klasifikasi batuan

8
Klasifikasi batuan Batuan merupakan semua bahan pembentuk kerak bumi dan merupakan kumpulan (agregat) mineral – mineral yang terbentuk secara alami dan mempunyai sifat fisik dan kimiawi tertentu. Pengelompokkan batuan : A. Batuan Beku Merupakan batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan magma, suatu masa larutan silikat cair liat, pijar dan mudah bergerak (mobile). Pengelompokkan batuan beku berdasarkan proses terjadinya : 1. Batuan beku Vulkanik/ekstrusi : batuan beku yang proses pendinginan magma berada di permukaan atau didekat permukaan bumi, sehingga proses pembekuannya terjadi dengan relatif cepat dengan melepaskan kandungan gasnya. Oleh karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya (vesikuler), yang menyebabkan terbentuknya mineral penyusun berukuran halus atau masif (< 1 mm). Contoh : Basalt, Andesit, Dasit, Obssidian, Riolit,Trakit, dll. 2. Batuan beku Plutonik/intrusif : batuan beku yang proses pendinginan magma berada pada kedalaman yang besar dan proses pembekuannya terjadi secara perlahan sehingga memberi

Upload: fajar-siddiq

Post on 16-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

klasifikasi batuan

TRANSCRIPT

Klasifikasi batuan

Batuan merupakan semua bahan pembentuk kerak bumi dan merupakan kumpulan (agregat) mineral mineral yang terbentuk secara alami dan mempunyai sifat fisik dan kimiawi tertentu.

Pengelompokkan batuan :A. Batuan BekuMerupakan batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan magma, suatu masa larutan silikat cair liat, pijar dan mudah bergerak (mobile).Pengelompokkan batuan beku berdasarkan proses terjadinya :1. Batuan beku Vulkanik/ekstrusi : batuan beku yang proses pendinginan magma berada di permukaan atau didekat permukaan bumi, sehingga proses pembekuannya terjadi dengan relatif cepat dengan melepaskan kandungan gasnya. Oleh karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya (vesikuler), yang menyebabkan terbentuknya mineral penyusun berukuran halus atau masif (< 1 mm). Contoh : Basalt, Andesit, Dasit, Obssidian, Riolit,Trakit, dll. 2. Batuan beku Plutonik/intrusif : batuan beku yang proses pendinginan magma berada pada kedalaman yang besar dan proses pembekuannya terjadi secara perlahan sehingga memberi kesempatan untuk pengintian dan pembentukan kristal secara sempurna yang dicirikan dengan mineral penyusun batuan berukuran besar (> 1 mm). Contoh : Gabro, Diorit, Granit, Granodiorit, Dunit, Peridotit, dll.Klasifikasi batuan beku berdasarkan kimiawi :1. Batuan Beku Asam, bila batuan tersebut mengandung SiO2 lebih besar dari 66%, Contoh : Granit, Riolit, Dasit, Granodiorit, dll.2. Batuan Beku Intermediet/Menengah, bila batuan beku mengandung 52% - 66% SiO2, Contoh : Andesit, Diorit, Trakit, Syenit, dll.3. Batuan Beku Basa, bila batuan beku tersebut mengandung 45% - 52% SiO2, Contoh : Gabro, Basalt, Diabas, Basanit, dll.4. Batuan Beku Ultra Basa, bila batuan beku tersebut mengandung kurang dari 45 % SiO2, Contoh : Peridotit, Dunit, Serpentinit, Piroksenit,dll.

A. Batuan SedimenMerupakan batuan yang terbentuk sebagai hasil pembatuan (lithifikasi) dari endapan bahan bahan rombakan atau hasil kegiatan organisme atau hasil reaksi kimia tertentu.Pengelompokkan Batuan Sedimen :1. Batuan sedimen klastik, adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapn kembali rombakan atau pecahan batuan asal, baik yang berasal dari batuan beku, batuan metamorfik/ubahan maupun batuan sedimen sendiri yang lebih tua. Contoh : Batupasir, Batulempung, Breksi, Konglomerat, dll.Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis (disintegrasi)maupun secara kimiawi (dekomposisi), kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan.Setelahpengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni proses perubahan perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah didalam suatu sedimen, selama dan sesudah lithifikasi ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras.Proses diagenesa lain:Kompaksi Sedimen, termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban diatasnya, sehingga volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dan lainnya menjadi rapat.Sementasi, turunnya material material diruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir butir satu dengan yang lainnya.Rekristalisasi, pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan metrial sedimen selama diagenesa atau jauh sebelumnya. Autigenesis, terbentuknya mineral baru dilingkungan diagenetik, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen.Metasomatisme, pergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal.

2. Batuan sedimen non klastik, adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau dari hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (penggaraman unsur unsur laut, pertumbuhan kristal dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement).Contoh : Rijang, Halite, Batugamping Terumbu, Gypsum, Dolomit, dll.

Kalsifikasi Batuan Sedimen menurut R.P. Koesoemadinata : Golongan detritus kasar, golongan ini dapat dikenali melalui butiran penyusun batuannya yang relatif berukuran kasar dengan diameter 1/16 mm dan umumnya dihasilkan oleh proses sedimentasi mekanis.Contoh : Batupasir, Breksi, Konglomerat, dll. Golongan detritus halus, golongan ini dapat dikenali melalui butiran penyusun batuannya yang berukuran relatif halus (diameter