kommas p4-kom di pemerintahan
TRANSCRIPT
KOMPUTER DI PEMERINTAHANMateri ke-5
KECENDERUNGAN TEKNOLOGI Konvergensi berbagai media menjadi satu
media multimedia Komputer, Handphone, PDA, Pocket PC, Tape
recorder, TV, Radio bahkan alat rumah tangga Wireless Technologies
Infrared, Wi-Fi, Bluetooth
Tantangan bagi penyelenggara layanan publik dan bisnis
Transformasi dari Transformasi dari konvensional konvensional digitaldigital
e-Governmente-Governmente-Learning e-Learning e-Businesse-Businessm-Governmentm-Governmentm-Servicesm-Services
TRADITIONAL & FUTURE MODEL
Traditional Future
TERMINOLOGY: E-GOVERNMENT Bring the public services to the web
and mobile application Penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah untuk pertukaran informasi dengan stakeholder yang terkait.
KARAKTERISTIK E-GOVERNMENT Merupakan suatu mekanisme baru
(modern) antara pemerintah dgn masyarakat dan kalangan lain yg berkepentingan (stakeholder)
Melibatkan penggunaan TI (terutama Internet)
Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yg selama ini berjalan.
PEMICU UTAMA E-GOVERNMENT Era Globalisasi yg Datang Lebih Cepat
Isu Hukum, HAM, pasar terbuka, Korupsi hrs direspon cepat agar tdk diasingkan -> reposisi gov dari local oriented service ke global oriented service.
Kemajuan TI yang sangat cepat Meningkatnya kualitas kehidupan
masyarakat
KEUNTUNGAN E-GOVERNMENTMelayani masyarakat secara elektronik:
24 jam sehari7 hari semingguKapan punDari manapunOnline
Melayani masyarakat lebih cepat, efisien, transparan, dan responsif
CONTOH PELAYANAN Pembayaran pajak Pelaporan pindah alamat Pelaporan kelahiran Pendaftaran pernikahan Motor vehicle registration Informasi pelayanan kesehatan Pendaftaran perusahaan Informasi peluang investasi Perpanjang SIM Mencari dan melamar kerja
2 ASPEK UTAMA JENIS PELAYANAN E-GOVERNMENTAspek Kompleksitas -> seberapa rumit anatomi
sebuah aplikasi Egov yg ingin dibangun.
Aspek Manfaat -> seberapa besar manfaat yg
dirasakan penggunanya.
E-GOVERNMENT DI INDONESIA E-Government di Indonesia sudah
dicanangkan sejak tahun 2003, tetapi sampai hari ini hasilnya masih belum menggembirakan
Tuntutan akan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel semakin tinggi bagaimana teknologi informasi (TI) bisa membantu ?
Munculnya kendala-kendala implementasi e-government
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (1) Mitos:
e-government = situs web pemerintah Kenyataan:
Membangun situs web pemerintah adalah usaha untuk membangun interaksi antara pemerintah dengan masyarakat & dunia usaha sebagian (kecil) dari cakupan e-government
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (2) Mitos:
e-government = pengembangan sistem-sistem informasi
Kenyataan: Sistem-sistem informasi penting untuk
pengelolaan data dan informasi Pengembangan sistem-sistem informasi terkait
dengan sistem dan proses birokrasi keduanya perlu diselaraskan
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (3) Mitos:
pengembangan e-gov dapat dilakukan secara bertahap
Kenyataan: Mitos tersebut benar, dengan catatan
pengembangan e-gov perlu perencanaan dan desain yang matang Kesesuaian visi, misi, dan tujuan e-gov dengan
visi, misi, dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan
Penyelarasan dengan sistem dan proses birokrasi Strategi yang pas Kebutuhan sumber daya (SDM, finansial)
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (4) Mitos:
yang diperlukan adalah sistem-sistem informasi yang terdapat di berbagai dinas dan unit untuk mendukung pengambilan keputusan dan/atau pelayanan publik
Kenyataan: Sistem-sistem informasi bekerja tergantung
kualitas data Sistem dan proses birokrasi sering memerlukan
data/ informasi yang berasal dari sumber-sumber yang berbeda perlu integrasi data/informasi
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (5) Mitos:
pengembangan e-government hanya memerlukan SDM bidang TI saja
Kenyataan: Banyak urusan pengembangan e-gov yang tidak
bisa diselesaikan oleh SDM teknis TI (mis: menentukan strategi dan penahapan pengembangan e-gov)
Pengembangan e-gov menyangkut berbagai bidang selain TI (interdisipliner)
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (6) Mitos:
e-government dapat dikembangkan secara bottom-up (dari bawah ke atas)
Kenyataan: Jika dilakukan secara bottom-up, semakin ke atas
akan semakin sulit untuk mengintegrasikan hasil-hasilnya
Pengembangan e-government lebih baik dilakukan secara top-down Ide, konsep, dan inisiatif berasal dari pimpinan Perlu kepemimpinan yang tepat
MITOS DAN KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA (7) Mitos:
e-government itu mahal, sehingga belum menjadi prioritas
Kenyataan: Pengadaan sistem komputerisasi dan
penyelarasan dengan proses birokrasi memang mahal, tetapi jika berhasil, ada banyak keuntungan dan multiplier effect yang bisa diperoleh
Keputusan pengembangan e-gov memerlukan visi dan strategi yang tepat kepemimpinan TI (IT leadership)
TEMUAN LEVEL 1: INFORMATION Semua website sudah melewatii level pertama
yakni hanya mempublikasikan informasi seputar profil instansi tersebut, dan kebanyakan terdiri dari menu utama: (1) profil (2) visi dan misi, (3) prosedur pelayanan publik, dan (4) berita seputar instansi yang bersangkutan
Sumber berita sebagian besar bukan dari instansi tersebut tapi hanya mengambil dari media lain. Berita yang ditampilkan juga tidak selamanya ter-update dengan baik karena ada website yang menyajikan berita yang sudah kadaluwarsa.
Sekedar kliping
HANYA KLIPING
TEMUAN LEVEL 2: INTERAKSI Website yang dianalisis semuanya masih
dalam level interaksi. Aplikasi fasilitas interaksi yang disediakan
antara lain: Buku tamu, Forum, Chatting, Link kontak Polling
BUKU TAMU Hanya menampilkan keluhan masyarakat
tanpa ada respon dari pejabat atau staf birokrasi terkait ataupun dari admin website.
Bahkan ada buku tamu yang hanya ditujukan kepada admin hanya bersifat interaksi satu arah.
Hampir semua website sangat lambat dalam menanggapi komenter pengunjung, bahkan banyak yang belum ada jawaban
CONTOH BUKU TAMU
TIDAK TUNTAS
FORUM DISKUSI Forum diskusi juga masih banyak yang
kosong tidak ada aktivitas. Beberapa website baru membuat topik
diskusi namun sama sekali tidak ada aktivitas.
CHATTING Sebagian besar hanya hanya untuk chat
antar user, bukan chat dengan pejabat atau staf birokrasi terkait berkaitan dengan pelayanan publik.
Tidak kelihatan mana yang online dan not online
POLLING Belum dapat dimanfaatkan untuk
menjaring aspirasi masyarakat terhadap isu daerah yang bersangkutan sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan pemerintah daerah.
Tindak lanjut dari polling juga tidak diinformasikan kepada publik.
Banyak pula polling diadakan hanya untuk menggali aspirasi tentang tampilan website, yang tentunya ditujukan untuk admin website bukan untuk peningkatan pelayanan publik.
CONTOH POLLING
TEMUAN LEVEL 3: TRANSAKSI1. Tidak ada satu pun yang termasuk level
ketiga yakni level transaksi untuk pelayanan publik.
2. Ada beberapa kabupaten/kota yang sudah menyediakan menu Layanan Publik, tapi masih berifat informatif saja, sekedar menampilkan persyaratan dan prosedur layanan.
3. E-Procurement lebih banyak untuk publish dan download form
TEMUAN LEVEL 4: INTEGRASIBelum adaMasih banyak tantangan dan
hambatan
SO…PELUANG DAN TANTANGANNYA?
TANTANGAN…. Setiap instansi sudah punya website Hambatan
ManusiaHardware dan infrastrukturOrganisasi
Perlu revitalisasi website diiringi perubahan budaya
PELUANG… Disahkannya Undang-undang tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pemerintah juga sudah mengeluarkan
statemen yang akan menurunkan tarif Internet sampai 40%
Semakin memberikan peluang yang lebih besar bagi penerapan e-government untuk masa yang akan datang.
TUGAS INDIVIDU Tuliskan berbagai hal tentang E-Gov di
berbagai daerah (1 mahasiswa, 1 daerah/kotamadya, ).
Latar belakang mengapa mrk implementasi egov
Proyek egov gagal dan sukses TULISKAN DALAM BENTUK LAPORAN