penyusunan dokumen perjanjian kinerja dan indikator
kinerja utama (IKU) sampai saat dilakukan evaluasi.
d. Evaluasi atas pencapaian kinerja organisasi tidak hanya difokuskan
pada pencapaian kinerja yang tertuang dalam dokumen LAKIP semata,
tetapi juga dari sumber lain yang akurat dan relevan dengan kinerja
instansi pemerintah.
11. Penilaian dan Penyimpulan.
a. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah harus
menyimpulkan hasil penilaian atas fakta objektif instansi pemerintah
dalam mengimplementasikan perencanaan kinerja, pengukuran
kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja sesuai
dengan kriteria masing-masing komponen yang ada dalam KKE.
b. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:
1) Dalam melakukan penilaian, terdapat tiga variable yaitu
komponen, sub-komponen, dan kriteria.
2) Setiap komponen dan sub-komponen penilaian diberikan alokasi
nilai sebagai berikut:
No Aspek Bobot Komponen dan Sub-Komponen
1 PerencanaanKinerja
30% a. Rencana Strategis (10%),meliputi: Pemenuhan Renstra(2%), Kualitas Renstra (5%),dan Implementasi Renstra(3%)
b. Perencanaan Kinerja Tahunan/Renja (20%), meliputi:Pemenuhan PerencanaanKinerja Tahunan (4%), KualitasPerencanaan Kinerja Tahunan(10%) dan ImplementasiPerencanaan Kinerja Tahunan(6%)
2 PengukuranKinerja
25% a. Pemenuhan pengukuran 5%b. Kualitas pengukuran 12,5%c. Implementasi pengukuran 7,5%
3 Pelaporan…
- 7 -
3 PelaporanKinerja
15% a. Pemenuhan pelaporan 3%b. Penyajian informasi kinerja
7,5%c. Pemanfaatan informasi kinerja
4,5%d.4 Evaluasi
Kinerja10% a. Pemenuhan evaluasi 2%,
b. Kualitas evaluasi 5%c. Pemanfaatan hasil evaluasi 3%.
5 CapaianKinerja
20% a. Kinerja yang dilaporkan (output)5%
b. Kinerja yang dilaporkan(outcome) 10%
c. Kinerja tahun berjalan(benchmark) 5%
d.Total 100%
Penilaian terhadap butir 1 sampai 4 terkait dengan penerapan
SAKIP pada instansi pemerintah, sedangkan butir 5 terkait dengan
pencapaian kinerja, baik yang telah tertuang dalam dokumen
LAKIP maupun dalam dokumen lainnya. Butir 5 huruf a, sampai
dengan butir 5 huruf c, penilaian didasarkan pada pencapaian
kinerja yang telah disajikan dalam LAKIP maupun dokumen
pendukung seperti Pengukuran Kinerja.
3) Setiap sub-komponen akan dibagi kedalam beberapa pernyataan
sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut. Setiap
pertanyaan/pernyataan akan dijawab dengan ya/tidak. Jawaban
ya/tidak diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan yang tercantum
dalam Kertas Kerja Evaluasi (KKE).
4) Setiap jawaban “Ya” akan diberikan nilai 1 sedangkan jawaban
“Tidak” maka akan diberikan nilai 0.
5) Dalam memberikan penilaian “Ya” atau “Tidak”, evaluator harus
menggunakan professional judgement-nya dengan
mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi pada setiap
kriteria.
6) Tabel Kertas Kerja Evaluasi (KKE). (Sublampiran A)
7) Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan akan
dilakukan sebagai berikut:
a) Tahap…
- 8 -
a) Tahap pertama dijumlahkan nilai pada setiap pertanyaan
pada setiap subkomponen sehingga ditemukan suatu angka
tertentu misal subkomponen Indikator Kinerja mempunyai
alokasi nilai 10% dan memiliki 10 (sepuluh) buah pertanyaan.
Dari 10 (sepuluh) pertanyaan tersebut apabila pertanyaan
yang dijawab “Ya” ada 3 (tiga) pertanyaan maka nilai untuk
subkomponen tersebut adalah: (3/10) x 10 = 3;
b) Untuk kriteria yang berhubungan dengan kondisi yang
memerlukan penyimpulan, karena terdiri dari beberapa
subkriteria, penyimpulan tentang kriteria dilakukan melalui
nilai rata-rata
c) Tahap berikutnya adalah melakukan penjumlahan seluruh
nilai subkomponen yang ada sehingga ditemukan suatu
angka tertentu untuk total nilai dengan range nilai antara 0
sampai dengan 100.
c. Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan akan
dilakukan sebagai berikut: Penyimpulan atas hasil reviu terhadap
akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan
menjumlahkan angka tertimbang dari masing-masing komponen. Nilai
hasil akhir dari penjumlahan komponenkomponen akan dipergunakan
untuk menentukan tingkat akuntabilitas Instansi Pemerintah yang
bersangkutan terhadap kinerjanya, dengan kategori sebagai berikut:
No Kategori Nilai Angka Interpretasi
1 AA >90-100 Sangat Memuaskan
2 A >80-90 Memuaskan, Memimpin
Perubahan, Berkinerja Tinggi dan
sangat Akuntabel
3 BB >70-80 Sangat Baik, Akuntabel,
Berkinerja baik, memiliki Sistem
Manajemen Kinerja yang handal
4 B >60-70 Baik, Akuntabilitas Kinerjanya
sudah Baik, Memiliki Sistem yang
dapat digunakan untuk
Manajemen Kinerja dan perlu
sedikit perbaikan
5 CC…
- 9 -
5 CC >50-60 Cukup (memadai), Akuntabilitas
Kinerjanya cukup baik, taat
kebijakan, memiliki sistem yang
dapat digunakan untuk
memproduksi Informasi Kinerja
untuk Pertanggungjawaban,
perlu banyak perbaikan yang
tidak mendasar6 C >30-50 Kurang, Sistem dan tatanan
kurang dapat diandalkan,
memiliki sistem untuk
Manajemen Kinerja tapi perlu
banyak perbaikan minor dan
perbaikan yang mendasar
7 D 0-30 Sangat Kurang, Sistem dan
tatanan tidak dapat diandalkan
untuk penerapan Manajemen
Kinerja, perlu banyak perbaikan,
sebagian perubahan yang sangat
mendasar
d. Dalam rangka untuk menjaga objektivitas dalam penilaian maka
dilakukan reviu secara berjenjang atas proses dan hasil evaluasi dari
tim evaluator dengan pengaturan sebagai berikut:
1) Reviu tingkat 1 dilakukan di masing-masing tim Evaluator oleh
supervisor tim.
2) Reviu tingkat 2 dilakukan dalam bentuk forum panel/kelompok
kerja, khusus untuk menentukan pemeringkatan nilai dan
penentuan kategori (rating) hasil evaluasi.
BAB IV
PELAPORAN HASIL EVALUASI
12. Umum. Setiap pelaksanaan tugas evaluasi Akuntabilitas Kinerja, Evaluator
harus menyusun LHE yang dilampiri dengan Kertas Kerja Evaluasi.
Kemudian hasil laporan tersebut ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 Peraturan Menteri ini. Laporan Hasil Evaluasi ini disusun
berdasarkan hasil pengumpulan data dan fakta serta analisis yang
didokumentasikan dalam Kertas Kerja Evaluasi, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Bagi…
- 10 -
a. Bagi Satuan yang sudah pernah dievaluasi, pelaporan hasil evaluasi
diharapkan menyajikan informasi tindak lanjut dari rekomendasi
tahun sebelumnya, sehingga pembaca laporan dapat memperoleh data
yang diperbandingkan dan dapat mengetahui perbaikan-perbaikan
yang telah dilakukan.
b. LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mengungkapkan
hal-hal penting bagi perbaikan manajemen kinerja instansi Pemerintah
yang dievaluasi. Permasalahan atau temuan sementara hasil evaluasi
(tentative finding) dan saran perbaikannya harus diungkapkan secara
jelas dan dikomunikasikan kepada pihak instansi yang dievaluasi
untuk mendapatkan konfirmasi ataupun tanggapan secukupnya.
c. Penulisan LHE harus mengikuti kaidah umum penulisan laporan yang
baik, yaitu antara lain:
1) Penggunaan kalimat dalam laporan, diupayakan menggunakan
kalimat yang jelas dan bersifat persuasif untuk perbaikan. Akan
tetapi disarankan tidak menggunakan ungkapan yang ambivalen
atau membingungkan dalam proses penyimpulan dan kompilasi
data.
2) Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan data hasil
evaluasi, menyimpulkan dan menuangkannya dalam laporan.
13. Format dan Isi Laporan Hasil Evaluasi. (Sublampiran B)
BAB V
PENUTUP
14. Dengan ditetapkannya Pedoman Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, diharapkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah atau Tim
khusus yang dibentuk mempunyai acuan yang sama dalam melaksanakan
evaluasi dan dapat menggunakan inovasi-inovasi baru serta mengembangkan
secara terus menerus dalam melakukan evaluasi di lingkungan Kemhan dan
TNI.
15.Pada…
- 11 -
15. Pada akhirnya keberhasilan pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah diharapkan dapat mencapai tujuan dari implementasi
SAKIP yaitu meningkatnya kinerja Kemhan dan TNI.
MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA,
Cap/tertanda
RYAMIZARD RYACUDUAutentikasiKepala Biro Tata Usaha
Setjen Kemhan,
Ida Bagus PurwalaksanaBrigadir Jenderal TNI
KERTAS KERJA EVALUASI (KKE)AKUNTABILITAS KINERJA ....... (diisi nama satuan yang dievaluasi)
NOMORKOMPONEN/SUB KOMPONEN
DAN KRITERIA EVALUASIY/T NILAI
1. PERENCANAAN KINERJA (30%)
a. DOKUMEN RENSTRA (10%)
1) PEMENUHAN RENSTRA (2%)
a) Dokumen Renstra telah disusun
b) Dokumen Renstra telah memuat visi, misi,tujuan, sasaran, dan program
c) Renstra telah menyajikan IKU
2) KUALITAS RENSTRA (5%)
a) Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil
b) Program/kegiatan merupakan cara untukmencapai tujuan, sasaran/hasil program/hasilkegiatan
c) Indikator kinerja sasaran telah memenuhikriteria indikator kinerja yang baik
d) Target kinerja telah ditetapkan dengan baik
e) Dokumen Renstra telah selaras dengan dokumenRPJMN/Dokumen Renstra atasan
f) Dokumen Renstra telah menetapkan hal-halyang seharusnya ditetapkan sesuai tugas danfungsi
3) IMPLEMENTASI RENSTRA (3%)
a) Dokumen Renstra digunakan sebagai acuanpenyusunan dokumen perencanaan tahunan
b) Dokumen Renstra digunakan sebagai acuandalam penyusunan dokumen Renstra satuanbawah
c) Dokumen Renstra digunakan sebagai acuandalam penyusunan dokumen Rencana Kerja danAnggaran
d) Dokumen Renstra telah direviu secara berkala
SUBLAMPIRAN A DARI LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2015
TENTANG
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA
NASIONAL INDONESIA
NOMOR…
- 2 -
NOMORKOMPONEN/SUB KOMPONEN
DAN KRITERIA EVALUASIY/T NILAI
b. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (20%)
1) PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN(4%)
a) Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan (Renja)telah ada
b) Dokumen Renja telah memuat sasaran, program,Indikator kinerja sasaran dan target kinerjatahunan
c) Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) telah disusun
d) Dokumen PK disusun segera setelah anggarandisetujui
e) Dokumen PK telah menyajikan IKU
2) KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN 10%)
a) Sasaran telah berorientasi hasil
b) Kegiatan merupakan cara untuk mencapaisasaran
c) Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telahmemenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
d) Target kinerja ditetapkan dengan baik
e) Dokumen PK selaras dengan dokumen PK atasan
f) Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yangseharusnya ditetapkan
3) IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN(6%)
a) Target kinerja yang diperjanjikan telahdigunakan untuk mengukur keberhasilan
b) Rencana aksi atas kinerja sudah ada
c) Rencana aksi atas kinerja telah mencantumkantarget secara periodik atas kinerja
d) Rencana aksi atas kinerja telah dimonitorpencapaian secara berkala
e) Rencana aksi telah dimanfaatkan dalampengarahan dan pengorganisasian kegiatan
2. PENGUKURAN KINERJA (25%)
a. PEMENUHAN PENGUKURAN (5%)
1) Telah terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaiukuran kinerja secara formal
2) Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja
b. KUALITAS PENGUKURAN (12,5%)
1) IKU telah dapat diukur secara objektif
2) IKU telah menggambarkan hasil
3) IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur
4) IKU telah cukup untuk mengukur kinerja
NOMOR…
- 3 -
NOMORKOMPONEN/SUB KOMPONEN
DAN KRITERIA EVALUASIY/T NILAI
5) IKU telah diukur realisasinya
6) IKU telah selaras denga IKU satuan atas
7) Indikator kinerja sasaran dapat diukur secaraobyektif
8) Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil
9) Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaranyang akan diukur
10) Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukursasaran
11) Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya
12) Indikator kinerja telah selaras dengan indikatorkinerja satuan atas
13) Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan
14) Pengumpulan data kinerja atas rencana aksidilakukan secara berkala.
c. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (7,5%)
1) IKU telah dimanfaatkan dalam dokumenperencanaan dan penganggaran
2) IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja
3) IKU telah di reviu secara berkala
4) Pengukuran kinerja atas rencana aksi digunakanuntuk pengendalian dan pemantauan kinerja secaraberkala
5) Pengukuran kinerja sudah dilakukan secaraberjenjang
6) Sudah terdapat indikator kinerja individu yangmengacu pada IKU satuan masing-masing
7) Pengukuran kinerja individu sudah dilaksanakan
8) Pengukuran kinerja sudah dikembangkanmenggunakan teknologi informasi
3. PELAPORAN KINERJA (15%)
a. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)
1) LAKIP telah disusun
2) LAKIP telah disampaikan tepat waktu
3) LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaianIKU
b. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (7,5%)
1) LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja dibawahnya
2) LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaranyang berorientasi outcome
3) LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yangtelah diperjanjikan
NOMOR…
- 4 -
NOMORKOMPONEN/SUB KOMPONEN
DAN KRITERIA EVALUASIY/T NILAI
4) LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenaicapaian kinerja
5) LAKIP menyajikan perbandingan data kinerja yangmemadai antara realisasi tahun ini dengan realisasitahun sebelumnya dan pembanding lain yangdiperlukan
6) LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkaitdengan pencapaian kinerja
7) Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan
c. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4,5%)
1) Informasi yang disajikan telah digunakan dalamperbaikan perencanaan
2) Informasi yang disajikan telah digunakan untukmenilai dan memperbaiki pelaksanaan program dankegiatan organisasi
3) Informasi yang disajikan telah digunakan untukpeningkatan kinerja
4) Informasi yang disajikan telah digunakan untukpenilaian kinerja
4. EVALUASI KINERJA (10 %)
a. PEMENUHAN EVALUASI (2%)
1) Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja
2) Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapainkinerja beserta hambatannya
3) Evaluasi program telah dilakukan
4) Evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi telahdilakukan
5) Hasil evaluasi telah disampaikan dandikomunikasikan kepada pihak-pihak yangberkepentingan
b. KUALITAS EVALUASI (5%)
1) Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan denganmenggunakan pedoman/juklak evaluasi yang selarasdengan evaluasi dari Menpan dan RB
2) Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan olehSDM yang berkompetensi
3) Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja telahdisupervisi dengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap
4) Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja menggambarkanakuntabilitas kinerja yang dievaluasi
5) Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja memberikanpenilaian atas akuntabilitas kinerja masing-masingunit kerja
6) Evaluasi akuntabilitas kinerja telah memberikanrekomendasi perbaikan manajemen kinerja yangdapat dilaksanakan
NOMOR…
- 5 -
NOMORKOMPONEN/SUB KOMPONEN
DAN KRITERIA EVALUASIY/T NILAI
7) Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilaikeberhasilan program
8) Evaluasi program telah memberikan rekomendasiperbaikan manajemen kinerja yang dapatdilaksanakan
9) Evaluasi program telah memberikan rekomendasipeningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan
10) Evaluasi rencana aksi dilaksanakan dalam rangkamengendalikan kinerja
11) Evaluasi rencana aksi telah memberikan alternatifperbaikan yang dapat dilaksanakan
c. PEMANFAATAN EVALUASI (3%)
1) Hasil evaluasi program/akuntabilitas kinerja telahditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan
2) Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telahditindaklanjuti untuk perbaikan penerapanManajemen kinerja
3) Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untukperbaikan kinerja
4) Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telahditindaklanjuti untuk mengukur keberhasilan unitkerja
5) Hasil evaluasi rencana aksi telah ditindaklanjutidalam bentuk langkah-langkah nyata
5. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%)
a. KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%)
1) Target dapat tercapai
2) Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya
3) Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan
b. KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (10%)
1) Target dapat tercapai
2) Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya
3) Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan
c. KINERJA TAHUN BERJALAN (5%)
1) Target dapat tercapai
2) Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan
KATEGORI NILAI : ...........................
MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA,
Cap/tertanda
RYAMIZARD RYACUDU
AutentikasiKepala Biro Tata Usaha
Setjen Kemhan,
Ida Bagus PurwalaksanaBrigadir Jenderal TNI
A. FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI AKIP (Short Form)
Nomor : B/ / /20xx Jakarta, ……………. 20xx
Lampiran :
Hal : Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi ........ (diisi nama satuan yang dievaluasi)
Yth. Dan/Ka ………......
(satuan yang dievaluasi)
di
………..
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Permen PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
dan Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran
Permen PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12
Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami telah melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja …….. dengan
tujuan :
a. Memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP.
b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan
penguatan akuntabilitas instansi.
d. Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi periode sebelumnya
2. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar manajemen
kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja; Pengukuran Kinerja; Pelaporan
Kinerja; Evaluasi Kinerja, dan Capaian Kinerja. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) ............ tahun ..... , merupakan salah satu dokumen
yang dievaluasi selain dokumen Renstra, dokumen Renja, dokumen
Perjanjian Kinerja (PK), serta dokumen terkait lainnya.
SUBLAMPIRAN B DARI LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2015
TENTANG
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA
NASIONAL INDONESIA
3. Hasil…3. Hasil…
- 2 -
3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai
dari 0. s/d 100. Instansi ………., memperoleh nilai sebesar ….. dengan
kategori …….
4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap
seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja
....................................................................................
b. Pengukuran Kinerja
....................................................................................
c. Pelaporan Kinerja
....................................................................................
d. Evaluasi Kinerja
....................................................................................
e. Pencapaian Kinerja
....................................................................................
f. Rekomendasi evaluasi tahun lalu yang belum ditindaklanjuti
....................................................................................
(Dalam poin a. s/d e. menyajikan hasil penilaian atas berbagai atribut
akuntabilitas instansi yang telah dituangkan dalam KKE, yang dapat
mengindikasikan tingkat Akuntabilitas Kinerja Instansi)
5. Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami
merekomendasikan Instansi ……….., beserta seluruh jajarannya agar
dilakukan perbaikan sebagai berikut:
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
Demikian disampaikan hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja Instansi
………. Kami menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam
menerapkan manajemen kinerja di lingkungan Instansi ……….. Berikut terlampir
beberapa hal yang merupakan penjelasan dari poin 1. s/d 5. (jika ada dan benar-
benar merupakan penjelasan)
Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.
Tembusan :
1. …………………
2. …………..…….
Inspektorat Jenderal............................
............................
B. FORMAT…
- 3 -
B. FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI AKIP (Long Form)
Ikhtisar Eksekutif
Bab I Pendahuluan
a. Dasar Hukum Evaluasi
b. Latar Belakang
c. Tujuan Evaluasi
d. Ruang Lingkup Evaluasi
e. Metodologi Evaluasi
f. Gambaran Umum Evaluatan
g. Gambaran Umum Implementasi SAKIP
h. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya (jika periode sebelumnya
dievaluasi)
Bab II Hasil Evaluasi
a. Evaluasi atas Perencanaan Kinerja
b. Evaluasi atas Pengukuran Kinerja
c. Evaluasi atas Pelaporan Kinerja
d. Evaluasi atas Evaluasi Internal
e. Evaluasi atas Capaian Kinerja
Lampiran
MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA,
Cap/tertanda
RYAMIZARD RYACUDUAutentikasiKepala Biro Tata Usaha
Setjen Kemhan,
Ida Bagus PurwalaksanaBrigadir Jenderal TNI