kisi-kisi audit internal
DESCRIPTION
belajar ajaTRANSCRIPT
SOAL PA IBNU
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN FRAUD? JELASKAN DAN BERIKAN CONTOHNYA!, SERTA
BAGAIMANAKAH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP FRAUD DAN MELALUI AKTIVITAS APA
PERAN TERSEBUT DILAKSANAKAN, BERIKAN PENDAPAT SAUDARA!
Fraud adalah sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hokum yang ditandai dengan
adanya unsure kecurangan yang disengaja. Contohnya yaitu :
• Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation)
a. Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya: penggelapan
kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)
b. Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya:
menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi).
• Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements)
a. Memalsukan bukti transaksi
b. Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya,
c. Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau
menurunkan laba
• Korupsi (Corruption)
a. Konflik kepentingan (conflict of interest)
b. Menyuap atau Menerima Suap, Imbal-Balik (briberies and excoriation)
Tanggungjawab internal auditor dalam pencegahan, pendeteksian dan meng invstigasi
perbuatan kecurangan masih menjadi perdebatan yang berkepanjangan dalam profesi audit, khususnya
pada lembaga audit internal. Namun demikian tidak bias dibantah internal auditor memegang peranan
penting dalam mendukung penerapan good corporate governance. Keterlibatan internal auditor dengan
aktivitas operasional sehari-hari termasuk keterlibatan dalam proses pelaporan transaksi keuangan dan
struktur pengendalian intern member kesempatan internal auditor untuk melakukan penilaian secara
berkala dan menyeluruh atas aspek-aspek kegiatan/operasional perusahaan yang memiliki risiko tinggi.
2. JELASKAN DAN GAMBARKAN SERTA BERIKAN PENDAPAT SAUDARA TENTANG POSISI AUDIT
INTERNAL DIDALAM STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAN APAKAH DENGAN POSISI
TERSEBUT STATUS AUDIT INTERNAL MENJADI INDEPENDEN? DISAMPING ITU DUKUNGAN APA
AGAR INDEPENDENSI AUDIT INTERNAL MENJADI LEBIH JELAS? BERIKAN PENDAPAT SAUDARA!
3. PENGUKURAN KINERJA KRITIS FUNGSI AUDIT INTERNAL BISA DILIHAT DARI BERBAGAI
KATEGORI: DISAMPING INTERNAL CUSTOMER JUGA MELIPUTI STAKEHOLDER SATISFACTION,
INTERNAL AUDIT PROSES DAN INNOVATION AND CAPABILITY. JELASKAN DAN BERIKAN
PENDAPAT SAUDARA BERDASARKAN SATU KATEGORI SAJA YANG SAUDARA PAHAMI!
4. ADA BERAPA TAHAP/LANGKAH SUATU PROSES PENUGASAN (ENGAGEMENT) DARI AUDIT
INTERNAL? JELASKAN DAN URAIKAN MASING-MASING?
1. Merencanakan (planning)
- menjelaskan tujuan2 dan cakupan penugasan
- mengidentifikasi dan menaksir resiko
- membuat pengujian rencana
- alokasi sumber daya
2. Menyajikan (Performing)
- melaksanakan pengujian untuk menggabungkan bukti
- evaluasi bukti yang digabungkan dan membuat kesimpulan
- mengembangkan observasi dan merumuskan rekomendasi
3. Mengkomunikasikan (communicate)
- menyajikan evaluasi observasi
- mengembangkan komunikasi penugasan
- mengawasi dan mengikuti prosedur
5. BAGAIMANA CARA AUDITOR INTERNAL MEMILIH AUDITEE DAN APA YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI DASAR PEMILIHAN TERSEBUT, KEMUDIAN, AUDITEE YANG TERPILIH AKAN DIJADIKAN
OBYEK AUDIT TERSEBUT DIMASUKKAN DALAM SUATU DAFTAR APA NAMANYA, JELASKAN DAN
URAIKAN!
Pemilihan auditee dimulai dari survey pendahuluan terhadap calon-calon auditee untuk
mengidentifikasi aktifitas yang mempunyai potensi audit tertinggi terlihat dari segi perbaikan efektifitas,
efisiensi, dan ekonomis atau kehematan operasi.
Awal mula dari survey pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman yang mendalam
mengenai struktur organisasional entitas serta karakteristik operasinya.Selain itu, auditor juga harus
memahami industri dimana suatu entitas itu beroperasi dan juga sifat serta luas peraturan pemerintah
yang berlaku didalamnya. Lalu perhatiannya difokuskan pada aktivitas, unit, ataupun fungsi yang akan
diaudit. Pemahaman tentang calon auditee dapat diperoleh auditor dengan cara :
·Memeriksa arsip data latar belakang setiap auditee.
·Meninjau fasilitas auditee untuk memastikan bagaimana auditeemencapai tujuannya.
·Mempelajari dokumentasi yang relevan tentang operasi auditee seperti buku petunjuk
kebijakan dan prosedur, bagan standar kinerja dan pengendalian mutu, serta deskripsi
pembagian tugas.
·Melakukan wawancara kepada manajer aktifitas tersebut mengenai bidang-bidang
permasalahan tertentu (biasa disebut entry interview).
·Menerapkan prosedur analitis untuk mengidentifikasi tren atau hubungan yang tidak biasa.
·Melakukan pengujian audit mini untuk menegaskan pemahaman auditor tentang masalah
potensial. Pemahaman auditor mengenai setiap auditee harus didokumentasikan melalui
kuisioner yang sudah diisi dengan lengkap, bagan arus, dan catatan naratif. Berdasarkan
pemahaman ini, auditor menyiapkan suatu laporan studi pendahuluan, yang mengikhtisarkan
semua temuan dan mencantumkan rekomendasi mengenai auditee yang harus diaudit. Laporan
ini hanya digunakan oleh departemen audit internal dan tidak ditujukan untuk manajemen.
6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KKA (KKP) ATAU AUDIT WORKING PAPER, MAKSUD DAN TUJUAN
PEMBUATANNYA, SERTA JENISNYA MAUPUN CONTOHNYA, JELASKAN DAN URAIKAN!
KKA (KKP) atau audit working paper adalah dokumentasi audit, yaitu catatan yang disimpan oleh auditor
dari prosedur yang diterapkan, ujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang
berhubungan yang dicapai dalam perjanjian.
Maksud dan tujuan :
- Membantu auditor menyediakan jaminan wajar bahwa audit yang memadai telah dilakukan
sesuai dengan standar audit umum
- Pendukung dalam memberikan opini
- Memberikan sebuah dasar untuk merencanakan audit
- Acuan untuk audit tahun berikutnya
- Referensi bila ada pertanyaan dri pihak lain
Jenis dan contoh KKA : meliputi skedul (daftar), analisa, memorandum, surat konfirmasi, surat
pernyataan, salinan atas dokumen dan perjanjian penting, komentar yang dibuat atau diperoleh auditor,
rekap, laporan yang disiapkan oleh klien.
7. A. Inspecting melibatkan penelitian secara cermat terhadap dokumen dan catatan-catatan,
serta pemeriksaan fisik terhadap sumber-sumber yang berwujud. Prosedur ini digunakan secara
luas dalam pemeriksaan. Penyelidikan terhadap dokumen menyediakan suatu alat untuk
mengevaluasi bukti dokumentasi. Jadi melalui inspeksi ini auditor dapat menaksir keaslian
dokumen, atau mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan.
B. TRACING Dalam tracing, auditor (1) memilih dokumen yang dibuat ketika transaksi
dilaksanakan, dan (2) menentukan bahwa infonnasi yang terdapat dalam dokumen itu telah
dicatat secara wajar d.aJam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). Arah pengujian ini
adalah dari dokumen ke catatan akuntansi. Karena prosedur ini memberi keyakinan dari bukti
asli sampai akhirnya dimasukkan ke dalam perkiraan, maka prosedur ini terutama sangat
bermanfaat untuk mendeteksi catatan akuntansi yang kerendahan. Jadi prosedur ini penting
untuk mendapatkan bukti yang berhubungan dengan penegasan untuk kelengkapan. Trasir
berhubungan terutama dengan bukti dokumentasi.
C. INSPECTING Inspecting melibatkan penelitian secara cermat terhadap dokumen dan catatan-
catatan, serta pemeriksaan fisik terhadap sumber-sumber yang berwujud. Prosedur ini
digunakan secara luas dalam pemeriksaan.Penyelidikan terhadap dokumen menyediakan suatu
alat untuk mengevaluasi bukti dokumentasi. Jadi melalui inspeksi ini auditor dapat menaksir
keaslian dokumen, atau mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan.
D. Confirming adalah bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi
secara langsung dari pihak luar yang independen. Dalam kasus ,yang biasa, klien membuat
permohonan kepada pihak luar secara tertulis, tetapi untuk tujuan pengawasan, jawabannya
dikirim langsung kepada auditor. Prosedur pemeriksaan ini menghasilkan bukti konfirmasi.
E. REPERFORMING Penerapan yang paling sering dilakukan dalam prosedur ini adalah melakukan
kembali perhitungan, dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien. Misalnya termasuk
penghitungan kembali terhadap jumlah, biaya penyusutan, bunga, dan lain sebagainya.
Prosedur ini menghasilkan bukti matematis.
10. KUALITAS KOMUNIKASI MENURUT STANDAR 2420
Akurat terbebas dari kesalahan dan distorsi serta dengan kokoh berdasarkan pada fakta-fakta
Objektif adalah adil, tidak memihak, dan tidak bias, serta merupakan hasil dari pikiran yang adil serta
penilaian seimbang dari semua fakta dan keadaan yang relevan
Jelas yaitu mudah dipahami dan logis, menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan menyediakan
semua informasi yang penting dan relevan
Ringkas adalah langsung dan menghindari elaborasi yang tidak perlu, rincian yang berlebihan,
redundansi, dan kepanjang-lebaran
Konstruktif sangat membantu klien penugasan dan organisasi serta mengarah pada peningkatan yang
diperlukan
Lengkap tidak kehilangan hal-hal penting bagi audiens yang dituju dan mencakup semua informasi yang
penting dan relevan serta observasi untuk mendukung rekomendasi dan kesimpulan
Tepat waktu yaitu pada kesempatan pertama dan pada kondisi yang tepat, tergantung pada pentingnya
masalah, sehingga memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif secara tepat.
11. JENIS-JENIS JASA KONSULTASI
Jasa atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang
independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan, yakni audit keuangan historis, pemeriksaan/examination, review dengan cara
wawancara, dan prosedur yang disepakati bersama.
Jasa review (SSARS review) memungkinkan akuntan untuk mengekspresikan keyakinan yang terbatas
bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
12. PERBEDAAN PENYALAHGUNAAN ASET DAN KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation) – Singkatnya, penyalahgunaan aset perusahaan
(institusi), entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi—tanpa ijin dari perusahaan.Seperti
kita ketahui, aset perusahaan bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non-kas. Sehingga, asset
misappropriation dikelompokan menjadi 2 macam:
a. Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya:
penggelapan kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)
b. Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya:
menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi).
Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements) – ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2
macam, yaitu: Financial dan non-financial. kelompok fraud terhadap laporan keuangan. Misalnya:
Memalsukan bukti transaksi
Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya,
Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau
menurunkan laba
13. BUTIR-BUTIR APA SAJA YANG HARUS ADA DALAM LAPORAN AUDITOR INTERNAL YANG BAIK
DALAM MELAKSANAKAN PENUGASAN ASSURANCE, DAN SIAPA YANG BERWENANG
MENANDATANGANI LAPORAN TERSEBUT, JELASKAN DAN URAIKAN!
Laporan Internal Audit memuat unsur-unsursebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Prosedur Pemeriksaan
c. Ringkasan hasil pemeriksaan danrekomendasi (saran dan tindak lanjut).
Ringkasan ini membuat antara lain.
- Temuan yang disajikan secara singkat danjelas dari hasil pemeriksaan yang diuraikanpada bab hasil
pemeriksaan.
- Komentar pejabat yang bertanggungjawab,diuraikan secara singkat.
- Rekomendasi yang ditujukan kepadapejabat yang berwenang melaksanakanrekomendasi.
d. Lampiran
Pada unsur ini, jika ada unsur lampiran yangdiperlukan oleh manajemen yang menyangkutpemeriksaan
maka harus disertakan.
Yang berwenang menandatangani laporan tersebut ditentukan oleh Kepala Satuan Auditor Internal
14. APA YANG DIMAKSUD DENGAN REKOMENDASI DAN OPINI, JELASKAN DAN URAIKAN
PERBEDAAN SERTA TUJUANNYA!
Rekomendasi adalah pendapat auditor berupa sasaran yang menganjurkan mengenai suatu situasi
tertentu.
Opini adalah tanggung jawab akuntan publik dimana akuntan publik memberikan pernyataan ringkas
atas pendapat auditor terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajamen sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku di indonesia.
Perbedaannya rekomendasi di rancang guna memperbaiki kondisi yg memerlukan pebaikan dan
harus memuat pernyataan jelas tentang tujuan yang hendak di capai atau alasan auditor
untuk berpendapat diperlukan tindakan korektif.Sedangkan opini mnjelaskan bahwa laporan auditor
harus menunjukan jika ada ketidak sesuaian penerapan prinsip akuntansi yangberlaku.
15. JELASKAN MENGENAI KRITERIA TEMUAN YAITU, INSIGNIFICANT, SIGNIFICANT, DAN MATERIALS,
SERTA BERIKAN CONTOHNYA!
1. Insignificant Findings
Insignificant items seharusnya tidak disembunyikan atau dilebih-lebihkan. Contohnya adalah kesalahan
administrasi.
2. Minor Findings (Significant)
Temuan audit yang minor mengharuskan adanya pelaporan karena hal tersebut merupakan lebih dari
sekedar human error yang random. Jika tidak diperbaiki maka akan terus berkesinambungan dan akan
berdampak merugikan. Temuan audit yang minor biasanya lebih baik dilaporkan pada management
letter.
3. Major Findings (Materials)
Major findings adalah salah satu yang akan mencegah suatu organisasi atau unit dalam suatu organisasi
dari mencapai tujuan utama. Contohnya adalah departemen hutang mempunyai tujuan bahwa hanya
membayar pada saat jatuh tempo saja.Adanya sistem yang kurang baik menyebabkan adanya error atas
pembayaran sebesar $500.000.
SOAL UAS
5. A. JELASKAN YANG DIMAKSUD SKEPTISISME PROFESIONAL DAN CONTOHNYA!
Skeptisisme merupakan sikap yang dimiliki auditor untuk tidak mudah percaya terhadap apa yang
diberikan oleh auditee, memandang sesuatu dengan ragu-ragu/tidak pasti. Contoh: dalam pihutang,
auditor tidak boleh langsung percaya dengan jumlah yang diberikan tetapi harus menelusurinya dengan
berbagai cara sampai dengan bukti-bukti.
B. PENGERTIAN VOUCHING, TRACING, ORSERVASI, REPERFORMANCE, DAN BENCH MARKING!
1. Vouching : memeriksa autentik tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi
2. Tracing : memeriksa dengan menelusuri proses suatu keadaan, kegiatan, ataupun masalah, sampai
pada sumber atau bahan bukti pembukuannya. Contoh: meneliti proses pembelian barang impor, maka
melihat buku pembeliannya dan bukti2 (purchase order, sales contract, invoice)
3. observasi: memeriksa yang dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk
membuktikan suatu keadaan atau masalah.
4. reperformances :melakukan kembali perhitungan dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien.
Contoh: perhitungan kembali bunga, penyusutan, dsb.
5. bench marking : mengukur dan membandingkan kinerja terhadap aktivitas atau kegiatan
serupa/sejenis.
6. ADA BERAPA TAHAP ATAU LANGKAH-LANGKAH SUATU PROSES PENUGASAN (ASSURANCE
ENGAGEMENT) DARI AUDIT INTERNAL! JELASKAN DAN URAIKAN MASING2!
1. Merencanakan (planning)
- menjelaskan tujuan2 dan cakupan penugasan
- mengidentifikasi dan menaksir resiko
- membuat pengujian rencana
- alokasi sumber daya
2. Menyajikan (Performing)
- melaksanakan pengujian untuk menggabungkan bukti
- evaluasi bukti yang digabungkan dan membuat kesimpulan
- mengembangkan observasi dan merumuskan rekomendasi
3. Mengkomunikasikan (communicate)
- menyajikan evaluasi observasi
- mengembangkan komunikasi penugasan
- mengawasi dan mengikuti prosedur
10. PADA TAHAP COMMUNICATING THE RESULT (PELAPORAN HASIL AUDIT) PADA PENUGASAN
PEMBERIAN JAMINAN:
A. DISAMPING 4C'S PADA OBSERVASI ASSESMENT, DIKENAL JUGA ISTILAH DETAIL RECOMENDATION
DAN MANAGEMENT SOLUTION. JELASAKAN HUBUNGAN KEDUA HAL TERSERBUT!
detail revomendation: hrs didukung dgn serangkaian fakta yg membentuk temuan audit
management solution: solusi atau proses audit
B. KUALITAS LAPORAN AUDIT PALING TIDAK HARUS OBYEKTIF DAN AKURAT SERTA TEPAT WAKTU.
JELASKAN PERSYARATAN KUALITAS SELAIN KETIGA HAL TERSEBUT!
Selain ketiga hal tersebut kualitas laporan audit juga harus jelas, lengkap, konstruktif dan ringkas.
-Relevansi
Bukti yang relevan adalah bukti yang tepat digunakan untuk suatu maksud tertentu. Sebagai contoh
pengamatan fisik persediaan yang di auditor relevan digunakan untuk menentukan keberadaan
persediaan. Namun, pengamatan fisik persediaan tidak relevan digunakan untuk menentukan apakah
persediaan tersebut benar-benar dimiliki perusahaan.
-Sumber
Bukti yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak luar perusahaan yang independen merupakan
bukti yang paling dapat dipercaya. Bukti semacam ini memberikan tingkat keyakinan keandalan yang
lebih besar daripada yang dihasilkan dan diperoleh dari dalam perusahaan.
-Ketepatan waktu
Kriteria ini berhubungan dengan tanggal pemakaian bukti tersebut. Ketepatan waktu sangat penting
terutama dalam verifikasi aktiva lancar, utang lancar, dan rekening laporan rugi laba terkait karena
hasilnya digunakan untuk mengetahui apakah cutoff telah dilakukan secara tepat.
-Objektifitas
Bukti yang objektif lebih dapat dipercaya dan kompeten daripada bukti subjektif. Dalam menelaah bukti
subjektif, seperti estimasi manajemen, auditor harus mempertimbangkan kualifikasi dan integritas
individu pembuat estimasi, dan menentukan ketepatan proses pembuatan keputusan dalam membuat
judgement.
11. CONSULTING ENGAGEMENT
Contoh Penugasan Konsultasi: konseling, advisor, fasilitasi, dan pelatihan.
Consulting engagement adalah pemeriksaan objektif dengan tujuan memberikan penilaian independen
tentang tata kelola, manajemen resiko, dan proses pengendalian untuk suatu organisasi.