kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial
TRANSCRIPT
(Kepribadian Rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial)
ج�و • �ر� ي �ان� ك م�ن� ل �ة� ن ح�س� و�ة� س�� أ �ه الل س�ول ر� ف ي �م� �ك ل �ان� ك �ق�د� ل
ا ) ير# �ث ك �ه� الل �ر� و�ذ�ك خ ر� اآل� �و�م� �ي و�ال �ه� (21الل• Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab : 21)
Adalah tampilan luar yang tampak dalam diri Rasulullah saw ketika bergaul dengan manusia, seperti pakaiannya, perhiasannya dan sebagainya. Diantara hak masyarakat dari setiap individu anggotanya adalah tidak merusak kecenderungan umum dengan bentuk penampilan luar mereka. Rasulullah saw manusia yang paling menghormati kecenderungan umum. Beliau tidak menampakkan penampilan yang diingkari oleh masyarakat. Beliau salah seorang manusia yang bernampilan paling bagus.
Janggutnya : Amr bin Syuaib, dari ayahnya, ayahnya dari kakeknya, menyebutkan ,”Rasulullah saw selalu memotong janggutnya, memotong lebar
atau panjangnya.” (HR. At Tirmidzi). Yang pasti , janggut Rasulullah tidak lebih dari segenggam tangan. Ada dua tafsiran, pertama: beliau saw
memotong panjangnya tidak lebih dari segenggam tangan sebagaimana hadits riwayat
tirmidzi. Kedua; pertumbuhan janggutnya berhenti ketika seukuran dengan segenggam
tangan dan tidak melebihinya. Berdasarkan itu sebagian besar ahli fiqih berpendapat sunnahnya
panjang janggut itu segenggam tangan.
Kumisnya : Rasulullah saw memotong kumisnya supaya tidak sampai pada bibirnya sehingga tidak
merusak pandangan ketika makan. Rambut kepalanya : sebagian besar panjangnya mencapai
dua bahunya. Kadang-kadang memotongnya hingga tidak sampai sebahu. Selalu
membersihkan dan menyisir. Beliau mengurai rambut bagian depan, tetapi tidak lama kemudian
membereskannya setelah melihat ahli kitab mengurai rambut bagian depan. Aisyah
menyebutkan cara beliau menyisir rambutnya ,”Jika aku menyisir rambut Rasulullah
saw , aku memulai dari ubun-ubunnya dan menurunkan rambut bagian depan diantara dua
matanya.”
Pakaian beliau saw memiliki tiga karakter . Pertama : ditujukan untuk mencari ridho Allah swt yaitu tidak menyingkap aurontya dan tidak transparan, jauh dari sifat berlebihan yang dicela Allah swt. Kedua : tidak mengurangi maskulinitasnya. Pakaian yang mengurangi kejantanan adalah pakaian yang meyerupai pakaian perempuan dan orang kafir baik dari segi warna ataupun jahitan, seperti warna merah yang selalu melekat dengan orang kafir. Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan ,” Rasulullah saw melarang memakai celana berwarna merah.” Tetapi beliau saw membolehkan wanita berpakaian warna merah.
Ketiga ; tidak dipandang buruk oleh masyarakat. Semua pakaian beliau adalah pakaian yang biasa dipakai oleh masyarakat yang didiami Rasulullah saw sehingga tidak tampak celaan masyarakat terhadapnya. Juga tidak menetapkan odel khusus yang disukainya; tiada lain untuk merealisasikan persamaan yang dengannya Allah mengutus beliau . Karena itulah ketika ada orang masuk, sedang belaiu berada di tengah shahabatnya maka orang tersebut tidak mengenalinya dan dia kan berkata,” Mana orangnya yang bernama Muhammad itu.”
• Mengandung sifat keseriusan, kekuatan, dan maskulinitas. Cepat dan tenang. Abu Hurairah berkata,” Aku belum pernah melihat orang yang lebih cepat jalannya daripada Rasulullah saw, seolah bumi akan melibasnya. Kami bersusah payah mengikutinya tetapi beliau tidak mempedulikannya.” (HR. At Tirmidzi).
• Postur tubuh beliau agak condong ke depan dan bergoyang. Ali ra berkata : “Rasulullah saw jika berjalan beliau bergoyang dengan kuat, dan jika berpindah langkah , beliau melangkah dengan kuat, yakni kakinya terangkat dari bumi secara keseluruhan. Ini menunjukkan cara berjalan orang yang memiliki keinginan dan keberanian yang kuat.” (HR. At Tirmidzi)
• Diriwayatkan, Rasulullah saw jika berjalan, para shahabat berjalan di depannya dan meninggalkan punggungnya bagi para malaikat. (HR. Ibnu Majah).
3. Cara Rasulullah saw berjalan
4. Cara Rasulullah saw buang hajat.• Jika akan memasuki tempat buang hajat beliau membaca :
ث �ائ ب �خ� و�ال �ث �خ�ب ال م ن� ك� ب �ع�وذ� أ ني إ �ه�م� اللDan jika sudah selesai beliau membaca :
�ك� ان غ�ف�ر�Beliau tidak menyingkapkan aurotnya hingga dengan bumi.tidak
kencing kecuali dalam keadaan duduk karena lebih tertutup. Membersihkan najis dengan air , kecuali kalau sulit
mendapatkan air beliau menggunakan batu.
Rasulullah saw orang yang paling manis ucapannya dan paling enak perkataannya. Aisyah berkata : “ Rasulullah saw tidak pernah berkata-kata dengan cepat seperti kalian sekarang ini, akan tetapi , beliau berkata dengan perkataan yang sangat jelas dan rinci, yang bisa dipahami teman duduknya.” (HR At Tirmidzi).
6. Cara Rasulullah saw makan.Senantiasa menyebut asma Allah ketika memulai makan. Tidak pernah mencela makanan. Menggunakan tiga jari. Memakan makanan yang ada di depannya dan tidak memakan makanan yang ada di depan orang lain. Menydahi makannya tidak terlalu kenyang. Jika selesai makan belaiu menjilati jari-jarinya, ini termasuk sarana membersihkan, kemudian memuji Allah.
Rasulullah saw sebagai seorang suami
1. Poligami
Beliau boleh menikahi perempuan lebih dari empat orang. Sebab-sebab yang menuntut beliau saw berpoligami ada dua jenis: sebab umum dan sebab khusus.
Sebab umum : poligami sudah dipandang hal biasa di masyarakatnya. Jarang di dapati laki-laki yang hanya membatasi satu istri. Sedangkan Allah swt telah menanamkan rasa cinta dalam hati Rasul kepada wanita.
Beliau saw bersabda :
�ن ي ع�ي ة� ق�ر� و�ج�ع ل� و�الطيب� اء� النس� �ا �ي الدjن م ن� �ي� ل إ ح�بب� ة الص�ال� ف ي
Aku diciptakan dalam keadaan mencintai wanita dan menyukai wewangian serta dijadikan mataku sejuk terhadap sholat. )HR An
Nasa’i(
Inilah yang mendorong beliau memperbanyak istri guna merealisasikan dua manfaat : pertama , penyampaian dakwah dikalangan wanita. Kedua, menciptakan hubungan perkawinan antara quraisy dan kabilah arab lainnya untuk mendekatkan jarak antara beliau dengan mereka, serta untuk merentangkan jemabatan penghubung guna menghilangkan permusuhan.
Sebab khusus : Khadijah ra , bisa karena kemuliaan di tengah kaumnya, atau kecerdasan akalnya, kekayaannya atau yang lain. Aisyah ra , karena perintah Allah swt melalui mimpi. Saudah binti Zam’ah, untuk menolong karena tidak punya penopang keluarga. Zainab binti Jahsy , karena perintah Allah swt untuk menghapus hukum anak angkat. Umu Salamah ra, karena Rasulullah kasihan dengan kondisinya kemudian menikahinya guna menanggung anak-anaknya. Hafshah binti Umar bin Khaththab, karena untuk menghibur hati shahabatnya. Ummu Habibah )Ramlah( binti Abu Shofyan, Rasulullah menikahinya untuk menyelamatkannya dari keendiriannya dan agar menjadi jembatan antara dirinya dengan ayahnya )Abu Shofyan pembesar Makkah(. Zainab binti Khuzaimah beliau saw menikahinya sebagai penghormatan untuknya karena sifatnya yang terpuji )ummul masakin(, dan menolongnya atas dasar kebaikan. Maimunnah bin al Harits , untuk menghormati perasaannya dan menikahinya. Juwairiyyah binti al Harits, untuk mendorong kaum muslim membebaskan tawanan perang mereka. Shofiyyah binti Huyay bin Akhthab, untuk memuliakannya.
2. Rasulullah saw di antara istri-istrinya
1. Rasulullah saw memiliki sembilan istri.2. Membagi dua hal diantara para istrinya, waktu menginap dan nafkah.3. Berkenaan dengan masalah jima’ beliau saw tidak menyamakan hal itu
diantara para istrimya.4. Sangat memperhatihatikan keistimewaan individual para istrinya.5. Tidak pernah terlihat kurang dalam membantu istrinya dalam pekerjaan
rumah tangga.6. Jika pulang dari perjalanannya suka memberitahu keluarganya perihal
kedatangannya.
3. Beberapa kesulitan yang dihadapi Rasulullah saw sebagai seorang suami
Kategori pertama : permasalahan ekonomiKategori kedua : yang disebabkan kecemburuan diantara para istrinya.Kategori ketiga : yang disebabkan kedengkian pada Islam dan Rasulullah saw.
• Rasulullah saw sebagai majikan• Rasulullah saw di tengah-
tengah masyarakat.• Pergaulan Rasulullah saw di
tengah masyarakat.• Upaya Rasulullah saw meraih
dukungan masyarakat
Semoga bermanfaat