klor brom iod

46
I. JUDUL PERCOBAAN : KLOR, BROM, DAN IOD II. TANGGAL PERCOBAAN : 12 November 2013 III. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat – sifat gas klor, brom, iod dan senyawanya 2. Mengidentifikasi klor, brom, iod, dan senyawanya 3. Mengetahui cara pembuatan gas klor, brom, iod IV. DASAR TEORI : Unsur – Unsur Halogen Unsur Halogen (Golongan VIIA) adalah unsur-unsur nonlogam yang reaktif. Halogen terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iod (I), dan Astatin (At. Secara umum, unsur Halogen bersifat toksik dan sangat reaktif. Toksisitas dan reaktivitas Halogen menurun dari Fluor sampai Iod. Dalam satu golongan, dari Fluor sampai Iod, jari- jari atom meningkat. Akibatnya, interaksi antar atom semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C), Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatan berwarna ungu-hitam. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan , demikian

Upload: windha-herjinda

Post on 02-May-2017

302 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Klor Brom Iod

I. JUDUL PERCOBAAN : KLOR, BROM, DAN IOD

II. TANGGAL PERCOBAAN : 12 November 2013

III. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui sifat – sifat gas klor, brom, iod dan senyawanya

2. Mengidentifikasi klor, brom, iod, dan senyawanya

3. Mengetahui cara pembuatan gas klor, brom, iod

IV. DASAR TEORI :

Unsur – Unsur Halogen

Unsur Halogen (Golongan VIIA) adalah unsur-unsur nonlogam yang

reaktif. Halogen terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iod (I), dan

Astatin (At. Secara umum, unsur Halogen bersifat toksik dan sangat reaktif.

Toksisitas dan reaktivitas Halogen menurun dari Fluor sampai Iod. Dalam

satu golongan, dari Fluor sampai Iod, jari-jari atom meningkat. Akibatnya,

interaksi antar atom semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun

meningkat. Dalam keadaan standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C),

Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau 

pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah

padatan berwarna ungu-hitam. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan ,

demikian halnya keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red). Ini

berarti, Flour paling mudah tereduksi (oksidator kuat), sedangkan Iod paling

sulit tereduksi (oksidator lemah).

1. Klor (Cl)

Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutama

dengan natrium sebagaigaram (NaCl), karnalit dan silfit.Klor tergolong

dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam

kloridadengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses

elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat

bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC,satu volume air

Page 2: Klor Brom Iod

dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya

1.77volume.

Kegunaan

Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-

hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di

seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil punsudah terklorinasi. Klor

juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat

pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik,

insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik,dan banyak produk

lainnya.Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan

senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses

tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk  pembuatan klorat,

kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.Kimia organik sangat

membutuhkan klor, baik sebagai zat oksidator maupun sebagai

subtitusi,karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan dalam

senyawa organik ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah

satu bentuk karet sintetis.

2. Brom (Br)

Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh air garam

alamiah dari sumber mata air diMichigan dan Arkansas. Brom juga

diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.Brom

adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak,

cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar

menjadi uap merah dengan bauyang sangat tajam., menyerupai klor, dan

memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan.

Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida, membentuk larutan

berwarna merah, tidaak sekuatklor tapi lebih kuat dari iod. Dapat

bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih.Ketika brom

tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom

mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan

kerja harus diperhatikan selamamenanganinya.

Kegunaan

Page 3: Klor Brom Iod

Brom digunakan untuk desinfektan, zat tahan api, senyawa pemurni

air, pewarna,obat, pembersih sanitasi, bromida anorganik untuk fotografi

dan lain-lain. Bromida organik jugasama pentingnya.

3. Iodium

Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut

yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat

(dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang

keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari

sumur minyak dan garam.Iod atau Yodium yang sangat murni dapat

diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengantembaga sulfat.

Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif

halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan

sifat-sifatmenyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon

tetraklorida, atau karbon disulfidayang kemudian membentuk larutan

berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.

Sifat-Sifat Unsur Halogen

1.      Sifat fisik unsur halogen

Sifat fisik Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin

Wujud zat Gas Gas Cair Padat Padat

Warna Kuning

muda

Hijau

kekuningan

Merah

kecoklatan

Ungu -

Titik didih -188,14oC -34,6oC 58,78oC 184,35oC 337oC

Titik beku -219,62oC -100,98oC -7,25oC 113,5oC 302oC

Kerapatan

(g/cm3)

1,1 1,5 3,0 5,0 -

Kelarutan

dalam air

(g/Lair)

bereaksi 20 42 3 -

Page 4: Klor Brom Iod

Flourin dan klorin berwujud gas pada suhu ruangan sebabtitik didih dan

titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu ruangan (25oC).

Bromin memiliki titik didih lebih tinggi dari suhu ruangan, sedangkan

titik lelehnya lebih rendah sehingga berwujud cair.

Iodin dan Astatin berwujud padat karena titik didih dan titik bekunya

lebih tinggi.

Kelarutan halogen dalam air dalam satu golongan dari atas kebawah

kelarutannya semakin kecil karena bertambahnya massa atom relatif.

Tetapi, flourin tidak larut tetapi bereaksi: 2F2 + 2H2O → 4HF + O2

Sedangkan bromin kelarutannya paling besar karena berwujud cair

(paling mudah larut). Iodin sukar larut dalam air. Agar iodin larut dengan

baik, ditambahkan garam KI. Reaksi: I2 + KI → KI3

2.      Sifat kimia unsur halogen                     

Sifat kimia Flourin Klorin Bromin Iodin Astatin

Massa atom 19 35,5 80 127 210

Jari-jari atom

(pm)

72 99 115 133 155

Jari-jari ion X- 136 180 195 216 -

Keelektronegati

fan

4,0 3,0 2,8 2,5 2,2

Energi ionisasi 1680 1260 1140 1010 -

Jari-jari atom dari atas ke bawah dalam tabel periodik semakin

bertambah karena jumlah kulit terisi elektron semakin banyak.

Jari-jari ion lebih besar dari jari-jari atom karena akan menerima elektron

sehingga kulitnya terisi penuh.

Elektronegatifitas dari F sampai At semakin kecil karena jari-jarinya

semakin besar sehingga akan terletak jauh terhadap inti maka elektron

akan sulit untuk diterima.

Page 5: Klor Brom Iod

Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena jika jari-jari

atom kecil, lebih dekat dengan inti, energi ionisasinya semakin

kuat/besar.

3.      Daya pengoksidasi

Data potensial reduksi:

F2 + 2e- →  2F-                    Eo= +2,87 Volt

Cl2 + 2e-  →  2Cl-                Eo= +1,36 Volt

Br2 + 2e- →  2Br-                 Eo= +1,06 Volt

I2 + 2e- →  2I-                    Eo= +0,54 Volt

Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan

disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki

potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2

Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-

Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron

ion iodida paling mudah melepas elektron sehingga bertindak sebagai

reduktor kuat

Beberapa keistimewaan unsur Fluor yang tidak dimiliki unsur Halogen

lainnya adalah sebagai berikut :

1.      Fluor adalah unsur yang paling reaktif dalam Golongan Halogen. Hal

ini terjadi akibat energi ikatan F-F yang relatif rendah (150,6 kJ/mol)

dibandingkan energi ikatan Cl-Cl (242,7 kJ/mol) maupun Br-Br (192,5

kJ/mol). Sebagai tambahan, ukuran atom F yang kecil menyebabkan

munculnya tolakan yang cukup kuat antar lone pair F-F, sehingga

ikatan F-F tidak stabil dan mudah putus. Hal ini tidak terjadi pada

ikatan Cl-Cl maupun Br-Br sehingga keduanya relatif stabil

dibandingkan ikatan F-F.

2.      Senyawa Hidrogen Fluorida (HF) memiliki titik didih tertinggi akibat

adanya ikatan Hidrogen. Sementara senyawa halida lainnya (HCl,

HBr, dan HI) memiliki titik didih yang relatif rendah.

3.      Hidrogen Fluorida (HF) adalah asam lemah, sedangkan asam halida

lainnya (HCl, HBr, dan HI) adalah asam kuat.

Page 6: Klor Brom Iod

4.      Gas Fluor dapat bereaksi dengan larutan natrium hidroksida (NaOH)

membentuk oksigen difluorida yang dapat dinyatakan dalam

persamaan reaksi berikut :

2 F2(g) +  2 NaOH(aq) 2 NaF(aq) +  H2O(l) + OF2(g)

Sementara itu, reaksi yang analog juga terjadi pada Klor dan Brom,

dengan produk yang berbeda. Reaksi yang terjadi adalah sebagai

berikut :

Cl2(g) +  2 NaOH(aq) NaCl(aq) +  NaOCl(aq) +  H2O(l)

Br2(l) +  2 NaOH(aq) NaBr(aq) +  NaOBr(aq) +  H2O(l)

Kedua reaksi di atas dikenal dengan istilah Reaksi

Disproporsionasi (Autoredoks). Iod tidak dapat bereaksi dalam

kondisi ini

5. Senyawa Perak Fluorida (AgF) mudah larut dalam air, sedangkan perak

halida lainnya (AgCl, AgBr, dan AgI) sukar larut dalam air.

Unsur Halogen membentuk berbagai variasi senyawa. Dalam keadaan

standar, unsur bebas Halogen membentuk molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2).

Oleh karena kereaktifannya yang besar, Halogen jarang ditemukan dalam

keadaan bebas. Halogen umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa.

Halogen yang ditemukan dalam air laut berbentuk halida (Cl-, Br-, dan I-).

Sementara di kerak bumi, halogen berikatan dalam mineral, seperti Fluorite

(CaF2) dan kriolit (Na3AlF6).

Antar Halogen dapat mengalami reaksi kimia. Oleh karena kekuatan

oksidator menurun dari Fluor sampai Iod, Halogen dapat mengoksidasi Ion

Halida yang terletak di bawahnya (displacement reaction). Dengan

demikian, reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam

beberapa pernyataan di bawah ini :

1) F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2, Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2.

2) Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2. Cl2 tidak dapat

mengoksidasi F- menjadi F2.

Page 7: Klor Brom Iod

3) Br2 dapat mengoksidasi I- menjadi I2. Br2 tidak dapat mengoksidasi F-

menjadi F2 maupun Cl- menjadi Cl2.

4) I2 tidak dapat mengokisdasi F- menjadi F2, Cl- menjadi Cl2, serta Br-

menjadi Br2.

Gas F2 dapat diperoleh dari elektrolisis cairan (bukan larutan) Hidrogen

Fluorida yang diberi sejumlah padatan Kalium Fluorida untuk meningkatkan

konduktivitas pada temperatur di atas 70°C. Di katoda, ion H+ akan tereduksi

menjadi gas H2, sedangkan di anoda, ion F- akan teroksidasi menjadi gas F2.

Gas Cl2 dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl maupun

elektrolisis larutan NaCl. Melalui kedua elektrolisis tersebut, ion Cl- akan

teroksidasi membentuk gas Cl2 di anoda. Gas Cl2 juga dapat diperoleh melalui

proses klor-alkali, yaitu elektrolisis larutan NaCl pekat (brine). Reaksi yang

terjadi pada elektrolisis brine adalah sebagai berikut :

2 NaCl(aq) +  2 H2O(l) 2 NaOH(aq) +  H2(g) +  Cl2(g)

Pembuatan unsur Klor, Brom, dan Iod di laboratorium, dapat diperoleh

melalui reaksi alkali halida (NaCl, NaBr, NaI) dengan asam sulfat pekat yang

dipercepat dengan penambahan MnO2 sebagai katalis. Reaksi yang terjadi

adalah sebagai berikut :

1.      MnO2(s) +  2 H2SO4(aq) +  2 NaCl(aq) MnSO4(aq) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l)

+  Cl2(g)

2.      MnO2(s) +  2 H2SO4(aq) +  2 NaBr(aq) MnSO4(aq) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l)

+  Br2(l)

3.      MnO2(s) +  2 H2SO4(aq) +  2 NaI(aq) MnSO4(aq) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l)

+  I2(s)

Halida dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan halida

kovalen. Fluorida dan klorida dari unsur logam, terutama unsur Alkali dan

Alkali Tanah (kecuali Berilium) merupakan halida ionik. Sementara, flurida

dan klorida dari unsur nonlogam, seperti Belerang dan Fosfat merupakan

halida kovalen. Bilangan oksidasi Halogen bervariasi dari -1 hingga +7

(kecuali Fluor). Unsur Fluor yang  merupakan unsur dengan

Page 8: Klor Brom Iod

keelektronegatifan terbesar di alam, hanya memiliki bilangan oksidasi 0 (F2)

dan -1 (fluorida).

Halogen dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

X2(g) +  H2(g) 2 HX(g)

X : F, Cl, Br, atau I

Reaksi ini (khususnya pada F2 dan Cl2)menimbulkan ledakan hebat (sangat

eksotermis). Oleh karena itu, reaksi tersebut  jarang digunakan di industri.

Sebagai pengganti, hidrogen halida dapat dihasilkan melalui reaksi klorinasi

hidrokarbon. Sebagai contoh :

C2H6(g) +  Cl2(g) C2H5Cl(g) +  HCl(g)

Di laboratorium, hidrogen halida dapat diperoleh melalui reaksi antara logam

halida dengan asam sulfat pekat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CaF2(s) +  H2SO4{aq) 2 HF(g) +  CaSO4(s)

2 NaCl(s) +  H2SO4(aq) 2 HCl(g) +  Na2SO4(aq)

Hidrogen Bromida dan Hidrogen Iodida tidak dapat dihasilkan melalui

cara ini, sebab akan terjadi reaksi oksidasi (H2SO4 adalah oksidator kuat)

yang menghasilkan Brom dan Iod. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 NaBr(s) +  2 H2SO4(aq) Br2(l) +  SO2(g) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l)

Hidrogen Bromida dapat dibuat melalui beberapa reaksi berikut :

P4(s) +  6 Br2(l) 4 PBr3(l)

PBr3(l) +  3 H2O(l) 3 HBr(g) +  H3PO3(aq)

Hidrogen Iodida dapat diperoleh dengan cara serupa. Hidrogen Fluorida

memiliki kereaktifan yang tinggi. Senyawa ini dapat bereaksi dengan silika

melalui persamaan reaksi berikut :

6 HF(aq) +  SiO2(s) H2SiF6(aq) +  2 H2O(l)

Hidrogen Fluorida juga digunakan dalam proses pembuatan gas Freon.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CCl4(l) +  HF(g) CCl3F(g) +  HCl(g)

CCl3F(g) +  HF(g) CCl2F2(g) +  HCl(g)

Page 9: Klor Brom Iod

Larutan Hidrogen Halida bersifat asam. Urutan kekuatan asam halida

adalah HF << HCl < HBr < HI. Sedangkan urutan kekuatan asam oksi adalah

HXO < HXO2 < HXO3 < HXO4 (X = Cl, Br, atau I).

Klor (khusunya Klorida, Cl-) memegang peranan penting dalam sistem

kesetimbangan cairan interseluler dan ekstraseluler dalam organisme. Di

bidang industri, Klor digunakan sebagai bahan pemutih (bleaching agent)

pada industri kertas dan tekstil. Bahan pembersih rumah tangga umumnya

mengandung sejumlah Klor (khususnya NaClO) yang berperan sebagai bahan

aktif pengangkat kotoran. Sementara, senyawa klor lainnya, HClO, berfungsi

sebagai agen desinfektan pada proses pemurnian air. Reaksi yang terjadi saat

gas Klor dilarutkan dalam air adalah sebagai berikut :

Cl2(g) +  H2O(l) HCl(aq) +  HClO(aq)

Ion OCl- yang dihasilkan dari reaksi tersebut berperan sebagai agen

desinfektan yang membunuh kuman dalam air.

Metana yang terklorinasi, seperti Karbon Tetraklorida (CCl4) dan

Kloroform (CHCl3) digunakan sebagai pelarut senyawa organik. Klor juga

digunakan dalam pembuatan insektisida, seperti DDT. Akan tetapi,

penggunaan DDT dapat mencemari lingkungan, sehingga kini

penggunaannya dilarang atau dibatasi sesuai dengan Undang-Undang

Lingkungan. Klor juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan poli vinil

klorida (PVC).

Senyawa Bromida ditemukan di air laut (ion Br-). Brom digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan senyawa Etilena Dibromida (BrCH2CH2Br), suatu

insektisida. Senyawa ini sangat karsinogenik. Di samping itu, Brom juga

dapat bereaksi dengan Perak menghasilkan senyawa Perak Bromide (AgBr)

yang digunakan dalam lembaran film fotografi.

Page 10: Klor Brom Iod

V. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT

Pipet tetes

Corong gelas

Gelas kimia

Statif dan klem

Sendok porselin

Pengaduk kaca

Tabung reaksi

Kasa

Pembakar spirtus

Kaki tiga

Penyumbat karet

Selang penghubung

2. BAHAN

Serbuk batu kawi

Larutan HCl

Larutan H2SO4 pekat

Larutan H2SO4

Larutan AgNO3

Larutan HgNO3

Larutan KI

Larutan Pb(CH3COO)2

Larutan amilum

Larutan CS2

Larutan KBr

NaCl padat

Kertas berwarna

Kertas saring

Kertas lakmus

Page 11: Klor Brom Iod

Seujung sendok teh serbuk batu kawi + butir NaCl

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambahkan sedikit larutan asam sulfat o,1 MDiamati perubahannyaDipanaskan

Gas

Kertas saring dibasahi dengan larutan KI dan amilumDiletakkan diatas gasDiamatiDiulangi percobaan tetapi butirNaCl diganti dengan KBr

Hasil Pengamatan

± 1mL larutan NaCl

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1 MDiulangi cara yang sama NaCl diganti KBr

Hasil Pengamatan

± 1mL larutan NaCl

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1 MDiulangi cara yang sama NaCl diganti KBr

Hasil Pengamatan

± 1mL larutan NaCl

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2 0,1 MDiulangi cara yang sama NaCl diganti KBr

Hasil Pengamatan

VI. ALUR KERJA

1.

2.

Page 12: Klor Brom Iod

Seujung sendok kecil kaporit

Dimasukkan kedalam gelas kimia setabung reaksi aquadesDisaring

Filtrat

Dibagi menjadi 2 tabung

Filtrat 1 Filtrat 2

Dimasukkan sehelai kertas berwarnaDibiarkan diudara terbukaDiamati

Hasil

Ditambah beberapa tetes asam klorida 0,1 MDimasukkan sehelai kertas berwarnaDibiarkan diudara terbukaDiamati

Hasil

Satu sendok teh NaCl

Dimasukkan ke labu tabung reaksiDitambah sedikit asam sulfat pekatDitutup tabung reaksi dengan karet penutupDihubungkan selang dengan tabung reaksi yang terisi sedikit airDipanaskanDiamati

Air dalam Tabung

Diuji dengan kertas lakmus

Hasil

Dikelurkan selang dari dalam air

Gas

Diuji dengan kertas saring yang ditetesi dengan KI dan amilum

Hasil

Diulangi percobaan dengan hablur kalium bromida dan kalium iodida

Hasil Pengamatan

3.

4.

Page 13: Klor Brom Iod

1 mL lar. NaCl 1 mL lar. KBr 1 mL lar. KI

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Disalurkan gas Cl2Ditambah larutan CS2Diamati

Hasil Pengamatan

3 butir Iodin padat ukuran sama

Diamati bentuk dan warnanyaDimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi

1 butir iodin 1 butir iodin 1 butir iodin

Ditambah H2ODiamati kelarutan

Ditambah H2ODiamati kelarutan

Ditambah H2ODiamati kelarutan

Hasil Hasil Hasil

5.

6.

Page 14: Klor Brom Iod

VII. HASIL PENGAMATAN

No. Alur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

Page 15: Klor Brom Iod

MnO2

gas

hasil

Dimasukkan dalam tabung reaksiDitambah beberapa butir NaClDitambah sedikit larutan H2SO4 0,1 MDipanaskan perlahan-lahan

Diuji dengan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan larutan amilum di atas gas yang keluar

MnO2

gas

hasil

Dimasukkan dalam tabung reaksiDitambah beberapa butir KBrDitambah sedikit larutan H2SO4 0,1 MDipanaskan perlahan-lahan

Diuji dengan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan larutan amilum di atas gas yang keluar

1. MnO2: serbuk hitam

NaCl: serbuk putih

H2SO4: tidak berwarna

MnO2+NaCl+ H2SO4

dipanaskan: timbul gas Cl2,

larutan hitam.

Gas Cl2 kekuningan, bau

menyengat.

Diuji dengan kertas saring

yang ditetesi KI dan amilum,

kertas saring menjadi ungu

kehitaman.

KBr: tidak berwarna

MnO2 + KBr + H2SO4

dipanaskan: timbul gas Br2,

larutan hitam.

Gas Br2 merah kecoklatan.

Diuji dengan kertas saring

MnO2(s) + 2 NaCl (s) + 2 H2SO4(aq) MnSO4 (aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2 (g)

2KI (aq) + Cl2 (g) → I2 (g) +

2KCl (aq)

MnO2(s) + 2 KBr (s) + 2 H2SO4(aq) MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Br2 (g)

- Gas Cl2 dibuat

dengan mereaksikan

MnO2 dengan NaCl

dan H2SO4 dengan

pemanasan

- Gas Cl2 yang

terbentuk berwarna

kekuningan.

- Uji kertas saring,

berwarna ungu

kehitaman

- Bau gas Cl2

menyengat.

- Gas Br2 dibuat

dengan mereaksikan

MnO2 dengan KBr

dan H2SO4 dengan

pemanasan

- Gas Br2 berwarna

merah kecoklatan

- Uji kertas saring

berwarna ungu

Page 16: Klor Brom Iod

1 ml NaCl

Warna endapan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 1Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1 M

1 ml NaCl

Warna endapan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 2Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1 M

1 ml NaCl

Warna endapan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 3Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COOH)2 0,1 M

yang ditetesi KI dan amilum,

kertas saring menjadi ungu

kehitaman.

2KI (aq) + Br2 (g) → I2 (g) +

2KBr (aq)

kehitaman.

2. Larutan NaCl: tidak berwarna

Larutan AgNO3: tidak

berwarna

Larutan HgNO3: tidak

berwarna

Larutan Pb-asetat: tidak

berwarna

AgNO3 + NaCl: tidak

berwarna, endapan putih (++)

NaCl + HgNO3: endapan

putih (+++)

NaCl + Pb-asetat: endapan

putih (+)

NaCl (aq) + AgNO3 (aq)

AgCl (s) + NaNO3 (aq)

Ksp AgCl = 1,15 x 10-10

NaCl (aq) + HgNO3 (aq)

HgCl (s) + NaNO3 (aq)

Ksp HgCl= 3,5 x 10-18

2NaCl (aq) +

Pb(CH3COO)2 (aq)

PbCl2 (s) +

2NaCH3COO (aq)

Ksp PbCl2= 2,4 x 10-4

KBr (aq) + AgNO3 (aq)

- Klor dan brom dapat

bereaksi dengan

senyawa logam

AgNO3, HgNO3,

Pb(C

H3COO)2sehingga

menghasilkan

endapan.

- NaCl + Pb-asetat:

endapan putih (+)

- NaCl + AgNO3 :

Endapan putih (++)

- NaCl + HgNO3:

endapan putih (+++)

- Endapan terbanyak

HgCl > AgCl > PbCl2

- KBr + AgNO3:

endapan kuning

Page 17: Klor Brom Iod

1 ml KBr

Warna endapan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 1Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1 M

1 ml KBr

Warna endapan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 2Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1 M

1 ml KBr

Warna endapan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 3Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COOH)2 0,1 M

Larutan KBr: tidak berwarna

KBr +AgNO3 : endapan

kuning pucat (++).

KBr + HgNO3: endapan putih

(+++)

KBr + Pb-asetat: endapan

kristal putih

AgBr (s) + KNO3 (aq)

KBr (aq) + HgNO3 (aq)

HgBr (s) + KNO3 (aq)

2KBr (aq) +

Pb(CH3COO)2 (aq)

PbBr2 (s) + 2KCH3COO

(aq)

- KBr + HgNO3:

endapan putih

- KBr + Pb-asetat:

endapan kristal putih.

Page 18: Klor Brom Iod

Dibagi dalam dua tabung

Seujung sendok kecil kaporit

Filtrat

Dimasukkan dalam gelas kimiaDitambah setabung reaksi airDiadukdisaring

Residu

Tabung 1 Tabung 2

Tabung 1

Dimasukkan kertas berwarnaDibiarkan di udara terbukaDiamati

Hasil

Tabung 2

Ditambah beberapa tetes HCl 0,1 MDimasukkan kertas berwarnaDibiarkan di udara terbukaDiamati

Hasil

3. - Kaporit: larutan putih

keruh, ada endapan

- Kaporit + aquades: larutan

putih keruh

- Setelah disaring: filtrat

masih sedikit keruh

- Residu: endapan putih

Tabung 1: filtrat + kertas

berwarna kuning: warna

kertas memudar sedikit

lambat.

Tabung 2: filtrat + kertas

warna kuning: memudar

lebih cepat.

Ca(OCl)2 (s) + H2O (l) → HOCl(aq) + Ca(OH)2 (s)

HOCl(aq) + HCl (aq) →

Cl2 (g) + H2O (l)

Tabung 1: kertas warna

memudar

Tabung 2: kertas warna

memudar lebih cepat.

Filtrat dapat

memudarkan warna

kertas yang semula

berwarna kuning (++).

Pada tabung 1 warna

kertas memudar sedikit

lambat dibandingkan

warna kertas pada

tabung 2.

Page 19: Klor Brom Iod

1 sendok teh NaCl

gas

hasil

Dimasukkan dalam tabung reaksiDitambah sedikit H2SO4 pekatDitutup dengan karet penutupSelang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi airDipanaskan dengan hati-hatiDitunggu beberapa menit

Air dari gelas kimia diuji dengan kertas lakmusSelang dikeluarkanGas yang keluar diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

4. NaCl

- NaCl: serbuk putih

- H2SO4: tidak berwarna

- KI: tidak berwarna

- Amilum: putih keruh

- NaCl + H2SO4: larutan tidak

berwarna, uap berwarna

putih yang dihasilkan

adalah gas HCl.

- Diuji dengan kertas saring

yang ditetesi KI dan

amilum: kertas saring tidak

berubah warna.

- Diuji dengan kertas lakmus:

a. Lakmus merah: tetap

merah

b. Lakmus biru: menjadi

merah.

NaCl(s) + H2SO4(aq)

HCl(g) + NaHSO4(aq)

Gas HCl berwarna putih,

Diuji dengan lakmus

merah tetap merah, dengan

lakmus biru menjadi

merah. Gas HCl bersifat

asam.

Gas HCl, HBr, dan I2

dapat dibuat dengan

cara mereaksikan

garam halida dengan

asam sulfat pekat

melalui pemanasan.

Gas hidrogen halida

yang terbentuk dapat

diidentifikasi melalui

memerahnya kertas

lakmus merah dan biru.

Page 20: Klor Brom Iod

1 sendok teh KBr

gas

hasil

Dimasukkan dalam tabung reaksiDitambah sedikit H2SO4 pekatDitutup dengan karet penutupSelang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi airDipanaskan dengan hati-hati

Air dari gelas kimia diuji dengan kertas lakmusSelang dikeluarkanGas yang keluar diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

KBr

- KBr: padatan putih

- KBr + H2SO4: larutan

berwarna kuning,

mengeluarkan uap berwarna

putih, gas yang dihasilkan

adalah gas HBr.

- Diuji dengan kertas saring

yang ditetesi KI dan

amilum: kertas saring

berwarna ungu kehitaman.

- Diuji dengan kertas lakmus:

a. Lakmus merah: tetap

merah

b. Lakmus biru: menjadi

merah.

KI

- KI: butiran putih

- KI + H2SO4: merah

keunguan, mengeluarkan

KBr + H2SO4 dipanaskan:

KBr(s) + 2H2SO4(aq)

HBr(g) + SO2(aq) +

K2SO4(aq)

2KBr(s) + 2H2SO4(aq)

Br2(g) + SO2(aq) +

2K2(aq) + SO42-(aq) +

2H2O(aq)

Gas berwarna putih.

Gas dialirkan ke air, diuji

dengan kertas lakmus

maka lakmus biru menjadi

merah dan lakmus merah

tetap merah. Larutan HBr

bersifat asam.

Gas diuji dengan kertas

saring ditetedi larutan KI

dan amilum, warna ungu

kehitaman karena adanya

iod. H2SO4 mengoksidasi

KI menjadi I2 (oksidator

Page 21: Klor Brom Iod

1 sendok teh KI

gas

hasil

Dimasukkan dalam tabung reaksiDitambah sedikit H2SO4 pekatDitutup dengan karet penutupSelang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi airDipanaskan dengan hati-hati

Air dari gelas kimia diuji dengan kertas lakmusSelang dikeluarkanGas yang keluar diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

uap berwarna putih, gas

yang dihasilkan adalah gas

I2.

- Diuji dengan kertas saring

yang ditetesi KI dan

amilum: kertas saring

berwarna ungu kehitaman.

- Diuji dengan kertas lakmus:

a. Lakmus merah: tetap

merah

b. Lakmus biru: tetap biru.

kuat).

Br2(g) + 2KI(aq)

2KBr(aq) + I2(g)

KI + H2SO4 dipanaskan:

KI(s) + H2SO4(aq) HI(g)

+ KHSO4(aq)

2KI(s) + 2H2SO4(aq)

I2(g) + K2SO4(aq) +

2H2O(l)

Gas dialirkan ke air, diuji

dengan kertas lakmus

maka lakmus biru menjadi

merah dan lakmus merah

tetap merah. Larutan HI

bersifat asam.

Gas diuji dengan kertas

saring ditetedi larutan KI

dan amilum, warna ungu

kehitaman

Page 22: Klor Brom Iod

1 ml KI

Warna larutan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 3Dialiri gas klorDitambah larutan CS2

1 ml KBr

Warna larutan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 2Dialiri gas klorDitambah larutan CS2

1 ml NaCl

Warna larutan

Dimasukkan dalam tabung reaksi 1Dialiri gas klorDitambah larutan CS2

5. NaCl: tidak berwarna

Gas Cl2: warna kuning

CS2: tidak berwarna

- NaCl + Cl2: tidak berwarna,

ditambah CS2, terbentuk 2

lapisan tidak berwarna.

- KBr + Cl2: larutan berwarna

kuning kecoklatan,

ditambah CS2, terbentuk 2

lapisan.

Atas: tidak berwarna

Bawah: jingga

- KI + Cl2: larutan berwarna

coklat kemerahan, ditambah

CS2 terbentuk 2 lapisan,

Atas: kuning kecoklatan

Bawah: coklat

Untuk membuat gas Cl2

dengan cara mereaksikan

kaporit dengan HCl pekat

lalu dipanaskan.

NaCl(aq) + Cl2(g)+ CS2(aq) NaCl(aq) + Cl2(g)Ditambah CS2: tidak larut dalam semua bagian.2KBr(aq) + Cl2(g) 2KCl(aq) + Br2(g)

2KI(aq) + Cl2(g)

2KCl(aq) + I2(g)

Gas klor dapat

mendesak garam

halogen membentuk

garam kalium klorida

Terbentuk gas Br2 dan

I2

Page 23: Klor Brom Iod

Tabung 1 (I2 padat)

Ditambah air

Kelarutan dan warna

Tabung 3 (I2 padat)

Ditambah HCl pekat

Kelarutan dan warna

Tabung 2 (I2 padat)

Ditambah larutan KI

Kelarutan dan warna

Tabung 3 (I2 padat)

Ditambah larutan HCl

Kelarutan dan warna

6. Iodin: butiran coklat

kehitaman

H2O: tidak berwarna

KI: tidak berwarna

HCl pekat: tidak berwarna

Tabung 1:

I2 + air: larutan kuning

kecoklatan (+), ada endapan.

Tabung 2:

I2 + KI: larutan berwarna

kuning kecoklatan (+++),

seperti betadine.

Tabung 3:

I2 + HCl pekat: larutan

berwarna kuning kecoklatan

(++), ada endapan sedikit.

I2 (s) + H2O (l)2HI (aq) + 1/2 O2 (g)

I2 (s) + KI (aq) KI3 (aq)

I2 (s) + HCl (aq) HI (aq) + Cl2 (g)

Kelarutan padatan

iodin pada KI > HCl

pekat > air.

Page 24: Klor Brom Iod

VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Percobaan pertama

Bertujuan untuk pembuatan gas klor dan gas brom. Pertama dilakukan

adalah memasukkan seujung sendok teh serbuk batu kawi (MnO2) serbuk berwarna

hitam kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan NaCl yang berupa

serbuk berwarna putih. Kemudian ditambah 5 tetes H2SO4 0,1 M. Lalu dipanaskan

sehingga diperoleh hasil larutan berwarna hitam dan terdapat gas berwarna putih

yang merupakan gas klor serta baunya yang menyengat. Gas klor diperoleh dari

hydrogen klorida yang dioksidasi menjadi gas klor. Sesuai dengan persamaan

berikut:

MnO2 (s)+ 2NaCl (s)+ 2H2SO4 (aq) MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2 ↑ (g)

Gas yang keluar kemudian diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi

dengan KI dan amilum yang berfungsi sebagai indicator kemudian didekatkan pada

tabung reaksi, hasil yang diperoleh adalah kertas saring berwarna ungu kehitaman.

Hal ini menandakan pembebasan iod oleh Cl2 sesuai dengan persaman reaksi sebagai

berikut :

2I- + Cl2 I2 + 2Cl-

Percobaan diulangi dengan mengganti NaCl menjadi KBr. Diperoleh hasil

larutan berwarna hitam dan terdapat gas berwarna coklat kehitaman yang merupakan

gas brom dan baunya menyengat. Sesuai dengan persamaan berikut :

MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr  2K++ Mn2+ + 2SO42- + 2H2O + Br2↑

Gas yang keluar berwarna merah kecoklatan kemudian diuji dengan kertas

saring yang telah dibasahi dengan KI dan amilum yang didekatkan pada tabung

reaksi, hasil yang diperoleh adalah kertas saring berwarna ungu kehitaman. Hal ini

menandakan pembebasan iod oleh Br2 atau oksidasi ion ion I- menjadi I2 oleh Br2

sesuai dengan persaman reaksi sebagai berikut:

2I- + Br2 I2 + 2Br-

Page 25: Klor Brom Iod

2. Percobaan kedua

Bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat klor dan brom, pertama kami

mempersiapkan tiga tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 1 mL larutan

NaCl tidak berwarna.

Tabung pertama

3 tetes AgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan

terdapat endapan putih (++) yang merupakan endapan AgCl sesuai dengan

persamaan reaksi sebagai berikut :

AgNO3 + NaCl NaNO3 + AgCl↓

Tabung kedua

3 tetes HgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan

terdapat endapan putih (+++) yang merupakan endapan HgCl sesuai dengan

persamaan reaksi sebagai berikut :

HgNO3 + NaCl NaNO3 + HgCl↓

Tabung ketiga

3 tetes larutan Pb(CH3COOH)2 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak

berwarna dan terdapat endapan putih (+) yang merupakan endapan PbCl2 yang

hanya larut sedikit dalam air dingin sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

(CH3COO)2Pb +NaCl 2CH3COONa + PbCl2↓

Kemudian percobaan diulangi untuk mengetahui sifat-sifat senyawa Br

dengan mengganti larutan NaCl menjadi larutan KBr yang juga tidak berwarna.

Tabung pertama

3 tetes AgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan

terdapat endapan kuning yaitu endapan AgBr. Persamaan reaksi sebagai berikut :

AgNO3 + KBr KNO3 + AgBr↓

Tabung kedua

3 tetes HgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan

terdapat endapan putih

HgNO3 + KBr KNO3 + HgBr↓

Tabung ketiga

3 tetes larutan Pb(CH3COOH)2 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak

berwarna dan terdapat endapan kristal putih yang merupakan endapan PbBr2 sesuai

dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

Page 26: Klor Brom Iod

(CH3COO)2Pb + KBr CH3COOK + PbBr2↓

3. Percobaan ketiga

Bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa dari klor yaitu hipoklorit.

Prosedur yang dilakukan adalah dengan memasukkan seujung sendok kaporit yang

ditambah aquades ke dalam tabung reaksi. Kaporit berbentuk hablur berwarna putih.

Setelah itu larutan disaring dan terbentuk filtrat yang sedikit agak keruh. Setelah itu

filtrat dibagi kedalam 2 tabung reaksi.

Pada tabung I filtrat dibiarkan terbuka di udara tanpa diberikan perlakuan.

Lalu dimasukkan kertas berwarna kuning. Kertas kuning hanya sangat sedikit

mengalami pemudaran. Hal ini dapat terjadi karena kaporit (CaOCl2) dan dalam

udara mengabsorbsi CO2 membentuk HOCl dan CaCO3. Reaksi yang terjadi :

2CaOCl2 + H2O + CO2 → CaCO3 + HOCl + CaCl2

Pada tabung II, filtrat ditambah dengan HCl 0,1 M dan dimasukkan kertas

berwarna kuning. Penambahan HCl ini dimaksudkan untuk menambah konsentrasi

klor pada larutan. Larutan yang semula berwarna kuning, kemudian timbul buih

putih yang menandakan adanya pelepasan gas klor.

OCl- + H+ →HOCl

Dan yang terjadi pada kertas berwarna adalah warna kertas akan lebih cepat

memudar karena kekuatan dari kaporit ditentukan oleh banyaknya klor, dimana pada

reaksi ini kaporit juga berfungsi sebagai pemutih. Reaksi yang terjadi :

HOCl + H+ + Cl- → Cl2(g) + H2O

Ini dapat dijelaskan bahwa penambahan HCl menyebabkan terbentuknya

asam hipoklorit yang bersifat oksidator. Dan air kaporit yang memiliki asam

hipoklorit memiliki kemampuan memutihkan dan oksidator. Kaporit (kalsium

hipoklorit) pada dasarnya merupakan oksidator, namun tidak sekuat asam hipoklorit

dalam mengoksidasi.

Dari percobaan ini diketahui bahwa penambahan HCl mempercepat proses

pemutihan atau memudarnya kertas berwarna berwarna.

Page 27: Klor Brom Iod

4. Percobaan keempat

Bertujuan untuk menghasilkan gas klor, brom dan iod.

Prosedur yang dilakukan adalah dengan memasukkan 1 sendok NaCl serbuk

putih dan ditambah 3 tetes H2SO4 pekat larutan tidak berwarna ke dalam tabung

reaksi. Larutan jernih tak berwarna serta uap putih dan timbul gas yang merupakan

gas klor. Melalui persamaan reaksi:

2Cl- + 2H+ + SO42- → Cl2 + 4H2O + S2-

Tabung reaksi kemudian ditutup dengan sumbat yang terhubung dengan

selang dan disambungkan ke dalam tabung reaksi berisi air. Tabung reaksi tersebut

kemudian dipanaskan dan muncul gelembung gas pada tabung reaksi berisi air. Lalu

air tersebut diuji dengan kertas lakmus. Kertas lakmus merah tetap merah, kertas

lakmus biru menjadi merah. Hal ini menandakan bahwa air yang bereaksi dengan

gas klor bersifat asam yaitu menghasilkan HCl. Melalui persamaan reaksi:

NaCl + H2SO4 → HCl + NaHSO4

Kemudian gas klor diuji menggunakan kertas saring yang ditetesi larutan KI

dan amilum, kertas saring pun berubah warna menjadi ungu. Berubahnya kertas

saring ini dipengaruhi oleh penambahan KI dan amilum, akibat proses pembebasan

ion iod atau oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Cl2

Lalu, percobaan diulangi dengan mengganti larutan NaCl dengan hablur

KBr, dan timbul uap putih dari dalam tabung reaksi. Uap putih tersebut merupakan

gas Br2, sesuai dengan reaksi berikut :

2Br- + 8H+ + SO42- →Br2(g) + 4H2O + S2-

Kemudian diuji dengan kertas lakmus biru ternyata kertas lakmus tidak

berubah warna, karena gas yang terbentuk adalah Br2 bukan HBr sehingga tidak

merubah warna kertas lakmus. Karena sesuai dengan teori pada HBr tidak dapat

bereaksi dengan H2SO4 hanya dapat bereaksi dengan H3PO4, sehingga menyebabkan

gas yang terbentuk adalah Br2 .

Reaksi yang terjadi :

Page 28: Klor Brom Iod

KBr + H2SO4 Br2(g) + H2SO4 + K+

2KBr + 2H2SO4 → Br2(g) + SO2 + 2K2 + SO42 - + 2H2O

Dan di uji dengan kertas saring yang dibasahi amilum + KI berubah warna

menjadi ungu. karena adanya proses oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Br2 .

Percobaan selanjutnya yaitu mengulangi langkah-langkah yang sama namun

diganti zat yang direaksikan, hablur KI ditambah H2SO4 pekat lalu dipanaskan dan

dihubungkan ke tabung reaksi berisi air. Kemudian air diuji dengan kertas lakmus

menjadi merah. Larutan berwarna coklat dan timbul gas yang merupakan gas I2.

Kemudian dilakukan uji dengan kertas saring yang telah ditetesi KI dan amilum,

kemudian terbentuk warna ungu kehitaman. Karena pada percobaan ini tidak

terbentuk gas HI namun terbentuk gas I2. Melalui persamaan reaksi :

2I- + 2H2SO4→ I2↑ + SO42- + 2H2O

5. Percobaan kelima,

Bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa klor, brom dan iod.

Tabung pertama, 1 mL larutan NaCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

kemudian dialiri dengan gas klor. Diperoleh larutan tidak berwarna, kemudian

ditambahkan CS2, sebanyak 3 tetes. Sehingga diperoleh hasil larutan tak berwarna

yang memiliki dua lapisan terpisah, dimana lapisan atas dan lapisan bawah sama-

sama tidak berwarna. Sesuai dengan persamaan reaksi :

NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)

Gas klor mendesak ion Cl- sehingga terbentuk garam natrium klorida.

Tabung kedua, 1 mL larutan KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

kemudian dialiri dengan gas klor. Diperoleh larutan tidak berwarna, kemudian

ditambahkan CS2, sebanyak 3 tetes. Sehingga diperoleh hasil larutan tak berwarna

yang memiliki dua lapisan terpisah, dimana lapisan atas tidak berwarna sedangkan

lapisan bawah berwarna jingga . Sesuai dengan persamaan reaksi :

2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + Br2(g) + CS2(aq)

Gas klor mendesak ion Br- sehingga terbentuk garam kalium klorida dan gas Br2

Page 29: Klor Brom Iod

Tabung ketiga 1 mL larutan KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

kemudian dialiri dengan gas klor. Diperoleh larutan tidak berwarna, kemudian

ditambahkan CS2, sebanyak 3 tetes. Sehingga diperoleh hasil larutan tak berwarna

yang memiliki dua lapisan terpisah, dimana lapisan atas berwarna kuning kecoklatan

dan lapisan bawah berwarna coklat. Sesuai dengan persamaan reaksi :

3KI + 3/2Cl2 I3- + 3KCl

Gas klor mendesak ion I- sehingga terbentuk garam kalium klorida dan gas I2.

6. Pada Percobaan Keenam

Bertujuan untuk mengetahui kelarutan Iodin, yaitu dengan memasukkan

sedikit Iodin butiran coklat kehitaman ke dalam tiga tabung reaksi :

Tabung pertama ditambah 5 tetes air kemudian larutan menjadi berwarna

kuning kecoklatan (+) dan terbentuk endapan (+++) karena iodin tidak larut dalam

air. Sesuai dengan persamaan reaksi :

I2 + H2O 2H+ + OH- + ½ O2

Tabung kedua ditambah 3 tetes KI maka warna larutan akan menjadi kuning

kecoklatan (+++) dan dan tidak terdapat endapan karena iodin akan larut didalam

KI dengan persamaan reaksi:

I2(s) + KI(aq) KI3(aq)

Tabung ketiga iodin ditambah 3 tetes HCl pekat maka warna larutannya akan

menjadi kuning kecoklatan dan terdapat sedikit endapan karena kelarutan HCl lebih

lambat dari KI dengan persamaan reaksi

I2(s) + HCl(aq) HI(g) ↓ + Cl2(g)

IX. KESIMPULAN

1. Gas Cl2 dan gas Br2 dapat dibuat dari reaksi antara serbuk batu kawi dengan serbuk

NaCl yang ditambah dengan H2SO4. Terbentuknya gas Cl2 dan Br2 dapat diuji dengan

larutan KI dan larutan amilum yang akan memberikan warna ungu pada kertas saring.

Page 30: Klor Brom Iod

2. Klor dan Brom bereaksi dengan perak nitrat, raksa (I) nitrat dan timbale asetat

membentuk garam yang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna

putih.

3. Kemampuan klor dalam memudarkan warna bergantung pada jumah gas klor yang

ada. Semakin banyak gas klor yang ada maka semakin pudar warna suatu kertas yang

dihasilkan.

4. Pembuatan HCl dalam bentuk gas dapat menggunakan H2SO4. sedangkan pembuatan

gas HBr dan HI tidak dapat menggunakan H2SO4 disebabkan H2SO4 merupakan

oksidator kuat sehingga dapat mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan HI menjadi I2.

5. Halogen mengalami reaksi pendesakan yang terjadi jika halogen yang terletak lebih

atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen

dari garamnya yang terletak dibawahnya.

6. Kelarutan Iodin paling tinggi pada larutan KI dan sangat tidak larut pada air serta

sedikit larut pada HCl pekat.

X. DAFTAR PUSTAKA

Amaria, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II Unsur-Unsur Golongan

Utama. Surabaya: Unesa Press.

Cotton dan Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press.

Lee, J. D. 1991. Concise Inorganic Chemistry Fourth Edition. London : Chapman Hall.

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi Kelima. Terjemahan L. Setiono, dkk. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

XI. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium?Jawab : Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaClReaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2

Page 31: Klor Brom Iod

Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4

CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2 Mereaksikan KMnO4 dan HCl

KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2

2. Mengapa digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodide dan kanji untuk menguji terbentuknya gas klor?Jawab :Pada percobaan ini digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodide dan kanji untuk menguji terbentuknya gas klor. Cl2

yang terbentuk akan mengalami reaksi redoks dengan I- pada KI Reaksi : Cl2 + 2e- 2Cl-

: 2I- I2 + 2e-

Total : Cl2 + 2I- 2Cl- + I2I2 yang terbentuk ini akan bereaksi dengan amilum dan memberikan warna biru kehitaman pada kertas saring. Sehingga penggunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodide dan kanji dapat menguji terbentuknya gas klor.

3. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?Jawab : Digunakan (dalam bentuk asam hipoklorus ) untuk

membunuh bakteri dan mikroba-mikroba dari pasokan minuman dan kolam renang .

Banyak digunakan di dalam pembuatan kertas , antiseptik, barang pewarna, makanan, insektisida , cat lukisan, produk-produk minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk pengguna yang lain.

Pembuatan plastic (PVC) ; Pembuatan pelarut untuk cat, Untuk membersihkan logam dari lemak, Dry cleaning ; Pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2) ;

Page 32: Klor Brom Iod

Pembuatan senyawa organic, HCl digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut ; NaCl digunakan sebagai

garam dapur ; KCl sebagai pupuk tanaman, bahan pembuat mercon dan korek

api; NH4Cl sebagai bahan pengisi batu baterai ; NaClO digunakan sebagai pengelontang (breaching agent ) untuk

kain dan kertas ; ClO- + zat pewarna → Cl- + zat tak berwarna; ZnCl2 sebagai bahan pematri (solder) ; CaOCl2 /( Ca2+)( Cl-)( ClO-) sebagai serbuk pengelontang atau

kapur klor ; [Ca( OCl2)2] sebagai zat disenfekton pada air ledeng ;

4. Tuliskan semua persamaan reaksi pada semua percobaan?Reaksi 1 : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2

MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Br2

Reaksi 2 : AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgClHgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgClPb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2AgNO3 + KBr→ KNO3 + AgBrHgNO3 + KBr → KNO3 + HgBrPb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2

Reaksi 3 : CaOCl2 + H2O + CO2 → CaCO3 + HOCl + CaCl2OCl- + H+ → HOClHOCl + HCl → H2O + Cl2

Reaksi 4 : H2SO4 + NaCl → 2 NaHSO4 + HCl2 H2SO4 + 2 KBr → 2 K+ + SO2 + SO42- + H2O + Br2

2 H2SO4 + 2 I- → SO42- + 2 H2O + I2Reaksi 5 : NaCl + Cl2 → NaCl + Cl2

2 KBr + Cl2 → 2 KCl + Br2 2 KI + Cl2 → 2 KCl + I2

Reaksi 6 : I2 + H2O → 2 HI + O2

Page 33: Klor Brom Iod

I2 + KI → KI3I2 + 2 HCl → 2 HI + Cl2

5. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium iodida?Jawab : Karena iod yang dilarutkan dalam KI membentuk polihalida I3- sehingga dapat larutdalam KI, sedangkan iod dalam air tidak dapat larut karena air tidak dapat mengoksidasi iod sehingga tidak terjadi reaksi antara keduanya.

6. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no 2?Jawab :AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgCl (endapan putih; larutan putih keruh +++)HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl (endapan putih; larutan putih keruh +)Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2(endapan putih; larutan putih keruh++)AgNO3 + KBr → KNO3 + AgBr (endapan putih; larutan putih keruh ++)HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr (endapan putih; larutan putih keruh)Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2 (endapan putih; larutan putih keruh +++)

7. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?Jawab :Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat dengan menggunakan pereaksi H2SO4,karena asam sulfat merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan mengoksidasi HI menjadi I2

Page 34: Klor Brom Iod
Page 35: Klor Brom Iod

LAMPIRAN FOTO

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Batu kawi MnO2 Penambahan H2SO4

Dipanaskan Pengujian dengan kertas saring yang telah ditetesi KI dan amilum

Kiri : NaCl + AgNO3

Tengah : NaCl + HgNO3

Kanan : NaCl + Pb(CH3COO)2

Kiri : KBr + AgNO3

Tengah : KBr + HgNO3

Kanan : KBr + Pb(CH3COO)2

Page 36: Klor Brom Iod

Percobaan 4

Percobaan 5

Kaporit Diencerkan dengan aquades

Disaring Filtrat dibagi 2Tabung B diberi

penambahan HClPengujian dengan kertas

berwarna

1 sendok teh NaCl, KBr dan KI

Ditetesi dengan HDihubungkan dengan selang pada tabung

reaksi berisi ari dan dipanaskan

Page 37: Klor Brom Iod

Percobaan 6

Kiri : Larutan NaClTengah : Larutan KIKanan : Larutan KBr

Disalurkan gas klor

Setelah penambahan CS2

Butiran iodin (I2) Kiri : I2 + air Tengah : I2 + KI

Kanan : I2 + HCl pekat