kmb i

16
KATARAK DISUSUN OLEH : 1. DESI NANI NURHAYATI 2. DEVI NOVIANINGRUM 3. ESA FEBRIANTO N 4. ENI SETIOWATI

Upload: mark-graham

Post on 07-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

re

TRANSCRIPT

KMB I

katarakDISUSUN OLEH : DESI NANI NURHAYATI DEVI NOVIANINGRUMESA FEBRIANTO N4. ENI SETIOWATIDefinisiDefinisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya ( Ilyas,1999 cit Anas Tamsuri, 2011 : 54 ).

Katarak disebabkan oleh beberapa faktor :TraumaTerpapar substansi toksikPenyakit predisposisiGenetik dan gangguan perkembanganIinfeksi virus di masa pertumbuhan janinUsia

Menurut etiologinya katarak dibagi menjadi :

katarak seni.le ( 95 %) .katarak ini disebabkan oleh ketuaan (lebih 60 tahun).Katarak congenitalKatarak yang terjadi sebelum atau segera setelah lahir ( bayi kurang dari 3 bulan).Katarak traumatic : terjadi karena cedera pada mata, seperti trauma tajam/trauma tumpul, adanya benda asing pada intra okuler,X Rays yang berlebihan atau bahan radio aktif.Katarak toksik : Setelah terpapar bahan kimia atau substansi tertentu ( korticostirot,Klorpromasin/torasin,miotik,agen untuk pengobatan glaucoma).Katarak asosiasi : penyakit sistemik seperti DM, Hipoparatiroid,Downs sindrom dan dermatitis atopic dapat menjadi predisposisi bagi individu untuk perkembangan katarak.Katarak komplikata : Katarak ini dapat juga terjadi akibat penyakit mata lain (kelainan okuler).

Patofisiologi

Katarak umumnya merupakan penyakit usia lanjut dan pada usia diatas 70 tahun, dapat diperkirakan adanya katarak dalam berbagai derajat, namun katarak dapat juga diakibatkan oleh kelainan konginental, atau penyulit penyakit mata lokal menahun. Secara kimiawi, pembentukan katarak ditandai oleh berkurangnya ambilan oksigen dan bertambahnya kandungan air yang kemudian diikuti dengan dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium bertambah, sedangkan kandungan kalium, asam askorbat, dan protein berkurang. Lensa yang mengalami katarak tidak mengandung glutation. Usaha mempercepat atau memperlambat perubahan kimiawi ini dengan cara pengobatan belum berhasil dan penyebab maupun implikasinya tidak diketahui. Akhir akhir ini, peran radiasi sinar ultraviolet sebagai salah satu faktor dalam pembentukan katarak senil, tampak lebih nyata. Penyelidikan epidemiologi mennjukan bahwa di daerah daerah yang spanjan g tahun selalu ada sinar matahari yang kuat, insiden kataraknya meningkat pada usia 65 tahun atau lebih. Pada penelitian lebih lanjut, ternyata sinar ultraviolet memang mempengaruhi efek terhadap lensa. Pengobatan katarak adalah dengan tindakan pembedahan, lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokular. ( Anas Tamsuri, 2011 : 55 56 )

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada penderita katarak adalah sebagai berikut:Kartu mata snellen/mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina.Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma.Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg)Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma.Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glukomaOftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan.NEXT.....Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi.EKG, kolesterol serum, lipidTes toleransi glukosa : kontrol DMKeratometri.Pemeriksaan lampu slit.A-scan ultrasound (echography).Penghitungan sel endotel penting untuk fakoemulsifikasi & implantasi.USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak.

Gejala-gejala yang timbul pada katarak yang masih ringan dapat dibantu dengan menggunakan kacamata, lensa pembesar, cahaya yang lebih terang, atau kacamata yang dapat meredamkan cahaya. Pada tahap ini tidak diperlukan tindakan operasi. Tindakan operasi katarak merupakan cara yang efektif untuk memperbaiki lensa mata, tetapi tidak semua kasus katarak memerlukan tindakan operasi. Operasi katarak perlu dilakukan jika kekeruhan lensa menyebabkan penurunan tajam pengelihatan sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hariIndikasi dilakukannya operasi katarak Indikasi sosial: jika pasien mengeluh adanya gangguan penglihatan dalam melakukan rutinitas pekerjaan.Indikasi medis: bila ada komplikasi seperti glaucoma.Indikasi optik: jika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung jari dari jarak 3 m didapatkan hasil visus 3/60

Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukanICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction)ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction) Terdiri dari 2 macam yakni : a. Standar ECCE atau planned ECCE b. Fekoemulsifikasi (Phaco Emulsification)

Pengkajian keperawatanAnamnesa1. Identitas / Data demografi Berisi nama, usia (Katarak bisa terjadi pada semua umur tetapi pada umumnya pada usia lanjut dan Pada pasien dengan katarak konginetal biasanya sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun, sedangakan pasien dengan katarak juvenile terjadi pada usia < 40 tahun, pasien dengan katarak presenil terjadi pada usia sesudah 30-40 tahun, dan pasien dengan katark senilis terjadi pada usia > 40 tahun), jenis kelamin, pekerjaan yang sering terpapar sinar matahari secara langsung atau Pada pekerjaan laboratorium atau yang berhubungan dengan bahan kimia atau terpapar radioaktif/sinar-X, tempat tinggal sebagai gambaran kondisi lingkungan dan keluarga, dan keterangan lain mengenai identitas pasien.

2. Riwayat penyakit sekarangKeluhan utama pasien katarak biasanya antara lain :Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (gejala utama katarak).Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah.Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film.Perubahan daya lihat warna.Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat menyilaukan mata.Lampu dan matahari sangat mengganggu.Sering meminta ganti resep kaca mata.Lihat ganda.Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat (hipermetropia).Gejala lain juga dapat terjadi pada kelainan mata lain.

3. Riwayat penyakit dahuluAdanya riwayat penyakit sistemik yang dimiliki oleh pasien seperti :DMHipertensiPembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya memicu resiko katarak.4. Aktifitas istirahat5. Neurosensori6. Nyeri/kenyamanan7. Pembelajaran/pengajaran

Pemeriksaan Diagnostik

1.Kartu mata Snellen/mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan)2. Pemeriksaan oftalmoskopi: mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optic, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisme.3. Darah lengkap, laju sedimentasi (LED) : menunjukkan anemi sistemik/infeksi.4. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: dilakukan untuk memastikan aterosklerosis.5. Tes toleransi glukosa / FBS : menentukan adanya/ control diabetes.

Masalah Keperawatan

1. Pre OperatifGangguan sensori-perseptual: penglihatan b/d gangguan penerima sensori/status organ indera, lingkungan secara terapeutik dibatasi.Resiko cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan-kehilangan vitreus, pandangan kaburKecemasan b/d kurang terpapar terhadap informasi tentang prosedur tindakan pembedahan2. Post OperatifNyeri akut berhubungan dengan trauma insisiGangguan persepsi sensori- perceptual penglihatan berhubungan dengan fungsi mata terpasang bebatKurang pengetahuan berhubungan dengan prognosis, pengobatan, kurang terpajan informasi, keterbatasan kognitif.Risiko tinggi terhadap infeksi b/d prosedur invasif (bedah pengangkatan katarak).

TERIMA KASIHHH......