kepuasan kerja karyawan di umang island & spa …
TRANSCRIPT
KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI UMANG ISLAND & SPA BANTEN
PROYEK AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Proyek Akhir Diploma IV
Disusun oleh:
Apriliani Budiarti
NIM. 201218138
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA
JURUSAN KEPARIWISATAAN
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Bandung, ….………………2016
Menyetujui,
Bandung,…………..…….2016
Pembimbing I
Dr. M. Liga Suryadana, M.Si
NIP. 1960054 198503 1 001
Bandung,.……………….2016
Pembimbing II
Dra. Zulhelfa, M.Hum
NIP. 19640724 199403 2 001
Kepala Bagian Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan
Drs. Alexander Reyaaan, MM
NIP. 19630915 198603 1 001
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Apriliani Budiarti
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung/29 April 1994
NIM : 201218138
Jurusan : Kepariwisataan
Program Studi : Manajemen Bisnis Pariwisata
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
Kepuasan Kerja karyawan di Umang Island Resort & Spa Banten ini
adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan
merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak
lain atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang
berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan
kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali
secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah
dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah
Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas
apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan,
dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku
di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait
lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, Januari 2017
Yang membuat pernyataan,
Apriliani Budiarti
NIM 201218138
ABSTRAKSI
Umang Island Resort & Spa Banten merupakan unit bisnis yang bergerak
dibidang usaha kawasan wisata atau resort yang berlokasi di Desa Sumur
Kabupaten Pandeglang Banten. Umang Island Resort & Spa Banten menyediakan
berbagai fasilitas dan aktivitas yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang
berkunjung. Agar Fasilitas dan aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik
tentunya didukung oleh sumber daya manusia yang mendukung didalamnya.
Permasalahan yang terjadi adalah penerimaan gaji yang diberikan oleh
perusahaan tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Perusahaan
menyediakan jaminan keamanan dan kesehatan tetapi tidak berbentuk asuransi
melainkan hanya tunjangan biasa dan tidak dijadikan standar. Dampak dari
permasalahan tersebut adalah terjadinya turnover karyawan.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kepuasan kerja
karyawan dilihat dari faktor ektrinsik dan faktor intrinsik. Dalam penelitian ini,
teknik analisis yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada seluruh
karyawan Umang Island Resort & Spa Banten yang berjumlah 16 orang serta
wawancara yang dilakukan kepada pihak manajemen selaku Manager on Duty
yang melihat dari sisi perusahaan.
Setelah dilakukan analisis, diketahui bahwa masih ada beberapa indikator
yang membuat karyawan belum puas yaitu mengenai fasilitas pekerjaan, upah,
dan keselamatan kerja. Umang Island Resort & Spa Banten perlu untuk
memperbaiki hal tersebut agar kepuasan kerja karyawan bisa dicapai dan
mencegah terjadinya turnover karyawan.
ABSTRACT
Umang Island Resort & Spa Banten is business units engaged in business
or tourism resort which is located in the village of Banten Pandeglang Wells.
Umang Island Resort & Spa Banten provides a range of facilities and activities
that can be enjoyed by tourists who visit. In order for such activities and facilities
can run well surely supported by human resources that support it.
Problems occurred is the receipt of salary provided by the company is not
in compliance with the given job. The company provides security assurance and
health insurance-shaped but not only the usual perks and not be used as a
standard. The impact of these problems is the occurrence of employee turnover.
This research was conducted aiming to find out the views of employees job
satisfaction factors intrinsic factors and ektrinsik. In this study, the technique of
analysis conducted by way of a questionnaire to all employees spread Umang
Island Resort Spa & Banten totalling 16 people as well as an interview conducted
to the management as the Manager on Duty who viewed from the side of the
company.
After analysis, it is known that there are still some indicators that make
employees not satisfied about the facility of employment, wage, and safety. Umang
Island Resort & Spa Banten need to fix it so that the employee's job satisfaction
can be achieved and prevent the occurrence of employee turnover.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya saya Apriliani Budiarti, mahasiswa Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung program studi Manajemen Bisnis Pariwisata dapat
menyelesaikan Laporan Proyek Akhir sebagai prasyarat penulisan kelulusan
dengan baik. Adapun penelitian yang penulis angkat berjudul Kepuasan Kerja
Karyawan di Umang Island Resort & Spa Banten. Penulisan Proyek Akhir ini
berjalan lancar tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Anang Sutono, MM. Par., CHE, selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
2. Bapak Drs. Alexander Reyaan, MM., selaku Kepala Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
3. Ibu Dr. Beta Budisetyorini, A Par., M.Sc, selaku Ketua Jurusan
Kepariwisataan.
4. Bapak Valentino Sumardi, MM, Par. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Bisnis Pariwisata.
5. Bapak Dr. M. Liga Suryadana, M.Si., selaku pembimbing satu yang selalu
memberikan masukan dan saran selama penulisan Proyek Akhir ini.
6. Ibu Dra. Zulhelfa, M. Hum., selaku pembimbing dua yang selalu
mengingatkan kekurangan-kekurangan dalam penulisan Proyek Akhir ini.
7. Ibu Christiana Gunawan selaku HR Manager Umang Island Resort & Spa
Banten yang telah mengijinkan penelitian dan mengumpulkan data.
i
8. Ibu Ekawini Patola selaku Employee Service Leader Umang Island Resort
& Spa Banten yang telah membantu memberikan data dan informasi
mengenai penelitian ini.
9. Orang tua yaitu papah dan mamah beserta kakak dan adik-adik yang
selalu mendoakan, memberikan dukungan dan kepercayaannya serta
materi yang tak terhitung nilainya.
10. Seluruh karyawan Umang Island Resort & Spa Banten yang telah
membantu dalam mengisi kuesioner sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
11. Dosen-dosen dan para staf di Jurusan Kepariwisataan, serta seluruh dosen
STP Bandung atas bantuan dan semua ilmu yang diberikan.
12. Nadhira Fairuza Ryanda, Adi Kurniawan, Nurul Komalasari, Devan
Hartyansyah yang selalu mendukung disaat suka dan duka, beserta seluruh
Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata angkatan 2012 yang selalu
bersama selama 4 tahun dengan penuh sukacita dan kenangan.
Dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran untuk
memperbaiki proyek akhir ini agar dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi
semua pihak. Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
perhatian pembaca.
Bandung, Januari 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... ix
BAB I PENDAULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ................................................... 3
C. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
E. Metode dan Teknik Penelitian .............................................................. 7
F. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 11
G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 14
A. Kajian Teori .......................................................................................... 14
B. Kerangka Rekomendasi ........................................................................ 32
iii
BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN .................................................. 34
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 34
1. Sejarah Perusahaan ......................................................................... 34
2. Letak Geografis Umang Island Resort & Spa Banten .................... 35
3. Akses dan Rute Umang Island Resort & Spa Banten .................... 36
4. Visi & Misi Umang Island Resort & Spa Banten .......................... 36
5. Struktur Organisasi ......................................................................... 37
B. Data Temuan ........................................................................................ 43
a. Faktor Ektrinsik Kepuasan Kerja Karyawan Umang Island Resort
& Spa Banten ................................................................................
47
b. Faktor Intrinsik Kepuasan Kerja Karyawan Umang Island Resort
& Spa Banten .................................................................................
54
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN ....................................................... 60
A. Analisis Faktor Ektrinsik Kepuasan Kerja Karyawan di Umang
Island Resort & Spa Banten .................................................................
60
B. Analisis Faktor Intrinsik Kepuasan Kerja Karyawan di Umang
Island Resort & Spa Banten .................................................................
64
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMEDASI .............................................. 67
A. Kesimpulan ........................................................................................... 67
B. Rekomendasi ........................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Gaji Bulanan Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten…...... 2
Table 1.2 Data Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten yang Keluar... 3
Tabel 1.3 Jadwal Waktu Penelitian…………………………………………... 12
Tabel 3.1 Daftar harga………………………………………………………... 42
Tabel 3.2 Jenis Kelamin Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten…… 43
Tabel 3.3 Usia Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten……………… 44
Tabel 3.4 Pendidikan Terakhir Karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten………………………………………………………………………… 45
Tabel 3.5 Divisi Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten……………. 46
v
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Administrasi dan Kebijakan Perusahaan ………………………. 47
Diagram 3.2 Hubungan Dengan Atasan……………………………………… 48
Diagram 3.3 Hubungan Dengan Rekan Kerja………………………….......... 49
Diagram 3.4 Kondisi Kerja Yang Nyaman………………………………....... 50
Diagram 3.5 Fasilitas Pekerjaan Mendukung……………………………… 51
Diagram 3.6 Keamanan Dan keselamatan Dalam bekerja…………………… 52
Diagram 3.7 Upah Yang Diberikan……………………………………........... 53
Diagram 3.8 Semangat Dalam Meraih Prestasi……………………………… 54
Diagram 3.9 Pengakuan Dari Orang Lain……………………………………. 55
Diagram 3.10 Kemajuan Dalam Bekerja…………………………………….. 56
Diagram 3.11 Work it Self…………………………………………………………... 57
Diagram 3.12 Bertanggung jawab terhadap pekerjaan……………………… 58
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umang Island Resort & Spa Banten……..... 37
Gambar 3.2 Cottage…………………………………………………………... 38
Gambar 3.3 Fasilitas Kamar………………………………………………….. 39
Gambar 3.4 Umang Shop…………………………………………………….. 40
Gambar 3.5 Lobby Lounge…………………………………………………... 40
Gambar 3.6 Beach Club……………………………………………………… 40
Gambar 3.7 Area Tenis Meja………………………………………………… 41
Gambar 3.8 Area Kolam Renang…………………………………………….. 41
Gambar 5.1 Contoh Asuransi Karyawan …………………………………...... 69
Gambar 5.2 UMK Provinsi Banten …………………….................................. 70
GAMBAR 5.3 Contoh Reward Karyawan ……………………....................... 70
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dibidang pariwisata saat ini terus meningkat
dan terjadi persaingan ketat didalamnya. Terhitung sudah banyak perusahaan
yang membuat unit usaha pariwisata dengan berbagai keunikannya. Indonesia
merupakan negara maritim dimana perairan lebih luas dari daratan yang
berpotensi untuk dijadikan salah satu unit usaha pariwisata yaitu usaha
kawasan wisata (resort) pinggir pantai atau laut.
Salah satu unit usaha resort pantai yang berada di Indonesia adalah
Umang Island Resort & Spa Banten, berdiri sejak tahun 2004 dengan luas 5
hektar dan dikelola oleh PT. Griya Sukses Mandiri. Fasilitas yang dimiliki
yaitu 60 kamar yang berbentuk cottage dan menghadap ke laut, 1 banquete
hall, restoran, dan aktivitas yang dapat dilakukan yaitu water sport, swimming,
snorkeling, canoe.
Agar unit usaha tersebut bisa berjalan dan berkembang, maka perlu
adanya sumber daya manusia yang mendukung didalamnya. Sumber daya
manusia atau tenaga kerja menurut Manulang (2002:3) adalah setiap orang
yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Sumber daya manusia merupakan komponen terpenting didalam suatu
unit usaha karena sebagai penggerak unit usaha tersebut. Untuk itu diperlukan
2
manajemen yang efektif serta karyawan yang kompeten agar tercapainya
tujuan. Unit usaha tersebut harus memperhatikan masalah karyawannya
sebagai salah satu asetnya, maka hak karyawan dapat terpenuhi dan
melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga karyawan tersebut merasa
puas dengan pekerjaannya.
Umang Island Resort & Spa Banten mempekerjakan karyawan yang
terbagi menjadi 3 Shift pembagian kerja. Shift 1 dari pukul 08.00-15.00 WIB,
Shift 2 dari pukul 15.00-23.00 WIB, dan Shift 3 dari pukul 23.00-07.00 WIB.
Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten mempunyai masa kerja selama
11 hari kerja dan 3 hari libur.
Karyawan merupakan ujung tombak keberhasilan didalam suatu
perusahaan. Untuk itu diperlukan kinerja karyawan yang baik guna
tercapainya tujuan perusahaan. Untuk memperoleh kinerja karyawan yang
baik, maka perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang menjadi
pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, salah satunya adalah faktor
pemberian gaji kepada karyawan. Berikut adalah perhitungan gaji yang
diterima oleh karyawan Umang Island Resort & Spa Banten berdasarkan
wawancara langsung dengan salah satu staff HR Departement:
TABEL 1.1
Gaji Bulanan Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten
Sumber: HRDepartement Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
Gaji Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten
(/Bulan)
Nama Gaji Pokok
(/Bulan)
Uang Makan
(/Bulan) Total Terima
Leader
Rp. 2.250.000 Rp. 250.000 Rp. 2.500.000
Staff
Rp.1.875.000 Rp. 250.000 Rp. 2.125.000
3
Gaji tersebut diatas tidak termasuk dengan jaminan kesehatan dan
asuransi kecelakaan. Perusahaan menyediakan jaminan keamanan dan
keselamatan tetapi tidak berbentuk asuransi, melainkan hanya tunjangan biasa
yang bersifat kondisional.. Hal itu bisa menjadi salah satu faktor
ketidakpuasan dari karyawan Umang Island Resort & Spa Banten.
Dampak dari permasalahan tersebut adalah banyaknya karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten yang mengundurkan diri. Ketidakpuasan
kerja sering diidentifikasikan sebagai salah satu alasan penting yang
menyebabkan karyawan mengundurkan diri dari pekerjaannya.
TABEL 1.2
Data Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten yang Keluar
Sumber: HR Departement Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan tetap di
Umang Island Resort & Spa Banten mengalami penurunan pada tahun 2016,
dan dari tahun 2016 jumlah karyawan tahun tersebut tetap yaitu berjumlah 16
orang, akan tetapi terjadinya keluar-masuk karyawan. Apabila ada karyawan
yang keluar dari pekerjaannya dan perusahaan belum mendapatkan karyawan
baru, karyawan lain yang satu divisi akan menggantikan posisi kosong
tersebut dan menangani pekerjaan lebih dari yang biasa ia lakukan. Karyawan
tersebut tidak mendapatkan apresiasi seperti tambahan gaji atu penghargaan
Tahun Karyawan Tetap Jumlah Karyawan
Keluar
2015 25 9
2016 16 5
4
lain melainkan karyawan tersebut harus tetap mempertahankan kinerja
dengan baik dan bekerja secara produktif.
Kepuasan kerja adalah perasaan dimana seseorang mengambil sikap
atas pekerjaan yang dilakukannya dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Perasaan tersebut didukung dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Herzberg dalam Anwar Prabu
Mangkunegara (2013:122), dua faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
rasa puas atau tidak puas yaitu
a. Faktor Ekstrinsik, hygiene factors, faktor pemeliharaan yang meliputi
administrasi dan kebijakan perusahaan, pengawasan, hubungan bawahan
dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, upah yang diberikan oleh
perusahaan telah sesuai, keamanan karyawan dalam bekerja, kondisi kerja
yang mendukung, lingkungan yang nyaman, dan deskripsi pekerjaan yang
diberikan telah jelas dan sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut.
b. Faktor Intrinsik, motivation factors, faktor pemotivasian meliputi
dorongan dari motivasi diri untuk meraih prestasi dalam bekerja,
pengenalan dan pemahaman pekerjaan, kemajuan dalam bekerja, bekerja
sendiri, ingin mengembangkan diri, dan bertanggung jawab dalam
pekerjaannya.
Kepuasan kerja karyawan sangat dibutuhkan di Umang Island Resort &
Spa Banten karena kepuasan kerja karyawan memiliki arti penting dalam
perusahaan. Karyawan yang merasa puas akan menunjang perkembangan
perusahaan serta mendorong kinerja karyawan itu sendiri agar bekerja lebih
baik.
5
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013:117), kepuasan kerja
adalah suatu perasaan yang mendukung atau tidak mendukung diri pegawai
yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja karyawan sangat penting dan harus diutamakan sebagai salah satu kunci
keberhasilan suatu perusahaan dan untuk mendorong kinerja karyawan, maka
penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Kepuasan Kerja
Karyawan di Umang Island Resort & Spa Banten”.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Adapun perumusan dan pembatasan masalah yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas pada penelitian ini adalah tentang faktor Ektrinsik dan Faktor Intrinsik
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten.
2. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang penulis akan teliti agar menjadi
fokus pada permasalahan yang ada dan diharapkan mengenai teori penelitian
hanya dibatasi pada kepuasan kerja karyawan dan berdasarkan kepada faktor
ektrinsik serta faktor intrinsik yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten.
6
C. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang akan dibahas pada penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana Faktor Ektrinsik dari kepuasan kerja karyawan di Umang
Island Resort & Spa Banten?
2. Bagaimana Faktor Intrinsik dari kepuasan kerja karyawan di Umang
Island Resort & Spa Banten?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Formal
Tujuan Formal penelitian ini yaitu untuk memenuhisalah satu syarat
dalam mengikuti ujian sidang yaitu program Proyek Akhir (PRA)
Diploma IV Jurusan Kepariwisataan, Program Studi Manajemen
Bisnis Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
2. Tujuan Operasional
Tujuan operasional dari pembuatan Proyek Akhir ini adalah:
a. Untuk mengetahui sejauh mana karyawan puas dengan
pekerjaannya dengan melihat faktor ektrinsik maupun faktor
intrinsik yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Umang
Island Resort & Spa.
b. Memberikan bentuk rekomendasi kepada perusahaan berupa upaya
peningkatan kepuasan kerja untuk mendorong kinerja karyawan di
Umang Island Resort & Spa Banten.
7
3. Metode dan Teknik Penelitian
1. Metode/Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan
metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang menjelaskan dan mendeskripsikan variabel sesuai situasi
penelitian yang sedang dilakukan. (Sumber: Uma Sekaran dan
Roger Bougi, 2010:87) dan pendekatan yang akan digunakan
berupa pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instumen kunci, teknik pengumpulan dilakukan secara
triangulasi (gabungan) dapat diartikan sebagai data yang
dihasilkan terdiri dari berbagai sumber dan berbagai cara, serta
berbagai macam waktu. Peneliti menggunakan triangulasi dari
berbagai macam sumber (triangulasi teknik) dimana data yang
diperoleh dengan hasil wawancara kemudian dicek kembali
dengan melakukan observasi, dokumentasi ataupun penyebaran
kuesioner. Kemudian menganalisis data yang bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi. (Sumber:
Sugiono, 2010:274)
8
1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah :
a. Kuesioner
Pengumpulan data dengan cara mempersiapkan lembaran daftar
pertanyaan tertulis, yang berisi sejumlah pertanyaan atau
pernyataan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Lembaran tersebut di ajukan kepada responden, yaitu 16
karyawan tetap Umang Island Resort & Spa Banten.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak Umang Island Resort & Spa
Banten yaitu dengan Bapak Heri Sabdho selaku Manager on Duty
melihat dari sisi perusahaan. Dalam penelitian ini penulis
melakukan teknik wawancara untuk memperkuat pernyataan yang
diberikan karyawan didalam kuesioner.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan sebagai alat pengunpulan data
sekunder untuk menganalisis permasalahan yang ada dan
menganalisis dokumen mengenai kepuasan kerja karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten.
9
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu para karyawan yang bekerja di
Umang Island Resort & Spa yang terdiri dari 16 karyawan tetap.
Menurut Prasetya Irawan (2004:72), “Populasi adalah keseluruhan
elemen yang akan dijelaskan oleh seorang peneliti dalam
penelitiannya. Populasi mungkin besar jumlahnya, mungkin kecil.
Populasi mungkin bersifat homogen, mungkin bersifat heterogen”.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2008:118), mengemukakan bahwa “Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tesebut”. Yang menjadi sampel dari penelitian ini yaitu
karyawan tetap Umang Island Resort & Spa Banten yang
berjumlah 16 orang. Pada penelitian ini penulis menggunakan
sampling jenuh. Menurut Sugiono (2010:85), menyatakan bahwa
“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Hal ini dilakukan
karena jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang.
3. Unit Analisis
Dalam penelitian ini unit yang akan dianalisis adalah karyawan tetap
Umang Island Resort & Spa Banten dengan melihat faktor ektrinsik
dan intrinsik yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan tersebut.
10
4. Teknik Analisis
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis data, dalam
pengelolaan penulis mengacu pada konsep Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2010:246), bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisi
data yaitu, data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verivication.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data yaitu memfokuskan hanya kepada hal-hal yang nanti
akan diteliti. Dengan begitu data yang akan diperoleh akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan dan mempermudah
peneliti dalam melakukan pengambilan data. (Sugiyono, 2010:
247)
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, phie
chard, dan lain-lain. Penyajian data memudahkan seorang peneliti
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. (Sugiyono, 2010:
249)
c. Conclusion Drawing/verification
Penarikan kesimpulan pada penelitian kualitatif dapat bersifat
sementara dan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
11
Tetapi, kesimpulan pada tahap awal dapat disebut kesimpulan
yang kredibel jika didukung oleh data yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data. (Sugiyono,
2010: 252).
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Umang Island Resort & Spa Banten terletak sekitar 183 Km di desa Sumur
Kabupaten Pandeglang Banten. Sedangkan Marketing Office terletak di
Barcelona Square Blok E9 No.53, Nusaloka Sektor 14 BSD City,
Tanggerang-Indonesia.
Telpon : (+6221) 53153008
Fax : (+6221) 53157299.
E-mail : www.pulau-umang.com
12
2. Waktu Penelitian
TABEL1.3
Jadwal Waktu Penelitian
Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
Observasi Data Awal
Pengajuan Judul dan topik
Penyusunan Usulan Penelitian (UPE)
Proses Bimbingan UPE
Pengumpulan UPE
Seminar UPE
Revisi Usulan Penelitian ( UPE )
Penyusunan Proyek Akhir ( PA )
Observasi Pencarian Data Akhir
Sidang PA Pertama
Sidang PA Kedua
Sidang PA Ketiga
13
13
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang penelitian, pembatasan masalah dan
identifikasi masalah dalam penelitian di Umang Island Resort & Spa
banten dan juga tujuan serta metode penelitian yang digunakan.
BAB II LANDASAN TEORI
Memuat tentang teori dan konsep yang menjadi tolak ukur dalam
melakukan penelitian, yang relevan terhadap masalah yang terjadi.
BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN
Menguraikan profil objek penelitian dan data hasil dari penelitian
lapangan yang dilakukan terkait dengan penelitian di Umang Island
Resort & Spa Banten
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN
Dalam bab ini berisikan analisa perbandingan antara faktual dengan
konsep analisis berkaitan dengan masalah yang terjadi setelah di lakukan
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisis terhadap masalah yang
terjadi dalam penelitian yang telah dilakukan serta memberikan
rekomendasi untuk membantu pihak penyelenggara untuk mencegah dan
mengatasi masalah tersebut.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KajianTeori
1. Resort
Menurut Peter Murphy (2008:9) resort merupakan sebuah bisnis dalam
pariwisata yang dibangun sedemikian rupa untuk menarik, menahan, dan
memuaskan para tamu dengan berbagai atraksi, aktivitas, serta fasilitas yang
disediakan.
Terdapat tipe-tipe resort menurut Chistie mill (2007:8) dipengaruhi oleh 3 hal
yaitu:
a. Proximity to primary market. Bagaimana wisatawan yang akan
berkunjung kedalam sebuah resortdan melihat jarak tempuh serta
bagaimana akses wisatawan dalam mencapai resort tersebut.
b. Setting and primary amenities.Daya tarik utama dari sebuah resortyang
dimiliki serta dilihat berdasarkan potensi alam tempat resort itu berdiri.
c. Mix of recidental and lodging properties.Resort yang dilihat dari jenis dan
campuran perumahan atau bangunan.
Terdapat 6 jenis resort menurut Christie Mill (2007:8) adalah:
a. Resort dengan pegunungan sebagai latarnya
b. Resort dengan latar pantai, laut, dan marina
c. Resort dengan latar lapangan golf
d. Resort yang diperuntukkan untuk pengunjung atau wisatawan minat
khusus seperti ecotourism
15
e. Resort yang terapung dilaut, seperti kapal pesiar
f. Resort dengan latar belakangnya permainan casino.
2. Sumber Daya Manusia
Pada dasarnya sumber daya manusia merupakan elemen penting yang
menentukan organisasi. Secanggih apapun fasilitas, sarana dan prasarana
yang ada tetapi jika sumber daya manusia tidak kompeten kemungkinan
besar sulit mencapai tujuan karena sumber daya manusia merupakan
modal dasar organisasi untuk mencapai tujuan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013:2) manajemen sumberdaya
manusia merupakan suatu organisasi, perencanaan, pengkordinasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, integrasi, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pendapat dari Pender & Sharpley, (2005:86) menyebutkan bahwa sumber
daya manusia adalah elemen yang penting dalam berbagai sektor industri,
yang dengan tingginya keterlibatan sumber daya manusia sebagai tenaga
kerja dalam memberikan pelayanan terhadap pengunjung untuk
memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung atau wisatawan.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting dalan bekerja.
Karyawan yang puas akan pekerjaannya akan mendapatkan hasil kerja
yang optimal. Ketika seseorang yang puas dalam bekerja serta dibarengi
16
dengan ganjaran yang setimpal dari perusahaan, karyawan akan berusaha
semaksimal mungkin agar pekerjaannya selesai dengan baik.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013:117), kepuasan kerja adalah
suatu perasaan yang mendukung atau tidak mendukung diri karyawan
yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
Menurut Handoko dalam buku Edy Sutrisno (2009:75) Kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang dirasa nyaman atau tidak nyaman bagi
para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan
cerminan bagaimana seseorang merasakan pekerjaannya. Ini terlihat
dalam sikap dan tingkah laku karyawan yang dihadapi di lingkungan
kerjanya.
Locke dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2013:121) mengemukakan
bahwa karyawan yang puas dalam pekerjaannya tampak pada
kesenjangan antara apa yang didapat dan apa yang diharapkan oleh
karyawan.
Sedangkan menurut Robbins dalam buku Mila Badriyah (2015:228)
mengemukakan bahwa kepuasan kerja yaitu sikap umum yang
dipelihatkan oleh karyawan terhadap pekerjaannya. Selisih antara
banyaknya ganjaran yang didapat seorang karyawan dan banyaknya
imbalan yang diyakini harus diterima.
Robbert Kreitner dan Angelo Kinicki (Robbins, 2003:98) menyatakan
bahwa kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional
terhadap berbagai faktor pekerjaan.
17
Menurut Strauss dan Sayles dalam Edy Sutrisno (2009:75). Karyawan
yang tidak puas dengan pekerjaannya akan menimbulkan tingkah laku
yang negatif dan akan membuat karyawan tersebut frustasi, tetapi
sebaliknya karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan senantiasa baik
dalam pekerjaannya dan membuat karyawan semangat dalam bekerja serta
ingin memperoleh prestasi dalam setiap pekerjaannya.
Robbins (2006:103) berpendapat bahwa, kepuasan kerja adalah suatu
penilaian karyawan terhadap betapa puas dan tidak puas akan
pekerjaannya dan merupakan penjumlahan dar berbagai unsur pekerjaan
yang berbeda dan terpisah satu sama lain.
Menurut Keith Davis dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2013:117)
menyatakan bahwa “ job satisfaction is related to a number of major
employee variables, such as turn over, absence, age, occupation, and size
of the organization in which an employee works” yang artinya adalah
kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover,
absensi karyawan, umur, bagaimana tingkat pekerjaannya, dan sejauh
mana karyawan ikut serta dalam organisasi perusahaan.
As’ad dalam Edy Sutrisno (2009:75) mengemukakan terdapat tiga macam
arah dalam penelitian kepuasan kerja, yaitu :
a. Sejauh mana faktor-faktor kepuasan tersebut ditemukan serta bagaimana
kondisi yang mempengaruhi faktor tersebut. Dengan mengetahui hal
tersebut dapat menciptakan kondisi-kondisi dimana karyawan bisa lebih
baik dan merasa bahagia dalam bekerja.
18
b. Sejauh mana usaha melihat apa dampak dari kepuasan kerja terhadap
sikap dan tingkah laku karyawan seperti produktivitas, absensi, keamana
dalam bekerja, labour turn over, dan sebagainya. Dengan mengetahui hal
tersebut, mereka dapat mengambil langkah tepat dalam mambeikan
motivast kepada karyawan serta mencegah sikap karyawan yang dapat
merugikan perusahaan.
c. Dalam rangka usaha mendapatkan cara yang lebih tepat dan bersifat
komprehensif mengenai kepuasan kerja.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang sifatnya individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan
sistem dan nilai yang ada pada dirinya. Semakin banyak faktor-faktor
yang telah sesuai dengan keinginan individu tersebut maka tingkat
kepuasan yang ada pada dirinya akan semakin tinggi.
Menurut Edy Sutrisno (2009:7) karyawan yang tidak puas dengan
pekerjaannya dapat berdampak pada suatu situasi dimana individu ataupun
organisasi akan merasakan hal yang tidak menguntungkan. Ketidakpuasan
dalam bekerja akan menimbulkan sikap agresif atau menimbulkan sikap
menyendiri dan menghindari kontak dengan lingkungan sosialnya.
Ketidakpuasan sangat erat kaitannya dengan tuntutan dan keluhan
karyawan dengan pekerjaan yang tinggi.
19
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Herzberg dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2013:122),
terdapat dua faktor yang menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak
puas yaitu :
a. Faktor Ekstrinsik, hygiene factors, faktor pemeliharaan yang biasa
disebut dissatisfier (sumber ketidakpuasan) meliputi administrasi dan
kebijakan perusahaan, hubungan antar teman satu pekerjaan,
hubungan dengan atasan, serta hubungan dengan bawahan, keamanan
dan keselamatan dalam bekerja, kondisi kerja yang nyaman dan
fasilitas pekerjaan mendukung, upah yang diberikan oleh
perusahaan.
b. Faktor Intrinsik, motivation factors, faktor pemotivasian yang biasa
disebut satisfier (faktor pemuas) yang berada didalam diri seseorang
meliputi prestasi, pengenalan dan pengakuan dari orang lain,
kemajuan dalam bekerja, work it self, dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaanya.
Dalam jurnal Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis yang berjudul Analisis
Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg,s Motivation Hygiene Theory
(2013:13) mengutip teori dua faktor Herzberg bahwa kepuasan kerja
terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pemuas (motivation factors) yang biasa
disebut dengan satisfier atau faktor intrinsik serta faktor pemeliharaan
yang disebut disatisfier atau faktor ektrinsik.
20
Sedangkan faktor pemeliharaan atau hygiene factors yang biasa disebut
dengan faktot ektrinsik, meliputi:
a. Administrasi dan kebijakan perusahaan
Bagaimana perusahaan tersebut memperlakukan karyawan dengan
adil dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan.
b. Hubungan antar teman satu pekerjaan, hubungan dengan atasan, serta
hubungan dengan bawahan. Menunjukkan bahwa hubungan antar
teman satu pekerjaan, dengan atasan atau dengan bawahan terjalin
dengan baik sehingga dapat bekerjasama dan mengkoordinasikan
berbagai macam pekerjaan
c. Keamanan dan keselamatan dalam bekerja
Kualitas keamanan dan keselamatan dalam bekerja tentunya penting
bagi perusahaan dengan menunjukan kepada karyawan bagaimana
mengembangkan perilaku kerja yang aman, serta memberikan
standar keselamatan kerja.
d. Kondisi kerja dan Fasilitas kerja yang mendukung
Kondisi kerja disini meliputi peralatan kerja dan kondisi lingkungan
kerjanya. Kondisi lingkungan yang baik bisa menimbulkan prestasi
yang tinggi, prestasi yang tinggi dapat dihasilkan melalui konsentrasi
pada kebutuhan dan kondisi diri yang baik.
e. Upah yang diberikan telah sesuai
Pada umumnya perusahaan menentukan skala gaji yang berlaku
untuk karyawannya. Perusahaan tersebut harus menilai apakah
21
kinerja karyawan tersebut telah sesuai dengan upah yang diberikan
atau belum.
Faktor pemuas atau faktor intrinsik merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang, dan diantaranya adalah:
a. Prestasi (Achievement)
Karyawan dikatakan berhasil dapat dilihat dari prestasi yang
diraihnya. Seseorang karyawan dapat berhasil melaksanakan
pekerjaannya tentunya didukung oleh pemimpin atau atasan yang
memberikan pelatihan serta memberi kesempatan kepada karyawan
tersebut agar mencapai hasil yang baik.
b. Pengakuan dari orang lain (Recognition)
Apabila karyawan berhasil melaksanakan pekerjaannya dengan baik
maka atasan harus menyatakan keberhasilan itu dengan berbagai cara
misalnya, langsung menyatakan keberhasilannya dihadapan umum,
memberikan surat penghargaan, memberikan hadiah, memberikan
medali atau plakat, memberikan kenaikan gaji promosi, dan lain-lain.
c. Kemajuan dalam bekerja (Advancement)
Mendapatkan kesempatan untuk maju dan berkembang dalam
melaksanakan setiap pekerjaan. Dan bila setiap pekerjaan tersebut
telah dilakukan dengan baik oleh karyawan tersebut maka pimpinan
atu atasan memberikan rekomendasi untuk menaikkan pangkatnya
dan diikut sertakan untuk mengikuti program pelatihan lanjutan.
22
d. Work It Self
Diihat dari bagaimana usaha karyawan tersebut melaksanakan
pekerjaannya apakah sudah tepat atau belum. Apakah pekerjaan itu
sulit atau mudah.
e. Tanggung jawab terhadap pekerjaannya
Kemajuan dalam bekerja merupakan salah satu faktor motivator bagi
bahawan, atasan membiarkan bawahannya bekerja dan menerapkan
prinsip partisipasi agar bawahan tersebut sepenuhnya merencanakan
dan melaksanakan pekerjaannya..
Menurut Roobins dalam Mila Badriyah (2015:229), terdapat 5 faktor yang
menyebabkan karyawan puas adalah sebagai berikut:
a. Kerja yang sifatnya menantang. Karyawan diberikan kesempatan
ataukebebasan dalam menyelesaikan pekerjannya. Secara tidak
langsung karyawan akan merasa tertantang dan lebih bertanggung
jawab dengan pekerjaanya tersebut serta berusaha bekerja sebaik
mungkin untuk hasil yang optimal.
b. Ganjaran yang pantas. Karyawan diberikan apresiasi seperti gaji yang
sesuai dengan pekerjaannya, diberikan jaminan kesehatan, dan diberi
kesempatan untuk mengembangkan diri.
c. Kondisi kerja yang sesuai dan nyaman. Lingkungan kerja yang aman
dan nyaman merupakan faktor yang diperlukan agar tercapainya
kepuasan dalam pekerjannya.
23
d. Rekan kerja yang mendukung. Karyawan membutuhkan rekan kerja
yang bisa diajak bekerja sama agar pekerjaan akan lebih mudah.
e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Pekejaan yang diberikan
telah sesuai dengan minat dan bakat dari karyawan unuk memenuhi
tuntutan dari pekerjaanya.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013:120), ada dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri karyawan
dan faktor pekerjaannya.
a. Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), mempunyai keterampilan
dalam suatu bidang, usia, jenis kelamin, bagaimana kondisi fisiknya,
pendidikan yang telah dicapai, pengalaman kerja, masa kerja,
kepribadian, emosi, pola pikir, persepsi, dan sikap dalam kerja.
b. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan yang diberikan, jabatan
organisasi, pangkat/kedudukan, jamian sosial, mendapatkan
kesempatan untuk dipromosikan dari jabatannya, berinteraksi sosial,
dan hubungan dengan rekan kerja.
Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang
memiliki peran sesuai dengan karakter karyawan itu sendiri. Menurut
Blum dalam As’ad ( 2001:156) faktor-faktor kepuasan diantaranya:
a. Faktor yang sifatnya individu, meliputi usia, kesehatan, karakter dari
karyawan itu sendiri, dan harapan yang ingin diperoleh.
24
b. Faktor sosial,meliputi hubungan kekeluargaan, pola pikir dalam
bekerja, kebebasan menyelesaikan pekerjaan, dan hubungan
bermasyarakat.
c. Faktor utama dalam pekerja, meliputi gaji yang diberikan oleh
perusahaan, pengawasan, kenyamanan dalam bekerja, kondisi kerja
yang mendukung, dan berkesempatan untuk maju. Selain itu juga
penghargaan terhadap keterampilan, hubungan dengan rekan kerja,
ketepatan dalam meyelesaikan konflik antar karyawan, perasaan
diperlakukan adil menyangkut pribadi maupun tugas.
Kemudian Gilmer dalam Edy Sutrisno (2009:75) mengemukakan faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah:
a. Kesempatan untuk maju. Karyawan memperoleh kesempatan untuk
berkembang dalam melakukan pekerjaannya.
b. Kemanan kerja. Keadaan dimana karyawan sangat aman selama
bekerja. Faktor ini biasa disebut dengan penunjang kepuasan kerja,
baik bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi
perasaan karyawan selama kerja.
c. Gaji. Gaji lebih banyak menyebab ketidakpuasan dan jarang orang
mengekpresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang
diperolehya.
d. Perusahaan dan manajemen. Perusahaan dan manajemen yang baik
adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil.
Faktor ini yang menentuan kepuasan kerja karyawan.
25
e. Pengawasan. Sekaligus atasannya, supervisi yang buruk dapat
berakibat absensi dan turn over.
f. Faktor intrinsik dari pekerjaan, atribut yang ada dalam pekerjaan
mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya pekerjaan
dapat meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
g. Kondisi kerja. Termasuk disini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran,
kantin, dan tempat parkir.
h. Aspek sosial dalam pekerjaan. Merupakan salah satu sikap yang sulit
digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas
atau tidak puas dalam bekerja.
i. Komunikasi. Komunikasi yang lacar dengan kayawan lain dengan
pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya.
Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar,
memahami, dan mengakui pendapat karyawannya sangat berperan
dalam menimbulkan rasa puas terhadap pekerjaan.
j. Fasilitas. Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pension, atau perumahan
merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi dapat
menimbulkan rasa puas.
Menurut Harold E.Burt dalam kutipan Danang Sunyoto (2015:58) adalah
ada beberapa faktor atau pendapat yang dikemukakan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
26
a. Faktor hubungan dengan karyawan; hubungan bawahan dengan atasan,
faktor fisik dan kondisi kerja, hubungan sosial yang terjalin antar
sesama karyawan, rekan kerja.
b. Faktor individual; hubungan dan sikap karyawan terhadap
pekerjaanya, usia dari karyawan tersebut, dan jenis kelamin.
c. Faktor keadaan keluarga karyawan.
d. Rekreasi; meliputi pendidikan, training.
5. Teori-Teori tentang Kepuasan Kerja
a. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Herzberg dan dikutip oleh Anwar Prabu
Mangkunegara (2013:122). Teori ini menjelaskan bahwa masing-masing
karyawan diminta untuk menceritakan kejadian yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan yang telah dialami. Kemudian dianalisis dengan
analisis yang berkonten untuk menentukan faktor-faktor yang
menyebabkan puas atau tidak puasnya karyawan dalam bekerja. Teori ini
merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu faktor
kepuasan atau motivator dan ketidakpuasan. Kepuasan merupakan faktor
yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari konten
dari pekerjaan, atau faktor intrinsik meliputi mempunyai keinginan
berperstasi, mengenal lingkungan dan rekan kerja dengan baik,
mempunyai kemajuan dalam setiap pekerjaan, bekerja sendiri, ingin selalu
27
berkembang, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Kemudian
faktor pemeliharaan yang biasa disebut ketidakpuasan, konteks yang
berhubungan dengan pekerjaan, atau faktor ektrinsik dari pekerjaan yang
meliputi admininstrasi dan kebijakan perusahaan, pengawasan yang
berkualitas, hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, upah yang
diterima, keamanan karyawan dalam bekerja, kondisi kerja, dan status
pekerjaan. Faktor-faktor tersebut diperlukan utnuk mendorong kinerja
karyawan dan serta merupakan kebutuhan dasar karyawan. Jika faktor-
faktor tersebut belum terpenuhi, maka karyawan tidak akan puas. Tetapi
jika faktor-faktor ini telah memadai untuk memenui kebutuhan karyawan,
maka karyawan tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan.
b. Teori Keseimbangan (Equity Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Wexley dan Yukl didalam buku Anwar Prabu
Mangkunegara (2013:120) bahwa puas atau tidak puasnya karyawan
dalam pekerjaannya ditentukan oleh input-outcome karyawan itu sendiri
dengan membandingkan input-outcome ini yang biasa disebut
comparasion person.Jadi jika perbandingan tersebut dirasa telah
seimbang maka karyawan tersebut akan merasa puas. Tetapi, jika tidak
akan menimbulkan dua kemungkinan yaitu akan menguntungkan dirinya
atau malah mneguntungkan karyawan lain.
c. Teori Perbedaan (Discrepancy Theory)
Menurut Porter dalam kutipan Anwar Prabu Mangkunegara (2013:121)
mempunyai pendapat bahwa untuk mengukur kepuasan kerja dapat
28
dilakukan dengan melihat kesenjangan antara apa yang seharusnya
didapatkan oleh karywan dengan kenyataan yang dirasakan oleh karyawan
itu sendiri.
d. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory)
Menurut Anwar Prau Mangkunegara (2013:121) kepuasan kerja karyawan
bergantung pada terpenuhi atau tidaknya apa yang dibutuhkan oleh
karyawan. Karyawan yang telah terpenuhi kebutuhannya akan merasa jauh
lebih puas.
e. Teori Pandangan Kelompok
Menurut teori yang dikemukakan oleh Anwar Prabu Mangkunegara
(2013:121) bahwa pemenuhan kebutuhan karyawan bukan salah satu
faktor kepuasan kerja saja, tetapi juga bergantung kepada kelompok yang
oleh para karyawan dijadikan acuan sebagai motivasi untuk menilai
dirinya atau lingkungan kerjanya. Karyawan akan merasa puas apabila
harapannya telah tercapai sesuai dengan kelompok acuanya tersebut.
6. Teori Komitmen Organisasi
Spencer & Spencer yang dikutip oleh Sudarmanto (2009:102) mengatakan
bahwa organisasi adalah kemampuan individu dan kemampuan
menyelaraskan perilaku dengan kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi
dan bertindak untuk tujuan atau kebutuhan organisasi.
29
Teori tersebut didukung oleh Sudarmanto (2009:103), berpendapat bahwa
komitmen individu yang kuat terhadap organisasi dapat menghindari
tingginya tingkat turnover karyawan yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Hal ini tidak akan mengakibatkan kehilangan sumber daya
manusia yang berharga, baik sumber daya manusia yang potensial dan
menghemat anggaran untuk mengadakan rekrutmen. Komitmen individu
yang kuat terhadap perusahaan dapat dijadikan indicator adanya kepuasan
yang tinggi terhadap pekerjaannya ataupun terhadap kebijakan
perusahaan.
7. Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja
a. Produktivitas atau Kinerja (Unjuk Kerja)
Lawler dan Porter Asad dalam Mila Badriyah (2015:239) mengatakan
bahwa produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari
kepuasan kerja. Jika faktor instrinsik dan ekstrinsik yang diterima
karyawan dirasa adil dan wajar, maka kinerja karyawan tersebut akan
naik. Sedangkan kebalikannya jika kedua faktor tersebut salah satu
atau keduanya dirasa tidak adil dan tidak wajar, maka kinerja
karyawan pun akan menurun.
b. Ketidakhadiran dan Turn Over
Porter & Steers (Asad, 2004:115) megatakan bahwa ketidakhadiran
dan keputusan berhenti bekerja dapat dikatakan secara kualitatif
berbeda. Ketidakhadiran karyawan bersifat lebih spontan yang sifatnya
30
tidak mencerminkan kepuasan kerja, sedangkan berhenti bekerja atu
keluar dari pekerjaan sudah pasti ada hubungannya dengan kepuasan
kerja.
Menurut Robbins dalam Mila Bariyah (2015:240), ketidakpuasan kerja
dapat diungkapkan dalam berbagai macam cara. Misalnya, berhenti
bekerja, karyawan mengeluh, membangkang, mencuri barang milik
perusahaan, dan tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
c. Kesehatan
Dapat diduga bahwa kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi
fisik mental dan kepuasan merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat
kepuasan kerja dan kesehatan saling berkaitan sehingga dapat
meningkatkan kinerja karwayan.
8. Cara Menghindari Ketidakpuasan Kerja
Kepuasan kerja tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor . Jika faktor
pemuas tersebut tidak terpenuhi, maka berakibat munculnya perilaku
negatif dari karyawan. Untuk itu, terdapat beberapa cara agar dapat
menghindari ketidakpuasan kerja, yaitu:
a. Membuat pekerjaan menjadi menyenangkan
Karyawan akan merasa puas apabila ia menikmati pekerjaannya.
Walaupun beberapa pekerjaan yang dilakukan dirasa membosankan, ia
mampu membuat pekerjaannya menjadi menyenangkan.
b. Pemberian gaji yang adil
31
Jika sistem penggajian dianggap tidak adil dan tidak sesuai dengan
pekerjaan yang telah dilakukan karyawan tersebut, maka ia akan merasa
tidak puas karena merasa dibeda-bedakan. Sedangkan jika sistem
penggajian adil dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan secara
otomatis karyawan tersebut akan merasa puas.
c. Right person in the right place
Seorang karyawan ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan
persoalitasnya. Hal ini dapat menimbulkan kepuasan kerja bagi
karyawan tersebut karena dapat mengembangkan dan menggunakan
kemampuannya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai karyawan.
d. Menghindari kebosanan dalam pengulangan pekerjaan
Banyak karyawan yang ingin menemukan sedikit kepuasan dalam
melaksanakan pekerjaan yang berulang-ulang dan membosankan.
Dalam two-factor theory, karyawan akan merasa lebih puas apabila
diperbolehkan melakukan tugasnya dengan cara sendiri.
9. Ciri-ciri karyawan dengan Kepuasan Kerja Tinggi
Beberapa ciri karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi
menurut Munandar, Sjabanni, dan Wutun dalam Edy Sutrisno (2009:77).
Adalah:
32
a. Organisasi atau perusahaan akan memuaskan dalam jangka waktu
lama. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi akan bertahan
dalam waktu yang lama karena merasa nyaman dengan pekerjaannya.
b. Memperhatikan kualitas kerjanya. Karyawan akan selalu berusaha
memberikan yang terbaik dan maksimal dalam menyelesaikan segala
tugas yang diberikan.
c. Karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi lebih
mempunyai komitmen organisasi.
d. Lebih produktif dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. Kerangka Rekomendasi
Umang Island Resort & Spa Banten mempekerjakan karyawan yang
berjumlah 16 orang dan terdiri dari berbagai macam departemen. Para
karyawan tersebut dituntut untuk bekerja maksimal tetapi tidak mendapat
apresiasi seperti gaji yang sesuai dan tidak mendapatkan jaminan sosial
seperti asuransi kesehatan atau asuransi kecelakaan. Hal tersebut
mempengaruhi kinerja karyawan dan kepuasan karyawan ketika bekerja.
Karyawan banyak yang absen dalam bekerja atau bahkan keluar dari
pekerjaannya karena merasa tidak dihargai. Jika karyawan puas dengan
pekerjaanya karyawan tersebut akan bekerja dengan tanggung jawab yang
tinggi dan bekerja secara optimal. Penelitian ini melihat seberapa puas
karyawan tersebut bekerja dengan melihat dari 2 sisi yaitu faktor
pemotivasian, motivation factors(Intrinsik) dan dari faktor pemeliharaan,
33
hygiene factors (Ekstrinsik) dan diharapkan dapat membantu memperbaiki
faktor-faktor yang dianggap belum sesuai. Kepuasaan kerja karyawan
Umang Island Resort & Spa, dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik dan
intrinsik. Dimana apabila kedua faktor tersebut telah terpenuhi maka akan
mempengaruhi kinerja karyawan yang akan meningkat.
BAGAN 2.1
Kerangka Rekomendasi
Sumber: Modifikasi dari konsep Kepuasan Kerja Herzberg dalam buku Anwar Prabu
Mangkunegara, 2013
Kepuasan Kerja Karyawan
Faktor Ektrinsik
Faktor Intrinsik
Kinerja
karyawan
34
BAB III
TINJAUAN OBJEK PENELITIAN DAN DATA
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Umang Island Resort & Spa Banten atau yang biasa disebut Pulau Umang
merupakan salah satu kawasan wisata yang dikelola oleh PT. Griya Sukses
Mandiri tepatnya berada di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten. Pada awalnya Pulau Umang merupakan pulau
kosong dengan semak belukar dan pepohonan yang didominasi oleh pohon
kelapa dan pohon ketapang. Kemudian mulai melakukan pembangunan dan
menjadikannya sebagai unit bisnis, yaitu menjadikan Pulau ini sebagai
kawasan wisata. Pulau Umang dikembangkan tidak hanya berorientasi pada
usaha kawasan yang bergerak di bidang pariwisata tetapi juga dijadikan
kawasan konservasi dengan mengikuti beberapa program yaitu penanaman
sejuta pohon dan transplantasi terumbu karang.
Pulau seluas sekitar 5 hektar ini dinamakan pulau Umang karena terdapat
binatang kecil bercangkang yang disebut umang atau kelomang yang berada
disekitar pantai. Selain itu, di Pulau ini terdapat hewan yang berkeliaran dan
sudah jinak dengan manusia, yaitu biawak. Biawak ini juga merupakan hewan
asli dari Pulau Umang yang pertama mendiami Pulau selain kelomang,
sehingga kedua hewan ini sangat dilindungi oleh Manajemen Pulau.
35
Umang Island Resort & SpaBanten telah dimiliki semenjak tahun 1980 oleh
seorang pengusaha terkenal yaitu bapak Christian PB Halim sebagai Owner.
Pada tahun 1998 Pulau ini mulai dibangun dan dikembangkan untuk menjadi
tempat kawasan wisata, dan di akhir tahun 2004 mulai dibuka untuk umum
dan diresmikan oleh Gubernur Provinsi Banten Hj. Ratu Atut Chosiah, SE.
2. Letak Geografis Umang Island Resort& Spa Banten
Umang Island Resort and Spa Banten berada di Provinsi Banten, Kabupaten
Pandeglang, Kecamatan Sumur. Memiliki luas 0.047 km2
dengan letak
geografis 6° 38' 36'' LS 105° 34' 54'' BT dan berjarak 1500 m dari Desa sumur
menuju pulau. Lokasi Umang Island Resort & Spa Banten terletak di teluk
yang terlindung dan aman dari gelombang laut lepas. Berada di antara :
a. Sebelah utara oleh Tanjung Lesung.
b. Sebelah selatan oleh Ujung Kulon.
c. Sebelah barat oleh Pulau Panaitan.
d. Bukit Tangkil Sari dengan ketinggian 75 meter diatas permukaan laut
dan750 meter dari pantai.
e. Bukit Ciparahu berada di ketinggian 40 meter diatas permukaan laut, 350
meter dari pantai.
f. Bukit Legon berada di ketinggian 35 meter diatas permukaan laut, 350
meter dari pantai.
g. Memiliki vegetasi pohon kelapa dan pohon ketapang beserta tanaman
pantai lainnya.
36
3. Akses dan Rute Umang Island Resort& Spa Banten
Terdapat 2 akses yang dapat ditempuh untuk mengunjungi Pulau Umang,
Akses pertama sejauh 183 Km dari kota Jakarta melalui jalan tol kebon jeruk
ke arah Merak, keluar di pintu tol Serang Timur Km 71, lalu ke arah
Pandeglang, Labuan, Terogong, Citeureup, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu
dan berakhir di desa Sumur. Atau akses lainnya dari pantai Anyer sejauh 215
Km melalui rute ke Carita, Labuan, Terogong, Citeureup, Cigeulis, Cibaliung,
Cimanggu dan Sumur. Di Desa Sumur terdapat dermaga yang sering disebut
dengan Legon, merupakan pos pertama dari Pulau umang sekaligus tempat
keberangkatan kapal menuju ke pulau. Untuk menuju pulau ini dapat,
ditempuh sekitar 10 menit dengan menggunakan speed boat.
4. Visi & Misi Umang Island Resort & Spa Banten
Visi:
Menciptakan perusahaan yang profesional, yang memberi manfaat
untukbanyak orang.
Misi:
a. Menjadikan perusahaan sebagai ajang berprestasi bagi seluruh karyawan
b. Menciptakan iklim kerja yang kondusif, akomodatif & positif
c. Menciptakan dan meningkatkan profit perusahaan
d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
e. Mengembangkan usaha.
37
5. Struktur Organisasi
GAMBAR 3.1
Struktur Oganisasi Umang Island Resort & Spa
Sumber: HR Departement Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
UMANG ISLAND RESORT & SPA
HOTEL MANAGER
Secretary Manager on Duty
Leisure Division
Guest Relation
Activities
Spa & Trad Massage
Room Division
Front Office/ Reception
Housekeeping
Shop
FB Division
Production House
Kitchen
Service
Banquet
Supporting division
MEP & AV
Security
Project
ATM
Driver
HEAD OFFICE
FA
SDM/HRM
38
6. Produk dan Aktivitas di Umang Island Resort & Spa Banten
a. Cottage
GAMBAR 3.2
Cottage
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016
Produk utama yang ditawarkan Umang Island Resort & Spa Banten yaitu
penginapan yang berbentuk seperti cottage dimana penginapan ini dapat
dihuni oleh maksimal 5 orang. Cottage terdiri dari 2 lantai dimana
didalam cottage ini tedapat fasilitas living room dan kamar mandi di area
lantai 1 serta kamar utama di lantai 2. Terdapat 30 cottage @cottage 2
Room = 60 Room dan terbagi di 2 area yaitu 15 cottage di area sunrise
39
dan 15 cottage di area sunset. Semua room ini berada di area sekitar
pantai dan langsung menghadap ke laut. Semua jenis room sama, yang
membedakan hanya ukuran kasurnya saja. Apabila nomor kamar urutan
ganjil, maka ukuran kasur yaitu kings dan nomor kamar urutan genap
maka ukuran kasur yaitu twins.
GAMBAR 3.3
Fasilitas Kamar
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016
b. Umang Shop
Umang shop menyediakan berbagai cinderamata khas Umang Island
Resort & Spa Banten seperti pakaian, kalung, gelang, kain pantai, sandal,
celana, yang di jual dengan harga variatif. Selain itu juga tersedia obat-
obatan dan makanan ringan.
40
GAMBAR 3.4 Umang Shop
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016
c. Restoran
Terdapat 2 area restoran yaitu lobby lounge dan beach club. Untuk area
lobby lounge dapat memuat kapasitas sebanyak 50 orang dan untuk area
beach club memuat kapasitas sebanyak 70 orang. Terdapat menu Ala
Carte maupun set menu yang beragam yang tersedia di Pulau Umang
Biasanya area lobby lounge jika malam hari sering diadakannya live
music ataupun juga karaoke.
Gambar 3.5 Lobby lounge Gambar 3.6 Beach club
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016
41
d. Free Activity
Terdapat aktivitas yang bebas tidak dikenakan biaya seperti, tenis meja,
voli pantai, sepak bola, dan berenang. Alat untuk melakukan aktivitas
tersebut dapat dipinjam dengan menginformasikan kepada GRO (Guest
Relations Officer) atau FO (Front Office).
Gambar 3.7 Area Tenis Meja Gambar 3.8 Area Kolam Renang
Sumber: Dokumentasi peneliti, 2016
e. Additional Activity
Adapun aktvitas lain yang dapat dilakukan oleh tamu yang dikenakan
biaya yaitu seperti snorkeling di Pulau Oar, banana boat, donat boat,
rama-rama, jetski, canoe, sunset cruise, memancing, karaoke, billiard,
serta terdapatspa dengan beragam treatment yang ditawarkan dengan
harga yang variatif.
42
TABEL 3.1
Daftar Harga
No Aktivitas Kapasitas Durasi Harga
1. Banana Boat 5 orang 12 menit Rp. 200.000
2. Donat Boat (3) 3 orang 12 menit Rp. 200.000
3. Doat Boat (6) 6 orang 12 menit Rp. 300.000
4. Rama-rama 4 orang 12 menit Rp. 200.000
5. Jetski 2 orang 12 menit Rp. 200.000
6. Canoe 2 orang 30 menit Rp. 100.000
7.
Snorkeling
@ Oar Island
1 0rang 2 jam Rp. 125.000
8. Memancing 1 orang 2 jam Rp. 100.000
9. Billiard 3 orang 1 jam Rp. 25.000
10. Sunset Cruise 5 orang 30 menit Rp. 250.000
11. Body Scrub 1 orang 30 menit Rp. 75.000
12. Body Mask 1 orang 30 menit Rp. 75.000
13.
Indonesian
Traditional Massage
1 orang 60 menit Rp. 150.000
14. A Moment In Umang 1 orang 90 menit Rp. 200.000
15.
Umang Signature
Body Tratment
1 orang
120
menit
Rp.260.000
43
B. Data Temuan
1. Jenis Kelamin
Mengidentifikasi karyawan yang berkontribusi di Umang Island Resort &
Spa Banten menurut jenis kelamin antara jumlah laki-lai dan jumlah
perempuan, dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
TABEL 3.2
Jenis Kelamin Karwayan Umang Island Resort & spa Banten
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh bahwa jumlah karyawan laki-laki
lebih banyak dibandingkan karyawan perempuan dan dapat disimpulkan
dari presentase yaitu sebesar 56,3 %.
2. Usia
Mengidentifikasi karyawan Umang Island Resort & Spa Banten
berdasarkan rata-rata usia, dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No Kategori Jumlah Presentase
1 Laki-laki 9 56,3
2 Perempuan 7 43,8
Total 16 100
44
TABEL 3.3
Usia Karwayan Umang Island Resort & spa Banten
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh bahwa usia dari karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten rata-rata berada dikategori 21-25
tahun dan >36 tahun dengan presentase sbesar 31,3%.
3. Pendidikan Terakhir
Mengidentifikasi karyawan Umang Island Resort & Spa Banten
berdasarkan latar belakang pedidikan terakhir, dan dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
No Kategori Jumlah Presentase
1 21-25 Tahun 5 31,3
2 26-30 Tahun 2 12,5
3 31-35 Tahun 4 25
4 >36 Tahun 5 31,3
Total 16 100
45
TABEL 3.4
Pendidikan Terakhir Karwayan Umang Island Resort & Spa Banten
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat dijelaskan bahwa latar
belakang pendidikan terakhir karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten rata-rata lulusan dari SMA/K/Sederajat dan dapat disimpulkan dari
presentase terbesar yaitu 62,5%.
4. Divisi
Mengidentifikasi karyawan Umang Island Resort & Spa Banten
berdasarkan masing-masing divisi yang berada pada tabel dibawah ini:
No Kategori Jumlah Presentase
1 SMP 2 12,5
2 SMA/K/Sederajat 10 62,5
3 Diploma-S1 4 25
Jumlah 16 100
46
TABEL 3.5
Divisi Karwayan Umang Island Resort & spa Banten
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan tabel diatas Umang Island Resort & Spa Banten
mempekerjakan karyawan yang berjumlah 16 yang terdiri dari beberapa
divisi. Divisi tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing dan dibantu oleh daily worker.
No Kategori Jumlah Presentase
1 Front Office 2 12,5
2 GRO 2 12,5
3
Service &
Pantry 2 12,5
4 Banquet 1 6,3
5 Housekeeping 2 12,5
6 Kitchen 2 12,5
7 HRD 2 12,5
8 Engineering 1 6,3
9 Security 2 12,5
Total 16 100
47
a. Faktor Ektrinsik Kepuasan Kerja Karyawan Umang Island Resort &
Spa Banten
Sub bab ini akan menjelaskan tentang hasil kuesioner dan hasil wawancara
dari setiap indikator terhadap karyawan tetap Umang Island Resort & Spa
Banten yang berjumlah 16 mengenai faktor ektrinsik yang dialami oleh
seluruh karyawan tersebut.
1. Administrasi dan kebijakan perusahaan
DIAGRAM 3.1
Administrasi dan Kebijakan Perusahaan
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten merasa perusahaan telah berbuat adil kepada seluruh
karyawannya serta memberikan kebijakan dengan baik terhadap
kesalahan yang dibuat oleh karyawan tersebut, hal ini ditunjukan dengan
karyawan memilih skala sangat setuju dengan presentase sebesar 44%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa menurutnya setiap
19%
25%
12%
44%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
48
karyawan tidak ada yang dibeda-bedakan dan jika karyawan tersebut
membuat kesalahan, maka perusahaan akan menegur dan memberikan
nasihat agar tidak terjadi kesalahan lagi. Tetapi jika kesalahan yang
dilakukan berulang-ulang akan dikenakkan surat peringatan. (Sumber:
Hasil wawancara dengan karyawan Umang Island Resort & Spa Banten,
2016)
2. Hubungan dengan atasan
DIAGRAM 3.2
Hubungan dengan Atasan
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas, karyawan Umang Island Resort & Spa
banten menjalin komunikasi yang baik dengan atasannya. Hal ini dapat
dilihat dengan karyawan memilih setiap pernyataan setuju dengan
presentase sebesar 69%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten, menyebutkan bahwa telah
terjalin komunikasi yang baik dengan atasan dan memiliki sikap saling
15%
69%
11% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
49
bekerjasama. Atasannya sangat membantu dalam mengarahkan
pekerjaan kepada karyawan tersebut.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
3. Hubungan dengan rekan kerja
DIAGRAM 3.3
Hubungan dengan rekan kerja
Sumber: Hasil Olahan kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas, karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten telah menjalin hubungan yang baik dengan reka kerja. Hal ini
dapat dilihat bahwa karyawan setuju dengan pernyataan dari hasil
kuesioner dengan presentase sebesar 59%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa rekan sekerja dan
karyawan tersebut menjalin komunikasi dan hubungan yang baik .
Rekan sekerja dapat diajak bekerjasama dan apabila karyaan tersebut
6%
13%
59%
22% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
50
mengalami kendala dalam pekerjaannya, rekan sekerja tersebut
senantiasa membantu.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
4. Kondisi kerja
DIAGRAM 3.4
Kondisi Kerja yang Nyaman
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten merasa nyaman dengan kondisi dan lingkungan pekerjaannya.
Hal ini dapat dilihat dengan pernyataan hasil kuesioner yang rata-rata
memilih setuju dengan pernyataan yang dibuat dengan presentase
sebesar 44%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten mengatakan bahwa kondisi
lingkungan kerja karyawan tersebut baik dan telah merasa nyaman
karena kondisi tersebut didukung dengan adanya kebebasan melakukan
31%
25%
44%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
51
pekerjaan dengan berkreasi dengan pekerjaan maupun dengan ruangan
kerjanya dengan dalam batas wajar dan tidak keluar dari konteks
pekerjaan
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
5. Fasilitas pekerjaan mendukung
DIAGRAM 3.5
Fasilitas Pekerjaan Mendukung
Sumber: Hasil Olahan kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas karyawan Umng Island & Spa Banten rata-
rata menilai tidak setuju dengan pernyataan dari kuesioner. Dan dengan
persentase sebesar 50%
Dan dilengkapi dengan hasil wawancara oleh Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten menjelaskan bahwa fasilitas
dan peralatan yang disediakan oleh perusahaan telah sesuai dengan
kebutuhan dan peralatan tersebut sangat membantu pekerjaan menjadi
lebih cepat dan ringan tetapi jika peralatan tersebut rusak, perbaikan
50%
37%
13% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
52
peralatan tersebut cukup memakan waktu yang lama dan membuat
pekerjaan terhambat.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
6. Keamanan dan keselamatan dalam bekerja
DIAGRAM 3.6
Keamanan dan Keselamatan dalam Bekerja
Sumber: Hasil Olahan kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten memilih pernyataan sangat tidak
setuju dengan pernyataan dari kuesioner. Hal ini dapat diketahui dari
persentase sebesar 50%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten mengatakan terdapat jaminan
keamanan dan keselamatan yang diberikan oleh perusahaan, tetapi tidak
berbentuk asuransi dan tidak ada dalam standar operasional kerja
50%
44%
6% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
53
melainkan bersifat kondisional. Hal ini membuat karyawan Umang
Island Resort & Spa Banten khawatir, karena perusahaan tidak
menyediakan asuransi tersebut secara standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016.
7. Upah yang diberikan
DIAGRAM 3.7
Upah yang Diberikan
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa setengah dari karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten tidak setuju dengan pernyataan dari
kuesioner. Dapat disimpulkan dengan persentase sebesar 50%
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten menjelaskan bahwa upah
diberikan pada saat awal bulan dan dilakukan dengan mengirimkan uang
ke rekening masing-masing karyawan tersebut. Tetapi pengiriman
31%
50%
19% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
54
tersebut selalu terlambat dilakukan oleh perusahaan sehingga membuat
karyawan tersebut kecewa. Upah yang diberikan oleh perusahaan tidak
sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Karyawan berharap adanya
kenaikan upah.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Hei Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
b. Faktor Intrinsik Kepuasan Kerja Karyawan Umang Island Resort & Spa
Banten
Sub bab ini menjelaskan tentang hasil dari kuesioner dan hasil wawancara
dengan seluruh karyawan Umang Island Resort & Spa Banten mengenai
faktor intrinsik yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
1. Prestasi
DIAGRAM 3.8
Semangat dalam Meraih Prestasi
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa rata-rata karyawan
Umang Island Resort & Spa Banten memilki semangat dan ingin meraih
19%
50%
31%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
55
prestasi disetiap pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari persentase
sebesar 50%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa dapat dikatakan
karyawan Umang Island Resort & Spa Banten rata-rata bersemangat
dalam bekerja dan ingin meraih prestasi dalam pekerjaannya karena
prestasi adalah sebuah pencapaian dan tujuan dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan. Setiap usaha yang dilakukan, karyawan tersebut berusaha
untuk melakukan sebaik mungkin dan berusaha untuk tidak
mengecewakan.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
2. Pengakuan dari orang lain
DIAGRAM 3.9
Pegakuan dari Orang Lain
Sumber: Hasil Olahan kuesioner, 2016\
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa karyawan Umang
Island Resort & Spa Banten rata-rata senang mendapatkan pujian atau
6%
25%
25%
31%
13% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
56
pengakuan dari orang lain. Hal ini dapat dilihat dari persentase sebesar
31%
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa dapat dikatakan
karyawan Umang Island Resort & Spa Banten telah menyelesaikan
pekerjaan dengan baik, mengharapkan dapat pengakuan dari orang lain
baik itu dari atasannya sendiri maupun rekan satu pekerjaannya. Karena
hal itu untuk memotivasi karyawan lain agar dapat bekerja lebih baik.
Pengakuan atas pekerjaan yang sudah baik tersebut telah dilakukan oleh
atasannya yang kadang-kadang dilakukan dengan memberikan hadiah
berupa uang tunai atau berupa makanan dapat dinikmati oleh karyawan
yang telah melakukan pekerjaan dengan baik.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
3. Kemajuan dalam bekerja
DIAGRAM 3.10
Kemajuan dalam Bekerja
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
6%
31%
50%
13% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
57
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa karyawan Umang
Island Resort & Spa Banten memiliki kemajuan dalam setiap
pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pernyataan setuju yang
dipilih oleh karyawan tersebut dengan persentase sebesar 50%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa dapat dikatakan
karyawankaryawan menujukkan sikap kemajuan dalam setiap pekerjaan
yang telah dilakukan dengan cara menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan, dan selalu
berusaha agar terlihat baik dan tidak mengecewakan dalam setiap
pekerjaannya.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
4. Work it self
DIAGRAM 3.11
Work it Self
Sumber: Hasil Olahan kuesioner, 2016
6%
63%
31%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
58
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa karyawan Umang Island
Resort & Spa Banten dapat dikatakan bekerja sendiri sesuai dengan
kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan setuju dari kuesoner yang dibagikan dengan persentase
sebesar 63%.
Dan dilengkapi dengan hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho
selaku pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa dapat dikatakan
karyawan Umang Island Resort & Spa Banten melakukan pekerjaan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan dirasa tidak sulit karena
timbulnya kerja sama antar karyawan maupun terhadap atasannya sendiri.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdhoselaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
5. Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
DIAGRAM 3.12
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2016
6%
75%
19% Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
59
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa karyawan Umang
Island Resort & Spa Banten telah bertanggung jawab terhadap setiap
pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan setuju dari
kuesioner yang telah dibagikan dengan persentase sebesar 75%.
Dan dilengkapi dari hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku
pihak Umang Island Resort & Spa Banten bahwa dapat dikatakan
karyawan Umang Island Resort & Spa Banten selalu bertanggung jawab
atas pekerjaannya dan mengerjakannya dengan baik serta tepat waktu.
Karena pekerjaan karyawan tersebut saling berhubungan antar divisi. Jika
pekerjaan tersebut tidak dilakukan tepat waktu, maka akan menghambat
divisi lainnya.
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Heri Sabdho selaku pihak
Umang Island Resort & Spa Banten, 2016
60
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
Pada bab ini penulis akan menganalisi data berdasarkan yang ditemukan
dilapangan berdasarkan identifikasi masalah yang berada di Umang Island Resort &
Spa Banten. Penelitian ini akan menganalisis mengenai faktor-faktor yang
memperngaruhi kepuasan kerja karyawan. Terdiri dari 2 macam faktor yaitu, faktor
ektrinsik (hygiene factors) yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan,
hubungan antar teman satu pekerjaan, hubungan dengan atasan, hubungan dengan
bawahan, kondisi kerja yang nyaman dan fasilitas pekerjaan mendukung, keamanan
dan keselamatan dalam bekerja, serta upah yang diberikan oleh perusahaan. Dan
faktor intrinsik (motivation factors) yang meliputi prestasi, pengakuan dari orang lain,
kemajuan dalam bekerja, work it self, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
A. Analisis Faktor Ektrinsik Kepuasan Kerja Karyawan di Umang Island
Resort & Spa Banten
1. Administrasi dan kebijakan perusahaan
Administrasi dan kebijakan merupakan bagaimana perusahaan menyikapi setiap
permasalahan maupun pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Sikap
perusahaan yang adil dapat mempengaruhi kepuasan kerja dari karyawan dan
memberikan persepsi baik terhadap perusahaan. Karyawan Umang Island
Resort & Spa Banten merasa perusahaan tidak membeda-bedakan setiap
permasalahan dan jenis pekerjaan terhadap karyawannya. Karyawan tersebut
61
diberikan pekerjaan sesuai dengan deskripsi pekerjaannya. Semua karyawan
dianggap sama dan diberi kebijakan apabila melakukan suatu kesalahan dalam
pekerjaanya. Kebijakan tersebut bisa berupa teguran jika kesalahan tersebut
masih ringan dan belum dilakukan berulang tetapi jika kesalahan tersebut
berulang dan dikatakan masalah berat akan diberikan surat peringatan.
2. Hubungan dengan atasan
Karyawan Umang Island Resort & Spa Banten, merasa telah menjalin
hubungan dan komunikasi yang baik dengan atasannya. Hal ini sangat baik dan
harus dipertahankan agar dapat mencapai tujuan yang sama.
Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan atasan tentunya akan
mempermudah pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah. Hubungan yang baik
akan berhasil menciptakan kerjasama dan sikap saling membutuhkan. Atasan
memberikan intruksi kepada bawahannya dengan jelas sehingga bawahan
tersebut mengerti dan mengetahui apa saja yang harus ia lakukan. Atasan akan
memantau dan memberitahu apa yang harus bawahan atau karyawannya
lakukan dalam setiap pekerjaannya. Atasan tersebut selalu mendengar dan
memahami apa yang menjadi masalah bawahannya sehingga atasan selalu
mengevaluasi bawahannya dan memperbaiki cara agar bawahannya tersebut
tidak kesusahan dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Hubungan dengan rekan kerja
Dalam berorganisasi, interaksi sosial menjadi suatu keharusan karena nantinya
akan saling bergantungan satu sama lain. Rekan kerja yang baik dalam hal ini
sangat dibutuhkan untuk melakukan koordinasi dan membagi tugas agar
62
karyawan tersebut tidak kesulitan dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya.
Dalam hal ini karyawan Umang Island Resort & Spa Banten sudah sangat baik
dalam hal menjalin komunikasi dengan rekan sekerjanya. Rekan sekerja di
Umang Island Resort & Spa Banten telah bekerja sama dengan baik misalnya
jika high season tiba, karyawan divisi service & pantry, housekeeping, dan
GRO akan disibukkan dengan tugasnya melayani tamu dengan baik. Karena
karyawan dari divisi ini kekurangan tenaga kerja, karyawan dari divisi lain akan
membantu menyelesaikan tugas dari beberapa divisi tersebut. Tetapi sebelum
itu diadakan briefing terlebih dahulu agar terkoordinir dengan baik.
4. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang nyaman merupakan hal terpenting didalam terciptanya
kepuasan kerja karyawan. Apabila karyawan tersebut telah nyaman dengan
kondisi lingkungannya, maka karyawan tersebut akan melimpahkan seluruh
kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya. Dalam
hal ini karyawan Umang Island Resort & Spa Banten telah merasa nyaman
dengan kondisi lingkungan dan kondisi kerjanya meliputi hal tempat ia bekerja
telah dilengkapi fasilitas seperti terdapat komputer, lemari penyimpanan kunci,
lemari penyimpanan berkas, dan brankas penyimpanan untuk karyawan yang
bekerja didalam ruangan seperti divisi human resources dan front office.
Peralatan untuk karyawan lapangan telah menunjang pekerjaannya. Hal ini
sangat baik karena kondisi kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan
tersebut.
63
5. Fasilitas pekerjaan mendukung
Peralatan dan fasilitas kerja merupakan sarana pendukung untuk peningkatan
efektivitas karyawan. Sehingga karyawan harus dilengkapi fasilitas dan
peralatan kerja yang mendukung dan sesuai kebutuhan karyawan. Fasilitas dan
peralatan tesebut akan membantu menyelesaikan pekerjaan karyawan dengan
optimal.
Dalam hal ini karyawan Umang Island Resort & Spa Banten terlihat bahwa
merasa nyaman bekerja disana, tetapi fasilitas dan peralatan kerja karyawan
tidak mendukung. Misalnya apabila ada peralatan yang rusak, masa perbaikan
dari peralatan tersebut cukup memakan waktu lama karena proses
administrasinya panjang sehingga dapat menghambat kinerja karyawan
tersebut.
6. Keamanan dan keselamatan dalam bekerja
Keamanan dan keselamatan dalam bekerja sangatlah penting agar karyawan
tidak khawatir terhadap dirinya dan terhadap pekerjaannya. Karyawan akan
bekerja secara bebas apabila kemanan dan keselamatannya terjamin. Keamanan
dan keselamatan kerja dapat berupa asuransi yang diberikan oleh perusahaan.
Dalam hal keamanan untuk karyawan, perusahaan tidak memberikan jaminan
kesehatan atau kecelakaan tetapi tidak berbentuk asuransi dan jaminan tersebut
diberikan tidak berdasarkan standar yang telah ditetapkan melainkan bersifat
kondisional. Walaupun demikian hal ini membuat karyawan tidak puas serta
khawatir dan merasa tidak diperhatikan dari segi keamanan dan keselamatan
kerja.
64
7. Upah yang diberikan
Besar atau kecilnya upah atau gaji yang diberikan oleh perusahaan
mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Dalam hal ini, upah/gaji
yang diberikan kepada karyawan Umang Island Resort & Spa Banten dirasa
belum sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan kepada karyawan tersebut.
Upah/gaji diberikan setiap bulannya oleh perusahaan, tetapi waktu yang
diberikan terkadang tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Karyawan berharap perusahaan dapat menaikkan upah/gaji yang sesuai dengan
kinerja atau minimal tepat waktu dalam memberikan upah/gaji.
B. Analisis Faktor Intrinsik Kepuasan Kerja Karyawan di Umang Island
Resort & Spa Banten
1. Prestasi
Setiap karyawan yang bekerja tentunya ingin melakukan yang terbaik terhadap
pekerjaannya. Karena apabila karyawan tersebut melakukan hal tidak baik
terhadap pekerjaan yang dilakukan, maka citra ia di perusahaan akan terlihat
buruk dan mempengaruhi efektivitas pekerjaannya..
Dalam hal ini terlihat bahwa karyawan Umang Island Resort & Spa Banten
selalu bersemangat dalam melakukan setiap pekerjaannya dan senantiasa ingin
meraih prestasi. Hal ini dirasa baik karena semangat kerja akan mempegaruhi
produktivitas pekerjaannya.
65
2. Pengakuan dari orang lain
Karyawan yang bekerja tentunya ingin dilihat apakah hasil kerjanya sudah baik
atau belum. Penilaian tersebut harus dilakukan oleh orang lain atau dengan
atasannya. Jika dirasa sudah baik karyawan tersebut perlu diakui kehebatannya
dalam bekerja. Pengakuan tersebut dapat berupa mengakatakan langsung ketika
karyawan tersebut sedang bekerja, memberi penghargaan, memberikan hadia,
dan lain-lain.
Dalam hal ini, karyawan Umang Island Resort & Spa Banten telah diakui
bahwa pekerjaannya sudah baik oleh perusahaan ataupun oleh atasannya
sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan memberikan hadiah kepada karyawan yang
telah melakukan pekerjaan dengan baik berupa uang tunai atau makanan. Tetapi
hal ini tidak ditetapkan sesuai dengan kesepakatan melainkan bersifat
kondisional.
3. Kemajuan dalam bekerja
Setiap karyawan yang bekerja tentunya ingin melakukan peningkatan terhadap
pekerjaannya. Karyawan yang mempunyai keinginan untuk maju, akan bekerja
dengan sepenuh hati dan belajar menjadi lebih baik lagi.
Dalam hal ini, karyawan Umang Island Resort & Spa Banten telah menunjukan
kemajuan dalam pekerjaan dengan selalu mendengar dan melakukan pekerjaan
yang diperintahkan oleh atasannya.
66
4. Work it self
Yang dimaksud dengan work it self adalah bagaimana karyawan tersebut
melakukan setiap pekerjaan yang diberikan. Apakah itu dirasa sulit atau mudah
atau apakah merupakan suatu tantangan untuk memperlihatkan kemampuan
yang dimiliki. Dalam hal ini karyawan Umang sland Resort & Spa Banten telah
memberikan tanggapan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
kemampuan yang dimilki serta mudah untuk dipahami dan dilakukan.
5. Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
Tanggung jawab adalah hal yang sangat penting dalam pekerjaan. Karena
tanggung jawab merupakanakibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah
dilakukan. Apabila telah bertanggung jawab terhadap pekerjaan, maka
perusahaan akan menilai bahwa kinerja karyawan tersebut baik.
Dalam hal ini karyawan Umang Island Resort & Spa Banten dirasa telah
bertanggung jawab terhadap pekerjaanya. Selalu bekerja sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan bekerja secara optimal.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dianalisis pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa karyawan Umang Island Resort & Spa Banten berjumlah
16 orang dan terdiri dari divisi Front Office, Guest Relations Officer, Service
& Pantry, Banquet, Housekeeping, Kitchen, Human Resources Departement,
Engineering, dan Security. Kepuasan kerja karyawan terdiri dari dua faktor
yaitu faktor ektrinsik dan faktor intrinsik.
1. Faktor Ektrinsik
Dalam faktor ektrinsik terdapat beberapa indikator seperti administrasi dan
kebijakan perusahaan dimana karyawan merasa kebijakan perusahaan telah
dirasa baik dan adil. Kemudian mengenai hubungan dengan atasan yang telah
terjalin dengan baik sehingga dapat terjalinnya kerjasama, hubungan yang
baik dengan rekan kerja, hubungan dengan bawahan, kondisi lingkungan kerja
yang telah memadai dan nyaman sehingga karyawan merasa bisa lebih
mengeluarkan kemampuan secara luas, fasilitas yang mendukung pekerjaan
dirasa kurang karena jika fasilitas tersebut rusak perbaikannya memakan
waktu dan tidak diberikan alternatif lain, keamanan dan keselamatan kerja
untuk karyawan dirasa belum sesuai karena perusahaan tidak menjadikan
standar mengenai jaminan keselamatan seperti asuransi, serta upah yang
diberikan oleh perusahaan dirasa kurang karena belum sesuai dengan upah
68
minimum kabupaten dan upah tersebut tidak diberikan tepat waktu.
Berdasarkan data yang telah dianalisis sebelumnya menunnjukan bahwa
mayoritas karyawan telah puas dalam hal ini tetapi ada beberapa indikator
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan mengenai fasilitas yang mendukung
pekerjaan, keamanan dan keselamatan kerja, serta upah yang diberikan oleh
perusahaan.
Hal tersebut perlu diperhatikan lebih mendalam karena merupakan hak yang
diterima oleh karyawan setelah melaksanakan kewajibannya yaitu
menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan. Bila tidak ditangani dengan baik
maka tingkat keluar-masuk karyawan akan lebih besar tiap tahunnya.
2. Faktor Intrinsik
Kesimpulan dari faktor intrinsik adalah karyawan ingin meraih prestasi dalam
setiap pekerjaan yang telah dilakukan karena prestasi merupakan sebuah
pencapaian dari setiap karyawan. Karyawan ingin mendapat pengakuan dari
orang lain ketika dirinya berprestasi, hal itu dijadikan motivasi diri untuk
meningkatkan kinerja lebih baik. Karyawan ingin selalu mengembangkan
kinerjanya lebih baik lagi dengan cara selalu memperbaiki kesalahan yang
telah ia lakukan. Karyawan merasa pekerjaannya tidak sulit dan melakukan
pekerjaan sesuai dengan kemampuan serta selalu bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya. Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya pada hal ini
mayoritas karyawan telah merasa puas dengan faktor intrinsik atau yang biasa
disebut dengan faktor yang berada didalam diri karyawan tersebut. Hal ini
69
menunjukan bahwa adanya semangat dalam diri karyawan dan karyawan
tersebut telah merasa kewajibannya telah terpenuhi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa rekomendasi untuk
perusahaan Umang Island Resort & Spa Banten, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan perlu memperbaiki proses administrasi apabila fasilitas dan
peralatan pekerjaan rusak, agar tidak mengganggu dan menghambat
pekerjaan karyawan. Baik itu membeli cadangan untuk fasilitas tersebut
atau memberikan alternatif lain.
2. Perlu adanya asuransi atau jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan
yang ditetapkan sebagai standar dari perusahaan agar karyawan tidak
merasa khawatir tentang keamanan dan keselamatannya dalam bekerja.
GAMBAR 5.1
Contoh Asuransi Karyawan
(Sumber: www.google.com)
70
3. Upah atau gaji yang diberikan harus sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan minimal sesuai dengan upah minimum kabupaten tersebut dan
jadwal pemberian upah/gaji harus sesuai dengan ketetapan yang berlaku
agar tidak terjadi kekecewaan dari karyawan.
GAMBAR 5.2
UMK Provinsi Banten
(Sumber: http://www.biaya.net/2015/11/daftar-umk-banten-2016.html,
2017)
4. Perlu adanya bonus atau penghargaan lain ketika karyawan tersebut
berprestasi kerja dengan baik, agar memotivasi karyawan tersebut untuk
melakukan kinerja yang lebih baik lagi.
GAMBAR 5.3
Contoh Reward Karyawan
(Sumber: www.google.com)
71
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Mohamad, 2004. Psikologi Industri. Liberty, Yogyakarta
Badriyah, Mila, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Pustaka Setia Bandung
Dessler, Gary, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia buku I. Jakarta, Indeks
Hani, Handoko, T, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta, BPFE
Hubeis, Aida Vitalaya S, 2013. Analisis Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg’s
Motivation Hygiene Theory. Halaman 13-14.
Irawan, Prasetya, 2004. Logika dan Prosedur Penelitian.. STIA-LAN Press, Jakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya
Mill, Robert Christie, 2008. Resort Management and Operations. University of
Denver
Robbins, Stiphen P, Edisi 8 2001. Perilaku Organisasi, PT.Prehallindo, Jakarta.
Satori Djam’an, Aan Komariah, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta,
Bandung
Siagian, Sondang P, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.. PT BUmi Aksara,
Jakarta
Sudarmanto, 2009. Kinerja Pengembangan Kompetensi SDM, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung
72
-------, 2011. Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif,Kualtitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
-------, 2015. Statistik Nonparametris. Alfabeta, Bandung.
Sunyoto Danang, Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia
(praktik peneitian). 2015. CAPS (Center For Academic Publishing Service),
Yogyakarta
Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Kencana Media Group.
74
Variabel Dimensi Indikator Sumber Data Skala
Kepuasan
Kerja
Karyawan
Faktor Ektrinsik
(hygiene factors)
Perusahaan bersikap adil terhadap setiap karyawannya Kuesioner/Wawancara Likert
Perusahaan memberikan kebijakan atas kesalahan yang dilakukan oleh
karyawan Kuesioner/Wawancara Likert
Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan Kuesioner/Wawancara Likert
Atasan selalu bersikap adil dan bijaksana dan memberikan intruksi yang jelas Kuesioner/Wawancara Likert
Rekan kerja mampu bekerja sama dengan baik Kuesioner/Wawancara Likert
Peralatan untuk bekerja lengkap dan telah sesuai dengan kebutuhan Kuesioner/Wawancara Likert
Karyawan merasa nyaman dalam bekerja Kuesioner/Wawancara Likert
Perusahaan menjamin keselamatan kerja karyawan. Kuesioner/Wawancara Likert
Perusahaan memberikan asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan Kuesioner/Wawancara Likert
Perusahaan telah membeikan upah yang diberikan sesuai dengan kinerja
karyawan Kuesioner/Wawancara Likert
Faktor Intrinsik
(motivation
factors)
Karyawan mempunyai semangat dalam bekerja dan ingin meraih prestasi dalam
pekerjaannya Kuesioner/Wawancara Likert
Karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Kuesioner/Wawancara Likert
Karyawan yang menyelesaikan tugas dengan baik, mengharapkan pujian daan
penghargaan dari atasannya. Kuesioner/Wawancara Likert
Mudah atau sulitnya tantangan yang dirasakan oleh karyawan terhadap
pekerjaannya Kuesioner/Wawancara Likert
Pekerjaan yang diberikan merupakan kesempatan untuk membuktikan
kemampuan yang dimiliki karyawan. Kuesioner/Wawancara Likert
Karyawan mempunyai keinginan untuk mengembangkan diri menjadi lebih
baik dalam peningkatan kinerjanya Kuesioner/Wawancara Likert
Karyawan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya Kuesioner/Wawancara Likert
75
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
JL. DR. SETIABUDHI NO. 186 BANDUNG 40141
PO BOX 1251 BANDUNG
TELP. (022) 211456 FAX. 21209
KEPUASAN KERJA KARYAWAN UMANG ISLAND RESORT &
SPA PROVINSI BANTEN
Saya April, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung,
ingin mengadakan penelitian mengenai Kepuasan Kerja Karyawan
Umang Island Resort & Spa. Saya memerlukan partisipasi Anda dalam
pengisian kuesioner ini untuk melakukan penelitian proyek akhir dan
memberikan kritik serta saran yang dapat membantu meningkatkan
kepuasan kerja karyawan Umang Island Resort & Spa. Terima kasih atas
partisipasi dan kerja sama Anda.
Profil Karyawan
Pernyataan
Berikan tanda silang (x) pada peryataan berikut!
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral/Ragu-ragu/Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya merasa perusahaan telah bersikap adil terhadap para
karyawannya
2
Saya merasa perusahaan telah memberikan kebijakan
dengan baik atas kesalahan yang saya lakukan
3 Saya menjalin komunikasi dengan baik terhadap atasan
4 Atasan memberikan pekerjaan yang jelas dan tidak
membingungkan
5 Atasan membimbing dan mengarahkan saya dalam bekerja
6
Atasan memberikan bantuan ketika saya sedang
bermasalah
7 Rekan kerja saya mampu bekerja sama disaat dibutuhkan
8 Rekan kerja saya bersikap baik dan menyenangkan kepada
saya
9 Saya merasa nyaman bekerja disini sekarang
10 Perusahaan selalu menambah dan memperbaharui fasilitas
yang mendukung pekerjaan saya
11 Perusahaan memiliki jaminan keamanan dan keselamatan
kerja seperti asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan
12 Perusahaan memberikan upah yang sesuai dengan kinerja
saya
13 Saya bersemangat dalam bekerja dan ingin meraih
prestasi
14 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
15 Saya senang mendapatkan pujian bila melakukan
pekerjaan dengan baik
16 Saya merasa tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
17
Jika diberi tugas, saya merasa hal tersebut kesempatan
untuk membuktikan kemampuan saya
18 Saya ingin mengembangkan kemampuan yang saya miliki
menjadi lebih baik
19 Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
diberikan
20. Kritik dan saran untuk perusahaan
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia
a. 21 – 25 tahun
b. 26 – 30 tahun
c. 31 – 35 tahun
d. ≥36 tahun
3. Pendidikan Terakhir
a. SD
b. SMP
c. SMA/K/Sederajat
d. Diploma – S1
4. Divisi
a. Front Office
b. GRO
c. Service & Pantry
d. Banquet
e. Housekeeping
f. Kitchen
g. HRD
h. Engineering
i. Security
76
Pedoman Wawancara
Nama : Apriliani Budiarti
Jurusan/Prodi : Kepariwisataan/Manajemen Bisnis Pariwisata
Ditujukan kepada : Bapak Heri Sabdho selaku Manager on Duty Umang
Island
1. Apakah perusahaan telah bersikap adil terhadap bapak?
2. Apakah perusahaan memberikan kebijakan apabila bapak melakukan suatu
kesalahan?
3. Bagaimana bentuk kebijakan tersebut?
4. Bagaimana hubungan bapak dengan atasan?
5. Bagaimana sikap dan perlakuan atasan terhadap bapak?
6. Apakah atasan bapak jika memberikan pekerjaan cukup jelas?
7. Apakah atasan dan rekan kerja bapak dapat diajak bekerja sama?
8. Apakah peralatan kerjanya telah sesuai dengan kebutuhan?
9. Apakah bapak telah merasa nyaman bekerja disini sekarang?
10. Apakah perusahaan memberikan asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan
bila bapak sakit atau kecelakaan?
11. Apakah upah/gaji yang diberikan oleh perusahaan telah sesuai dengan kinerja
bapak?
12. Apakah bapak selalu bersemangat dalam bekerja?
13. Apa hal yang membuat bapak semangat dalam bekerja?
14. Apakah bapak ingin meraih prestasi atas pekerjaan yang telah dilakukan?
77
15. Adakah penghargaan seperti kenaikan gaji, tiket liburan, dan lain-lain jika
bapak berprestasi?
16. Apakah bapak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu?
17. Apakah bapak mengharapkan pujian atau bahkan penghargaan jika
menyelesaikan pekerjaan dengan baik?
18. Apa bentuk penghargaan yang bapak harapkan?
19. Apakah pekerjaan yang bapak lakukan sekarang dirasa sulit?
20. Bagaimana cara bapak menyelesaikan pekerjaan tersebut?
21. Apakah pekerjaan yang dilakukan telah sesuai dengan kemampuan bapak?
22. Apakah bapak/ibu ingin meningkatkan kinerja menjadi lebih baik?
23. Bagaimana cara bapak meningkatkan kinerja tersebut?
24. Adakah pelatihan yang diberikan oleh perusahaan? Jika ada, bagaimana
bentuk pelatihan tesebut?
25. Apakah bapak sudah melakukan pekerjaan dengan baik dan bertanggung
jawab terhadap pekerjaannya?
78
BIODATA
A. DATA PRIBADI
Nama : Apriliani Budiarti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 April 1994
Agama : Islam
Alamat : Komplek Giri Sedayu Blok A no.22 RT 06
RW 10, Desa Lebakwangi Kec. Arjasari Kab.
Bandung
Nomor HP : 083829174374
Email : [email protected]
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2000 – 2006 SD Lebakwangi II, Bandung
2006 – 2009 SMPN 1 Banjaran, Bandung
2009 – 2012 SMA Angkasa Lanud Sulaiman, Bandung
2012 – Sekarang Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung