kilauan cahaya

Upload: bobzahra

Post on 03-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    1/94

    1

    KILAUAN KE-1

    Allah tidak menjadikan bagi manusia dua hati

    dalam dadanya (QS33:4). Hadrat Al-Quds, yang

    telah menganugerahimu wujud, telah

    menempatkan di dalam dirimu hanya satu hati,

    sehingga kamu hanya berwajah satu dan satu hatidi dalam cinta, berpaling dari segala yang selain

    Dia dan hanya menatap Diabukannya kamu

    menjadikan hati menjadi ke dalam seratus

    bagian, sebab setiap bagian akan mencari tujuan.

    Wahai kamu yang menghadap kiblat keimanan,

    mengapa menjadikan kulit menjadi hijab inti?

    Tidak bagus buat hatimu mengejar ini dan itu--

    dengan satu hati, satu teman cukuplah bagimu

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    2/94

    2

    KILAUAN KE-2

    Penyebaran/perpisahan adalah kamu

    menghamburkan hati dengan keterikatan

    dengan banyak hal. Pengumpulan adalah

    kamu berpaling dari segala sesuatu dengan cara

    menyaksikan Yang Satu. Sebuah kelompokmengira pengumpulan terletak dalam

    mengumpulkan sebab-sebab, dan mereka tetap

    dalam penyebaran yang tak terhingga. Sebuah

    kelompok tahu dengan pasti bahwa

    pengumpulan sebab-sebab adalah bagian dari

    penyebab penyebaran, dan mereka

    mengosongkan tangan mereka dari seluruhnya.

    Wahai engkau yang hatinya memiliki seribu masalah

    dari seluruhnya

    Hatimu akan bermasalah dalam menemukan

    ketentraman dari keseluruhan

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    3/94

    3

    Karena hati tidak menerima apapun selain sebaran

    masing-masing,

    berikan hatimu kepada Yang Satu dan potonglahdirimu dari mereka seluruhnya!

    Selama kamu berdiam dalam sebaran dan keraguan,

    Ahlul Jami akan melihatmu sebagai manusia

    terburuk.

    Tidak, demi Allah tidakkamu bukan manusia,

    kamu adalah monyet

    Namun karena kebodohan, kamu tidak melihat

    kemonyetanmu sendiri

    Wahai Salik, jangan bicarakan setiap topik

    Berjalanlah di jalan Rabb

    Penyebab keterpisahan adalah penyebab terburuk

    Jangan pernah mencoba menyibukkan hati dengan

    mengumpulkan sebab-sebab!

    Wahai hati, berapa lama engkau mencari

    kesempurnaan di sekolah-sekolah?Berapa lama kesempurnaan pikiran filsafat dan

    geometri?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    4/94

    4

    Segala pikiran selain zikrullah adalah gagasan

    Syetan

    Malu lah di hadapan Allah! Berapa lama engkauikuti gagasan Syetan ini?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    5/94

    5

    KILAUAN KE-3

    Al Haq SWT hadir dimana-mana, memandangseluruh keadaan pada yang zahir dan batin

    keseluruhan. Sungguh sebuah kehilangan!

    Ketika kamu mengalihkan matamu dari

    wajah-Nya dan memandang yang lain! Kamu

    telah meninggalkan jalan ridho dengan-Nyadan memilih jalan lain.

    Dia datang ketika fajarYang membolak-balikkan

    hati para pecinta yang gelisah

    Dia berkata, Wahai yang berat pikirannyamemikirkan-Ku!

    Sunggu memalukan! Aku memandang dalam

    arahmu,

    Namun kamu berpaling kepada yang lain!

    Kami telah berlari di jalan cinta selama kehidupan

    kami

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    6/94

    6

    Kami telah mengikat keras demi kesatuan seluruh

    hidup kami

    Sebuah kilauan citra-Mu adalah lebih baik daripemandangan

    Keindahan dari seluruh keindahan hidup kami

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    7/94

    7

    KILAUAN KE-4

    Segala sesuatu selain Al Haq SWT

    terpaparkan kepada penghilangan dan fana.

    Realitasnya adalah ketiadaan objek dari

    pengetahuan, bentuknya sebuah maujud ilusi.

    Kemarin dia tiada memiliki wujud danpenampakan, dan sekarang dia memliki

    penampakan tanpa wujud. Adalah sangat jelas

    bahwa apa yang akan dibukakan adalah berasal

    darinya esok hari.

    Mengapa kamu berikan tali kekang dengan

    diam-diam kepada tangan harapan dan

    kehendak? Mengapa kamu bersandar kepada

    yang fana lenyap ini? Tarik hatimu keluar dari

    segala sesuatu dan ikatkan kepada Allah!

    Putuskan semuanya dan hubungkan dengan

    Allah! Dia lah yang selalu ada dan akan selalu

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    8/94

    8

    ada. Tiada duri dari sesuatu yang baharu

    (muhdats) dapat menggores wajah keabadian-

    Nya.

    Setiap hatimenghentakkan bentuk yang

    menunjukkan wajahnya kepadamu

    Dengan segera akan dicuri dari matamu oleh

    duniaPergilah! berikan hatimu kepada seseorang yang

    memiliki wujud,

    Yang selalu ada bersamamu dan akan selalu ada.

    Pergilahmestikah aku menghadap kiblat urusan-

    urusan,

    Menuliskan kata-kata akan sakit hati mereka pada

    lembaran hatiku.

    Aku menuju keindahan abadi

    Aku telah memiliki pengganti yaitu keindahan

    cinta, bukan keabadian

    Apapun yang tidak mengembalikanmu kepada

    keabadian,

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    9/94

    9

    Pada akhirnya akan menjadikanmu target anak

    panah fana, jika kamu berpisah

    Dari segala sesuatu ketika kamu mati,Lebih baik kamu berpisah ketika kamu masih hidup

    Wahai orang yang hebat, berikanlah itu kepada

    orang faqir atau keturunan

    Sangat jelas berapa lama ia akan hidup.

    Yang Bahagia adalah dia yang hatinya terikat

    kepada Pembawa Hati

    Kepadanya itu terhubung, hati dan jiwa, Ahlul

    Qalb

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    10/94

    10

    KILAUAN KE-5

    Keindahan mutlak adalah Kehadiran PemilikKeindahan dan Karunia. Setiap keindahan dan

    kesempurnaan yang nyata dalam seluruh

    derajat adalah sinar bercahaya dari keindahan-

    Nya dan Kesempurnaan-Nya. Dan melalui ini

    si pemilik memperoleh keistimewaankeindahan dan sifat kesempurnaan. Kapanpun

    kamu mengetahui seseorang menjadi seorang

    pengenal, itu adalah jejak Pengenalan-Nya.

    Dimanapun kamu melihat seseorang sebagai

    yang melihat, maka itu adalah buah-buahan

    dari penglihatan-Nya, seluruhnya adalah sifat-

    Nya, turun dari puncak Universalitas dan

    Ketakterikatan, dan menampakkan di

    kedalaman kekhususan dan ikatan.

    Maka, kamu mesti mengambil jalan dari

    bagian kepada keseluruhan, dari cabang

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    11/94

    11

    kepada asal dan palingkan wajahmu dari ikatan

    menuju yang tak terikat. Kamu mesti tidak

    menganggap bahwa bagian berbeda darikeseluruhan, jika tidak ikatan akan

    menahanmu kembali dari keterlepasan

    (ketidakterikatan).

    Aku pergi untuk melihat mawar, namun lilin Tiraz

    Melihatku di kebun mawar dan dengan lembutberkata,

    Aku lah akar, hamparan padang rumput mawar

    adalah cabang-Ku

    Mengapa membelakangi akar dengan mencari

    cabang?Apa yang akan engkau lakukan dengan bentuk

    yang indah dan pipi yang lembut itu?

    Apa yang akan dilakukan dengan rantai kunci

    yang lengkung?

    Dari segala sisi keindahan tak terbatas sedang

    bersinar

    Ohh engkau yang tidak sadar, apa yang akan

    dilakukan dengan keindahan terbatas itu?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    12/94

    12

    KILAUAN KE-6

    Meskipun anak Adam, disebabkan jasmaninyamemiliki kepadatan yang sangat, dalam acuan

    ruhaninya dia sangat halus. Dia membawa

    seluruh hukum akan segala sesuatu yang

    dipandangnya, dan dia menerima warna dari

    seluruh yang ia kunjungi. Inilah sebabnyakaum Filsuf berkata, Ketika jiwa rasional

    menyingkapkan dirinya bertepatan dengan

    realitas dan ketika ia menyadari sifat mereka

    sendiri, ia akan menjadi seolah-olah ia adalah

    seluruh eksistensi.

    Tubuh manusia adalah keruh, namun sifatnya

    adala paling spiritual. Disebabkan bentuknya

    mereka menerima bentuk, dan ketika mereka

    menghadapi sesuatu, mereka menjadi

    terwarnai olehnya. Seorang yang bijak

    berkata, Ketika sifat alami manusia dapat

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    13/94

    13

    menampakkan Prinsip Haq dan terlihat, maka

    citra yang saling berhadapan tidak dapat

    menghalangi. Ketika Al Haq dan citra menjadisatu dan mereka menyempurnakan bentuk, ini

    hampir tubuh yang sama dari langit dan bumi.

    Lebih lanjut, keumuman makhluk, disebabkan

    hubungan yang erat dengan bentuk jasmani inidan kesibukan mereka yang hebat dengan yang

    bersifat materi ini, telah menjadikan mereka

    seolah-olah tidak mengenal diri mereka sendiri

    terpisah dari hal itu dan tidak dapat

    membedakan.

    Kamu adalah pikiranmu, wahai saudaraku!

    Sisanya kamu hanyalah tulang dan daging

    Jika pikiranmu mawar, maka kamu adalah kebun

    mawar

    Namun jika duri, maka kamu menjadi kayu bakar

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    14/94

    14

    Sehingga kamu mesti berjuang untuk

    menyembunyikan dirimu dari pandanganmu.

    Kamu mesti menghadap Zat dan penuhi dirimuAl Haq dimana keindahan tempat tajalli adalah

    derajat seluruh maujud dan yang cermin

    kesempurnaan-Nya adalah martabat maujud.

    Kamu mesti mempertahankan hubungan inisedemikian hingga ia secara menyeluruh

    bercampur dengan jiwamu dan wujudmu

    lenyap dari pandanganmu. Jika kamu

    menghadap dirimu, kamu akan menghadap-

    Nya, dan jika kamu menyatakan diri, kamu

    menyatakan-Nya. Yang terikat menjadi Tak

    Terikat dan Ana Al-Haq menjadi Huwa Al

    Haq.

    Jika mawar terlintas dalam hatimu, maka kamu

    adalah bunga mawar,

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    15/94

    15

    Jika yang terlintas burung Bulbul, maka kamu

    burung Bulbul

    Kamu adalah bagian, dan Al Haq adalahkeseluruhan

    Dari campuran tubuh dan jiwa, kamu lah tujuanku

    Dalam kematian dan kehidupan, kamu lah

    tujuanku

    Semoga engkau panjang umur, karena aku ingin

    meninggalkan kalian

    Jika aku berkata Aku tentang diriku, kamu lah

    tujuanku.

    Kapan itu terjadi, kapan?mengoyak jubah

    wujud,

    Menyalakan keindahan dari Wajah yang Tak

    terbatas

    Membakar hati dengan serangan Nur-Nya

    Menenggelamkan jiwa melalui serangankerinduan!

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    16/94

    16

    KILAUAN KE-7

    Kamu mesti melakukan hubungan mulia inidalam setiap saat dan dalam setiap keadaan

    kamu mesti tidak pernah kosong dari

    hubungan ini baik sedang pergi atau datang,

    makan atau tidur, mendengar atau berbicara.

    Ringkasnya, dalam seluruh gerakan dan diamkamu mesti hadir di setiap waktu, jika tidak ia

    akan sia-sia; atau bahkan kamu mesti sadar

    dengan nafasmu, supaya ia tidak masuk dan

    keluar dengan kesia-siaan.

    Dari tahun ke tahun meskipun Engkau tidak

    tunjukkan wajah-Mu,

    Jangan kuatir cintaku kepada-Mu tidak akan

    berakhir.

    Dalam setiap tempat, dengan setiap orang, dalamsetiap keadaan

    Aku memiliki harapan dalam hatiku dan bayangan-

    Mu dalam mataku.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    17/94

    17

    KILAUAN KE-8

    Persis sebagaimana penting untuk memperjelashubungan yang meliputi seluruh gerakan dan

    seluruh waktu, demikian juga yang paling

    penting adalah meningkatkan kualitasnya

    melalui menelanjangi seseorang dari pakaian

    maujud dan membersihkan seseorang darimengamati bentuk-bentuk dari wujud yang

    mungkin (mumkinat). Ini hanya dapat

    dilakukan melalui usaha yang keras dan

    kekuatan yang sempurna untuk meniadakan

    pikiran dan ilusi. Semakin banyak pikiran

    ditiadakan dan bisikan setan tersembunyi,

    semakin kuat lah hubungan ini.Kamu mesti

    berjuang supaya pikiran yang kacau tersebar

    supaya menghantam tendanya yang berada di

    luar halaman dadamu dan cahaya Wujud Al

    Haq Taala menghujamkan sinarnya kepada

    wilayah batinmu. Itu akan menjauhkanmu dari

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    18/94

    18

    dirimu sendiri dan membebaskanmu dari

    dorongan yang lain. Kamu tidak akan

    menyadari dirimu lagi, tidak juga sadar akankurangnya kesadaran diri. Malahan, tak satu

    pun ada/hidup selain Allah, Al Wahid, Al

    Ahad.

    Ya Rabb, bantulahsupaya aku bebas darikehewananku,

    Supaya aku dapat memutuskan diriku dari

    keburukan dan membebaskan dari iblisku sendiri!

    Bawa aku pergi dari diriku menuju Wujud-mu

    SendiriSupaya akau dapat membebaskan keakuanku dan

    kedirianku.

    Ketika kebiasaan seseorang adalah fana dan faqir,

    Dia tidak memiliki mukasyafah, tiada kepastian,

    tiada marifat, tiada agama. Dia telah

    meninggalkan medan, Allah saja yang ada

    Ini lah makna ketika faqir mencapai sempurna,

    dia adalah Allah.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    19/94

    19

    KILAUAN KE-9

    Fana adalah manifestasi Wujud Al Haqmenguasai wilayah batin sedemikian hingga

    tiada kesadaran akan yang selain Dia. Fanaul

    fana adalah bahwa tiada kesadaran akan

    ketidaksadaran ini tetap ada.

    Mestilah jelas disini bahwa fanaul fana

    termasuk di dalam fana. Jika Ahlul Fana sadar

    akan fananya, dia bukanlah fana, sebab kedua

    sifat dari fana dan seseorang yang

    digambarkan dengannya terkait dengan yang

    selain Al Haq. Maka, sadar akan hal ini malah

    meniadakan fana.

    Ketika kamu ingin dirimu kekal seperti ini

    Bagaimana kamu dapat meniadakan gandum dari

    wujud gandummu?

    Jika kamu sadar akan ujung rambut

    Dan membicarakan jalan fana, maka kamu telah

    meninggalkan jalan.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    20/94

    20

    KILAUAN KE-10

    Menyatakan tauhid adalah membuat hati jadisatu. Dengan kata lain, untuk mengantarkan

    dan melepaskannya dari keterikatan kepada

    apa yang selain Al Haq, baik dari sisi

    pencarian dan keinginan, dan dari arah ilmu

    dan marifat. Dengan kata lain, pencarian dankeinginan diputus dari objek pencarian dan

    keinginan, dan seluruh objek ilmu dan akal

    dihilangkan dari pandangan batinnya. Ia

    menjauhkan perhatiannya dari setiap wajah,

    sehingga yang tersisa tiada kesadaran atau

    peduli dengan segala sesuatu selain Al Haq.

    Wahai penempuh perjalanan, menyatakan tauhid

    dalam istilah Sufi

    Adalah membebaskan hati dari mengunjungi yang

    lain.

    Inilah keintiman dari maqam terakhir burung

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    21/94

    21

    Yang telah aku suarakan kepadamu, andai engkau

    mengerti bahasa burung (QS27:16).

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    22/94

    22

    KILAUAN KE-11

    Selama anak Adam terperangkap dalamterombang-ambing dan khayalan,

    keistiqomahan nya dalam hubungan ini akan

    sulit. Namun ketika jejak-jejak Kelembutan

    menjadi zahir dalam dirinya dan kesibukan

    dengan objek sensasi dan akal menjauh dariwilayah batinnya, maka kesenangan dalam

    hubungan ini akan mendominasi kesenangan

    jasmani dan kesenangan spiritual. Kerja keras

    perjuangan akan lenyap dari medan, dan

    kesenangan musyahadah akan melekat kepada

    jiwanya. Pikirannya akan menjauh dari

    drongan yang lain, dan lidah keadaan

    ruhaninya (hal) akan mulai mendengungkan

    suara ini:

    Wahai burung Bulbul jiwa, aku mabuk

    mengingatmu

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    23/94

    23

    Wahai deru kaki yang membuat sakit kepala, aku

    hina mengingatmu.

    Seluruh kesenangan dunia terinjak di bawah kakimelalui rasa yang datang menghantarkan

    mengingatmu.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    24/94

    24

    KILAUAN KE-12

    Ketika Pencari Kebenaran menemukanpenghalang dalam daya tarik hubungan, yaitu

    mendapatkan kesenangan dari mengingat Al

    Haq dalam dirinyamaka ia mesti

    mengarahkan kemauan kerasnya untuk

    memelihara dan menguatkan hubungan ini dandia mesti menahan dirinya dari segala sesuatu

    yang meniadakannya. Dia mesti tahu (sebagai

    contoh), jika dia ingin menghabiskan

    kehisupan abadinya pada hubungan ini, dia

    tidak akan melakukan apapun dan tidak akan

    mengerjakan apa yang dituntut secara hak.

    Cinta mempermainkan bunyi pada kecapi hatiku

    Memalingkanku kepada cinta dari kepala hingga

    kaki. Pada hakekatnya

    Aku tidak akan pernah keluar dari memberikan

    hak yang layak bagi setiap momen cinta.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    25/94

    25

    KILAUAN KE-13

    Hakekat Al Haq Taala tiada lain wujud-Nya,dan wujud-Nya tiada memiliki kekurangan

    atau kerendahan. Ia disucikan dari perubahan

    dan kerusakan, dan dibersihkan dari cacat akan

    keragaman dan penggandaan.Tanpa tanda dari

    tanda apapun, Ia tidak pantas bagi ilmu ataubidang penglihatan. Seluruh bagaimana dan

    berapa banyak (keragaman) muncul dari-Nya,

    namun Wujud-Nya tidak memiliki bagaimana

    dan berapa banyak (keragaman). Segala

    sesuatu dipersepsi melalui-Nya, namun Dia

    diluar batas persepsi. Mata kepala terpesona

    menyaksikan keindahan-Nya, dan pandangan

    rahasia hati/sir tergelapkan tanpa mengamati

    kesempurnaan-Nya.

    Wahai Engkau yang demi cinta-Nya aku berikan

    ruhku

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    26/94

    26

    Engkau di atas dan di bawah, tidak di atas dan

    tidak juga di bawah.

    Esensi segala sesuatu adalah terpisah darieksistensi dan memikul beban melalui eksistensi

    Namun Esensi-Mu adalah Eksistensi yang jelas

    dan Wujud mutlak

    Kekasih yang diinginkan hati begitu tak berwarna,

    oh wahai Hati!

    Jangan puas seketika dengan warna, wahai Hati!

    Akar dari seluruh warna adalah yang tak

    berwarna celupan mana yang lebih baik dari

    Allah" [QS2:138], Wahai Hati?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    27/94

    27

    KILAUAN KE-14

    Kata eksistensi kadang-kdang digunakanuntuk memaknai realisasi dan pencapaian,

    yang merupakan makna verbal dan konsep

    sudut pandang. Dalam sudut pandang ini, ia

    merupakan terpahami sekunder, atas dan

    terhadap apa yang tiada di dunia zahir.Meskipun demikian, eksistensi terjadi kepada

    intisari pemikiran secara akal. Maka itulah

    yang dibenarkan oleh kaum filsafat dan

    pemuka agama. (Makna Pertama)

    Kadang-kadang kata eksistensi dikatakan,

    namun maknanya adalah Realitas/Hakekat

    yang telah ada melalui Zat-Nya sendiri,

    sementara sisa maujud yang lain ada melalui-

    Nya. Dalam hakekatnya, tiada maujud selain

    Dia dalam dunia zahir. Maujud yang lain

    terjadi kepada-Nya dan memikul wujud

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    28/94

    28

    melalui-Nya. Itulah yang disaksikan dan

    dirasakan oleh Pengenal Sempurna dan Hebat

    dan Ketinggian Ahlul Yaqin (Makna Kedua).

    Pemiliki batasan menilai melalui akal bahwa

    wujud

    Terjadi hanya melalui entitas dan realitas

    Pemilik mukasyafah melihat dalam mukasyafahbahwa entitas

    Seluruhnya terjadi dan eksistensi adalah lokus

    kejadian mereka.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    29/94

    29

    KILAUAN-15

    Sifat adalah lain dari Zat dalam acuan apayang dipahami fakultas rasional, namun

    mereka identik dengan Zat dalam sudut

    pandang realisasi dan pencapaian.

    Sebagai contoh, Zat adalah MahaMengetahui dalam sudut pandang sifat

    berilmu, Maha Kuasa dalam sudut pandang

    kekuasaan, Maha menghendaki dalam sudut

    pandang sifat berkehendak. Tiada keraguan

    dalam hal itu, persis sebagaimana hal ini

    berbeda dari yang lain dalam istilah konsep,

    mereka juga berbeda dari Zat. Bagaimanapun,

    dalam istiah realisasi dan wujud, mereka sama

    dengan Zat, dalam makna bahwa tiada

    keragaman dalam wujud. Malahan, hanya ada

    satu wujud, sementara nama-nama dan sifat-

    sifat dalah hubungan dan sudut pandang.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    30/94

    30

    Wahai Engkau yang Zat-Nya murni dari noda

    dalam setiap keadaanTentang Kamu tiada bagaimana dapat

    ditanyakan atau dimana. Dalam akal

    Seluruh sifat adalah lain dari Zat-Mu,

    Namun dalam realisasi/hakekat, seluruhnya

    adalah sama.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    31/94

    31

    KILAUAN-16

    Zat adalah seperti penanggalan seluruh namadan sifat dan membersihkan dari segala

    hubungan dan pensifatan. Ia dicirikan melalui

    masalah-masalah ini dalam acuan akan

    perhatian-Nya kepada dunia manifestasi dalam

    Tajalli Awal-Nya, yaitu Dia mentajallikan diri-Nya melalui diri-Nya kepada diri-Nya.

    Kemudian hubungan ilmu, nur, wujud dan

    penyaksian menjadi ternyatakan.

    Hubungan ilmu membawa yang mengetahui

    dan yang diketahui Nur memerlukan

    penzahiran dan menjadikan. Masalah

    Eksistensi dan penyaksian muncul dalam

    penemuan eksistensi dan menjadi ditemukan

    dalam eksistensi, penyaksian dan yang

    menyaksikan.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    32/94

    32

    Dalam cara yang sama, manifestasi yang

    merupakan apa yang diperlukan cahaya,

    didahului oleh non-manifestasi (pembatinan);dan non-menifestasi memilili prioritas esensial

    dan keawalan dalam hubungan manifestasi.

    Maka Nama Al- Awal dan Al Akhir, Az Zahir

    dan Batin menjadi ternyatakan.

    Demikian juga Tajalli Kedua, dan Ketiga

    sejauh Allah berkehendakdan pensifatan

    tergandakan. Semakian banyak penggandaan

    atau keragaman hubungan dan nama-nama,

    semakin banyak Manifestasi-Nya, atau bahkan

    batinisasi-Nya. Maka segala puji bagi-Nya

    yang menghijab diri-Nya melalui lokus nur

    manifestasi-Nya dan menjadi zahir melalui

    menurunkan tirai-Nya.

    Batiniah-Nya adalah daam acuan Zat yang tak

    terikat dan tak bercampur, dan zahiriah-Nya

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    33/94

    33

    dalam acuan akan lokus manifestasi dan

    entifikasi.

    Wahai mawar indah yang mulutnya seperti

    kuntum bunga,

    Mengapa tetap menyembunyikan wajahmu seperti

    gadis penggoda?

    Dia tertawa dan berkata, Tidak seperti duniamu,Dalam hijab aku terlihat, namun tanpa hijab aku

    tersembunyi.

    Pipimu tidak dapat dilihat tanpa topeng,

    Dan matanya tidak dapat terihat tanpa hijab.

    Selama matahari terus bersinar terang,

    Pancurannya tidak akan pernah terlihat.

    Ketika matahari menampakkan benderang

    cahayanya di langit,

    Ia menyilaukan mata dari kejauhan dengansinarnya.

    Ketika ia menyinari dari balik hijab awan,

    Si pelihat dapat melihatnya tanpa jatuh pingsan.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    34/94

    34

    KILAUAN -17

    Entifikasi Pertama/Taayyun adalah kesatuanmurni dan potensialitas belaka yang melingkupi

    seluruh penerimaan, entah penerimaan untuk

    terpisah dari seluruh atribut dan hal, atau

    penerimaan untuk dikualifikasikan dengan

    seluruhnya.

    Dalam acuan keterpisahan dari seluruh hal

    meskipun dari penerimaan untuk keterpisahan

    iniia adalah derajat Kesatuan, miliknya lah

    batiniah, keawalan dan ketanpa-awalan. Dalam

    acuan kualifikasi melalui seluruh atribut dan hal,

    ia adalah derajat Satu dan Keseluruhan, dan

    miliknya lah lahiriah, keakhiran dan ketanpa-

    akhiran.

    Sebagian hal dari derajat Kesatuan dan

    Keragaman adalah seperti Zat yang

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    35/94

    35

    dikualifikasikan oleh mereka dalam acuan

    derajat pengumpulan, entah keadaan awal

    mereka menjadi realisasi dan eksistensi sebagianmaujud, seperti penciptaan, pemberian rejeki,

    dst; atau tidak, seperti hidup, berilmu, keinginan

    dst. Inilah nama-nama dan sifat-sifat Uluhiyah

    dan Rububiyah. Bentuk dari apa yang diketahui

    tentang Zat ketika Dia terjubahkan dalam nama-nama dan sifat-sifat ini adalah Realitas

    Ilahiyah. Fakta bahwa Sisi Zahir dari Wujud

    menjadi terjubahkan dalam mereka tidaklah

    mewajibkan keragaman wujud. Sudut pandang

    lain adalah Zat terjubahkan melalui mereka

    dalam acuan derajat maujud, seperti perbedaan,

    kekhususan dan entifikasi, yang merupakan

    keistimewaan yang membedakan sebuah entitas

    dengan entitas yang lain. Bentuk apa yang

    diketahui tentang Zat terjubahkan dalam hal ini

    adalah realitas maujud. Ketika Zahir Wujud

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    36/94

    36

    menjadi terjubahkan dengan sifat dan jejak

    mereka, ini mengharuskan keragaman wujud.

    Sebagian maujudat, ketika Wujud meliputi

    mereka melalui kesatuan keseluruhan dari

    kesibukan-Nya dan ketika jejak-jejak mereka

    dan sifat-sifat menjadi nyata melalui-Nya

    mempunyai kesiapan untuk menzahirkan seluruhSifat Ilahiyah, dengan pengecualian Wajibul

    Wujud, sesuai dengan keragaman derajat

    manifesatsi dan dalam istilah kekuatan dan

    kelemahan, penaklukkan dan menjadi

    ditaklukkan. Seperti contoh adalah individu

    manusia di antara Nabi dan Rasul serta

    Waliullah. Yang lain memiliki kesiapan untuk

    menzahirkan sebagian sifat tanpa yang lain,

    sesuai dengan keragaman yang disebutkan, dan

    demikian juga maujud yang lain.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    37/94

    37

    KILAUAN KE-18

    Ketika engkau menghilangkan penampakkandan karakter individual yang menyusun berbagai

    spesies yang termasuk dalam genus binatang,

    individu-individu setiap spesies akan terhimpun

    di bawah spesies. Ketika kamu menghilangkan

    karakter seperti perbedaan dan hukum-hukumnya, seluruhnya akan terhimpun dibawah

    hakekat binatang. Ketika kamu menghilangkan

    perbedaan fitur hewan dan segala yang termasuk

    bersamanya dibawa tubuh yang berkembang

    maka seluruhnya terhimpun di dalam tubuh

    yang berkembang.

    Ketika kamu melenyapkan perbedaan karakter

    tubuh yang berkembang dan segala yang ia

    liputi, maka seluruhnya akan terhimpun dalam

    hakekat tubuh. Ketika kamu melenyapkan

    perbedaan karakter tubuh dan segala yang dia

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    38/94

    38

    liputiAku maksud akal dan jiwadi bawah

    substansi, seluruhnya berada di bawah hakekat

    substansi. Ketika kamu melenyapkan melaluiapa substansi dan aksiden menjadi terbedakan,

    seluruhnya akan terhimpun dibawah hakekat

    mumkinat. Akhirnya ketika kamu

    melenyapkan perbedaan karakter yang pasti

    dan yang tidak pasti, seluruhnya ini terhimpundalam Wujud Mutlak yang merupakan Wujud

    Al-Haq mewujudkan diri-Nya sendiri, dan

    bukan melalui wujud yang lain selain diri-Nya.

    Wajib adalah kualitas eksternal-Nya dan

    ketidakpastian adalah kualitas internal-Nya

    mereka adalah ayn tsabitah yang dihasilkan

    dari tajalli diri-Nya kepada diri-Nya ketika

    mengumpamakan cara-cara-Nya

    Seluruh perbedaan ini, entah disebut perbedaan

    dan ahkam atau penampakan adalah Cara-cara

    Ilhiyah, yang terliputi dan tersangkut dalam

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    39/94

    39

    Kesatuan Wujudiyah. Mula-mula caranya

    terwakili dibawah bentuk ayn tsabitah dalam

    tahapan yang disebut Pikiran Ilahi atau Ilmu.Dalam tempat berikutnya, yaitu dalam tahapan

    dunia zahir, yang terpakaikan dengan ahkam dan

    sifat eksistensi zahir, yang merupakan teater

    manifestasi, sebuah crmin yang memantulkan

    batin Wujud Al Haq. Mode ini menerimabentuk-bentuk objek lahiriah.

    Ini menghasilkan kesimpulan bahwa dalam

    dunia lahiriah hanya ada Wujud Tunggal Al

    Haq, yang dengan memakaikan diri-Nya dengan

    berbagai cara dan sifat nampak terkenakan

    dengan keragaman dan kejamakan kepada

    mereka yang terkurung penjara sempit derajat/

    tahapan, dan yang pandangannya terbatasi oleh

    sifat-sifat zahir dan hasil.

    Aku pelajari buku Ciptaan sejak muda

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    40/94

    40

    Dan setiap halaman yang aku teliti, dengan segera

    Aku tidak temukan apapun di dalamnya selain Al

    Haq,Dan sifat-sifat yang terikat kepada Al Haq

    Apa yang dimaksud dengan Dimensi, Tubuh, Spesies

    Dalam derajat-derajat mineral, tumbuhan, dan

    hewan?

    Al Haq adalah tunggal, namun mode-mode-Nya

    menghasilkan

    Seluruh entitas imajiner

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    41/94

    41

    KILAUAN KE-19

    Ketika seseorang berkata bahwa keragamanmakhluk tercakup dalam Kesatuan Wujud, ini

    tidak bermakna bahwa mereka adalah bagian-

    bagian yang terkandung dalam keseluruhan, atau

    sebagai objek yang terkandung dalam sebuah

    penerima; namun mereka adalah sebagai kualitasyang melekat dalam objek yang disifatkan atau

    sebagai akibat yang mengalir dari penyebab

    mereka. Ambil sebagai contoh, setengah,

    sepertiga, seperempat dan bagian lainnya sampai

    kepada tak terhingga, yang secara potensial

    tercakup di dalam angka 1, meskipun tidak

    secara nyata terzahirkan hingga mereka

    disingkapkan untuk dilihat melalui pengulangan

    berbagai angka dan bagian.

    Dari sini ketika seseorang berkata Al

    HaqTaala yang meliputi seluruh wujud,

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    42/94

    42

    maknanya adalah Dia meliputi mereka sebagai

    sebab yang meliputi akibat, bukan berarti Dia

    adalah keseluruhan yang mengandung merekasebagai bagian-bagian-Nya, atau sebagai wadah

    yang mengandung sesuatu di dalamnya. Allah

    terlalu tinggi di atas segalanya yang tidak layak

    untuk menyentuh halaman Kesucian-Nya.

    Kesibukan ini di dalam Esensi Al Haq,

    Seperti sifat yang mensifatkan Al Haq;

    Pelajari aturan ini, sebab dimana Allah berada

    Tiada bagian ataupun keseluruhan, wadah atau isi

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    43/94

    43

    KILAUAN KE-20

    Manifestasi dan ketersembunyian kesibukan danaspek adalah karena mereka menjadi atau tidak

    menjadi terjubahkan dalam Wujud Lahiriah,

    namun ini tidak mewajibkan perubahan dalam

    Substansi Wujud dan sifat-sifat-Nya, namun

    hanya perubahan dalam hubungan-Nya danatribusi-Nya yang dalam hakekatnya tidaklah

    mewajibkan perubahan dalam Esensi-Nya.

    Sebagai contoh, jika Amir berdiri dari sisi kanan

    Zaid dan pergi dan duduk di sisi kirinya, maka

    hubungan Zaid kepada Amir dalam acuan posisi

    akan berubah, namun Esensinya dan sifat yang

    melekat akan tetap tidak berubah.

    Dengan cara yang sama, Wujud Al Haq tidaklah

    bertambah kesempurnaan melalui menjadi

    terjubahkan dalam bentuk-bentuk mulia, tidak

    juga Ia menerima pengurangan melalui menjadi

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    44/94

    44

    zahir dalam lokus manifestasi. Meskipun cahaya

    matahari menyinari pada yang suci dan yang

    tidak suci sekaligus, meskipun demikian ia tidakmengalami perubahan kemurnian cahayanya; ia

    tidak memperoleh harumnya misik atau warna

    bunga mawar, rasa malu dari duri, dan kesalahan

    dari batu.

    Ketika matahari menghiasi dunia dengan sinarnya

    Ia menyinari yang bersih dan kotor

    Tiada kotoran yang menodai sinarnya

    Dan tiada yang bersih menambah kesuciannya

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    45/94

    45

    KILAUAN KE-21

    Yang Mutlak tidak lah eksis tanpa yang relatif,dan yang relatif tidaklah mendapatkan bentuk

    tanpa Yang Mutlak; namun yang realif

    membutuhkan ang Mutlak, sementara Yang

    Mutlak tidak membutuhkan yang relatif. Sebagai

    akibatnya, hubungan keperluan keduanya salingmembutuhkan, namun kefaqiran hanya dari satu

    sisi, seperti gerakan tangan yang memegang

    kunci.

    Wahai Engkau yang tempat sucinya tak seorang pun

    yang melihat

    Alam muncul dari-Mu namun Engkau tidaklah

    tampak

    Kami dan Engkau tidaklah pernah terpisahkan,

    meskipun demikianTetap saja Engkau tidak membutuhkan kami.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    46/94

    46

    Lebih lanjut, Yang Mutlak memerlukan yang

    relatif melalui cara pengganti. Ia tidak

    memerlukan relatif khusus. Namun karena YangMutlak tiada memiliki pengganti, arah kiblat dari

    setiap kebutuhan (kefaqiran) relatif adalah Dia,

    tiada yang lain.

    Kedekatan kepada-Mu tidaklah dapat dicapaimelalui sebab akibat

    Ia tidak dapat dicapai tanpa Karunia Asal

    Bagi setiap manusia yang menggantikan

    Engkau tiada memiliki pengganti, sehingga

    pengganti-Mu tidak dapat ditemukanWahai Engkau yang Esensi-Mu Yang Maha Tinggi

    bukan substansi dan bukan juga aksiden

    Yang karunia dan kemurahan hati tidaklah

    termotivasi oleh tujuan.

    Tidak peduli siapapun yang tidak ada di sana,

    Engkau dapat menggantikannya.

    Namun jika seseorang tidak memiliki-Mu, tak

    seorang pun dapat menggantikan-Mu

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    47/94

    47

    Mengacu kepada Esensi-Nya lah Yang Mutlak

    tidak membutuhkan yang relatif. Dalam sudut

    pandang lain, manifestasi nama-nama Uluhiyah-Nya dan realisasi hubungan Rububiyah-Nya

    adalah benar-benar tidak mungkin selain dengan

    cara yang relatif.

    Wahai Engkau yang keindahan-Nya telahmenyebabkan kerinduan dan pencarian

    Pencarian-Mu adalah cabang dari pencarianku

    Andai bukan karena cermin cintaku

    Keindahan Kecintaan-Mu tidaklah akan tampak.

    Tidaklah demikian, sesungguhnya Sang Pecinta

    adalah Al Haq dan yang dicinta adalah Dia, sang

    pencari adalah Al Haq dan yang dicari adalah

    Dia. Dia adalah Yang Dicari dan Yang Dicintai

    dalam maqam Jami ahadiyati (PenghimpunanKesatuan), dan si pencari dan si pecinta dalam

    derajat perbedaan dan keragaman.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    48/94

    48

    Wahai Engkau yang kepada-Nya lah tak seorang

    melalukan perjalanan selain-Mu

    Tiada mesjid dan gereja yang kosong dari-Mu!Aku melihat seluruh pencari dan segala sesuatu yang

    dicari

    Seluruhnya adalah Engkau, tanpa ada siapapun.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    49/94

    49

    KILAUAN KE-22

    Hakekat dari setiap sesuatu adalah entifikasiWujud dakam Kehadiran Ilmu dalam acuan

    kesibukan dimana sesuatu itu adalah lokus

    manifestasi; atau ia adalah Wujud itu sendiri,

    yang terkenali oleh kesibukan dalam Kehadiran

    itu.

    Sebagai akibatnya, setiap maujud adalah

    meliputi akan entifikasi Wujud dalam acuan

    pewarnaan Penzahiran Wujud melalui jejak-

    jejak dan ahkam dari hakekat maujud, atau

    mereka adalah Wujud itu sendiri yang menzahir

    dengan pewarnaan yang sama, sehingga realitas

    tetap selalu tersembunyi dalam Batin Wujud,

    sementara jejak dan ahkam tampak dalam Zahir

    Wujud.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    50/94

    50

    Bagaimanapun, pelenyapan bentuk-bentuk

    pengetahuan dari Sisi Batin Wujud adalah

    menggelikan, sebab itu berarti memerlukankebodohanAllah Maha Tinggi dari hal

    demikian!

    Kami lah tampak muka dan ragam Wujud

    Dan terjadi demi pengetahuan zahir dan batin EsensiWujud

    Kami tersembunyi di bawah jubah ketiadaan

    Meskipun demikian terpantulkan dalam cermin

    Wujud

    Sebagai akibatnya, segala sesuatu dalam hakekat

    dan realitasnya adalah Wujud yang ternyatakan

    atau penampakan-penampakan yang terjadi demi

    Wujud, atau penampakan sifat sesuatu yang

    tampak. Meskipun dalam sudut pandang, sifatadalah lain daripada objek yang disifatkan,

    dalam sudut pandang keberadaan, mereka adalah

    sama. Meskipun berbeda di dalam ilmu, identitas

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    51/94

    51

    dalam faktanya membenarkan atribusi

    (penganggapan akan asal).

    Di tetangga, sahabat dan teman, Dia lah yang kita

    lihat.

    Dalam kain kantong pengemis, ataupun jubah raja

    seluruhnya adalah Dia.

    Dalam jamuan penyebaran ataupun ruang khususpenyatuan

    Seluruhnya adalah Dia, demi Allahdemi Allah,

    seluruhnya adalah Dia!

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    52/94

    52

    KILAUAN KE-23

    Meskipun realitas Wujud membawahi Wajibul

    seluruh eksistensi yang menyatakan Diri-Nya

    sendiri kepada seluruh maujud, baik dalam alam

    ilmu maupun alam zahir, Dia menjadikannya

    dalam derajat-derajat yang berbeda (sebagianlebih tinggi dari yang lain). Dan dalam setiap

    derajat ini Dia memiliki nama khusus, sifat,

    hubungan dan hal yang tidak ada dalam derajat

    yang lain, seperti derajat Rububiyah dan

    Uluhiyah, atau derajat Ubudiyah dan

    Makhluqiah.

    Sebagai contoh, menerapkan nama-nama derajat

    Uluhiyah seperti Allah dan Ar Rahman dst

    kepada derajat maujud adalah sama dengan kafir

    dan tiada lain bidah belaka. Dengan cara yang

    sama, menerapkan kepada Derajat Uluhiyah

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    53/94

    53

    yang merupakan nama khusus bagi maujud

    adalah benar-benar sesat dan khayal.

    Wahai engkau yang mengira dirinya adalah seorang

    master hakekat,

    Seorang yang shiddiq dalam ketulusan dan

    keyakinan!

    Setiap derajat maujud Memiliki sifatJika kamu tidak menjaga martabat, kamu seorang

    zindiq.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    54/94

    54

    KILAUAN KE-24

    Wujud Al Haq hanya Satu. Ia sekaligus WujudMutlak dan Eksistensi Al Haq. Bagaimanapun Ia

    memiliki banyak derajat:

    Dalam derajat pertama, Dia tidak terzahirkan

    dan terkondisikan, dan bebas dari segala batasandan hubungan. Dalam aspek ini Dia tidak dapat

    digambarkan dengan sifat atau nama apapun,

    dan terlalu suci untuk ditentukan dengan

    pembicaraan dan kata-kata tulisan; tidak juga

    ada tradisi mampu membicarakan Keagungan-

    Nya, tidak juga akal memiliki kekuatan untuk

    menunjukkan kedalaman kesempurnaan-Nya.

    Pemilik akal terhebat akan bingung melalui

    ketidakmungkinan memperoleh pengetahuan

    tentang Dia; karakter pertama-Nya dalah

    ketiadaan karakter, dan hasil akhir dari usaha

    untuk mengenal-Nya adalah kebingungan.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    55/94

    55

    Kepada-Mu lah seluruh keyakinan dan asumsi yang

    ditempa oleh bukti intusi yang tidak bermakna

    apapunTiada bukti yang dapat memberikan dalil

    tentang Zat-Mu

    Dimanapun Engkau berada, seluruh tanda tiada.

    Jiwa sang pengenal yang mungkin sadar dengan

    baik,

    Bagaimana dia dapat memasuki kesucian-Mu?

    Tangan ahli kaysaf dan musyahadah tentang Rabb

    Tiada memiliki konsep yang cukup tentang Kamu

    Cinta yang merupakan bagian tak terpisahkan kami

    Sangat jauh Dia untuk dapat dipersepsi dengan akal!

    Sungguh saat yang menggembirakan ketika embun

    keyakinan muncul dari cahaya-Nya

    Membebaskan kami dari kegelapan dan seluruh

    keraguan.

    Derajat kedua adalah perkenalan Wujud melalui

    sebuah pengenalan yang meliputi seluruh

    pengenalan manifestasi Ilahiyah, aktif, dan wajib

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    56/94

    56

    dan seluruh manifestasi maujudat, pasif dan

    mumkinat. Derajat ini dinamakan Taayyun

    Awal sebab ia adalah Pengenalan Pertama akanWajibul Wujud. Di atasnya adalah tiada

    perkenalan, takada yang lain.

    Derajat ketiga adalah Kesatuan Keseluruhan

    (Ahadiyati Jami) akan seluruh yang aktif,penzahiran pengaruh jejak-jejak. Derajat ini

    disebut Derajat Ilahiyah.

    Derajat keempat adalah pembedaan derajat-

    derajat Ilahiyah. Ini adalah derajat nama-nama

    dan kehadiran jejak mereka. Dua derajat yang

    disebutkan terakhir ini mengacu kepada aspek

    zahir dari Wujud, yang gambaran khususnya

    adalah Wajibul Wujud.

    Derajat kelima adalah Ahadiyati Jami dari

    seluruh yang penampakan pasif, yang tugasnya

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    57/94

    57

    adalah menerima jejak dan menjadi pasif. Inilah

    derajat maujudat mumkinat.

    Derajat keenam adalah perbedaan derajat

    maujudat, yang merupakan derajat alam.

    Terjadinya dua derajat terakhir ini mengacu

    kepada bentuk Zahir Ilmu, yang satu

    kebutuhannya adalah mumkinat. Ia adalahtajalli-Nya tentang diri-Nya kepada diri-Nya

    dalam bentuk-bentuk realitas dan entitas

    mumkinat.

    Maka dalam hakekatnya, Wujud tidak lebih dari

    satu. Ia meliputi seluruh derajat ini dan seluruh

    realitas ini yang merupakan detil dari

    Ketunggalan-Nya (Wahidiyat). Wajibul Wujud

    dalam derajat ini adalah idnetik dengan mereka,

    persis sebagaimana mereka dalam derajat ini

    adalah identik dengan-Nya. Inilah makna

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    58/94

    58

    hadits, Allah ada dan tak ada sesuatu pun

    bersama-Nya.

    Wujud menampakkan diri-Nya dalam segala hal,

    Dan jika kamu ingin menjaga jalan keadaan-Nya

    dalam setiap hal,

    Maka lihatlah gelembung udara pada permukaan

    anggur, bagaimana Anggur adalah mereka didalamnya,

    dan mereka adalah anggur di dalam anggur

    Pada lembar ketiadaan,pancaran cahaya Keabadian

    Memancar terus menerus, sebagaimana manusia

    dapat melihat

    Jangan pernah menyangka Al HAq terpisah dari

    alam, sebab

    Alam di dalam Al Haq, dan di dalam alam Al Haq

    tiada lain adalah alam.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    59/94

    59

    KILAUAN KE-25

    Hakekat dari segala Hakekat yang merupakanZat Ilahi adalah Realitas dari seluruh hal. Dalam

    batasan Zat-Nya sendiri, Dia Satu dan tunggal

    sedemikian hingga tiada kejamakan yang dapat

    memasuki-Nya. Bagaimanapun, penyingkapan-

    Nya yang beragam dan berbagai penampakanfenomena dalam martabat, kadang Dia berada di

    bawah entitas substansial yang mandiri dan

    kadang di bawah entitas substansial yang

    bergantung dengan yang lain.

    Maka, Zat tunggal terlihat sebagai hakekat dan

    aksiden yang beragam melalui cara kejamakan

    sifat. Mengacu kepada Realitas yang tunggal,

    maka tiada keragamakan atau penggandaan

    dalam cara apapun.

    Tinggalkan kata ini dan itu,

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    60/94

    60

    Mengkhayalkan dualitas adalah bukti keterpisahan

    dengan-Nya dan kemarahan

    Tanpa lalai dan salah, ketahuilah bahwa dalamseluruh maujudat

    Hanya ada Satu Hakekathanya Satu Zat

    Hakekat unik ini, dipandang sebagai mutlak dan

    meniadakan seluruh fenomena, seluruh batasandan seluruh keragaman adalah Al-Haq.

    Sebaliknya, dipandang dalam apek-Nya akan

    keragaman dan kejamakanm dibawahnya Dia

    menampakkan diri-Nya yang terjubahkan

    fenomena, Dia lah seluruh alam yang diciptakan.Karena itu alam semesta adalah penampakan

    zahir Al Haq, dan Al Haq adalah hakekat batin

    alam semesta. Alam semesta sebelum ia

    berkembang ke penampakan lahiriah adalah

    identik dengan Al Haq; dan Al Haq setelahpenampakan ini adalah identik dengan Alam

    Semesta. Tidak, lebih jauh dalam hakekatnya

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    61/94

    61

    hanya ada Wujud Al Haq; penyembunyian-Nya

    dalam ilmu Ilahi dan penzahirannya (Dalam

    dunia lahir), keawalan dan keakhiran-Nya(dalam sudut pandang masa) hanyalah murni

    hubungan-Nya dan aspek-Nya. Adalah Dia

    Yang Awal dan Dia Yang Akhir, Yang Zahir

    dan Yang Batin.

    Dalam berhala cantik, tujuan pemuda yang penuh

    nafsu

    Dan dalam seluruh pusat perhatian adalah Al Haq

    Dalam acuan pembatasan, ia adalah alam

    Namun dalam hakekatnya ia adalah Al Haq

    Ketika Al Haq menjadi jelas dalam seluruh

    kesibukan

    Alam pun tersaksikan, penuh penerimaan dan

    kehilanganAndai ia dan seluruh penghuninya kembali kepada

    ketidakberbedaan

    Maka tetap Al Haq saja yang tersisa

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    62/94

    62

    KILAUAN KE-26

    Dalam Bab Syuaib Syaikhul Akbar berkatabahwa alam semesta terdiri dari aksiden yang

    terhimpun dalam Satu Entitas, yang merupakan

    realitas Wujud. Ia mengalami perubahan dan

    pembaharuan terus menerus pada setiap nafas

    dan setiap saat (khalqun jadiid). Pada setiap saatalam pergi kepada ketiadaan dan yang serupanya

    datang ke dalam eksistensi, namun kebanyakan

    penghuni alam tidak menyadari makna ini, persis

    sebagaimana Allah katakan, Tidak,

    sesungguhnya mereka ragu akan penciptaan

    baru (QS50:15).

    Di antara pemikir rasionalis, tak seorang pun

    memahami makna ini kecuali kaum Asyariah

    dalam acuan akan bahwa bagian-bagian alam

    adalah aksiden, sebab merekaberkata, Aksiden

    tidaklah ada dalam dua masa, dan Husbaniyah

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    63/94

    63

    yang dikenal sebagai Kaum Filsuf, menyangkut

    tentang seluruh bagian kosmos, entah substansi

    atau aksiden. Namun setiap kelompok salahdalam cara tertentu.

    Adapun bagi Asyariah mereka keliru sebab

    mereka menegaskan kejamakan substansi yang

    terpisah dari Wujud Al Haq dan bertahan padapendapat bahwa perubahan, pembaharuan

    aksiden berlangsung melalui mereka. Mereka

    tidak tahu bahwa kosmos dalam seluruh

    bagiannya tiada lain selain aksiden yang

    mengalami pembaharuan dan perubahan dalam

    setiap nafas dan terhimpun dalam Entitas

    Tunggal. Pada setiap saat, mereka lenyap dari

    Entitas ini dan keserupaan mereka terjubahkan

    dengan Entitas ini. Karena itu, seseorang yang

    memandang jatuh ke dalam kekeliruan melalui

    cara rangkaian keserupaan. Dia menyatakan

    bahwa masalah adalah satu dan berkelanjutan.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    64/94

    64

    Maka kaum Aysari berkata bahwa keserupaan

    menggantikan yang lain dalam lokus aksiden

    tanpa sesaatpun menjadi kosong akan aksidenyang serupa kepada individu pertama. Sehingga

    sang pengamat mengira ia adalah masalah yang

    berkelanjutan.

    Sebuah lautan, tidak berkurang, tidak bertambah,Gelombang datang dan pergi

    Karena alam terjadi dari gelombang,

    Ia tidak pernah bertahan dalam dua peristiwa, atau

    bahkan dua saat.

    Kosmosjika kamu mengambil pelajaran

    Adalah sebuah penampakan yang mengalir dalam

    penyusulan tahapan-tahapan.

    Di dalam seluruh tahapan dari aliran penampakan

    adalah sebuah misteri dari Hakekat segala Hakekatyang maha meliputi

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    65/94

    65

    Adapun kesalahan kaum Filsuf adalah ,

    meskipun mereka benar dalam menyatakan

    perubahan konstan yang memenuhi seluruhkosmos, mereka tidak memperhatikan bahwa

    Wujud Al Haq membawahi itu semua, yang

    mengenakan diri-Nya dengan bentuk-bentuk dan

    aksiden alam lahiriah, dan tampak kepada kita di

    bawah samaran fenomena dan keragaman. Iatidak memiliki manifestasi dalam derajat maujud

    kecuali melalui bentuk-bentuk ini dan aksiden-

    aksiden; persis seperti mereka tiada memiliki

    eksistensi dalam dunia lahiriah tanpa-Nya.

    Kaum sufi, yang tidak mengetahui apa yang akal

    temukan

    Berkata bahwa dunia adalah gambar yang berjalan.

    Betul, seluruh alam adalah gambar,

    namun di dalamnya Al Haq yang menyingkapkandiri-Nya secara abadi.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    66/94

    66

    Adapun bagi pemilik mukasyafah dan

    musyahadah, mereka melihat bahwa Hadrat Al

    Haq menyingkapkan diri-Nya pada setiap nafasdengan tajali yang lain dan tiada pengulangan

    sama sekali dalam tajalli-Nya. Dengan kata lain,

    Ia tidak mentajallikan diri-Nya pada dua saat

    melalui satu entitas dan satu keadaan. Malahan,

    pada setiap nafas Ia menjadi zahir melalui entitasyang lain, dan pada setiap saat Ia

    menyingkapkan diri-Nya dalam kesibukan yang

    lain.

    Bentuk-bentuk yang memakai eksistensi hanya

    bertahan satu saat

    Saat berikutnya ia pergi

    Carilah makna ini dalam setiap hari Dia dalam

    kesibukan (QS55:29)

    Jika kamu memerlukan bukti dari Kalam Al Haq.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    67/94

    67

    Rahasia dari hal ini adalah Kehadiran Al Haq

    memiliki nama-nama yang berlawanan, sebagian

    kelembutan dan sebagian penaklukkan.Seluruhnya terus menerus bekerja, dan tidak

    mengijinkan adanya ketidakefektifan/sia-sia.

    Karena itu, ketika satu dari realitas mumkinat

    disiapkan bagi eksistensi disebabkan pencapaian

    syarat awal dan penghilangan rintangan,menjadi mampu menerima Wujud, maka rahmat

    Ar Rahman merengkuhnya dan melimpahkan

    wujud kepadanya. Dan Wujud pun terzahirkan

    melalui jejak-jejak dan ahkam substansi tersebut,

    menghadirkan diri-Nya dalam bentuk fenomena

    tertentu. Setelah itu, melalui bekerjanya

    Kekuatan yang Maha Mengalahkan yang

    memerlukan pelenyapan seluruh fenomena dan

    seluruh jenis keragaman, Hakekat yang sama ini

    meniadakan seluruh fenomena ini. Pada saat

    bersamaan penanggalan ini, Hakekat yang sama

    terjubahkan dengan fenomena khusus lainnya,

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    68/94

    68

    yang menyerupai sebelumnya, melalui kerja

    rahmat dari Ar Rahman. Momen berikutnya

    fenomena dilenyapkan oleh Kekuatan YangMaha Mengalahkan dan fenomena yang lain

    kembali terbentuk melalui rahmat Ar Rahman,

    dan demikian seterusnya sesuai dengan apa yang

    dikehendaki Allah. Karena itu tidak pernah

    terjadi bahwa tajalli terjadi dalam dua saat yangberurutan dalam samaran fenomena yang sama.

    Pada setiap saat alam pergi kepada ketiadaan dan

    pada saat yang sama alam lain yang serupa

    dengannya datang ke dalam wujud.

    Bagaimanapun bagi mereka yang terhijab karena

    rangkaian keserupaan dan hubungan antara

    keadaan, menghayal bahwa eksistensi kosmos

    berada dalam satu keadaan yang sama, dan tidak

    pernah berubah dari waktu ke waktu.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    69/94

    69

    Segala puji bagi Allah! Betapa mengagumkannya

    cinta Allah, karunia yang serba meliputi, kemurahan

    hati, rahmat, dan kebaikan!Pada setiap nafas Dia membawa kosmos ke dalam

    ketiadaan,

    dan pada saat yang sama Dia membawa yang lain

    serupa dengannya.

    Allah adalah Dia yang memberikan setiap jenis

    karunia,

    Namun setiap nama-Nya memberikan karunia

    khususnya.

    Kepada realitas alam pada setiap saat, satu nama

    memberikan fana,

    Yang lainnya memberikan kehidupan yang baru.

    Bukti bahwa kosmos adalah totalitas aksiden

    yang terkumpul dalam Satu Esensi yaitu Al Haq

    atau Wajibul Wujud, terletak di dalam fakta

    bahwa ketika seseorang ingin mendefinisikan

    sifat alami dari makhluk, maka definisi tidak

    meliputi apapun selain aksiden. Sebagai contoh,

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    70/94

    70

    ketika seseorang mendefinisikan manusia

    sebagai hewan rasional; dan hewan sebagai

    tubuh yang berkembang, merasakan sensasibergerak secara insting. Tubuh adalah substansi

    yang menerima tiga dimensi. Substansi adalah

    sebuah entitas yang eksis mengacu kepada sifat

    alaminya yang inheren namun tidak inheren

    dalam subjek lainnya; dan entitas sebagai esensiyang memiliki realitas dan wujud yang harus---

    seluruh istilah yang digunakan di sini datang dari

    kategori aksiden, kecuali esensi samar yang

    dipahami dibalik istilah ini. Karena rasional

    menunjukkan sebuah esensi terlapisi akal; yang

    berkembang menunjukkan esensi yang terliputi

    indera pertumbuhan; dst. Esensi samar ini dalam

    faktanya adalah Al Haq, Wujud Mutlak, yang

    ada dengan sendirinya, dan yang menyebabkan

    seluruh aksiden eksis. Dan ketika kaum Filsuf

    menuduh bahwa konsep seperti ini bukanlah

    perbedaan, namun hanya merupakan tanda-tanda

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    71/94

    71

    yang tetap akan perbedaan ini dimana kita

    menyatakannya, sebab tidak mungkin untuk

    menyatakan perbedaan sebenarnya selain dengantanda-tanda tetap ini, atau yang lain tetap sulit

    dimengerti, anggapan ini tidak dibenarkan dan

    tidak layak untuk diperhatikan dengan serius.

    Anggap kita membolehkannya, ketika sesuatu

    bersifat esensial bagi sebuah zat, ia akan bersifataksidental dalam hubungan dengan Entitas

    Tunggal. Meskipun itu terjadi dalam realitas zat,

    ia akan berada diluar Entitas tunggal. Dan

    mengatakan bahwa ada entitas substansial yang

    lain dari Zat Wajibul Wujud adalah kesalahan

    yang tinggi, khususnya ketika pemilik

    penyingkap Hakekatyang dinyalakan dari

    ceruk lilin Kenabianmenyaksikan kontradiksi,

    dan lawannya tidak mampu memberikan bukti

    apapun. Dan Allah berkata benar dan Dia

    menunjukkan jalan (QS33:4)

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    72/94

    72

    Jangan mencari kebenaran makna dari ucapan

    Jangan mencari tanpa mengangkat ikatan dan rasa

    hormatJika kamu ingin menemukan penyembuhan dari

    penyakit kebodohan

    Jangan mencari dalil agama akan pembebasan dari

    sindiran

    Jika pada setiap manazil jalanmu terbelokkan

    kepada tujuan yang berbeda

    Maka tujuan yang Haq tidak akan pernah engkau

    lihat

    Hingga hijab diangkat dari matamu

    Cahaya Kebenaran tidak akan pernah terbit bagimu

    Berjuanglah untuk menyibak hijab, bukan

    mengumpulkan buku

    Jika kamu mengumpulkan buku, kamu tidak akan

    pernah mengangkat hijabBagaimana cinta muncul dari halaman bukumu?

    Tutuplah mereka, kembali kepada Allah, dan

    mohonlah ampun!

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    73/94

    73

    Hijab terbesar dan topeng paling tebal atas

    keindahan Wujud Al Haq adalah dihasilkan dari

    keragaman pembatasan pada sisi zahir Wujudmelalui terjubahkannya Dia dalam sifat dan jejak

    entitas terikat (ayan tsabitah) yang berada pada

    Pengetahuan Ilahi, yang merupakan sisi batin

    dari Wujud. Bagi mereka yang terbutakan oleh

    hijab ini tampak bahwa entitas ini eksis dalamdunia zahir ini, dimana pada faktanya objek

    zahir ini tidak pernah mencium wewangian

    eksistensi zahir, mereka selalu dan akan selalu

    berada pada asal mereka yaitu ketiadaaan. Apa

    yang maujud dan yang disaksikan adalah Al

    Haq, namun mengacu kepada wujud yang

    terjubahkan dalam ahkam dan jejak-jejak dari

    entitas, bukan dalam acuan wujud yang terpisah

    dari mereka, sebab dalam acuan ini, ketiadaan

    dan ketersembunyian adalah kualitas inheren-

    Nya. Sebagai akibatnya dalam realitasnya Al

    Haq selalu dalam Kesatuan-Nya sebagaimana

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    74/94

    74

    Dia tanpa awal dan sebagaimana Dia tanpa

    akhir. Bagaimanapun, disebabkan terhijab oleh

    bentuk-bentuk keragaman dan jejak-jejak, Diamuncul dalam pandangan yang lain sebagai

    yang terikat dan terentitaskan dan tampak

    sebagai banyak dan beragam.

    Wujud adalah lautan, gelombangnya kekalTentang hal ini, penghuni dunia hanya melihat

    gelombang

    Lihatlah gelombang yang datang dari dalam lautan

    ke sisi luar

    lautan pun tersembunyi di dalamnya

    Wujud adalah hakekat Rabb seluruh alam

    Seluruhnya eksis di dalam-Nya dan Dia di dalam

    seluruhnya

    Inilah makna ucapan Kaum Arif

    Keseluruhan terlingkupi dalam Keseluruhan

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    75/94

    75

    Ketika sesuatu dizahirkan dalam sesuatu yang

    lain, maka ia kan berbeda dengan lokus

    manifestasi. Dengan kata lain, yang zahir adalahsatu hal, dan lokus manifestasi adalah yang lain.

    Lebih lanjut, apa yang nampak dari yang

    terzahirkan dalam lokus manifestasi adalah

    kemiripan dan bentuk, bukan hakekat dan

    esensinya. Namun kejadiannya bukan demikianbagi Wujud Al Haq. Kapanpun Dia menzahir

    Dia identik dengan lokus manifestasi dan di

    dalam keseluruhan lokus manifestasim Dia

    menzahir melalui Zat-Nya.

    Mereka berkata cermin hati adalah mengagumkan

    Lihatlah di dalamnya wajah kekasihmubegitu

    indah!

    Tak seorang pun heran melihat wajah kekasih di

    dalam cerminYang mengherankan adalah bagaimana cermin dan

    wajah jadi satu

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    76/94

    76

    Wahai Engkau yang bentuknya telah memberikan

    cermin seluruh kilauannya

    Tanpa bentuk-Mu tiada cermin pernah terlihatTidak, tidakseluruh cermin menampakkan diri-Mu

    sendiri

    Dalam kelembutan-Nya, bukan bentuk-Mu

    Al Haq bersamaan dengan gaya-Nya, sifat-Nyadan hubungan yang menyusun eksistensi

    sebenarnya dari wujud adalah bersifat imanen

    dalam wujud sebenarnya dari seluruh makhluk.

    Karena itu dikatakan, Keseluruhan ada dalam

    Keseluruhan.

    Ghulzani Raz berkata:

    Jika kamu potong hati sebesar setetes air

    Akan muncul darinya seratus lautan yang

    murni.

    Segala kekuatan dan tindakan yang terzahirkan

    yang muncul dalam lokus manifestasi (mazhar)

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    77/94

    77

    berasal dalam hakekat dari Al Haq yang

    terzahirkan dalam lokus ini, dan bukan berasal

    dari diri mereka sendiri. Syaikhul Akbar berkataRa berkata dalam Hikmat aliyya dalam fasal

    Nabi Adam: eksistensi zahir tidak dapat

    bertindak atas dirinya sendiri; tindakannya

    adalah apa yang dimiliki Rabb nya secara

    imanen di dalam dirinya. Karena itu eksistensizahir ini adalah pasif, dan tindakan tidak dapat

    disandarkan kepadanya. Sebagai akibatnya

    kekuatan dan tindakan dikaitkan kepada hamba

    disebabkan manifestasi Al Haq dibawah bentuk

    hamba, dan bukan karena tindakan demikian

    benar-benar dipengaruhi oleh hamba itu

    sendiri.Allah menciptakan kalian dan apa yang

    kalian lakukan (QS37:94). Dan kenali fakta

    bahwa wujudmu, kekuatanmu, dan tindakanmu

    berasal dari Keagungan-Nya yang tiada memiliki

    sekutu.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    78/94

    78

    Baik kekuatan maupun tindakan disangkal dari kita

    Ketiadaan keduanya adalah apa yang diperintahkan

    kepada kitaNamun sejak ini adalah Dia yang hidup dalam

    bentuk-bentuk kita

    Baik kekuatan dan tindakan dikaitkan kepada kita

    Dirimu adalah tiada, wahai yang mengetahui!

    Jangan asalkan tindakanmu dari dirimu sendiri

    Jangan tunjukan wajah sedih

    Dirikanlah dinding dan mulailah melukis

    Berapa lama engkau memuji dirimu di hadapan mata

    yang cemburu?

    Berapa lama engkau mempromosikan kebaikan

    ketika tak seorang pun membeli?

    Kamu tiada, dan mengapa kamu mengira ada?

    Berapa lama pikiran sesat dan kebohongan ini?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    79/94

    79

    KILAUAN KE-27

    Sifat, hal dan tindakan yang zahir dalam lokus

    manifestasi diasalkan kepada Al Haq yang zahir

    di dalam lokus manifestasi tersebut. Ini berarti

    jika dari waktu ke waktu sebuah keburukan atau

    ketidaksempurnaan dijumpai dalam mereka, inidimungkinkan dari arah ketiadaan akan sesuatu

    yang lain, sebab Wujud adalah kebaikan belaka.

    Kapanpun keburukan dibayangkan berasal dari

    sebuah urusan eksistensi, ini karena sebagian

    masalah eksistensi tidaklah eksis, bukan karena

    masalah eksistensi sebagai masalah eksistensi itu

    sendiri. Dengan kata lain disebabkan sesuatu

    anggapan yang lain.

    Seluruh kebaikan dan kesempurnaan yang kalian

    lihat

    Semuanya adalah Al Haq, yang bebas dari cela

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    80/94

    80

    Setiap sifat keburukan dan kutukan kembali kepada

    kurangnya penerimaan wujud

    Kaum Filsuf mengklaim bahwa Wujud adalah

    kebaikan belaka. Melalui sebuah ilustrasi,

    mereka memberikan beberapa contoh: hujan es

    membuat rusak buah-buahan dan ini adalah

    keburukan bagi buah-buahan. Namun iabukanlah keburukan secara mutlak, sebab ia

    adalah satu kualitas dari Wujud, dalam hal ini

    bagian dari kesempurnaan Wujud, namun ia

    disebut keburukan karena mencegah buah

    mencapai kesempurnaan masaknya. Demikianjuga pembunuhan, yang merupakan keburukan,

    ia bukanlah keburukan dalam acuan kekuatan si

    pembunuh, bukan juga karena alat yang

    digunakan untuk membunuh, bukan juga

    kelemahan tubuh yang dibunuh, namun ia

    disebut keburukan karena lenyapnya kehidupan

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    81/94

    81

    seseorang, dan ini adalah masalah ketiadaan.

    Dan seterusnya dengan contoh yang lain.

    Kapanpun wujud terlihat, wahai hati

    Ketahuilah dengan yakin bahwa itu adalah Kebaikan

    Murni

    Setiap keburukan datang dari ketiadaan, bukan

    dari wujudSehingga seluruh keburukan dihubungkan dengan

    yang lain, Wahai hati!

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    82/94

    82

    KILAUAN KE-28

    Dalam Kitab Nusus, Syeikh Sadr Al-Din

    Qunawi Qs berkata:

    Ilmu terikat kepada Wujud, yang berarti bahwa

    setiap realitas yang ada, maka terdapat ilmu.Perbedaan ilmu berada dalam perbedaan realitas

    dalam menerima wujud, apakah sempurna atau

    tidak sempurna. Maka yang lebih sempurna

    dalam menerima wujud, lebih sempurna pula

    ilmunya, demikian juga sebaliknya.

    Pangkal pokok perbedaan ini adalah bahwa

    ahkam dari yang wajib dan mumkinat menguasai

    dan yang terkuasai. Dalam setiap realitas dimana

    hukum yang wajib lebih dominan, eksistensi dan

    ilmu akan lebih sempurna. Dalam setiap realitas

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    83/94

    83

    dimana hukum mumkinat lebih dominan wujud

    dan ilmu lebih kurang sempurna.

    Tampaknya Syeikh menyatakan hal ini sebagai

    contoh. Namun ini juga berlaku bagi kualitas

    Wujud lainnya seperti hidup, qudrat, iradat, dst

    yang memiliki derajat yang sama dengan ilmu.

    Salah seorang sufi yang lain mengatakan, Tak

    ada individu yang ada tanpa atribut ilmu, namun

    ilmu memiliki dua jenis. Yang pertama apa yang

    disebut secara umum ilmu dan yang lainnya

    tidak. Bagaimanapun ahli hakekat bertahan pada

    pendapat bahwa keduanya termasuk ilmu, sebab

    mereka mengenali imanensi hakekat ilmu Al

    Haq SWT dalam sesuatu apapun.

    Sehubungan dengan Jenis kedua contohnya air,

    yang tidak dianggap mengetahui dalam

    pengertian umum. Bagaimanapun, kita melihat

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    84/94

    84

    air membedakan antara ketinggian dan

    kerendahan. Ia mengalir dari tempat tinggi ke

    lebih rendah. Dalam cara yang sama, ia akanmemasuki badan yang berpori dan ia membasahi

    tubuh yang padat dan licin, dan hanya lewat

    begitu saja, dst. Karena itu disebabkan

    kekhususannya akan ilmu sehingga air mengalir

    sesuai dengan apa yang dimiliki sang penerimadan tiada penghalang baginya. Bagaimanapun

    pada derajat inilah ilmu menjadi zahir dalam

    bentuk alami.

    Wujud, dengan segala kualitas potensialnya

    Benar-benar menembus seluruh mumkinat

    Dimana ketika mereka dapat menerimanya

    Akan menunjukkannya dalam derajat kepasitas

    penerimaan mereka

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    85/94

    85

    KILAUAN KE-29

    Dalam acuan kemurnian akan kemurnian-Nya,Wujud Al Haq meliputi hakekat seluruh

    maujudat sedemikian hingga dalam hakekat ini,

    Dia adalah identik dengan hakekat tersebut.

    Demikian juga kesempurnaan sifat-Nya,

    disebabkan keumuman dan ketidakterikatan,meliputi seluruh sifat maujud sedemikian hingga

    dalam keimanenannya dalam seluruh sifat

    maujud, kesempurnaan sifat-Nya adalah identik

    dengan sifat-sifat maujud.

    Sebagai contoh, sifat Ilmu, dalam pengetahuan

    sebagian atau keseluruhan, maka ilmu adalah

    identik dengan keduanya. Dalam ilmu aktif dan

    pasif, ia adalah identik dengan kedua ilmu

    tersebut, demikian juga dengan ilamu zauq dan

    wujdan. Ini menyimpulkan bahwa dalam medan

    ilmu mereka yang tidak bertahan pada asumsi

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    86/94

    86

    ilmu penggunaan umum, ia sama dengan ilmu

    yang layak sesuai derajat mereka. Demikian juga

    mesti dinilai sifat dan kesempurnaan lainnya.

    Zat-Mu menembus seluruh maujud

    Yang gambarannya di belakang sifat-sifat mereka

    Seperti Zat-Mu, seluruh sifat dan kualitas-Mu juga

    tak terbatasTapi ketika tertampakkan, tidak terlepas dari

    keterikatan dalam lokus manifestasi

    Hakekat wujud adalah zat Al Haq SWT;

    kesibukan, hubungan dan aspek adalah sifat-Nya;cara-Nya menyatakan diri-Nya terjubahkan

    dalam hubungan dan aspek ini adalah afal-Nya

    dan pemberian jejak-Nya; fenomena yang

    terzahirkan dari tajalli ini adalah jejak-jejak-Nya

    (atsar).

    Kepada diri-Nya mealui kesibukan-Nya, Dia yang

    duduk

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    87/94

    87

    Dari balik tirai mulai menampakkan dalam lokus

    manifestasi

    Yang adalah dunia dan agama iniWahai pencari keyakinan, pelajari lah poin ini

    Apakah Zat,sifat, afal dan jejakitu?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    88/94

    88

    KILAUAN KE-30

    Dalam beberapa bagian di dalam Fusus Syeikhul

    Akbar Ibnu Arabi Ra, tampaknya ingin

    menunjukkan kepada pandangan bahwa

    eksistensi seluruh mumkinat bergantung kepada

    eksistensi Al Haq SWT. { Pada bagian lainbeliau tampak mengatakan bahwa apa yang

    dikaitkan kepada Keagungan Al Haq adalah

    murni limpahan Wujud; dan mengacu kepada

    kualitas yang bergantung kepada wujud, mereka

    adalah akibat yang dihasilkan oleh substansi itu

    sendiri. Dua pernyataan ini dapat didamaikan

    sebagai berikut: Kehadiran Al Haq memiliki 2

    tajalli. Satu adalah gaib, tajalli yang diketahui

    (alam ilmu), yang disebut kaum Sufi sebagai

    Emanasi Paling Suci (Faiz Aqdas) atau aql

    kulli. Ini adalah manifestasi Al Haq kepada diri-

    Nya sendiri dari keabadian tanpa awal dalam

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    89/94

    89

    Kehadiran Pengetahuan didalam bentuk-bentuk

    entitas, penerimaan dan kesiapan.

    Tajjali kedua adalah tersaksikan dalam alam

    aini. Tajjali penampakan akhir, yang disebut

    pancaran suci (faiz muqaddas). Ia terdiri dari

    manifestasi Wujud AL Haq terwarnai oleh

    hukum-hukum dan jejak-jejak entitas. Tajallikedua ini terjadi setelah tajalli pertama. Ia adalah

    lokus manifestasi kesempurnaan yang termuat

    dalam tajalli pertama di dalam diri penerima dan

    kesiapan dari entitas tersebut.

    Satu kemurahan hati-Mu mewarnai seratus jenis

    pengemis

    Satu kemurahan hati memberikan kepada masing-

    masing bagiannya

    Kemurahan hati pertama tidak memiliki awal, danmeletakkan

    Kemurahan hati kedua ke dalam tatanan tanpa akhir

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    90/94

    90

    Karena itu, atribusi eksistensi dan apa yang

    diliputinya kepada Al Haq SWT adalah dalam

    sudut pandang totalitas dari dua tajallitersebut.Atribusi eksistensi kepada Al HAq

    bersamaan dengan atribusi yang bergantung

    kepada-Nya kepada entitas adalah dalam sudut

    pandang tajalli kedua, Akhirnya, tak ada satu pun

    yang terjadi dalam tajalli kedua melainkan iaadalah hasil dari tajalli pertama.

    Perhatikan hal ini dan misteri yang sulit dimengerti

    ini

    Seluruh sifat dan tindakan yang kita lihat

    Dari satu arah, dia dikaitkan kepada kitaPada arah yang lain, seluruhnya diatibutkan kepada

    Al Haq.

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    91/94

    91

    Adapun niat dalam pernyataan ini dan apa yang

    dicari melalui ibarat-ibarat hanyalah untuk

    mengingatkan Peliputan Esensial dari Kemaha-

    hadiran Al Haq SWT, dan untuk seluruh derajat

    wujud-Nya melalui nur-Nya. Maka seorang

    penempuh dan penuntut yang memperhatikan

    akan bersifat awas supaya tidak mengabaikan

    penyaksian akan Keindahan hakekat-Nya ketika

    sedang menyaksikan hakekat esensi apapun,

    tidak juga mereka menjadi bodoh/acuh tak acuh

    dalam mengamati kesempurnaan sifat-Nya

    dalam mazhar sifat apapun. Apa yangdisebutkan sudah lah cukup untuk

    menyelesaikan niat tersebut dan cukup

    menjelaskan sesungguhnya apa yang dicari

    dalam hidup ini. Karena itu, ia terhimpun dalam

    takaran ini dan ditutup dengan puisi berikut:

    Cukup sudah wahai Jami! Berapa lama kamu

    mengungkapkan kata-kata?

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    92/94

    92

    Berapa lama berbicara dan mengisahkan sebuah

    cerita?

    Menyatakan hakekat dalam kata-kata adalah sebuahilusi

    Wahai yang faqir, berapa lama bermain-main

    dengan ilusi?

    Dalam kain kefaqiran, menutupi aib lebih baik

    Dalam kelembutan cinta, ketejaman akal lebih baik.

    Karena kata adalah tutup akan tujuan yang dicari

    Maka dia lebih baik daripada bicara dan

    mendengar.

    Sampai kapan engkau akan menangis dan berteriak

    seperti lonceng?

    Demi sejenak, tetaplah diam dari pembicaraan

    kosong ini.

    Kamu tidak akan menjadi khazanah bagi mutiara

    hakekat ini

    Selama kamu tidak menjadikan seleuruhpendengaran seperti kerang.

    Wahai yang sifat alaminya senang bercakap-cakap

    Jika kamu termasuk pemilik ilmu, jaga ucapanmu

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    93/94

    93

    Jangan lepaskan lidahmu dalam menyingkap

    rahasia Wujud

    Mutiara hakekat tidak akan terkoyak dengan berliankata-kata

    Goreslah garis kehinaan, yang lain melalui

    bayangan

    Kemudian tari hijab dari Keindahan Gaib

    Tajalli keindahan tidaklah berada di luarmu

    Maka tariklah kaki dari celana dan kepala dari

    kerudung

    Wahai kamu yang kain kafan telah dipinjami oleh

    kesedihan bagi-Nya

    Jangan nodai kesadaran sucimu dengan

    pembicaraan

    Sebab kamu dapat bertahan diam tentang hal itu,

    Jika kamu berbicara setelah ini, semoga mulutmu

    penuh dengan tanah!

  • 7/28/2019 KILAUAN CAHAYA

    94/94