keputusan rek - institut agama islam cipasung...pembukaan program studi baru. b. mengembangkan...
TRANSCRIPT
Rencana Strategis IAIC 1
KEPUTUSAN REK TOR
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 - 2020 INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TASIKMALAYA
Rencana Strategis IAIC 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan tinggi pada hakekatnya merupakan lembaga yang
berfungsi untuk melestarikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan
menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.Selain itu perguruan tinggi
juga berfungsi mengembangkan kualitas sumberdaya manusia dan
menghasilkan jasa-jasa. Dalam era globalisasi, informasi, dan interpedensi
sebagaimana yang telah, sedang, dan akan berlangsung, peran perguruan
tinggi menjadi semakin penting. Dalam era tersebut keunggulan suatu
bangsa tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumberdaya alam yang
dimilikinya, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia,
penguasaan informasi, serta penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Berkaitan dengan persoalan di atas, eksistensi Institut Agama Islam
Cipasung Tasikmalaya kedepan ditentukan oleh kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan-kebutuhan tersebut.Untuk memenuhi
tuntutan-tuntutan tersebut, Institut Agama Islam Cipasung perlu secara
terus-menerus mempertinggi daya saing dan daya juang guna mencapai
keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Sehubungan hal itu, Institut Agama Islam Cipasungdalam rangka
menjabarkan rencana strategisnya, menetapkan Rencana Strategis ini.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) adalah penjabaran lebih lanjut dari
Rencana Strategis (Renstra) Institut Agama Islam Cipasung Tahun 2011-
2015 yang memuat rumusan program dan kebijakan serta rencana dan
target yang bersifat kuantitatif dan operasional dari masing-masing tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai. Rumusan itu mencakup rencana jangka
Rencana Strategis IAIC 3
pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang ditetapkan oleh
Rencana Strategis Institut Agama Islam Cipasung.
Penyusunan Rencana Strategis Institut Agama Islam Cipasung
disusun secara berjenjang dan melalui proses penyusunan yang bersifat
partisipatif dan kontributif dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Merujuk pada Rencana Strategis yang bersifat umum, maka dalam
Rencana Strategis secara rinci akan dipaparkan rencana mencakup misi,
tujuan, sasaran indikator kinerja untuk mengetahui pencapaian tujuan,
sasaran termasuk target-target kuantitatif dan program-program yang
menjadi payung berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan Institut Agama
Islam Cipasung dalam rangka mewujudkan visi dan misinya.
B. Isu-Isu Strategis
Memasuki millenium ketiga sekarang ini, penyelenggaraan
pendidikan tingkat nasional menghadapi sejumlah permasalahan.Di antara
permasalahan-permasalahan tersebut adalah gejala semakin menguatnya
arus globalisasi, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan perubahan arah kebijakan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.
Millenium ketiga merupakan era globalisasi dan informasi.Dalam
kaitannya dengan globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara
yang ikut menyetujui dan terlibat aktif dalam berbagai kesepakatan
perdagangan global, seperti WTO, GATT, APEC dan sebagainya. Dalam
era globalisasi dan informasi, hampir semua faktor produksi,seperti uang,
teknologi, jasa, pabrik dan peralatan dapat bergerak melintasi tapal batas
negara tanpa kesulitan berarti. Dunia terasa menjadi semakin sempit, jarak
terasa semakin dekat, waktu terasa berjalan semakin cepat, dan mobilitas
orang dan barang semakin tinggi. Kondisi tersebut akan mempunyai
implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
Implikasi-implikasi yang dimaksud adalah: Pertama, tenaga kerja terdidik
dari luar negeri yang masuk ke Indonesia akan semakin besar, sehingga
Rencana Strategis IAIC 4
persaingan dunia kerja bagi lulusan perguruan tinggi semakin ketat. Kedua,
perguruan tinggi luar negeri akan semakin mudah menyelenggarakan
pendidikan di Indonesia, sehingga calon mahasiswa mempunyai peluang
yang tinggi untuk memilih perguruan tinggi yang berkualitas. Hal demikian
berarti bahwa persaingan antar perguruan tinggi untuk menarik mahasiswa
akan semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya meyangkut output,
melainkan juga biaya penyelenggaraan perguruan tinggi dan kinerja
penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik yang terkait dengan sumberdaya
manusia, fasilitas maupun manajemen.
Isu lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam penyusuanan
Rencana Strategis adalah implementasi otonomi pendidikan.
Pemberlakuan otonomi perguruan tinggi mempunyai implikasi-implikasi
sebagai berikut: (1) pengurangan subsidi pemerintah terhadap perguruan
tinggi negeri (PTN), (2) strategi yang ditempuh oleh PTN dalam menggali
sumber dana lain di luar subsidi pemerintah, dan (3) strategi yang ditempuh
oleh perguruan tinggi (PTN dan PTS) dalam memenangkan persaingan
antar perguruan tinggi, terutama dalam menjaring calon mahasiswa.
Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh perguruan
tinggi (PTN dan PTS) dalam memenangkan persaingan antar perguruan
tinggi terutama dalam menjaring calon mahsiswa, terdapat kecenderungan
bahwa masing-masing perguruan tinggi akan bersikap proaktif, terutama
dalam membangun berbagai jaringan (networking) dengan berbagai intitusi
untuk berbagai keperluan, baik pendidikan, penelitian maupun pengabdian
pada masyarakat. Konsekuensinya adalah bila PTS tidak siap dengan
langkah-langkah serupa, maka dapat diperkirakan bahwa PTS akan selalu
tertinggal di belakang dan tidak mampu mengakses berbagai resources
yang ada di berbagai institusi.
Di sisi lain ada satu potensi yang juga menjadi pertimbangan dalam
penyusunan Renstra Institut Agama Islam Cipasung Tasikmalaya ini, yakni
ckup besarnya tuntutan akantenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Rencana Strategis IAIC 5
berkualifikasi Sarjana (S2) sesuai persyaratan Permendiknas. Peningkatan
jenjang pendidikan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tersebut
diharapkan dapat selaras dengan peningkatan kompetensi yang dimiliki.
Menurut data, pada saat ini sebagian besar pengawas dan kepala sekolah
mempunyai jenjang pendidikan S1 dan berusia di atas 50 tahun, sehingga
untuk dapat memenuhi standar kriteria yang ditentukan, perlu mengikuti
pendidikan lanjutan ke jenjang S2 dalam bidang pendidikan. Selain dari itu
dengan diberlakukannya sertifikasi bagi tenaga guru, kepala sekolah, dan
pengawas saat ini hak utama pendidik memperoleh perhatian yang lebih
baik, sehingga memperoleh penghasilan dan kesejahteraan yang layak.
Peningkatan penghasilan dan kesejahteraan bagi guru, kepala sekolah,
pengawas dan tenaga kependidikan lainnya ini strategis untuk
meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
C. Faktor-Faktor Strategis
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam perumusan
Rencana Strategis adalah kondisi internal institusi sendiri, baik dalam
kaitannya dengan kekuatan dan kelemahan maupun langkah-langkah yang
dapat ditempuh untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan.
Oleh karena itu, Institut Agama Islam Cipasung Tasikmalayaperlu
mengidentifikasi secara lebih cermat dan jujur kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan tersebut serta dapat merumuskan strategi yang
tepat untuk mengoptimalisasikan kekuatan dan meminimalisasikan
kelemahan tersebut.
Diantara kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Institut Agama Islam
Cipasung Tasikmalayasaat ini adalah sebagai berikut: (1) lokasi kampus
yang cukup strategis dan memiliki peluang pengembangan ke depan, (2)
memiliki kesadaran untuk mengantisipasi perkembangan dan erubahan
kedepan, (3) secara bertahap bersedia melangkah menuju profesionalisme
melalui bentuk-bentuk evalusai diri, (4) memiliki kemampuan yang relatif
Rencana Strategis IAIC 6
baik dalam kerja tim (team-working), dan (5) memiliki pengalaman dalam
mengelola sumberdaya secara mandiri. Sementara di antara kelemahan-
kelemahannya adalah: (1) pengembangan kampus belum terpadu dan
memperhitungkan berbagai aspek, baik yang bersifat ideologis, akademik,
majaerial, estetik, maupun ekologis, (2) perhitungan terhadap berbagai
perkembangan masa depan belum didasarkan atas informasi atau data-
data yang konkret dan akurat, (3) aspek-aspek kinerja baik yang terkait
dengan proses pembelajaran (dosen, kurikulum, metode, output, dll.) dan
yang terkait dengan manajemen (SDI, finansial, sarana-prasarana) masih
memerlukan banyak perhatian, (4) kualitas SDI secara individual masih
rendah, dan (5) belum banyak memanfaatkan sumber-sumber lain diluar
dana yang diperoleh dari mahasiswa, melalui berbagai jaringan kerjasama
(networking).
D. Arah Pengembangan
Sesuai dengan rencana strategis , maka eksistensi dan keberlanjutan
Institut Agama Islam Cipasung Tasikmalaya tergantung pada kemapuan-
kemampuan sebagai berikut.
Pertama, kemapuan untuk menigkatkan kompetensi mahasiswa secara
terus menerus sehingga memiliki daya saing yang tinggi, baik di lingkup
lokal, regional, maupun nasional.
Kedua, kemampuan untuk mengembangkan berbagai program dan produk
akademis secara berkelanjutan.Dalam hal ini, Institut Agama Islam
Cipasung sebagai pengelola ilmu harus mampu menghasilkan berbagai
output keilmuan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat.Berkaitan degan hal tersebut maka paradigma pengelolaan
perlu bergeser dari pengelolaan yang berorientasi pada persediaan (supply
driven).
Ketiga, kemapuan membangun manajemen perguruan tingi yang efisien,
efektif, akuntabel, dan transparan dalam rangka membangun university
governance.
Rencana Strategis IAIC 7
Keempat, kemampuan untuk membangun kultur iqra’ secara terus menerus
dalam rangka kultur akademik yang kokoh.
Kelima, kemampuan meningkatkan eksistensi civitas akademika secara
berkelanjutan.
Keenam, kemampuan meningkatkan modal sumberdaya manusia secara
berkelanjutan.
Ketujuh, kemampuan Institut Agama Islam Cipasung Tasikmalayauntuk
membangun jaringan dengan berbagai intitusi baik untuk kepentingan-
kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat maupun
untuk kepentingan penggalian dana (fund-raising).
Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara simultan, karena
kemampuan-kemampuan tersebut pada dasarnya saling terkait dan
merupakan kesatuan yang utuh.
RENCANA STRATEGIS INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
Rencana Strategis IAIC 8
A. Masalah Utama
Beberapa masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan
Institut Agama Islam Cipasungantara lain :
1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. Institut Agama Islam
Cipasungmasih memerlukan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, baik tenaga dosen maupun tenaga kependidikan.
2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Institut Agama Islam Cipasung
perlu peningkatan produktivitas dan kualitas pembelajaran dan bahan
ajar (buku dan berbagai jenis bahan ajar yang lain), peningkatan
produksi jurnal dan akses jurnal, peningkatan kualitas hasil penelitian
dan diseminasinya.
3. Optimalisasi Peralatan. Institut Agama Islam Cipasung masih
memerlukan pengadaan peralatan untuk peningkatan kualitas
pembelajaran baik karena belum memiliki peralatan yang dimaksud
maupun untuk memenuhi rasio yang lebih baik antara jumlah peralatan
dan jumlah mahasiswa. Kualitas pembelajaran yang lebih baik belum
ditunjang dengan optimalisasi perpustakaan.
4. Peningkatan Kualitas Lingkungan. Institut Agama Islam Cipasung
memerlukan peningkatan suasana akademik yang mencerminkan diri
sebagai lembaga pendidikan tinggi. Institut Agama Islam Cipasung
perlu membangun jaringan kerjasama yang lebih harmonis dan erat
dengan berbagai pihak yang dapat mendukung fungsi pendidikan tinggi.
Perlu usaha-usaha khusus untuk meningkatkan kerjasama regional,
nasional, maupun internasional.
B. Pendekatan
Pendekatan yang perlu digunakan untuk menjawab tantangan dan
masalah yang dihadapi maka pendekatan yang dipilih adalah melakukan
peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous improvement)
Rencana Strategis IAIC 9
dengan dasar pemikiran yang bersifat sirkuler dalam teknis
pelaksanaannya yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan perbaikan
(PDCA = Plan, Do, Check, Act). Perencanaan yang dimaksud adalah
perencanaan kualitas unit kerja yang diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan. Pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan benar-benar
dikerjakan sehingga mencapai mutu. Evaluasi terhadap pelaksanaan
dilakukan sebagai suatu kebutuhan untuk memperbaiki langkah
selanjutnya agar dapat mencapai baku kinerja yang ditetapkan bersama.
Pelaksanaan peningkatan kualitas yang berkelanjutan disesuaikan dengan
keadaan di masing-masing unit kerja.
C. Rencana Strategis
Rencana Strategis Institut Agama Islam Cipasunghakikatnya
merupakan penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra)
Institut Agama Islam Cipasung Tahun 2011-2015. Oleh karenanya
penyajiannya akan dipaparkan melalui penjabaran tiap misi.
1. Visi
Institut Agama Islam Cipasung memiliki visi ”Menjadi pusat unggulan
(center of excellence) dalam ilmu agama Islam melalui kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang bermutu
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi”.
2. Misi
Rencana Strategis IAIC 10
Berdasarkan visi di atas, Institut Agama Islam Cipasung menetapkan
misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang Pendidikan Islam yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
c. Menyelenggarakan pengelolaanyang amanah.
d. Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam kehidupan
yang Islami.
e. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling
menguntungkan.
f. Membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang pendidikan Islam.
Rencana Strategis IAIC 11
Visi 1
Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
1. Tujuan Strategis
Menjadi lembaga pendidikan pascasarjana ilmu pendidikan Islam yang
sesuai dengan perkembangan keilmuan dan mampu memenuhi tuntutan
masyarakat pengguna jasa pendidikan tinggi.
2. Sasaran Strategis
a. Terwujudnya pengembangan program studi dalam kajian ilmu
pendidikan Islam jenjang pascasarjanasesuai perkembangan keilmuan
mutakhir.
b. Tercapainya lulusan yang berdaya saing dan sesuai dengankebutuhan
masyarakat.
3. Target dan Indikator
Indikator dalam rangka menilai keberhasilan pencapaian misi
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Target dan Kinerja Utama (Key Performance indicators)
Sasaran 1 : Terwujudnya pengembangan program studi dalam kajian ilmu
pendidikan Islam jenjang pascasarjanasesuai perkembangan keilmuan
mutakhir.
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah program studi 2 2 3 3 4
2 Jumlah prodi terakreditasi 2 2 3 3 4
3 Penambahan konsentrasi pada prodi
2 2 3 3 4
4 Jumlah visiting professor 7 8 9 9 10
Rencana Strategis IAIC 12
Sasaran 2 : Tercapainya lulusan yang berdaya saing dan sesuai
dengankebutuhan masyarakat.
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Peninjauan kurikulum 1 1 3 3 4
2 IPK lulusan 3.20 3.20 3.30 3.30 3.30
4. Strategi (Program dan kebijakan)
Untuk mencapai sasaran strategis di atas berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan maka dilaksanakan beberapa program sebagai berikut :
Sasaran 1: Terwujudnya pengembangan program studi dalam kajian ilmu
pendidikan Islam jenjang pascasarjanasesuai perkembangan keilmuan
mutakhir.
a. Membentuk tim untuk mempelajari kebutuhan masyarakat akan
pembukaan program studi baru.
b. Mengembangkan manajemen program studi yang berorientasi kepada
akreditasi
1) Mengembangkan kemampuan pengelola program studi secara
profesional.
2) Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai
dengan standar
3) Meningkatkan suasana akademik di tingkat program studi
c. Memberdayakan organisasi penjaminan mutu untukmenjamin
pelaksanaan standar mutu akademik
d. Menyusun/melengkapi dokumen mutu akademik di jurusan/program
studi.
Sasaran 2: Tercapainya lulusan yang berdaya saing dan sesuai
dengankebutuhan masyarakat.
Rencana Strategis IAIC 13
a. Melakukan peninjauan kurikulum.
Kurikulum merupakan salah satu perangkat penting yang menentukan
kualitas out-put. Oleh karenanya senantiasa menyesuaikan kurikulum
ini dengan perkembangan dan kebutuhan pemakai lulusan.
b. Meningkatkan Rata-rata IPK lulusan.
Indeks prestasi mahasiswa merupakan salah satu ukuran yang dapat
digunakan untuk menilai keberhasilan proses belajar mengajar dan
kualitas lulusan. Upaya untuk memaksimalkan perolehan IPK lulusan
dilakukan dengan berbagai cara yaitu meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar, meningkatkan kualitas dan layanan perpustakaan,
meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan internet sebagai sarana
penelusuran informasi mahasiswa.
Rencana Strategis IAIC 14
Visi 2
Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dalam bidang Pendidikan Islamdalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan.
1. Tujuan Strategis
Menjadi lembaga pendidikan pascasarjana ilmu pendidikan Islam yang
unggul dalam pengembangan program-program penelitian dalam lingkup
ilmu pendidikan Islam untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta
mendorong peningkatan mutu pendidikan Islam.
2. Sasaran Strategis
a. Terlaksananya kegiatan-kegiatan penelitian unggul dalam bidang
pendidikan Islam.
b. Terlaksananya kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
3. Target dan Indikator
Indikator dalam rangka menilai keberhasilan pencapaian misi
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis IAIC 15
Target dan Kinerja Utama (Key Performance indicators)
Sasaran 1 : Terlaksananya kegiatan-kegiatan penelitian unggul dalam
bidang pendidikan Islam.
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Memperoleh program penelitian hibah kompetitif
1 2 2 3 5
2 Jumlah penelitian dosen 4 4 4 5 6
3 Jumlah penyelenggaraan seminar nasional/ internasional
5 6 7 8 9
4 Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
6 10 10 10 15
5 Memiliki jurnal ilmiah terakreditasi
0 0 1 2 2
Sasaran 2 :Terlaksananya kegiatan-kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
3 3 3 4 6
2 Memiliki lembaga pendidikan Islam binaan
1 1 1 3 5
Rencana Strategis IAIC 16
4. Strategi (Program dan kebijakan)
Untuk mencapai sasaran strategis di atas berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan maka dilaksanakan beberapa program sebagai berikut :
Sasaran 1: Terlaksananya kegiatan-kegiatan penelitian unggul dalam
bidang pendidikan Islam.
a. Meningkatkan kemampuan dosen (terutama dosen tetap) dalam bidang
penelitian.
b. Pemberian dukungan kepada dosen (terutama dosen tetap) untuk
mengikuti program penelitian kompetitif.
c. Memfasilitasi dosen (teruitama dosen tetap) untuk melakukan penelitian,
baik individual maupun kelompok.
d. Meningkatkan jumlah penyelenggaraan seminar nasional/ internasional.
e. Memfasilitasi dosen (terutama dosen tetap) untuk melakukan publikasi
dosen di jurnal nasional/ internasional.
f. Memfasilitasi penerbitan jurnal terakreditasi
1) Peningkatan kemampuan penulisan karya ilmiah bagi dosen dan
mahasiswa.
2) Peningkatan kemampuan pengelolaan jurnal.
3) Fasilitasi dana untuk penerbitan jurnal.
Sasaran 2: Terlaksananya kegiatan-kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
a. Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
1) Meningkatkan prioritas pada program pengabdian masyarakat.
2) Fasilitasi dana untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
b. Menyelenggarakan program pembinaan kepada lembaga pendidikan
Islam binaan.
Rencana Strategis IAIC 17
Visi 3
Menyelenggarakan pengelolaan yang profesional dan amanah.
1. Tujuan Strategis
Mengembangkan komponen manajemen dan sistem prosedur
kelembagaan sehingga bersifat akuntabel.
2. Sasaran Strategis
a. Menerapkan pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan
produktif dengan cara kerja dan manajemen yang professional
b. Mengembangkan kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan
mengutamakan kebersamaan melalui partisipasi aktif, menyeluruh, dan
terbuka dari sivitas akademika melalui penguatan peran unit-unit.
3. Target dan Indikator
Indikator dalam rangka menilai keberhasilan pencapaian misi
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Target dan Kinerja Utama (Key Performance indicators)
Sasaran 1 :Menerapkan pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien,
dan produktif dengan cara kerja dan manajemen yang professional.
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Melaksanakan penjaminan mutu internal
Sudah Sudah sudah Sudah Sudah
2 Jumlah kegiatan yang memiliki POS
30% 30% 50% 80% 100%
3 Pelayanan administrasi berbasis jaringan
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
Rencana Strategis IAIC 18
Sasaran 2 :Mengembangkan kepemimpinan yang transparan, konsisten,
dan mengutamakan kebersamaan melalui partisipasi aktif, menyeluruh, dan
terbuka dari sivitas akademika melalui penguatan peran unit-unit.
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Rapat koordinasi antara dengan institut, fakultas di lingkungan Institut Agama Islam Cipasung
1 2 2 2 2
2 Penataan unit-unit 2 2 2 3 3
3 Penataan sistem pelaporan. Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
4 Pembinaan etos kerja dan kebersamaan staf
2 2 2 2 4
4. Strategi (Program dan kebijakan)
Untuk mencapai sasaran strategis di atas berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan maka dilaksanakan beberapa program sebagai berikut :
Sasaran 1:Menerapkan pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien,
dan produktif dengan cara kerja dan manajemen yang professional.
a. Menjalankan penjaminan mutu internal dengan baik dan berkualitas,
melalui pemahaman/ komitmen yang tinggi dari semua unsur sivitas
akademika.
1) Profesionalisasi dalam membangun organisasi penjaminan mutu
internal.
2) Sosialisasi penjaminan mutu dikalangan tenaga administrasi, dosen,
dan mahasiswa.
Sasaran 2 :Mengembangkan kepemimpinan yang transparan, konsisten,
dan mengutamakan kebersamaan melalui partisipasi aktif, menyeluruh, dan
terbuka dari sivitas akademika melalui penguatan peran unit-unit.
Rencana Strategis IAIC 19
a. Melaksanakan rapat koordinasi antara dengan institut, fakultas di
lingkungan Institut Agama Islam Cipasung.
Program ini dilakukan untuk mengkomunikasikan program-program
yang direncanakan dan meningkatkan dukungan dari semua unit di
lingkungan institut. Rapat koordinasi dapat diagendakan oleh institut
maupun agenda sendiri.
b. Penataan unit-unit.
Unit-unit di lingkungan perlu selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan, baik dalam jumlahnya maupun dalam mekanisme
kerjanya.
c. Penataan sistem pelaporan.
Disamping penataan unit-unit dan pembinaan staf, dalam rangka
meningkatkan akuntabilitasnya, membangun sistem pelaporan yang
baik.
d. Pembinaan etos kerja dan kebersamaan staf.
melakukan pembinaan staf untuk meningkatkan etos kerja dan
kebersamaan, baik melalui kegiatan pelatihan maupun kegiatan
rekreatif seperti karyawisata, out-bond.
Rencana Strategis IAIC 20
Visi 4
Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam
kehidupan yang Islami.
1. Tujuan Strategis
Memiliki civitas akademik yang berkualitas dalam menjalankan peran dan
tugas pada bidang garapannya.
2. Sasaran Strategis
a. Terwujudnya kompetensi, dan profesionalisme civitas akademika
sesuai dengan peran, tugas dan bidang garapannya..
3. Target dan Indikator
Indikator dalam rangka menilai keberhasilan pencapaian misi
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Target dan Kinerja Utama (Key Performance indicators)
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah dosen tetap 6 10 10 12 14
Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Dosen Profesional
6 10 10 12 14
2 Jumlah dosen tetap yang mengikuti Pelatihan
6 10 10 12 14
3 Jumlah tenaga kependidikan yang mengikuti Pelatihan
6 10 10 12 14
4 Jumlah dosen tetap bergelar doktor
1 2 5 8 12
5 Jumlah dosen tetap dengan jabatan ≥ lektor kepala
1 2 5 8 12
4. Strategi (Program dan kebijakan)
Rencana Strategis IAIC 21
Untuk mencapai sasaran strategis di atas berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan maka dilaksanakan beberapa program sebagai berikut :
1. Menambah jumlah dosen tetap.
Dalam rangka meningkatkan eksistensi dan kualitas, secara bertahap
menambah jumlah dosen tetap, sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan jumlah mahasiswa.
2. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang bersertifikat.
Sebagai bukti profesionalisme sebagai pendidik maka sertifikasi dosen
menjadi salah satu buktinya. Untuk itu memfasilitasi dosen untuk
mendapatkan sertifikasi melalui sosialisasi tentang proses pengajuan,
penilaian dan evaluasi sertifikasi.
3. Meningkatkan jumlah pendidik yang mengikuti pelatihan.
Untuk meningkatkan kompetesi maka mengikutsertakan pendidik
dalam berbagai pelatihan yang sesuai dengan kajian dan bidang
garapan masing-masing.
4. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang bergelar doktor.
Salah satu syarat yang perlu dipenuhi oleh dosen pascasarjana adalah
kualifikasi ijazah. Untuk itu memfasilitasi dosen tetap untuk
menyelesaikan studinya di program doktor melalui pemberian
kesempatan dan dorongan untuk segera menyelesaikan studinya.
5. Meningkatkan jabatan akademik dosen tetap.
Disamping kualifikasi ijazah, syarat lain yang perlu dipenuhi oleh dosen
pascasarjana adalah jabatan akademik. Untuk itu mendorong dan
memfasilitasi dosen tetap untuk meningkatkan jabatan akademiknya.
Rencana Strategis IAIC 22
Visi 5
Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling
menguntungkan.
1. Tujuan Strategis
Mengembangkan jaringan kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak
baik institusi negeri maupun swasta, berskala lokal, nasional maupun
internasional.
2. Sasaran Strategis
Terjalinnya jaringan kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak baik
institusi negeri maupun swasta berskala lokal maupun internasional.
3. Target dan Indikator
Indikator dalam rangka menilai keberhasilan pencapaian misi
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Target dan Kinerja Utama (Key Performance indicators)
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kerjasama dengan lembaga dalam negeri
5 5 6 8 10
2 Kerjasama dengan lembaga luar negeri
2 2 2 2 3
3 Website 1 1 1 2 2
Rencana Strategis IAIC 23
4. Strategi (Program dan kebijakan)
Untuk mencapai sasaran strategis di atas berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan maka dilaksanakan beberapa program sebagai berikut :
a. Meningkatkan program kerjasama dalam negeri.
Program ini mengupayakan peningkatan kerjasama yang dilakukan
dengan berbagai lembaga baik negeri maupun swasta di dalam negeri.
b. Meningkatkan program kerjasama luar negeri.
Program ini mengupayakan peningkatan kerjasama yang dilakukan
dengan berbagai lembaga baik negeri maupun swasta yang berada di
ljuar negeri.
c. Mengembangkan web site.
Hal ini dilakukan untuk memperluas publikasi, advokasi dan jaringan
informasi serta kerjasama dengan berbagai pihak baik dari dalam
maupun luar negeri.
Visi 6
Rencana Strategis IAIC 24
Membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang pendidikan Islam.
1. Tujuan Strategis
Meningkatkan kualitas pendidikan Islam melalui peningkatan sumberdaya
manusia.
2. Sasaran Strategis
Memantapkan eksistensi dan meningkatkan kontribusi Institut Agama
Islam Cipasung dalam penyiapan sumberdaya manusia di bidang
pendidikan Islam.
3. Target dan Indikator
Indikator dalam rangka menilai keberhasilan pencapaian misi
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Target dan Kinerja Utama (Key Performance indicators)
No. Indikator Kinerja Utama Target Tahunan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah mahasiswa baru 500 500 500 650 700
2 Jumlah lulusan 500 500 500 650 700
3 Jumlah lembaga, sekolah/ madrasah yang mendapat bantuan dari FT IAIC.
0 0 2 3 5
4. Strategi (Program dan kebijakan)
Rencana Strategis IAIC 25
Untuk mencapai sasaran strategis di atas berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan maka dilaksanakan beberapa program sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru.
Program ini dilakukan dengan cara mengefektifkan kegiatan publikasi
dan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru dan kunjungan ke
lembaga, sekolah/ madrasah.
b. Meningkatkanjumlah lulusan.
Program ini dilakukan dengan memperlancar semua pelayanan
akademik, terutama dalam pengusulan proposal penelitian, proses
bimbingan, dan pelaksanaan ujian-ujian, sesuai dengan POS yang
berlaku.
c. Meningkatkan jumlah tenaga (SDM) dari lembaga, sekolah/ madrasah
yang mendapat bantuan dari FT IAIC.
Program ini mengupayakan peningkatan kontribusi pada peningkatan
kualitas sumberdaya manusia yang ada di lembaga, sekolah/
madrasah, yang dilakukan melalui berbagai kegiatran pelatihan,
inhouse trainning, jasa konsultasi, maupun advokasi.