komplikasi glaukoma.docx
TRANSCRIPT
Komplikasi
1. Glaukoma kronis
Penatalaksanaan yang tidak adekuat dapat menyebakan perjalan progesif dari glaucoma
yang lebih parah.
2. Sinekia anterior
Apabila terapi tertunda, iris perifer dapat melekat ke jalinan trabekular
(sinekiaan t e r i o r ) , s eh ingga men imbu lkan sumba t an i r eve r s i be l sudu t
kamera an t e r i o r dan menghambat aliran aqueous humor keluar.
3. Katarak
Glaukoma, pada keadaan tekanan bola mata yang sangat tinggi, maka akan terjadi
gangguan permeabilitas kapsul lensa sehingga terjadi kekeruhan lensa.
4. Kerusakan saraf optikus
Kerusakan saraf pada glaukoma umumnya terjadi karena terjadi peningkatan tekanan
dalam bola mata. Bola mata normal memiliki kisaran tekanan antara 10 – 20 mmHg
sedangkan penderita glaukoma memiliki tekanan mata yang lebih dari normal bahkan
terkadang dapat mencapai 50 – 60 mmHg pada keadaan akut. Tekanan mata yang tinggi
akan menyebabkan kerusakan saraf, semakin tinggi tekanan mata akan semakin berat
kerusakan saraf yang terjadi.
5. Kebutaan
Kontrol tekanan intraokular yang jelek akan menyebabkan semakin rusaknya nervus optik
dan semakin menurunnya visus sampai terjadi kebutaan.
Prognosis
Ad Vitam: Bonam
Kami menentukan prognosis ad vitam bonam karena glaukoma diderita pasien ini bersifat local bukan
kelainan sistemik. Hal tersebut ditunjang dari hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal,
menunjukkan tidak adanya penyakit sistemik yang mengancam jiwa pasien.
Ad Functionam: Dubia Ad Bonam
Hal tersebut dikarenakan visus mata pasien sudah tidak normal. Pasien mengalami hipermetropi
dan presbiopi.
Ad Sanationam: Dubia ad Bonam
Ad visam: Dubia ad Bonam
Hal tersebut dikarenakan visus mata pasien sudah menurun. Pasien mengalami hipermetropi dan
presbiopi.
Dafpus:
Shock JP, Harper RA, Vaughan D, Eva PR. Lensa, Glaukoma. In: Vaughan DG, Asbury T,Eva
PR, editors. Oftalmologi umum. 17 ed. Jakarta. Widya Medika. 2009. Page 224