klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/bab...

24
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anemia Anemia adalah nama yang umumnya diberikan untuk serangkaian defisiensi dalam kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia dan hemoglobinopati, yang semakin sering terjadi di inggris, adalah masalah yang signifikan dalam kehamilan, yang dapat memberi efek membahayakan pada kesehatan ibu dan janin. Bidan memiliki peran yang semakin penting dalam menatalaksanakan kondisi ini. Oleh karena itu, bidan sangat perlu memliki pengetahuan dam pemahaman mengenai patofisiologi, membedakan gambaran klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna memberikan asuhan kebidanan berstandar tinggi pada ibu dan keluarga mereka yang terpengaruh oleh kondisi ini. Anemia dapat didefinisikan sebagai defisiensi dalam kualitas atau kuantitas sel darah merah, yang menyebabkan kapasitas darah untuk membawa oksigen menjadi kurang setiap sistem tubuh terpengaruh karena fungsi organ terganggu dan memburuk karena kekurangan oksigen. Anemia diperkirakan terjadi pada ibu hamil apabila kadar hemoglobin 11g/dl atau kurang. Selama kehamilan, terjadi pembelahan sel yang cepat dan kebutuhan lebih besar untuk sintesis hemoglobin. Kadar feritin serum harus tetap atau berada diatas dari 10g/dl untuk memnuhi kebutuhan uterus dan janin yang membesar.

Upload: others

Post on 28-Feb-2020

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anemia

Anemia adalah nama yang umumnya diberikan untuk serangkaian

defisiensi dalam kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia dan

hemoglobinopati, yang semakin sering terjadi di inggris, adalah masalah yang

signifikan dalam kehamilan, yang dapat memberi efek membahayakan pada

kesehatan ibu dan janin. Bidan memiliki peran yang semakin penting dalam

menatalaksanakan kondisi ini. Oleh karena itu, bidan sangat perlu memliki

pengetahuan dam pemahaman mengenai patofisiologi, membedakan gambaran

klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna memberikan asuhan

kebidanan berstandar tinggi pada ibu dan keluarga mereka yang terpengaruh oleh

kondisi ini.

Anemia dapat didefinisikan sebagai defisiensi dalam kualitas atau

kuantitas sel darah merah, yang menyebabkan kapasitas darah untuk membawa

oksigen menjadi kurang setiap sistem tubuh terpengaruh karena fungsi organ

terganggu dan memburuk karena kekurangan oksigen.

Anemia diperkirakan terjadi pada ibu hamil apabila kadar hemoglobin

11g/dl atau kurang. Selama kehamilan, terjadi pembelahan sel yang cepat dan

kebutuhan lebih besar untuk sintesis hemoglobin. Kadar feritin serum harus tetap

atau berada diatas dari 10g/dl untuk memnuhi kebutuhan uterus dan janin yang

membesar.

Page 2: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

8

B. Kehamilan

Perubahan ini terutama terjadi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

yang semakin . meningkat antara ibu dan janin. Volume darah yang bersirkulasi

meningkatkan secara bertahap dan secara progresif dari sekitar kehamilan 6

minggu dan terus terjadi hingga usia kehamilan sekitar 32-34 minggu.

Peningkatan volume darah ini diperlukan untuk menyuplai darah ke uterus,

payudara, ginjal, kulit dan kesejumlah organ lainnya, memfasilitasi pertukaran gas

dan gizi pada ibu dan janin. Volume plasma meningkat sekitar 40% dan lebih

besar daripada peningkatan eritrosit, yang berjumlah sekitar 20%. Hal ini

menyebabkan hemodilusi dan akibatnya akan terjadi penurunan konsenntrasi

hemoglobin, menyebabkan anemia fisiologis.

Kehamilan menyebabkan meningkatkan curah jantung sekitar 40%, karena

peningkatan volume sekuncup diawal kehamilan. Hal ini menyebabkan lebih

banyak darah diejeksikan pada setiap kali kontrasksi ventrikel dan dipertahankan

dengan sedikit peningkatan denyut jantung. Peningkatan curah terutama pada

trimester pertama dan kedua, dan akan tetap stabil pada trimester ketiga.ukuran

jantung meningkat untuk memenuhi peningkatan curah jantung. Posisi diafragma

yang semakin keatas karena pembesaran uterus menyebabkan posisi jantung lebih

kekiri dan berputar secara anterior.

C. Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas

(afinitas) untuk oksigen dan oksigen untuk membentuk hemoglobin dalam sel

darah merah. Melalui fungsi ini, oksigen dibawadari paru-paru ke jaringan

( Evelyn, 2009).

Page 3: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

9

Fungsi hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dalam

peredaran darah untuk dibawah k jaringan. Ikatan hemoglobin dengan oksigen

disebut oksihemoglobin (hb0). Disamping oksigen, hemoglobin juga membawa

karbondioksida membentuk ikatan karbonmonoksihemoglobin (HBC0), juga

berperan dalam keseimbangan pH darah.

Sintesis hemoglobin terjadi selama proses eritroposis, pematangan sel

darah merah akan mempengaruhi fungsi hemoglobin.

Struktur Hemoglobin terdiri dari dua unsur utama yaitu:

1. Besi mengandung pigmen hem

2. Protein globin, seperti halnya jenis protein lain, globin mempunyai rantai

panjang dan asam amino. Ada empat rantai globin yaitu alpha (a), beta

(b), delta (8) dan gamma (y).

Zat besi diperlukan untuk memproduksi hemoglobin dan apabila

kekurangan zat ini dapat mengakibatkan anemia. Kebutuhan zat besi saat hamil

berjumlah dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Hal tersebut terjadi karena

karena selama kehamilan, volume darah dan bertambah untuk menampung

perubahan pada tubuh ibu pasokan darah ke janin. Biasanya konsumsi pangam ibu

hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi. Pangan sumber zat besi dapat

berasal dari:

1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur, kedelai

2. Pangan nabati : sayuran hijau daun seperti, bayam dan kangkung.

D. Kebutuhan Zat Besi Selama Kehamilan

Zat besi tambahan dibutuhkan oleh tubuh selama kehamilan, kebutuhan

total zat besi adalah antara 580 dan 1340 mg, dan dari jumlah itu, sampai dengan

Page 4: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

10

1050/mg akan hilang saat pelahiran (Hilman 1996). Pada awal kehamilan,

kebutuhan zat besi sekitar 2,5/mg/hari dan meningkatkan sekitar 6,6mg/hari pada

trimester ketiga. Diet normal zat besi pada negara maju adalah 15-20mg/hari dan

3-10% diabsorbsi terutama dari duodenum. Pada wanita sehat, kehilangan zat besi

sehari-hari adalah 1-2 mg (Jordan & McOwat,2002)

1. Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena

perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta da pertumbuhan

payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II

kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar

1000ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah

partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma,

yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

1. Etiologi Anemia Defisiensi Besi

Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, pertambahan darah

tidak sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan,

kebutuhan zat besi meningkat.

Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun

mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi.

Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi

mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut.

a. Besi (Fe)

Merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh

manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa.

Page 5: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

11

Besi mempunyai jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan

sebagai bagoian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuhg.

Walaupun terdapat luas di dalam makananbanyak penduduk dunia mengalami

kekurangan besi, termasuk di indonesia. Kekurangan besi sejak tiga puluh tahun

terakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penamilan kognitif, dan

sistem kekeblalan.

Unsur zat besi tersedia dalam tubuh bersumber dari sayur-sayuran, daging

dan ikan yang dikonsumsi setiap harinya. Namun, demikian mineral besinya

tidaklah mudah diserap kedalam tubuh diserap ke dalam darah, penyerapannyaini

dipengaruhi oleh HCI dalam lambung. Besi dalam makanan yang dikonsumsi

berada dalam bentuk bentuk ikatan ferri (secara umum dalam bahan pangan

nabati) dan ikatan ferro (dalam bahan pangan hewani).

a. Fungsi Besi

Dalam keadaan tereduksi besi kehilangan dua elektron, oleh karena itu

mempunyai dua sisa muatan positif. Besi dalam bentuk dua ion bermuatan positif

ini adalah bentuk fero (Fe++). Dalam keadaan teroksidasi, besi kehilangan tiga,

elektron, sehingga mempunyai sisa tiga muatan positif yang dinamakan bentuk

feri (Fe++).Karena dapat berada dalam dua bentuk yang terlibat didalam reaksi

oksidasi-reduksi.

Metabolisme energi, Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai

protein-pengangkut-elektron, yang berperan dalam langkah-langkah akhir

metabolismee energi. Protein inimemindahkan hidrogen dan elektron yang berasal

dari zat gizi penghasil energi oksigen sehingga membentuk air. Dalam proses

tersebut dihasilkan ATP, sebagian besar besidan mioglobin di dalam otot.

Page 6: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

12

Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan

tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari sel dikeluarkan oleh tubuh.

Mioglobin berperan sebagai reservior oksigen menerima menyimpan dan melepas

oksigen di sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada dalam

hemoglobin selebihnya telah diberikan suplemen besi. dapatdi dalam mioglobin

dan protein lain yang mengandung besi.

Sumber baik besi adalah makanan hewani, seperti daging ayam dan ikan.

Sumber lauk lainnya adalah telur, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa

jenis buah. Di samping jumlah besi, perlu diperhatikan kualitas besi didalam

makanan dinamakan juga ketersediaan biologik (biovailability). Pada umumnya

besi didalam daging ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan

besi di dalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat

tinggi akibat kekurangan Zat besi.

Defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang paling umum terdapat , baik

di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Defisiensi besi terutama

meyenrang golongan rentan, seperti anak-anak , remaja, ibu hamil, dan menyusui

sertapekerja berpenghasilan rendah. Secara klasik defisiensi besi dikaitkan dengan

anemia gizi besi. Namun sejak 25 tahun terakhir banyak bukti menunjukan bahwa

defisiensi besi berpengaruh luas terhadapkualitas sumber daya manusia, yaitu

terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja.

a. Proses daur ulang besi

Sel darah merah rata-rata berumur kurang lebih empat bulan. Sel-sel hati dan

limpa akan mengambilnya dari darah, memecahnya dan menyiapkan produk-

Page 7: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

13

produk pemecahan tersebut untuk dikeluarkan dari tubuh atau di daur ulang. Zat

besi sebagian besar di daur ulang.

Hati mengikat ke trasnferin darah, yang mengangkutnya kembali ke sum-

sum tulang untuk digunakan kembali membuat sel darah merah baru. Hanya

sedkit sekali besi dikeluarkan dari tubuh, terutama melalui urin, keringat dan kulit

yang mengelupas. Hanya bila terjadi perdarahan, tubuh bisa lebih banyak

kehilangan besi. Kehilangan besi pada orang dewasa laki-laki kurang lebih

sebanyak 1 mg sehari. Kehilangan besi melalui haid pada perempuan rata-rata

sebanyak 0,5 mg sehari.

a. Angka Kecukupan Besi yang dianjurkan

Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menerapkan angka kecukupan besi

untuk indonesia sebagai berikut:

1) Bayi : 3-5 mg

2) Balita : 8-9 mg

3) Remaja laki-laki : 14-17 mg

4) Remaja perempuan : 14-25 mg

5) Dewasa laki-laki : 13 mg

6) Dewasa perempuan : 14-26 mg

7) Ibu hamil : + 20 mg

8) Ibu mnyusui : + 2 mg

b. Anemia Gizi

Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan gizi yang berperan dalam

pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangankonsumsi atau karena

gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin

Page 8: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

14

(vitamin B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam

molekul hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi

dari transferin ke dalam jaringan tubuh, dan vitamin E yang mempengaruhi

stabilitas membran sel darah merah.

Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebagian besar

anemia gizi ini adalah anemia gizi besi. Penyebab anemia gizi besi terutama

dalam bentuk besi-hem. Di samping itu pada wanita karena kehilangan darah

karena haid dan persalinan.

a. Cara Mengevaluasi status besi

Indikator paling umum yang digunakan untuk mengetahui kekurangan besi

adalah pengukuran jumlah dan ukuran sel darah merah, dan nilai hemoglobin

darah. Nilai hemoglobin kurang peka terhadap awal kekurangan besi, akan tetapi

berguna untk mengetahui beratnya anemia. Nilai hemoglobin yang rendah

menggambarkan kekurangan besi yangsudah lanjut. Di samping kekurangan besi,

nila hemoglobin rendah mungkin disebabkan oleh kekurangan protein atau

vitamin B6.

a. Akibat kelebihan besi

Kelebihan besi jarang terjadin karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh

suplemen besi. Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung

meningkat, sakit kepala, mengigau pingsan.

b. Tanda dan Gejala

Gejala anemia pada ibu hamil yang paling sering dijumpai yaitu cepat lelah,

sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun,

konsentrasi hilang dan nafas pendek jika sudah parah.

Page 9: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

15

Bila kadar Hb <7gr% maka gejala dan tanda anemia akan jelas. Nilai

ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil

berdasarkan kriteria WHO 2001 ditetapkan 3 kategori yaitu:

Tabel. 1 Kriteria Anemia

Normal ≥ 12gr/dl

Anemia ringan 9-10 gr/dl

Anemia Sedang 7-8 gr/dl

Anemia berat <7 gr/dl

Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemas, pucat dan

mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal. Anemia

adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau

massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa

oksigen keseluruh jaringan. Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan

kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai normal (20-

30%), yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah

daripada keadaan tidak hamil (Tarwoto, 2007).

a. Dampak Anemia Defisiensi Zat Besi pada Kehamilan

Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko menurut penelitian, tingginya

angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia tingginya angka

kematian ibu berkaitan efek dengan anemia. Anemia juga menyebabkan

rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat

pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi

pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian matrernal, angka kematian

perinatal meningkat perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai

Page 10: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

16

pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang

anemis tidak dapat mentolir kehilangan darah.

Ketika persalinan dapat mengakibatkan antonia uteri, partus lama, perdarahan

atonis, gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim daya tahan terhadap infeksi

dan stress kurang produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin.

a. Pengaruh Anemia Terhadap Janin dan Persalinan

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam

kehamilan, persalinan maupun nifas begitu juga dengan janin yang dikandung ibu.

Pengaruh anemia terhadap abortus dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian

perinatal dll.

a. kehamilan

Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat membahayakan ibu baik saat hamil,

bersalin dan nifas.

Bahaya selama kehamilan:

1. Dapat terjadi abortus

2. Persalinan prematuritas

3. Hambatan tubuh kembang janin dalam rahim

4. Mudah terjadi infeksi

5. Ancaman dekompensasi kondisi (Fib < 6gr%)

6. Molahidatidosa

7. Hipermesis gravidarum

8. Perdarahan antepartum

9. KPD (Manuaba, 2012)

Bahaya saat Persalinan:

Page 11: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

17

1. Gangguan his kekuatan mengejan

2. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar

3. Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan

tindakan operasi kebidanan.

4. Kala uri dapat diikuti retensio lasenta dan perdarahan postpartum karena

atonia uteri.

5. Kala empat dapat terjadi perdarahan ost partum sekunder dan atonia uteri

(Manuaba, 2012).

Pada Kala Nifas

1. Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan post partum.

2. Memudahkan infeksi puerperium.

3. Pengeluaran asi kurang.

4. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan.

5. Anemia kala nifas

6. Mudah terjadi infeksi mamae (Manuaba, 2012)

a. Pengaruh anemia terhadap janin

Akibat anemia dapat terjadi gangguan pada janin dalam bentuk :

1. Abortus

2. Terjadi kematian itrauterin

3. Persalinan prematur tinggi

4. BBLR

5. Kelahiran dengan anemia

6. Dapat terjadi cacat bawaan

7. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

Page 12: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

18

8. Intelegensia rendah (Manuaba,2012)

a. Pencegahan dan penanggulangan Anemia Gizi Besi

Menurut Wirakusumah (1999), Pencegahan dan penaggulangan Anemia Gizi

dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

a. Meningkatkan konsumsi zat besi dalam makanan dengan cara mengkonsumsi

cukup makanan hewani (daging, ikan , hati, telur, kurma), atau makanan yang

beragam baik jumlah maupun kualitasnya.

b. Suplemen zat besi: Pemberian suplementasi zat besi dapat memperbaiki

status hemoglobin dalam waktu yang relative singkat. Suplemen ini biasanya

diberikan pada ibu hamil dan kelompok yang beresiko lain seperti: balita,

anak sekolah dan pekerja.

c. Fortifikasi zat besi: Fortifikasi adalah penambahan suatu jenis zat ke dalam

bahan pangan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pangan.

Keuntungannya adalah antara lain dapat diterapkan pada populasi yang besar

dengan biaya relatif murah.

d. Penanggulangan penyakit infeksi: Penyakit infeksi merupakan salah satu

penyebab anemia gizi besi. Program penanggulangan penyakit infeksi dan

pemberantasan penyakit parasit diharapkan dapat meningkatkan status besi

dalam tubuh.

b. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil

adalah:

Page 13: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

19

1). Usia

Usia adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam

kedewasaan setiap pengalamannya. Usia sangat berpengaruh pada kepatuhan ibu

mengonsumsi tablet Fe (zat besi), dimana semakin muda umur yang ibu hamil

dapat menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan

misalnya akan terjadi anemia.

Usia seorang perempuan dapat mempengaruhi emosi selama

kehamilannya. Usia antara 20-30 tahun merupakan periode yang paling aman

untuk melahirkan. Sebab pada usia tersebut fungsi alat reproduksi dalam keadaan

optimal. Sedangkan pada umur kurang dari 20 tahun kondisi masih dalam

pertumbuhan, sehingga masukan makanan banyak dipakai untuk ibu yang

mengakibatkan gangguan pertumbhan janin. Di negara berkembang sekitar 10-

20% bayi dilahirkan dari ibu dengan usia remaja (Wiknjosastro,2007).

Umur ideal untuk kehamilan yang resikonya rendah adalah pada kelompok

umur 20-35 tahun. Berdasarkan laporan riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2010, perempuan yang mengalami kehamilan pada usia beresiko tinggi (35 tahun

ke atas) 4,6% tidak pernah memeriksakan kehamilan, dan data yang berusia < 20

tahun 5,1% memeriksakan kehamilan pada dukun. Kehamilan pada remaja putri

sangat beresiko terhadap dirinya karena pertumbuhan linier (tinggi badan) pada

umumnya baru seleai pada usia 16-18 tahun, dan dilanjutkan dengan pematangan

rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linier selesai.

Usia ibu, Wintrobe (1987 menyatakan bahwa usia ibu dapat

mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka

semakin rendah kadar hemoglobinnya (Amiruddin,dkk,2007). Kebanyakan wanita

Page 14: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

20

mengalami anemia pada usia remaja karena pada kehamilan remaja banyak yang

timbul baik dalam masalah sosial masyarakat maupun bidang obstetric, selain

remaja (<20 tahun), wanita yang beresiko tinggi mengalami anemia adalah

wanita yang berumur di atas 35 tahun Pada wanita hamil usia terlalu muda < 20

tahun, secara fisik alat reproduksinya belum siap untuk menerima hasil konsepsi

dan secara psikologis belum cukup dewasa dan matang untuk menjadi seorang

ibu, sedangkan wanaita hamil pada usia lanjut >35 tahu, proses faal tubuhnya

sudah mengalami kemunduran berupa elastisitas otot-otot panggul di sekitar

organ-organ reproduksi lainnya keseimbangan hormonnya mulai terganggu

sehingga kemungkinan terjadi berbagai resiko kehamilan (Wiknjosastro, 2002).

Wanita usia dibawah 18 tahun mempunyai kekurangan dimana memiliki

resiko yang sama tingginya dengan kehamilan di usia 35 tahun ke atas, seperti

bayi lahir dengan berat badan lahir rendah atau gangguan kesehatan lainnya,

umumnya hal ini terjadi karena mereka kurang memperhatikan asupan gizi selama

hamil, khususnya yang mengandung zat besi, kalsium Vit A sedangkan pada

wanita usia diatas 35 tahun ke atas kesuburan sudah mulai menurun, jaga

kehamilan maupun persalinan pada usia ini memiliki resiko yang lebih besar pada

kesehatan ibu dan bayina dan juga menigkatkan resiko menderita komplikaso

seperti preeklamsia, tekanan darah tinggi, diabetes, kelahiran dini, pertumbuhan

janin terganggu, ibu hamil pada usia ini juga lebih mudah lelah, mereka juga

memiliki resiko keguguran lebih besar (Retno,2001).

Menurut Baliwati (2004) seperti yang dikutip oleh Mutalazimah (2005) dalam

jurnal penelitiann Hubungan LILA dan kadar Hb ibu hamil dengan Berat Lahir di

RSUD DR. Moerwardi Surakarta, melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau

Page 15: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

21

terlalu tua mengakibatkan kualitas janin?anak yang rendah dan juga akan

merugikan kesehatan ibu. Karena itu, ibu terlalu muda (kurang dai 20 tahun) dapat

terjadi kompetisi makanan antara ibunya sendiri yang masih dalam masa

pertumbuhan dan adanya peubahan hormonal yang terjadi selama kehamilanUmur

Kehamilan

Kebutuhan akan berbagai zat gizi termasuk zat besi pada trimester I meningkat

secara minimal. Setelah itu sepanjang trimester II dan III, kebutuhan akan terus

membesar sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II

diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah,

pertumbuhan uterus dan payudara.

Menurut Doloksaribu (2006 persentase responden yag menderita anemia

tertinggi dijumpai pada umur kehamilan triwula II (50%) dan triwulan ke III

(37,50%). Hal ini disebabkan karena kebutuhan zat besi pada triwulan II dan III

meningkat dengan pesat untuk janin, plasenta dan penambahan volume darah ibu.

2). Jarak Kelahiran

Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik. Jarak

dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi yang

selanjutnta akan mempengaruhi hasil produksi. Menurut Depkeks RI (2004)

jumlah kelahiran yang baik agar terwujudnya keluarga sejahtera dan sehat adalah

berjumlah 2 anak saja dengan jarak kelahiran sama dengan atau lebih dari 3 tahun.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendro di Medan (2006) ibu hamil yang

jarak kelahiran anaknya < 2 tahun sebagian besar menderita anemia. Seorang

wanita yang melahirkan berturut-turut dalam jangka waktu pendek tidak sempat

Page 16: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

22

memulihkan kesehatannya serta harus membagi perhatian kepada kedua anak

dalam waktu yang sama.

3). Konsumsi Tablet Fe

Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi zat besi dengan cara yang benar akan

memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh yang bisa meningkatkan kualitas

kehamilan. Banyak hal yang membuat ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi zat

besi yang terdapat dalam tablet tambah darah yang diprogramkan pemerintah.

Salah satunya adalah gangguan pencernaan dapat berupa mual dan muntah.

Sehingga hal ini perlu mendapat perhatian khusus terutama dari pembagian

pelayanan kesehatan misalnya bidan dan dokter. Jumlah tablet zat besi yang

dikonsumsi ibu hamil adalah minimal 90 tablet dan dianjurkan kepada ibu hamil

untuk mengonsumsi tablet tambah darah dengan dosis satu kali sehari selama

masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan.

Memperhatikan apa yang iminum bersamaan dengan tablet Fe sangat penting.

Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C bersama dengan zat besi akan

meningkatkan penyerapan besi. Namun, mengambil minuman berkafein bersama

dengan makanan tinggi zat besi akan mengurangi jumlah besi yang diserap tubuh.

Makanan dengan vitamin C seperti stroberi dan uah jeruk dapat membantu tubuh

untuk menyerap zat besi. Makanan yang harus dihindari saat mengkonsumsi zat

besi termasuk susu, protein, kedelai, kuning telur, kopi teh, antasida, dan juga

kalsium, karena akan menghalangi penyerapan zat besi (Proverawati, 2011).

Cara mengkonsumsi tablet Fe menggunakan air teh dapat mengakibatkan

anemia. Karena air teh mengandung polifenol tannin yang dapat mengikat zat besi

Page 17: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

23

heme dan membentuk kompleks besi tanoat dan tidak larut, sehingga zat besi

tidak dapat diserap oleh tubuh (Ningsih, 2007).

4). Penghasilan

Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah status

ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Kemampuan keluarga untuk

membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan

terbatas kemungkinan besar kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya,

terutama memenuhi kebutuhan at gizi dalam tubuhnya. Sementara dari hasil

penelitian Hendro (2006) menyatakan bahwa keluarga yang pendapatannya di atas

UMR yaitu Rp. 975.000.- (Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) dapat

memenuhi kebutuhan gizi keluarganya terutama ibu hamil sehingga diasumsikan

dapat mencegah terjadinya anemia sedangkan keluarga dengan pendapatan di

bawah UMR dapat diasumsikan belum memenuhi kebutuhan hidup keluarganya

termasuk gizi ibu hamil.

5). Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku

untuk hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan

seseorang untuk menyerap informasi-informasi dan menginplementasikannya

dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari khusunya tingkat pendidikan wanita

sangat mempengaruhi kesehatannya. Dari hasil penelitian Hendro (2006).

6). Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan terhadap ibu hamil oleh

petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya yang dilaksanakan sesua

stamdar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan.

Page 18: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

24

Tujuan pelayanan antenatal adalah mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin

dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi

dini kelainan kehamilan dan deteksi serta antisipasi ini kelainan janin (Saifuddin,

2002).

Pelayanan antenatal meliputi hal yang dikenal istilah 5T yaitu timbang

berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, nila status imunisasi TT

dan pemberian tablet tambah darah. Konsumsi zat besi sangat diperlukan oleh ibu

hamil yang dianjurkan untuk mencegah ibu dan janin dari anemia, dan faktor

risiko lainnya. Diharapkan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe lebih dari 90 tablet

selama kehamilan.

K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan

untuk mendapat pelayanan antenatal yang dilakukan pada trimester pertama

kehamilan. Sedangkan, K4 adalah kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan

pelayanan antenatal minimal 4 kali yaitu,1 kali pada trimester pertama kehamilan,

1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga.

c. Hati Ayam

1. Hati ayam

Hati ayam merupakan salah satu sumber pangan hewani yang

mengandung besi heme dan mudah dijumpai dikalangan masyarakat. Dimana

senyawa besi heme diserap secara utuh dan setelah berada dalam epitel usus akan

dilepaskan dari rantai porfirin oleh enzim haemoxygenase, kemudian ditransfer ke

dalam plasma atau disimpan dalam feritin.

Dengan kata lain hati ayam mengandung jenis besi yang diserap tubuh

secara langsung tanpa dipengaruhi oleh bahan penghambat atau pemacu ,

Page 19: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

25

sehingga bagi ibu hamil yang mengkonsumsi hati ayam dan bentuk olahan lain

dari baha hati yang baik dan sesuai anjuran, yaitu sebanyak 75gram perminggu

akan membantu memenuhi kebutuhan besi selama kehamilan secara maksimal.

Hal inilah yang membedakan presentase penyerapan besi heme akan jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan besi non heme (HealthLinkBC,2014).

Hati ayam merupakan sumber tempat penyimpanan besi sehingga

mengandung zat besi dengan kadar tinggi yang dibutuhkan untuk mencegah

anemia. Hati ayam sering digunakan sebagai sumber pangan terutama diolah

untuk makanan bayi dan anak-anak usia lima tahun. Selain itu mineral yang

berasal dari hati ayam lebih mudah diabsorbsi karena mengandung lebih sedikit

bahan pengikat mineral (Almatsier, 2009 dalam jurnal Deni, Masfria, dan

Sudarmi).

2. Kadar besi pada hati ayam ras yaitu (7,16±0,007) mg/100 gr.

3. Feritin Hati Ayam.

Yang hanya terdiri dari H subunit dan memiliki 14,8ug Fe/ 100ug protein.

Ayam H subunit apo homolimer menunjukan tingkat penyerapan besi yang sama

seperti homopolimer Bovine H subunit yang diekspresikan dengan sistem ekspresi

baculovirus (0,31 dan 0,28 mmol Fe / menit per molekul protein subunit H ayam

dan sapi masing-masing) Ayam H subunit apo homopolimer menunjukan aktivitas

mengikat hemin biotinilasi lebih tinggi secara signifikan daripada hati holoferritin.

(jurnal by: Poultry Science, 2011).

Bahan makanan yang kaya akan kandungan zat besi berasal dari hewani

yang merupakan sumb protein dan berperan dalam proses hemopoesis

(Astawan,2012).

Page 20: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

26

Salah satu sumber protein hewani yang mudah dijumpai dikalangan

masyarakat yaitu hati ayam buras atau yang lebih dikenal lagi dengan hati ayam

kampung yang memiliki kandungan zat besi sebanyak 18,7 gram, per 75 gram.

Zat besi merupakan mineral yang berperan penting dalam proses pembentukan sel

darah merah. Apabila produksi sel darah merah dalam tubu dapat tercukupi, maka

kadar hemoglobin dalam darah akan normal (Arisman,2007).

Hati ayam Kampung yang merupakan,Hati merupakan sumber zat besi

yang baik dan juga mengandung banyak vitamin A. sumber protein hewani yang

baik dan kaya akan zat besi (heme) serta mengandung semua asam amino.

Asupan protein bagi tubuh berfungsi untuk pertumbuhan dan memperbaiki

jaringan yang rusak, termasuk diantaranya asam folat yang merupakan asam

amino asensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh yang merupakan bahan

esensial untuk sintesis. DNA dan RNA yang pentingdalam proses metabolisme sel

inti, termasuk sel darah merah. (Murdiati dan Amaliah, 2013,Mary E back)

Zat besi yang banyak terkandung dalam hati ayam merupakan unsur

penting dalam pembetukan sel darah merah. Terjadinya gangguan dalam

pembentukan sel darah merah itulah ynag menyebabkan kadar hemoglobin dalam

darah menjadi tidak normal.(Astawan, 2012).

Zat besi dalam hati ayam kampung yang sudah dalam bentuk ferro (Fe2)

lebih mudah diserap tubuh. Pada proses pencernaan besi dalam bentuk ferro (Fe2)

tersebut akan dioksidasi di dalam usus untuk berkaitan dengan apoferitin,

kemudian ditransformasikan menjadi ferititin dan dibebaskan ke dalam plasma

darah yang kemudian terjadi proses pengikatan transferin dan diangkut ke

sumsum tulang belakang untuk bergabung membentuk hemoglobin (Adriani dan

Page 21: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

27

Wirjatmadi, 2013). Terbukti pada kelompok eksperimen rerata kadar hemoglobin

sebelum mendapat intervensi termasuk kedalam kategori anemia (Hb < 11gr/dL)

dan setelah mendapat intervensi rerata kadar hemoglobin mengalami kenaikan

menjadi normal.

Anemia terjadi bila tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.

Kekurangan anemia bisa terjadi, karena sakit misalnya (demam berdarah,gagal

ginjal, talasemia), saat kehilangan darah (saat menstruasi,melahirkan), kekurangan

mineral Fe (zat besi).Bila anemia terjadi, konsumsilah makanan yang

mengandung zat besi untuk membantu mempercepat suplai sel darah merah.

Tabel. 2 AKG dan sumber bahan pangan yang dianjurkan untuk ibu (per-orang per-hari)

Kebutuhan Banyaknya Sumber

Protein 60gr Ayam, telur , daging, ikan, susu, tempe, tahu, kacang-kacangan.

Besi 46mg Hati, daging, beras tumbuk,kacang-kacangan, sayuran hijau

Asam folat 300 ug Hati ayam, susu, sayuran hijau, asparagus, bunga matahari, jamur kedelai, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, melon,pisang, lemon, stroberi dan jeruk.

Vitamin b12 2,3 mg Daging, hati, susu, jamur, telur, yogurt, dan seafood lainnya.

Vitamin A 700 RE Hati ayam, sayuran, berwarna seperti wortel, buah-buahan berwarna merah, mentega, kuning telur dan minyak ikan.

d. Penelitian Terkait

1. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Rona Lutfi 2013dengan judul

“Pengaruh Konsumsi Hati Ayam Terhadap Kadar Hemoglobin” dengan jumlah

sampel 16 orang ibu hamil anemia, analisis besi pada hati ayam ras dan ayam

buras menunjukan kadar besi pada hati ayam ras (7,16 ± 0,007) mg/100g.

Sedangkan pada hati ayam buras (24,94 ± 0,039) mg/100g. Hasil uji t dengan taraf

Page 22: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

28

kepercayaan 95% menunjukan tempat perbedaan itu dapat disimpulkan bahwa

data yang diperoleh dari hasil pengukuran memenuhi kriteria cermat dan seksama.

(Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry, 2016).

2. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Deni OS Simbolon 2012 dengan

judul “Pemeriksaan Kadar Fe Dalam Hati Ayam Ras dan Ayam Buras Secara

Spektrofotometri. Rata-ratakadar hemoglobin ibuhamil TM II pada kelompok

eksperimen pra intervensi sebesar 9,16 gr/dl dan rata- rata kadar hemoglobin ibu

hamil TM II di Puskesmas Ngoresan dengan nilai p (0,00 < α (0,05) (Rona Lutfi,

Angesti.

e. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan

untuk mengidentifikasi variabl-variabel yang akan diteliti (diamati yang berkaitan

dengan konteks ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengembangkan

kerangka konsep penelitian (Notoatmodjo, 2016

Page 23: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

29

Berdasarkan uraian dan penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan

sebelumnya maka secara sistematis kerangka teori pada penelitian ini dapat

digambarkan dalam skema sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Teori Wirakusumah 1999

Anemia

Penatalaksanaan

Menkonsumsi makananyang

mengandung zat besi

Hati Ayam

Vit C

Bergabung dengan protein berperan dalam sintesis

heoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam

sel otot

Meningkatkan absorbsi besi

Berperan dalam proses sintesis mukleoprotein

Membentuk butir-butir darah merah normal

dalam sumsum tulang

Fe besi Asam Folat

Peningkatan kadar hb dalam darah

Kehamilan Faktor penyebab anemia :

1. Kekurangan zat besi

Page 24: klinis, dan memberikan penatalaksanaan yang terbaru guna ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/166/2/BAB II RISA.pdf · 1. Pangan hewani: daging merah, hati, ikan, unggas , kerang, telur,

30

f. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang ingim diamati atau diukur melalui penelitian yang di

lakukan. Kerangka konsep ini dikembangkan atau diacukan pada tujuan penelitian

yang telah dirumuskan, serta didasari oleh kerangka teori yangdisajikan tinjauan

pustakaan sebelumnya (Notoatmodjo, 2016)

Gambar 2. KerangkaKonsep

g. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil

sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunta (2010), terdapat 2 jenis hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. (Ha)

Ada pengaruh pemberian hati ayam terhadap kadar HB pada ibu hamil anemia di

Puskesmas Sukamaju Bandar Lampung.

2. (Ho)

Tidak ada pengaruh pemberian hati ayam terhadap kadar HB pada ibu hamil

anemia di Puskesmas Sukamaju Bandar Lampung.

Kadar Hb sebelum intervensi

Intervensi Kadar Hb

sesudah intervensi