komunikasi interpersonal antara guru bimbingan konseling
TRANSCRIPT
1
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU BIMBINGAN KONSELING
(BK) DENGAN SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DI SMK NEGERI
10
SURABAYA
Oleh: Felliani, Iwan Joko Prasetyo
Universitas dr.Soetomo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami serta menginterpretasikan
komunikasi interpersonal antara guru bimbingan konseling (BK) dalam meningkatkan
prestasi di sekolah menengah kejuruan negeri 10 Surabaya.
Objek Penelitian dalam penelitian ini yaitu SMK Negeri 10 Surabaya yang terletak di
wilayah Kecamatan Sukolilo, Jawa Timur. Subjek Penelitian dalam penelitian ini yaitu
informan, jumlah informan yang ditentukan oleh peneliti sebesar 8 orang. Teknik pemilihan
subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling , merupakan
teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu informan yang dipilih sesuai
dengan karakteristik yang telah ditetapkan peneliti sebelum melakukan penelitian dan
dianggap dapat memberi data atas pertanyaan yang diajukan peneliti. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, kemudian data
yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa komunikasi antara guru bimbingan
konseling (BK) dengan siswa dapat diketahui cukup besar waktu yang diberikan oleh guru
bimbingan konseling (BK) yaitu dalam pertemuan tatap muka dikelas hanya 1 kali dalam
seminggu selama 1 jam pelajaran materi BK , selain itu dalam seminggu siswa bertemu
dengan guru bimbingan konseling antara 3-4 kali selama jam kosong. komunikasi yang
terjalin antara Guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa dapat disimpulkan bahwa
komunikasi yang terjalin sangat terbuka dan dilandasi rasa kasih sayang antara guru
bimbingan konseling (BK) dengan siswa, hal itu terbukti dari komunikasi yang terjadi di
sekolah (di ruang BK) yang membicarakan tentang segala permasalahan dan keluh kesah
seorang siswa dalam jam kosong atau jam istirahat. Komunikasi yang dibicarakan guru
bimbingan konseling (BK) dengan siswanya bersifat membangun, memotivasi, mendukung
siswa agar tercapainya prestasi yang diinginkan .
Kata Kunci: komunikasi interpersonal, prestasi.
2
ABSTRACT
This study aims to know and understand and interpret interpersonal communication between
counseling teachers (BK) in improving achievement in vocational high school 10 Surabaya.
The object of research in this research is SMK Negeri 10 Surabaya which is located in
Sukolilo District, East Java. Research subjects in this study are informants, the number of
informants determined by researchers for 8 people. The subject choosing technique used in
this research is purposive sampling technique, is the sampling technique with certain
consideration that is the informant chosen according to the characteristics that have been
determined by the researcher before doing the research and is considered can give the data on
the question asked by the researcher. This research uses qualitative approach with in-depth
interview method, then collected data is analyzed and interpreted.
From the results of the analysis that has been done, it is found that communication between
counseling teachers (BK) with students can be known enough time given by counseling
teachers (BK) that is in face-to-face meetings in the classroom only 1 time a week for 1 hour
lesson material BK , other than that in a week the students meet with counseling teachers
between 3-4 times during empty hours. the communication that exists between the teacher
Counseling Guidance (BK) with the students can be concluded that the communication is
very open and based on the love of teachers counseling guidance (BK) with students, it is
evident from the communication that occurred in schools (in the room BK) Center talking
about all the problems and complaints of a student in an empty hour or break.
Communication is discussed by counseling teachers (BK) with their students is build,
motivate, support students to achieve the desired achievement.
Keywords: interpersonal communication, achievement.
3
PENDAHULUAN
sekolah merupakan suatu wadah atau tempat lembaga institusi pendidikan formal yang
memiliki manfaat sebagai tempat belajar, meraih prestasi dan cita cita para siswa. unsur
utama di sekolah adalah adanya guru dengan siswa. mereka saling berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain bertemu langsung bertatap muka dan bertukar informasi serta
memperoleh ilmu pengetahuan. Guru mempunyai peran strategis dalam melaksanakan
tugasnya , yaitu guru sebagai pendidik , guru sebagai pengajar dan guru sebagai pembimbing.
Ketiga peranan ini berfungsi untuk menjadikan generasi generasi masa depan (para
siswa/siswi) yang terampil, mempunyai keahlian didalam bidang kejuruannya, berkompeten
dan berprestasi, baik itu prestasi akademik maupun non akademik. Komunikasi interpersonal
yang dibahas dalam penelitian ini berkaitan erat dengan guru sebagai pembimbing atau yang
biasanya disebut dengan guru bimbingan konseling (BK) dengan siswa. Dimana guru
bimbingan konseling (BK) sebagai fasilitator siswa untuk memotivasi dengan memberikan
suatu arahan, bimbingan dan bantuan secara individual maupun kelompok terhadap siswa
dalam meningkatkan prestasinya di sekolah.
Guru bimbingan konseling (BK) adalah seorang guru yang mempunyai peranan dan
pekerjaan manusiawi yaitu berupaya untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada
para siswa secara berkelanjutan dengan memberikan bimbingan, layanan, serta arahan untuk
mencapai tahap perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi dirinya dan menuntun
siswa ke arah yang lebih baik sesuai dengan keadaan dirinya, baik itu terhadap siswa yang
bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Bimbingan konseling tersebut dapat diberikan
secara kelompok maupun secara khusus interpersonal (antarpribadi). Komunikasi antara Guru
bimbingan konseling (BK) dengan siswa yang terjadi di ruang BK atau di kelas sebagai alat
interaksi sosial untuk memngetahui sikap dan tingkah laku para siswa, bagaimana keseharian
4
siswanya, bagaiamana prestasi akademik maupun non akdemiknya, atau masalah masalah
siswa yang berpengaruh terhadap menurunnya prestasi.
Komunikasi interpersonal adalah suatu cara komunikator dalam menyampaikan
sebuah pesan dan informasi kemudian pesan tersebut disampaikan kepada komunikannya,
sehingga dalam komunikasi tersebut terjadi proses komunikasi dan interaksi serta ada
feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator atau pun sebaliknya.
Komunikator yang dimaksudkan disini adalah Guru bimbingan konseling (BK) ketika
memberikan bimbingan dan layanan terhadap komunikan (siswa), dengan pelayanan tersebut
siswa memperoleh sebuah pengetahuan dan informasi yang tidak ia ketahui kemudian ia
ketahui.
Hal ini menjadi sebuah patokan, pegangan dan modal utama bagi seorang guru
bimbingan konseling (BK) ketika berupaya memberikan bantuan, pertolongan, arahan
terhadap para siswa yang memiliki masalah, sehingga pendekatan komunikasi yang
dilakukan guru bimbingan konseling (BK) terhadap siswa sangat dibutuhkan untuk menjadi
jalan keluar atau solusi menyelesaikan dan memperbaiki permasalahan / kesalahan yang
siswa perbuat, selain itu juga sebagai terjalinnya komunikasi yang baik antara guru
bimbingan konseling (BK) dengan siswa. Dengan begitu maka guru bimbingan konseling
(BK) dapat menjalankan perannya sebagai pembimbing dan pemberi layanan konseling baik
terhadap siswa yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai guru bimbingan konseling (BK) suatu
komunikasi yang baik adalah hal yang utama untuk melakukan pendekatan terhadap para
siswa agar membawa siswa dalam situasi yang akrab dan nyaman , sehingga siswa mau
dengan sendirinya bersikap terbuka dan jujur tentang maslah masalah yang dialami. Ketika
siswa merasa nyaman dengan lingkungan yang ada , tentunya ini berdampak positif untuk
psikologis dan prestasi siwa ke depan.
5
Didalam penelitian ini, penulis memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10
Surabaya karena SMK Negeri 10 Surabaya merupakan salah satu sekolah unggulan tingkat
nasional di JAWA TIMUR dan sekarang sedang fokus di bidang ADIWIYATA dan
senantiasa berusaha mewujudkan apa yang menjadi harapan pemerintah dan masyarakat
melalui serangkaian kegiatan dan program kerja yang berorientasi kepada peningkatan
kualitas dan daya saing lulusan(sumber: Bu Indri ketua organisasi BK SMK Negeri 10
Surabaya).
Tabel Prestasi Non Akademik dan akademik siswa SMK Negeri 10 Surabaya
Tahun 2012 Lomba Cheersleader se kota Surabaya
Tahun 2012 Koompetisi cheerleader "Penyaji terbaik pentas seni siswa
se kota Surabaya Kec. Sukolilo
Tahun 2012 Koompetisi cheerleader "VriJ Cup" kategori SMA / SMK
Surabaya
Tahun 2012 KAPOLDA CUP
Tahun 2012 Lomba Design Character
Tahun 2012 Lomba Paskibra se Sidosugres - Lomba KORSA
Tahun 2012 Lomba Toilet Bersih dan Kantin Tingkat SMA se Kota
Surabaya
Tahun 2012 Lomba Paskibra Danton Putri - Lomba KORSA
Tahun 2012 Lomba Penari Latar Vokal Tunggal POP SMA / SMK se
kota Surabaya
Tahun 2013 Juara III : Kumite Perorangan Putra 68 Kg Junior, Kejurda
Karate Pengprov FORKI Jawa Timur thn
Tahun 2014 Juara II Promotion Media Creation LARASDIKDUDI
6
FAIR
Tahun 2014 Lomba Sekolah Bersih Narkoba Tingkat Kota Surabaya
Tahun 2014 Lomba Tunas Hijau Surabaya : Kategori Instalasi
Penampungan Air Wudlu
Tahun 2014 Lomba Vocal Campursari - SMA Final Pentas Seni Siswa
Se Kota Surabaya
Tahun 2014 Lomba ACIPRAJA, Tingkat PMR WIRA SE Jawa Timur
Tahun 2014 Lomba ACIPRAJA, Tingkat PMR WIRA SE Jawa Timur
Juara Presentasi Terbaik
Tahun 2016 Lomba LKS debat Bahasa Indonesia oleh Marselina
Santoso, Provinsi Jawa Timur.
Juara III
Tahun 2016 Lomba JAWARA oleh Stefani Kristina Putri, Provinsi Jawa
Timur .
Juara umum
Tahun 2016 Lomba LKS debat Bahasa Indonesia oleh Mochamad syaiful
arief. Juara 1 provinsi jawa timur
Sumber Data (website SMK Negeri 10 Surabaya)
Prestasi Penghargaan di bidang lingkungan hidup yang telah diraih SMK
Negeri 10 Surabaya
Tahun 2011 Progress of the Week Periode ke tujuh Surabaya Eco School
Tahun 2011 Progress of the Week Periode ke sebelas Surabaya Eco School
Tahun 2011 Eco Headmaster of the Week Periode kedelapan Surabaya Eco
School
7
Tahun 2011 Guru Berprestasi Peringkat II
Tahun 2011 Sekolah Terbaik kelima Surabaya Eco Shool
Tahun 2011 Best Biopori
Tahun 2011 20 Sekolah Terbaik Surabaya Eco School
Tahun 2012 The Best School Forest
Tahun 2012 The Best Canteen
Tahun 2012 Eco Teacher of the Week Periode ke dua Surabaya Eco School
Tahun 2012 Eco Student of the Week Periode ke tiga Surabaya Eco School
Tahun 2012 Lomba Kantin dan Toilet Sehat se Surabaya Peringkat I
Tahun 2012 Yel-yel Lingkungan Hidup Peringkat IV
Tahun 2012 Eco Headmaster of the Week Periode ketiga
Tahun 2012 Eco Student
Tahun 2012 Eco Shool Juara I
Tahun 2012 Eco Teacher of the Year
Sumber data (website SMK Negeri 10 Surabaya)
METODE
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi interpersonal antara guru
bimbingan konseling (BK) dengan siswa dalam meningkatkan prestasi di SMK Negeri 10
Surabaya . Sedangkan untuk obyek penelitiannya adalah Komunikasi Interpersonal yang
dilakukan Guru BK dengan siswa di SMK Negeri 10 Surabaya yang terdapat di lokasi
Keputih Tegal Kec.Sukolilo .
8
Key informan adalah orang yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan selama proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti telah
menentukan informan yaitu siswa SMK Negeri 10 Surabaya yang berjumlah 4 orang dan
Guru BK di SMK Negeri 10 Surabaya sejumlah 4 orang.
Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik antara lain,
Interview (wawancara) di lapangan untuk untuk mencari informasi dengan bertanya secara
langsung kepada yang diwawancarai atau responden, Dokumentasi untuk mencari informasi
dalam bentuk rekaman percakapan , tulisan yang diperoleh dari lapangan atau subyek yang
diteliti yang berupa data mentah yang dipeuntukan untuk dianalisa dan disajikan dalam
penelitian ini. Libarary Study( studi pustaka) untuk mencari pengumpulan data literature ,
dengan mencari mempelajari dan mencatat hal-hal yang relevan dengan materi penulisan
penelitian guna mendapatkan data yang sekunder.
Pengertian komunikasi
Komunikasi menurut Effendy (2002) berasal dari bahasa inggris “communication” dan
bahasa latin “communicatio” yang berarti memiliki makna yang sama. artinya komunikasi
mempunyai tujuan untuk membuat persamaan antara sender atau pengirim pesan dan
receiver atau penerima pesan.
Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal atau antar pribadi merupakan proses pengiriman sebuah
pesan dari seseorang kemudian diterima oleh orang lain dengan efek dan feedback secara
langsung . Devito dalam (Hidayat, 2012: 41) menjelaskan definisi lain dari komunikasi antar
pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan yang dianggap sebagai
komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang .
9
Teori kebutuhan hubungan interpersonal
Menurut teori kebutuhan hubungan interpersonal yang didirikan oleh seorang
Antropolog, Gregory Bateson menyebutnya sebagai relational communication, komunikasi
sangat dipengaruhi oleh teori sistem, sistem yang dimaksud adalah serangkaian hal yang
saling berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu keseluruhan. Suatu sistem terdiri
dari empat unsur , yaitu : (1) Obyek, (2) sifat, kualitas, atau ciri dari sistem dan obyeknya, (3)
hubungan internal diantara obyek-obyeknya, (4) sistem mempunyai lingkungan yang berarti
tidak muncul dalam ruang kosong tetapi dipengaruhi oleh lingkungannya . Asumsi dari teori
ini menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah untuk membuat, membina, dan
mengubah hubungan , sehingga hubungan yang berlangsung akan memengaruhi sifat
komunikasi interpersonal tersebut. Poin ini berdasar pada gagasan bahwa komunikasi sebagai
interaksi yang menciptakan struktur hubungan.
Kerjanya mengarah pada pengembangan dua proposisi mendasar dimana kebanyakan
teori relasional masih bersandar. Pertama yaitu sifat mendua dari pesan : setiap pertukaran
interpersonal membawa dua pesan, yaitu pesan “report” dan pesan “command” (Susilo,
2017).
Report message mengandung substansi atau isi komunikasi, sedangkan command
message membuat pernyataan mengenai hubungan. Dua elemen ini selanjutnya dikenal
sebagai “isi pesan” dan “pesan hubungan” atau “komunikasi” dan “metakomunikasi”. Pesan
report menetapkan mengenai apa yang dikatakan dan pesan command menunjukkan
hubungan diantara komunikator.
Proposisi kedua Bateson yaitu hubungan dapat dikarakterisasi dengan komplementer
atau simetris. Dalam hubungan yang komplementer , sebuah bentuk perilaku diikuti oleh
lawannya. Contoh : perilaku dominan seorang partisipan memperoleh perilaku submissive
10
dari partisipan lain. Dalam symmetry, tindakan seseorang diikuti oleh jenis yang sama.
dominasi ketemu dominan atau submisif ketemu dengan submisif. Disini kita bisa melihat
bagaimana proses interaksi menciptakan struktur dalam sistem dan bagaimana orang yang
berkomunikasi saling merespons satu sama lain untuk menentukan jenis hubungan yang
mereka miliki. Sistem yang mengandung serangkaian pesan submisif akan sangat berbeda
dengan yang mengandung rangkaian pesan yang bersifat dominasi.
Aubrey Fisher, salah satu yang dikenal baik dari kelompok ini, sebagai pemimpin
teoritisi sistem. Dalam buku “Perspectives on Human Communication’, dia menerapkan
konsep sistem ke dalam komunikasi. Analisis Fisher dimulai dengan perilaku, seperti
komentar verbal dan tindakan nonverbal sebagai unit terkecil analisis dalam sistem
komunikasi. Perilaku yang dapat diamati ini dapat dilihat atau didengar dan merupakan satu
satunya ekspresi pemikiran bagi keterhubungan individu dalam sistem komunikasi. Dari
sudut pandang sistem, perilaku itu sendiri adalah apa yang dihitung dan struktur hubungan
terdiri atas pola perilaku yang tersusun ini. Dengan kata lain hubungan kita dengan orang lain
ditentukan oleh bagaimana kita bertindak dan apa yang kita katakan.
Unit paling dasar komunikasi yang dipakai Fisher adalah interact atau rangkaian dua
pesan yang bersambungan diantara dua orang. Contohnya yaitu pertanyaan dari orang
pertama (Guru BK ) diikuti oleh jawaban dari orang kedua (Siswa). Pertanyaan yang diikuti
oleh jawaban akan berbeda dari permintaan yang diikuti persetujuan. Permintaan yang diikuti
oleh penawaran adalah berbeda dari suggestion atau saran yang diikuti oleh keberatan.
Interaksi dikombinasikan kedalam unit yang lebih besar disebut double interact (tiga
tindakan) , dan selanjutnya dikombinasi lagi kedalam triple interact (empat tindakan).
Struktur dari keseluruhan interaksi merupakan rangkaian interaksi yang makin lama makin
membesar.
11
Kebanyakan kerja Fisher melibatkan pembuatan keputusan dalam kelompok kecil.
Dalam risetnya, dia menyandi apa yang orang katakan dalam diskusi kelompok dan
menganalisis interaksi ini dalam cara yang seluruh pola atau struktur dari diskusi dapat
digambarkan. Fisher menunjukkan bagaimana interaksi berkombinasi dengan bentuk fase
pemuatan keputusan kelompok.
Di antara periset yang terkenal dalam komunikasi relasional adalah Edna Rogers dan
Frank Millar. Kerja Millar dan Rogers merupakan aplikasi langsung dari gagasan Bateson
dan konsisten dengan teori Fisher. Secara khusus, mereka bertanggung jawab bagi
pengembangan metode riset mengenai pengodean dan pengelompokan pola relasional.
Seperti Fisher, Millar, dan Rogers mengamati percakapan dan kode tindakan komunikasi
dalam suatu cara yang membiarkan mereka menemukan pola yang diciptakan melalui
interaksi. Dari risetnya, mereka mengembangkan teori yang menunjukkan bagaimana
hubungan mengandung struktur kontrol, kepercayaan dan keakraban.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Depdibud,1994 dalam (Sukardi, 2000:18-19) bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya
individu dapat memahami dirinya sendiri, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan
dapat betindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, seseorang dapat
menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada
kehidupan masyarakat pada umumnya.
12
Tolbert yang dikutip Winkel (1991) mengemukakan konseling sebagai bantuan pribadi secara
tatap muka antara dua orang, yaitu konselor yang berkompeten dalam konseling membantu
seseorang yang disebut konseli yang berlangsung dalam situasi belajar, agar konseli dapat
memperoleh pemahaman baik tentang dirinya dan pemahaman tentang situasi sekarang dan
akan datang.Rogers (1951) menyatakan konseling sebagai serangkaian hubungan langsung
dengan individu konseli dengan tujuan memeberikan bantuan kepadanya agar dapat
mengubah sikap dan perilakunya. (dalam buku psikologi konseling edisi revisi) Hartono &
Soedarmadji,2012: 27)
Definisi Prestasi
Jika kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kita akan menemukan
bahwa kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi
diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka
pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat
dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta
ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang
berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah,
serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh Karakter-karakter tersebut menunjukan
bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras.
Pentingnya Prestasi
Prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi diri. Berikut ini adalah arti
pentingnya prestasi:
(1). Prestasi merupakan wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh
seseorang atas usaha yang diperoleh.
13
(2). Prestasi merupakan pengalaman yang dialami seseorang dan bisa menjadi
pelajaran berharga untuk masa depan.
(3) Prestasi merupakan kebanggaan bagi diri-sendiri, keluarga, kelompok,
masyarakat, bangsa dan negara.
(4) Prestasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, dan
keterampilan seseorang, kelompok,
ANALISIS DATA
Guru bimbingan konseling memiliki tugas pokok yaitu tugas profesional , guru
memberikan bimbingan dengan mengembangkan pribadi siswa, mengembangkan intelektual
siswa, mengembangkan keterampilan siswa dan mengelola ketertiban sebagai penunjang
ketahanan sekolah. Tugas manusiawi(human responsibility),guru memberikan bimbingan
dengan suatu kegiatan yang berupaya membantu , menolong dan mengarahkan siswa untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. tugas kemasyarakatan (civiv mission) , guru memberikan
bimbingan terhadap siswa untuk menjadikan siswa yang baik sesuai dengan kaidah
kaidah yang terdapat di Pancasila dan UUD 1945 serta GBHN.
Dengan tugas tersebut peran guru bk sebagai pembimbing sangatlah luas, sebagai
yang menentukan perkembangan para siswa untuk ke arah yang lebih baik dan guru bk
memberi kemudahan dalam belajar dengan memberikan dukungan dan partisipasi .
Guru bimbingan Konseling memiliki Fungsi Pemahaman untuk membantu siswa agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan pendidikan, pekerjaan , norma agama.
Fungsi Fasilitasi untuk memberikan kemudahan kepada para siswa dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi,selaras dan seimbng seluruh aspek
dalam diri siswa. Fungsi penyesuaian untuk membantu para siswa agar dapat menyesuaikan
14
diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Fungsi penyaluran untuk membantu
siswa memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri ciri
kepribadian lainnya. Fungsi pencegahan (preventif) fungsi yang berkaitan dengan upaya guru
bimbingan konseling untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi
dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh siswa. Melalui fungsi ini guru
bk memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau
kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah
pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu
diinformasikan kepada siswa dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan,
drop out, dan pergaulan bebas (free sex). Fungsi perbaikan untuk membantu siswa
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak (berkehendak). Guru bk
melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap siswa supaya memiliki pola pikir
yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka
kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normative.
Fungsi penyembuhan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek sosial-pribadi, belajar dan karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling dan remedial teaching. Fungsi pemeliharaan untuk membantu
siswa supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercapai
dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi siswa agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebbkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui
program-program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif (pilihan)sesuai dengan minat siswa.
Fungsi pengembangan Guru bk senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Guru bk dan guru lainnya
15
secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya
membantu siswa mencapai tugas tugas perkembangannya.teknik bimbingan yang dapat
digunakan adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat , home
room, dan karya wisata. Memberikan kemudahan kepada siswa dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek
dalam diri siswa.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti tentang komunikasi interpersonal
antara guru bimbingan konseling (BK) dan siswa dalam meningkatkan prestasi di SMK
Negeri 10 surabaya dapat dilihat dari adanya ketebukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan
kesetaraan. Dari segi keterbukaan komunikasi lebih sering dilakukan pada kegiatan
memberikan bimbingan dan layanan konseling dimana terdapat pertukaran informasi dan
ilmu pengetahuan , serta keterbukaan ketika proses penyampaian pesan tentang adanya
keluhan, menceritakan masalah siswa , atau mencurhatkan segala sesuatu baik itu masalah
pribadi, masalah keluarga dan lain sebagainya.
Dengan keseringan bertemu langsung secara tatap muka (face to face) di sekolah ,
yang dilakukan di ruang BK maupun di luar sekolah tersebut tidak mempengaruhi durasi saat
berkomunikasi, terbukti pada saat siswa datang atas kemauannya sendiri, tanpa rasa takut dan
canggung ke ruang BK pada saat jam kosong atau jam istirahat dan saat guru BK tidak sibuk .
Selain itu terbukti pula pada saat guru BK harus memanggil siswa yang terkena kasus
masalah untuk ke ruang BK dan segera ditindak lanjuti untuk mecari jalan keluar atau solusi
siswa tersebut. dengan keterbukaan tersebut guru BK memotivasi para siswa dengan cara
berbeda beda tidak semua sama antara komunikasi dengan siswa yang bermasalah maupun
siswa yang tidak bermasalah, komunikasi ini memerlukan pemahaman dan konsentrasi penuh
yang harus dimiliki guru BK dalam menjalankan peran dan tugasnya untuk menolong dan
16
membantu para siswa dalam mengatasi atau mencari jalan keluar masalah tersebut , dengan
demikian siswa akan membutuhkan bantuan guru BK untuk membantunya mengatasi
permasalahan dan untuk meringankan bebannya serta kedepannya mampu mengambil
keputusan/ mengambil langkah dalam mengatasi masalahnya sendiri baik itu masalah pribadi
, keluarga dan lain sebagainya.
dalam memotivasi para siswa , baik siswa yang bermasalah ataupun yang tidak
bermasalah , guru BK berkomunikasi dan memberikan motivasi dengan cara yang berbeda
beda . hal ini memerlukan pemahaman yang harus dimiliki oleh guru BK untuk kesuksesan
dalam memberikan motivasi, sebelum memberikan motivasi dan berkomunikasi guru bk
terlebih dahulu melihat kondisi perkembangan siswa tersebut, bagaimana supaya siswa itu
bisa merasa nyaman dan terbuka ketika berkomunikasi menceritakan permasalahan yang ada,
serta apa keluhannya .
dengan cara siswa tersebut kesukaan siswa tersebut bagaimana apakah dengan cara
memberikan perhatian dan kasih sayang seperti hubungan ibu dan anak kandung/ seperti
sahabat, dengan senyuman dan ramah tamah, sehingga hubungan komunikasi interpersonal
antara guru BK dengan siswa terjalin dengan baik dan berjalan efektif seperti yang
diharapkan oleh keduanya. Jika komunikasi berjalan efektif maka ada keterbukaan dan
kejujuran antara siswa ke guru BK nya. Jadi dapat dikatakan harus adanya keterbukaan untuk
saling mengetahui kemauan siswa tersebut agar mampu meningkatkan prestasinya dan
meraih cita-citanya, guru BK juga selalu memberikan arahan kepada siswanya untuk tetap
bersemangat mencapai prestasi baik itu prestasi akademik maupun non akademik di sekolah,
dengan hal ini siswa bisa membawa nama positif dan kebanggan untuk sekolah .
Dari hasil interpretasi tersebut, dapat diketahui bahwa komunikasi yang terjadi antara
guru BK dan siswa sangat terbuka dan memiliki kedekatan hubungan, karena dapat dilihat
17
dari keseringan siswa berbicara, bertanya, dan mencurhatkan segala sesuatu dengan guru BK
nya masing masing. Dan di dalam komunikasi tersebut terdapat rasa saling memahami seperti
menghargai dan menghormati satu sama lain. rasa saling memahami guru BK yang tinggi
terhadap apa kemauan siswa bisa dipahami guru BK nya bagaimana siswa ini diberlakukan,
hal semacam ini tercermin dari pembicaraan mengenai apa yang menjadi keluh kesahnya
siswa , dan masalah apa yang dialami siswa kepada guru BK nya dapat dilakukan di saat jam
jam kosong ,jam istirahat ,ataupun diluar lingkungan sekolah. Adanya saling pengertian yang
sama diantara mereka tentang kebutuhan maupun keinginan mereka , yaitu guru BK sudah
menjalankan dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tanggungjawabnya dan siswa telah
mendapatkan apa yang dia cari yaitu petolongan dan bantuan. dengan harapan dapat
membantu atau menolong siswa baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah
dengan tujuan untuk menguatkan mental, menanamkan kepercayaan diri , sehingga siswa
tersebut mampu meningkatkan prestasinya dan termotivasi dalam meraih prestasinya di
sekolah, baik itu prestasi akademik maupun non akademik.
Di dalam keterbukaan komunikasi interpersonal antara guru BK dengan siswa perlu
adanya penguatan sikap dan mental untuk siswa pada awal tatap muka antara guru BK dan
siswa dalam menyampaikan pesan motivasi, seorang guru BK menunjukkan sikap yang
ramah, perhatian dan penuh kasih sayang secara tulus merangkul hati siswa seperti hubungan
antara ibu dan anak ataupun seperti sahabat. Sehingga para siswa merasa terkesan,senang,
bangga,bersyukur dan nyaman dengan sikap yang ditunjukkan guru BK ketika
berkomunikasi.
Guru BK sangat berperan penting dalam pembentukan mental siswa agar siswa
mempunyai mental yang kuat dan tidak sedih atau terhanyut dalam mengahadapi suatu
persoalan atau permasalahan dalam dirinya. Mental yang kuat dimiliki siswa sangat berperan
penting untuk menghadapi permasalahan , dengan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi
18
untuk keberhasilan menyelesaikan masalah yang dihadapi dan dengan rasa percaya diri siswa
mampu , yakin dalam meraih prestasinya .
Setelah adanya keterbukaan dari siswa baik terhadap masalah atau keluh kesahnya,
maka perlunya adanya empati komunikasi interpersonal dari guru Bk ke siswanya, karena
empati mempunyai peranan yang penting dalam komunikasi interpersonal. tanpa empati
komunikasi yang terjadi antara guru BK dengan siswa tidak akan terdapat sebuah
pemahaman dan pengertian satu sama lain, karena berempatinya guru BK adalah berusaha
memahami perasaan siswa berdasarkan sudut pandangnya. Guru BK sangat berempati
terhadap para siswa, apalagi terhadap siswa yang memiliki masalah atau persoalan. Mereka
berempati dengan memberikan dukungan , saran dan semangat . bahkan juga ikut merasakan
dan memposisikan dirinya seperti kondisi siswa tetapi tidak ikut terhanyut dalam masalah
siswa tersebut, tetapi juga berupaya membantu sebatas penyelesaian masalah yang dimiliki
oleh siswa.
Dari segi dukungan, guru BK memberikan arahan dan contoh contoh positif serta
selalu mengingatkan siswa agar teringat dalam melakukan kegiatan yang positif guna untuk
meraih prestasi dan cita cita siswa. Ada guru BK yang selalu mengingatkan bahwa
keberhasilan itu didasari dengan doa dan usaha , maka jangan tinggalkan ibadah. Dan jangan
lupa untuk belajar yang rajin agar bisa membawa bangga nama SMK Negeri 10 surabaya.
KESIMPULAN
peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru
bimbingan konseling (BK) di SMK Negeri 10 Surabaya adalah adanya keterbukaan antara
guru bimbingan konseling (BK) dengan siswa, sehingga siswa merasakan nyaman dan
berkata jujur dalam menceritakan masalah, keluhannya, dan mau berkonsultasi tentang
masalahnya tersebut. Perhatian dan kepedulian yang diberikan oleh guru bimbingan
19
konseling (BK) terhadap siswa berkaitan erat dengan tugas dan fungsi dari seorang guru
bimbingan konseling (BK) itu sendiri, dimana tugas yang dimaksud berkaitan dengan tugas
pelayanan dan bimbingan disekolah harus benar benar ekstra , sehingga dengan begitu dapat
membuat siswa menjadi lebih nyaman dan sangat akrab , sehingga proses komunikasi
berlangsung dengan baik dan efektif.
Dan dengan memberikan dukungan seperti selalu memotivasi kepada siswa baik
terhadap siswa yang memiliki masalah ataupun yang tidak memiliki masalah untuk
mengarahkan dan menjadikan pribadi yang lebih baik kedepannya dengan memberikan
masukan dan saran , serta mampu mengarahkan siswa selalu berpikir positif sehingga siswa
mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dan menghadapinya
dengan kuat .
Analisis peneliti pada komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling (BK)
dengan siswa SMK Negeri 10 Surabaya dalam memberikan pelayanan serta bimbingan
konseling dalam meningkatkan prestasi, meliputi pelayanan yang diberikan kepada siswa
SMK Negeri 10 Surabaya oleh guru bimbingan konseling (BK) telah sesuai dengan rencana
dan prosedur yang telah dibuat oleh guru bimbingan konseling (BK) sendiri dengan
memantau melihat kondisi dan situasi serta perkembangan siswa di SMK Negeri 10
Surabaya. Bimbingan dan pelayanan yang diberikan oleh guru bimbingan konseling terhadap
siswa bertujuan untuk membantu dan menolong siswa khususnya dalam meningkatkan
prestasinya di sekolah baik itu prestasi akademik maupun non akademik serta bertujuan untuk
mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa. Bimbingan dan
pelayanan di lakukan di dalam kelas dengan memberikan materi bimbingan konseling (BK)
seminggu sekali yang berlangsung selama 1 jam mata pelajaran , serta di lakukan di dalam
ruangan BK , dimana siswa dipanggil atau datang dengan kemauannya sendiri untuk
20
diberikan pengarahan, saran dan pelayanan bimbingan konseling . dengan demikian
komunikasi dalam pelayanan guru bimbingan konseling (BK) berlangsung dengan efektif.
Analisis komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling (BK) dengan siswa
SMK Negeri 10 Surabaya tidak memiliki hambatan, guru bimbingan konseling (BK) SMK
Negeri 10 Surabaya memiliki upaya upaya dalam mencari solusi untuk menyelesaikan
masalah yang dialami oleh siswa, dengan memberikan contoh contoh positif serta
meyakinkan siswa berkomunikasi dengan baik, dan sopan , sehingga terwujudnya kedekatan
hubungan yang sangat akrab seperti hubungan dengan orang tua, keluarga bahkan seperti
sahabat antara ke duanya .
Dilihat dari keempat unsur komunikasi empati, dukungan, sikap positif, dan
kesetaraan berjalan dengan efektif. Guru bimbingan konseling (BK) bersikap bijak, cepat dan
tanggap dalam mencari jalan keluar atau solusi dalam penyelesaian masalah siswa, dan selalu
menunjukkan sikap yang ramah, penyayang, perhatian dan menghargai pendapat siswa serta
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kegiatan positif siswa.
21
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Dewa Ketut Sukardi. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Hartono dan Boy Soedarmadji. 2012. Psikologi Konseling Edisi Revisi. Kencana.
Jakarta.
Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Julia T. Wood. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi keseharian. Salemba
Empat. Jakarta.
Laksana, Muhibin Wijaya. 2015. Psikologi Komunikasi Membangun Komunikasi
yang Efektif dalam Interaksi Manusia. Pustaka Setia. Bandung.
Lexy J. Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nurihsan. 2012. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling . Bandung: PT. Refika
Aditama
Rakhmat, Jalaludin. 1988. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sukitman. 2015. Bimbingan Konseling Berbasis Pendidikan Karakter . yogyakarta :
DIVA Press.
Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal dan
Informal, CV. ANDI OFFSET. Yogyakarta
Suranto, AW. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Media Pressindo.
Yogyakarta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Susilo, D. (2017). Etnometodologi Sebagai Pendekatan Baru dalam Kajian Ilmu
Komunikasi. Jurnal Studi Komunikasi, 1(1).
Sumber lainnya:
Wikipedia.”Pengertian Pretasi Menurut Bahasa Indonesia”. Jurnal: Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.