komunikasi islami

29
Psikologi Komunikasi Pertemuan ke 5

Upload: folly-akbar

Post on 12-Jul-2015

1.446 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi islami

Psikologi Komunikasi Pertemuan ke 5

Page 2: Komunikasi islami

Landasan berkomunikasidalam Islam ,” Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu sekalian

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikankamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supayakamu saling mengenal, sesungguhnya orang yang paling muliadi antara kamu sekalian di sisi Allah adalah yang paling takwadiantara kamu sekalian”. (Al Hujarat, : 13)

”Tidak kami utus seorang rasul kecuali ia harus menjelaskandengann bahasa kaumnya”(QS.Ibrahim:4)

Allah menyuruh kita untuk saling mengenal, mestipun berbedasuku, berbeda bangsa, berbeda budaya, berbeda warnakulit,sebagai manusia kita harus menjalin komunikasi yang baik. SelanjutnyaAllah juga menegaskan yang paling mulia di sisiAllah bukanlah yang paling kaya, paling cantik, paling pintar, paling popular dsbnya, namun yang paling mulia adalahmanusia yang paling bertakwa kepada Allah SWT.

Page 3: Komunikasi islami

Rasululah SAW mengatakan ,”Sebaik-baiknya manusiaadalah orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain,” atau ,”Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang sangat baik dengan tetangganya,”

“Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadarakal (intelektualitas) mereka” (H.R. Muslim).

kita harus bisa berkomunikasi dengan nilai-nilai yang islami, hingga lisan kita tidak sampai menyakiti oranglain, bahkan sebaliknya setiap kata yang diucapkandapat menyejukkan hati.

Page 4: Komunikasi islami

Komunikasi dalam Al Qur’an qaulan sadida (jujur) (QS.4:9;33:70)

qaulan baligha (membekas di Jiwa)(QS 4:63)

qaulan karima (Mulia) (QS 17:23)

qaulan layyina (lemah lembut)(QS 20:44)

qaulan maisuura (ringan)( QS 17:28)

qaulan ma’rufa (baik)(QS 4:5).

Page 5: Komunikasi islami

Qaulan sadidan “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirterhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwakepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida –perkataanyang benar” (QS. 4:9)

artinya pembicaraan yang benar , jujur, (pichtall menerjemahkannya” straight to the point“ ), lurus, tidak bohong, tidak berbelit-belit.

Ucapan yang benar tentu ucapan yang sesuaidengan Al-Qur’an , Al sunnah, dan ilmu.

pesan yang benar adalah prasyarat untukkebesaran (kebaikan, kemaslahatan) amal.

Page 6: Komunikasi islami

Qaulan Baligha(Perkataan Yang Membekas Pada Jiwa)

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahuiapa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglahkamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dankatakanlah kepada mereka Qaulan Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.“ (QS An-Nissa :63).

Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudahdimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadarintelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka.

Page 7: Komunikasi islami

Qaulan Karima(Perkataan Yang Mulia)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamujangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamuberbuat baik pada kedua orangtuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya ataukedua duanya sampai berumur lanjut dalampemeliharaanmu, seklai kali janganlah kamumengatakan kepada kedanya perkatan ‘ah’ dan kamujanganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepadamereka Qaulan Karima –ucapan yang mulia” (QS. Al-Isra: 23).

Page 8: Komunikasi islami

Qaulan Karima(Perkataan Yang Mulia)

perkataan yang mulia, santun penuh penghormatandan penghargaan tidak menggurui tidak perlu retorikayang meledak-ledak.

Dalam perspektif dakwah maka term pergaulan qaulankarima diperlakukan jika dakwah itu ditujukan kepadakelompok orang yang sudah masuk kategori usialanjut.

Page 9: Komunikasi islami

Qaulan Layyinan(Perkataan Yang Lembut)

Allah Ta’ala berfirman: “Dan berkat rahmat Allah engkau(Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulahmereka menjauhkan diri dari sekitarmu,….”(Ali Imran ayat159)

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan QulanLayina –kata-kata yang lemah-lembut…” (QS. Thaha: 44). Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar berbicara lemah-lembut, tidakkasar, kepada Fir’aun.

Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuhkeramahan, sehingga dapat menyentuh hati

Page 10: Komunikasi islami

Qaulan Ma’rufa(Perkataan Yang Baik)

Kata Qaulan Ma`rufa disebutkan Allah dalam QS An-Nissaayat 5 dan 8, QS. Al-Baqarah ayat 235 dan 263, serta Al-Ahzab ayat 32.

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang adadalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokokkehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasilharta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma’rufa –kata-kata yang baik.” (QS An-Nissa :5)

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anakyatim dan orang miskin, Maka berilah mereka dari harta itu(sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka QaulanMa’rufa –perkataan yang baik” (QS An-Nissa :8).

Page 11: Komunikasi islami

Qaulan Ma’rufa (Perkataan Yang Baik)

“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengansindiran atau kamu Menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebutmereka, dalam pada itu janganlah kamu Mengadakan janji kawindengan mereka secara rahasia, kecuali sekadar mengucapkan (kepadamereka) Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik…” (QS. Al-Baqarah:235).

“Qulan Ma’rufa –perkataan yang baik– dan pemberian maaf lebih baikdari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaansi penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah: 263).

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalamberbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalamhatinya] dan ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 32).

Page 12: Komunikasi islami

Qaulan Maisuura(Perkataan Yang Ringan)

”Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperolehrahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, makakatakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah” (QS. Al-Isra: 28).

Istilah Qaulan Maisura tersebut dalam Al-Isra. Kalimatmaisura berasal dari kata yasr, yang artinya mudah. Qaulanmaisura adalah lawan dari kata ma’sura, perkataan yang sulit. Sebagai bahasa Komunikasi, qaulan maisura artinyaperkataan yang mudah diterima, dan ringan, yang pantas, yang tidak berliku-liku. Dakwah dengan qaulanmaisura yang artinya pesan yang disampaikan itusederhana, mudah dimengerti dan dapat dipahami secaraspontan tanpa harus berpikir dua kali. Pesan dakwah model ini tidak memerlukan dalil naqli maupun argument-argumen logika.

Page 13: Komunikasi islami

Hadist Psikologi Komunikasi rasullullah SAW adalah komunikator yang

hebat, setiap pesan yang beliau sampaikan pastiberkesan dihati para sahabat, bahkan dihati kaumkafir yang memusuhinya.

Hampir semua hadist disampaikan denganmemperhatikan konteknya/psikologi komunikannya(hadist ttg org yang paling mulia….)

Man roa mingkum munkaron….yg selemah iman ituyg pakai phisik

Page 14: Komunikasi islami

Hadist Psikologi Komunikasi1. qulil haqqa walaukana murran (katakanlah apa

yang benar walaupun pahit rasanya) (hadis).

2. falyakul khairan au liyasmut (katakanlah bilabenar kalau tidak bisa,diamlah).

3. laa takul qabla tafakur (janganlah berbicarasebelum berpikir terlebih dahulu).

http://arshadgraffity.blogspot.com/2011/01/makalah-etika-komunikasi-perspektif.html

Page 15: Komunikasi islami

Hadist psikologi komunikasi4. Nabi menganjurkan berbicara yang baik-baik

saja, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu AbiDunya, “Sebutkanlah apa-apa yang baik mengenaisahabatmu yang tidak hadir dalam pertemuan, terutamahal-hal yang kamu sukai terhadap sahabatmu itusebagaimana sahabatmu menyampaikan kebaikan dirimupada saat kamu tidak hadir”.

5. “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang…yaitumereka yang menjungkirkan-balikkan fakta (fakta) dengan lidahnya seperti seekor sapi yang mengunyah-ngunyah rumput dengan lidahnya”.

Page 16: Komunikasi islami

Tidak sombong Beliau bersabda,” Sesungguhnya Allah telah memberi

wahyu kepadaku, yaitu kamu sekalian hendaklah bersikaptawadhu sehingga tidak ada seseorang bersikap sombongkepada yang lain, dan tidak ada seseorang menganiayayang lain,” (Hr Muslim). Dan dalam riwayat lain Anas RA berkata,” Bila ada budak di Madinah memegang tangannabi SAW, maka beliau pergi mengikuti kemana budak itumenghendaki”. (Hr Bukhari)

Sungguh, sikap tawadhu benar-benar dicontohkanlangsung oleh rasul, yang tidak membedakan status sosialkendati beliau adalah manusia yang paling mulia di duniadan akhirat namun tetap menghargai seorang budak.

Page 17: Komunikasi islami

Catatan tambahan Hadith

1. Shodaqoh walau sebesar zarroh

2. Memperlakukan org lain spt kita ingin diperlakukan

3. Memberikan salam

Page 18: Komunikasi islami

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Page 19: Komunikasi islami

HIKMAH Selalu menggunakan akal budi (pengalaman

pengetahuannya), arif dan tajam pikirannya. Pandai daningat-ingat (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Menyampaikan ajaran Islam untuk membawa orangkepada kebenaran dengan mempertimbangkankemampuan dan ketajaman rasional atau kadar akalpenerima dakwah (Al-Bayanuni, 1991: 245)

Ilmu yang sahih yang menggerakkan kemauan untukmelakukan suatu perbuatan yang berguna ( M Yunan, 2003: 8).

Hikmah bukan hanya ilmu semata, tetapi ilmu yang sehatyang mudah dicernakan, berpadu dengan rasa perisa, sehingga menjadi penggerak untuk melakukansesuatu yang bermanfaat, yaitu suatu tindakan yang efektif(M Natsir, 1996: 164)

Page 20: Komunikasi islami

Metode Hikmah dalam kegiatan dakwah muncul berbagai bentuk, seperti mengenal strata mad’u, kapan harus bicara dan kapan harus diam, mencari titik temu, toleran tanpa kehilangan sibghah, memilih kata yang tepat, cara berpisah, uswatun hasanah dan lisanul hal (M Yunus, 2003: xiii).

Komunikasi yang benar dan menyentuh jiwa, yang dengan ilmu pengetahuan, kecakapan memilih materi dakwah yang sesuai dengan kemampuan mad’u, pandai memilih bahasa sehingga mad’u tidak merasa berat dalam menerima islam. (Salmadasi, 2005: 6).

Page 21: Komunikasi islami

MAUIZAH CHASANAH Memberi nasehat, memberi peringatan kepada seseorang

yang bisa membawa taubat kepada Allah swt (Ibnu

Manzur, 1995: 346-347).

Mauizah: zdanny (diyakini kebenarannya) (M Fakhar ar-

Razi, 1994: 141).

Sesuatu yang masuk ke dalam hati yang lembut dan orang

mendapat pelajaran itu merasakan mendapat peringatan

halus yang mendalam (Said Qutub, 1980: 2201).

Abdullah Ahmad An-Nasafi: Perkataan-perkataan yang

tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau

memberikan nasehat dan menghendaki manfaat kepada

mereka atau dengan Qur’an (Hasanuddin, 1996: 37)

Page 22: Komunikasi islami

Dalam komunikasi metode maizah hasanah sama dengan public speaking atau pidato. Pidato yang memiliki kriteria: sifat tanggapan dengan hasil pidato itu terhadap pendengan, logisnya posisi pembicara dengan kebenaran pembicaraan, motif dan maksud pembicara, dasar-dasar seni pidato yang baik (Rustica C Carpio, Private and public speaking, terj Rahman zaenuddin, 2005: 25).

Dari penjelasan diatas, maka A Karni mengatakan bahwa kata Mauizah dapat dikelompokkan kepada: pertama, mauizah yang lebih dekat dengan dalil, kedua: berkaitan dengan kepuasan hati dan jiwa.

Mauizah: pelajaran yang disampaikan dengan dalil-dalil atau argumentasi-argumentasi yang tepat dan dapat memuaskan sasaran dakwah yang dihadapi, sehingga jiwanya menjadi tenang ( Awis Karni, 2000: 51)

Page 23: Komunikasi islami

Sasaran Mauizah hasanah: tertuju kepada peringatan yang baik dan dapat menyentuh hari sanubari seseorang, sehingga objek dakwah terdorong berbuat baik (Salmadanis, 2002: 186-187).

Maka dengan metode bil mauizah hasanah adalah dakwah yang mampu meresap ke dalam hati dengan halus dan lemah lembut. Tidak bersikap menghardik, memarahi dan mengancam, tidak membuka aib atau kesalahan-kesalahan mad’u karena alasan tidak tahu. Sikap sejuk dan lembut dalam menyampaikan islam akan mendatangkan petunjuk bagi hati yang sesat, menjinakkan hati yang benci sehingga mendatangkan kebaikan (Sayyid Qutub, 2201).

Page 24: Komunikasi islami

BIL MUJADALAH JADALAH: membantah atau berbantah-bantahan (ibnu Munzir, 1995:

108).

Mufassir: Ar-Razi: bantahan yang tidak membawa kepada pertikaian dan kebencian, tetapi membawa kepada kebenaran (Ar-Razi, mafatih ghai: 142).

Jadi: sebuah dakwah dengan debat terbuka, argumentatif dan jawaban dapat memuaskan masyarakat (mad’u)

Tanthawi: landasan dalam mujadalah: (1) kejujuran, menjauhi kebohongan dan kekaburan (2). Tematik dan objektif dalam menyikapi masalah, yaitu tidak keluar dari tema dialog sehingga pembicaraan jelas dan mencapai sasaran. (3). Argumentatif dan logis (4).bertujuan untuk mencapai kebenaran (5). Bersikap tawadu’, menghindari perasaan benar sendiri (6). Memberi kesempatan kepada pihak lawan untuk mengemukakan argumentasi (Tanthawi, 1984: 18).

Page 25: Komunikasi islami

BENTUK-BENTUK MUJADALAH

Metode Debat: pembicaraan antar dua orang atau lebih yang cenderung salaing menjatuhkan lawan. Masing2 pihak saling mempertahankan pendapatnya dan sulit melakukan kompromi.

Metode Al-Hiwar (Dialog): metode dialog yang lebih berimbang, karena masing-masing pembicaraan memiliki hak dan kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

Metode Al-Asilah dan Ajwibah (Tanya jawab). Proses dakwah ketika mad’u memberikan pertanyaan kepada da’I kemudian da’I menjawab segenap kegelihan yang ditanyakan. (Munzier Suparta, 2003: 315)

Page 26: Komunikasi islami

kesimpulan

Metode dakwah Rasulullah senantiasa berlandaskan pada Al-Qur’an, yang dapat dilihat pada surat An-Nahl:

125. Disampaikan dengan cara yang hikmah dan pengajaran yang baik dan dengan diskusi.

Hikmah ialah perkataan yang tegas dan benar yang membedakan antara yang hak dan batil. Penyampaian

dakwah dengan cara yang hikmah merupakan pencirian nilai islam yang benar, yang sangat bertujuan untuk

memberikan keteguhan dalam penyebarnnya dan tidak menimbulkan keraguan dan kesamaran dalam

syiarnya. Metode hikmah dalam islam berlandaskan atas kelemah-lembutan. Rasulullah telah mengajarkan

kelemah lembutan yang beliau tunjukan kepada para sahabat maupun kepada musuh yang akan membunuh

beliau.

Mauizhoh hasanah (pelajaran yang baik) Pelajaran yang baik ini dapat diterapkan dengan cara membalas

kejahatan dengan kebaikan. Rasulullah sering dicaci oleh seorang pengemis buta. Rasulullah senantiasa

bersabar menyuapi dan memberi makan si pengemis, sementara dirinya selalu dihujat. Setelah Rasulullah

wafat barulah si pengemis tersebut mengetahui bahwa yang menyuapi dan memberikannya makan selama ini

adalah Rasulullah. Landas si pengemis masuk islam.

Mendebat dengan cara yang baik. Berdebat yang dimaksud adalah perdebatan mencari kebenaran demi

kebaikan bersama bukan sebuah kemenangan. Rasulullah sosok yang kurang menyukai untuk berdebat.

Pernah beliau diundang berdebat tentang kebenaran agama islam oleh seorang kafir Quraish, beliau

menghadapinnya dengan tenang dan cerdas. Beliau mempersilahkan sang Quraish untuk berbicara

mengungkapkan hajatnya. Lalu setelah terlihat sang Quraish akan menyelesaikan statemennya, Rasulullah

berkata: “sudah selesai anda berbicara?”.

Pada masa sekrang ini, banyak kalangan muallaf islam yang menemukan kejernihan dan hidayah dengan

perdebatan. Namun, dibalik tersebut juga banyak mereka yang dengan perdebatan masih belum mendapatkan

hidayah malah emosi dan kecongkaan yang subur mewarnai kehidupannya.

Page 27: Komunikasi islami

Al-Ahzab [33]: 70

070. (Hai orang-orang yang beriman!

Bertakwalah kamu sekalian kepada

Allah dan katakanlah perkataan yang

benar) yakni perkataan yang tidak

menyalahi.

Page 28: Komunikasi islami

HADITS

“Sesungguhnya Allah Maha lembut, mencintai kelembutan, dia memberikankepada yang lembut apa yang tidak diberikan kepada yang kasar”

“Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali ia akan membaguskannya, dan tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari

sesuatu, kecuali akan memburukkannya”

“Barang siapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak adakebaikan padanya”

“Hendaklah kalian bersikap memudahkan dan jangan menyulitkan. Hendaklah kalian menyampaikan kabar gembira dan jangan membuat

mereka lari, karena sesungguhnya kalian diutus untuk memudahkan danbukan untuk menyulitkan.”

Page 29: Komunikasi islami

Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Thaahaa: 42)

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan

tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S Ali Imran: 159)