ketik kespro

15
A. Konsep pertumbuhan dan perkembangan fetus Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum, (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Spermatozoon terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat bergerk cepat. Dalam pertumbuhan embrional spertagonium berasal dari sel-sel primitif tubulus-tubulus testis. Setelah janin dilahirkan, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami prubahan hingga masa pubertas tiba. Pada masa pubertas sel-sel spermatogonium tersebut di bawah pengaruh sel-sel interstisial Leydig mulai aktif menadakan mitosis, dan terjdilah spermatogenesis yang amat kompleks itu. Tiap tiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertma. Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua, spermatosit kedua membelh dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermaatid masing-masing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini kemudian ini kemudian tumbuh sermatozoon. Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, dan di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada kehamilan enam bulan. Sebagian besar ogonium mengalami perubahanm- perubahan pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari

Upload: hariyantilestari

Post on 20-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kespro

TRANSCRIPT

Page 1: ketik kespro

A. Konsep pertumbuhan dan perkembangan fetus

Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum,

(konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Spermatozoon terdiri atas tiga bagian yaitu

kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan

nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan

getaran ekornya spermatozoon dapat bergerk cepat.

Dalam pertumbuhan embrional spertagonium berasal dari sel-sel primitif tubulus-

tubulus testis. Setelah janin dilahirkan, jumlah spermatogonium yang ada tidak

mengalami prubahan hingga masa pubertas tiba. Pada masa pubertas sel-sel

spermatogonium tersebut di bawah pengaruh sel-sel interstisial Leydig mulai aktif

menadakan mitosis, dan terjdilah spermatogenesis yang amat kompleks itu. Tiap tiap

spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertma. Spermatosit

pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua, spermatosit kedua

membelh dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermaatid masing-masing memiliki

jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini

kemudian ini kemudian tumbuh sermatozoon.

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital

ridge, dan di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada

kehamilan enam bulan. Sebagian besar ogonium mengalami perubahanm- perubahan

pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium – oogonium ke arah korteks

ovarii. Pertumbuhan selnjutnya terhenti, oleh sebab yang belum diketahui sampai

folikel itu terangsang dan berkembang lagi ke arah kematangan. Sel yang terhenti

dalam profase meiosis dinamakan oosit pertama. Oleh rangsangan FSH meiosisi

(pembelahan ke rah pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body) pertama

disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berada di

dalam sitoplasma yang cukup banyak.

Proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan

pertama ovum, pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoon membuhi

ovum. Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina di sekitar porsio pada

waktu koitos. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum

uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus dapat sampai ke bagian ampulla tuba dimana

spermatozoon dapat memasuki ovum yang telah sia untuk dibuahi. Hanya satu

spermatozoon, yang mempunyai kemampuan (capacitation) untuk membuahi. Pada

Page 2: ketik kespro

spermatozoon itu ditemukan peningkatan konsentrasi DNA di nukleusnya, dan

kaputnya lebih mudah menembus dan diduga dapat melepaskan hialuronidase.

Ovum yang dilepaskan oleh ovarium disapu oleh mkrofilamen – mikrofilamen

fimbria infundibulum ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke

medial. Di tengah – tengahnya dijumpai nukleus yang berada dalam metafase pada

pembelahan pematangan kedua, terapung – apung dalam sitoplasma yang kekuning –

kuningan yakni vitellus. Masuknya spermatozoon ke dalam vitellus membangkitkan

nukleus ovum yang masi dalm metafase untuk pembelahan – pembelahannya.

Sesudah anafase kemudian timbul telofase, dan benda kutub (polar body) kedua

menuju ke ruang perivitelliana. Ovum sekarng hanya mempunyai pronukleus yang

haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang

haploid. Kedua pronuklei dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri

atas bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44

kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin , pada seorang pria X dan satu Y.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal

ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandug bayak zat asam amino

dan enzim. Dalm tiga hari terbetuk suatu kelompok sel – sel yang sama besarnya.

Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Dalam kavum uteri hasil kosepsi

mencapai stadium bastula. Pada stadium bastula sel – sel yang lebih kecil yang

membentuk dindng bastula, akan menjadi ptrofoblas. Trofoblas yang mempunyai

kemapuan – kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan

endometrium dalam masa sekresi, dengan sel –sel desidua. Umumnya nidasi terjadi di

dinding depan atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. Jika ndasi ini terjadi,

barulah dapat disebut adanya kehamilan.

Bila nidasi terjadi, mulailah insiasi sel –sel bastula. Sel – sel yang lebih kecil,

yang dekat pada ruang aksoselom, membentuk endoterm dan yolk sac, sedangkan sel

– sel yang lebih besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion. Di dalam

bastula terdapat suatu embryonaln plate yang di bentuk antara dua ruangan, yaitu

amnion dan yolk sac. Sel – sel fibroblas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan

melapisi trofoblas. Kemudian terbentuk chorionic membrane yang akan menjadi

korion. Trofoblas tumbuh tidak sama, dan terdiri dari dua lapisan. Di sebelah dalam

dibentuk lapisan sitotrofoblas (terdiri atas sel – sel yang monokleus) dan di sebelah

luar lapisan sinsisiotrofoblast, terdiri atas nukleus – nukleus, tersebar tidak rata dalam

sitoplasma.

Page 3: ketik kespro

Dalam tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan hormon human chorionic

gonadotropin. Produksi human chorionic eningkat sampai kurang lebih hari ke – 60

kehamilan kemudian turun lagi. Di duga bahwa fungsinya ialah mempengaruhi

korpus luteum untuk tumbuh terus, dan menghasilkan terus progesteron, sampai

plasenta dapat membuat ukup progesteron sendiri. Hormon korionik gonadotropin

inilah yang khas untuk menentukan ada tidaknya kehamilan. Hormon tersebut dapat

di temukan di daklam urine wanita yang hamil.

Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate yang terdiri dari tiga lapisan,

yakni sel – sel ektoderm, mesoderm, dan entoderm. Ruan amnion dalam tubuh dengan

cepat dan mendesak eksoselom, akhirnya dinding ruang amnion mendekati korion.

Mesoblas antara ruang amnion dan embrio mrnjadi padat, dinamakan body stalk, dan

merupakan hubungan antara embrio dan dinding trofoblas. Body stalk, menjadi tali

pusat. Di tali pusat terdapat pembuluh – pembuluh darah disebut dengan vascular

stalk. Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Di dalamnya terdapat

jaringan lembek, selei whatrton, yang berfungsi melindungi arteri umbilikales dan 1

vena umbilikalis yang berada di tali pusat. Kedua arteri dan satu vena tersebut

menghubungkan satu sistem kardiovaskuler janin dengan plasenta. Sistem

kardiovaskuler janin dibentuk pada kira –kira minggu ke 10. Orgganogenesis

diperkirakan selesai pada minggu ke dua belas, dan disusul oleh masa fetal dan

perinatal. Ciri – ciri tersebut di atas perlu diketahui jika pada abortus ingin diketahui

tuanya kehamilan. Trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua, termasuk

spiral atrerien dan vena – vena didalamnya. Akibatnya terbentuklah ruang – ruang

yang terisi oleh perdarahan dari pembuluh – pembuluh darah yang ikut dihancurkan.

Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan – ruangan intervillar dimana

villi koriales seolah – olah terapung – apung di antara ruangan – ruangan tersebut

sampai terbentuknya plasenta. Desidua yang idak dihancurkan oleh trofoblas

membentuk septa plasenta., yang dapat dilihat di bagian maternal plasenta.

Septa plasenta ini membagi plasenta dalam beberapa maternal cotyledon,

umumnya ditemukan 15 sampai 20 buah maternal cotyledon. Foetal cotyledon adalah

suatu kelompok besar villi koriales yang bercabang – cabang seperti pohon. Pada

plasenta diperkirakan terdapat 200 foetal cotyledon. Dari stiap cabang villi koriales

terdapat sistem vena serta arteri yang menuju ke vana umbilikalis dan arteri

umbilikalis. Sebagian besar cabang – cabang pohon itu tergantung di dalam ruangan

Page 4: ketik kespro

interviler yang berisi darah ibu yang mengandung banyak zat makanan dan zat asam

bagi janin.

Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan

lapisan korion. Plasenta tersebut dinamanakan jenis hemkorial. Disini jelas tidak ada

pecampuran darah antara janin dan ibu. Ada juga sel – sel desidua yang tidak dapat

dihancurkan oleh trofoblas dan sel – sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid

yang disebut lapisan ntabuch. Ketika melahirkan, plasenta terlepas dari endometrium

pada lapisan nitabuch ini. Disebabkan karena pada abortus dikuret terlalu dalam maka

jonjot – jonjot plasenta tumbuh diantara otot – otot miometrium (plasenta akreta) atau

dapat pula dijumapai plasenta perkreta yang dapat menimbulkan ruptur uteri spontan.

Ciri – ciri tua fetus

Tua kehamilan (dalam minggu sesudah hari

pertama haid terakhir)

Panjang fetus (dari puncak

kepala ke ujung sakrum)

Ciri – ciri

Organogenesis (8 minggu) 2,5 cm Hidung, kuping, jari – jari mulai membentuk. Kepala membungkuk ke dada

12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas, kelopak –

kelopak mata masih melekat, leher

ulai dibentuk, alat genetalia

ekterna mulai dibentuk, belum

berdiferensiasi.

Masa fetal (16 minggu) 16 – 18 cm Genetalia eksterna dibentuk dan

dapat dikenal, kulit merah dan tipis

sekali.

20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, opak dengan

rambut halus (lanugo)

24 minggu 30 – 332 cm Kelopak – kelopak mata terpisah,

alis dan bili mata ada, kulit

keriput.

Masa perinatal (28 minggu) 35 cm Berat 100 gram.

Page 5: ketik kespro

B. Fisiologi kehamilan

Masa kehiduppan intrauterin manusia secara umum dibagi menjadi dua thap periode,

yaitu masa embrional dan fetal.

1. Masa embrional

Masa embrional meliputi mas pertumbuhan intrauterin samapai usia kehamilan 8

minggu, ketika ovum yang dibuahi (zigot) mengadakan pembelahan dan

diferensiasi sel-sel menjadi organ yang hampir lengkap sampai terbentuk struktr

yang akan berkembang menjadi bentuk manusia. Proses pembentukan organ dari

tidak ada menjadi ada ini (organogenesis) pada beberapa sistem organ, misalnya

sistem sirkulasi, berlanjut terus sampai miggu ke-12 (trimester pertama

kehamilan).

2. Masa fetal

Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan minggu ke 8-12

sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan normal/aterm), ketika

organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang pesat, sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk

hidupdan berfungsi di dunia luar (ekstrauterin).

C. Tanda-tanda kehamilan normal

Pada kehamilan akan ditemukan tanda-tanda awal kehamilan, yaitu :

1. Tidak mendapat haid/menstruasi

Ini merupakan tanda pertama adanya kehamilan. Menstruas berhenti karena rahim

dipersiapkan untuk kehamilan. Sebaliknya anda mengetahui kapan hari pertama

haid terakhir (HPHT), yang dapat digunakan untuk menentukkan usia kehamilan

dan kapan perkiraan persalinan. Hal yang perlu diinngat adalah tidak mendapat

haid selain sebagai tanda awal kehamilan juga dapat disebabkan oleh faktor

lainnya.

2. Mual dan muntah

Dikenal sebagai “morning sickness” karena rasa mual dan muntah biasanya sering

terjadi pada pagi hari di bualn-bulan pertama kehamilan. Tetapi, mual muntah ini

juga dapat terjadi setiap waktu. Hampir 50% wanita hamil megalaminya, dengan

tingkat berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormnal yang

mendadak akibat kehamilan.

Page 6: ketik kespro

3. Sering buang air kecil

Terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar sehingga

menimbulkan rasa ingin buang air kecil karenapeningkatan hormon kehamilan.

Keluhan biasanya pada awal kehamilan, dan berkurang pada kehamilan setelah 12

minggu dan timbul kembali setelah kehamilan 28 minggu.

4. Mengidam

Beberapa wanita akan merasa mengingnkan makan-makanan tertentu. Ini terjadi

pada bulan-bulan pertama kehamilan. Belum diketahui secara ilmiah mengapa

rasa seperti itu timbul.

5. Payudara membesar

Payudara enjadi lebih besar dan kencang. Puting susu membesar dan berwarna

lebih gelap, kadang-kadang terasa gatal dan sakit serta lebih sensitif terhadap

sentuhan.

6. Sembelit atau konstipasi

Terjadi pada 50% wanita hamil, dan ni terjadi karena perubhan hormonal dan

penekanan rahim yang semakin membesar.

7. Rasa mengantuk

Timbul rasa mengantuk yang berlebihan meskipun sudah cukup tidur, yang bukn

disebabkan oleh kelelahan tetapi karena adanya perubahan hormonal selama

proses kehamilan.

Tanda-tanda kehamilan yang pasti :

1. Terasa adanya gerakan janin dalam rahim

2. Teraba adanya bagian-bagian janin

3. Terdengar adanya denyut jantung janin

4. Terlihat adanya gambaran janin melaui USG (ultrasonografi)

5. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 mingu atau 9 bulan 7 hari).

Page 7: ketik kespro

DAFTAR PUSTAKA

Yulaikhah, Lily. (2008). “KEHAMILAN : Seri Asuhan Kebidanan”. Jakarta : EGC.

Suririnah. (2008). “Buku Pintar Kehamilan & Persalinan”. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Huliana, Mellyna. (2001). “Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Ed.1”. Jakarta :

Puspa Swara.

Page 8: ketik kespro

KETIKAN FROZEN

Kontur fisik janin

Pada parus kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding abdomen

ibu, dan semakin mendekati masa ni kontur janin semakin jelas. Kadang-kadang, mioma

subserosa memilki ukuran dan bentuk sedemikian sehingga menyerupai kepala janin, bagian-

bagian tubuh janin, atau keduanya, sehingga terjadi kesalahan diagnosa yang serius. Dengan

demkian, diagnosa positif kehamilan tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan tanda ini.

Deteksi gonadotropin

Adanya gonadotropin korionik (hCG) di dalam plasma ibu dan ekresinya durin merupakan

dasar bagi uji endrokin untuk kehamilan. Hormon ini dapat ditemukan didalam cairan tubuh

dengan salah satu dari berbagai teknik bioassay atau immunoassay milan oleh ibu

gonadotropin korionik penting bagi pengenalan kehamilan oleh ibu karena hormon ini

bekerja “menyelamatkan” korpus luteum, tempat utama pembentukan progesteron selama 6

minggu pertama. Hormon ii mencegah involusi korpus luteum.

3. Bukti positif kehamilan (pasti haml)

Tiga tanda positif kehamilan adalah :

1. Indentifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja jantung

wanita hamil.

2. Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeiksaan

3. Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan teknik

sonografik atau pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh

kedua kehamilan.

Kerja jantung janin

Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat memastikan diagnosa

kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasikan dengan auskultasi

menggunakan fetoskop khusus, ultrasosnografi dengan prinsip dopler, dan

sonografi.

Page 9: ketik kespro

Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi menggunakan

stetoskop rata-rata pada usia kehamilan 17 minggu, pada usia kehamilan 19

minggu, denyut jantung janin dapat di deteksi pada hampir semua wanita

hamil yang tidak kegemukan. Frekuensi denyut jantung janin pada tahap ini

dan sesudahnya berkisar antara 120-160 dpm dan terdengar sebagai bunyi

ganda mirip detak jam dibawah bantal. Pada sebagian besar masa kehamilan

janin bergerak bebas dalam cairan amnion dan karena itu tempat pada

abdomen ibu untuk mendengar bunyi jantung janin dengan jelas dapat

berubah-ubah. Dengan menggunakan peralatan dopler yang tepat, kerja

jantung janin hampir selalu dapat dideteksi pada usia kehamilan 10 minggu.

Pada bulan-bulan kehamilan selanjutnya, pemeriksaan seing dapat mendengar

suara selain suara yang dihasilkan oleh kerja jantung janin yang tersering

adalah :

1. Desir tali pusat

2. Desir uterus

3. Suara akibat gerakan janin

4. Denyut ibu

Suara seperti berkumur-kumur yang dihasilkan oleh berjalannya gas atau

cairan melalui usus ibu.

Dengan auskultasi abdomen, denyut ibu sering terdengar secara terpisah, dan

pada sebagian wanita, denyut aorta terdengar sangat keras. Kadang-kadang

sewaktu pemeriksaan, denyut ibu dapat menjadi sedemikian cepat sehingga

mirip dengan bunyi jantung janin.

Persepsi gerakan janin

Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksaan setelah usia kehamilan 20

minggu. Gerakan janin memperlihatkan intensitas yang bervariasi dari gerakan

halus pada awal kehamilan sampai gerakan nyata pada periode selanjutnya,

yang kedang-kadang juga dapat dilihat selain dapat diraba. Kadang-kadang

sensasi yang agak mirip dapat ditimbulkan karena kontraksi otot abdomen atau

Page 10: ketik kespro

peristaltis usus, walaupun hal ini seyogyanya tidak mengelabui pemeriksaan

yang berpengalaman.

Deteksi kehamilan secara ultrasonografi

Pemakaian sosnografi transvaginal telah menimbulkan revolusi dalam

pencintraan kehamilan tahap awal dan perkembangannya. Dengan sonografi

abdomen, kantong gestasi dapat dilihat hanya setelah usia kehamilan 4 sampai

5 minggu sejak menstruasi terakhir. Pada hari ke-35 semua kantung gestasi

normal seyogyanya sudah terlihat dan setelah 6 minggu, denyut jantung

seharusnya sudah terdeteksi. Pada minggu ke-8, usia gestasi dapat

diperkirakan secara cukup akurat. Sampai minggu ke-12, tiap milimeter

panjang puncak kepala-bokong merefleksikan pertambahan usia gestasi 4 hari.