kesulitan siswa dalam menulis karangan argumentasi …eprints.ums.ac.id/65344/10/naskah publikasi...
TRANSCRIPT
KESULITAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN
ARGUMENTASI KELAS X SMK NEGERI 1 NAWANGAN
Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
FARIDA ASMARANI
A 310 130 194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
iii
1
KESULITAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI
KELAS X SMK NEGERI 1 NAWANGAN
Abstrak
Penelitian ini mempunyai 3 tujuan. (1) Mendeskripsikan kesulitan siswa kelas
X di SMK Negeri 1 Nawangan dalam menulis karangan argumentasi dilihat
dari kelengkapan bagian-bagian utama karangan argumentasi, (2)
Mendeskripsikan kesulitan siswa dilihat dari kesesuaian isi karangan sebagai
karangan argumentasi, dan (3) Mendeskripsikan kesulitan siswa dilihat dari
kesesuaian isi karangan dengan judul karangan. Penelitian ini menggunakan
teknik simak catat untuk pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan
metode agih dan metode padan untuk analisis data. Hasil penelitian ditemukan
3 hal yaitu, (1) Kesulitan karangan yang tidak ada pendahuluan dan penutup,
dan karangan yang tidak ada penutup. Dari 20 karangan, ditemukan 7 karangan
yang tidak ada pendahuluan dan penutup, dan 9 karangan yang tidak ada
penutup (2) Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan argumentasi
dilihat dari kesesuaian isi karangan sebagai karangan argumentasi. Dari 20
karangan siswa 14 karangan yang isinya tidak sesuai dengan syarat karangan
argumentasi. (3) Kesulitan lainnya, berkaitan dengan kesesuaian isi karangan
dengan judul karangan. Dari 20 karangan, ditemukan 9 karangan yang isinya
tidak sesuai dengan judul karangan.
Kata kunci: Kesulitan, menulis, karangan argumentasi
Abstract
This study has three objectives. (1) Describe the difficulties students of class X SMK Negeri 1 Nawangan in essay writing argumentation views of the completeness of the major parts bouquet of argumentation, (2) Describe the student's difficulties views of conformity table of contents as a bouquet of argumentation, and (3) Describe the student's difficulties seen of the appropriateness of the contents essay with the title essay. This study used a technique refer to note for data collection. This study uses agih and unified method for data analysis. The research found three things: (1)Difficulties were no introductory essay and cover, and essay no cover. Of the 20 essays, found 7 essay that no introductory and concluding, and 9 essay no cover (2) Difficulties experienced by students in essay writing argumentation seen from the table of contents suitability as an argument essay. 14 of 20 essays student essay content is not in accordance with the terms bouquet of argumentation.(3) Other difficulties, with regard to the suitability of the contents essay with the title essay. Of the 20 essays, found 9 essay whose content does not match the title essay.
Keywords: Difficulty, writing, argument essay
2
1. PENDAHULUAN
Menulis merupakan proses kreatif untuk menuangkan gagasan, pikiran, dan ide
dalam bentuk bahasa tulis. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
akhir. Keterampilan berbahasa yang lengkap mencakup empat keterampilan yaitu:
(a) keterampilan menyimak, (b) keterampilan berbicara, (c) keterampilan membaca,
dan (d) keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa di atas, menulis
merupakan keterampilan yang sering dilakukan untuk melatih siswa dalam
menciptakan karya tulis. Hasil dari keterampilan menulis bisa disebut juga sebagai
karangan atau tulisan. Istilah menulis sering mengacu pada proses kreatif yang
ilmiah. Sementara mengarang sering dikaitkan pada proses kreatif yang bersifat
nonilmiah (Morsey dalam Tarigan, 2008:4). Menurut pendapat Nurgiyantoro
(2001:273) menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa.
Finoza (dalam Dalman 2015:137) menjelaskan bahwa karangan argumentasi
merupakan jenis karangan yang dapat membantu si pembaca merasa percaya dengan
pendapatan/argumentasi penulisannya. Menurut Keraf (2010: 3) argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain agar mereka percaya dan bertindak sesuai yang diinginkan penulis. Menurut
Dalman (2015:137) karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan
meyakinkan pembaca agar menerima atau megambil suatu doktrin , sikap, dan
tingkah laku tertentu.
Karangan argumentasi yang tersusun dengan baik dan sempurna, panjang
atau pendeknya karangan selalu mengandung tiga unsur utama, yaitu (1)
pendahuluan, (2) isi, (3) penutup (Tarigan, 2008:7). Setiap bagian karangan memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Bagian pendahuluan berfungsi menjelaskan secara singkat
ide pokok cerita atau tema karangan, bagian isi berfungsi sebagai jembatan antara
bagian pendahuluan dan penutup, dan bagian penutup berfungsi memberikan
kesimpulan, penekanan bagian-bagian utama serta melengkapi cerita.
Isi dalam sebuah karangan akan menggambarkan secara keseluruhan
(Akhadiah, 2012:46). Karangan mungkin menyajikan sebuah fakta (berupa benda,
kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu, dan sebagainya), pendapat atau sikap dan
tanggapan. Isi karangan hendaknya menyebutkan ciri-ciri utama atau apa yang
3
diungkapkan dari karangan, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang
akan diuraikan pada karangan tersebut. Isi karangan yang baik juga harus sesuai
dengan judul karangan.
Menulis karangan argumentasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
penulis untuk membuktikan sesuatu hal kepada pembaca. . Menurut Nurgiyantoro
(2014:67) untuk menemukan dan mengatasi persoalan yang muncul membutuhkan
kemampuan berpikir analitis, misalnya untuk mengetahui ketepatan kalimat dan diksi
serta organisasi gagasan dalam sebuah karangan diperlukan kerja analisis untuk
memastikan ketepatan atau ketidaktepatannya.
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati (Rubiyanto, 2009:51).
Menurut Sukmadinata (2012:60) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok.
Data yang digunakan peneliti adalah wacana yang tergolong kesulitan siswa
dalam menulis karangan argumentasi. Data diperoleh peneliti dengan membaca satu
per satu karangan argumentasi siswa, kemudian menyalin dan menganalisisnya,
supaya didapatkan karangan yang mengalami kesulitan. Sumber data dalam
penilitian ini kumpulan karangan argumentasi siswa kelas X SMK.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian teknik simak catat.
Proses menyimak dilakukan dengan membaca karangan argumentasi yang telah
ditulis oleh siswa kelas X di SMK. Proses mencatat dilakukan dengan mencatat
bagian-bagian utama pada karangan argumentasi, isi keseluruhan, dan judul pada
setiap karangan argumentasi siswa.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih.
Metode agih adalah cara yang digunakan dalam upaya menemukan kaidah dalam
tahap analisis data yang alat penentunya dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto,
2015:18-19). Peneliti dalam penelitian ini juga menggunakan analisis metode padan.
4
Menurut Sudaryanto (2015:15) metode padan adalah cara yang digunakan dalam
upaya menemukan kaidah dalam tahap analisis data yang alat penentunya di luar,
terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kesulitan Siswa dilihat dari Kelengkapan Bagian-bagian Utama Karangan
Argumentasi.
Karangan argumentasi yang tersusun dengan baik dan sempurna, panjang atau
pendeknya karangan selalu mengandung tiga unsur utama, yaitu (1) pendahuluan, (2)
isi, (3) penutup (Tarigan, 2008:7). Apabila dalam karangan tidak terdapat salah satu
bagian utama karangan, dapat dikatakan siswa mengalami kesulitan dalam menulis
karangan. Berikut adalah tabel kelengalapan bagian-bagian utama karanagan
argumentasi siswa.
Tabel 1 Kelengkapan Bagian-bagian Utama Karangan
No Nama Kelengkapan bagian-bagian utama
karangan
Pendahuluan Isi Penutup
1 Manfaat Teh √
2 Kegunaan Mobil √ √
3 Kecelakaan √
4 Jahe √
5 Masa Transisi √ √ √
6 Demokrasi Indonesia √ √
7 Kandungan Ubi Ungu √
8 Merawat Tanaman Hias √ √ √
9 Minat Membaca Minim √ √
10 Buah Mengkudu √
11 Transportasi Umum √
12 Buku √ √
13 Minuman Bersoda Memicu Gagal
Ginjal
√ √ √
14 Penambangan Minyak √ √
15 Obesitas √ √
16 Jeruk Nipis √
17 Bahaya Makan Terlalu Kenyang √ √
18 Tubuh Manusia versus Mesin Mobil √ √
19 Konduktor √ √
20 Dampak Internet terhadap
Perkembangan Perilaku maupun Pola
Pikir Anak dan Remaja
√ √ √
5
Berdasarkan tabel kelengkapan bagian-bagian utama karangan yang berjumlah
20 karangan, menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis
karangan argumentasi. Dari 20 karangan siswa ditemukan karangan yang tidak
memiliki pendahuluan dan penutup berjumlah 7 karangan, karangan yang tidak
memiliki penutup berjumlah 9, sedangkan 4 karangan lainnya sudah memenuhi
kelengkapan bagian-bagian utama karangan atau lengkap.
3.1.1 Karangan yang tidak ada pendahuluan dan penutup
Jahe
“Jahe atau zingeber otticinale merupakan tumbuhan rimpang yang
telah dikenal sejak dahulu. Jahe sering difungsikan sebagai bumbu
atau penyedap rasa alami. Selain dimanfaatkan sebagai rempah-
rempah tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai
penyakit, misalnya batuk dan panas dalam. Tinggi tumbuhan ini
sekitar 30 hingga 100 cm”. (isi)
“Daun tumbuhan jahe berbentuk menyirip dengan ukuran panjang
sekitar 15-23 cm dan lebar sekitar 8-15 cm. tumbuhan jahe memiliki
rimpang dan akar yang berbentuk jemari yang mengembang pada
bagian ruas tengah, jahe memliki rasa yang cukup pedas dan hangat
yang disebabkan oleh adanya senyawa keton yang disebut zingeron.
Di pasaran terdapat tiga jenis jahe, nyaitu jahe merah, jahe gajah,
dan jahe kuning”. (isi)
Bagian-bagian utama pada data 8 belum lengkap. Pada karangan ini paragraf
pertama dan paragraf kedua merupakan isi. Bagian isi yang merupakan inti dari
sebuah karangan. Pada karangan ini tidak terdapat pendahuluan dan penutup.
Jeruk Nipis
“Jeruk nipis merupakan tumbuhan perdu yang menghasilkan
buah dengan nama yang sama. Tanaman jeruk nipis tumbuh di
daerah terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Tanaman ini
dikembangbiakkan melalui semaian biji atau bibit cangkokan. Buah
jeruk nipis memliki kandungan vitamin c yang berkhasiat bagi
tubuh”. (Isi)
“Jeruk nipis dapat dibuat minuman dengan cara diperas dan
ditbah dengan air, aik dingin maupun hangat. Selain itu, buah jeruk
nipis juga mengandung saponin, lavonoida, minyak atsiri, linalin
asetat, geronil, astat, asam sitrat, kalsium, fosfor, vitamin B1, zat
besi, fellandren, dan sitral”. (Isi)
6
Pada karangan data 11 kelengkapan bagian-bagian utama karangan masih
belum terdapat bagian pendahuluan dan bagian penutup. Pada karanagan ini paragraf
pertama merupakan isi dan paragraf kedua merupakan isi.
3.1.2 Karangan yang tidak ada penutup
Kegunaan Mobil
“Dengan mobil penduduk semakin mudah berpindah. Bepergian
yang dahulu berbahaya dan penuh risiko, kini menjadi hal yang biasa.
Rumah yang jauh dari tempat kerja dan tempat hiburan tidalah menjadi
persoalan. Namun, mobilitas perorangan ini juga mempunyai banyak.
Mobilitas perorangan ini juga mempunyai banyak kerugian.
Masyarakat modern menjadi tidak akrab seperti dahulu lagi”
(Pendahuluan dan isi).
“Daerah pinggiran kota dipenuhi dengan persimpangan jalan
dan pinggiran kota dipadati lalu lintas. Sumber minyak sebagai bahan
bakar mobil terbatas, sementara penawaran dan permintaan dipersulit
oleh masalah politik. Apabila tidak dikendalikan, polusi dari knalpot
mobil membahagiakan pula. (Isi)
Pada karangan data 12 bagian-bagian utama karangan argumentasi belum
lengkap. Paragraf pertama termasuk pendahuluan dan isi serta paragraf kedua bagian
isi. Pada karangan 2 tidak terdapat kesimpulan atau bagian penutup.
Penambangan Minyak
“Perusahaan penyediaan layanan penambangan minyak
Halliburton mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK) terhadap 5000 orang karyawan. Keputusan ini diambil
lantaran Halliburton berusaha bertahan di tengah jatuhnya harga
minyak dunia”. (Pendahuluan)
“Sejak tahun 2015 lalu Halliburton sudah memangsa 25%
dari kuota karyawan. Penurunan harga minyak dunia hingga 70%
sejak pertengahan tahun 2014 telah memukul bisnis mereka. Dengan
keputusan tersebut Halliburton akan mengurangi jumlah karyawan
hingga separuhnya menjadi 22000 ketika rencana PHK seluruhnya
terselesaikan”. (Isi)
Pada karangan data 16 bagian-bagian utama karangan belum lengkap.
Karangan ini paragraph pertama merupakan pendahuluan dan pargraph kedua
merupakan bagian isi. Karangan ini tidak terdapat bagian penutup karangan.
7
3.2 Kesulitan Siswa Dilihat dari Kesesuaian Isi Karangan sebagai Karangan
Argumentasi
Isi karangan argumentasi menurut syarat argumentasi harus berisi pendapat,
pandangan, atau keyakinan penulis terhadap suatu permasalahan, memiliki data-data
faktual untuk meyakinkan pembaca, dan diakhiri kesimpulan berupa pendapat yang
lebih luas bukan merupakan penekanan cerita. Berikut tabel kesesuaian isi karangan
sebagai karangan argumentasi.
Tabel 2 Kesesuaian Isi sebagai Karangan Argumentasi
Karangan Kesesuaian Isi sebagai Karangan Argumentasi
Sesuai Tidak Sesuai
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
17 √
18 √
19 √
20 √ √
Jumlah 6 14
Berdasarkan hasil analisis data di atas, ditemukan siswa masih mengalami
kesulitan dilihat dari isi karangan yang tidak sesuai dengan syarat karangan
argumentasi. Hal tersebut dibuktikan dari 20 karangan, terdapat 14 karangan yang
isinya tidak sesuai dengan syarat karangan argumentasi isi dan 6 karangan lainnya
isinya sudah sesuai dengan syarat karangan argumentasi.
8
3.2.1 Karangan yang isinya tidak sesuai dengan syarat karangan argumentasi
a) Karangan yang berjudul Jeruk Nipis berisi mengenai pendeskripsian jeruk
nipis, yang dideskripsikan antara lain manfaat jeruk nipis, kandungan jeruk
nipis, dan cara perkembangbiakannya. Isi karangan pada karangan ini termasuk
karangan deskripsi, yaitu penjelasan mengenai jeruk nipis dan manfaatnya.
Dalam karangan ini tidak ada pandangan penulis terhdap suatu masalah. Dapat
dibuktikan dengan kutipan isi.
“Jeruk nipis dapat dibuat minuman dengan cara diperas dan ditbah dengan
air, aik dingin maupun hangat. Selain itu, buah jeruk nipis juga mengandung
saponin, lavonoida, minyak atsiri, linalin asetat, geronil, astat, asam sitrat,
kalsium, fosfor, vitamin B1, zat besi, fellandren, dan sitral”.
Jadi isi karangan bukanlah karangan argumentasi yang berisi pendapat
dan keyakinan penulis terhadap suatu masalah.
b) Karangan yang berjudul Buku berisi mengenai peminjaman buku pelajaran di
Sekolah oleh siswa. Akan tetapi siswa tidak menjaganya dengan baik dan
benar, banyak yang rusak dan sepertinya penjilidan dari buku pelajaran itu
sendiri kurang rapi. Dapat dibuktikan dengan kutipan.
” Seharusnya para peminjam buku sedia merawat dan menjaganya agar
tidak cepat rusak. Buku-buku pelajaran yang rusak tersebut segera
diperbaiki. Orang akan lebih peduli merawat bukunya sendiri daeipada buku
pinjaman”.
Jadi isi karangan tersebut bukanlah sebuah karangan argumentasi karena
karangan arguementasi harus berisi pandangan terhadap suatu masalah dan
dapat meyakinkan pembaca.
3.3 Kesulitan Siswa Dilihat dari Kesesuaian Isi Karangan dengan Judul
Karangan Argumentasi
Ditemukan karangan siswa yang isi karangan tidak sesuai dengan judul karangan.
Berikut tabel kesesuaian isi karangan dengan judul karangan argumentasi.
9
Tabel 3 Kesesuaian Judul Karangan dengan Isi Karangan
No Judul Karangan Kesesuaian Isi dengan Judul
Sesuai Tidak Sesuai
1 Manfaat Teh √
2 Kegunaan Mobil √
3 Kecelakaan √
4 Jahe √
5 Masa Transisi √
6 Demokrasi Indonesia √
7 Kandungan Ubi Ungu √
8 Merawat Tanaman Hias √
9 Minat Membaca Minim √
10 Buah Mengkudu √
11 Transportasi Umum √
12 Buku √
13 Minuman Bersoda Memicu Gagal Ginjal √
14 Penambangan Minyak √
15 Obesitas √
16 Jeruk Nipis √
17 Bahaya Makan Terlalu Kenyang √
18 Tubuh Manusia versus Mesin Mobil √
19 Konduktor √
20 Dampak Internet terhadap Perkembangan
Perilaku maupun Pola Pikir Anak dan Remaja
√
Jumlah 11 9
Berdasarkan hasil analisis tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa masih
mengalami kesulitan. Hal ini dibuktikan dari isi karangan yang tidak sesuai dengan
judul karangan. Dari 20 karangan, terdapat 9 yang isi karangannya tidak sesuai
dengan judul karangan dan 11 karangan lainnya isi karangan sudah sesuai dengan
judul karangan.
3.3.1 Karangan yang isi karangan tidak sesuai dengan judul karangan
a) Karangan yang berjudul Penambangan Minyak. Isi karangan pada karangan
berisi mengenai penambangan minyak yang terjadi di dunia. Halliburton yang
bertahan di tengah jatuhnya dengan harga minyak dunia. Jadi isi karangan
tidak sesuai dengan judul karangan, dapat dibuktikan dengan kutipan sebagai
berikut.
10
“ Penurunan harga minyak dunia hingga 70% sejak pertengahan tahun 2014
telah memukul bisnis mereka. Dengan keputusan tersebut Halliburton akan
mengurangi jumlah karyawan hingga separuhnya menjadi 22000 ketika
rencana PHK seluruhnya terselesaikan”.
b) Karangan 15 yang berjudul Masa Transisi berisi perkembangan remaja, nilai
yang harus diterapkan pada masa remaja. Masa remaja adalah masa transisi,
masa di mana remaja menemukan karakter dirinya sendiri. Jadi isi karangan
tidak sesuai dengan judul karangan. Dapat dibuktikan dengan kutipan.
“Para remaja wajib mendapatkan pendidikan karakter sehingga mereka
dapat mengarahkan diri pada kegiatan-kegiatan positif”
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Deatline-Buchman (2006).
Kesesuaiannya adalah sama-sama menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam
menulis karangan argumentasi. Bedanya penelitian Deatline-Buchman menemukan
kesulitan siswa dalam menuangkan gagasan utama karena keterbatasan kosakata. Hal
tersebut tidak ditemukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Peneliti menemukan
kesulitan yang lain, diantaranya adalah kesulitan dalam melengkapi bagian-bagian
utama karangan, kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian isi karangan dengan
syarat karangan argumentasi, dan kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara judul dengan isi karangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ariningsih (2012) memiliki persamaan dengan
penelitian ini, yaitu sama-sama menemukan kesulitan siswa dalam menulis karangan
argumentasi. Perbedaannya Ariningsih menemukan kesulitan siswa dalam pemilihan
diksi, penggunaan ejaan, dan membuat kalimat. Hal tersebut tidak ditemukan peneliti
dalam penelitian ini. Peneliti menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam
menulis karangan argumentasi lainnya. Penelitian ini menemukan kesulitan siswa
dalam melengkapi bagian-bagian utama karangan, kesulitan yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian dalam isi karangan sebagai karangan argumentasi, dan kesulitan
yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara judul dengan isi karangan.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Istiqomah (2012).
Keseuaiannya adalah sama-sama menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam
11
menulis karangan argumentasi. Perbedaannya Istiqomah menemukan kesulitan siswa
dalam menguasai kosa kata, mengembangkan ide, dan menyusun kalimat. Hal
tersebut tidak ditemukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Peneliti menemukan
kesulitan yang lain, diantaranya kesulitan dalam melengkapi bagian-bagian utama
karangan, kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian dalam isi karangan
sebagai karangan argumentasi, dan kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara judul dengan isi karangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Julianto (2014) memiliki persamaan dengan
penelitian ini, yaitu sama-sama menemukan kesulitan siswa dalam menulis karangan
argumentasi. Bedanya Julianto menemukan kesulitan siswa dalam menentukan tema.
Hal tersebut tidak ditemukan peneliti dalam penelitian ini. Peneliti menemukan
kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan argumentasi lainnya.
Penelitian ini menemukan kesulitan siswa dalam melengkapi bagian-bagian utama
karangan, kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian dalam isi karangan
sebagai karangan argumentasi, dan kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara judul dengan isi karangan.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati, dkk (2015) dengan
penelitian ini adalah sama-sama menemukan kesulitan siswa dalam menulis
karangan argumentasi. Bedanya Ambarwati, dkk. menemukan kesulitan siswa dalam
menentukan topik. Hal tersebut tidak ditemukan dalam penelitian ini. Peneliti
menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan argumentasi
lainnya, diantaranya kesulitan siswa dalam melengkapi bagian-bagian utama
karangan, kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian dalam isi karangan
sebagai karangan argumentasi, dan kesulitan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara judul dengan isi karangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Syamsuri, dkk (2016) memiliki persamaan
dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menemukan kesulitan siswa dalam menulis
karangan argumentasi. Perbedaannya Syamsuri menemukan kesulitan siswa dalam
menuangkan ide atau gagasan dengan media karikatur. Hal tersebut tidak ditemukan
peneliti dalam penelitian ini. Peneliti menemukan kesulitan yang dialami siswa
dalam menulis karangan argumentasi lainnya. Penelitian ini menemukan kesulitan
13
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Subarti. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Ambarwati, Yuni dkk. 2015. “Pembelajaran Keterampilan Menulis Karangan
Argumentasi (Studi Kasus di Kelas X Tata Busana Butik Smk Negeri 4
Sukoharjo)”. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya.
Volume 3 Nomor 2.
Ariningsih, Nur Endah dkk. (2012). “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam
Karangan Argumentasi Siswa Sekolah Menengah Atas”. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Volume 1, Nomor 1,
Desember 2012, ISSN I2302-6405.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Deatline-Buchman, A., & Jitendra, A. K. 2006. “Enhancing Argumentative Essay
Writing Of Fourth-Grade Students With Learning Disabilities”. Learning
Disability Quarterly. Vol.29(1). Hal. 39-54.
Julianto, Rio. 2014. “Kemampuan Menulis Paragraf Deduktif Siswa Kelas X
Madrasah Aliyah Negeri Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014”. E-journal,
Agustus 2014. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Istiqomah. 2012. “Kemampuan Menulis Paragraf Argumentatif Siswa Kelas X Sma
Negeri 1 Pelepat Ilir Kuamang Kuning Kabupaten Bungo Tahun Pelajaran
2010/2011”. Artikel Publikasi. Jambi: Universitas Jambi.
Nurgiantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:
Yogyakarta.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Muhammdiyah
University Press.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma Anggota APPTI.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
14
Syamsuri, Andi Sukri, dkk. 2016. “The Effectiveness of Caricature Media in
Learning Writing of Argumentation Paragraph”. Theory and Practice in
Language Studies, Vol. 6, No. 11.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Wulandari, Isti. Dkk. 2016. “Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Menulis
Argumentasi dengan Model Pembelajaran Think Talk Write dan Media
Audiovisual Pada Siswa Sekolah Menengah Atas”. Jurnal Penelitian Bahasa,
Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Volume. 4, Nomor 2, Oktober 2016,
ISSN I2302-6405.