key informan nama agu: lesmana s jabatan : kepala bagian ... filedan wartawan tinggal mengolah...

20
Key Informan Nama : Agus Lesmana Jabatan : Kepala Bagian Humas Waktu : 10 Desember 2014 Tempat : Kantor Kemenpora Jakarta MF : Seperti apa pelaksanaan Press Conference yang ada di Kemenpora dan apa yang yang melatar belakanginya? AL : Biasanya kita mengadakan pressconference ada informasi baik itu dari Menteri, Sesmen, Deputi atau, Asdep terkait informasi-informasi yang ingin disampaikan ke masyarakat lewat media contohnya adalah pembentukan tim sembilan kita mendapat arahan dari Pak Menteri, kemudian Humas berkoordinasi terkait dengan mekanismenya, karena saya sebagai Kabag berkoordinasi dengan Kasubag media massa terkait dengan penyiapan tempat undangan media banyak atau sedikitnya media yang diundang pada kegiatan press conference tergantung kebutuhan. Intinya sih Pressconference di Kemenpora mendapat arahan dari pejabat tinggi di Kemenpora bukan hanya tim sembilan apapun yang harus di informasikan kepada masyarkat kita bantu publikasikan. Kadang yang menimbulkan tantangan dalam Pressconference disini kalo perintahnya datangnya cepat bisa dikatakan mendadak tapi mereka mau untuk dipublikasikan, tapi disini humas tetep mengakomodir suka ngga suka kita harus jalankan dengan segala keterbatasan kita tetap laksanakan dan

Upload: ngoque

Post on 07-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Key Informan

Nama : Agus Lesmana

Jabatan : Kepala Bagian Humas

Waktu : 10 Desember 2014

Tempat : Kantor Kemenpora Jakarta

MF : Seperti apa pelaksanaan Press Conference yang ada di Kemenpora

dan apa yang yang melatar belakanginya?

AL : Biasanya kita mengadakan pressconference ada informasi baik itu dari

Menteri, Sesmen, Deputi atau, Asdep terkait informasi-informasi yang

ingin disampaikan ke masyarakat lewat media contohnya adalah

pembentukan tim sembilan kita mendapat arahan dari Pak Menteri,

kemudian Humas berkoordinasi terkait dengan mekanismenya, karena

saya sebagai Kabag berkoordinasi dengan Kasubag media massa terkait

dengan penyiapan tempat undangan media banyak atau sedikitnya media

yang diundang pada kegiatan press conference tergantung kebutuhan.

Intinya sih Pressconference di Kemenpora mendapat arahan dari pejabat

tinggi di Kemenpora bukan hanya tim sembilan apapun yang harus di

informasikan kepada masyarkat kita bantu publikasikan. Kadang yang

menimbulkan tantangan dalam Pressconference disini kalo perintahnya

datangnya cepat bisa dikatakan mendadak tapi mereka mau untuk

dipublikasikan, tapi disini humas tetep mengakomodir suka ngga suka

kita harus jalankan dengan segala keterbatasan kita tetap laksanakan dan

prescon yang kita adakan berjalan lancar.”

MF :Sepertiapapressbriefing/diskusikamisanyangadadiKemenpora?

Untukapadiskusikamisandiselanggarakan?

AL : “Kalo diskusi kamisan ini, hampir sama sebenernya sama press

conference, bedanya kalo diskusi kamisan ini setiap minggunya kita harus

menyiapkan tema-tema yang baru, tapi tidak terlepas dari isu-isu tentang

kepemudaan dan keolahragaan. Media-media yang kita undang itu hampir sama

kaya press conference, kita mengundangnya pun ga melalui surat tapi BB aja.”

MF : Bagaimana media gathering di kemenpora serta apa manfaat yang

didapatkan humas dalam menyelengarakan mediagathering?

AL :“Media gathering itukan sifatnya mengundang, sambil kita berdiskusi.

Biasanya dilaksanakan pada akhir tahun yah bisa dikatakan sebagai evaluasi, dan

kita tampilkan narasumber. sebenernya modelnya kaya seminar tapi dia modelnya

round table bukan classroom. Penyenggaran media gathering itu yang penting

menurut saya pesan nya bisa sampai secara maksimal. Dari penyelenggaraan

media gathering yang kita dapatkan adalah kita dapat lebih dekat dengan

wartawan ataupun bisa juga dengan redaksi.”

MF :Bagaimana PressreleasediKemenpora?apakahmenggunakan5w+1h?

AL : “ Press release yang kita keluarkan pasti mengandung 5W + 1H, selain

sebagai kaidah jurnalistik, tapi juga sebagai kelengkapan informasi karena dengan

adanya 5W + 1H otomatis kita memudahkan temen wartawan buat nulis berita,

dan wartawan tinggal mengolah berita yang kita udah buat releasenya.”

MF : Pendekatan seperti apa yang dilakukan humas dalam menjaga hubungan

baik dengan wartawan?

AL :“ Pendekatan Humanist itu sangat penting kalo menurut saya, saya juga

pernah ngejalanin professi sebagai reporter dan kalo ada Humas yang welcome

sama kita itu sangat membantu kita. Maka dari itu saya menarapkan strategi

hubungan personal yang kuat.”

MF : Bagaimana strategi Humas jika pressconference yang diselenggarakan

tidak tepat waktu?

AL :“sebenernya strateginya sederhana aja, biasanya kalo prescon itu telat

lebih dari 1 jam saya turun langsung buat nemuin temen-temen media, kitakan

mengundang bisa sampai 30 media jadi satu persatu kita sapa, disatu sisi saya

menugaskan pak hari (Kasubag hubungan media massa) buat koordianasi supaya

press conference segera dilaksankan. strategi lainnya kita menyiapkan snack buat

temen media”.

MF : Ada suara dari rekan media bahwa diskusi kamisan itu tidak ada output

yang dihasilkan, apa tanggapan bapak?

AL : “output dari diskusi kamisan pasti ada, ngga mungkin ngga ada. harus

menaati peraturan juga kita harus punya paying hukum, kaya perbaikan venue kan

harus koordinasi dulu sama pihak-pihak terkait, ngga seperti makan cabe sekarang

makan sekarang juga pedes, ada tahapan tahapan yang harus kita lakukan menaati

proses yang ada juga penting. jangan sampe niat baik malah jadi petaka,

kedepannya humas lebih aktif dalam memberi informasi mengenai output yang

telah di capai”.

MF : adanya regulasi dari Kemenpan mengenai dilarangnya lembaga

pemerintahan berkegiatan atau rapat di hotel, lalu strategi apa yang dilakukan

Humas untuk tetap menyelebggarakan media gathering.

AL : “mengenai regulasi Kemenpan larangan kegiatan di hotel, saya

memikirkan alternatif tempat lain, bisa saja kita design salah satu tempat di

Kemenpora supaya suasana nyaman, media gathering itukan kegiatannya jarang

setahun bisa sampai satu sampai dua kali, untuk itu kita bener-bener menjamu

wartawan dengan baik. namun, yang terpenting menurut saya dari pelaksaan

media gathering itu adalah hubungan baik yang makin harmonis, supaya kita

gampang kalo mau kegiatan publikasi.”

MF : Apakah benar penyelenggaraan coffe morning di Kemenpora selalu tidak

tepat waktu?

AL :“yah memang keterlambatan coffe morning itu sering terjadi, tapi tidak

telalu lama. Karena coffe moring itu lebih crowded dari presscon. Langkah

antisipasi kita adalah untuk membuat tim kepanitian khusus ada yang bergerak

buat nemenin wartawan disisi lain kita mengusahakan narasumber-narasumber

yang hadir untuk datang tepat waktu. Satu sama lain saling berkoordinasi supaya

penyelenggaraan berjalan tepat waktu tapi dengan cara yang halus”.

Key Informan

Nama : Harry Firmansyah

Jabatan : Kepala Subbagian Hubungan Massa

Waktu : 11 Desember 2014

Tempat : Kantor Kemenpora Jakarta

MF : Seperti apa peliputan road show yang dijalankan Humas Kemenpora ?

HF : Kegiatan liputan roadshow di Kemenpora yang mengajak media bisa itu

keluar negeri, bisa juga ke luar kota. Sifatnya wartawan yang kita ajak untuk

meliput pak menteri, jadi program-program yang dijalankan Kemenpora diluar

kota bisa dipublikasikan oleh wartawan yang kita ajak untuk liputan roadshow di

Kemenpora”.

MF : bagaimana pelaksanaan mengenai kegian press receptions?

HF : “ Humas juga menyelenggarakan kegiatan press steatment, jadi peran

humas harus menjembatani institusi dengan media, contohnya waktu itu ada

launching floor ball banyak yang bertanya olahraga apa ini? Nah kita disini

menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media massa yang

penjelasan-penjelasan itu keluar dari pejabat di Kemenpora dan stakeholder

seperti Koni.”

MF : Bagaimana kegiatan press steatment di Kemenpora? HF : “Hubungan baik yang kita jalani dengan media massa memudahkan

untuk yang namanya press steatment mengenai sebuah informasi yang

diperuntukan kepada masyarakat, jadi kalo ada media yang nanya-nanya

mengenai informasi yang lebih detail bisa lewat by phone karena kedekatan yang

kita miliki sama media jadi saling menguntungkan kedua belah pihak, dari sisi

humas mendapatkan publikasi, dari media mendapatkan informasi.”

MF : Lalu bagaimana kegiatan Press interview

HF : “dalam Press interview intinya kita berkoordinasi baik itu dengan media,

maupun dengan protokolnya karena, protokol yang akan menyampaikan bahwa

ada rekan media yang ingin melakukan press interview. Disini Humas sebagai

jembatan penghubung dalam menjalin komunikasi dengan public lewat media.”

MF : Bagaimana tanggapan bapak mengenai kegiatan medria relations yang

dianggap sebagai ajang pencitraan?

HF : “ Anggapan Pencitraan itu memang bisa aja, tapi, kita balik lagi tentang

fungsi kita sebagai Humas Pemerintah yaitu publikasi kepada masyarakat

berkaitan dengan kegiatan yang sudah kita lakuin. Apalagi di era yang sekarang

dituntut adanya transparansi di lembaga pemerintah, yah untuk melakukan

transparansi itu kita harus melakukan hubungan dengan wartawan, agar pesannya

sampai ke wartawan.”

MF : adanya suara dari rekan media mengenai tidak adanya rolling di

peliputan road show apa tanggapan bapak? Apa langkah Humas mengenai

peliputan rotasi

HF : “Liputan roadshow itu sebenernya ada rotasi, Cuma dalam lingkup yang

sangat kecil, misalkan enam media itu dibagi menjadi tiga dalam kegiatan diluar

kota, jadi yang kita berangkitin dua-dua, makanya ada persepsi wartawan yang

liputan keluar kota itu-itu aja. Ini masukan yang bagus jadi kita kedepannya

melakukan rotasi yang besar-besaran supaya menjangkau rekan-rekan media buat

ikut liputan road show”.

Informan

Nama : Thibaz

Media : Koran Jakarta

Waktu : 15 Desember 2014

Tempat : Bengawan Solo Senayan Jakarta

MF : Apakah anda pernah di fasiltasi atau di mudahkan humas

Kemenpora dalam pekerjaan sebagai wartawan?

TB :“waktu itu saya pernah mas ditugasin kantor buat bikin profil

Imam Nahrawi Menpora yang baru, dan saya tanya ke staff humas di Menpora

langsung di tanggepin, dan coba difasilitasin dan buat saya ini ngebantu banget

buat kerjaan wartawan.”

MF : Setujukahandadenganbadnewsisgoodnews?laluapakahanda

menulisberitadenganhaltersebut?

TB : Ya, bisa. Karena biasanya menceritakan keburukan orang

lebih menjual ketimbang mengembar‐gemborkan tentang kebaikan

seseorang. Misalnya, soal kebobrokan PSSI yang dinilai gagal dalam

pembinaan timnas. Orang lebih tertarik untukmembicarakan kebobrokan

PSSI, atau apa yang sudah dilakukan PSSI. Ketimbang Timnas yangmeraih

prestasi. Tapi engga tertutup kemungkinan, timnas U‐19waktu juara Piala

AFFbeberapawaktu lalu,misalnya.Walau itugoodnews,bisamenarik juga

untuk ditulis. Contoh lain, Tim Sembilan bentukan Kemenpora yang

tujuannyauntukmengawasikinerjaPSSI. Satusisiinimenjadiberitaburuk

bagiPSSIkarenadianggaptidakbecusmembinaklubdantimnas.Tapibagi

waratwan olahraga ini menjadi berita bagus karena membicarakan

sepakbolaadalah sesuatuyangseksi. Secaraselama iniPSSI,dinilaiarogan,

sampai samapi susah tersentuh , even itu pemerintah sendiri. Jadi saya

setujubadnewsisgoodnews”.

MF : Pernahkah diarahkan Humas Kemenpora dalam penulisan berita

agar isi berita menjadi positif?

TB : “Sejauh ini belum pernah diminta untuk hal seperti itu, karena

biasanya tulisan yang saya buat itu bertujuan agar Pemerintah dalam hal ini

Kemenpora mempercepat sebuah proses kebijakan. seperti soal keppres Asian

Games. Agar paying hokum persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 bisa

segera terbit. Walaupun kesannya negatif pemberitaannya, humas gak masalah.

Oke oke aja asalkan memang beritanya berdasarkan cover both side”.

MF : Menurt anda apakah kekurangan Humas Kemenpora dalam

penyelenggaran diskusi kamisan?

TB : “Saya sering diundang sama Humas disini buat dateng ke acara

kamisan tapi kalo tema yang diangkat kurang menarik jadi aga segen buat dateng,

kalo beritanya biasa aja. soalnya kalo di koran halamannya sedikit jadi ada

kebijakan redaksional.

Informan

Nama : Bayu

Media : Antara

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : Menurut anda selama meliput apakah kelamahan di Humas Kemenpora?

BY : “Koordinasi internal dikalangan kemenpora terkait kegiatan

misalkan yah mas kaya kemarin, undangan nya tentang Olympian sebenernya

bagus kalo buat diangkat apalagi menjelang persiapan olimpiade 2016 di brazil

tapi mendadak malah di alihkan beritanya tentang menpora mengajar di sma 16

dan kurang eyecatching jadi percuma tidak sesuai dengan harapan. Dan

beritanyapun kurang menarik dibandingkan dengan Olympian”.

MF : Menurut anda apakah peranan Humas Kemenpora untuk

wartawan?

BY : “Humas menurut saya cukup punya peran penting dalam sebuah

perusahaan. Karena dengan adanya Humas, hubungan antara media dengan

perusahaan tertentu bisa terjalin dengan baik. Seperti misalnya, Kementerian

Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Satu sisi seorang menteri butuh juga di

publis atau dikenalakan kepada masyarakat tentang kinerja dia, program dia untuk

memajukan olahraga, atau terobosan –terobosan yang diyakini bisa mendongkrak

prestasi olahraga Indonesia. Pesan ini tak akan bisa tersampaikan kepada khalayak

umum, jika tidak ada peran Humas yang menjalin hubungan dengan media yang

baik. Pasalnya, dari medialah, Masyarakat tahu tentang apa itu Kemenpora, atau

program-program yang dilakukan masyarakat. Contoh lain, soal Menpora yang

ingin melibatkan masyarakat umum dalam program desain kostum atlet untuk

menghadapi single atau multievent. Pesan tak akan tersalurkan jika dari humas

tidak member informasi kepada media untuk menyebarkannya”.

Informan

Nama : Fadzrin

Media : Beritas Satu Tv

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : Menurut anda apakah peranan Humas Kemenpora untuk wartawan?

FZ : “Humas Kemenpora kalo sama wartawan, setau saya sebagai sebagai

jembatan penghubung untuk bisa wawancara menanyakan kebenaran atas isu yang terjadi

pada pihak terkait jadi kita dimudahkan mas ngga dilempar-lempar tapi langsung

difasilitasi.

Informan

Nama : Raya

Media : Detik

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : menurut anda bagaimana fasilitisas media center Kemenpora,

apakah menunjang pekerjaan untuk menulis berita?

RY : “Kalo sekarang sih iya ngerasa kebantu banget sama fasilitas

media centernya, kadang saya pulang sampe malem buat nulis

berita, media centernya tetap nyala, internetnya juga ngga putus-

putus dan wifi nya ngga usah pake password. kalo dulu itu

internetnya kadang muncul kadang ngga, jadi kita agak keteter buat

ngirim berita ke redaksi kalo sekarang udah mendingan

fasilitasnya.”

MF : Menurut anda apakah peranan Humas Kemenpora untuk

wartawan?

RY : “kalo buat saya humas salah satu sumber informasi, kalo mau

tanya tinggal nanya sama humas, contohnya nih waktu itu pernah nanya sama

humas berkaitan tentang apa aja program kerja Menteri yang baru”.

MF : Menurut anda apa kekurangan Humas dalam penyelenggaran

Press conference ?

RY : “Materi yang diangkat kurang menarik, misalkan yah mas

kemenpora ngundang media dan tema yang diangkat tentang kepemudaan jadi

jauh dengan isu hangat jadi kurang menarik minat pembaca dan kemungkinan

berita itu naik kecil.”

MF : Pandangan anda tentang diskusi kamisan?

RY : “Kadang kadang ngga ada outputnya jadi hanya sekedar wacana

tapi kita ngga melihat adanya tindak lanjut dari tema yang diangkat misalkan

bahasan tentang sport science bukan pertama kali ini diwancanakan dalam diskusi

yang di gelar di kemenpora tapi sampai sekarang belum ada tindakan dari

pemerintah dari hasil diskusi tersebut, padahal tujuan media ngangkat isu itu

supaya masyarakat tau kalo pemerintah aware dengan hal tersebut tapi ditungu-

tunggu sama atlet ngga ada realisasinya.

Informan

Nama : Petrus

Media : Balipost

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : Menurut anda apakah peranan Humas Kemenpora untuk

wartawan?

PR : “Humas itu sangat penting ngebantu juga kerjaan kita, kalo ada

apa-apa biasanya saya datang langsung ke Humas, kalo cari informasi-informasi

tentang pak menteri juga dilayanin sama Humasnya intinya mereka welcome

sama kita”.

MF : Menurut pandangan anda liputan ke luar daerah wartawan yang

diselenggarakan Humas Kemenpora?

PR : “Menurut saya wartawan ikut ke presstour jika itu berkaitan

dengan hal hal yang berkaitan yang dianggap penting kunjungan kerja untuk

pengecekan vanue, multievent ataupun acara besar lainnya, Pengaturan media

yang ikut press tour ngga yang itu itu aja supaya tidak terjadi kecemburuan antar

pewarta”.

Informan

Nama : Diki

Media : Tv One

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : Menurut anda apakah humas Kemenpora sudah komunikatif?

DK : “Sudah. Mereka cukup komunikatif dalam memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh si pewarta kalo kita nanya-nanya biasanya di bales nya juga

cepet lewat bbm, biasanya kita nanya sama pak Hari. Misalnya saya nanya soal

agenda pak menteri atau ada kegiatan apa di Menpora”.

MF : Menurut anda apa kekurangan Humas dalam penyelenggaran

Press conference ?

DK : “Waktu itu pernah telatnya sampe tiga jam, diundangannya jam

lima tapi baru mulai jam delapan, alesan mereka sih masih rapat dengan tim

sembilan dan belum ngambil keputusan, karena isu nya menarik dan lagi hangat

ditungguin aja sampe malem. Buat seorang pewarta kalo telatnya Cuma satu jam

sih ngga masalah tapi kalo udah telat sampe tiga jam menurut saya udah ngga

make sense, untung pressconnya punya nilai berita kalo ngga pasti kita udah

pindah ngeliput di tempat yang lain, karena kita ngga mungkin buang-buang

waktu soalnya mikir deadline”.

Informan

Nama : Bayu Koosyadi

Media : Elshinta

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : Apakah anda memiliki hubungan baik dengan Humas

Kemenpora?

BK : “Ya, saya memiliki hubungan baik dengan humas di

Kemenpora, buat saya secara pribadi menjalin menjaga relasi atau hubungan baik

itu sangat penting. Baik bagi wartawan baik juga buat humasnya, kalo menurut

saya sama menguntungkan si mas ngejalanin hubungan baik. Humas

membutuhkan wartawan untuk menyebarkan kegiatan di Kementerian, adapun

wartawan membutuhkan humas untuk memperoleh informasi berita”.

MF : Seperti apa hubungan baik anda dengan Humas Kemenpora? BK : “Sejauh ini saya sering dihubungi sama Humas di Kemenpora

buat meliput beberapa agenda kegiatan Menteri atau Deputinya, itu menjadi

sebuah parameter bagi saya untuk menilai hubungan yang terbina. Saya ngerasa

kalo sering dihubungi atau di ajak untuk meliput kegiatan menteri atau deputi

baik didalam kota atau terlebih di luar kota, maka kualitas kenirja maupun media

tempat saya bekerja memang dibutuhkan sama kementerian ini”.

MF : Menurut anda apa kekurangan Humas dalam penyelenggaran

Press conference ?

BK : “Saya sering ngeliput kegiatan press conference di beberapa

Kementerian, kalo di Kemenpora udah ngga aneh lagi kalo telat-telat gitu, malah

saya kalo dapet undangan BBM dari humasnya kadang saya tanya dulu molor

ngga waktunya, soalnya suka ada agenda liputan yang lain, jadi bisa spare waktu

juga.”

Informan

Nama : Wanto

Media : Gatra

Waktu : 20 Desember 2014

Tempat : Media Center Kemenpora

MF : Menurut anda apakah peranan Humas Kemenpora untuk

wartawan, Pentingkah peranannya?

WT : “Peran humas pentilanglah untuk menjaga hubungan antara

sebuah instansi dengan media atau klien, Humas jadi corong terdepan untuk bisa

mengarahkan citra instansi dan, yang paling penting menurut saya itu memberikan

sejumlah informasi terkait kejadian atau acara yang dilakukan Menteri ataupun

kemenpora secara keseluruhan.”

MF : Apakahberpengaruhhubunganantaramediadenganhumas

kemenporamengenaiisiberitayangdituliswartawan?

WT : “Seharusnya sih ngga. Karena berkaitan dengan indenpensi si

wartawan itu sendiri. Ibaratnya jangan sampai apa yang ditulis wartawan di create

oleh keinginan si humas. Sejauh ini saya kalo ngeliput tentang kegiatan di

Kemenpora, dikabarin aja kalo ada acara atau kegiatan, isi berita sih tergantung

wartawannya. Soalnya waktu itu saya pernah di undang sama Humas untuk

ngeliput senam bersama menpora, tapi saya nulis beritanya beda, tentang Asian

Games, karena menurut saya dari sisi penulis itu lebih menarik”.

MF : Menurut anda apa kekurangan Humas dalam penyelenggaran

Press conference ?

WT : “Isu yang diangkat kurang menjual kadang kalo misalkan saya

nulis berita tentang kegiatan itu, terus dikirim ke redakur biasanya ditolak,

redaktur buat naikin berita pasti pilih-pilih juga”.

MF : Lalu menurut anda berita yang menjual di Kemenpor seperti apa?

WT : Kemenpora kalo dari sisi berita lebih ngejual soal olahraga

misalnya saya kasih contoh berita-berita yang menarik sepakbola,PSSI, intinya

yang berkaitan dengan stakeholder di Kemenpora, anggaran dan ajang

multievent”.

KEGIATAN PRESS CONFERENCE

FOTO 1

KEGIATAN PRESS CONFERENCE

FOTO 2

DISKUSI KAMISAN

FOTO 3

COFFE MORNING

FOTO 4

SERAH TERIMA JABATAN