klasifikasi lipida

13
PENDAHULUAN Latar Belakang Banyak hal yang menjadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan kehidupan dan berkembang biak sebanyak mungkin, yaitu untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi,. Salah satunya adalah zat-zat atau molekul yang berperan langsung terhadap proses metabolisme. Banyak zat yang bisa diperoleh baik dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh manusia, salah satunya yaitu lemak atau lipid. Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang tidak larut dalam pelarut air, namun dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut- pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup

Upload: dyah-ayu-septiarini

Post on 08-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tugas biokimia

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banyak hal yang menjadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan kehidupan dan berkembang biak sebanyak mungkin, yaitu untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi,. Salah satunya adalah zat-zat atau molekul yang berperan langsung terhadap proses metabolisme. Banyak zat yang bisa diperoleh baik dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh manusia, salah satunya yaitu lemak atau lipid. Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang tidak larut dalam pelarut air, namun dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non polar. Istilah lipid mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan per gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori (kal). Lemak dalam makanan merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari trigliserida. Dalam lemak makanan juga terdapat sejumlah kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol, dan fitosterol. Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.Lipid (dalam hal ini lemak) merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh. Nomenklatur lainnya penting kepada bayi dan kanak-kanak dimana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmotik, keseimbangan asam-basa serta aktivitas elektrofisiologi otot dan sistem saraf. Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur makanan. Oleh karena itu pada makalah ini akan diulas tentang klasifikasi lipid untuk menggambarkan kegunaan dan fungsi lipid pada kehidupan makhluk hidup.TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui klasifikasi lipid.2. Untuk mengetahui fungsi dari klasifikasi lipid dalam tubuh.Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengklasifikasian lipid?

2. Apa saja fungsi dari klasifikasi lipid dalam tubuh?

PEMBAHASANLipida adalah senyawa organik berminyak dan berlemak yang tidak larut dalam air yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti kloroform, atau eter (Lehninger, 1990). Lipida mempunyai beberapa fungsi diantaranya ialah sebagai:1. Komponen struktural membran

2. Bahan bakar

3. Lapisan pelindung dan

4. Vitamin dan hormon

Lipida dapat diklasifikan berdasarkan strukturnya. Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2:1. Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka Contoh: Asam Lemak, trigliserida, spingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid

2. Lipid dengan rantai hidrokarbon siklis

Contoh: steroid (kolesterol)

Selain itu pada umumnya klasifikasi lipida didasarkan atas kerangka dasarnya jadi lipida kompleks dan lipida sederhana. Golongan pertama dapat dihifrolisis sedengkan golongan kedua, tidak dapat di hidrolisis. Menurut Bloor, lipid dapat diklasifikasikan menjadi lipida sederhana dan lipida kompleks.A. Lipida SederhanaLipida sederhana merupakan golongan lipida yang tidak dapat diubah menjadi sabun, senyawa itu termasuk steroida dan terpena.

1. SteroidaSenyawa dasarnya adalah satuan C5 disebut isoprene. Ikatan ganda pada isoprene bisa berpindah setelah berkondensasi. Tergantung dari banyaknya satuan isopropena yang bergabung, maka dibedakan monoterpena, seskiterpena yang masing-masing mengandung dua dan tiga buah; sedangkan yang mengandung 4, 6 dan 8 adalah diterpena, tri- dan tetraterpena. Senyawa steroida ini dapat dipandang sebagai turunan dari perhidro-siklo-pentano fenantren.Streroida yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan perhidrosiklopentano fenantrena. Contohnya adalah kholesterol yang banyak terdapat dalam otak, sistim saraf, membran dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat fitosterol, misalnya atigmasterol dan sitosterol. Miko sterol adalah sterol yang terdapat dalam jamur dan ragi misalnya ergosterol yang merupakan bahan baku vitamin D (Martoharsono,1978). 2. Terpena

Senyawaan dasar dari terpena adalah satuan C5 yang disebut isoprena. Tergantung dari banyaknya satuan isoprena yang bergabung, maka dibedakan monoterpena, seskiterpena yang masing-masing mengandung dua dan tiga buah; sedangkan yang mengandung 4, 6 dan 8 adalah diterpena, tri- dan tetra-terpena. Kebanyakan dari mono dan seskiterpena terdapat dalam tanaman dan sebagian besar mempunyai ciri khas minyak yang berbau khusus. Sambung-menyambung terjadi melalui kepala-ekor dari satuan diatas, walaupun ada juga yang tidak menentu (ekor-ekor). Polimer satuan tersebut bisa merupakan rantai linier, sebagian membentuk bangun molekul siklis. Ikatan ganda pada yang linier bangun molekulnya biasanya adalah trans (mantap). B. Lipida Kompleks1. Triasil gliserolLipida yang paling sederhana dan paling bayak mengandung asam lemak sebagai unit penyusun adalah triasilgliserol, juga seringkali dinamakan lemak, lemak netral, atau triglserida. Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan 3 molekul asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai pada membrane. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi. Triasilgliesrol terdapat dalam berbagai jenis, tergantung pada identitas dan letak ketiga komponen asam lemak yang terikat dengan ikatan ester oleh gliserol. Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga posisi disebut triasilgliserol sederhana, golongan ini dinamakan menurut asam lemak yang terkandung. Contohnya adalah triseroil gliserol, tripalmitoil gliserol, dan trioleil gliserol, yang mengandung asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat, berturut-turut. Nama biasa dan yang umum digunakan untuk ketiga triasil gliserol sederhana ini adalah tristearin, tripalmitin, dan triolein, berturut-turut. Triasil gliserol yang mengandung dua atau lebih asam lemak yang berbeda disebut triasil gliserol campuran. Kebanyakan lemak alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak makanan lainnya merupakan campuran dari triasil gliserol sederhana dan campuran yang mengandung berbagai jenis asam lemak yang berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan (Martoharsono,1978).Nama lain untuk golongan senyawaan ini adalah lemak netral , triasilin gliserol. Senyawa golongan ini terdiri dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang mengikat secara ester. Senyawa tersebut pertama bilamana dihidrolis menghasilkan gliserol dan satu jenis asam lemak., sedangkan yang kedua, gliserol dan tiga jenis asam lemak. Triasil griserolester antara gliserol dan asam lemak. Senyawaan terakhir ini termasuk dalam golongan asam karboksilat (Martoharsono,1978).Triasil gliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut di dalam air. Senyawa ini memiliki gravitas spesifik yang lebih rendah dari air, yang menyebabkan minyak membentuk lapisan atas pada bumbu salad campuran minyak dan cuka. Triasil gliserol mudah larut di dalam pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzene, atau eter yang seringkali dipergunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan. Triasil gliserol akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa, atau jika diberikan enzim lipase, yang disekresi ke dalam usus kecil oleh pankreas. Hidrolisis triasil gliserol oleh KOH dan NaOH disebut penyabunan (berarti pembentukan sabun), menghasilkan suatu campuran sabun K+ atau Na+ dan gliserol.Triasil gliserol dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh, dan karenanya, berbentuk cair pada suhu kamar, dapat diubah secara kimia menjadi lemak padat oleh hidrogenasi sebagian ikatan karenanya. Sejumlah besar minyak sayuran cair, seperti minyak jagung diubah menjadi shortening padat, seperti, Crisco oleh suatu proses hidrogenasi katalitik, yang menyebabkan pengubahan beberapa kandungan ikatan ganda menjadi ikatan tunggal. Jika terkena udara, triasil gliserol yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang memiliki dua atau lebih ikatan ganda, menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan rasa dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan. Contohnya minyak biji rami yang mengalami autooksidasi jika terkena udara.Triasil gliserol berfungsi sebagai lemak penyimpan hampir pada semua sel hewan, tumbuhan, triasilgliserol terdapat sebagai tetes minyak mikroskopi, terdispersi dan teremulsi di dalam sitosol dengan halus. Triasilgliserol pada jaringan pengikat hewan sebagian besar disimpan sebagai tetes minyak yang mengisi hampir seluruh volume sel. Sel lemak ditemukan dalam jumlah besar di bawah kulit atau pada rongga abdominal, dan di dalam kelenjar susu kambing. Pada orang gemuk, beberapa kilogram triasilgliserol disimpan di dalam sel lemak tubuh, cukup untuk memberikan kebutuhan energi dasar atau basal tubu selama beberapa bulan. Sebaliknya tubuh dapat menyimpan dalam jumlah lebih sedikit dari energi harian dalam bentuk glikogen. Triasilgliserol beradaptasi dengan lebih baik dibandingkan glikogen dan menghasilkan lebih dua kali jumlah energi yang diberikan karbohidrat (Lehninger,1990).2. Fosfolipida

Fosfolipida adalah golongan yang memiliki satu atau lebih gugus kepala dengan polaritas tinggi, selain ekor hidrokarbonnya. Golongan ini sering disebut lipida polar, membrane yang paling banyak adalah fosfolipida yang berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran dan tidak pernah disimpan dalam jumlah yang banyak. Golongan fosfolipida mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam fosfat. Fosfolipida yang ditemukan dalam membran adalah fosfogliserida yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil pertama dan kedua pada gliserol. Gugus hidroksil yang ketiga pada gliserol membentuk ikatan ester dengan asam fosfat. Fosfogliserida mengandung molekul alkohol kedua, yang juga berikatan dengan ester dengan asam fosfat. Gugus alcohol kedua ini terletak pada kepala polar dari molekul fosfoglisedrida. Terdapat beberapa jeniskelas fosfogliserida yang berbeda dalam gugus alcohol pada bagian kepala. Semua fosfogliserida mengandung dua ekor non polar yang merupakan asam lemak berantai panjang. Asam lemak yang paling banyak ditemukan di dalam fosfogliserida memiliki 16 atau 18 atom karbon.Jenis fosfogliserida yang berbeda dinamakan menurut jenis alkohol pada kepala yang bersifat polar. Senyawa induk fosfogliserida adalah asam fosfatidat, yang tidak meiliki kepala alkohol. Fosfogliserida yang paling banyak adalah senyawa- senyawa yang hamper serupa fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkholin, yang mengandung alcohol etanolamin dan kholin berturut- turut pada bagian kepala yang bersifat polar. Fosfatidilserin mengandung asam hidroksiamin serin sebagai gugus pada kepala dan fosfatidilinositol mengandung alcohol siklik inositol. Kardiopilin ditemukan pada membran mitokondria sebelah dalam, berbeda dari jenis fosfogliserida lain senyawa ini merupakan fosfogliserida ganda. Seluruh fosfogliserida meiliki muatan negatif pada gugus fosfat pada pH 7. Gugus alcohol pada bagian kepala juga dapat memberikan satu atau lebih muatan listrik pada pH mendekati 7. Fosfogliserida yang mempunyai dua jenis gugus yang amat berbeda yaitu gugus hidrofilik pada kepala yang bersifat polar dan ekor hidrofibik yang bersifat non polar. Senyawa ini disebut ampifatik. Nama lain golongan senyawa ini ialah fosfogliserida atau gliserol fosfatida. Senyawa ini terdiri dari gliserol -3-P sebagai kerangka dasarnya, asam lemak dan alkohol. Pada umunya asam lemaknya ada dua jenis yaitu satu bersifat jenuh (C18; 0) dan yang satu lagi tidak jenuh (C18; 1). Sebagai alkoholnya antara lain ialah kolin, serin, etanolamin, inositol dan gliserol.Fosfogliserida mempunyai kepala polar yang disebabkan karena muatan yang ada pada unsure N dan unsure C. pada umumnya fosfogliserida berwarna putih, padat, seperti lilin. Bilamana dibiarkan dalam udara bsa menjadi berwarna gelap karena bagian asam lemak yang tidak jenuh teroksidasi oleh udara. Hampir semua fosfogliserida pada pH 7 bermuatan negative pada gugus fosfatnya, misalnya fosfatidil etanolamin, fosfatidilkolin. Pada pH 7 hampir semua fosfogliserida bermuatan negatif pada gugus fosfatnya dan positif pada N nya (Lehinger, 1990). Fosfolipida terdiri dari dua bagian, satu bermuatan, polar, hidrofilik, sedangkan bagian yang lain mempunyai sifat hidrofobik. Karena itulah maka lipida ini dapat bertindak sebagai zat pengemulsi.3. Sfingolpida dan glikosfingolipidaSenyawaan pokoknya disebut spingosina, yang juga terdiri dari bagian polar dan non polar. Sfingomielina adalah salah satu contoh senyawaan golongan sfingosina yang mempunyai gugus polar fosforil kholina; yang membentuk ester dengan gugus CH2OH (Martoharsono, 1978). Senyawa ini berkerangka dasar sfingosin atau basa yang sejenis. Terdapat dalam membran sel tumbuhan maupun hewan dan dalam saraf dan otak. Sfingolipida terdiri dari 3 komponen yaitu: 1 molekul sfingosin, 1 molekul asam lemak dan 1 kepala polar. Sfingolipida yang banyak terdapat dalam alam ialah sfingomielin yang mengandung fosforiletanolamin atau fosforilkolin sebagai kepala yang polar. Ada dua jenis sfingoglikolipida yang terdapat dalam alam, yaitu yang netral dan yang asam. Jenis pertama diwakili oleh serebrosida yang mengandung monoskarida sebagai kepala yang polar tak bermuatan. Jenis yang kedua sfingolipida asam dikenal sebagai gangliosida mempunyai ekor seramida dan berkepala oligosakarida yang mengandung bagian yang bermuatan egartif yaitu asam sialat. Salah satu asam sialat yang terdapat dalam gangliosida manusia ialah asam N-asetilneuraminat (Lehninger, 1990).4. Lilin

Lilin adalah senyawa yang berbentuk ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah asam palmitat dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26 34, contohnya adalah mirisil palmitat

CH3(CH2)14 O CH2 (CH2)28CH3Melihat bangun molekul senyawa di atas maka sifatnya sangat hidrofobik non-polar. Lanolin adalah campuran ester asam lemak dan lanosterol yang termasuk golongan sterol. Adalah senyawaan yang berbentuk ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah asam palmitat dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34, contohnya adalah mirisil palmitat (Martoharsono,1978).Lipida yang dibicarakan diatas semuanya dapat dihidroisis dengan alkali dalam keadaan panas yang selanjutnya menghasilkan sabun.C. Derivat Lipid

Senyawa yang termasuk derivat lipid yaitu asam lemak, gliserol, aldehid, keton, vitamin larut lemak (ADEK), hormon Aligliserol (gliserida), kolestrol dan ester kolesteril.