kerangka acuan kegiatan jasa konsultan …
TRANSCRIPT
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 1 dari 29
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN ANALISA PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI TERDUGA PENDANAAN TERORISME (SIPENDAR)
TAHUN ANGGARAN 2019
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI
PPATK
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK)
UNIT ORGANISASI : Pusat Teknologi Informasi
PROGRAM
: (078.01.06) Program pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian
uang (TPPU) dan pendanaan terorisme
KEGIATAN : (3381) Pengelolaan Teknologi Informasi
PPATK
SUB KEGIATAN : (963) Layanan Data dan Informasi
DETIL KEGIATAN : (051.C) Pengembangan Aplikasi SIAPUPPT
1 Pendahuluan
SIPENDAR merupakan database yang memuat informasi terkait profil yang diduga terkait dengan tindak
pidana pendanaan terorisme beserta jaringannya, dan diharapkan menjadi one stop database yang
merupakan wujud komunikasi dan koordinasi 2 (dua) arah yang dilakukan secara tepat dan real time
antara Penyedia Jasa Keuangan (PJK), PPATK, aparat penegak hukum, dan instansi terkait lainnya
(stakeholders). Dalam database tersebut, masing-masing pihak yang menjadi pengguna akan diberikan
hak akses, sehingga dapat menerima informasi dan memberikan informasi guna memperkaya informasi
yang terdapat dalam database SIPENDAR tersebut. Aplikasi ini merupakan aplikasi web (web based
application) sehingga pihak yang menggunakan aplikasi tidak perlu melakukan instalasi untuk
penggunaannya.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 2 dari 29
2 Maksud dan Tujuan
2.1 Maksud
Maksud dari diadakannya jasa konsultan perencanaan pengembangan SIPENDAR ini adalah:
a. Membantu PPATK dalam menggali, menganalisis dan menajamkan spesifikasi kebutuhan user.
b. Membantu dalam merancang sistem aplikasi SIPENDAR yang akan digunakan dalam
mempersiapkan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan pada saat aplikasi akan
dikembangkan pada tahun 2020.
c. Menyediakan mockup aplikasi yang akan membantu user dalam memahami sistem yang akan
dikembangkan lebih mudah. Selain itu, mockup aplikasi yang akan ditanda tangani oleh PTI dan
user akan menjadi dasar dalam pengembangan aplikasi SIPENDAR.
d. Membantu PPATK dalam mempersiapkan kerangka acuan kerja (KAK) yang akan dibutuhkan
sebelum pengadaan barang dilakukan pada tahun 2020.
2.2 Tujuan
Pembangunan SIPENDAR dilakukan dengan alasan:
a. Mengoptimalkan upaya seluruh stakeholders dalam pencegahan tindak pidana pendanaan
terorisme dan/atau tindak pidana terorisme;
b. Mendukung pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme;
• Mengoptimalkan pelaksanaan kewajiban PJK dalam Penerapan Prinsip Mengenali
Pengguna Jasa (PMPJ), termasuk melakukan profiling dan identifikasi pengguna jasa yang
patut diduga terkait dengan tindak pidana pendanaan terorisme dan tindak pidana
terorisme;
• Pemantauan transaksi pengguna jasa yang diduga terkait dengan tindak pidana
pendanaan terorisme dan tindak pidana terorisme;
• Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM);
• Percepatan penyampaian informasi terkait profil yang diduga terkait dengan tindak
pidana pendanaan terorisme beserta jaringannya guna memenuhi permintaan PPATK
atau Penegak Hukum.
c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Penegak Hukum dan instansi terkait lainya dalam
pelaksanaan tugas terkait pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme, tindak
pidana pendanaan teroriseme, dan tugas atau fungsi lain yang relevan dengan terorisme dan
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 3 dari 29
pendanaan terorisme, khususnya penyusunan kebijakan, intelijen, penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, dan proses persidangan.
3 Lingkup Pekerjaan
3.1 Lingkup Fisik dan Geografis
Penajaman kebutuhan user dan perancangan mock-up aplikasi akan dikembangkan di lokasi kantor
pihak ketiga di Jakarta. Setiap dua minggu sekali, calon penyedia wajib memberikan laporan
progress report aplikasi SIPENDAR. Seluruh dokumen output yang akan dijabarkan di dalam point
5 akan disimpan di server PPATK.
3.2 Lingkup Aktifitas
Aplikasi SIPENDAR akan digunakan oleh 4 (empat) jenis pengguna yaitu :
a. User Penyedia Jasa Keuangan (PJK),
b. User instansi terkait pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme
(stakeholders), antara lain Detasemen khusus 88 (Densus 88), Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Nasional (BIN), Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian
Hukum dan HAM (Ditjen Imigrasi), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan
(DJBC), dan user lain yang dapat dikembangkan pada saat dibutuhkan.
c. User admin yang terdapat di PPATK antara lain Direktorat Pelaporan (DP) dan Direktorat
Analisis Transaksi (DAT) cq Desk Terrorist Financing (TF).
d. User yang berasal dari internal PPATK, antara lain Direktorat Analisis Transaksi (DAT) cq Desk
Terrorist Financing, Direktorat Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan cq pemeriksaan atau
riset, dan user lain apabila diperlukan.
Masing-masing user tersebut memiliki hak akses berbeda yang akan dikelola oleh admin PPATK.
Setiap aktivitas oleh masing-masing user akan dicatat kedalam sistem. Aktivitas pada saat user
melakukan log in dan log out tercatat dalam log aktifitas pengguna, yang terdiri dari informasi:
a) Waktu;
b) Nama pengguna;
c) Nama PJK/nama stakeholders,
d) IP Address yang digunakan saat mengakses (remote address dan forward address);
e) Jenis aktivitas (login dan logout).
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 4 dari 29
f) nama data individu/organisasi terduga pendanaan terorisme yang dicari atau nama
informasi umum, khusus, dan spesifik yang dicari.
Aplikasi SIPENDAR menyediakan fungsi monitoring dan evaluasi aktivitas seluruh user. Monitoring
dan evaluasi secara berkala guna mengetahui digunakan/tidaknya informasi yang tersedia pada
platform, atau dibuka/tidaknya dan diperkaya/tidaknya watch list yang diberikan kepada PJK dan
stakeholders maka dibutuhkan rekapitulasi pengguna yang tidak menggunakan, atau tidak
membuka atau tidak memperkaya watch list guna dilakukan konfirmasi kepada pihak tersebut.
Aplikasi SIPENDAR juga memiliki fitur pemadanan data, validasi, dan memiliki database untuk
menyimpan seluruh data/informasi yang diperoleh dari, diproses oleh, dan disampaikan kepada
PPATK, PJK dan stakeholders. Detail rinci dari ruang lingkup aplikasi ini akan dibahas secara detail
pada bagian 4
3.3 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pekerjaan perencanaan Analisa pengembangan aplikasi SIPENDAR sebagai berikut :
a. Pembahasan dan pendalaman user requirement dan bisnis proses aplikasi SIPENDAR dengan
konsultan,
b. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pembangunan aplikasi SIPENDAR,
c. Penyusunan design tampilan awal (mock up) aplikasi SIPENDAR.
4 Indikator Keluaran dan Keluaran
4.1 Indikator Keluaran
Indikator Keluaran (output) dari kegiatan jasa konsultasi pengembangan SIPENDAR ini adalah:
a. Spesifikasi teknis kebutuhan aplikasi yang telah detail yang digambarkan dalam bentuk
diagram UML yaitu : activity diagram, interaction overview diagram untuk setiap modul
aplikasi SIPENDAR,
b. Diagram spesifikasi sistem secara keseluruhan , database (ERD) dan rancangan infrastruktur,
c. Mock-up aplikasi berupa tampilan statis yang menjabarkan seluruh fitur aplikasi dalam bentuk
form dan field yang dapat membantu user dalam memahami aplikasi yang akan dibangun,
d. Tersedianya KAK untuk pembangunan aplikasi SIPENDAR.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 5 dari 29
4.2 Jenis Informasi
4.2.1 Input
Jenis Informasi yang akan di-upload pada aplikasi SIPENDAR, antara lain:
No Jenis Informasi Format PIC (upload) Modul
1 Hasil riset/tipologi
pendanaan terorisme
(antara lain informasi pola-
pola transaksi terkait
pendanaan terorisme,
profil pendanaan terorisme
secara umum, wilayah
rawan pendanaan
terorisme) analisa strategis
(Sectoral Risk Assesment,
National Risk Assessment,
dan Regional Risk
Assessment terkait
pendanaan terorisme)
Microsoft Word,
Microsoft Excel,
dan/atau Pdf.
PPATK Informasi
Umum
2 Daftar Terduga Teroris dan
Organisasi Teroris (DTTOT)
Microsoft Excel PPATK (sumber
informasi dari
Densus 88)
Informasi
Umum
3 Putusan pengadilan terkait
pendanaan terorisme
Pdf PPATK Informasi
Umum
4 Informasi media massa dan
media sosial terkait
pendanaan terorisme
Pdf PPATK Informasi
Umum
5 Kode/keterangan/redflag
transaksi yang patut diduga
terkait pendanaan
terorisme yang berasal dari
pemantauan PJK.
Microsoft Excel PPATK (sumber
informasi dari PJK)
Informasi
Umum
6 Daftar radikalisasi dan
deradikalisasi (terdiri atas
nama, alamat, tempat
tanggal lahir, NO KTP).
Microsoft Excel PPATK (sumber
informasi dari
BNPT)
Informasi
Umum
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 6 dari 29
No Jenis Informasi Format PIC (upload) Modul
7 Daftar Foreign Terroris
Fighter
Microsoft Excel PPATK (sumber
informasi dari
Densus 88/Ditjen
Imigrasi)
Informasi
Umum
8 Initial watchlist terduga
pendanaan terorisme
beserta jaringannya
Microsoft Excel PPATK Informasi
Khusus
9 Updating watchlist terduga
pendanaan terorisme
beserta jaringannya
Microsoft Excel PJK Informasi
Khusus
10 Inquiry dari penegak hukum
dan stakeholders lainnya
Microsoft Word,
Microsoft Excel,
dan/atau Pdf.
Densus 88 dan
stakeholders
lainnya.
Informasi
spesifik
11 Dokumen pendukung
registrasi PJK dan
stakeholders.
Pdf PPATK Registrasi
12 Daftar terduga pendanaan
terorisme yang berasal dari
informasi internal PJK
dan/atau konglomerasi
keuangan, dan belum
masuk ke dalam watchlist
yang dikeluarkan PPATK.
Microsoft Excel PJK Informasi
Khusus
13 Daftar terduga pendanaan
terorisme yang berasal dari
pemadanan DTTOT dengan
SIPESAT untuk proses
konfirmasi ke PJK
Microsoft Excel PPATK Informasi
Khusus
14 UN List Microsoft Excel PPATK Informasi
Umum
4.2.2 Output
Jenis Informasi yang akan menjadi output Aplikasi SIPENDAR, antara lain:
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 7 dari 29
No Jenis Informasi Format PIC Sifat Modul
1 Daftar PIC PJK dan
stakeholders yang
telah teregistrasi di
aplikasi SIPENDAR.
Microsoft Excel PPATK Rahasia Registrasi
2 Informasi umum
yang telah di-upload
pada aplikasi
SIPENDAR nomor 1
sd nomor 5 di atas.
Microsoft Word,
Microsoft Excel,
dan/atau Pdf.
PPATK Umum Informasi
Umum
3 Initial watch list dan
updating watchlist
terduga pendanaan
terorisme
Microsoft Excel PPATK dan PJK Rahasia Informasi
Khusus
4 Inquiry dari penegak
hukum dan informasi
dari stakeholders
lainnya
Microsoft Word,
Microsoft Excel,
dan/atau Pdf.
Stakeholders,
PPATK, dan PJK
Sangat
Rahasia
Informasi
spesifik
5 UN List Microsoft Excel PPATK Rahasia Informasi
Umum
4.3 Modul
Aplikasi SIPENDAR memiliki 6 (enam) modul utama yaitu sebagai berikut:
4.3.1 Modul registrasi PJK dan Stakeholders
Penggunaan aplikasi SIPENDAR akan didahului dengan proses registrasi yang terpisah dari aplikasi
pelaporan PPATK, dan oleh karena itu memerlukan modul registrasi. Adapun jenis user akan
dikelompokan dalam 3 (tiga) bagian besar yaitu :
a. User Penyedia Jasa Keuangan (PJK),
b. User Stakeholder yaitu instansi terkait pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pendanaan terorisme (stakeholders), antara lain Detasemen khusus 88 (Densus 88), Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Nasional (BIN), Direktorat
Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen Imigrasi), Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC), dan user lain yang dapat dikembangkan pada saat
dibutuhkan.
c. User Internal PPATK yang terdiri dari 3 (tiga) role yaitu :
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 8 dari 29
• User admin yang terdapat di PPATK (Direktorat Pelaporan dan Direktorat Analisis
Transaksi (DAT) cq Desk Terrorist Financing).
• Staf dan KK sampai level teknis yang berasal dari internal PPATK, antara lain
Direktorat Analisis Transaksi (DAT) cq Desk Terrorist Financing, Direktorat
Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan cq pemeriksaan atau riset, dan user lain
apabila diperlukan.
• Direktur dan Pimpinan PPATK
4.3.1.1 Proses Bisnis
Adapun proses bisnis untuk modul registrasi adalah sebagai berikut:
4.3.1.1.1 Registrasi PJK
a. PJK akan mengisi form mengenai data petugas yang akan ditunjuk menjadi PIC beserta
melampirkan surat permohonan melalui aplikasi.
b. Setelah PJK mengirimkan data melalu aplikasi, PJK akan menerima notifikasi melalui email
yang menyatakan bahwa PPATK telah menerima permintaan registrasi PJK, selanjutnya
registrasi akan ditindaklanjuti dalam jangka waktu 7 hari kerja.
c. PPATK juga akan menerima notifikasi melalui email bahwa ada permintaan registrasi dari
PJK.
d. PPATK akan melakukan validasi kelengkapan berkas di aplikasi SIPENDAR, PPATK akan
melakukan accept apabila berkas sudah lengkap, fungsi hold apabila berkas belum
lengkap dan dialihkan kembali ke PJK untuk dilengkapi. PPATK dalam proses awal tidak
melakukan penolakan, karena penolakan hanya oleh Densus 88 (tidak lolos screening).
e. Jika PPATK sudah menyetujui kelengkapan maka Densus 88 akan menerima notifikasi
bahwa ada permohonan screening dari PPATK.
f. Densus melakukan proses screening dan menyampaikan hasilnya ke PPATK dalam batas
waktu 7 hari kerja. Densus akan melakukan proses screening diluar aplikasi SIPENDAR
(menggunakan database Densus), hasil dari screening akan diinput di aplikasi SIPENDAR.
g. PPATK menerima notifikasi bahwa Densus telah melakukan proses screening, jika petugas
yang akan didaftarkan lolos screening oleh Densus, maka PPATK akan melakukan proses
approve dan petugas yang bersangkutan akan menerima notifikasi melalui email berisi
username dan password untuk login ke aplikasi. Jika petugas yang akan didafarkan tidak
lolos screening maka maka PPATK akan menyurati PJK untuk melakukan penggantian
petugas dalam batas waktu 7 hari kerja sejak menerima surat dari PPATK.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 9 dari 29
Catatan : Jika screening sudah disetujui oleh Densus 88, yang akan melakukan proses
approve di aplikasi adalah level staf di PPATK. saat ini agar dibuka akses bagi DP dan desk
terrorist financing untuk melakukan proses approve.
h. Adapun informasi yang akan diinput akan dijelaskan secara detail di bagian 4.2.1.2
Tampilan/Field
4.3.1.1.2 Registrasi Stakeholder
a. Apgakum dan instansi terkait lainnya akan mengisi form mengenai data petugas yang akan
ditunjuk menjadi PIC beserta melampirkan surat permohonan melalui aplikasi.
b. PPATK akan menerima notifikasi melalui email bahwa ada permintaan menjadi PIC dari
APGAKUM dan instansi terkait lainnya
c. PPATK akan melakukan proses approve/reject permintaan registrasi dari APGAKUM dan
instansi terkait lainnya
d. Jika permintaan registrasi disetujui, maka PIC yang ditunjuk akan menerima notifikasi
melalui email berisi username dan password untuk login ke aplikasi. Jika ditolak, maka
PPATK akan menyurati Apgakum tersebut untuk melakukan penggantian petugas dalam
batas waktu 7 hari kerja sejak menerima surat dari PPATK.
Catatan:
• Bisnis Proses Registrasi oleh PJK (Lampiran 1).
• Bisnis Proses Registrasi oleh Densus 88 dan Stakeholders lainnya (Lampiran 2).
4.3.1.2 Tampilan/Field
a. nama PJK/ stakeholders otomatis didapat dari master instansi (mandatory),
b. Alamat PJK/ stakeholders otomatis didapat dari master instansi (mandatory),
c. nama petugas (mandatory),
d. Nomor Induk Kependudukan ((mandatory dan lampiran berupa fotocopy Nomor Induk
Kependudukan),
e. Jabatan pada PJK (mandatory),
f. E-mail Petugas PJK (mandatory dan boleh lebih dari satu email),
g. Nomor rekening (mandatory dan boleh lebih dari satu nomor rekening),
h. Nomor Handphone (mandatory dan boleh lebih dari satu nomor handphone),
i. Upload dokumen pendukung (mandatory):
• KTP
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 10 dari 29
• Surat dari Bank yang ditandatangani oleh Direktur Kepatuhan/Pimpinan PJK/
stakeholders.
j. Fungsi save/simpan, sebelum submit.
k. Fungsi submit data PIC PJK/ stakeholders
4.3.1.3 Rule
a. Aplikasi SIPENDAR menyediakan pilihan jenis pengguna (perlu disediakan ID/kode unik bagi
pengguna aplikasi SIPENDAR) sebagai berikut:
• PPATK
• PJK
• Densus 88
• BIN
• BNPT
• Ditjen Imigrasi
• DJBC
Apabila dikemudian hari terdapat penambahan pengguna yang berasal dari instansi selain
tersebut di atas, maka terdapat pilihan yang bersifat spesifik untuk pengguna tersebut, dan
bukan merupakan pilihan LAIN-LAIN.
b. Tersedia master pengguna (nama instansi dan PJK) guna menghindari ketidakkonsistenan
nama PJK dan duplikasi data. Jika data instansinya tidak ada di form registrasi maka
pengguna harus menghubungi PPATK untuk penambahan master instansi terlebih dahulu.
Dan diform registrasi tidak ada pilihan lain-lain. Nama-nama PJK yang dimasukkan ke dalam
master ditentukan berdasarkan kebutuhan. Dengan adanya master pengguna PJK, PPATK
dapat mengetahui pengguna mana saja yang belum daftar (karena memang belum menjadi
target user pelapor). Adapun instansi terdiri dari Densus 88, BIN, BNPT, Imigrasi, dan DJBC.
Instansi bisa ditambahkan sesuai kebutuhan oleh admin aplikasi.
c. Akan ada pengkategorian user sehingga membantu user dalam memilih nama instansinya.
Sebagai contoh PJK dikelompokkan dalam bank umum, BPR, Money Remitance dan bank
lainnya.
d. Role user di dalam aplikasi yaitu:
i. Untuk PJK : maksimal akses untuk 2 (dua) orang. PJK dapat mengakses: Registrasi,
informasi umum, informasi khusus (bisa) dan informasi yang spesifik dalam hal
diperlukan.
ii. Untuk PPATK: Untuk PIC akan diuraikan di bawah ini. Role saat ini dibuka untuk DP
dan desk Teroris Financing.
• Rolenya yaitu Admin, Pelapor,KK, Direktur atau Staf DP atau Staf Desk TF.
• Staf dan KK sampai level teknis (registrasi, informasi umum, khusus, dan spesifik
sesuai dengan kewenangannya)
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 11 dari 29
• Direktur dan Pimpinan PPATK: dibuka akses untuk laporan-laporan dalam rangka
pengambilan kebijakan
Catatan :
Aplikasi SIPENDAR dapat mengakomodir perubahan role dan wewenang secara
dinamis dan flexible oleh admin aplikasi, sehingga tidak bergantung kepada IT untuk
updating role dan wewenang menu yang dapat diakses oleh setiap user.
iii. Untuk Densus 88 dan stakeholders lain: registrasi, Informasi umum dan Spesifik sesuai
dengan kewenangannya.
e. Jika user yang sudah ditolak diajukan kembali maka akan ada validasi user dan alert di
PPATK bahwa ybs sudah pernah diajukan dalam registrasi tetapi ditolak (tidak lolos
screening) oleh Densus 88.
f. Jika dalam satu form registrasi, salah satu petugas yang ditolak oleh densus 88, maka proses
registrasi berhasil dengan status 1 petugas yang sudah lolos screening dan yang
dikembalikan ke PJK hanya 1 petugas untuk selanjutnya digantikan, dan proses berulang.
Untuk petugas yang dikembalikan, surat penolakan akan dikirimkan secara manual dan
tidak ada notifikasi ke petugas ybs dan ada flag di aplikasi bahwa petugas ybs tidak lolos
screening.
g. Jika tidak disetujui oleh Densus 88 melebihi jangka waktu yang ditentukan (7 hari), maka
muncul notifikasi di PPATK dan Densus 88, untuk ditindaklanjuti. Apabila proses selesai,
tentunya akan ditandai dengan selesai (klik tombol Selesai).
h. Jika proses registrasi sudah difinalisasi maka informasi petugas seperti : nama, email dan
informasi lainnya tidak bisa diganti kecuali memang ada perubahan petugas dari
PJK/stakeholders.
i. Notifikasi dalam bentuk email
j. Field di form perubahan data petugas sama dengan form registrasi, mandatory sama
dengan form registrasi (tidak ada optional).
k. Tampilan field untuk registrasi PJK dan stakeholders akan berbeda dikarenakan proses
screening stakeholders tidak diperlukan. Field untuk PJK mencakup point a-k dalam bagian
4.2.1.2 Tampilan/Field, sedangkan untuk stakeholders mecakup point a-f dan i-k.
l. Maksimum file yang dapat diupload oleh user adalah dibatasi untuk max setiap file: 100KB.
4.3.1.4 Fitur/Fungsi
a. Fungsi log history untuk melihat hal-hal yang sudah dilakukan PIC PPATK, Densus 88, PJK
dan Stakeholder lainnya
b. Perlu adanya fitur untuk melihat apakah PJK sudah/belum membuka notifikasi dari PPATK
mengenai keberhasilan registrasi.
c. Fungsi perubahan data petugas PIC PJK, dengan fungsi2 tambahan sama seperti di atas.
d. Fungsi statistik
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 12 dari 29
Setiap bulan PIC PPATK dapat memantau:
• PJK yang mengajukan permohonan (dilihat dari input sementara), Jika PJK input di
sistem maka berdasarkan input by PJK,
• Permohonan PJK yang belum diteruskan ke Densus 88 untuk dilakukan proses
screening. PPATK belum validasi dan sedang proses validasi ke instansi,
• Permohonan screening yang belum ditindaklanjuti oleh Densus 88. Yang sudah
diteruskan dari PPATK ke Densus 88 (sudah divalidasi oleh PPATK),
• Penolakan petugas yang belum diteruskan ke PJK. Ditolak densus 88 dan belum klik
action diteruskan ke PJK dan yang sudah diproses dan penolakan via surat secara
manual oleh PPATK (maksudnya yang ditolak oleh Densus 88 dan ditindaklanjuti secara
manual). Akan ada kolom informasi bahwa status registrasi belum diproses dan
ditindaklanjuti secara manual oleh PPATK,
• Permohonan screening yang sudah selesai oleh densus. Yang sudah diproses oleh
Densus 88 dan sudah diforward oleh PPATK ke PJK (sudah selesai).
Statistik dalam bentuk Tabel dan Graph yang akan ditentukan pada saat design user
interface untuk kolom dan kategori pencarian dan bisa didownload dalam format dalam
format excel (field yang akan ditampilkan dalam report ditentukan kemudian). Statistik
berdasarkan per PJK, oleh karena itu perlu diberikan ID setelah disetujui. Terdapat range
tanggal dan bulan dan tahun.
4.3.2 Modul pemadanan data initial watch list terduga pendanaan terorisme.
1. Proses Pemadanan data dilakukan secara berkala dan insidentil. Pemadanan data diharapkan
minimal 2 parameter untuk nasabah perseorangan misalnya Nama dan TanggalLahir/NIK
atau parameter lainnya. user juga menginginkan bisa menggunakan lebih dua parameter
lainnya (tersedia di aplikasi).
2. Adanya fitur export to excel hasil pemadanan data
3. Untuk pemadanan secara insidentil, maka dilakukan secara berkala setiap kali ada DTTOT
yang baru, yang tentunya tidak bisa ditentukan waktunya. Misalnya data DTTOT awal
terdapat 300 nama, ketika ada penambahan informasi profil 5 nama maka yang akan
dipadankan dengan database existing adalah 5 profil. Perlu dipertimbangkan bahwa jika
pemadanan dimulai dari awal lagi maka konsekuensinya akan memakan waktu yang lama
dan resource yang besar sedangkan jika pemadanan dilakukan khusus untuk informasi baru
maka tidak akan memakan waktu yang lebih lama dan resource yang besar. Selain itu,
konsekuensi jika hanya memadankan data yang baru maka pelaku-pelaku lama yang
melakukan transaksi baru tidak kecapture.
4. Pemadanan untuk informasi yang berasal dari LHA/IHA, setiap periode tertentu, misalnya 3
bulan sekali.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 13 dari 29
5. Saat ini, dikarenakan data LHA dan IHA ada di file excel manual maka perlu input data IHA
baru oleh petugas PPATK yang ditunjuk untuk mengupdate data IHA tersebut sehingga data
IHA bisa dipadankan dengan database existing
6. Untuk saat ini, pemadanan data untuk memperoleh initial watchlist dilakukan secara manual
oleh PTI dengan cara memadankan berbagai data dengan parameter tertentu, antara lain:
a. DTTOT dengan SIPESAT
• Untuk orang perseorangan : Parameter kemiripan nama =>80% dan tanggal
lahir/Date of Birth (DoB)
• Untuk Korporasi : Parameter kemiripan nama 100%
b. DTTOT dengan LTKL
• Untuk nasabah : Parameter kemiripan nama =>80% dan DoB
• Untuk non nasabah : Parameter kemiripan nama 100%
c. LTKM Terorisme/pendanaan terorisme (proaktif PJK dan inquiry PPATK) dengan
SIPESAT. Hasil pemadanan perlu kolom penanda mengenai sumber informasi LTKM
yaitu proaktif PJK atau inquiry PPATK.
• Untuk orang perseorangan : Parameter kemiripan nama =>80% dan tanggal
lahir/Date of Birth (DoB)
• Untuk Korporasi : Parameter kemiripan nama 100%
d. LTKM Terorisme/pendanaan terorisme (proaktif PJK dan inquiry PPATK) dengan LTKL.
Hasil pemadanan perlu kolom penanda mengenai sumber informasi LTKM yaitu
proaktif PJK atau inquiry PPATK.
• Untuk nasabah : Parameter kemiripan nama =>80% dan DoB
• Untuk non nasabah : Parameter kemiripan nama 100%
e. Laporan Hasil Analisis (LHA proaktif) dan Informasi Hasil Analisis (IHA/LHA Inquiry)
manual dengan SIPESAT
• Untuk orang perseorangan : Parameter kemiripan nama =>80% dan tanggal
lahir/Date of Birth (DoB)
• Untuk Korporasi : Parameter kemiripan nama 100%
f. LHA proaktif dan LHA Inquiry manual dengan LTKL
• Untuk nasabah : Parameter kemiripan nama =>80% dan DoB
• Untuk non nasabah : Parameter kemiripan nama 100%
Catatan : Paramater dapat dibuat dinamis untuk menyesuaikan kebutuhan user dan
perkembangan informasi di kemudian hari.
Berdasarkan seluruh hasil pemadanan data diatas, diharapkan dapat diperoleh satu daftar nama
yaitu single united data model (UDM) atau single golden record. UDM adalah gabungan dari
seluruh watchlist yang ada di database. Semua data yang ada di database dianggap valid, karena
sebelumnya sudah ditentukan paramater yang digunakan. Tetap harus ada judgement dari
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 14 dari 29
manusia jika terdapat informasi yang ganda. Hal ini akan dibahas lebih lanjut dan meminta
masukan pilot project.
Untuk sekarang pemadanan dilakukan secara manual, pemadanan hanya sampai manampilkan
informasi satu profil di banyak data yang match. Kalau untuk judgement record mana yang akan
dipakai perlu analisa oleh Desk Teroris Financing (TF). Selain itu, ada kebutuhan untuk dapat
export data yang akan dipakai untuk analisa kasus. Jika terdapat duplikasi data pada watch list
sebelum di-release ke PJK, apabila persis sama sesuai parameter maka digolongkan sebagai
duplikasi, dan dipisahkan. Untuk hal ini, tetap ada judgement manusia untuk menentukan
apakah duplikasi dan record(s) mana yang akan dipakai dan direlease ke PJK.
Untuk pemandanan data initial watch list ada di luar aplikasi dan dilakukan sebelum aplikasi di-
launching. Setelah initial watch list dilakukan maka proses pemadanan terdapat usulan agar
dilakukan diluar aplikasi atau di dalam aplikasi. Pertimbangan untuk membuat single record
informasi yang dihasilkan harus benar-benar sama dan tidak beda sehingga dapat dijadikan satu
record utuh.
Kedepannya, diharapkan pemadanan tidak lagi dilakukan secara manual, dengan sumber data
untuk initial watchlist dapat berasal antara lain dari dari:
1. PPATK: DTTOT yang dipadankan dengan database GRIPS (laporan TKM pendanaan
terorisme), LTKL, SIPESAT, LHA dan IHA, dan database lain yang relevan dan dimiliki oleh
PPATK.
2. Densus 88: data terduga, terdakwa, tersangka, profil yang sedang dalam proses
penyelidikan, proses intelijen, termasuk jaringan teroris-nya, maupun data dari
stakeholders lain yang dipadankankan dengan GRIPS PPATK. Data ini akan menjadi sumber
data apabila informasi disediakan oleh Densus 88 dengan parameter nama 100% dan
parameter nama 80% dan DOB 100%. Ada permintaan untuk paramater bisa dibuat dinamis
untuk menyesuaikan kebutuhan user dan perkembangan informasi.
3. PJK: harus mengirimkan internal watchlist dan dari GROUPS. Pada Rperka tentang
SIPENDAR akan diatur bahw PJK harus menyampaikan daftar terduga pendanaan terorisme
yang bersumber dari database internal termasuk informasi dari konglomerasi keuangan PJK
tersebut. Data ini akan menjadi sumber data apabila informasi disediakan oleh PJK dengan
parameter nama 100% dan parameter nama 80% dan DOB 100%. Ada permintaan untuk
paramater bisa dibuat dinamis untuk menyesuaikan kebutuhan user dan perkembangan
informasi.
4. Stakeholders lainnya: data FTF, daftar radikalisasi dan deradikalisasi, dst. Data ini akan
menjadi sumber data apabila informasi disediakan oleh stakeholders dengan parameter
nama 100% dan DOB. Ada permintaan untuk paramater bisa dibuat dinamis untuk
menyesuaikan kebutuhan user dan perkembangan informasi.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 15 dari 29
4.3.3 Modul informasi umum.
Informasi umum adalah merupakan informasi statis dan tidak dilakukan pengayaan oleh
Pengguna Informasi.
1) Informasi umum memiliki Klasifikasi Informasi terbuka. Pengguna Informasi yang berhak
mengakses Informasi dengan Klasifikasi Informasi terbuka adalah person in charge dari
PPATK, PJK, dan stakeholders.
2) Penyampaian informasi umum disampaikan di aplikasi (form) bukan melalui email sehingga
seluruh informasi dapat ditrace.
3) PPATK akan upload dokumen ke aplikasi, jika seluruh informasi ada di dokumen. Dengan
konsekuensi yaitu pencarian tidak dapat dilakukan sampai isi dokumen hanya di metadata
dokumen.
4) Akan ada kategori informasi umum yang akan diupload. Contoh: NRA, Tipologi, Pola Transaksi
dan Daftar Radikalisasi dan Reradikalisasi dll. Disediakan master yang diinput oleh admin
untuk penambahan/perubahan kategori informasi umum dan pilihan lain-lain tidak ada.
5) Akan ada textbox berisi keywords dokumen yang akan diupload dan keywords tersebut bisa
diedit oleh petugas PPATK yang menangani, jika diperlukan.
6) Yang akan upload dokumen adalah user sendiri (PJK, Apgakum dan PPATK) dan setelah
dokumen diupload akan ada validasi di PPATK dengan pilihan accept atau tolak. Ketika accept
maka akan ada notifikasi ke seluruh user bahwa ada informasi umum di aplikasi SIPENDAR
berikut link ke dokumen tersebut. Aplikasi akan mencatat siapa saja user yang melihat dan
mendownload dokumen. Dalam hal user yang upload adalah PPATK tidak perlu validasi
dokumen di PPATK dan akan ada notifikasi ke seluruh user.
7) Informasi umum ini tidak akan dipakai sebagai sumber data untuk pemadanan data (kecuali
DTTOT).
8) Aplikasi SIPENDAR perlu terhubung ke aplikasi DTTOT (interface disediakan oleh DTTOT)
untuk dipakai sebagai sumber data pemadanan. Interface ini juga akan membantu aplikasi
SIPENDAR untuk update data DTTOT yang terbaru secara real time. Perlu didiskusikan juga
pemisahan informasi penting detail pelaku yang terdapat dalam kolom deskripsi sehingga
tidak harus dilakukan pemilahan data secara manual dan ketik ulang dikolom terpisah
9) Bisnis proses informasi umum yang berasal dari PJK (Lampiran 3).
10) Bisnis proses informasi umum yang berasal dari Stakeholders (Lampiran 4).
11) Bisnis proses informasi umum yang berasal dari PPATK (lampiran 5)
12) Menu/Fungsi yang dibutuhkan untuk bisnis proses ini, yaitu:
I. Sisi PJK
Fungsi Informasi Umum yang berisikan sub fungsi sbb:
a. Fungsi Upload
Form input yang akan diupload untuk informasi umum tidak ada perubahan dari
bentuk aslinya, user dapat langsung melakukan upload ke aplikasi.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 16 dari 29
Formnya isinya sebagai berikut:
1) Kategori Pilihan drop down list
2) Keywords Free text
3) File yang akan diupload
b. Fungsi download (Microsoft Word, Microsoft Excel, dan/atau Pdf).
c. Fungsi notifikasi apabila ada informasi terbaru.
d. Fungsi email dan message board
e. Fungsi feedback untuk melihat manfaat adanya informasi ini.
Feedback berupa rating (mandatory) dan textbox (optional) dan hanya diinput oleh
user satu kali saja. Ketika user sudah input feedback akan terdapat otomatis reply yang
menyatakan ucapan terimakasih sudah mensubmit feedback, untuk selanjutnya
PPATK akan mengevaluasi feedback tersebut, dan dalam hal diperlukan informasi lebih
lanjut PPATK akan menghubungi user yang telah menyampaikan feedback.
b. Fungsi search, berdasarkan jenis dokumen (kategori informasi), dan tidak bisa search
sampai isi dokumen tapi hanya di keywords dokumen saja. Kecuali untuk daftar DTTOT,
Deradikalisasi, FTF, dan Kode Transaksi adalah bentuk Excel atau Word sehingga bisa
di-search sampai isi dokumen, berdasarkan nama atau tanggal lahir, atau judul
informasi. Formatnya : Excel, pdf, word.
II. Sisi Densus 88 dan stakeholders lainnya
Fungsi Informasi Umum yang berisikan sub fungsi sbb:
a. Fungsi download (Microsoft Word, Microsoft Excel, dan/atau Pdf).
b. Fungsi notifikasi apabila ada informasi terbaru
c. Fungsi email dan message board
c. Fungsi feedback untuk melihat manfaat adanya informasi ini. (apakah feedback ini
dapat direspon kembali)
d. Fungsi search, berdasarkan jenis dokumen (kategori informasi), dan tidak bisa search
sampai isi dokumen tapi hanya di keywords dokumen saja. Kecuali untuk daftar DTTOT,
Deradikalisasi, FTF, dan Kode Transaksi adalah bentuk Excel atau Word sehingga bisa
di-search sampai isi dokumen, berdasarkan nama atau tanggal lahir, atau judul
informasi. Formatnya : Excel, pdf, word.
III. Sisi PPATK
Fungsi Informasi Umum yang berisikan sub fungsi sbb:
a. Fungsi upload (Microsoft Word, Microsoft Excel, dan/atau Pdf).
b. Fungsi download (Microsoft Word, Microsoft Excel, dan/atau Pdf).
c. Fungsi notifikasi apabila ada informasi terbaru.
d. Fungsi email dan message board.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 17 dari 29
e. Fungsi feedback untuk melihat manfaat adanya informasi ini. (apakah feedback ini
dapat direspon kembali)
f. Fungsi monitoring history log PJK dan densus 88 dkk terhadap informasi umum, untuk
melihat apakah PJK dan densus 88 dkk melihat/tidak melihat atau download/tidak
download informasi umum ini.
• Monitoring user siapa saja yang melihat dokumen
• Monitoring user siapa saja yang mendownload dokumen
• Monitoring user siapa saja yang mengupload dokumen
• Monitoring rating feedback informasi umum
• Monitoring informasi umum yang ditolak oleh PPATK.
g. Fungsi statistik, untuk merekapitulasi PJK dan densus 88 dkk yang
memanfaatkan/tidak memanfaatkan informasi tsb (lihat/tidak melihat,
download/tidak download.
h. Fungsi search, berdasarkan jenis dokumen (kategori informasi), dan tidak bisa search
sampai isi dokumen tapi hanya di keywords dokumen saja. Kecuali untuk daftar DTTOT,
Deradikalisasi, FTF, dan Kode Transaksi adalah bentuk Excel atau Word sehingga bisa
di-search sampai isi dokumen, berdasarkan nama atau tanggal lahir, atau judul
informasi. Formatnya : Excel, pdf, word.
i. Di PPATK, ada fungsi untuk penyatuan informasi (pemadanan/match) dan
penyimpanan seluruh data di database. Misalnya beberapa PJK mengirimkan informasi
umum terkait kode transaksi yang lazim terkait pendanaan terorisme, PPATK akan
menyatukan informasi ini, dan membuat “list kode transaksi” hasil penggabungan
untuk disampaikan kembali kepada seluruh PJK dan stakeholders terkait.
4.3.4 Modul informasi khusus, dalam hal ini initial watchlist PPATK dan updating watch list
oleh PJK.
1) Informasi khusus berupa initial watch list terduga pendanaan terorisme beserta jaringannya
yang disediakan oleh PPATK, merupakan informasi dinamis dan wajib dilakukan pengayaan
oleh PJK. Hasil pengayaan PJK disebut updating watchlist.
2) Di dalam aplikasi ini, PPATK juga akan mengembangkan database pendanaan terorisme guna
kepentingan internal PPATK, yang bersumber dari penyampaian informasi dari pemangku
kepentingan, PJK, dan internal PPATK yang dikompilasi dan memungkinkan bagi PPATK untuk
memilah dari database tersebut mana yang akan dishare ke PJK sebagai watchlist PPATK.
Tabel watchlist PPATK juga diusulkan untuk disesuaikan untuk memudahkan pemilahan dan
kompilasi data dimaksud.
3) Informasi khusus memiliki klasifikasi informasi Rahasia. Pengguna Informasi yang berhak
mengakses Informasi dengan Klasifikasi Informasi rahasia adalah person in charge dari PPATK
dan PJK.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 18 dari 29
4) Untuk informasi khusus ini, PPATK menyampaikan 1 file excel “initial watch list” yang
berisikan nama-nama terkait pendanaan terorisme dan jaringannya yang disebarkan ke PJK,
untuk selanjutnya masing-masing PJK tersebut mengisi ke dalam masing-masing file PJK
apabila terdapat nama yang terkait dengan watch list. File ini (updating watchlist) hanya
dilakukan 1 kali pengkayaan oleh PJK (layer 1 pihak terkait transaksi) selanjutnya masuk ke
database PPATK untuk penyimpanan. Dalam hal terdapat updating watchlist dari PPATK,
PPATK hanya menyebarkan watchlist berisikan nama baru, selanjutnya PJK melakukan
pengkayaan 1 layer, dan disampaikan ke PPATK lagi. Di dalam aplikasi harus tersedia PPATK
dapat melakukan pemadanan data lama initial watchlist dengan data baru tersebut.
5) Dala hal terdapat detail Informasi aliran transaksi, maka akan disampaikan melalui aplikasi
SIPENDAR, sebagai attachment dengan format standar. Namun, tidak akan disimpan isi
transaksinya dalam database (hanya dalam bentuk attachment). Bisa diexport oleh user
PPATK dan PJK yang mengirim.
6) Bisnis proses initial watchlist yang berasal dari PPATK dan updating watchlist yang dilakukan
oleh PJK (Lampiran 6).
7) Menu/Fungsi yang dibutuhkan untuk bisnis proses ini, yaitu:
1. Sisi PPATK
a. Fungsi Upload
PPATK akan mengupload dalam bentuk form yang telah ditentukan PPATK, yang
sebagian informasi telah terisi untuk selanjutnya dilakukan update/pengkayaan oleh
PJK sebagai berikuut:
1) untuk Pengguna Jasa orang perseorangan meliputi:
• nama;
• tanggal lahir;
• tempat lahir;
• nomor induk kependudukan atau nomor dokumen identitas;
• nomor telepon (apabila ada);
• nomor rekening atau nomor kepemilikan produk;
• keterangan pengguna jasa/non pengguna jasa
• nama PJK lawan transaksi;
• tanggal transaksi; dan
• jenis transaksi.
2) untuk Pengguna Jasa Korporasi meliputi:
• nama Korporasi;
• alamat Korporasi;
• Nomor Pokok Wajib Pajak;
• nomor telepon (apabila ada);
• nomor rekening atau nomor kepemilikan produk;
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 19 dari 29
• keterangan pengguna jasa/non pengguna jasa
• nama PJK;
• tanggal transaksi; dan
• jenis transaksi.
b. Fungsi download
c. Fungsi validasi dalam hal terdapat duplikasi data pihak terkait yang merupakan lawan
transaksi pelaku.
Informasi watchlist atau informasi khusus maka validasi yang dimaksud adalah klik
‘accept’ apabila sudah diterima oleh PPATK, dan bukan memastikan bahwa data
tersebut adalah benar kerena tanggung jawab data adalah di PJK.
d. Fungsi email dan message board
e. Fungsi notifikasi apabila terdapat informasi baru dari PJK.
f. Fungsi feedback untuk melihat manfaat adanya informasi ini (feedback tidak dapat
direspon kembali/hanya satu arah)
g. Fungsi monitoring history log PJK terhadap informasi ini, untuk melihat apakah PJK
melihat/tidak melihat atau download/tidak download informasi ini.
h. Fungsi statistik, untuk merekapitulasi PJK yang memanfaatkan/tidak memanfaatkan
informasi tsb (lihat/tidak melihat, download/tidak download.
i. Fungsi penyatuan/penggabungan informasi (dari 1 watchlist menjadi banyak watchlist
berdasarkan jumlah PJK yang mengirimkan 1 layer pihak terkait) dan penyimpanan di
database.
Fitur penggabungan data yang duplikasi, maka yang duplikasi akan dipisahkan, dan
tidak digunakan lagi. Duplikasi apabila dengan parameter yang sama data tersebut
adalah sama. Parameter harus ditentukan sehingga aplikasi dapat memberikan
informasi jika data tersebut adalah sama. Dalam hal ini, akan ada action di PPATK untuk
memilih data mana yang akan digunakan (judgement manusia). Misalnya terdapat 2
profile untuk satu nama dengan tanggal lahir sama, tempat lahir sama dll. Maka Desk
TF/petugas yang ditunjuk akan memilih nama mana yang harus dipilih. Informasi yang
tidak dipilih akan disimpan ke tabel lain.
j. Adanya flag/penanda untuk data terduga pendanaan teroris yang initial data-nya
berasal dari PPATK sebelum jaringan menjadi banyak karena informasi PJK.
k. Fungsi search, berdasarkan nama atau tanggal lahir, atau judul informasi. Fungsi ini
bisa ‘content’ dan ‘ = ’. Fungsi search bisa dikombinasikan dengan parameter yang
berbeda, contoh nama dan tanggal lahir. Aplikasi dapat mencari nama yang
mengandung lebih dari 1 spasi atau tanda kutip.
l. Adanya fungsi untuk melihat apakah PJK terlambat atau tidak menyampaikan update
watchlist, dikarenakan ada fungsi lock setelah 7 hari kerja
2. Sisi PJK
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 20 dari 29
a. Fungsi notifikasi apabila terdapat informasi terbaru watchlist dari PPATK.
b. Fungsi Upload/input form
Akan ada dua jalur yang akan tersedia jika PJK ingin memperkaya informasi watch list.
✓ Input form di aplikasi SIPENDAR
✓ Upload file xml
Seharusnya upload dengan menggunakan file xml dengan alasan kualitas data. Tapi
disediakan juga form input oleh PJK lain yang tidak dapat mengembangkan aplikasi
sendiri untuk upload file xml. Memungkinkan untuk dibuka format lain (antara lain
excel).
PJK melakukan input dalam bentuk form yang telah ditentukan PPATK, yang berisi
informasi sebagai berikut:
1) untuk Pengguna Jasa orang perseorangan meliputi:
• nama;
• tanggal lahir;
• tempat lahir;
• nomor induk kependudukan atau nomor dokumen identitas;
• nomor telepon (apabila ada);
• nomor rekening atau nomor kepemilikan produk;
• keterangan pengguna jasa/non pengguna jasa
• nama PJK lawan transaksi;
• tanggal transaksi; dan
• jenis transaksi.
2) untuk Pengguna Jasa Korporasi meliputi:
• nama Korporasi;
• alamat Korporasi;
• Nomor Pokok Wajib Pajak;
• nomor telepon (apabila ada);
• nomor rekening atau nomor kepemilikan produk;
• keterangan pengguna jasa/non pengguna jasa
• nama PJK;
• tanggal transaksi; dan
• jenis transaksi.
Fungsi untuk upload didisable setelah 7 hari kerja. Jika PJK menemukan terduga baru
yang belum ada di initial watch list, maka PJK secara proaktif akan input form
tersendiri informasi terduga tersebut (form yang sama untuk update watch list sesuai
di atas).
Updating watch list yang 7 hari adalah untuk watchlist yang berasal dari PPATK. Apabila
itu bersifat proaktif atau inisiatif dari PJK maka tidak ada batas waktu, namun ada
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 21 dari 29
notifikasi bahwa ada updating secara proaktif dari PJK. Internal watch list dari PJK yang
disampaikan secara proaktif ke PPATK, sama dengan form di atas.
c. Fungsi koreksi, apabila PJK akan mengoreksi sebelum jangka waktu 7 hari kerja.
d. Fungsi lock, apabila permintaan informasi dipenuhi melebihi jangka waktu 7 (tujuh)
hari kerja sejak PPATK menyebarkan initial watch list.
e. Fungsi input
f. Fungsi submit
g. Fungsi download
Fungsi download watch list dalam bentuk pdf di PJK, dalam bentuk format excel dan
xml.
h. Fungsi email dan message board
i. Fungsi feedback.
Feedback sedianya untuk melihat kemanfaatan informasi bagi pihak tersebut diatas.
Oleh karena itu, bentuk feedback berupa rating 1 sd 5 (sgt bermanfaat, bermanfaat,
cukup bermanfaat, belum bermanfaat, tidak bermanfaat) yang sifatnya wajib diisi
dengan alasan berupa freetext yang sifatnya optional.
j. Fungsi search, berdasarkan nama atau tanggal lahir, atau judul informasi
4.3.5 Modul informasi spesifik, dalam hal ini termasuk penyampaian UN List dari PPATK
agar dilakukan langkah freezing without delay oleh PJK .
1) Informasi spesifik merupakan informasi yang disediakan PJK berdasarkan:
a. permintaan PPATK dan/atau Penegak Hukum dalam rangka kepentingan pencegahan
tindak pidana terorisme dan/atau pendanaan terorisme;
b. permintaan PPATK yang bersumber dari:
• permintaan proaktif PPATK atau reaktif dari permintaan Penegak Hukum yang
sedang menangani atau mengembangkan kasus tindak pidana terorisme dan/atau
pendanaan terorisme, termasuk penanganan permintaan informasi pengeboman
dalam jangka waktu 1X24jam; atau
• permintaan Pemangku Kepentingan selain Penegak Hukum berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
2) Informasi spesifik memiliki Klasifikasi Informasi sangat rahasia. Pengguna Informasi yang
berhak mengakses Informasi dengan Klasifikasi Informasi sangat rahasia adalah person in
charge dari PPATK dan Pemangku Kepentingan terkait yang mengajukan permintaan
informasi. Atas permintaan dan persetujuan Pemangku Kepentingan terkait, Kepala PPATK
dapat memberikan hak akses kepada person in charge PJK yang terkait dengan pemenuhan
informasi spesifik.
3) Termasuk informasi spesifik adalah penyampaian UN List dari PPATK agar dilakukan langkah
freezing without delay oleh PJK.
4) Bisnis proses informasi spesifik (Lampiran 7).
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 22 dari 29
5) Menu/Fungsi yang dibutuhkan untuk bisnis proses ini, yaitu:
I. Sisi Densus 88 dan stakeholders lainnya
a. Input atau upload data, dan submit (untuk inquiry baru atau update inquiry).
Densus 88 akan input inquiry spesifik di form, dengan field sebagai berikut:
1) Nama Instansi otomatis
2) Nama Petugas otomatis
Akan ada pilihan jenis pelaku korporasi atau perorangan. Jika Perorangan akan muncul
field dibawah ini:
1) Nama Terduga (optional)
2) Kategori Identitas: SIM, Passport, NPWP, KTP, KITAS (akan ada master jenis
identitas)
3) No Identitas (optional) dan bisa lebih dari satu
4) ATM (optional)
5) Nama Bank (optional)
6) No Rekening (optional)
7) Pilihan Keterkaitan dengan kasus sebelumnya (Ya atau tidak, jika Ya akan muncul
inquiry yang diminta sebelumnya, no inquiry– nama pelaku)
8) Tanggal Transaksi (optional), bisa diketik tanpa harus klik calendar
9) Rincian Kasus dan Permintaan Informasi (free text)
10) Pilihan apakah perlu mutasi rekening (Ya atau Tidak)
11) Attachment (Dokumen bisa KTP, ATM dll)
12) Bisa menambahkan pihak terkait (Klik Pihak Terkait) bisa perorangan dan/atau
korprorasi (optional)
Jika Korporasi akan muncul field dibawah ini:
1) Nama Korporasi
2) Jenis Korporasi (Yayasan, CV, PT dll)
3) Jenis Identitas: Ada pilihan (NPWP, SIUP, dkk)
4) No Identitas dan bisa lebih dari satu
5) Pilihan Keterkaitan dengan kasus sebelumnya (Ya atau tidak, jika Ya akan muncul
inquiry yang diminta sebelumnya, no inquiry– nama pelaku)
6) Rincian Kasus dan Permintaan Informasi (free text)
7) Pilihan apakah perlu mutasi rekening (Ya atau Tidak)
8) Tanggal Transaksi (optional), bisa ketik tanpa harus klik calendar
9) Bisa menambahkan pihak terkait (Klik Pihak Terkait) bisa perorangan dan/atau
korprorasi (optional)
Untuk rincian transaksi akan dipertimbangkan cut off mulai transaksi misalnya 3 bulan
terakhir dan treshold nominal transaksi. Akan dipertimbangkan juga apabila attachment
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 23 dari 29
disimpan kedalam database maka akan mempengaruhi performa aplikasi atau hanya
sebagai lampiran mutasi rekening dimana isi transaksi tidak disimpan (hanya filenya saja).
Namun demikian, DP menginginkan supaya rincian transaksi dapat diakomodir
didatabase, sehingga membutuhkan ada kajian pro dan kontra dari PTI, khususnya
mengenai:
• Apabila rincian transaksi pelaku dan satu layer lawan transaksi disimpan diaplikasi,
akan mempengaruhi performa aplikasi.
• Akibat yang akan terjadi apabila pemadanan data dikaitkan ke existing database
PPATK dan rincian transaksi pelaku dan 1 layer.
• Usulan sementara PTI adalah pemadanan data dibuat terpisah dari aplikasi SIPENDAR
dengan pertimbangan performa aplikasi dan pertimbangan lainnya.
b. Fungsi koreksi
c. Fungsi download
d. Fungsi email dan message board.
e. History yang dilakukan PIC Densus 88 dan stakeholders lainnya.
f. Data statistik al. inquiry yang telah disampaikan ke PPATK, inquiry yang di-follow up oleh
PPATK.
g. Feedback kemanfaatan informasi dari PPATK dan PJK (Densus 88 dan stakeholders lainnya
wajib memberikan).
h. Fungsi search berdasarkan nama atau tanggal lahir.
i. Notifikasi apabila PPATK telah memberikan informasi untuk pengembangan kasus.
II. Sisi PPATK:
a. Input atau upload data, dan submit (untuk inquiry baru atau update inquiry).
1) Jika informasi inquiry tidak ada di sistem aplikasi, maka PPATK mengajukan informasi
kepada PJK melalui sistem. PPATK akan melengkapi form yang ada di form input 4).I.a.
2) Jika informasi inquiry ada di sistem aplikasi, maka PPATK akan memberikan data yang
dibutuhkan ke Densus 88 melalui sistem aplikasi ini dan update informasi yang
diminta sesuai form yang ada di form input 4).I.a. (tidak melalui email). PJK harus
menyampaikan mutasi rekening kalau eskalasi ke PJK. Untuk menyampaikan
informasi mutasi rekening bukan input satu satu tetapi upload satu file (format XML).
User yang memberikan jawaban ke Densus 88 adalah pejabat/staf yang memiliki
kewenangan untuk menangani (misalnya DP atau Desk Terorisme). PTI diminta agar
menyediakan fungsinya lebih dulu.
3) PPATK mengupload UN List agar dilakukan langkah freezing without delay oleh PJK.
b. Fungsi validasi antara informasi dari Densus 88 dan stakeholders lainnya dengan PJK.
1) Pertama ke Staf PPATK yang akan memiliki kewenangan untuk menangani.
2) Staf PPATK akan ada action mengembalikan ke Densus 88 apabila informasi belum
lengkap dan apabila sudah lengkap maka staf PPATK akan input informasi yang
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 24 dari 29
diminta. Fieldnya: dilengkapi sesuai dengan form input 4).I.a di atas dan form lainnya
akan didiskusikan lebih lanjut (dengan Densus 88 dan unit kerja terkait). Jika ada
permintaan tambahan untuk pihak terkait yang baru karena ada perkembangan kasus
maka harus input lagi sesuai 4).I.a di atas.
3) Apabila diperlukan eskalasi, terdapat pilihan ke Ketua Kelompok (KK), staf/pejabat
pada unit kerja terkait, dan PJK lain (hanya boleh kesalah satu).
4) Jika eskalasi ke KK, maka akan ada text arahan terkait inquiry dan KK membalas di
text. Jika perlu koordinasi ke pihak lain dilakukan secara manual.
5) Jika eskalasi ke unit kerja terkait, akan ada text detail esklasi ke unit kerja terkait dan
unit kerja terkait membalas di text.
6) Jika eskalasi ke PJK akan ada pilihan dieskalasi ke PJK tertentu. SLA akan berjalan jika
eskalasi ke PJK dan akan ditentukan berapa lama waktunya. Jika PJK sudah
melengkapi informasi yang diminta maka informasi tidak langsung dapat dilihat
Densus 88 tetapi kembali ke staf PPATK untuk dilakukan evaluasi. Densus 88 dapat
melihat detail informasi spesifik jika staf PPATK sudah mengevaluasi informasi
tersebut. Kalau salah maka PJK harus koreksi datanya atau PJK bisa koreksi praoktif
jika PJK menyadari kesalahan submit informasi.
Contoh Kasus: Jika Densus 88 menemukan ATM pelaku dengan nama bank yaitu Bank X,
selanjutnya meminta informasi ke PPATK melalui aplikasi ini untuk inquiry detail pelaku
dan karena informasi yang diminta sangat minim, maka PPATK akan forward ke bank X
untuk mengirimkan informasi detail pelaku. Setelah Bank X mengirimkan informasi, maka
kemungkinan akan dapat informasi detail seperti : Nama, DOB, alamat, Tempat lahir dan
NIK. Berdasarkan informasi tersebut PPATK melakukan pemeriksaan nama dan informasi
lain terkait pelaku di database SIPESAT dan kemungkinan pelaku tersebut menjadi
nasabah di lebih dari satu PJK. Perlu dipertimbangkan dapat/tidaknya PPATK
memforward permintaan inquiry Densus 88 ke PJK lain tersebut di luar Bank X atau PPATK
langsung memforward informasi PJK tersebut ke Densus 88 untuk tindak lanjut, tanpa
melihat kemungkinan adanya informasi lain di bank selain Bank X.
Permintaan dan penyampaian informasi tetap harus satu pintu melalui PPATK. Oleh
karena itu, tidak otomatis Densus 88 berhubungan langsung dengan PJK. Tetap PPATK
selaku mediator. Tidak ada form penerusan data, PPATK akan menyampaikan sama
dengan yang PJK sampaikan, namun bisa di edit, karena ada kemungkinan PPATK
mendapatkan informasi lain di luar informasi yang PJK sampaikan untuk memperkaya
informasi bagi Densus 88.
c. Fungsi approve dan forward terhadap permintaan informasi Densus 88 dan stakeholders
lainnya.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 25 dari 29
Untuk kedua fungsi ini, sesuai penjelasan huruf b di atas. PPATK melakukan forward ke PJK
sesuai penjelasan huruf b di atas.
d. Fungsi reject atau hold
Reject maksudnya tolak. PPATK menolak inquiry apabila informasi kurang dan ada pilihan
sedang diproses (hold) jika belum ada tindak lanjut oleh PPATK.
e. Fungsi koreksi
f. Fungsi download
g. Fungsi email dan message board.
h. History yang dilakukan PIC PPATK.
i. Data statistik al. inquiry Densus 88 yang telah disampaikan ke PJK, inquiry Densus 88 dan
stakeholders lainnya yang di-follow up oleh PJK, inquiry PPATK ke Densus 88 dan
stakeholders lainnya dan yang sudah difollow up oleh Densus 88 dan stakeholders lainnya.
PPATK merupakan mediator dari permintaan informasi yang diajukan oleh Densus 88;
PPATK akan meneruskan permintaan tersebut kepada PJK sesuai kebutuhan Densus 88.
Report berupa data statistik yang menunjukkan:
• jumlah permintaan yang berasal dari Densus 88 selama periode tertentu,
• jumlah permintaan yang telah ditanggapi oleh PJK selama periode tertentu,
• jumlah permintaan Densus 88 yang telah ditanggapi oleh PPATK selama periode
tertentu,
• jumlah kasus yang datanya diminta oleh Densus 88 namun masih belum ditanggapi
oleh PPATK merupakan yang masih dalam proses (hold),
• kasus yang diminta oleh Densus 88 namun ditolak oleh PPATK merupakan kasus yang
ditolak (reject).
Apabila data statistik tersebut akan dilihat rinciannya maka akan keluar data:
• Tanggal Permintaan
• Diterima Dari
• Diteruskan Kepada
• Tanggal Penerimaan oleh PPATK
• Tanggal Penerusan Data Ke Densus 88
j. Feedback kemanfaatan informasi dari PJK serta Densus 88 dan stakeholders lainnya.
Feedback sedianya untuk melihat kemanfaatan informasi bagi pihak tersebut diatas. Oleh
karena itu, bentuk feedback berupa rating 1 sd 5 (sgt bermanfaat, bermanfaat, cukup
bermanfaat, belum bermanfaat, tidak bermanfaat) yang sifatnya wajib diisi dengan alasan
berupa freetext yang sifatnya optional.
k. Fungsi search berdasarkan nama atau tanggal lahir.
l. Notifikasi apabila Densus 88 meminta informasi serta PJK dan Densus 88 dan stakeholders
lainnya telah memberikan informasi untuk pengembangan kasus.
III. Sisi PJK:
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 26 dari 29
a. Notifikasi dari PPATK untuk permintaan informasi spesifik.
b. Fungsi input dan submit.
c. Fungsi download.
d. Fungsi email dan message board.
e. group chat, fungsi ini ada apabila Densus 88 dan/atau stakeholders lainnya mengusulkan
hak akses untuk koordinasi antara PPATK, Densus 88 dan/atau stakeholders lainnya, dan
PJK tertentu.
f. Fungsi history untuk melihat aktivitas PIC PJK.
g. Data statistik a.l. inquiry yang telah diterima, inquiry yang di follow up oleh PJK, dan lain-
lain.
h. Fungsi search berdasarkan nama atau tanggal lahir.
i. Feedback kemanfaatan informasi dari PPATK dan Densus 88 dan stakeholders lainnya.
j. Khusus untuk hasil download terhadap UN List, agar PJK melakukan langkah segera pada
kesempatan pertama melakukan pemadanan data tersebut dengan database internal PJK
dan dalam hal ditemukaan kesaman nama dan parameter lainnya, agar dilakukan langkah
freezing without delay oleh PJK.
4.3.6 Modul Konfirmasi Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris
1) PPATK dari internal memperoleh informasi umum yaitu daftar terduga teroris dan organisasi
teroris.
2) PPATK melakukan match DTTOT dengan data SIPESAT dengan parameter tertentu, yaitu
kemiripan nama 100% dan/atau nama dan tanggal lahir 100%. Pemadanan data DTTOT
dengan SIPESAT, sifatnya adalah konfirmasi ke PJK yang diketahui memiliki rekening atas
nama yang tercantum di DTTOT agar kalau 100% sesuai disampaikan sebagai LTKM
Pendanaan Terorisme.
3) PPATK melakukan pengecekan ke GRIPS LTKM untuk melihat sudah/belumnya PJK
menyampaikan LTKM pendanaan terorisme yang bersumber dari DTTOT.
4) PPATK melakukan match data SIPESAT dengan GRIPS LTKM pendanaan terorisme untuk
melihat sudah/belumnya PJK melaporkan LTKM pendanaan terorisme.
5) PPATK menyampaikan daftar hasil match tersebut kepada PJK sebagai konfirmasi. Pada saat
penyampaian DTTOT kepada PJK, PPATK juga menyertakan hal-hal yang harus dilakukan oleh
PJK.
6) Bisnis proses konfirmasi DTTOT (Lampiran 8).
7) Menu/Fungsi yang dibutuhkan untuk bisnis proses ini, yaitu:
I. Sisi PPATK
a. Fungsi upload
b. Fungsi submit
c. Fungsi email (formal) dan message board (informal)
d. Fungsi notifikasi
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 27 dari 29
e. Fungsi save/archive
f. Fungsi approve/reject
g. Fungsi download
h. Fungsi feedback untuk melihat kemanfaatan informasi ini bagi PJK.
i. Fungsi search untuk melihat informasi ini dengan penggunaan keyword tertentu.
j. Fungsi monitoring/log history untuk melihat apakah PJK melihat/tidak melihat
atau download/tidak download informasi ini.
k. Fungsi statistik untuk merekapitulasi informasi yang sudah disampaikan atau
masih dalam proses penyampaian, informasi yang sudah/belum di download.
II. Sisi PJK
a. Fungsi: download, dalam bentuk Microsoft Excel.
b. Fungsi input/upload data, dalam bentuk Microsoft Excel.
c. Fungsi notifikasi
d. Fungsi feedback untuk melihat kemanfaatan informasi ini bagi PJK.
e. Fungsi search untuk melihat informasi ini dengan penggunaan keyword tertentu.
f. Fungsi monitoring/log history untuk melihat apakah PJK melihat/tidak melihat atau
download/tidak download informasi ini.
g. Fungsi statistik untuk merekapitulasi informasi yang sudah disampaikan atau masih
dalam proses penyampaian, informasi yang sudah/belum di download.
5 Persyaratan Perusahaan dan Personil
5.1 Persyaratan Perusahaan
Perusahaan calon penyedia jasa harus dapat mengakomodir kebutuhan dan menunjukkan
konsistensi dengan metodologi yang diusulkan. Adapun kualifikasi perusahaan yang disyaratkan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Memiliki badan legal di Indonesia
2. Perusahaan telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam penyusunan Aplikasi di organisasi
yang setara atau lebih besar dengan PPATK sekurang-kurangnya 4 (empat) kali.
5.2 Persyaratan Personil
Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
1. System analyst
Sistem analyst minimal berpendidikan S1 dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun dalam
bidang analisa dan desain aplikasi sejenis yang dibuktikan dengan pengalaman terlibat dalam
project sebagai sistem analyst.
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 28 dari 29
6 Laporan
Jenis laporan yang harus diserahkan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa adalah:
1. Rencana Kerja
2. Jadwal Pelaksanaan
3. Progress Report setiap dua minggu sekali dalam bentuk hardcopy
4. Dokumentasi Teknis berupa
a. Spesifikasi Kebutuhan dalam bentuk diagram UML yaitu : activity diagram, interaction
overview diagram untuk setiap modul aplikasi SIPENDAR,
b. Spesifikasi sistem yang terdiri dari rancangan sistem, infrastruktur dan database (ERD)
c. Mockup aplikasi
5. Dokumen KAK
6. Risalah rapat dan absensi
7. Laporan Lain
Penyedia jasa harus membuat laporan-laporan lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
pengembangan aplikasi di Pusat Teknologi Informasi PPATK.
7 Waktu dan Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam waktu 120 hari kalender, System analyst yang disediakan
oleh Pihak Ketiga yang ditunjuk akan bekerja Bersama dengan tim Pusat Teknologi Informasi PPATK
dalam menggali kebutuhan user lebih mendalam dan detail.
Kegiatan Bulan ke-
5 6 7 8 9 10 11 12
Tahap 1 – Spesifikasi
Pengumpulan kebutuhan pengguna (gathering user requirement)
Tahapan 2 - Desain
Proses Perencanaan Spesifikasi teknis dan Design
Tahap 4 – Konfirmasi Desain
Presentasi dan Konfirmasi user interface (mockup aplikasi) kepada pengguna aplikasi
KAK Jasa Konsultan Perencanaan analisa aplikasi SIPENDAR Halaman 29 dari 29
8 Biaya yang Diperlukan
Untuk mendukung kegiatan pengembangan Aplikasi SIPENDAR, diperlukan anggaran sebesar
Rp. 94,390,000,- (sembilan puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah) termasuk
pajak.
Penanggungjawab
Kepala Pusat Teknologi Informasi
Muhammad Arief