kendaraan berbahan bakar gas alam (ddo)

29
MAKALAH DASAR DASAR OTOMOTIF KENDARAAN BERBAHAN BAKAR GAS ALAM Oleh Faisal akbar 5315083439 Fakultas teknik Universitas negeri Jakarta Jurusan Pendidikan Teknik Mesin 2008.

Upload: ical0nly0ne

Post on 14-Jun-2015

1.288 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

MAKALAH DASAR DASAR OTOMOTIF

KENDARAAN BERBAHAN BAKAR GAS ALAM

Oleh

Faisal akbar

5315083439

Fakultas teknik Universitas negeri Jakarta

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin 2008.

Page 2: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

Abstrak

Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu : Gas

alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik

Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar

kendaraan bermotor (BBG/NGV) .

Kendaraan ber-BBG mengalahkan Hybrid dalam segi ramah lingkungan. Mitos

ini kurang lengkap. Gas, yang komposisinya berasal dari 90 persen Metana,

mempunyai tingkat Oktan yang lebih tinggi dari bensin, sehingga efisiensi pada

mesin lebih terjaga. Gas juga mempunyai pembakaran yang sangat bersih sehingga

mobil ber-BBG dianggap menyaingi kendaraan hybrids dalam segi ramah

lingkungan. Seperti telah dikemukakan di atas, tahun 2001, U.S. Environmental

Protection Agency (EPA-Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat)

mengumumkan bahwa mesin di Honda Civic GX adalah “Mesin dengan pembakaran

internal terbersih di dunia”. Meskipun begitu, kendaraan ber-BBG cenderung

mengeluarkan lebih banyak emisi gas rumah kaca dibanding hybrids. Honda Civic

ber-BBG, misalnya, menghasilkan hampir 30 persen gas rumah kaca dibandingkan

dengan Honda Civic hybrid dalam pemakaian normal.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 1

Page 3: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas Berkat Rahmat Allah SWT,dan ridho Nyalah

sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini disusun sebagai

tugas dalam mata kuliah Dasar -Dasar Otomotif.

Di dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi,

namun dengan niat dan semangat dalam menggapai prestasi serta kerja keras penulis

dan dibantu oleh semua pihak, makalah inipun dapat diselesaikan..

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak rasa terima kasih

kepada Bapak Drs. Adi Tri Tyassmadi, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Dasar-Dasar

Otomotif yang telah membantu mengarahkan, membina dan memberi batasan dalam

penyusunan materi makalah. Rasa terima kasih penulis ucapkan pula kepada rekan-

rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Angkatan 2008 Universitas

Negeri Jakarta yang turut memberi informasi, dan membantu dalam penyelesaian

makalah ini.

Penulis sangat menyadari bahwa di dalam penulisan dan penyusunan makalah

ini masih kurang dari sempurna sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan

sehingga dapat memotivasi dan berbuat lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan berbagai informasi,dapat memberikan

manfaat bagi rekan-rekan para pembaca.

Jakarta, Nopember 2008

Penulis

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 2

Page 4: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

Daftar isi

ASTRAK……………………………………………….. 1

Kata pengantar………………………………………….. 2

Daftar isi………………………………………………… 3

BAB I Pendahuluan……………………………………. 4

1. A. Latar belakang…………………………….. 5

1. B. Identifikasi masalah……………………….. 5

1. C. Pembatasan masalah………………………. 5

1. D. Permasalahan……………………………… 6

BAB II Landasan Teori…………………………………. 7

BAB III Isi……………………………………………….. 11

Perbedaan mesin CNG dan mesin bensin………… 11

Pengisian kendaraan berbahan bakar gas………. 13

Pendahuluan…….……………………. 13

Pengisian cepat…….…………………… 14

Pengisian lambat……………………….. 14

Kontribusi pemanasan global kendaraan BBG….. 16

BAB IV Analisis…………………………………………. 17

. Perbaikan dan perawatan…………………... 17

BAB V Kesimpulan……………………………………… 19

Daftar pustaka……………………………………………. 20

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 3

Page 5: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

BAB I

PENDAHULUAN

1.a LATAR BELAKANG

Pertumbuhan permintaan energi untuk sektor transportasi dari tahun ke

tahun terus meningkat diberbagai kawasan, dimana bahan bakar minyak merupakan

jenis energi yang masih sangat dominan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Perkembangan perekonomian yang terjadi di suatu negara secara signifikan

berdampak kepada naiknya konsumsi bahan bakar minyak untuk sektor transportasi.

Berbagai kendala masih menjadi hambatan dalam pengembangan pemanfaatan energi

non minyak di sektor transportasi di berbagai negara yang pada akhirnya menjadikan

harga energi non minyak untuk sektor ini menjadi tidak kompetitif dibandingkan

dengan harga bahan bakar minyak.

Salah satu energi alternatif yang dikembangkan untuk sektor transportasi adalah

bahan bakar CNG (Compressed Natural Gas) yang berasal dari gas alam.

Pengembangan teknologi CNG ini merupakan salah satu upaya untuk

melakukan diversifikasi dan konservasi energi mengingat semakin menipisnya

cadangan minyak bumi. Beberapa keuntungan dari pemanfaatan CNG, disamping

ramah lingkungan; mesin lebih awet dan bersih, harga BBG murah dengan oktan

mencapai 120. Namun, didalam perkembangannya, pemanfaatan CNG yang syarat

dengan teknologi menjadi hambatan bagi kemajuan pemanfaatan CNG sehingga

program ini belum dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Hambatan tersebut diterima baik oleh produsen/supplier gas maupun

konsumen. Dari sisi produsen/supplier gas, masalah yang muncul antara lain investasi

peralatan kompresor yang relatif mahal dan masih diimport, jumlah SPBG terbatas,

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 4

Page 6: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

margin yang kurang menarik bagi investor. Sedangkan disisi konsumen hambatan

yang timbul antara lain keterbatasan SPBG, harga conversion kit BBG yang relatif

mahal dan import, kapasitas ruang bagasi kendaraan menjadi berkurang dengan

adanya tangki BBG dan kekhawatiran terjadinya ledakan dari tangki BBG.

Pengembangan CNG merupakan salah satu alternatif penyelarasan Program

Kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Program Perencanaan Nasional

(Propenas) 2000 – 2004. Namun, untuk mensukseskan program tersebut maka

pemerintah harus secara konsekuen menghilangkan subsidi BBM secara bertahap dan

melakukan sosialisasi pemakaian CNG dengan dukungan kebijakan energi yang

terpadu. Dengan demikian, diharapkan usaha pemerintah ini akan didukung oleh

masyarakat Indonesia sehingga ketergantungan terhadap BBM di sektor transportasi

dapat dikurangi dan polusi yang dihasilkan oleh kendaraan dapat direduksi.

Hasil analisis dengan menggunakan alat kromatografi gas sangat diperlukan

untuk mengetahui komposisi gas. Dari komposisi gas dapat ditetapkan sifat-sifat

fisik gas alam lainnya antara lain methane number, motor octane number, nilai kalor

dan Relatif density.

1. B. Identifikasi masalah.

Penulis mengidentifikasikan beberapa masalah diantaranya:

1. Bahan bakar CNG yang merupakan bahan bakar alternatif pada kendaraan

2. Komponen dalam kendaraan CNG

3. Cara mendapatkan suplai CNG dan perawatannya bagai si pengguna

1. C. Pembatasan masalah.

Dari teknologi otomotif yang ada disekitar kita,penulis membatasi bahasan

pada Kendaraan mobil yang berbahan bakar gas alam saja, dikarenakan kendaran

motor yang berbahan bakar gas alam saat ini masih sangat jarang ditemui.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 5

Page 7: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

1. D. Permasalahan.

Penggunaan methanol murni sebagai bahan bakar, mempunyai kesulitan

dalam penyimpanan, pengisian bahan bakar, dan modifikasi mesin bis. Gas alam atau

CNG mempunyai kesulitan juga dalam penyimpanan karena berbentuk gas yang

mudah terbakar, dan bisa meledak sehingga lebih memerlukan tenaga terdidik dalam

menanganinya. Sedang biodiesel mempunyai kelebihan kurang mudah menyala

dibanding solar, lebih mudah dalam penyimpananya, dan dapat dicampur dengan

solar. Penggunaan minyak goreng langsung mempunyai kelebihan lebih murah

namun mempunyai kekurangan kekentalan, dan mengganggu ketersediaan untuk

konsumsi masyarakat.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 6

Page 8: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

BAB II

Landasan teori

Tidak ada keraguan lagi jika kita menggunakan gas sebagai bahan bakar

kendaraan bermotor, dunia akan menjadi lebih bersih dan hijau. Hal ini tidak seperti

ketika ide tentang pemanfaatan gas alam sebagai BBG (Bahan Bakar Gas) utk

pertamakalinya disuarakan. Saat ini, BBG adalah sebuah kenyataan dan telah

digunakan selama beberapa tahun terakhir.

BBG yang juga sering disebut CNG (Compressed Natural Gas) dibuat dengan

melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG ini kemudian

disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.

Dibandingkan dengan bensin atau solar, biaya produksi BBG tidak lebih dari

separuhnya. Emisi BBG juga lebih rendah dibanding BBM. Dari segi dampak

lingkungan dan emisi, BBG lebih bersahabat dibanding BBM. Emisi karbon

monoksida dan dioksida dari BBG berturut-turut adalah setengah dan lebih kecil 15%

dari pemakaian BBM. BBG juga mengeluarkan lebih sedikit benzan, mengeluarkan

30.000 kali lebih sedikit partikel dan nitrogen oksida (Nox) daripada BBM.

Calor Automotive mengklaim bahwa perusahaan dapat menghemat running cost

sampai 40% dengan menggunakan BBG sebagai bahan bakar.Dan sebetulnya semua

kendaraan bermotor bisa diubah menjadi kendaraan berbahan bakar gas. Lantas,

akankah BBG pada akhirnya mampu menghapus pemakain bensin dan solar? Hanya

waktu yang akan menjawabnya.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 7

Page 9: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

Pengisian BBG dapat dilakukan dari sistem bertekanan rendah maupun

bertekanan tinggi. Perbedaannya terletak dari biaya pembangunan stasiun vs lamanya

pengisian bahan bakar. Idealnya, tekanan pada jaringan pipa gas adalah 11 bar, dan

agar pengisian BBG bisa berlangsung dengan cepat, diperlukan tekanan sebesar 200

bar, atau 197 atm, 197 kali tekanan udara biasa. Dengan tekanan sebesar 200 bar,

pengisian BBG setara 130 liter premium dapat dilakukan dalam waktu 3-4 menit.

Tentunya penanganan BBG dengan tekanan 200 bar ini perlu dilakukan secara

hati-hati. Antara lain dengan menggunakan tangki gas yang memenuhi persyaratan

dan dipasang di bengkel yang direkomendasi. Tangki BBG dibuat dengan

menggunakan bahan-bahan khusus yang mampu membawa BBG dengan aman.

Desain terbaru tangki BBG menggunakan lapisan alumunium dengan diperkuat oleh

fiberglass. Karena BBG lebih ringan dari udara, kebocoran tidak menjadi terlalu

beresiko bila sirkulasi udara terjaga dengan baik. Jika gas terbakar, mesh logam atau

keramik akan mencegah tangki agar tidak meledak.

Sama sekali tidak diperkenankan untuk memodifikasi tangki tersebut. Jika

dilakukan, daya tahan tangki tersebut terhadap tekanan tinggi menjadi tidak

terukur.Jika dianggap tangki yang dibeli volumenya terlalu kecil, lebih baik membeli

tangki yang volumenya lebih besar daripada memodifikasinya sendiri.

BBG saat ini menjadi salah satu bahan bakar alternatif pengganti BBM dan

mulai banyak digunakan di beberapa negara termasuk Indonesia. Hampir semua taxi

di Tokyo berbahan bakar gas. Di Itali, lebih dari satu juta kendaraan berbahan bakar

gas, hampir setengah juta kendaraan di Australia dan 360.000 di Belanda memakai

gas sebagai bahan bakar. Di Amerika latin, Argentina dan Brazil adalah dua negara

dengan jumlah kendaraan pengguna BBG terbesar. Konversi ke BBG difasilitasi

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 8

Page 10: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

dengan pemberian harga yang lebih murah bila dibandingkan dengan bahan bakar

cair (bensin dan solar), peralatan konversi yang dibuat lokal dan infrastruktur

distribusi BBG yang terus berkembang. Sejalan dengan semakin meningkatnya harga

minyak dan kesadaran lingkungan, BBG saat ini mulai digunakan juga untuk

kendaraan penumpang dan truk barang berdaya ringan hingga menengah.

Di Indonesia sendiri, BBG bukanlah barang baru. Pencanangan penggunaan

BBG yang harganya lebih murah dan lebih bersih lingkungan daripada bahan bakar

minyak (BBM) sudah dilakukan sejak tahun 1986. Pada saat itu ditetapkan bahwa 20

persen dari armada taksi harus memakai BBG. Namun, karena pada saat itu harga

BBM masih dianggap terjangkau dan stasiun pengisian BBM terdapat di mana-mana,

maka minat untuk menggunakannya tidak sempat membesar.

Saat ini di Jakarta hanya terdapat 14 Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas (SPBG),

tetapi yang berfungsi tak lebih dari enam SPBG. Untuk mendorong penggunaan

BBG, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengharuskan bus TransJakarta yang melayani

rute 2, rute 3, dan rute selanjutnya untuk menggunakan BBG. Akan sangat baik jika

10 sampai 15 tahun kedepan, pemerintah Indonesia mulai menerapkan pajak bagi

kendaraan yang tidak bersahabat dengan lingkungan sehingga diharapkan bisa

mendorong peningkatan pemakaian BBG di Indonesia dan menekan pemakaian BBM

sambil mencari solusi jangka panjang pengganti BBG yang lebih bersahabat dengan

lingkungan.

Banyak ahli pergas-an berpendapat bahwa trend dunia saat ini menunjukkan

demand terhadap penggunaan LPG sebagai bahan bakar kendaran bermotor akan

meningkat dengan pesat sejalan dengan tingginya tingkat kompetisi diantara car

makers dalam memproduksi engine yang lebih bersahabat dengan lingkungan.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 9

Page 11: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

Meningkatnya harga BBM beberapa tahun terakhir dan sempat mencapai level

$80/barel karena krisis cadangan minyak dunia yang makin menipis, seharusnya

membuat kita sadar akan pentingnya pemakaian BBG. Menurut data world oil fact,

cadangan minyak dunia saat ini hanya 1,29 trilyun barel. Sementara konsumasi BBM

dunia rata2 mencapai 28,460 milyar barel per tahun. Dalam kurun waktu tidak lebih

dari 50 tahun kedepan, cadangan minyak yang ada tidak akan mampu memenuhi

kebutuhan minyak dunia lagi.

Akhir2 ini, perusahaan pembuat kendaraan bermotor telah mulai memproduksi

kendaraan berbahan bakar gas. Vauxhall, BMW, Mercy, Volvo, Toyota, Honda dan

Ford serta car maker lainnya telah memproduksi kendaraan jenis dual-fuel (berbahan

bakar ganda) dan menurut Richard Child, editor LPG World, sebuah industri

newsletter terkemuka dunia, kendaraan dual-fuel mempunya performa yang tidak

kalah dengan kendaraan berbahan bakar minyak.

Tetapi, banyak analis mengatakan bahwa BBG tidak lebih hanya akan menjadi

menu sampingan bagi para pemakai kendaraan bermotor dan industri mobil dunia.

BBG untuk pertamakalinya diperkenalkan di Australia pada sekitar tahuan 70 –an

sebagai bahan bakar alternatif ketika krisis minyak mulai melanda. Tetapi, setelah

hampir 30 tahun berlalu, jumlah kendaraan berbahan bakar gas masih tidak lebih dari

10% pasar otomotif dunia.

Professor Garel Rhys, yakin bahwa BBG hanya sebuah solusi sementara

sebelum teknologi fuel-cell yang bekerja dengan kombinasi hydrogen dan oxygen

akan menggantikannya. Hal ini mengingat cadangan gas alam yang juga tidak akan

berumur lama seperti halnya minyak. BBG memang hanya akan menjadi solusi

antara, bukan solusi jangka panjang

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 10

Page 12: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

BAB III

Isi

1. Perbedaan alat yang terdapat di mesin yang menggunakan bahan bakar

gas alam (CNG) dengan mesin yang menggunakan bahan bakar bensin

Pada mesin yang menggunakan cng tedapat beberapa komponen yang tidak

terdapat pada mesin bensin, diantaranya:

1. Regulator

Regulator ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dari tangki penyimpanan

BBG yang bertekanan tinggi sampai ke tingkat tekanan kerja injeksi. Pada prototipe

jenis regulator yang digunakan adalah regulator oksigen, karena regulator tersebut

mampu menahan tekanan gas sampai 200 bar. Pada regulator tersebut terdapat 2 buah

barometer yaitu satu untuk penunjuk tekanan di dalam tangki BBG dan satu lagi

untuk menunjukan tekanan didalam tangki output yang diinginkan.

2. Solenoid valve

Pada prototipe ini digunakan solenoid valve yang mampu berkerja pada

berbagai macam fluida, seperti gas, uap, air, udara dan lain-lain.

3. Injektor atau nazzle

Pada prototipe ini digunakan nazzel yang terpisah dari solenoid valve dan

terbuat daru kuningan. Injektor tersebut berupa silinder berlubang dan mempunyai

sebuah lubang pada ujung dalam manifold dimana lubang tersebut mengarah pada

sebuah percabangan menuju kemasing-masing silinder sehingga pada saat katub

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 11

Page 13: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

masuk terbuka maka bahn bakar yang diinjeksikan dapat tertarik oleh kevakuman

dalam silinder dan menutup katub masuk silinder.

4. Blower

Dasar penggunaan blower dikarenakan pertimbangan utama yaitu debit udara

yang mampu di suplai, juga pertimbangan dimensi dari blower ini.

5. Inverter

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 12

Page 14: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

2. Pengisian kendaraan berbahan

bakar gas

1. Pendahuluan

Kurangnya SPB adalah salah satu unsur penting untuk memasarkan kendaraan

berbahan bakar gas dengan lebih luas. Namun, beberapa tahun belakangan ini

sejumlah SPB telah tumbuh di seluruh negara Eropa, misalnya di Italia 300, di

Jerman 130*. Informasi lokasi SPB dapat diperoleh dari Asosiasi Gas Nasional dan

sering dipublikasikan pada homepage organisasi ini

Satu SPB LNG terdiri dari pipa masukan saluran bahan bakar gas yang

memberim tekanan 1-30 bar. Bagian utama SPB adalah kompresor, pengering gas,

sistem bertekanan tinggi (200-250 bar) dengan sistem penyimpanan (opsi pengisian

cepat), instrumen listrik untuk mengukur dan mengontrol, pompa gas dan penutup

(bungkus, bangunan). Dua jenis sistem pengisian telah dipasarkan: system pengisian

cepat dan lambat

Pengisian lambat atau pengisian cepat?

Pengisian lambat adalah suatu kemungkinan jika armada digunakan sepanjang

hari dan diparkir di pul pada malam hari (atau sebaliknya). Dalam kondisi diam,

kendaraan langsung diisi oleh kompresor. Pengisian cepat dilakukan jika pengisian

harus diselesaikan dalam beberapa menit, misalnya untuk suplai ke pelanggan

eksternal, dan besarnya permintaan bahan bakar gas menentukan biaya investasi

tertinggi.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 13

Page 15: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

2. Pengisian cepat

Pengisian cepat dengan CNG tidak memerlukan waktu lebih lama dibandingkan

pengisian bahan bakar konvensional seperti diesel atau bensin. Hal ini biasanya

diperlukan jika kendaraan harus diisi ulang dalam jangka waktu yang sama dengan

bensin, kira-kira 3-7 menit untuk mobil dan truk ringan. Pada SPB pengisian cepat,

bahan bakar gas dimampatkan oleh kompresor dan disimpan dalam sistem

penyimpanan bertekanan tinggi, contohnya riam / ‘cascades’ silinder penyimpan gas.

Jika kendaraan diisi ulang dan tekanan suplai bahan bakar di dalam sistem

penyimpanan mulai turun, kompresor secara otomatis diaktifkan, sehingga suplai

bahan bakar gas di dalam silinder penyimpanan mengisi kembali. Sistem lain bekerja

dengan sistem hidrolik piston yang menjaga tekanan di dalam sistem

penyimpanan selalu pada tingkat yang sama. Satu dispenser kemudian menghantar

dan mengukur bahan bakar gas ke dalam silinder penyimpan bahan bakar pada badan

kendaraan.

3. Pengisian Lambat

Pengisian bahan bakar kendaraan di SPB lambat adalah langsung dari

kompresor melalui dispense pengisian lambat khusus. Ini menghilangkan kebutuhan

akan sistem penyimpan bertekanan tinggi yang mahal dan memperlama proses

pengisian pada setiap kendaraan hingga beberapa jam. Kompresor pengisian lambat

hanya perlu

meningkatkan tekanan agak lebih tinggi dari pada tekanan penyimpan pada

kendaraan. Pengisian lambat biasanya direkomendasikan untuk armada dimana

kendaraan kembali ke lokasi pusat selama 6 sampai 8 jam atau untuk mobil pribadi

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 14

Page 16: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

yang dapat diisi ulang semalaman di rumah. Komponen stasiun pengisian lambat

adalah:

Akses ke sistem pipa bahan bakar gas

Kompresor

Dispenser pengisian lambat.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 15

Page 17: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

3. Kontribusi pemanasan global kendaraan BBG

Banyak orang merasa khawatir mengenai kemungkinan pemanasan global

(GWP) kendaraan BBG karena kendaraan-kendaraan ini memancarkan sejumlah gas

metana yang tidak terbakar (hidrokarbon pembentuk non-ozon) yang biasanya lebih

dari standar total hidrokarbon (THG) untuk kendaraan bensin. Namun, kenyataannya,

gas metana, suatu gas pemanas global, jika dibandingkan dengan kendaraan dan

bensin, dengan mempertimbangkan CO2 metana, GWP dari kendaraan BBG adalah

sekitar 20% lebih kecil daripada kendaraan bensin dan

hampir sama atau sedikit lebih kecil dari mesin diesel. Sumber alami dari emisi

metana - ternak, sawah, anai-anai, dan lain lain - menghasilkan lebih banyak metana

dibandingkan dengan yang akan ditimbulkan oleh ratusan ribu kendaraan BBG di

jalan. Sebagai contoh, kementerian lingkungan hidup Jerman memperkirakan bahwa

jika 10% bahan bakar diesel digantikan dengan bahan bakar gas, kontribusi emisi

total metana di Jerman adalah berkisar antara 0,0004% dan 0,0017%, tergantung pada

jenis mesin yang sedang digunakan.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 16

Page 18: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

BAB IVAnalisis

Perbaikan dan perawatan.

CNG (Commpressed Natural Gas) atau Gas Alam Padat merupakan gas bumi

yang telah dimurnikan dan dimampatkan pada tekanan 250 bar sehingga aman, bersih

dan murah untuk dipakai sebagai bahan bakar yang bisa menggantikan Premium,

Solar (HSD), Diesel Fuel (MDF), LPG, atau Minyak Bakar (MFO). Secara umum

CNG mengandung komponen utama berupa metana (CH4) dan etana (C2H8) dengan

fraksi sekitar 90 persen. CNG merupakan bahan bakar ramah lingkungan,

mengurangi emisi CO2 sekitar 60% dibanding Premium, bebas dari emisi Pb, Sox

dan Nox

Gas alam lebih ringan dari udara, jika terjadi kebocoran maka gas alam akan

bergerak keatas. Kemungkinan terbakar gas alam yang lebih relatif rendah 5 -15%

gas alam terhadap udara – membuatnya sulit untuk terbakar jika terdapat ventilasi

yang memadai.(LEMIGAS)

Peraturan keselamatan untuk semua bahan bakar baik yang cair maupun gas

alam, secara umum akan menjamin kecilnya resiko kebakaran dibawah kondisi

pengoperasian normal. Maka situasi berbahaya hanya timbul bila terjadi tabrakan,

atau kerusakan peralatan. (US DOT)

Silinder gas alam yang di mampatkan dilengkapi dengan alat pelepas tekanan,

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 17

Page 19: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

yang secara otomatis menghentikan supply gas jika pipa pecah atau motor mati (misal

dalam kecelakaan). Untuk menghindari ledakan jika terjadi kebakaran, sebuah “burst-

disc” dan sebuah sumbu “melt-fuse” memastikan pelepasan dan nyala gas bertekanan

terkontrol sebelum pecah karena panas yang berkelebihan.(LEMIGAS)

Tangki bahan bakar gas alam jauh lebih kuat ketimbang tangki bahan bakar

bensin. Pada uji coba dengan benturan pada kecepatan 80km/jam, berarti rusak total,

tidak didapat kerusakan pada tabung silinder gas alam. (US DOT)

Berdasarkan berbagai statistik kecelakaan tampak jelas bahwa kendaraan yang

bergerak dengan gas alam yang dipadatkan sama amannya atau lebih aman daripada

kendaraan yang bergerak dengan bahan bakar tradisional.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 18

Page 20: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

BAB V

Kesimpulan

Keuntungan dari mesin berbahan bakar gas alam yaitu : Irit bahan bakar,Sampai

65% berdasarkan penelitian dari Mazda Cronos 2000 yang bensin 1 liter mencapai

8,9 km dan yang gas bisa 10 km , dan 1 liter bensin Rp 4500,- kalau gas Rp 3000,-.

Pembakaran hampir sempurna(polusi udara dapat ditekan). Masih dapat

menggunakan bahan bakar bensin sebagai bahan bakar cadangan. Sedangkan

kerugiannya yaitu tempat pengisian CNG diindonesia sampai saat ini hanya sedikit.

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 19

Page 21: Kendaraan Berbahan Bakar Gas Alam (Ddo)

Daftar pustaka

http://www.artiku.com/2008/06/01/ http://www.petra.ac.idhttp://www.gatra.com/2006-01-23/artikel.php?id=91708

Teknologi injeksi mesin bensin, Meywan, 2008 20