kementerian perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 pp 39 tw... · 2020. 7....
TRANSCRIPT
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing,
pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi
industri, teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau,
serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam,
industri mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika
dan telematika.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur
industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi
industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,
industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur
industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi
industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,
industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 2
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendalaman
dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan
iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri,
teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta
peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri
mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri,
peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi industri dan
jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri, pengembangan
industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan penggunaan produk
dalam negeri pada industri logam, industri mesin, industri alat transportasi
dan maritim, serta industri elektronika dan telematika;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendalaman dan penguatan
struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha,
promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,
industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika;
1.2. Latar Belakang Program
Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional tercermin dari dampak
kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri. Dalam hal ini sektor industri
berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi yang berdampak ekspansif meluas ke
berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku, transportasi, distribusi
atau perdagangan dan sebagainya. Pembangunan sektor industri menjadi sangat
penting karena kontribusnya terhadap pencapaian sasaran pembangunan
ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar dan
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 3
berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (prime mover) karena
kemampuannya dalam peningkatan nilai tambah yang tinggi. Selain itu industri
juga dapat membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan
pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi
kemiskinan. Walaupun telah dicapai berbagai pekembangan yang cukup penting
dalam pengembangan industri, namun dirasakan industri belum tumbuh seperti
yang diharapkan. Permasalahan yang dihadapai oleh industri, diantaranya
meliputi:
1. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor baik berupa bahan baku, bahan
penolong, barang setengah jadi maupun komponen;
2. Keterkaitan antar sektor industri dengan ekonomi lainya relatif lemah;
3. Struktur industri hanya didominasi oleh beberapa cabang industri yang
tahapan industrinya pendek; dan
4. Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi.
Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan
industri harus diarahkan untuk menjadikan industri yang mampu memberikan
sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial dan politik Indonesia.
Pembangunan sektor industri unggulan berbasis teknologi tinggi, tidak hanya
ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor industri
yang disebabkan oleh melemahnya daya saing dan krisis global yang melanda
dunia saat ini saja, melainkan juga harus mampu turut mengatasi permasalahan
nasional, serta meletakkan dasar-dasar membangun industri andalan masa
depan.
Dengan memperhatikan masalah nasional dan masalah yang sedang dihadapi
oleh sektor industri khususnya industri logam, mesin, alat transportasi dan
elekktronika, maka telah ditetapkan proses yang harus dilakukan ntara lain:
(1) perumusan kebijakan; (2) pelayanan dan fasiitasi; serta (3) pengawasan,
pengendalian, dan evaluasi yang secara langsung menunjang tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 4
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika dijabarkan ke dalam program Penumbuhan
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang didasarkan
pada pengembangan klaster, peningkatan utilisasi kapasitas produksi, daya
saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan
berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan
pada peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.
1.3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,
struktur organisasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika sebagai berikut:
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 5
Tugas Pokok masing-masing unit eselon II sebagai berikut:
1. Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika.
2. Direktorat Industri Logam
Direktorat Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan
industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan
dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan
fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang
industri logam.
3. Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri permesinan dan alat mesin
pertanian.
4. Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana
induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan
sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 6
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
maritim, alat. Transportasi, dan alat pertahanan.
5. Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana
induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan
sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
elektronika dan telematika.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 7
BAB II
RENCANA PROGRAM / KEGIATAN
2.1 Program dan Kegiatan
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
pada tahun 2019 memiliki program Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika. Kegiatan yang mendukung pencapaian Program
Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika,
adalah:
a. Penumbuhan Industri Logam
Kegiatan ini memiliki sasaran dan peran untuk mengembangkan Industri
Logam, adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan
Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing dan
Produktifitas Industri Logam, Rancangan Standar Nasional Indonesia
(RSNI) Industri Logam, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong
Iklim Investasi Industri Logam, Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib
Industri Logam, dan Produk Industri Logam Yang Tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) di bidang Industri Logam.
b. Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, adapun substansi
kegiatannya adalah Pengembangan Pusat Teknologi Industri Permesinan
dan Alat Mesin Pertanian, SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian Yang Tersertifikasi, Produk Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian Yang Tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Permesinan dan
Alat Mesin Pertanian dan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI) Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 8
c. Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan,
adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan Dalam
Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan, SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan Yang Tersertifikasi, Pengembangan Pusat Teknologi Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, dan Produk Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Yang Tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN).
d. Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
peningkatan penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika, adapun
substansi kegiatannya adalah Pusat Pengembangan Teknologi Industri
Elektronika dan Telematika, Mesin/Dan Atau Peralatan Uji Dalam Rangka
Penerapan Standar Mutu, Temu Bisnis Kemampuan Industri Elektronika
dan Telematika, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim
Investasi Industri Elektronika dan Telematika, dan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri Elektronika dan Telematika.
e. Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
peningkatkan layanan perkantoran dan umum, meningkatkan layanan
administrasi keuangan, meningkatkan koordinasi perumusan perencanaan,
evaluasi dan laporan, penyusunan peraturan perundang-undangan, dan
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri produk ILMATE.
2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan
yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan
dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 9
Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian,
Direktorat Jenderal ILMATE telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2018
secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.
Perjanjian Kinerja merupakan tekad atau janji rencana kerja tahunan yang akan
dicapai antara Direktur Jenderal ILMATE dengan Menteri Perindustrian untuk
pengembangan industri di tahun 2019. Perjanjian Kinerja ini menggambarkan
capaian kinerja pembangunan industri yang akan diwujudkan tahun 2019
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja
ini ditetapkan pada bulan Januari 2019 dengan asumsi bahwa indikator-
indikator yang dipergunakan sebagai alat ukur pencapaian kinerja dapat
diperoleh dalam kurun waktu tahun berjalan atau paling lambat bulan Februari
2020.
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika tahun 2019
adalah sebagai berikut:
A. Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja
Target
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Meningkatnya
poulasi dan
persebaran
industri
1. Unit industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika besar
sedang yang tumbuh
322-354 Unit
2. Nilai investasi di sektor industri
logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika
119,99 Rp.
Triliun
Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri
logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika terhadap ekpor nasional
20.00 persen
2. Produktifitas SDM industri logam,
mesin, alat transportasi, dan
elektronika
852,2 Rp. Juta
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 10
B. Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri logam, mesin,
alat transportasi, dan
elektronika yang
efektif
1. Peraturan perundangan yang
diselesaikan
3 PP/Perpres/Permen
Terselenggaranya
urusan pemerintahan
di bidang
Perindustrian yang
berdaya saing dan
berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi yang
terbentuk
8 SKKNI
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 11
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Hasil yang Telah Dicapai
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019 yang secara resmi
telah disahkan oleh Menteri Keuangan yakni Pagu awal Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebesar sebesar
Rp. 126.731.100.000,- dengan anggaran yang tidak dapat dicarkan sebesar
Rp. 20.445.379.000, selanjutnya pada Dipa Rev. Ke-1 ((01 Maret 2019) anggaran
yang di blokir mengalami penurunan atau buka blokir anggaran menjadi
Rp. 11.165.548.000, kemudian pada Dipa Revisi ke -4 ( 26 Juli 2019) anggaran
yang diblokir turun menjadi Rp. 2.120.154.000 atau sebesar 1,67 persen, jadi
anggaran yang dapat digunakan pada program penumbuhan dan pengembangan
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika sebesar
Rp. 124.610.946.000,-
Adapun rincian mengenai anggaran yang dapat digunakan pada Program
Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika sebagai berikut:
Tabel 3.1
Histori Buka Blokir Ditjen ILMATE Tahun 2019
No Rincian Blokir % Sisa
1 Dipa Awal (05 Desember 2018)
sebesar Rp. 126.731.100.000
20.445.379.000 16,13 106.285.721.000
2 Dipa Rev. Ke-1 (01 Maret 2019)
sebesar Rp. 126.731.100.000
11.165.548.000 8,81 115.565.552.000
3 Dipa Rev. Ke-2 (24 Mei 2019)
sebesar Rp. 126.731.100.000
11.165.548.000 8,81 115.565.552.000
4 Dipa Rev. Ke-3 (24 Juni 2019)
sebesar Rp. 126.731.100.000
11.165.548.000 8,81 115.565.552.000
5 Dipa Rev. Ke-4 (26 Juli 2019)
sebesar Rp. 126.731.100.000
2.120.154.000 1,67 124.610.946.000
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 12
Berdasarkan Form B yang ditarik, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika selama Triwulan III Tahun 2019 memiliki
sasaran keuangan sebesar 65,15 persen dan sasaran fisik sebesar 70,06 persen,
dengan realisasi keuangan sebesar 35,33 persen atau sebesar Rp. 44.774.097.630,-
dari Pagu sebesar Rp. 126.731.100.000,- dan realisasi fisik sebesar 42,72 persen.
Untuk detail sasaran dan realisasi keuangan dan fisik dilingkungan Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Realisasi Keuangan dan Fisik Ditjen ILMATE Tw III Tahun 2019
No. U n i t
Keuangan (%) Fisik (%)
Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi
1 Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan
78,14 24,61 61.93 19,35
2 Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Elektronika dan
Telematika
42,66 22,79 56,78 63,34
3 Penyusunan dan Evaluasi
Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
75,18 67,73 75,97 39,10
4 Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
78,43 37,01 76,52 52,05
5 Peningkatan kompetensi SDM
Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan
69,23 13,81 66,08 21,99
Peningkatan kompetensi SDM
Industri Elektronika dan Telematika
31,29 15,51 65,37 69,91
Peningkatan kompetensi SDM
Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
69,41 13,94 71,87 44,11
Peningkatan kompetensi SDM
Industri Logam
59,90 39,33 67,08 56,33
Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Logam
63,61 32,83 65,60 45,55
Total 65,15 35,33 70,06 42,72
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 13
Berdasarkan realisasi tersebut diatas, dapat terlihat bahwa selain kegiatan
Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, kegiatan Peningkatan
kompetensi SDM Industri Logam dan kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Logam juga memili realisasi yang cukup baik pada triwulan III tahun
2019 baik dari aspek realisasi keuangan maupun realisasi fisik. Selanjutnya
realisasi fisik terbesar terjadi pada kegiatan Peningkatan kompetensi SDM
Industri Elektronika dan Telematika
Berdasarkan rapat evaluasi capaian kinerja sampai dengan Triwulan III tahun
2019 diidentifikasi bahwa selain fokus awal tahun ke peluncuran program
pendidikan vokasi industri dan pengembangan AMMDes faktor lainnya yang
menghambat pelaksanaan program yaitu banyaknya sub-output bantuan
mesin/peralatan yang blokirnya baru dibuka pada Dipa revisi ke-4 (26 Juli 2019).
Tebel 3.3
Realisasi Anggaran dan Outstanding sektor ILMATE per 09 Oktober 2019
Total realisasi anggaran sebesar 56,41 persen, dengan Outstanding sebesar 8,99
persen jadi jumlah kumulatifnya adalah 65,40 persen dengan sisa anggaran
sebesar 43,59 persen.
8
1846 Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
29,046,602,000 15,880,759,180 54.67% 3,913,200,860 13.47% 19,793,960,040 68.15% 13,165,842,820 45.33%
1848 Direktorat Industri Elektronika
Dan Telematika
20,026,673,000 9,248,237,333 46.18% 2,334,873,500 11.66% 11,583,110,833 57.84% 10,778,435,667 53.82%
1849 Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, Dan Elektronika
39,799,112,000 31,183,413,759 78.35% 256,691,000 0.64% 31,440,104,759 79.00% 8,615,698,241 21.65%
1850 Direktorat Industri Permesinan
Dan Alat Mesin Pertanian
23,277,014,000 7,795,736,972 33.49% 2,958,121,450 12.71% 10,753,858,422 46.20% 15,481,277,028 66.51%
5882 Direktorat Industri Logam 14,581,699,000 7,382,634,702 50.63% 1,933,255,000 13.26% 9,315,889,702 63.89% 7,199,064,298 49.37%
126,731,100,000 71,490,781,946 56.41% 11,396,141,810 8.99% 82,886,923,756 65.40% 55,240,318,054 43.59%
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
SISA (PAGU - REALISASI
ANGGARAN)
TOTAL REALISASI
Sampai Dengan
09 Oktober 2019
%
OUTSTANDING
Sampai Dengan
09 Oktober 2019
%
PERIODE TAHUN 2019
REALISASI +
OUTSTANDING
Sampai Dengan
09 Oktober 2019
% NILAI %
Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
T O T A L
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 14
Realisasi terendah terdapat di Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian yaitu sebesar 46,20 persen, sementara realisasi tertinggi pada
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika yaitu sebesar 79 persen.
Tabel 3.4
Realisasi anggaran berdasarkan E-Monitoring APBN, SPM, dan SP2D per 09 Oktober
2019
Total anggaran yang sudah di Ajukan pelaksana kegiatan (E-monitoring) sebesar
56,41 persen, selanjutnya anggaran yang sementara diproses Bagian Keuangan
(SPM) sebesar 53,32 persen, sementara anggaran yang sudah dicairkan oleh
KPPN (SP2D) sebear 44,24 persen.
per tanggal 09 Oktober 2019
E-Monitoring % SPM % SP2D %
DIREKTORAT
JENDERAL INDUSTRI
LOGAM, MESIN, ALAT
TRANSPORTASI DAN
ELEKTRONIKA
019.04.08Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Telematika126,731,100,000 71,490,781,946 56.41 67,569,033,442 53.32 62,393,539,792 49.23
1846
Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi, dan
Alat Pertahanan
5,238,278,000 2,983,803,242 56.96 2,389,847,164 45.62 2,317,391,088 44.24
4914
Peningkatan Kompetensi SDM
Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat
Pertahanan
23,808,324,000 12,896,955,938 54.17 10,784,640,639 45.30 9,413,515,102 39.54
1848
Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Elektronika dan Telematika
2,642,691,000 1,407,353,202 53.25 1,366,493,502 51.71 1,350,137,502 51.09
4915
Peningkatan Kompetensi SDM
Indstri Elektronika dan
Telematika
17,383,982,000 7,840,884,131 45.10 7,665,655,054 44.10 6,761,254,754 38.89
Penyusunan dan Evaluasi
Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika
39,799,112,000 31,183,413,759 78.35 30,656,760,409 77.03 29,259,919,172 73.52
- Kegiatan 18,986,250,000 13,653,942,008 13,127,288,658 12,349,326,084
- Gaji Pegawai 22,880,000,000 17,529,471,751 17,529,471,751 16,910,593,088
1850Direktorat Industri Permesinan
Dan Alat Mesin Pertanian5,265,604,000 2,525,803,614 47.97 2,516,552,614 47.79 2,486,032,614 47.21
4916
Peningkatan Kompetensi SDM
Industri Permesinan dan Alat
Mesin Pertanian
18,011,410,000 5,269,933,358 29.26 4,859,456,358 26.98 4,484,702,958 24.90
5882 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam4,088,074,000 1,521,421,508 37.22 1,530,371,508 37.44 1,501,282,508 36.72
4917Peningkatan Kompetensi SDM
Industri Logam10,493,625,000 5,861,213,194 55.85 5,799,256,194 55.26 4,819,304,094 45.93
Realisasi berdasarkan
1849
Direktorat Industri
Maritim, Alat
Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
Direktorat Industri
Elektronika Dan
Telematika
Direktorat Industri
Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian
Direktorat Industri
Logam
Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi,
Dan Elektronika
KODE UNIT Pagu Anggaran
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 15
3.2 Analisa Capaian Kinerja
Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian
kinerja Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika pada tahun 2019 terdiri terdiri dari analisis kinerja perspektif
pemangku kepentingan dan analisis kinerja perspektif proses bisnis internal.
1. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Pemangku Kepentingan
Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2019 Perspektif Pemangku
Kepentingan memiliki 2 (dua) Sasaran Strategis (SS) dan tiap sasaran
strategis tersebut memiliki 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU)
sebagaimana penjabaran berikut:
A. Capaian IKU dari SS Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri
Meningkatnya populasi dan persebaran industri ini terdiri dari Indikator
Jumlah industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika besar
sedang yang tumbuh dan Nilai investasi di industri logam, mesin, alat
transportasi dan elektronika.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan Industri baik industri Besar
maupun Sedang di sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan
elektronika dilakukan dengan upaya penciptaan iklim usaha yang
kondusif dan kepastian berusaha. Data untuk pertumbuhan industri
diperolah dari BPS yang selanjutnya diolah oleh Kemenperin, data ini pun
diturunkan atau dikelompokan ke masing – masing Sektor sehingga dapat
terinci dengan jelas berapa kontribusi rill dari masing – masing Sektor
dilingkungan Kemenperin.
Upaya meningkatkan investasi di sektor industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika dilakukan melalui pemberian Temu Bisnis,
promosi investasi industri, serta pemberian insentif/keringanan bagi
investasi di bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika. Data ini diperoleh dari BKPM yang selanjutnya diolah oleh
Kemenperin. Data ini terdiri dari PMA dan PMDN baik IUI baru maupun
perluasan.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 16
Tabel 3.5
Capaian IKU dari Meningkatnya populasi dan persebaran industri
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri
Unit Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi
dan Elektronika besar
sedang yang sedang tumbuh
322-354 94 93 78 - 265 Unit
Nilai investasi di Industri
Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika
119,99 14,23 23.40 13,44 - 51,07 Rp.
Triliun
Unit Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika besar
sedang yang sedang tumbuh.
Berdasarkan realisasi tersebut, Unit Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika besar sedang yang sedang tumbuh pada
tahun 2019 ditargetkan sebesar 322 - 354 Unit dan pada triwulan III
dapat terealisasi sebanyak 78 Unit atau tercapai sebesar 24,22 Persen,
jadi sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 Unit Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika besar sedang yang sedang tumbuh
terealisasi sebanyak 265 Unit atau tercapai 82,29 persen. kondisi ini
tentunya perlu diperhatihan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait,
agar indikator ini dapat terpenuhi pada triwulan berikutnya.
Tabel 3.6
Unit ILMATE besar sedang yang tumbuh
Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
IL 93-102 25 26,88
IPAMP 91-100 20 21,97
IMATAP 94-104 20 21,27
IET 44-48 13 29,54
Total 322-354 78 24,22
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 17
Pada Tahun 2019 terdapat Perusahaan Baru dan Perluasan antara lain:
PT Sunrise Steel, pada tahun 2019, mulai membangun pabrik
untuk produk hulu yakni baja canai dingin (cold-formed) di
Mojokerto dengan kapasitas terpasang 200.000 ton/tahun untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku produk hilir yakni baja lapis
ringan di Indonesia.
PT Tata Metal Lestari, Pada tahun 2019, PT Tata Metal Lestari
yang berlokasi di Cikarang Selatan, Bekasi mulai produksi Baja
Lapis Aluminium Seng (BjLAS) dengan kapasitas 225.000
ton/tahun.
PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Proyek rintisan pemurnian
(smelter) nikel ini diresmikan pada tanggal 26 Januari 2019 di
Kawasan Industri Bantaeng (KIBa), Sulawesi Selatan oleh Nurdin
Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan. Total nilai investasinya
sekitar US$ 2,4 miliar. Kapasitas produksi saat ini dengan dua
tungku sebesar 150 metrik ton per hari dan 4.200 metrik ton
setiap bulan atau 50.000 metrik ton setiap tahun. Direncanakan
pembangunan tahap kedua pada akhir 2020 dengan target
produksi 200.000 metrik ton (Sumber: Kemenperin.go.id).
PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), merupakan perusahaan
patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) dan
PT Antam Tbk. Pabrik dibangun di atas lahan seluas 288 hektare
di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat
dengan nilai investasi mencapai US$ 850 juta. Dengan
beroperasinya PT BAI, maka produksi aluminium diproyeksikan
akan naik 76,92% menjadi 2,3 juta ton per tahun pada 2022
(Sumber: Kemenperin.go.id).
Peresmian Blast Furnace PT Krakatau Steel, pabrik ini berdiri di
area Blast Furnace Complex Krakatau Steel seluas 55 hektar ini
merupakan kerjasama Konsorsium kontraktor yang terdiri dari
MCC CERI dari China dan PT Krakatau Engineering (PT KE).
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 18
Pembangunan blast furnace diharapkan akan menjaga
keseimbangan kapasitas hulu (iron & steel making) dengan hilir
(rolling mill) sehingga mengurangi ketergantungan pada slab
impor.
Blast Furnace Complex ini memiliki Sinter Plant dengan
kapasitas 1,7 juta ton per tahun, Hot Metal Treatment Plant
dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun, Coke Oven Plant dengan
kapasitas 555.000 ton per tahun. Sebagai penunjang, terdapat
Raw Material Handling (Stockyard) yang mampu menampung 400
ribu ton per tahun (Sumber: Kontan.co.id)
Peresmian pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT Krakatau Steel
Terkait perluasan kapasitas di hilir, PT Krakatau Steel juga
sedang membangun pabrik hot strip mill kedua yang akan
beroperasi pada tahun 2019. Dengan adanya pabrik ini akan
didapatkan tambahan kapasitas sebesar 1,5 juta ton baja
lembaran panas atau HRC. Dengan fasilitas HSM II baru tersebut
nantinya kapasitas Krakatau Steel dan Krakatau Posco mencapai
7 juta ton, atau masih terdapat kekurangan 3 juta ton untuk
mencapai 10 juta ton.
Industri Besar yang telah mulai beroperasi di antaranya sebagai berikut:
PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel berlokasi dai Morowali,
Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi NPI 600 ribu
ton/tahun, Stainless Steel Slab 1 juta ton/tahun.
PT. Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel berlokasi di
Morowali, Sulawesi Tengan dengan kapasitas produksi Stainless
Steel Slab 1 juta ton/tahun.
PT Virtue Dragon berlokasi di Konawe dengan kapasitas produksi
NPI/Ferronickel 600 ribu ton/tahun.
PT. Indonesia Ruipu Nickel and Steel berlokasi di Morowali
dengan kapasitas produksi Ferrochrome 300 ribu ton/tahun
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 19
PT. Sulawesi Mining Investment di Morowali Sulawesi Tengah
dengan kapasitas produksi NPI 300 ribu ton/tahun
PT. COR Industri Indonesia berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi
Tengah dengan kapasitas produksi Ferro Nickel 100 ribu
ton/tahun
PT. Krakatau Nippon Steel Sumikin di cilegon Banten dengan
kapasitas produksi CRC/Sheet 500 ribu ton/tahun
PT. Krakatau Osaka Steel di Cilegon Banten dengan kapasitas
produksi besi beton, siku dan plat 500 ribu ton/tahun
PT. Jatim Taman Steel dengan kapasitas produksi flat bar, alloy
steel 216 ribu ton/tahun.
PT. JFE Steel Galvanizing Indonesia di Cikarang Jawa Barat
dengan kapasitas produksi Galvanizing Steel Sheet 400 ribu
ton/tahun.
PT. Gunung Raja Paksi di Bekasi Jawa Barat dengan kapasitas
produksi Slab 1,2 juta ton/tahun dan billet 1,2 juta ton/tahun.
Tabel 3.7
update perusahaan ILMATE yang malakukan investasi di Indonesia dengan nilai
diatas 50 Miliar
No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi
(Rp. Juta)
PMA
1 Bintan Alumina Indonesia Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Bintan, Provinsi
Kepulauan Riau
3.026.221,8
2 Youshan Nickel Indonesia Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Tengah,
Provinsi Maluku Utara
96.956,5
3 Halmahera Persada Lygend Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Selatan,
Provinsi Maluku Utara
1.176.759,1
4 Indonesia Tsingshan
Stainless Steel
Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Morowali, Sulawesi
Tengah
236.037,2
5 Dexin Steel Indonesia Industri penggilingan baja (steel
rolling) serta industri besi dan baja
dasar (iron add steel making)
Kabupaten Morowali, Sulawesi
Tengah
1.826.041,2
6 Wanatiara Persada Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Halmahera Selatan,
Maluku Utara
125.539,7
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 20
No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi
(Rp. Juta)
7 Indonesia Tsingshan
Stainless Steel
Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah
451.459,0
8 Obsidian Stainless Steel Industri besi dan baja dasar (iron and
steel making) dan Industri pembuatan
logam dasar bukan besi
Kabupaten Konawe, Sulawesi
Tenggara
1.947.410,8
9 Obsidian Stainless Steel Industri besi dan baja dasar (iron and
steel making) dan Industri pembuatan
logam dasar bukan besi
Kabupaten Konawe, Sulawesi
Tenggara
994.297,4
10 Virtue Dragon Nickel
Industry
Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Konawe, Provinsi
Sulawesi Tenggara
119.228,9
11 Cor Industri Indonesia Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Morowali Utara, Provinsi
Sulawesi Tengah
207.179,4
12 Jin Tong International
Indonesia Mining
Industri Pembuatan Logam Dasar
Bukan Besi
Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
65.000,0
13 Antam Niterra Haltim Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Timur,
Provinsi Maluku Utara
69.814,1
14 Yashi Indonesia Investment Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Tengah,
Provinsi Maluku Utara
277.063,8
15 Hengjaya Nickel Industry Industri Pembuatan Logam Dasar
Bukan Besi
Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah
67.423,9
16 Virtue Dragon Nickel
Industry
Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Konawe, Provinsi
Sulawesi Tenggara
198.570,9
17 Cahaya Smelter Indonesia Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah
221.525,6
18 Well Harvest Winning
Alumina Refinery
Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Ketapang, Kalimantan
Barat
278.297,8
19 Wanatiara Persada Industri Logam Dasar Mulia Dan
Logam Dasar Bukan Besi Lainnya
Kabupaten Halmahera Selatan,
Provinsi Maluku Utara
839.509,5
20 J.s.t. Indonesia Industri komponen elektronika dan
peralatannya dari logam
Kawasan Industri MM2100,
Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa
Barat
197.699,5
21 Zinkpower Austrindo Jasa Industri Untuk Berbagai
Pengerjaan Khusus Logam Dan
Barang Dari Logam
Kabupaten Serang, Provinsi Banten 64.004,4
22 Astra Daihatsu Motor Industri suku cadang dan aksesori
kendaraan bermotor roda empat atau
lebih dan Industri suku cadang dan
aksesori kendaraan bermotor roda
empat atau lebih
Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
Barat
60.688,7
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 21
No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi
(Rp. Juta)
23 Toyota Motor Manufacturing
Indonesia
Industri pemb. Komponen,motor
bakar,perakitan etc
Jakarta Utara 93.441,2
24 Honda Prospect Motor Industri perakitan kendaraan
bermotor roda empat dan industri
komponennya
Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa
Barat
111.464,7
25 Semarang Autocomp
Manufacturing Indonesia
Industri komponen kendaraan
bermotor roda empat atau lebih
Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah
661.688,8
26 Honda Prospect Motor Industri kendaraan bermotor roda
empat beserta suku cadang dan
aksesorinya
Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
Barat
1.065.877,8
27 Suzuki Indomobil Motor Industri kendaraan bermotor roda
empat atau lebih, suku cadang dan
aksesori kendaraan bermotor roda
empat atau lebih serta komponen dan
perlengkapan sepeda motor roda dua
dan tiga
Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa
Barat
2.403.676,6
28 Toyoda Gosei Indonesia Industri Suku Cadang Dan Aksesori
Kendaraan Bermotor Roda Empat
Atau Lebih
Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
Barat
144.241,8
29 Pegatron Technology
Indonesia
Industri Komponen Dan Papan
Elektronik
Kota Batam, Provinsi Kepulauan
Riau
137.264,0
30 Xiaomi Technology Indonesia Industri Peralatan Komunikasi Tanpa
Kabel (Wireless)
Pabrik No.3 PT Sat Nusapersada
Tbk, Lt. 3, Jl. Pelita VI No.99, Batam
1.202.437,7
31 Schneider Electric
Manufacturing Batam
Industri Komponen Dan Papan
Elektronik
Kota Batam, Provinsi Kepulauan
Riau
716.842,2
PMDN
32 Aneka Tambang tbk. Industri pembuatan logam dasar
bukan besi
Kabupaten Halmahera Timur,
Maluku Utara
109.441,4
33 Gunung Raja Paksi Industri besi dan baja dasar (iron and
steel making)
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 54.250,0
34 Ceria Nugraha Indotama Industri Pembuatan Logam Dasar
Bukan Besi
Kabupaten Kolaka, Provinsi
Sulawesi Tenggara
1.197.202,1
35 Alam Lestari Unggul Industri Barang Dari Kawat Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 144.000,0
36 Tata Metal Lestari Jasa Industri Untuk Berbagai
Pengerjaan Khusus Logam Dan
Barang Dari Logam
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 60.315,9
37 Indowire Prima Industrindo Industri Pipa Plastik Dan
Perlengkapannya serta Industri Kabel
Listrik Dan Elektronik Lainnya
Margomulyo Indah C-1 Kel.
Manukan Wetan, Kec. Tandes, Kota
Surabaya, Jawa Timur
69.273,3
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 22
No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi
(Rp. Juta)
38 Tri Sakti Industri Suku Cadang Dan Aksesori
Kendaraan Bermotor Roda Empat
Atau Lebih
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa
Tengah
50.404,2
39 Global Eka Marine Industri Pembuatan Kapal Dan
Perahu
Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur
54.071,3
40 Mariana Bahagia Industri Galangan Kapal Kota Palembang, Sumatera Selatan 150.362,3
41 Global Eka Marine Industri Pembuatan Kapal Dan
Perahu
Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur
60.853,0
Kegiatan (sub-ouput) yang dilaksanakan untuk mendorong pertumbuhan
industri antara lain:
Penyusunan Rencana, Program, dan Anggaran yang yang
dilaksanakan melalui kegiatan Workshop Penyusunan Program
Kerja Tahun 2020 Direktorat Industri Logam di Bogor, Jawa Barat
tanggal 11 s.d 12 Juli 2019.
Perencanaan evaluasi dan pelaporan program penumbuhan dan
pengembangan industri logam
Pengumpulan dan pengolahan data sektor industri logam
Pelaksanaan kaji tindak isu aktual sektor industri logam
Memberikan informasi/advokasi terkait kebijakan insentif Tax
Allowance dan Tax Holiday sektor Industri Permesinan dan Alat
Mesin Pertanian
Memberikan rekomendasi Pembebasan bea masuk untuk barang
modal (Fasilitas Masterlist)
Memberikan rekomendasi izin impor untuk barang modal bukan
baru hanya untuk yang belum diproduksi dalam negeri
Kebijakan TKDN untuk infrastruktur ketenagalistrikan
Workshop IoT Makers Creation 2019. Kegiatan ini dilaksanakan
sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 1 Agustus 2019 di Hotel Aston
Semarang
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 23
Workshop IoT Makers Competition 2019. Kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 26 September
2019 di Balai Kartini, Jakarta
Nilai investasi di Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika
Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa pada Triwulan III Tahun 2019
indikator Nilai investasi pada sektor Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika dapat terealisasi sebesar Rp. 13,44 Triliun
atau dapat tercapai sebesar 11,20 persen, jadi sampai dengan Triwulan III
Tahun 2019 realisasi investasi pada sektor ini sebesar 51,07 Triliun. Atau
tercapai 42,56 persen.
Adapun rincian capaian Nilai Investasi dari masing – masing Direktorat
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Nilai investasi disektor ILMATE
Sektor Target Realisasi Capaian
IL 54,71 10,81 19,75
IPAMP 9,61 0,62 6,45
IMATAP 54,11 1,52 2,80
IET 1,56 0,49 31,41
Total 119,99 13,44 11,20
Realisasi Investasi sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 pada sektor
IET sebesar 31,41 persen, sementara apabila dilihat dari aspek
pembobotan target maka teridentifikasi bahwa masih rendahnya realisasi
pada sektor ILMATE dipengaruhi oleh belum maksimalnya realisasi
investasi pada sektor Logam, IMATAP dan IPAMP terhadap target yang
diperjanjikan.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 24
Adapun kendala yang menyebabkan belum maksimalnya realisasi
investasi antara lain:
Pertumbuhan pertumbuhan ekonomi nasional yang stagnan di
area 5 persen ditambah harga komoditas yang lebih rendah
sehingga mempengaruhi pertimbangan calon investor
Investasi industri lain belum diikuti permintaan mesin/peralatan
dari dalam negeri, mesin/peralatan masih impor.
Investasi pembangkit listrik 35.000 MW belum bisa dinikmati
sepenuhnya oleh industri dalam negeri, spesifikasi yang
dipersyaratkan hanya bisa dipenuhi dari impor.
Harga produk dalam negeri belum bisa kompetitif dengan produk
permesinan dari Impor, diduga karena unfair trade dari Cina.
Pertumbuhan industri alat berat negatif sebab Cina mulai
mengurangi impor batu bara dari Indonesia, sehingga industri
pertambangan juga mulai lesu, berdampak kepada industri alat
berat.
Selain beberapa kendala spesifik yang mengakibatkan kurang
maksimalmya realisasi investasi, secara umum masih rendahnya realisasi
investasi disebabkan oleh Kondisi politik, Keamanan, dan Faktor Alam
yang menyebabkan para Investor masih dalam posisi menahan diri dan
memantau perkembangan ekonomi kedepan.
Untuk menyikapi kondisi ini sebaiknya Pemerintah (K/L) terkait
melakukan koordinasi dan mengambil langkah yang tepat sasaran agar
kedepannya nilai realisasi investasi lebih meningkat.
Dalam hal mendorong peningkatan investasi, sektor ILMATE berperan
dalam optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan Penerapan
TKDN, Standar, Promosi, dan Temu Bisnis.
Kegiatan (sub-output) yang dilaksanakan dalam rangka medorong
peningkatan inestasi antara lain:
Dukungan terhadap Pameran Portech 2019 dan Malang Expo.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 25
Melaksanakan fasilitasi Pameran Expo Boiler 2019 yang akan
dilaksanakan pada tanggal 11-13 Juli 2019.
Melaksanakan fasilitasi industri dalam pameran Powermax 2019
dan Smart Agri 2019 tanggal 2-3 Oktober 2019
Mendukung sosialiasi aktif dan seleksi Industri untuk
berpartisipasi dalam pameran Hannover Messe 2020
B. Capaian IKU dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktifitas Sektor
Industri
Sasaran Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri
logam, mesin, alat transportasi dan elektronika ini diukur melalui
Indikator Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional
dan Produktifitas dan kemampuan SDM Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika.
Tabel 3.9
Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Meningkatnya
daya saing dan
produktifitas
sektor industri
Kontribusi ekspor
produk ILMATE
terhadap ekspor nasional
20.00 22,70 24,93 26,41 24,68 Persen
Produktifitas SDM
Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika
852,2 140,59 138,53 148,54 427,66 Rp.
Juta
Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional
Realisasi Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional
sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 sebesar 26,41 persen. kondisi ini
tentunya perlu dipertahankan.
Secara umum trand realisasi pada indikator kontribusi eskpor ILMATE ini
diprediksi dapat memenuhi target ditahun 2019 dengan asumsi bahwa:
1) ekonomi dunia stabil (tidak terjadi perang dagang yang berdampak luas)
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 26
2) kondisi pasar negara tujuan ekpor atau permintaan tidak mengalami
penurunan khususnya terhadap produk terpilih ILMATE seperti KBM
Roda 4, Komponen KBM Roda 2 dan Roda 4, Produk Elektronika
Konsumsi, Peralatan listrik untuk rumah tangga, Alat Pemrosesan Data
(terutama printer), Komponen dan Bagian Elektronika, Perkapalan dan
Bangunan Lepas Pantai, dan Produk Logam Dasar Hulu.
Tabel 3.10
Perkembangan Realisasi Ekspor per Direktorat
Sektor Target Realisasi Capaian
IL 6,1 11,70 191,80
IPAMP 2,90 4,85 167,24
IMATAP 4,9 6,22 126,93
IET 6,2 3,65 58,87
Total 20 26,41 132,05
Kontribusi ekspor pada sektor IPAMP dan IET belum memenuhi target,
sebailiknya kontribusi ekspor pada sektor IL dan IMATAP perlu
dipertahankan.
Tabel 3.11
perkembangan nilai ekspor per jenis industri pengolahan periode Januari-Agustus
2019 (dalam ribu US$)
No Jenis Industri Nilai (ribu US$)
1 Logam Dasar 11.342.081
2 Barang Logam, Bukan Mesin Dan Peralatannya 713.741
3 Komputer, Barang Elektronik Dan Optik 3.619.091
4 Peralatan Listrik 3.414.717
5 Mesin Dan Perlengkapan Ytdl 1.811.156
6 Kendaraan Bermotor, Trailer Dan Semi Trailer 4.156.923
7 Alat Angkutan Lainnya 1.871.172
Kontribusi ekspor merupakan indikator makro, yang artinya penurunan
atau peningkatannya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan juga
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 27
membutuhkan peran dari Kementerian/Lembaga terkait seperti
Kementerian Perdagangan, BKPM, dan lain-lain.
Peran sektor ILMATE dalam hal mendorong peningkatan eskpor sejauh ini
dilakukan melalui:
1) Penerapan standar
2) Promosi kemampuan teknologi dan kualitas produk
3) Temu bisnis dengan negara tujuan eskpor dan investor
4) Penyusunan regulasi, khususnya yang berdampak terhadap penciptaan
iklim usaha yang kondusif dan peningkatan daya saing industri
5) Mendukung pusat pengembangan industri (R & D).
Kegiatan (sub-ouput) yang dilaksanakan untuk mendorong peningkatan
kontribusi ekspor antara lain:
Indonesia - Jepang Steel Dialogue tanggal 9 Juli 2019 di Jakarta
Pembahasan Mutual Interest antara Indonesia dan Taiwan pada
tanggal 23 Agustus 2019 di Jakarta
Koordinasi Pemetaan Supply dan Demand Industri Pengolahan
dan/atau Pemurniaan Mineral Tanggal 19-20 September 2019 di
Bogor
Workshop peningkatan ekspor produk permesinan pertanian di pasar
global, di Bogor, tgl. 25 Juni 2019
Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika
Produktifitas SDM industri sektor ILMATE juga memiliki realisasi yang
cukup stabil, hal ini tetunya berdasarkan trand realisasinya yakni pada
triwulan I tercapai 69,71 persen dari terget dan sedikit mengalami
peningatan pada triwulan II menjadi 70,07 persen dari terget, selanjutnya
terus merangsak naik menjadi 76,17 persen dari target.
Kondisi ini tentunya perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan agar
indikator ini dapat terpenuhi pada triwulan berikutnya.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 28
Peningkatan produktifitas SDM tentunya dipengaruhi oleh bertambahnya
jumlah ouput (produksi) maupun berkurangnya sumber daya (revitalisasi
mesin/ peralatan, tenaga kerja, penyederhanaan flow proses produksi atau
efisiensi).
Tabel 3.12
Produktifitas SDM ILMATE
Sektor Target Realisasi Capaian (%)
IL 689,9 50,1 7,26
IPAMP 833,30 26,32 3,16
IMATAP 1187,4 56,61 4,77
IET 474,6 15,51 3,27
ILMATE 852,2 148,54 17,43
Produktifitas SDM industri pada sektor industri logam, mesin, alat
transportasi dan elektronika sebagaimana tersaji pada tabel 3.12 memiliki
capaian 148,54 Juta atau sebesar 17,43 persen, kondisi ini tentunya perlu
ditingkatkan melalui penciptaan lapangan kerja, penyiapan tenaga kerja
yang terampil dan berkompeten khususnya melalui Pelatihan, Penyusunan
RSKKNI, serta tindak lanjut/ implementasi Program Pendidikan Vokasi
Industri.
Adapun kegiatan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan SDM
antara lain:
Peningkatan Kompetensi SDM Sektor Industri Logam Besi yang
meliputi Pelatihan Teknik Pengujian Baja Tulangan Beton
Berdasarkan SNI 2052:2017 pada tanggal 2-5 September 2019 di
Jakarta; Pelatihan Interpretasi ISO/ IEC 17025: 2017 dan Audit
Internal Laboratorium di Bekasi, 10 - 12 September 2019; dan
Pelatihan Teknik Pengujian Baja Tulangan Beton Berdasarkan SNI
2052: 2017 di Surabaya, 18 - 20 September 2019.
Peningkatan Kompetensi SDM Sektor Industri Logam Hilir dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi Pelatihan Sistem
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 29
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 dalam rangka Peningkatan
Kompetensi SDM Industri Teknologi Industri Logam Hilir di Bekasi
Tanggal 9 - 12 Juli 2019 danPelatihan Welding Inspector dalam
rangka peningkatan SDM Industri Logam Hilir Tanggal 23 - 27 Juli
2019 di Batam.
Pelatihan peningkatan kemampuan SDM industri di bidang
pengerjaan logam dan permesinan di Tambun Selatan (Bekasi) tgl. 9
April s.d 26 April 2019
Pelatihan Pengelasan SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian di Banten pada tanggal 26 Juni – 5 Juli 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri Bidang
Pengelasan di Cilegon (Banten) tgl. 8 s.d. 19 Juli 2019.
Pelatihan peningkatan kemampuan SDM industri bidang
pengelasan" di Gresik (Jatim), tanggal 16 s.d. 25 Juli 2019.
Pelatihan SDM Industri di Bidang Pengerjaan Logam
(Metalworking)" di Jakarta, tgl. 15 s.d. 25 Juli 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang
Pengecoran Logam (Casting) di Jakarta, tgl. 15 s.d. 25 Juli 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri Bidang
Pengecoran Logam (Casting) di Gresik, tgl. 25 Juli s.d. 3 Agustus
2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri Bidang
Fabrikasi" di Cilegon (Banten) tgl. 22 Juli s.d. 2 Agustus 2019.
Pelatihan di Bidang Pengecoran di Ceper (Jateng), tgl. 29 Juli s.d. 7
Agustus 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang
Pengendalian Kualitas Fabrikasi (Fabrication Quality Control" di
Cilegon, tanggal 12 s/d 25 September 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang Metal
Working" di Cilegon, tanggal 18 s/d 28 September 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang
Pengecoran di jakarta, tanggal 17 s/d 27 September 2019.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 30
Pelatihan Pengelasan dan Fabrikasi Produk Industri Permesinan di
Bandung , tanggal 23 September s/d 4 Oktober 2019.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang
Pengendalian Kualitas Machining (Machining Quality Control" di
Cilegon, tanggal 12 s/d 25 September 2019.
Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor di Jawa
Tengah
Pelatihan dan Sertifikasi Programmable Logic Controllers (PLC)
Untuk Pengembangan SDM Bidang Elektronika. Kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 19-23 Agustus
2019 di Bandung Technopark
Bimbingan Teknis Web Programming Dan Pengembangan Jaringan
Keamanan. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada
tanggal 16-22 September 2019 di SMK Master Indonesia Bogor
Pelatihan Transformasi Manager Industri 4.0 Pada Sektor IET.
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 9-13
September 2019 di Batam
Pelatihan dan Sertifikasi 3D Modelling Animasi. Kegiatan ini
dilaksanakan 26-31 Agustus 2019 di Yogyakarta
Pelatihan SDM Industri Elektronika dan Telematika Bidang Junior
3D Animator. Kegiatan ini dilaksanakan 2-7 September di Bali.
Pelaksanaan Program Pendidikan Vokasi Industri
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika ditunjuk sebagai koordinator pelaksana Program Pendidikan
Vokasi Industri untuk wilayah DKI- Banten dan Jawa Barat.
Pada Tahun 2019 telah tereselenggara Peluncuran Program Pendidikan
Vokasi Industri Wilayah Jawa Barat Tahap II pada Tanggal 18 Maret 2019
di PT. PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur.
Pada peluncuran program pendidikan vokasi industri yang ke 10 ini, telah
ditandatangani 4.977 Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang terdiri dari 2.612
SMK dan 899 Perusahaan.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 31
Tindaklanjut Program Pendidikan Vokasi Industri antara Lain:
Penyelarasan kurikulum dam modul pembelajaran sebanyak 34
kompetensi keahlian
Peningkatan kompetensi guru produktif melalui pelatihan tenis
dalam dan luar negeri serta magang diindustri sebanyak 1941 Guru
Bantuan peralatan praktek untuk SMK sebanyak 855 SMK dari 144
Perusahaan
Pelatihan pedagogic bagi instruktur bagi industri (silver expert)
bekerja sama dengan KADIN Indonesia dan IHK Trier Jerman,
Sertifikasi Internasional.
Hasil monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program pendidikan
vokasi antara lain:
Sebanyak 64,74 persen SMK responsen telah menerapkan
kurikulum hasil penyelarasan
Sebanyak 51,43 persen SMK responden belum dapat memenuhi
kebutuhan peralatan sesuai dengan standar minimum
Untuk SMK yang menerima bantuan peralatan baru 37,14 persen
yang telah memanfaatkan untuk proses pembelajaran
76 persen SMK memiliki Guru produktif, tapi perlu peningkatan
kompetensi.
Dalam peluncuran program pendidikan vokasi wilayah Jawa Barat tahap
II, Jumlah perjanjian kerja sama sebanyak 646 perjanjian yang terdiri dari
440 SMK dan 133 Industri. selain itu hibah mesin/peralatan untuk
mendukung praktek di SMK diberikan oleh 28 Perusahaan.
Dalam hal pemenuhan target Produktifitas SDM Industri, perlu dilakukan
optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan peningkatan
produktifitas SDM sektor ILMATE sehingga diharapkan dapat memenuhi
target yang diperjanjikan.
2. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
A. Capaian IKU dari Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Efektif
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 32
Capaian pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika yang efektif ini dapat dilihat dari Peraturan perundangan yang
diselesaikan.
Tabel 3.13
Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika yang efektif
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Capaian satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Tersedianya
kebijakan
pembangunan
Industri
Logam, Mesin,
Alat
Transportasi
dan
Elektronika
yang efektif
Peraturan
perundangan yang diselesaikan
3 1 1 - - 2 PP/Perpres/
Permen
Peraturan perundangan yang diselesaikan
Sampai dengan triwulan III tahun 2019 peraturan perundangan yang terbit
di sektor ILMATE tercapai 67 persen, trand realisasi ini tentunya perlu
diintensifkan guna pencapaian target ditahun 2019. adapun 2 peraturan
tersebut antara lain:
1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, dan Produk
Turunannya.
Isi peraturan ini mengatur tentang:
a) Besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya yang boleh
diimpor oleh pelaku usaha
b) Penerbitan pertimbangan teknis
c) Kewajiban penyampaian laporan, dan
d. pengawasan.
2. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pelaksanaan Survey Kemampuan Perusahaan Rekondisi dan
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 33
Perusahaan Remanufakturing untuk Impor Barang Modal dalam
Keadaan Tidak Baru.
Isi peraturan ini mengatur tentang:
a) persyaratan perusahaan rekondisi dan perusahaan remanufakturing
yang dapat mengimpor Barang Modal Tidak Baru
b) Tata cara survey kemampuan perusahaan oleh Surveyor
c) Persyaratan sebagai surveyor
d) Ruang lingkup survey kemampuan perusahaan
e) Penyampaian laporan hasil survey, dan
f) Pembinaan dan pengawasan
Dua peraturan yang terbit ini merupakan realisasi pada sektor Industri
Logam dan Sekretariat Ditjen ILMATE, sementara rancangan peraturan
pada sektor lainnya masih dalam proses pembahasan maupun finalisasi.
B. Capaian IKU dari Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang
Perindustrian yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian yang
berdaya saing dan berkelanjutan diindikasikan dengan Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk.
Tabel 3.14
Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian
yang berdaya saing dan berkelanjutan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Capaian satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Terselenggaranya
urusan
pemerintahan di
bidang
Perindustrian yang
berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur
kompetensi yang
terbentuk
8 - - 3 3 RSKKNI
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 34
Sampai dengan triwulan III Tahun 2019 telah terealisasi 3 RSKKNI pada
sektor ILMATE yaitu:
1. SKKNI perakitan Transformator (IPAMP) *
2. SKKNI perakitan Switchgear (IPAMP)*
3. RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO
Multifunction Sub Bidang Technical Support (IET).
Sementara rancangan kompetensi kerja lainnya masih dalam proses
persiapan, pembahasan, maupun penyusunan antara lain:
Penyusunan Draft RSKKNI (perumusan Dan Pembahasan Unit
Kompetensi) telah dilaksanakan Workshop Finalisasi Perumusan
Dan Pembahasan Unit Kompetensi Sektor Industri (SKKNI) Rangka
Atap Baja Ringan di Bogor pada tanggal 29 - 30 Agustus 2019;
Verifikasi Eksternal SKKNI Baja Lembaran dan Gulungan Canai
Panas di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 9-10 September 2019.
Kondisi ini tentunya perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan agar
indikator ini dapat terpenuhi pada triwulan berikutnya. Untuk merespon
hal ini tentunya sub-ouput terkait penyusunan RSKKNI perlu
dimaksimalkan pada triwulan selanjutnya.
RSNI dan SNI
Beberapa kegiatan yang talah dilaksanakan terkait penyusunan RSNI
maupun SNI antara lain:
Penyusunan SNI Baja Lembaran, Pelat, dan Gulungan Canai Panas
untuk Aplikasi Struktur Umum dan Struktur Las (BjPS);
Penyusunan RSNI Slag Nikel;
Penyusunan RSNI Kawat baja karbon tinggi;
Penyusunan RSNI Kawat baja karbon rendah;
Penyusunan RSNI Proses Pencelupan Galvanis.
Rapat penyusunan konsep (drafting) RSNI mesin pasteurisasi
modern susu kejut listrik, rapat (1), tgl. 11 Juli 2019
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 35
Rapat Penyusunan Konsep (Drafting) RSNI Mesin CNC Milling 3
AXIS, tg 12, 15, 19, 25, 26 Juli dan 26 Agustus 2019.
Rapat Penyusunan Konsep (drafting) RSNI Mesin Penggilingan
Gabah sekali Umpan tgl. 24 Juni, 26 Juni, 28 Juni, tgl. 1 Juli, 3 Juli,
5 Juli 2019, di Jakarta
Rapat Penyusunan Konsep (drafting) RSNI Mesin Tanam Bibit Padi
Tipe Dorong, tgl. 25 Juni, 27 Juni, tgl. 2 Juli, 10 Juli, 4 Juli, 8 Juli,
10 Juli 2019, di Jakarta.
Rapat Penyusunan Konsep (drafting) RSNI motor bakar penyalaan
kompresi gerak bolak-balik untuk kegunaan umum spesifikasi unjuk
kerja dan metode uji, tgl. 24 Juni 2019, 26 Juni, 28 Juni, dan tgl. 1
Juli, 3 Juli, dan 5 Juli 2019, di Jakarta
Workshop Finalisasi RSNI 1 Mesin Pasteurisasi Modern Susu kejut
Listrik di Bogor, tgl. 20 Agustus 2019
Workshop Finalisasi RSNI 1 CNC Milling 3 AXIS, tgl. 5 September
2019, di Bogor
Workshop Finalisasi RSNI 1 Motor Bakar Penyalaan Kompresi
Gerak Bolak-balik untuk kegunaan Umum-Spesifikasi, Unjuk Kerja
dan Metode Uji, pada tgl. 31 Juli 2019.
Workshop Finalisasi RSNI 1 Mesin Penggiling Gabah Sekali Umpan,
tgl. 5 Agustus 2019, di Bogor.
Workshop Finalisasi RSNI 1 Mesin Tanam Bibit Padi Tipe Dorong -
Syarat Mutu Metode Uiji, tgl. 1 Agustus 2019
Finalisasi penentuan standar acuan dalam penyusunan RSNI sektor
IMATAP
Penentuan parameter uji dan metode uji pada UNR 100 yang akan
diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan
bermotor roda 4
Penentuan parameter uji dan metoda uji pada UNR 136 yang akan
diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan
bermotor roda 2
Finalisasi Drafting RSNI life jacket.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 36
Rapat teknis finalisasi 4 (empat) RSNI, yaitu: (1) Penentuan zat
tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 1; (2) Penentuan zat
tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 8; (3) Baterai Primer –
Bagian 1; (4) Baterai Primer – Bagian 2. Kegiatan dilaksanakan di
Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2019.
Sosialisasi Penerapan SNI Wajib dengan tema Pembahasan
Perhitungan TKDN TV Digital. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 27 Agustus 2019 di Bogor yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada industri dan masyarakat terkait penerapan
regulasi SNI wajib untuk TV digital.
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2019 Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika memiliki 2 Sasaran
Strategis pada perspektif pemangku kepentingan dengan 4 indikator kinerja
utama dan 2 Sasaran Strategis pada perspektif proses bisnis internal dengan 2
indikator kinerja utama.
Dari 6 indikator kinerja utama tersebut, 3 diantaranya memiliki trand
realisasi yang cukup baik (diatas 75 persen) yakni pada indikator kontribusi
ekspor, produktifitas SDM, dan Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar
sedang. Sementara untuk Indikator Nilai Investasi, Jumlah Peraturan, dan
RSKKNI realisasinya belum maksimal.
Tabel 4.1
Realisasi IKU pada Sektor ILMATE sampai dengan Triwulan III Tahun 2019
Sasaran IKU Target Satuan Realisasi Capaian
Meningkatnya populasi
dan persebaran industri
Jumlah unit industri pengolahan
non-migas besar sedang
322-354 Unit 265 82,29
Nilai investasi di sektor industri
pengolahan non-migas
119,99 Triliun 59,85 49,88
Meningkatnya daya saing
dan produktivitas sektor
industri
Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas
terhadap ekspor nasional
20 Persen 23,23 116,15
Produktivitas SDM industri 852,2 Rp. Juta 649,2 76,17
Tersedianya kebijakan
pembangunan industri
yang efektif
Jumlah peraturan perundangan 3 PP/Permen
/PP
2 66,67
Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang
berdaya saing dan
berkelanjutan
Infrastruktur kompetensi yang
terbentuk
8 RSKKNI 3 37,5
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 38
Selain aspek pencapaian IKU, berdasarkan form B yang ditarik sektor
ILMATE pada triwulan II meiliki realisasi keuangan sebesar 35,33 persen dan
realisasi fisik sebesar 42,72 persen.
Sebagaimana kondisi pencapaian kinerja, baik dari aspek pe ncapaian IKU,
realisasi keuangan maupun realisasi fisik ini tetunya perlu dituangkan kedalam
permasalahan dan kendala seperti berikut.
4.2 Permasalahan dan Kendala
Hambatan dan Kendala dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika adalah:
a. Realisasi pada IKU jumlah Nilai investasi, RSKKNI, dan Peraturan masih
belum maksimal
b. Anggaran pada sub-output pengadaan bantuan mesin/peralatan baru dibuka
blokirnya pada Dipa revisi ke-4 (26 Juli 2019)
4.3 Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala atau permasalahan
dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika adalah:
a. Pelaksanaan sub-output yang berdampak terhadap realisasi Nilai Investasi,
RSKKNI, dan Peraturan di optimalkan pada triwulan berikutnya.
b. Pelaksanaan lelang dipercepat.
Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran serta bahan pertimbangan
bagi pelaksanaan realisasi anggaran untuk triwulan selanjutnya.
48
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
1 2 4 5 6 7 8 10 11 13 14 16
Perspektif Pemangku Kepentingan
28% 52% 71%
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian
rencana Program dan kegiatan
prioritas dengan dokumen
perencanaan
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian
rencana Program dan kegiatan
prioritas dengan dokumen
perencanaan
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian
rencana Program dan kegiatan
prioritas dengan dokumen
perencanaan
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian
rencana Program dan kegiatan
prioritas dengan dokumen
perencanaan
48% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
82% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
84% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
50% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen
Ilmate
96% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen
Ilmate
97% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen
Ilmate
1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen
Ilmate
76% 1c Koordinasi Pelaksanaan
Pemantauan Program Prioritas
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
83% 1c Koordinasi Pelaksanaan
Pemantauan Program Prioritas
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
85% 1c Koordinasi Pelaksanaan
Pemantauan Program Prioritas
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
1c Koordinasi Pelaksanaan
Pemantauan Program Prioritas
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
58% 1d Koordinasi Program Penumbuhan
Dan Pengembangan Ilmate
65% 1d Koordinasi Program Penumbuhan
Dan Pengembangan Ilmate
70% 1d Koordinasi Program Penumbuhan
Dan Pengembangan Ilmate
1d Koordinasi Program Penumbuhan
Dan Pengembangan Ilmate
80% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
87% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
91% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
24% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 60% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 67% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate
13% 1g Forum Koordinasi Penerima
Bantuan
28% 1g Forum Koordinasi Penerima
Bantuan
60% 1g Forum Koordinasi Penerima
Bantuan
1g Forum Koordinasi Penerima
Bantuan
13% 1h Pelaksanaan Administrasi
Pengadaan Barang/jasa
15% 1h Pelaksanaan Administrasi
Pengadaan Barang/jasa
32% 1h Pelaksanaan Administrasi
Pengadaan Barang/jasa
1h Pelaksanaan Administrasi
Pengadaan Barang/jasa
33% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar
Sektor Ilmate
43% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar
Sektor Ilmate
87% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar
Sektor Ilmate
1i Pelaksanaan Koordinasi Standar
Sektor Ilmate
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data
dan informasi industri terhadap
kebutuhan Stakeholder (Jumlah
Kebutuhan / Permintaan data dan
informasi stakeholder yang dapat
dipenuhi dan sesuai dengan
permintaan kebutuhan)
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data
dan informasi industri terhadap
kebutuhan Stakeholder (Jumlah
Kebutuhan / Permintaan data dan
informasi stakeholder yang dapat
dipenuhi dan sesuai dengan
permintaan kebutuhan)
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data
dan informasi industri terhadap
kebutuhan Stakeholder (Jumlah
Kebutuhan / Permintaan data dan
informasi stakeholder yang dapat
dipenuhi dan sesuai dengan
permintaan kebutuhan)
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data
dan informasi industri terhadap
kebutuhan Stakeholder (Jumlah
Kebutuhan / Permintaan data dan
informasi stakeholder yang dapat
dipenuhi dan sesuai dengan
permintaan kebutuhan)
0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat
34% 2b Pengembangan Informasi Melalui
Media Cetak
65% 2b Pengembangan Informasi Melalui
Media Cetak
68% 2b Pengembangan Informasi Melalui
Media Cetak
2b Pengembangan Informasi Melalui
Media Cetak
47% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan
Publik Ditjen Ilmate
86% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan
Publik Ditjen Ilmate
92% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan
Publik Ditjen Ilmate
2c Pengembangan Sistem Pelayanan
Publik Ditjen Ilmate
1% 2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
4% 2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
63% 2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
36% 2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
58% 2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
62% 2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
21% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama
Ditjen Ilmate
61% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama
Ditjen Ilmate
64% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama
Ditjen Ilmate
2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama
Ditjen Ilmate
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
61% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 47% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 51% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan
76% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 76% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 87% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual
57% 3c Penerapan Budaya 5k 57% 3c Penerapan Budaya 5k 75% 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k
3
Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri
1
9 12 15
RENCANA AKSI
TAHUN ANGGARAN 2019
Unit Organisasi : DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA TAHUN 2019
72% 100%
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
13% 41%
Indikator
Kinerja Utama
Jumlah unit
industri
pengolahan non-
migas besar
sedang
322 Unit
18
Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator
Kinerja Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
37% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan
Data
37% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan
Data
71% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan
Data
3d Pengumpulan Dan Pengolahan
Data
80% 3f Penyusunan Rencana, Program
Dan Anggaran
84% 3f Penyusunan Rencana, Program
Dan Anggaran
87% 3f Penyusunan Rencana, Program
Dan Anggaran
3f Penyusunan Rencana, Program Dan
Anggaran
49% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 54% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 60% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri
Pengolahan Non-Migas Besar
Sedang
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri
Pengolahan Non-Migas Besar
Sedang
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri
Pengolahan Non-Migas Besar
Sedang
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri
Pengolahan Non-Migas Besar
Sedang
38% 4a Pengembangan Industri
Pendukung Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0
44% 4a Pengembangan Industri
Pendukung Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0
56% 4a Pengembangan Industri
Pendukung Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0
4a Pengembangan Industri Pendukung
Dalam Rangka Implementasi
Industri 4.0
13% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi
Dalam Rangka Implementasi
Industri 4.0
14% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi
Dalam Rangka Implementasi
Industri 4.0
15% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi
Dalam Rangka Implementasi
Industri 4.0
4b Penguatan Ekosistem Inovasi
Dalam Rangka Implementasi
Industri 4.0
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang
60% 5a Melaksanakan Temu
Bisnis/Promosi dan Menyusun
Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
60% 5a Melaksanakan Temu
Bisnis/Promosi dan Menyusun
Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
5a Melaksanakan Temu
Bisnis/Promosi dan Menyusun
Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi
dan Menyusun Profil Investasi
dalam Rangka Peluasan Ekspor
16% 34% 47%
1 Dit IMATAP: Unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang (94 unit)
1 Dit IMATAP: Unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang (94 unit)
1 Dit IMATAP: Unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang (94 unit)
1 Dit IMATAP: Unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang (94 unit)
72% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat
Mekanis Multiguna Pedesaan
89% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat
Mekanis Multiguna Pedesaan
90% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat
Mekanis Multiguna Pedesaan
1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat
Mekanis Multiguna Pedesaan
0% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And
Design Sektor Otomotif
1% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And
Design Sektor Otomotif
1% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And
Design Sektor Otomotif
1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And
Design Sektor Otomotif
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor
industri Logam
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor
industri Logam
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor
industri Logam
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor
industri Logam
0% 2a Evaluasi Pelaksanaan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
0% 2a Evaluasi Pelaksanaan
Pengembangan Klaster 10 Juta
Ton Produksi Logam Nasional
0% 2a Evaluasi Pelaksanaan
Pengembangan Klaster 10 Juta
Ton Produksi Logam Nasional
2a Evaluasi Pelaksanaan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
32% 2b Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi
Logam Nasional
38% 2b Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi
Logam Nasional
39% 2b Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi
Logam Nasional
2b Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam
Nasional
46% 2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
52% 2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta
Ton Produksi Logam Nasional
67% 2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta
Ton Produksi Logam Nasional
2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
69% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
72% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
72% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral
Logam Bukan Besi
60% 2e Pelaksanaan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
66% 2e Pelaksanaan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
74% 2e Pelaksanaan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
2e Pelaksanaan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam Bukan
Besi
60% 2f Perencanaan dan Persiapan
Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral
Logam Bukan Besi
61% 2f Perencanaan dan Persiapan
Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral
Logam Bukan Besi
85% 2f Perencanaan dan Persiapan
Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral
Logam Bukan Besi
2f Perencanaan dan Persiapan
Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral
Logam Bukan Besi
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor
Industri Pengolahan Non-Migas
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor
Industri Pengolahan Non-Migas
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor
Industri Pengolahan Non-Migas
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor
Industri Pengolahan Non-Migas
30% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
36% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
45% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
3% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok
Dalam Negeri
5% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok
Dalam Negeri
11% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok
Dalam Negeri
3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok
Dalam Negeri
Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri
1
100%2 Nilai investasi di
sektor industri
pengolahan non-
migas
119,99
72% 100%13% 41%Jumlah unit
industri
pengolahan non-
migas besar
sedang
322 Unit
66%Rp Triliun Rp. 19.047.460.000 10% 37%
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator
Kinerja Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
42% 3c Assesment Kesiapan dan
Pendampingan Implementasi
Industri 4.0
48% 3c Assesment Kesiapan dan
Pendampingan Implementasi
Industri 4.0
51% 3c Assesment Kesiapan dan
Pendampingan Implementasi
Industri 4.0
3c Assesment Kesiapan dan
Pendampingan Implementasi
Industri 4.0
4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor
industri pengolahan non-migas
(Rp. 54,11 Triliun)
4 Dit IMATAP: Nilai investas di
sektor industri pengolahan non-
migas (Rp. 54,11 Triliun)
4 Dit IMATAP: Nilai investas di
sektor industri pengolahan non-
migas (Rp. 54,11 Triliun)
4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor
industri pengolahan non-migas (Rp.
54,11 Triliun)
25% 4a 001 - Road Map Pengembangan
Flexi Engine Bio Diesel (b100)
29% 4a 001 - Road Map Pengembangan
Flexi Engine Bio Diesel (b100)
32% 4a 001 - Road Map Pengembangan
Flexi Engine Bio Diesel (b100)
4a 001 - Road Map Pengembangan
Flexi Engine Bio Diesel (b100)
33% 4b 001 - Roadmap Pengembangan
Industri Pesawat Terbang Nasional
37% 4b 001 - Roadmap Pengembangan
Industri Pesawat Terbang Nasional
39% 4b 001 - Roadmap Pengembangan
Industri Pesawat Terbang Nasional
4b 001 - Roadmap Pengembangan
Industri Pesawat Terbang Nasional
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
27% 5a Verifikasi Capaian Tkdn
Pembangkit Listrik Untuk Program
35.000 MW
32% 5a Verifikasi Capaian Tkdn
Pembangkit Listrik Untuk Program
35.000 MW
33% 5a Verifikasi Capaian Tkdn
Pembangkit Listrik Untuk Program
35.000 MW
5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit
Listrik Untuk Program 35.000 MW
21% 48% 70%
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas
terhadap ekspor nasional
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas
terhadap ekspor nasional
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas
terhadap ekspor nasional
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas
terhadap ekspor nasional
47% 1a Dokumen Program, Evaluasi,
Pelaporan, Dan Tata Usaha
51% 1a Dokumen Program, Evaluasi,
Pelaporan, Dan Tata Usaha
53% 1a Dokumen Program, Evaluasi,
Pelaporan, Dan Tata Usaha
1a Dokumen Program, Evaluasi,
Pelaporan, Dan Tata Usaha
49% 1b Penyusunan Rekomendasi
Kebijakan Penguatan Industri
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
54% 1b Penyusunan Rekomendasi
Kebijakan Penguatan Industri
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
58% 1b Penyusunan Rekomendasi
Kebijakan Penguatan Industri
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
1b Penyusunan Rekomendasi
Kebijakan Penguatan Industri
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
48% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan
Struktur Industri TIK dan
Perundingan dan Kerjasama
Internasional Bidang TIK
50% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan
Struktur Industri TIK dan
Perundingan dan Kerjasama
Internasional Bidang TIK
52% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan
Struktur Industri TIK dan
Perundingan dan Kerjasama
Internasional Bidang TIK
1c Persiapan Koordinasi Penguatan
Struktur Industri TIK dan
Perundingan dan Kerjasama
Internasional Bidang TIK
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk
Industri Logam terhadap ekspor
nasional
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk
Industri Logam terhadap ekspor
nasional
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk
Industri Logam terhadap ekspor
nasional
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk
Industri Logam terhadap ekspor
nasional
44% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
50% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
58% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
61% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam
rangka Peningkatan Daya Saing
dan Produktivitas Industri Logam
72% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam
rangka Peningkatan Daya Saing
dan Produktivitas Industri Logam
72% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam
rangka Peningkatan Daya Saing
dan Produktivitas Industri Logam
2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam
rangka Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
49% 2c Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
61% 2c Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
70% 2c Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2c Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
(4,9 Persen)
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
(4,9 Persen)
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
(4,9 Persen)
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
(4,9 Persen)
52% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di
Sektor Otomotif
58% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di
Sektor Otomotif
55% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di
Sektor Otomotif
3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di
Sektor Otomotif
60% 3b 003 - Penyusunan Task Force
Percepatan Implementasi Industri
4.0 Pada Sektor Otomotif
75% 3b 003 - Penyusunan Task Force
Percepatan Implementasi Industri
4.0 Pada Sektor Otomotif
80% 3b 003 - Penyusunan Task Force
Percepatan Implementasi Industri
4.0 Pada Sektor Otomotif
3b 003 - Penyusunan Task Force
Percepatan Implementasi Industri
4.0 Pada Sektor Otomotif
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor
produk industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor nasional
48% 4a Menyusun Peta Jalan 55% 4a Menyusun Peta Jalan 57% 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan
17% 4b Benchmarking Teknologi Sektor
IPAMP
20% 4b Benchmarking Teknologi Sektor
IPAMP
35% 4b Benchmarking Teknologi Sektor
IPAMP
4b Benchmarking Teknologi Sektor
IPAMP
1 Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri
100%2 Nilai investasi di
sektor industri
pengolahan non-
migas
119,99
2 Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
1 Kontribusi
ekspor produk
industri
pengolahan non-
migas terhadap
ekspor nasional
20 Rp. 20.957.248.000 14% 71%
66%
100%42%
Rp Triliun Rp. 19.047.460.000 10% 37%
Persen
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator
Kinerja Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
36% 4c Meningkatkan Kemampuan
Teknologi Sektor IPAMP
42% 4c Meningkatkan Kemampuan
Teknologi Sektor IPAMP
42% 4c Meningkatkan Kemampuan
Teknologi Sektor IPAMP
4c Meningkatkan Kemampuan
Teknologi Sektor IPAMP
3% 4d Pemberian Bantuan Mesin
dan/atau Peralatan untuk Pusat
Pengembangan Teknologi Sektor
IPAMP serta Balai Pengujian
Produk
7% 4d Pemberian Bantuan Mesin
dan/atau Peralatan untuk Pusat
Pengembangan Teknologi Sektor
IPAMP serta Balai Pengujian
Produk
7% 4d Pemberian Bantuan Mesin
dan/atau Peralatan untuk Pusat
Pengembangan Teknologi Sektor
IPAMP serta Balai Pengujian
Produk
4d Pemberian Bantuan Mesin
dan/atau Peralatan untuk Pusat
Pengembangan Teknologi Sektor
IPAMP serta Balai Pengujian Produk
19% 50% 67%
1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri
38% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam
Rangka FTA
45% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam
Rangka FTA
83% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam
Rangka FTA
1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam
Rangka FTA
35% 1b Peningkatan Kemampuan SDM
Industri Elektronika dan
Telematika Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0
42% 1b Peningkatan Kemampuan SDM
Industri Elektronika dan
Telematika Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0
45% 1b Peningkatan Kemampuan SDM
Industri Elektronika dan
Telematika Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0
1b Peningkatan Kemampuan SDM
Industri Elektronika dan Telematika
Dalam Rangka Implementasi
Industri 4.0
2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri
24% 2a Perencanaan dan Persiapan
Pelatihan SDM Industri Sektor
Industri Logam
33% 2a Perencanaan dan Persiapan
Pelatihan SDM Industri Sektor
Industri Logam
37% 2a Perencanaan dan Persiapan
Pelatihan SDM Industri Sektor
Industri Logam
2a Perencanaan dan Persiapan
Pelatihan SDM Industri Sektor
Industri Logam
21% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri
Logam
30% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri
Logam
62% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri
Logam
2b Pelatihan SDM Sektor Industri
Logam
13% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
SDM Sektor Industri Logam
29% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
SDM Sektor Industri Logam
57% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
SDM Sektor Industri Logam
2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
SDM Sektor Industri Logam
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM
industri (1187,4 Juta)
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM
industri (1187,4 Juta)
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM
industri (1187,4 Juta)
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM
industri (1187,4 Juta)
5% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi
Key Technology Industri 4.0
11% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau
Sertifikasi Key Technology Industri
4.0
22% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau
Sertifikasi Key Technology Industri
4.0
3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi
Key Technology Industri 4.0
18% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
47% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
58% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
7% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
13% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
18% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi 9% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
16% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
40% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
28% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan
Ammdes Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
50% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan
Ammdes Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
86% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan
Ammdes Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan
Ammdes Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM
Industri
4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM
Industri
4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM
Industri
4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM
Industri37% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih
Dan/atau Tersertifikasi
46% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih
Dan/atau Tersertifikasi
48% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih
Dan/atau Tersertifikasi
4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih
Dan/atau Tersertifikasi
Perspektif Proses Bisnis Internal
34% 59% 65%
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang
diblokir
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang
diblokir
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang
diblokir
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang
diblokir
48% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 80% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 81% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau
PTC Secara Wajib
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau
PTC Secara Wajib
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau
PTC Secara Wajib
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau
PTC Secara Wajib
48% 2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
61% 2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
68% 2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan
Komponen
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian) 28% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
66% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
67% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
50% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
96% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
97% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
2 Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
1 Kontribusi
ekspor produk
industri
pengolahan non-
migas terhadap
ekspor nasional
20 Rp. 20.957.248.000 14%
Rp.Juta 76%
PP/
Perpres/
Permen
Rp 41.203.571.000
Rp. 22.137.168.000 12% 45%2 Produktivitas
SDM industri
852,2
71%
1 Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri yang
efektif
1 Jumlah
peraturan
perundangan
3
100%
100%42%Persen
19% 43% 67% 91%
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator
Kinerja Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
45% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi
Penyiapan Insentif Ilmate
69% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi
Penyiapan Insentif Ilmate
70% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi
Penyiapan Insentif Ilmate
3c Penyusunan Dan Fasilitasi
Penyiapan Insentif Ilmate
40% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim
Usaha Sektor Ilmate
43% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim
Usaha Sektor Ilmate
43% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim
Usaha Sektor Ilmate
3d Penyusunan Rekomendasi Iklim
Usaha Sektor Ilmate
88% 3e Evaluasi Pembinaan Dan
Pengembangan Smk Berbasis
Kompetensi Yang Link And Match
Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
95% 3e Evaluasi Pembinaan Dan
Pengembangan Smk Berbasis
Kompetensi Yang Link And Match
Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
96% 3e Evaluasi Pembinaan Dan
Pengembangan Smk Berbasis
Kompetensi Yang Link And Match
Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
3e Evaluasi Pembinaan Dan
Pengembangan Smk Berbasis
Kompetensi Yang Link And Match
Dengan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika 4 Setditen ILMATE: Status
Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE
4 Setditen ILMATE: Status
Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE
4 Setditen ILMATE: Status
Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE
4 Setditen ILMATE: Status
Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE
26% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 71% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 72% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara
5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai
prestasi kerja pegawai Ditjen
ILMATE
5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai
prestasi kerja pegawai Ditjen
ILMATE
5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai
prestasi kerja pegawai Ditjen
ILMATE
5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai
prestasi kerja pegawai Ditjen
ILMATE47% 5a Bimbingan Teknis Pengelolaan
Arsip Dinamis
75% 5a Bimbingan Teknis Pengelolaan
Arsip Dinamis
86% 5a Bimbingan Teknis Pengelolaan
Arsip Dinamis
5a Bimbingan Teknis Pengelolaan
Arsip Dinamis
80% 5b Pelaksanaan Forum Sinergitas
Ditjen Ilmate
98% 5b Pelaksanaan Forum Sinergitas
Ditjen Ilmate
99% 5b Pelaksanaan Forum Sinergitas
Ditjen Ilmate
5b Pelaksanaan Forum Sinergitas
Ditjen Ilmate 10% 5c Pengembangan Pegawai Ditjen
Ilmate
18% 5c Pengembangan Pegawai Ditjen
Ilmate
19% 5c Pengembangan Pegawai Ditjen
Ilmate
5c Pengembangan Pegawai Ditjen
Ilmate
55% 5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan Kinerja
Dan Kpi Pegawai Di Lingkungan
Ditjen Ilmate
87% 5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan
Kinerja Dan Kpi Pegawai Di
Lingkungan Ditjen Ilmate
88% 5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan
Kinerja Dan Kpi Pegawai Di
Lingkungan Ditjen Ilmate
5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan Kinerja
Dan Kpi Pegawai Di Lingkungan
Ditjen Ilmate 38% 5e Pertemuan/jamuan
Delegasi/misi/tamu
41% 5e Pertemuan/jamuan
Delegasi/misi/tamu
42% 5e Pertemuan/jamuan
Delegasi/misi/tamu
5e Pertemuan/jamuan
Delegasi/misi/tamu 9% 5f Operasional Perkantoran Dan
Pimpinan
64% 5f Operasional Perkantoran Dan
Pimpinan
71% 5f Operasional Perkantoran Dan
Pimpinan
5f Operasional Perkantoran Dan
Pimpinan 29% 5g Langganan Daya Dan Jasa 35% 5g Langganan Daya Dan Jasa 38% 5g Langganan Daya Dan Jasa 5g Langganan Daya Dan Jasa
49% 5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas
Perkantoran
97% 5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas
Perkantoran
98% 5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas
Perkantoran
5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas
Perkantoran
48% 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor 96% 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor 97% 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor
28% 5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan
Ditjen Ilmate
77% 5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan
Ditjen Ilmate
81% 5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan
Ditjen Ilmate
5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan
Ditjen Ilmate
6 Setditen ILMATE: Produktivitas
kinerja minimum pegawai Ditjen
ILMATE
6 Setditen ILMATE: Produktivitas
kinerja minimum pegawai Ditjen
ILMATE
6 Setditen ILMATE: Produktivitas
kinerja minimum pegawai Ditjen
ILMATE
6 Setditen ILMATE: Produktivitas
kinerja minimum pegawai Ditjen
ILMATE
80% 6a Penyusunan Perjanjian Kinerja
Ditjen Ilmate
87% 6a Penyusunan Perjanjian Kinerja
Ditjen Ilmate
88% 6a Penyusunan Perjanjian Kinerja
Ditjen Ilmate
6a Penyusunan Perjanjian Kinerja
Ditjen Ilmate 82% 6b Dukungan Administrasi Tupoksi
Ilmate
85% 6b Dukungan Administrasi Tupoksi
Ilmate
88% 6b Dukungan Administrasi Tupoksi
Ilmate
6b Dukungan Administrasi Tupoksi
Ilmate 10% 6c Perbaikan Peralatan Kantor 37% 6c Perbaikan Peralatan Kantor 42% 6c Perbaikan Peralatan Kantor 6c Perbaikan Peralatan Kantor
10% 6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana
Perkantoran
58% 6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana
Perkantoran
70% 6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana
Perkantoran
6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana
Perkantoran
17% 6e Perawatan Kendaraan Bermotor 62% 6e Perawatan Kendaraan Bermotor 68% 6e Perawatan Kendaraan Bermotor 6e Perawatan Kendaraan Bermotor
35% 6f Koordinasi Kegiatan Pendukung
Tupoksi Ditjen Ilmate
35% 6f Koordinasi Kegiatan Pendukung
Tupoksi Ditjen Ilmate
88% 6f Koordinasi Kegiatan Pendukung
Tupoksi Ditjen Ilmate
6f Koordinasi Kegiatan Pendukung
Tupoksi Ditjen Ilmate
19% 6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama
Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp
48% 6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama
Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp
55% 6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama
Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp
6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama
Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp
50% 6h Pelaksanaan Koordinasi,
Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate
56% 6h Pelaksanaan Koordinasi,
Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate
57% 6h Pelaksanaan Koordinasi,
Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate
6h Pelaksanaan Koordinasi,
Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate
7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP Ditjen
ILMATE
7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP
Ditjen ILMATE
7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP
Ditjen ILMATE
7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP Ditjen
ILMATE24% 7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
48% 7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
54% 7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika 31% 7b Penyusunan Laporan Pp 39
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
76% 7b Penyusunan Laporan Pp 39
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
79% 7b Penyusunan Laporan Pp 39
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
7b Penyusunan Laporan Pp 39
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika 58% 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate 90% 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate 99% 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate
25% 7d Penyusunan Dokumen
Penganggaran Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate
78% 7d Penyusunan Dokumen
Penganggaran Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate
79% 7d Penyusunan Dokumen
Penganggaran Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate
7d Penyusunan Dokumen
Penganggaran Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate 20% 7e Pengembangan Kebijakan P3dn
Sektor Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
59% 7e Pengembangan Kebijakan P3dn
Sektor Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
60% 7e Pengembangan Kebijakan P3dn
Sektor Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
7e Pengembangan Kebijakan P3dn
Sektor Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
21% 7f Perumusan Satuan 3b Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate
41% 7f Perumusan Satuan 3b Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate
42% 7f Perumusan Satuan 3b Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate
7f Perumusan Satuan 3b Program
Penumbuhan Dan Pengembangan
Ilmate 9 Setditen ILMATE: Akuntabilitas
Laporan Keuangan dan BMN
9 Setditen ILMATE: Akuntabilitas
Laporan Keuangan dan BMN
9 Setditen ILMATE: Akuntabilitas
Laporan Keuangan dan BMN
8 Setditen ILMATE: Akuntabilitas
Laporan Keuangan dan BMN
67% 9a Proses Penghapusan Bmn 80% 9a Proses Penghapusan Bmn 82% 9a Proses Penghapusan Bmn 8a Proses Penghapusan Bmn
PP/
Perpres/
Permen
Rp 41.203.571.000 1 Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri yang
efektif
1 Jumlah
peraturan
perundangan
3 19% 43% 67% 91%
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator
Kinerja Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
63% 9b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn 82% 9b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn 89% 9b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn 8b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn
36% 9c Pelaksanakan Spip Bidang
Keuangan Dan Bmn
97% 9c Pelaksanakan Spip Bidang
Keuangan Dan Bmn
98% 9c Pelaksanakan Spip Bidang
Keuangan Dan Bmn
8c Pelaksanakan Spip Bidang
Keuangan Dan Bmn
23% 9d Tim Sistem Akuntansi Keuangan 61% 9d Tim Sistem Akuntansi Keuangan 65% 9d Tim Sistem Akuntansi Keuangan 8d Tim Sistem Akuntansi Keuangan
68% 9e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 70% 9e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 76% 9e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 8e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan
10 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib (1 Regulasi)
10 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib (1 Regulasi)
10 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib (1 Regulasi)
9 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib (1 Regulasi)
45% 10a 001.051 - Penyusunan Rencana
Program Dan Kegiatan Imatap
57% 10a 001.051 - Penyusunan Rencana
Program Dan Kegiatan Imatap
67% 10a 001.051 - Penyusunan Rencana
Program Dan Kegiatan Imatap
9a 001.051 - Penyusunan Rencana
Program Dan Kegiatan Imatap
52% 10b 002 - Layanan Tata Usaha 72% 10b 002 - Layanan Tata Usaha 74% 10b 002 - Layanan Tata Usaha 9b 002 - Layanan Tata Usaha
11 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
11 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
11 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
10 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
14% 11a Melaksanakan Pengawasan
Penerapan SNI Wajib Sektor IPAMP
14% 11a Melaksanakan Pengawasan
Penerapan SNI Wajib Sektor
IPAMP
15% 11a Melaksanakan Pengawasan
Penerapan SNI Wajib Sektor
IPAMP
10a Melaksanakan Pengawasan
Penerapan SNI Wajib Sektor IPAMP
65% 11b Diseminasi Kebijakan Terkait
Standar Mutu Dan Proses Produksi
di Lingkungan Binaan IPAMP
65% 11b Diseminasi Kebijakan Terkait
Standar Mutu Dan Proses Produksi
di Lingkungan Binaan IPAMP
68% 11b Diseminasi Kebijakan Terkait
Standar Mutu Dan Proses Produksi
di Lingkungan Binaan IPAMP
10b Diseminasi Kebijakan Terkait
Standar Mutu Dan Proses Produksi
di Lingkungan Binaan IPAMP
48% 11c Melaksanakan Bimbingan Teknis
Terkait Standar Mutu dan Proses
Produksi
47% 11c Melaksanakan Bimbingan Teknis
Terkait Standar Mutu dan Proses
Produksi
73% 11c Melaksanakan Bimbingan Teknis
Terkait Standar Mutu dan Proses
Produksi
10c Melaksanakan Bimbingan Teknis
Terkait Standar Mutu dan Proses
Produksi 12 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
12 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
12 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib
11 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib22% 12a Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Industri Logam
30% 12a Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Industri Logam
30% 12a Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Industri Logam
11a Perencanaan dan Persiapan
Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Industri Logam 31% 12b Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam BESI
45% 12b Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam BESI
57% 12b Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam BESI
11b Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam BESI
26% 12c Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Bukan Besi
53% 12c Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Bukan Besi
57% 12c Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Bukan Besi
11c Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Bukan Besi
20% 12d Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Hilir
54% 12d Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Hilir
58% 12d Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Hilir
11d Penyusunan SNI Wajib Produk
Industri Logam Hilir
25% 12e Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Produk Logam
78% 12e Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Produk Logam
88% 12e Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Produk Logam
11e Bimbingan Teknis Penerapan SNI
Wajib Produk Logam
12% 12f Pengawasan Penerapan SNI Wajib
Produk Industri Logam
25% 12f Pengawasan Penerapan SNI Wajib
Produk Industri Logam
26% 12f Pengawasan Penerapan SNI Wajib
Produk Industri Logam
11f Pengawasan Penerapan SNI Wajib
Produk Industri Logam
10% 25% 45%
1 Dit. IPAMP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk
1 Dit. IPAMP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk
1 Dit. IPAMP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk
1 Dit. IPAMP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk
0% 1a Menyusun Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Industri
(RSKKNI) Sektor Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
0% 1a Menyusun Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional
Industri (RSKKNI) Sektor Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
0,36% 1a Menyusun Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional
Industri (RSKKNI) Sektor Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
1a Menyusun Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Industri
(RSKKNI) Sektor Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
63% 1b Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Direktorat Indsutri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
63% 1b Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Direktorat Indsutri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
73% 1b Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Direktorat Indsutri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
1b Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Direktorat Indsutri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian 2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
2% 2a Penyusunan Konsep (Drafting)
RSNI
7% 2a Penyusunan Konsep (Drafting)
RSNI
9% 2a Penyusunan Konsep (Drafting)
RSNI
2a Penyusunan Konsep (Drafting) RSNI
1% 2b Rapat Teknis (RSNI 2) 4% 2b Rapat Teknis (RSNI 2) 4% 2b Rapat Teknis (RSNI 2) 2b Rapat Teknis (RSNI 2)
4% 2c Pra Konsensus 11% 2c Pra Konsensus 12% 2c Pra Konsensus 2c Pra Konsensus
3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI)
3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI)
3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI)
3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI)
12% 3a Menyusun Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
12% 3a Menyusun Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
16% 3a Menyusun Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian
3a Menyusun Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian 4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk
4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk
4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk
4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk
13% 4a Pembentukan Tim Rskkni Dan
Persiapan
30% 4a Pembentukan Tim Rskkni Dan
Persiapan
30% 4a Pembentukan Tim Rskkni Dan
Persiapan
4a Pembentukan Tim Rskkni Dan
Persiapan 18% 4b Penyusunan Draft Rskkni
(perumusan Dan Pembahasan Unit
Kompetensi)
26% 4b Penyusunan Draft Rskkni
(perumusan Dan Pembahasan Unit
Kompetensi)
38% 4b Penyusunan Draft Rskkni
(perumusan Dan Pembahasan Unit
Kompetensi)
4b Penyusunan Draft Rskkni
(perumusan Dan Pembahasan Unit
Kompetensi)
2 Terselenggaranya
urusan
pemerintahan di
bidang
perindustrian
yang berdaya
saing dan
berkelanjutan
2 Infrastruktur
kompetensi yang
terbentuk
8
PP/
Perpres/
Permen
SKKNI Rp 12.031.217.000 8%
Rp 41.203.571.000 1 Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri yang
efektif
1 Jumlah
peraturan
perundangan
3 19% 43% 67% 91%
64% 100%32%
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisa
si
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisa
si
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator
Kinerja Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
0% 4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Internal
0% 4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Internal
0% 4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Internal
4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Internal 0% 4d Pelaksanaan Pra Konvensi 0% 4d Pelaksanaan Pra Konvensi 0% 4d Pelaksanaan Pra Konvensi 4d Pelaksanaan Pra Konvensi
4% 4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Eksternal
10% 4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Eksternal
10% 4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Eksternal
4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi
Eksternal 3% 4f Pelaksanaan Konvensi 10% 4f Pelaksanaan Konvensi 11% 4f Pelaksanaan Konvensi 4f Pelaksanaan Konvensi
5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi
yang Terbentuk
5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi
yang Terbentuk
5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi
yang Terbentuk
5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi
yang Terbentuk
10% 5a Rancangan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Industri (RSKKNI)
Sektor Industri Elektronika dan
Telematika
23% 5a Rancangan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Industri (RSKKNI)
Sektor Industri Elektronika dan
Telematika
34% 5a Rancangan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Industri (RSKKNI)
Sektor Industri Elektronika dan
Telematika
5a Rancangan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Industri (RSKKNI)
Sektor Industri Elektronika dan
Telematika 6 Dit IMATAP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk (3
RSKKNI)
6 Dit IMATAP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk (3
RSKKNI)
6 Dit IMATAP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk (3
RSKKNI)
6 Dit IMATAP: Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk (3
RSKKNI)0% 6a 001 - 051 - Pembentukan Tim
RSKKNI dan Persiapan
0% 6a 001 - 051 - Pembentukan Tim
RSKKNI dan Persiapan
0% 6a 001 - 051 - Pembentukan Tim
RSKKNI dan Persiapan
6a 001 - 051 - Pembentukan Tim
RSKKNI dan Persiapan
0% 6b 001 - 052 - Penyusunan Draft
Rskkni (perumusan Dan
Pembahasan Unit Kompetensi)
3% 6b 001 - 052 - Penyusunan Draft
Rskkni (perumusan Dan
Pembahasan Unit Kompetensi)
3% 6b 001 - 052 - Penyusunan Draft
Rskkni (perumusan Dan
Pembahasan Unit Kompetensi)
6b 001 - 052 - Penyusunan Draft
Rskkni (perumusan Dan
Pembahasan Unit Kompetensi)
0% 6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Internal
0% 6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Internal
0% 6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Internal
6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Internal
0% 6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra
Konvensi
0% 6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra
Konvensi
0% 6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra
Konvensi
6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra
Konvensi
0% 6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Eksternal
0% 6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Eksternal
0% 6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Eksternal
6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat
Verifikasi Eksternal
0% 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi 0% 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi 0% 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi
7 Dit. IET: Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
7 Dit. IET: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI)
7 Dit. IET: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI)
7 Dit. IET: Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
10% 7a Perumusan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Elektronika dan Telematika
36% 7a Perumusan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Elektronika dan Telematika
40% 7a Perumusan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Elektronika dan Telematika
7a Perumusan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Elektronika dan Telematika
8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (3
RSNI)
8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (3
RSNI)
8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (3
RSNI)
8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan
Standar Nasional Indonesia (3
RSNI)
1% 8a U99 - Perumusan Sni 9% 8a U99 - Perumusan Sni 14% 8a U99 - Perumusan Sni 8a U99 - Perumusan Sni
2 Terselenggaranya
urusan
pemerintahan di
bidang
perindustrian
yang berdaya
saing dan
berkelanjutan
2 Infrastruktur
kompetensi yang
terbentuk
8 SKKNI Rp 12.031.217.000 8% 64% 100%32%