komunikasi kesehatan dalam konteks sosiokultural

Upload: jovan-bimaa-pramana

Post on 09-Oct-2015

236 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

komunikasi kesehatan bersifat edukatif dan mempengaruhi perilaku.

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    1/51

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap makhuk hidup, seperti

    halnya manusia. Tanpa kondisi yang sehat pada tubuh manusia maka tidak

    akan bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Salah satu faktor

    penentu derajat kesehatan manusia adalah pelayanan kesehatan. Banyak sekali

    program yang harus dilaksanakan dalam rangka melayani pasien secara

    khusus serta masyarakat pada umumnya. Dalam melayani masyarakat

    tentunya tidak lepas dari masalah komunikasi, yang tentunya dalam

    penyampaiannya harus dengan materi dan kemampuan yang baik.emberian informasi kesehatan diharapkan pengetahuan masyarakat

    mengenai kesehatan menjadi bertambah, yang pada gilirannya diharapkan

    terjadi perubahan dari yang tadinya berperilaku tidak sehat menjadi

    berperilaku sehat. erlu ditanamkan kesadaran pada masyarakat bah!a

    kesehatan bukan hanya ketidakhadiran penyakit, tetapi adalah kondisi

    fisik, mental, paripurna yang baik "#ulyana, $%%$&. 'leh karena itu,

    menurut Siregar, (embangunan kesehatan memerlukan suatu

    kemasyarakatan antara lain depat melalui komunikasi, informasi, dan

    edukasi "Siregar, $%%%&.

    )ingkungan masyarakat memang bersifat fleksibel seiring dengan

    berkembangnya jaman. Budaya masyarakat yang masih kental terkadang

    dalam menyampaikan informasi kesehatan juga harus menyesuaikan dengan

    budaya sekitar supaya dalam berkomunikasi dengan masyarakat dapat berjalan

    dengan efektif dan efisien. #asyarakat akan lebih menerima masukan dan

    saran ketika mereka merasa dihargai. *al ini yang sebenarnya akanmemudahkan seorang tenaga medis ketika memberikan informasi kesehatan

    pada kelompok masyarakat, sehingga tujuan riil yakni merubah perilaku

    masyarakat dapat segera terjadi.

    1.2 Rumusan Masalah

    +. pa pengertian konsep komunikasi kesehatan

    $. pa saja ruang lingkup dalam komunikasi kesehatan

    . pa saja model-model komunikasi kesehatan

    1

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    2/51

    /. pa saja program-program dalam komunikasi kesehatan

    0. pa hubungan komunikasi kesehatan dengan sosiokultural

    1. Bagaimana hubungan komunikasi kesehatan sebagai intervensi perubahan

    perilaku masyarakat

    1.3 Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ( komunikasi

    kesehatan dalam konteks sosiokultural ini adalah sebagai berikut2

    +. #engetahui pengertian dari konsep komunikasi kesehatan.

    $. #engetahui ruang lingkup komunikasi kesehatan.

    . #engetahui model-model yang ada dalam komunikasi kesehatan.

    /. #engetahui program-program dalam komunikasi kesehatan.

    0. #engetahui hubungan komunikasi kesehatan dengan sosiokultural.

    1. #engetahui hubungan komunikasi kesehatan sebagai intervensi perubahan

    perilaku masyarakat.

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1 !"nse# !"mun$kas$ !esehatan

    2.1.1 De%$n$s$ !"mun$kas$

    3stilah 4komunikasi5 "communication& berasal dari bahasa )atin

    4communicatus5 yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan

    demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi

    2

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    3/51

    untuk mencapai kebersamaan. Secara harfiah, komunikasi berasal dari Bahasa

    )atin2 (Communis6 yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata

    lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling

    pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana

    pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan

    segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut

    merupakan definisi komunikasi menurut beberapa ahli 2

    E%%en&$ '1(()*

    Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian

    pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk

    mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik secara langsung "lisan& maupun

    tak langsung "tulisan&.

    H"+lan&, -an$s &an !elle+ '1()3*

    Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang "komunikator&

    menyampaikan stimulus "biasanya dalam bentuk kata-kata& dengan tujuan

    mengubah atau membentuk prilaku orang lain "khalayak&.

    Barels"n &an te$ner '1(/*

    Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian

    dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-

    gambar, angka-angka dan lain-lain.

    L"u$s 0"rs&ale '1(1*

    Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu

    sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah

    .

    Brent D. Ruen '1(*

    Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatuaktivitas yang

    mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan.

    $ll$am -. eller '1(*

    Komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan nonverbal

    dikirimkan, diterima, dan diberi arti.

    3

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    4/51

    Pal" Alt"

    Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus

    menerus karena mereka tidak dapat berperilaku.

    H$mstreet 4 Bat+

    Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui

    suatu sistem yang biasa "la7im&, baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal,

    maupun perilaku atau tindakan.

    B"5ee

    Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.

    Har"l& D. Lass6ell

    Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa

    dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.

    The"&"rs"n

    Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi

    dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.

    E&6$n Emer+

    Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang

    kepada orang lain.

    Delt"n E, M7 0arlan&

    Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama

    manusia.

    $ll$am Al$g

    Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan8lambang yang

    mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan

    berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.

    8harles H. 8""le+

    Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan

    dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan

    menyimpan dalam !aktu.

    4

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    5/51

    $nnet

    Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada

    penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau

    tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.

    !ar%r$e& !na##

    Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem

    simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal "kata-kata& dan non verbal.

    Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung 8 tatap muka atau melalui

    media lain "tulisan, oral, dan visual&.

    9adi, dapat disimpulkan bah!a komunikasi adalah pertukaran pesan

    verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk

    mengubah tingkah laku. erubahan tingkah laku maksudnya yaitu perubahan

    yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif,

    ataupun psikomotor.

    entingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu

    juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu

    organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,

    kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau

    berantakan.

    2.1.2 !esehatan

    Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani

    maupun rohani. 9adi, kesehatan adalah salah satu konsep yang sering

    digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. :aktor yang berbeda

    menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan,kesakitan dan penyakit

    ";ochman,+lere?,+

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    6/51

    2.1.3 !"mun$kas$ !esehatan

    Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan

    oleh komunikator melalui saluran8media tertentu pada komunikan dengan

    tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai

    kekuatan yang mengarah kepada keadaan "status& sehat utuh secara fisik,

    mental "rohani& dan sosial.

    #enurut lo )ili!eri. $%%@ pengertian komunikasi kesehatan adalah2

    a. Studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi

    komunikasi yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar

    mereka dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan

    pengelolaan kesehatan.

    b. roses kemitraan antara para partisipan berdasarkan dialog dua arah yang

    didalamnya ada suasana interaktif, ada pertukaran gagasan, ada

    kesepakatan mengenai kesatuan gagasan mengenai kesehatan, juga

    merupakan teknik dari pengirim dan penerima untuk memperoleh

    informasi mengenai kesehatan yang seimbang demi memperbarui

    pemahaman bersama "rat7an, S.>., +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    7/51

    Dari keempat jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit mendapat

    tempat yang utama, karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil

    yang lebih baik, serta memrlukan biaya yang lebih murah dibandingkan

    dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi. Dapat kita mengerti bah!a

    mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta

    memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki

    yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.

    )eavell dan >lark dalam bukunya (Preventive Medicine for the

    Doctor in his Community6 , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 0

    tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.

    saha-usaha pencegahan itu adalah 2

    1. #asa sebelum sakit

    a. #empertinggi nilai kesehatan "health promotion&

    saha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan

    pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya 2

    1* enyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun

    kuantitasnya.

    2* erbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti 2 penyediaan air

    rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah,

    kotoran dan air limbah dan sebagainya.

    3* endidikan kesehatan kepada masyarakat

    /* saha kesehatan ji!a agar tercapai perkembangan kepribadian

    yang baik

    . #emberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit "spesific

    protection&

    saha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit

    tertentu. Beberapa usaha diantaranya adalah 2

    1* Caksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu

    2* 3solasi penderita mpenyakit menular

    7

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    8/51

    3* encegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum

    maupun di tempat kerja

    2. ada masa sakit

    a. #engenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingakt a!al, serta

    mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and

    prompt treatment)

    Tujuan utama dari usaha ini adalah 2

    1* engobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari seytiap jenis

    penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan

    segera

    2* encegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular

    3* #encegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit

    Beberapa usaha diantaranya 2

    1* #encari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan

    misalnya pemeriksaan darah, rontgen, paru-paru dsb, serta

    memberikan pengobatan.

    2* #encari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita

    penyakit menular "contact person) untuk dia!asi agar bila

    penyakitnya timbul dapat diberikan segera pengobatan dan

    tindakan-tindakan yang lain misalnya isolasi, desinfeksi, dsb.

    3* endidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat

    mengenal gejala penyakit pada tingkat a!al dan segera mencari

    pengobatan. #asyarakat perlu menyadari bah!a berhasil atau

    tidaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya

    jenis obat serta keahlian tenaga kesehatnnya, melainkan jugatergantung pada kapan pengobatan itu diberikan. engobatan yang

    terlambat akan menyebabkan usaha penyembuhan menjadi lebih

    sulit, bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya

    pengobatan kanker "neoplasma& yang terlambat. Kemungkinan

    kecacatan terjadi lebih besar penderitaan si sakit menjadi lebih

    lama, biaya untuk pengobatan dan pera!atan menjadi lebih besar.

    8

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    9/51

    b. embatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan

    kemampuan bekerja yang diakibatkan suatu penyakit "disibility

    limitation)

    saha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan

    pengobatan dan pera!atan yang sempurna agar penderita sembuh

    kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan, maka dicegah

    agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat "dibatasi&, fungsi

    dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal

    mungkin.

    c. Aehabilitasi "rehabilitation&

    Aehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas

    penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi

    sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan

    masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya.

    Aehabilitasi ini terdiri atas 2

    a& Aehabilitasi fisik

    aitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik

    semaksimalnya. #isalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah

    kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah

    yaitu denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama

    dengan kaki yang sesungguhnya.

    b& Aehabilitasi mental

    aitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam

    hubungan perorangan dan social secara memuaskan .seringkali

    bersamaan dengan terjadinya cacat badania muncul pula kelainan-

    kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini bekas penderita

    perlu mendapatkan bimbingan keji!aan sebelum kembali

    kedalam masyarakat.

    c& Aehabilitasi social vokasional

    aitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan8jabatan

    dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya

    sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.

    d& Aehabilitasi aesthetis

    saha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan

    rasa keindahan, !alaupun kadang-kadang fungsi dari alat

    9

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    10/51

    tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya2 misalnya

    penggunaan mata palsu.

    saha pengembalian bekas penderita ini kedalam masyarakat, memerlukan

    bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti

    dan memahami keandaan mereka "fisik mental dan kemampuannya& sehingga

    memudahkan mereka dalam proses penyesuian dirinya dalam masyarakat dalam

    keadan yang sekarang ini.

    Sikap yang diharapkan dari !arga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah

    pancasila yang berdasarkan unsure kemanusian dan keadailan social. #ereka yang

    direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap !arga masyarakat, bukan hanya

    berdasarkan belas kasian semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak asasinyasebagai manusia.

    B. Pr"m"s$ kesehatan

    romosi kesehatan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu health

    promotion. Sesungguhnya, penerjemahan kata health promotion atau tepatnya

    promotion of health kedalam bahasa 3ndonesia pertama kali dilakukan ketika

    para ahli kesehatan masyarakat di 3ndonesia menerjemahkan lima tingkatan

    pencegahan "five levels of prepention& dari *.A.)eavell dan E. ;. >lark

    dalam buku preventive medicine for the doctor in his community. #enurut

    leavell dan clark "+lark dalam

    penjelasannya tengtan promotion of health menyatakan bah!a selain melalui

    10

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    11/51

    peningktan gi7i dll,peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan dengan

    memberikan pendidikan kesehatan "health education&kepada individu dan

    masyarakat.

    'rganisasi kesehatan dunia G*' telah merumuskan suatu bentuk definisi

    mengenai promosi kesehatan 2 Health promotion is the process of enabling

    people to increase control over and improve their health. !o reach a state of

    complete physical mental and social "ell#being an individual or group must

    be able to identify and reali$e aspirations to satisfy needs and to change or

    cope "ith the environment ."'tta!a >harter,+

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    12/51

    kebijakan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

    layanan kesehatan "Galt, +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    13/51

    Segitiga kebijakan kesehatan digunakan untuk memahami kebijakan

    tertentu dan menerapkan untuk merencanakan kebijakan khusus dan dapat

    bersifat2

    Aetrospektif "meliputi evaluasi dan monitoring kebijakan& rospektif "#emberi pemikiran strategis, advokasi dan lobi kebijakan&

    f. Kebijakan emerintah dalam Bidang Kesehatan

    3. Dasar *ukum #enimbang

    +& SKep #en Kes A3 Fo

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    14/51

    dengan pengertian keperawatanmenurut hasil )okarya Kepera!atan Fasional

    Tahun +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    15/51

    #asyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau pera!at

    untuk mendapatkan layanan kesehatan. Gaktu yang diperlukan untuk layanan

    kesehatan juga semakin pendek. asien dapat hanya dirumah dan melakukan

    kontak via internet atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi

    kesehatan, pera!atan dan bahkan sampai pengobatan.

    2.3 M"⪙M"&el !"mun$kas$ !esehatan

    2.3.1 M"&el han"n < ea5er

    Komnikasi dipandang sebagai suatu sistem dimana sumber

    informasi "source& memilih informasi yang dirumuskan "encode&

    menjadi pesan "message& dan selanjutnya pesan ini dkirim denganisyarat "signal& melalui saluran "channel& kepada penerima "receiver&.

    Kemudian penerima menerjemahkan pesan ersebut dan

    mengirimkannya ke tempat tujuan "destination&. ntuk jelasnya,

    model ini dapat dilihat pada ilustrasi diaba!ah ini2

    =amar 1.#odel Shanon H Geaver

    >iri utama dari model ni adalah konsep noise atau pengganggu,

    yakni faktor-faktor yang mepengaruhi atau menghambat pesan H

    pesan yang disampaikan sepajang saluran komunikasi, dai sumber

    informasi ke tempat tujuan "destination&.

    Salah satu kekuatan dari model ini, yakni menjelaskan suatu proses

    penyampaian informasi dari sumber ke tempat tujuan secara rinci.

    Sedangkan kelemahannya adalah kurang dapat menjelaskan

    bagaimana hubungan transaksional "timbal balik& antara sumber

    informasi dan penerima. #odel ini hanya mampu menggambarkan

    proses menyampaikan informasi satu arah "one "ay event&. >ontoh

    aplikasi dari model ini adalah ketika proses komunikasi berlangsung

    15

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    16/51

    antara pera!at dengan pasiennya, dimana pera!at berperilaku aktif

    sedangkan pasien dalam keadaan pasif atau bersifat sebagai

    pendengar saja.

    2.3.2 M"&el M 8 R

    #odel ini menampilkan empat variabel dalam komunikasi, yakni

    source "sumber&, message "pesan&, chanel "saluran&, dan

    receiver"penerima&. #odel ini melihat proses komunikasi berlangsung

    berdasarkan keterampilan, sikap, pengetahuan, dan latar belakang

    budaya yang berbeda dari sumber informasi. Sementara itu, pesan

    yang disampaikan biasanya mengandung elemen-elemen tertentu,

    seperti struktur isi dan kode-kode yang unik. esan tersebut ditransfer

    melalui saluran yang melibatkan pendengaran, penglihatan, sentuhan,

    bau dan rasa.kemudian penerima menginterpretasikan pesan tersebut

    juga didasarkan pada keterampilan, sikap, pengetahuan, dan latar

    belakang sosio budaya yang berbeda sehingga seringkali terjadi salah

    interpretasi dalam proses komunikasi.

    Salah satu kekuatan dari model ini adalah bah!a komunikasi

    dilihat sebagai suatu proses yang dinamis, bukan sekedar peristi!a

    yang statis. Sedangkan kekurangan dari model ini adalah tidak ada

    mekanisme umpan balik "feed back& dalam proses tersebut. pabila

    model ini diaplikasikan dalam komunikasi kesehatan, maka model ini

    tidak mampu menjelaskan betapa banyaknya faktor-faktor yang

    mempengaruhi efektivitas komunikasi antar petugas kesehatan dengan

    klien yang memiliki latar beIlakang bketerampilan dan sosio budaya

    yang berbeda. #ekanisme umpan balik di perlukan agar proses

    komunikasi menjadi lebih dinamis dan dapat menghindari mis-

    interpretasi kedua belah pihak. Famun demikian, model ini sangat

    bermanfaat untuk komunikasi antar petugas kesehatan. Diba!ah ini

    adalah gambar yang mengilustrasikan tentang model S#>A.

    S'A>E #ESS;E >*FE) AE>E3CEA

    >ommunication

    Skills

    Elemen Seeing >ommunication

    Skills

    16

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    17/51

    ttitudes Structure *earing ttitudes

    Kno!ledges >ontent Touching Kno!ledges

    Social Systems Treatments Smelling Social Systems

    >ulture >ode Tasting >ulture

    Sumber2 David K Berlo, The rocess of >ommunication, hal. /Tael 1.#odel S # > A

    2.3.3 Speech Communication Model

    #odel ini pertama kali dikembangkan oleh miller "+ommunication :or

    *ealh rofessional, hlm. al +@

    =amar 2. &peech Communication Model

    2.3./ Health Belief Model heory' Te"r$ M"&el !e#er7a+aan !esehatan*

    #odel Kepercayaan adalah suatu bentuk penjabaran dari model

    sosio psikologis. #unculnya model ini didasarkan pada kenyataan

    bah!a problem kesehatan ditandai oleh kegagalan orang atau

    17

    SEKEA

    TT3TDE

    EF>'D3F;

    SK3))S

    )3STEFEA

    TT3TDE

    DE>'D3F;

    SK3))S

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    18/51

    masyarakat. ntuk menerima usaha sama dengan pencegahan dan

    penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh provider.

    Kegagalan ini akhirnya memunculkan teori yang menjelaskan perilaku

    pencegahan penyakit atau preventif behavior, yang oleh Becker tahun

    +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    19/51

    kepercayaan8 keyakinan bah!a orang lebih memilih tindakan

    pencegahan, perlindungan atau untuk mengontrol keadaan sakit dan

    sehat.

    2.3.) Communication Per!ua!ion Model

    Berdasarkan 'Oford English Dictionary, communication berasal

    dari bahasa )atin. Sekarang kita memberikan definisi communication

    sebagai hasil dan pertukaran informasi dan bisa diartikan dengan

    menggunakan lambang8 isyarat dan dengan menggunakan symbol

    ";erbner, +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    20/51

    dopsi dari sebuah tindakan pencegahan baru atau penghentian

    dari sebuah perilaku berbahaya memerlukan tindakan yang sengaja

    tenang dan berhati-hati. recaution doption #odel lebih suka

    mempergunakan tipe ini untuk bertindak dibandingkan perkembangan

    yang berangsur-angsur dari pola kebiasaan perilaku, contohnya latihan

    "eercise& dan diet. 3anya juga menggunakan penjelasan mengapa dan

    bagaimana seseorang membuat perubahan sengaja tenang dan berhati-

    hati "deliberate& di dalam pola kebiasaan mereka.

    Tujuan dari model ini adalah untuk menjelaskan bagaimana

    seseorang dapat memutuskan untuk mengambil tindakan, dan

    bagaimana seseorang menterjemahkan keputusan menjadi tindakan.#eskipun beberapa aspek dari teori ini didiskusikan pada tahun +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    21/51

    =amar 3.Proceed Model

    2.3. #iffu!ion $f %nno&ation Model

    #eskipun upaya yang sungguh-sungguh dan berbagai sumber

    dicurahkan untuk mengembangkan dan menguji intervensi perilaku

    kesehatan, sedikit perhatian biasanya memberikan metode

    pengembangan yang efektif untuk difusi penyebarannya. Difusi dapat

    memaksimalkan pembukaan dan meraih intervensi yang baik, jadi

    meningkatkan pengaruh yang kuat di kesehatan masyarakat. >abang

    provider ini merupakan sebuah konseptual kerangka kerja untuk

    memahami proses difusi dan jenis tingkatan, sebuah peninjauan luar

    dari kunci metodologi dan isu penelitian, serta beberapa aplikasi dari

    Teori Difusi untuk mengembangkan dan mengimplementasi inovasi

    perubahan perilaku kesehatan.Edisi terakhir dari edisi buku (Diffusion of nnovations6, catatan

    Aoger di topik literature difusi, luas dan sangat banyak, hampir

    menekankan / ribu publikasi pada tempat subjek dari penelitian

    agricultural untuk penelitian kontraseptif, produk consumer, dan ilmu

    pasti modern di sekolah serta promosi kesehatan "Aogers, +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    22/51

    "'rlandi, )anders, Geston, dan *aley, +

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    23/51

    kegiatan yang intinya terletak pada tahap perencanaan. Secara rinci, langkah-

    langkah ini dapat diuraikan sebagai berikut "7!ar, $%%

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    24/51

    $. erbedaan prevalensi berdasrkan status sosial ekonomi, usia dan

    jenis kelamin

    . Cariansi prevalensi karena cuaca, musim, dan ciri-ciri demografis

    /. Kelompok sasaran yang paling rentan

    0. enyebabb utama masalah kesehatan dan faktor risiko

    Setelah langkah-langkah ini, maka prencanaan program harus

    menyusun pola pencegahan dan penanggulangan masalah-masalah

    tersebut. Disamping itu, perencana juga harus memahami strategi lebih

    lanjut. paya-upaya yang dilakukan diharapkan dapat membantu

    pengambil keputusan utnuk merumuskan kebijakan pada tingkat yang

    lebih luas.

    b. R$set Pengemangan 'formati&e re!earch*

    )angkah ini merupakan langkah kedua pada tahap perencanaan, yang

    dilakukan agar program komuikasi kesehatan didasarkan pada pemahaman

    kelompok sasaran. Aiset ini biasanya menggunakan kombinasi dari berbagai

    metode, seperti survei, diskusi keompok terarah "DKT&, !a!ancara

    mendalam "indepth intervie"&, studi etnografi, dan observasi perilaku.

    Kombinasi diharapkan dapat menentuukan tujuan yang bisa diukur dan

    strategi pemasaran yang lebih realistis berdasarkan pemahaman kelompok

    sasaran. Aiset pengembangan yang dilakukan secara ekstensif ditujukan untuk

    memperoleh informasi dasar tentang2

    +. Kelompok sasaran, jumlah, dan karakteristiknya

    $. :akta tentng petugas kesehatan, jumlah dan keterampilan yang

    dimiliki

    . :akta tentang pelayanan kesehatan yang ada

    /. 9alur-jalur komunikasi yang potensial, dan

    0. Tingkat kemampuan dan daya beli masyarakat

    ertimbangan perlunya melakukan riset pengembangan berkaitan

    dengan beberapa alasan diba!ah ini2

    +. Efektivitas program tergantung pada informasi tentang situasi dan

    kondisi kelompok sasaran pada konsumen

    $. esan-pesan yang dikembangkan dalam program komunikasi

    kesehatan harus didasarkan pada pengetahuan tentang konsumen dan

    lingkungannya

    . erlunya data dasar yang akan digunakan untuk mengukur tingkat

    keberhasilan program.

    24

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    25/51

    3nformasi yang harus dikumpulkan dalam riset pengembangan dapat

    dilihat pada rincian diba!ah ini.

    3nformasi tentang konsumen yang meliputi2

    +. Tingkat pengetahuan, sikap dan kebiasaan kelompok sasaran

    sehubungan dengan masalah kesehatan yang dihadapi

    $. Konsep dan istilah setempat yang digunakan untuk jenis-jenis penyakit

    tertentu

    . enyebab masalah kesehatan berdasarkan persepsi masyarakat

    /. Kebiasaan-kebiasaan dalam menangani masalah kesehatan yang

    dihadapi

    0. 3dentifikasi tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama yang sering

    dimintakan pendapat atau nasihatnya1. #anfaat pengorbanan yang diperoleh dalam penerimaan kebiasaan baru

    @. :aktor-faktor yang dijadikan motivasi untuk mengadopsi perilaku baru

    3nformasi tentang petugas kesehatan yang meliputi2

    +. Tingkat pengetahuan petugas dalam prosedur pelaksanaan

    $. Kebiasaan-kebiasaan petugas dalam melakukan penyuluhan

    . #etode yang sering digunakan

    /. :aktor-faktor yang dapat memotivasi petugas

    0. Sumber-sumber yang digunakan

    3nformasi tentang sisem pelayanan kesehatan yang ada2

    +. 9umlah dan jenis pelayanan yang masih berfungsi

    $. elatihan-pelatihan yang pernah diselenggarakan untuk petugas

    . Kondisi dan fasilitas yang dimiliki

    3nformasi tentang media, yaitu2

    +. Struktur media massa secara nasional yang ada, seperti radio, TC dan

    media tradisional yang biasa digunakan masyarakat$. >akupan dan biaya produksinya

    . 9umlah penduduk yang menggunakan masing-masing media

    /. ola penggunaan media

    0. 9umlah penduduk yang bisa baca tulis

    3nformasi tentang institusi8departemen dan kebijakan yang ada2

    +. Aencana dan prioritas departemen yang bersangkutan

    $. Tujuan kebijakan program secara nasional

    . Ketentuan-ketentuan yang ada

    /. engalaman dalam melakukan kerja sama

    25

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    26/51

    3nformasi tentang hambatan yang dihadapi, yaitu2

    +. Kerugian yang dialami masyarakat dengan adanya program komunikasi

    kesehatan

    $. Bagaimana mengetahui dan mencegah akibat dari produk atau layanan

    yang tidak disenangi masyarakat

    . :aktor sosial ekonomi yang mendorong adopsi

    /. Sumber informasi yang dipercaya masyarakat

    0. Aeaksi pejabat, tokoh masyarakat, anggota legislatif serta tokoh agama

    terhadap pesan-pesan yang disampaikan

    Teknik Kuantitatif

    Teknik ini digunakan untuk mengkuantifikasi dan mengukur fasilitas

    yang tersedia, presentase khalayak sasaran setuju atau menolak program yang

    ingin dikembangkan, catatan klinik yang tersedia dan data tentang penjualan

    produk-produk tertentu. Biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik

    survei dan perhitungan pencatatan data skunder.

    Teknik Kualitatif

    Digunakan untuk mengenali informasi mendalam tentang penyakit

    dan kebiasaan. Sikap dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat yang

    berhubungan dengan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi. Teknik ini

    juga sering digunakan untuk mengetahui presepsi tentang penyakit dan cara

    pencegahan serta penanggulangan penyakit. Teknik ini meliputi diskusi

    kelompok terarah "DKT&, !a!ancara mendalam "indepth intervie!&, studi

    etnografi, dan observasi perilaku.

    Berbagai metode dan teknik digunakan secara bersamaan atau

    terpisah, sesuai dengan kebutuhan. Teknik-teknik yang digunakan tidak hanya

    pada tahap pengembangan tetapi juga pada tahap lain, seperti tahap uji-coba

    dan tahap produksi. erencanaan Komunikasi Kesehatan harus ahli dalam

    strategi penggunaan metode dan teknik-teknik tersebut guna memperoleh

    informasi penting yang dibutuhkan.

    7. Pengemangan trateg$

    engembangan strategi dalam tahap perencanaan diadopsi dari

    prinsip-prinsip pemasaran sosial yang dijadikan pasangan dalam

    26

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    27/51

    pengembangan berbagai strategi progam secara menyeluruh, dan biasanya

    berkaitan dengan pencapaian tujuan progam. Tujuan progam yang dimaksud

    adalah perubahan perilaku dan peningkata derajat kesehatan kelompok

    sasaran. *asil yang diperoleh melalui Priset pengembanganP "formative

    research& memberikan dasar untuk merancang strategi komunikasi yang

    berbeda tetapi berkaitan satu sama lain. Tujuannya agar hasil yang hendak

    dicapai dapat diukur baik secara kuantitatif dan kualitatif. Aencana dasar

    strategi meliputi2 a& pengelompokan "segmentasi& sasaran, b& strategi produk,

    c& strategi perilaku, d& strategi distribusi dan pelatihan, f& strategi saluran

    media, g& strategi pelayanan, h& pemantauan, dan i& modifikasi program.

    Setiap rencana strategi harus mencerminkan situasi sosial, ekonomi budaya

    dan psikologi lingkungan.

    "a& engelompokan "segmentasi& sasaran

    ntuk menenentukan sasaran progam, masyarakat harus

    dikelompokkan menjadi "tiga& kelompok sasaran, yakni sasaran primer,

    sekunder dan tertier. Sasaran primer merupakan kelomopk yang

    diharapkan dapatPmengadopsiP perilaku, misalnya,mibu rumah tangga

    untuk pemberian oralit, ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya

    kebidan atau puskesmas, dan kelompok umur +$-00 tahun untuk tidak

    merokok, dan sebagainya. Sasaran sekunder merupakan kelompok yang

    diharapkan PmendukungP perilaku sasaran primer, seperti suami, orang

    tua, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan. Sedangkan sasaran tertier

    adalah kelompok yang berpengaruh dan berperan dalam pengambilan

    keputusan8kebijakan, termasuk penyandang dana.engelompokan sasaran dapat digunakan sebagai dasar

    pengembangan produk pesan promosi untuk pasar potensial. enentuan

    sasaran primer harus realistis dengan memperhatikan sistem pelayanan

    kesehatan. Dalam rgam komunikasi kesehatan, upaya peningkatan

    permintaan harus berpedoman pada kemampuan sistem kesehatan yang

    ada untuk menghindari kekece!aan konsumen.

    "b& Strategi roduk

    27

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    28/51

    roduk yang dihasilkan dakam progam komunikasi kesehatan

    dapat berupa PkomoditiP, PgagasanP atau PperilakuP yang diharapkan.

    roduk komoditi misalnya berbentuk larutan guka garam atau oralit, alat

    kontrasepsi atau vaksin. Sedangkan PgagasanP merupakan produk dalam

    bentuk ide, misalnya cara membuat larutan gula-garam yang sederhana,

    kepercayaan bah!a imunisasi dapat mencegah penyakit, atau pemberian

    S3 pada bayi. erubahan perilaku merupakan salah satu produk

    komunikasikesehatan yang paling sulit untuk diadopsi, misalnya perilaku

    ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke bidan atau puskesmas

    atau pemberian PkolestrumP pada bayi yang baru lahir dan sebagainya.

    Dalam strategi produk perencana harus sedapat mungkinmemanfaatkan informasi yang diperoleh melalui riset pengembangan

    untuk menentukan produk yang seauai dengan masalah kesehatan yang

    ada pada kelompok sasaran. Kemudian ditetapkan PposisiP dan PhargaP

    produk sesuai dengan kebiasaan, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut

    oleh masyarakat. roduk tertentu mungkin cocok bagi satu

    kelompok,tetepi tidak cocok bagi satu kelompok, tetapi tidak cocok bagi

    kelompok lain, sehingga dibutihkan kombinasi dua atau lebih produk

    dengan harga dan posisi yang berbeda. Setiap produk memiliki ciri fisik

    yang khas, seperti nama produk, kemasan dan ukurannya. Tampilan

    produk harus mencerminkan PcitraP khusus. Sehubungan dengan itu,

    dibutuhkan pesan promosi yang dapat menampilkan ciri-ciri produk yang

    menonjol serta menjanjikan keuntungan yang menarik bagi konsumen.

    roduk komunikasi kesehatan tidak mengharapkan keuntungan

    finansial yang berlebihan, tetapi lebih diarahkan pada efektivitas

    penerimaan gagasan dan perubahan perilaku. Famun demikian, agar tidak

    mengalami kerugian secara ekonomis, maka penetapan harga produk harus

    memperhatikan hal-hal berikut ini 2

    i. Biaya progam yang dikeluar.

    ii. Daya beli masyarakat.

    iii. Keuntungan minimal untuk menjaga daya tarik distributor.

    iv. *arga produk lain.

    v. Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk transportasi.

    vi. Gaktu yang terbuang untuk memperoleh produk.

    vii. eraturan pemerintah tentang keuntungan minimal.

    28

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    29/51

    "c& Strategi erilaku

    Strategi untuk menentukan PperilakuP yang diharapkan dalam

    perencanaan harus didasarkan pada temuan studi retnografi. Kebiasaan

    kelompok sasaran tertentu mungkin merugikan untuk terjadinya perubahan

    perilaku, karena sulit, rumit atau tidak sesuai dengan kebiasaan setempat.

    *al ini harus dijadikan PtemaP dalam strategi perubahan perilaku.

    #engingat kerumitan tersebut, perencana sebaiknya membatasi langkah-

    langkah perubahan dalam mengadopsi perilaku baru agar tidak

    menimbulkan kebingungan pada kelompok sasaran. nalisis perilaku yang

    telah diuraikan sebelumnya juga dapat membantu memilih langkah

    perubahan perilaku yang lebih sederhana dan sistematis.Dalam strategi perilaku, perncanaan harus mampu melakukan

    penilaian langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan manfaat,

    kerumitan dan ketekunan dalam menampilkan perilaku secara rinci untuk

    memudahkan dalam menentukan perilaku yang menjadi prioritas untuk

    dipromosikan.

    "d& Strategi esan

    Strategi peasn disusun berdasarkan tujuan progam dan posisi

    produk agar dapat bersaing, harus menarik perhatian, menimbulkan rasa

    percayadan harus dapat merangsang kelompok sasaran untuk

    menggunakan produk yang dita!arkan. Strategi pesan biasanya disusun

    dengan memperhatikan unsur-unsur seperti isi pesan, daya tarik dan citra

    serta sifatnya. Di samping itu, pesan tidak dapat disampaikan secara

    menyeluruh, tetapi harus disampaikan secara bertahap, sesuai dengan

    tujuan pesan yang ingin disampaikan. Tahap-tahap ini meliputi2

    Tahap 3 2 ntuk menimbulkan kesadaran sasaran, bah!a ada produktertentu yang dita!arkan

    Tahap 33 2 ntuk memotivasi perilaku

    Tahap 333 2 ntuk menguatkan dan memantapkan perilaku yang telah

    terbentuk

    "e& Strategi 9alur #edia

    Strategi jalur media harus didasarkan pada hasil riset yang

    menginformasikan hal-hal sebagai berikut 2

    +. Daya jangkau dan frekuensi tiap media

    $. engaruh media terhadap kelompok sasaran

    29

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    30/51

    . erbandingan biaya tiap media

    9alur media meliputi 2

    +. enyuluhan tatap muka

    $. Aadio,TC, dan media elektronik lain

    . oster, pamflet, surat kabar, papan iklan dan media cetak lain yang

    dianggap efektig untuk mencapai kelompok sasaran

    Dalam menentukan panduan media "media miO& harus memperhatikan

    hal-hal sebagai berikut 2

    +. 9alur media apa yang akan digunakan untuk tiap pesan.

    $. eran yang harus ditampilkan tiap media, misalnya sebagai

    PpengingatP, PpengukurP, atau PjangkauannyaP.

    . 3ntensitas yang dibutuhkan untuk tiap jalur media.

    /. Keterpaduan yang saling mendukung.

    0. 9ad!al siaran yang sesuai dengan kondisi atau musim tertentu.

    "f& Strategi elayanan Kelembagaan

    elayanan kelembagaan harus dipilih berdasarkan efektiitas, sesuai

    dengan tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat, seperti lembaga

    emerintah, S!asta atau paduandaridua lembaga tersebut. elayanan

    kelembagaan yang efektif meliputi 2

    +. Kerjasama dengan sektor s!asta atau perusahaan pemasaran untuk

    mengadakan riset, meningkatkan strategi, uji coba, atau untuk

    penempatan media

    $. #engundang organisasi sosial setempat untuk mengembangkan

    strategi, isi pesan dan jalur distribusi

    . #enggunakan PpayungP emerintah dan s!asta.

    &. Uj$ 7"a

    ji coba bertujuan untuk menghindarikekeliruan dan meyakinkan

    bah!a produk dan bahan yang dita!arkan menarik perhatian atau dapat

    diterima kelompok sasaran. ji coba berperan besar dalam upaya promosi

    produk-produk komersial, dimana hal ini memberikan gagasan dalam

    progam komunikasi kesehatan, terutama untuk memperoleh umpan balik

    atas penerimaan produk-produk tersebut di masyarakat. Di samping itu, uji

    coba juga dapat menghilangkan keraguan terhadap produk yang akan

    dipasarkan, disamping bermanfaat dalam menghadapi persaingan dengan

    produk lain yang sejenis. ji coba ini meliputi uji coba produk, uji coba

    bahan, pasar dan ujicoba perilaku.

    30

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    31/51

    roses uji coba dibutuhkan untuk, mencari kelemahan yang

    mungkin ada pada produk, bahan dan strategi yang diterapkan, serta untuk

    menemukan sebab kegagalan dalam progam pelatihan. engelolaan uji

    coba harus melibatkan pembuatan desain, dan harus dipandang sebagai

    bagian dari PkreatifP. ji coba harus dimulai sedini mungkin untuk

    ,endorong terjadinya inivasi dan memperoleh kesempatan untuk

    memperbaiki produk yang tidak sesuai. ji coba juga dapat memberikan

    situasi Pbelajar bersamaP antar berbagai pihak yang terlibat demi

    tercapainya tujuan jangka panjang.

    e. Menul$s Ren7ana ?#eras$"nal

    Aencana operasional merupakan alat untuk mengelola kelompok

    kerja dalam rangka memperbaiki, koordinasi, dan membuat progam kerja

    jangka panjang, sehingga ada rasa PmemilikiP (sence of belonging)

    terhadap progam-progam yang dilaksanakan. Aencana operasional dapat

    dilihat sebagai pedoman kerja bagi perencana dan pelaksana progam yang

    se!aktu-!aktu dapat berubah bila diperlukan. Aencana operasional harus

    berbentuk dokumen tertulis dan merupakan hasil kelompok, bukan

    individual. Aencana operasional harus mencakup hal-hal sebagai berikut 2

    a. *asil riset pengembangan.

    b. nalisis perilaku.

    c. Tujuan progam yang dapat diukur.

    d. Segmentasi sasaran, primer, sekunder, dan tertier.

    e. Strategi roduk yang terdiri dari rencana pengadaan, penetapan

    harga, distribusi peoduk dan pelayanan.f. Strategi kreatif yang terdiri dari pesan pokok, urutan serta

    !arna yang sesuai.

    g. Aencana promosi yang didasarkan pada gabungan mendia

    (media mi)rencana pelatihan, kurikulum dan metodenya.

    h. Aencana pemantauan, uji kelayakan dan rencana perbaikan.

    i. Aencana pengelolaan, sektor-sektor terkait dan jad!alnya.

    j. Aencana pengembangan dan

    k. Aencana anggaran

    2./.2 Taha# Pelaksanan !eg$atan

    31

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    32/51

    Kegiatan dimulai dengan menggunakan bahan komunikasi yang

    dihasilkan dengan kualitas yang tinggi, kemudian bahan yang didiatribusikan

    melalui berbagai jalur media secara terpadu (media mi). Tujuannya untuk

    memperoleh daya jangkau dan frekuensi maksimum. Sebelum tahap ini

    dimulai, terlebih dahulu dilakukan progam pelatihan bagi mereka yang akan

    berinteraksi dengan konsumen. Tahap ini terdiri dari "tiga& kegiatan pokok,

    yakni PproduksiP, PdistribusiP, dan PpelatihanP.

    i. Produksi

    Kualitas produksi harus cukup memadai, seauai dengan

    kemampuan dan sumber daya8dana yang tersedia. enentuan Dan

    Kualitas media harus didasarkan pada hasil riset pengembangan

    racangan uji coba dan harus dikelola secara teliti. roduksi dalam

    komunikasi kesehatan berupapesan-pesan komunikasi. esan-pesan ini

    kemudian dikemas dalam bentuk (poster6, (bahan pelatihan6, (radio

    spot6 atau (siaran televisi6. Kegiatan produksi harus ditangani oleh

    tenaga-tenaga professional yang ahli di bidangnya. ntuk menjamin

    mutu produksi, selayaknya dilakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga s!asta yang professional melalui proses lelang yang

    transparan.

    ii. Distribusi

    Distribusi adalah upaya penyaluran atau penyebaran produksi

    media yang dilakukan secara terpadu berdasarkan strategi pokok yang

    telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Strategi distribusi dilakukan

    untuk menjamin ketepatan jadual pengembangan produksi serta

    penyalurannya, sehingga penyaluran pesan-pesan produksi melalui radio,

    televise, surat kabar serta media cetak lainnya secara tepat !aktu. *al ini

    merupakan tantangan selama proses promosi berlangsung. paya

    distribusi yang direncanakan dengan teliti harus memperhatikan hal-hal

    sebagai berikut2

    a. #embuat bahan dalam jumlah yang cukup memadai.

    b. #endistribusikannya pada berbagai saluran, seperti televisi, radio,

    dan sebagainya.

    32

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    33/51

    c. #embuat petunjuk rinci.

    d. #engirim bahan tersebut berdasarkan petunjuk rinci.

    e. #enentukan !aktu, hari dan jam-jam tertentu yang dianggap tepat.

    Distribusi media harus terpadu dan saling melengkapi sehingga

    koordinasi pelayanan antara (strategi produksi6 dan (strategi promosi6

    mampu menumbuhkan (permintaan6 terhadap teknologi kesehatan yang

    dita!arkan. Keterkaitan antara produksi, distribusi dan pelayanan dapat

    digambarkan pada contoh-contoh diba!ah ini2

    a. Bila seseorang ibu pergi ke apotik untuk membeli alat kontrasepsi,

    petugas apotik harus siap memberikan penjelasan tentang cara

    pengguanaannya.

    b. 9ika siaran radio menerangkan materi pembuatan larutan gula-

    garam peda kelompok sasara yang (buta huruf6,penyebaran poster

    atau gambar tentang yang sehubungan dengan itu sudah harus

    dapat diterima kelompok sasaran sebelumnnya.

    c. 9ika para kader memasang (tanda6 tersedianya oralit, masyarakat

    sudah harus memahami arti tanda tersebut.

    d. 9ika seseorang ibu pergi ke puskesmas untuk imunisasi anaknya,

    petugas harus mampu memeriksa dan memutuskan apakah

    imunisasi yang diberikan bila anak sedang demam.

    ntuk menunjang strategi produksi, distribusi dan pelayanan,

    komunikasi tatap muka dapat dilakukan pada kelompok-kelompok

    sasaran tertentu, misalnya para guru, anak-anak sekolah, tokoh

    masyarakat atau tokoh-tokoh agama.

    iii. Pelatihan

    Dalam progam komunikasi kesehatan, pelatihan salah satu

    kegiatan pokok dalam rangka distribusi dan peyanan produksi. elatihanmemiliki tujuan penting untuk meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan sebagai kriteria keberhasilan progam secara keseluruhan.

    paya pelatihan harus dapat memberikan (pengalaman belajar6 yang

    baik bagi petugas maupun bagi masyarakat. elatihan dapat meyakinkan

    peserta, bah!a 2

    a. Dalam mempelajari sesuatu yang mereka yakini, pasti mengandung

    manfaat.

    33

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    34/51

    b. roses belajar dapat memberikan keterampilan,dan apabila

    keterampilan tersebut sering dipraktikkan, akan semakin tinggi

    tingkat keterampilannya.

    c. Keterampilan yang dipraktikkan dengan baik akan mendapat

    imbalan yang setimpalsebagai umpan balik.

    d. 3mbalan yang diperoleh dapat berasal dari berbagai sumber dan

    dapat diperoleh dengan cepat.

    Sasaran utama pelatihan adalah para petugas kesehatan sebagai

    ujung tombak dalam jalur distribusi dan pelayanan. Kemudian para

    pengecer s!asta, kader kesehatan,tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

    emilihan perserta pelatihan, jadual pelaksanaan, bahan-bahan pelatihandan dana yang dibutuhkan harus sesuai dengan rencana berdasarkan riset

    pengembangan dan studi perilaku.

    2./.3 Pemantauan &an E5aluas$

    Kerangka (pemantauan6 yang sistematis sudah harus dicanangkan

    dalam tahap (perencanaan6 dengan melakukan analisis variable-variabel yabg

    ingin dipantau, kriteria keberhasilan dan upaya perbaikan yang dibutuhkan.

    ada dasarnya pemantauan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

    kekurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi dalam strategi produksi,

    distribusi, dan komunikasi. 3nformasi hasil pemantauan harus dapat diperoleh

    tiap !aktu agar perbaikan dapat dilakukan segera sementara progam

    komunikasi kesehatan dapat terus berlangsung. Sedangkan evaluasi ditujukan

    untuk mengetahui sejauh mana kegiatan progam berjalan dengan baik dan

    apakah tujuan progam telah tercapai serta faktor apa yang perlu mendapat

    perhatian khusus dan perbaikan untuk pengembangan progam selanjutnya.

    paya pemantauan dan evaluasi merupakan kesatuan kegiatan yang

    dilakukan secara terpadu dan tidak dapat dipisahkan serta dilaksanakan secara

    sistematis. emantauan harus dilakukan pada hal-hal berikut ini2

    a. System distribusi produksi dan bahan.

    b. engelolaatikn dan kinerja.

    c. 9adual kerja.

    d. nggaran.

    e. Tingkat penerimaan, pemgetahuan, dan kebiasaan

    ji bahan merupakan pemantauan a!al atas produksi dan strategi.

    Dalam proses n pemantauan ini dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan

    34

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    35/51

    (strategi produksi6 dan (strategi promosi6 secara bersamaan. emantauan juga

    harus dapat mengukur efektivitas media, tingkat keterpaduan dan penjadualan

    !aktu yang sesuai untuk mengadakan pelayanan. Selama pemantauan

    berlangsung, perencana harus tetap berorientasi pada tujuan progam semula.

    ada tingkatan tertentu, pemantauan dapat mempengaruhi progam terhadap

    peningkatan derajat kesehatan,!alaupun memerlukan !aktu relative yang lebih

    lama. aling tidak, pemantauan dapat memberikan umpan balik "feed back)

    yang diperlukan untuk perbaikan progam kesehatan lainnya.

    Strategi pemantauan harus meliputi upaya-upaya sebagai berikut2

    a. emeriksaan bahan secara teratur pada titik sasaran distribusi.

    b. Distribusi Kelompok Terarah"DKT& untuk mengaetahuai pesan

    promosi dan melihat kemungkinan adanyakeraguan dari kelompok

    sasaran.

    c. emantauan siaran untuk memastikan bah!a jadual penyiaran

    dilakukan sesuai dengan rencana.

    d. Ga!ancara sesaat di lokasi tertentu untuk memantau tema pokok dan

    (slogan6 progam serta jangkauannya.

    e. Evaluasi tidak lanjut pelatihan bagi petugan kesehatan.

    f. emantauan terhadap pengelolaan untuk mengetahuai pengaruh

    progam pada distributor atau pelaksana.

    a. Perbaikan progam

    emantauan merupakan riset yang bertujuan untuk mengungkapkan

    hambatan- hambatan yang terjadi selama progam berlangsung. emantauan dan

    evaluasi diperlukan untuk melihat tingkat keberhasilan, masalah-masalah yang

    dihadapi dan perubahan-perubahan yang diperlukan selama progam berlangsung.

    paya ini memungkinkan perencana mengtahui langkah-langkah perbaikan yang

    dapat diantisipasi di tengah-tengah progam,seperti 2

    a. #emasang poster kembali di tempat-tempat yang lebih mudah terlihat.b. #engubah jadual siaran pada !aktu yang lebih memungkinkan.

    c. #enaikkan atau menurunkan harga produksi.

    d. #emperbaiki system distribusi.

    e. #engubah strategi pesan.

    f. #enambah daftar lembaga yang perlu dilibatkan.

    Dalam melakukan perubahan-perubahan ini perlu dipertimbangkan asas

    ketepatan dan kemantapan.

    b. *valuasi

    35

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    36/51

    Evaluasi merupakan upaya penting dalam progam komunikasi kesehatan

    yang bertujuan menilai hasil keseluruhan progam dengan menggunakan teknik

    riset secara sistematis. Evaluasi dilakukan tidak hanya pada tahap akhir, tetapi

    juga pada tahap-tahap proses secara menyeluruh.";reen, et. l., hal, $/@&.

    Sedangkan evaluasi di akhir progam harus dapat menja!ab pertanyaan-

    pertanyaan berikut ini2

    a. Sejauh mana tujuan progam telah tercapai.

    b. Seberapa besar pengaruh progam terhadapperubahan perilaku.

    c. kibat-akibat apa saja yang tidak diharapkan dari progam.

    d. Bagian progam mana yang paling berhasil dan mana yang kurang

    berhasil.

    ertanyaan-pertanyaan evaluasi ini seharusnya sudah dirancang pada tahap

    perencanaan ketika riset pengambangan dilakukan dan pada tahap pengukuran

    dilakukan selama proses berlangsung.

    Sedangkan untuk melihat hasil akhir berupa (dampak6 terhadap derajat

    kesehatan, upaya evaluasi harus memperhatikan factor-faktor di ba!ah ini 2

    a. Sejauh mana jalur komuniksi yang digunkan dapat menjangkau sasaran.

    b. esan-pesan apa saja yang disampaikan melaluai jalur tersebut,

    c. pakah pesan yang disampaikan dapat diinggat oleh kelompok sasaran yang

    jelas.

    d. pakah telah terjadi perubahan perilaku pada kelompok sasaran akibat

    adanya progam.

    e. pakah telah terjadi peningaktan derajat kesehatan akibat perubahan

    perilaku.

    Tidak semua pertanyaan dapat terja!ab dalam proses evaluasi, tetapi

    beberapa factor penting sudah dapat diketahui. roses evaluasi hanyalah salah satu

    dari berbagai pilihan kegiatan dan penentuan yang cermat atas prioritas sasaran,

    dana yang tersedia dan !aktu yang terbatas.

    c. &trategi *valuasi

    Evaluasi yang efektif merupakan gabungan berbagai strategi dab studi

    dengan metode yang berbeda, di mana setiappertanyaan yang berbeda harus dapat

    dija!ab dengan metodologi terntentu. lat studi utama yang biasa digunakan

    dalam evaluasi adalah survey skala besar yang dilakukan sebelum dan sesudah

    progam berlangsung. Tujuannya utamanya dalah mengukur tingkat

    pengetahuan,sikap dan perilaku kelompok sasaran. Survei ini juga berperan untuk

    mengukur jangkauan dan pencapaian jalur media, pesan serta penerimaannya di

    36

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    37/51

    kalangan khalayak sasaran. Data sosio demografis yang dikumpulkan dalam

    survei ini, seperti tingkat ekonomi, pendidikan,6melek huruf6, dan sebagainya

    membantu untuk mengidentifikasi apakah perubahan perilaku terjadi pada

    kelompok tertentu saja.

    Di samping survei skla besar, teknik pengamatan dan penelusuran data

    sekunder juga dapat membantu untuk menguji akurasi data yang dikumpukan,

    termsuk catatan klinik di uskesmas, prevalensi penyakit dan tingkat kematian di

    suatu !ilayah. endekatak lain yang dapat digunakan dalam rangka evaluasi

    adalah survei ibu rumah tangga dan pemeriksaan kartu imunisasi. Dalam memilih

    teknik-teknik evaluasi, evaluator harus dapat menentukan teknik tertentu yang

    dapat dipercaya ditinjau dari segi !aktu, biaya dan pertimbangan lain.

    d. *valuasi sebagai Dasar Pengambilan %eputusan

    Evaluasi tertentu saja harus didasarkan hasil riset, baik kuantitatif maupun

    kualitatif, agar dapat mengukur seberapa jauh tujuan progam telah tercapai.

    Dengan demikian, evaluasi akan dapat memberikan penilaian secara lebih akurat

    tentang manfaat yang diperoleh dari suatu progam komunikasi kesehatan. Dengan

    akurasi ini setiap penilaian dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh

    pejabat dari instansi yang ber!enang.

    Bagi pembuat kebijakan, informasi dari hasil evaluasi dapat memberi

    kesempatan untuk melakukan analisis lebih lanjut tentang pola pelaksanaan suatu

    progam, perluasan kelembagaan, biaya serta penentuan tenaga rela!an. *asilnya

    dapat dijadikan bahan bagi perencana untuk memperbaiki atau mempertajam

    rancangan dasar progam baru di tempat berbeda.

    Evaluasi juga dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana dan

    mengapa progam tersebut berhasil, sedangkan progam lain tidak. Studi-studi yang

    dilakukan dapat menunjukkan kaitan yang jelas antara progam yang baik dantidak, sehingga selanjutnya dapat dijadikan dasar pengambilan keputudan tentang

    arah kegiatan mendatang.

    Bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program H program

    kesehatan masyarakat adalah komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.

    1.1. !"mun$kas$ Antar Pr$a&$

    37

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    38/51

    Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi langsung, tatap muka antara

    satu orang dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok. Komunikasi ini

    tidak melibatkan kamera, artis, penyiar, atau penulis skenario. Kamonikator

    langsung bertatap muka dengan komunikan, baik secara individual, maupun

    kelompok.

    Didalam pelayanan kesehatan, komunikasi antar peribadi ini terjadi

    antara petugas kesehatan atau health provider dengan clients, atau kelompok

    masyarakat dan para anggota masyarakat. Komunikasi antar pribadi merupakan

    pelengkap komunikasi massa. rtinya pesan H pesan kesehatan yang telah

    disampaikan le!at media massa "televisi, radio, koran, dan sebagainya& dapat

    ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi antar pribadi, misalnya penyuluhan

    kelompok dan konseling kesehatan.

    Komunikasi antar pribadi dapat efektif apabila memenuhi tiga hal diantaranya2

    a. Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain "orang yang

    diajak komunikasi&

    b. Aespect terhadap perasaan dan sikap orang lain

    c. 9ujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak berkomunikasi#etode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konseling, karena

    di dalam cara ini antara komunikator atau konselor dengan komunikan atau klien

    terjadi dialog. Klien dapat lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginan H

    keinginannya, karena tidak ada pihak ketiga yang hadir.

    roses konseling ini dapat diingat secara mudah dengan akronim berikut 2

    ; L ;reet >lient Garmly "menyambut klien dengan hangat&

    L sk >lient bout Themselves "menanyakan tentang keadaan mereka&

    T L Tell >lient bout Their roblems "menanyakan masalah H masalah yang

    mereka hadapi&

    * L *elp >lients Solve Their roblem "membantu pemecahan masalah yang

    mereka hadapi&

    E = EOplain *o! To revent To *ave The Same roblem "menjelaskan

    bagaimana mencegah terjadinya masalah yang sama&

    A L Aeturn To :ollo!-p "melakukan tindak lanjut terhadap konseling&

    38

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    39/51

    1.2. !"mun$kas$ Massa

    Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikanpesan H pesan atau informasi kepada khalayak atau masyarakat. Komunikasi

    dalam kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada

    masyarakat melalui berbagai media massa "TC, Aadio, media cetak, dan

    sebagainya& dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat.

    Dalam perkembangannya, komunikasi massa tidak hanya terbatas pada

    penggunaan media cetak dan media elektronik saja, melainkan mencakup juga

    pengguaaan media tradisional. Komunikasi massa dengan menggunakan media

    tradisional itu tampaknya lebih efektif, karena sangat erat hubungannya dengan

    sosial budaya masyarakat setempat

    2.) Huungan !"mun$kas$ !esehatan &engan "s$"kultural

    Komunikasi kesehatan secara umum didefinisikan sebagai segala aspek

    dari komunikasi antarmanusia yang berhubungan dengan kesehatan.

    Komunikasi kesehatan secara khsusus didefinisikan sebagai semua jenis

    komunikasi manusia yang isinya pesannya berkaitan dengan kesehatan

    "Aogers,+

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    40/51

    komunikasi massa dalam rangka mempromosikan kesehatan kepada masyarakat

    luas yang lebih baik, dan cara yang berbeda adalah upaya meningkatkan

    keterampilan kemampuan komunikasi kesehatan "rianto, $%+&.

    emberian informasi kesehatan diharapkan pengetahuan masyarakat

    mengenai kesehatan menjadi bertambah, yang pada gilirannya diharapkan

    terjadi perubahan dari yang tadinya berperilaku tidak sehat menjadi berperilaku

    sehat. erlu ditanamkan kesadaran pada masyarakat bah!a kesehatan bukan

    hanya ketidakhadiran penyakit, tetapi adalah kondisi fisik, mental, paripurna

    yang baik "#ulyana, $%%$&. 'leh karena itu, menurut Siregar,

    (embangunan kesehatan memerlukan suatu kemasyarakat an antara lain

    depat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi6 "Siregar, $%%% dalam akku,

    $%+&.

    Komunikasi kesehatan melibatkan dokter, pasien, dan keluarga adalah

    komunikasi yang tidak dapat dihindari dalam kegiatan kesehatan atau klinikal.

    Komunikasi dalam lingkup kesehatan begitu penting. *asil konferensi tentang

    komunikasi kesehatan yang berlangsung di Toronto menghasilkan 44!oronto

    Consensus6, menghasilkan = "delapan& poin pernyataan hubungan antara

    praktek komunikasi dan kesehatan sebagai berikut 2

    ,. Communication problems in medical practice are important and common.

    -. Patient aniety and dissatisfaction are related to uncertainty and

    lack of information eplanation and feedback.

    . Doctors often misperceive the amount and type of information that

    patients "ant to receive.

    /. mproved 0uality of clinical communication is related to positive

    health outcomes.

    1. *plaining and understanding patient concerns even "hen they

    cannot be resolved results in a fall in aniety.

    2. 3reater participation by the patient in the encounter improves

    satisfaction compliance and treatment outcomes.

    4. !he level of psychological distress in patients "ith serious illness is less

    "hen they perceive themselves to have received ade0uate information.

    5. 'eneficial clinical communication is routinely possible in clinical

    practice and can be achieved during normal clinical encounters

    "ithout unduly prolonging them provided that the clinician has

    40

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    41/51

    learned the relevant techni0ues. (Dianne 'erry -6647, dalam 8rianto

    -6,)

    Seperti dicatat oleh ettigre! dan )ogan "+

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    42/51

    Berfokus pada berkomunikasi dengan publik yang lebih luas dalam rangka

    untuk mempromosikan kesehatan yang lebih baik. Dengan mempertimbangkan

    pendekatan yang berbeda dan strategi yang telah diambil, dan mengevaluasi

    efektivitas mereka. Setelah ini, terjalin di sejumlah media komunikasi yang

    digunakan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas "Dianne

    Berry, $%%@2+$& dalam rianto "$%+&.

    2. !"mun$kas$ !esehatan seaga$ Inter5ens$ Peruahan Per$laku

    Komunikasi kesehatan masyarakat kini sudah menjadi disiplin ilmu baru

    yang berbasiskan aplikasi dilapangan dan berupaya untuk menumbuhkan sikap

    serta mempengaruhi perilaku kesehatan secara sistematis dengan menggunakan

    metode komunikasi massa "mass communication&. Di samping itu , komunikasi

    kesehatan telah menggunakan prinsip dessain pengajaran, pemasaran sosial

    analisis perilaku dan antropologi medis.

    Tujuan pokok dari program komunikasi kesehatan adalah perubahan

    perilaku kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya

    intervensi komunikasi kesehatan juga diharapkan dapat menumbuhkan

    permintaan "de#mand& terhadap produk atau layanan kesehatan yang dibutuhkan,

    seperti keluarga berencan, kelangsungan hidup anak, pencegahan penyakit infeksi

    yang aman dan efektif. Dalam proses ini konsumen atau klien ditempatkan pada

    posisi yang penting dan dianggap menentukan.

    paya menumbuhkan permintaan terhadap pelayanan kesehatan

    merupakan efek dari proses komunikasi yang memberikan informasi kepadaanggota masyarakat bah!a telah tersedia pelayanan kesehatan yang mereka

    butuhkan, mudah didapat dan digunakan. 3nformasi ini diharapkan dapat

    mengubah perilaku masyarakat yang mulanya tidak pernah memanfaatkan

    pelayanan kesehatan karena tidak tahu, kini bahkan menjadi kebutuhan.

    Salah satu efek komunikasi kesehatan masyarakat adalah tumbuhnya

    motivasi masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan atau perilaku baru yang

    mulanya percaya pada cara-cara tradisional dan bersikap fatalistis terhadap

    42

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    43/51

    masalah kesehatan yang dihadapi. Dengan tumbuhnya motivasi di kalangan

    masyarakat diharapkan upaya penggerakan masyarakat menjadi lebih dinamis

    untuk memperoleh kesempatan dan peluang dalam upaya baik pencegahan

    "prefentif& maupun promotif.

    +& Kerangka Konseptual Komunikasi Kesehatan

    Seperti yang telah diuraikan, displin ilmu komunikasi kesehatan

    merupakan modifikasi dari teori dan metode komunikasi dengan

    disiplin ilmu lain. Dengan kerangka konseptual ini akan diuraikan

    berbagai teori atau metode dari diplin ilmu lain, seperti pemasaran

    sosial, analisis perilaku dan antropologi medis. rinsip pemasaran

    sosial digunakan untuk memperoleh kerangka dalam memilih

    segmentasi sasaran dan menyebar luaskan informasi tentang produk

    serta pelayanan yang tersedia. nalisis perilaku memberikan metode

    dan teknik untuk mempelajari perilaku masyarakat yang sudah ada serta

    memberikan gagasan dalam menentukan dan menumbuhkan perilaku

    yang baru. Disamping itu, analisis perilaku juga dapat memberikan

    pedoman untuk motivasi suatu perubahan. Sedangkan antropologi

    medis digunakan untuk mengungkapkan persepsi masyarakat dan nilai-

    nilai yang mendasari perilaku tersebut. endekatan ini juga, seperti

    halnya dalam pendekatan lain, dapat digunakan untuk memperkenlkan

    perilaku baru.

    $& emasaran Sosial

    Kotler "+

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    44/51

    masyarakat, pemasaran sosial juga dapat berperan dalam mena!arkan

    komoditi "barang&, gagasan, atau periaku yang diharapkan.

    emasaran sosial selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau

    kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Kemudian dilakukan

    penyampaian anjuran tentang produk atau pelayanan dengan petunjuk

    cara pemakaian yang efektif. erbedaanya dengan pemasaran komersial

    adalah bah!a pemasaran sosial tidak mengharapkan keuntungan dalam

    bentuk uang, tetapi lebih didasarkan pada nilai "value& dari suatu

    perubahan perilaku. Galaupun produk-produk pemasaran sosial dapat

    berbentuk komoditi, seperti alat kontrasepsi atau oralit, namun tujuan

    utamanya adalah meningkatkan motivasi dan merangsang kegiatan

    masyarakat, perusahaan, agen, atau pengecer serta untuk meningkatkan

    potensi kemandirian masyarakat. 3nilah yang dijadikan ukuran

    keberhasilan program pemasaran sosial, bukan keuntungan komersial.

    Diba!ah ini adalah faktor-faktor yang membedakan antar

    pemasaran komersial dan pemasaran sosial2

    a. roduk-produk sosial lebih rumit darai pada produk komersial.

    b. roduk komersial biasanya lebih kontroversial.

    c. Keuntungan produk sosial tidak jelas dan baru dirasakan dalam

    jangka !aktu yang panjang.

    d. Saluran distribusinya sulit dikontrol.

    e. Sulitnya melakukan analisi pasar dari produk sosial.

    f. Sasarannya sangat terbatas, tergantung pada masalah

    kesehatan8sosial yang ingin diatasi

    g. kuran keberhasilannya tidak dalam bentuk uang dan tidak sejelasukuran dalam produk komersial.

    & :okus ada Konsumen

    emasaran sosial berorientasi pada konsumen, bukan pada

    produkdan konsumen inilah yang dijadikan alat ukur keberhasilan

    program pemasaran sosial. Disepanjang program pemasaran sosial,

    konsumen selalu dilibatkan dan secara sisematis dimintai sarannya serta

    44

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    45/51

    dicari datanya untuk bahan pengambilan keputisan dalam pemasaran.

    Aiset pasar yang berorientasi pada konsumen merupakan keharusan

    yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang faktor lingkungan

    dan aspek psikologis yang mempengaruhisikap kelompok sasaran

    terhadap produk yang dita!arkan. Sasaran terdiri dari beberapa

    kelompok yang memiliki latar belakang sosial budaya, pandangan,

    nilai, dan kebutuhan berbeda. Denagan demikian upaya menentukan

    segmentasi sasaran menjadi sangat penting didalam pemasaran sosial.

    Segmentasi sasaran merupakan proses untuk menentukan sub-

    kelompok serta media yang biasa digunakan oleh masyarakat.

    embagian kelompok sasaran ditrentukan oleh faktor-faktor sebagai

    berikut2

    a. Karakteristik demografis, seperti usia, jenis kelamin, pengetahuan,

    pendidikan, pendapatan, kelas sosial, jumlah anggota keluarga,

    tempat tinggal, agama, kelompok etnis dan latar belakang sosial

    budaya.

    b. Karakteristik geografis, seperti !ilayah, luas tanah, kepadatan

    penduduk dan mobilitas masyarakat.

    c. spek psikologis, seperti gaya hidup, nilai yang dianut serta tingkat

    kesiaQpan dalam penggunaan produk yang akan dita!arkan.

    /& Cariabel emasaran

    Konsumen sebaai fokus dalam pemasaan ssial rdii dari empat

    varabel yakni produk"product&, harga"price&, tempat"place&, dan

    promosi"promotion& yang dikenal dengan / .

    roduk, dapat berbentuk komoditi, gagasan atau ide serta perilaku

    kesehatan yang dita!arkan. osisi produk merupakan istilah yang

    digunakan dalam pemasaran sosial untuk memberikan gambaran

    tentang sifat dan penempatan produk dalam promosi, yang

    membedakannya dengan produk lain atau pesaing. engembangan

    produk harus didasarkan pada riset pasar yang luas, yang meliputi aspek

    nama produk, kemasan, isi pesan serta pertimbangan rasionalnya. Aiset

    45

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    46/51

    pasar juga dapat digunakan untuk memperoleh ilustrasi enang manfat

    dari produk yang dita!arkan.

    *arga meliputi aspek pengorbanan alam bentuk uang, kesempatan,

    status sosial, atau !aktu yang digunakan konsumen untuk memeroleh

    produk tersebut. Sebagai ilustrasi, seorang ibu balita mungkin tidak

    perlu mengeluarkn uagn untuk imunisasi anaknya, namun dia harus

    mengeluarkan biaya transportasi, kehilangn !aktu dan kesepatan untuk

    mengurus keluarganya. Disamping tu dai juga harus menghadapi reaksi

    anaknya setelah di imunisasi seperti panas, demam, dan menangis

    sepanjang malam atau komplikasi lainnya. Semua ini harus di

    perhitungkan sebagai harga atau cost yang harus dikeluarkan, yang

    terdiri dari social cost psychological cost opportunity cost dan

    sebagainya. Biaya ini tentu aja berbeda antar individu yang satu dengan

    yang lainna.

    Tempat adalah jalur yang digunakan untuk menyalurkan produk ke

    berbagai kelompok sasaran atau konsumen. Distribusi produk tidak saja

    melibatkan para agen dan pengecer, tetapi juga tenaga kesehatan, kader,

    dan kerabat serta tetangga konsumen. Tempat yang digunakan untuk

    pemasaran bisa berupa toko, !arung, puskesmas, atau rumah tokoh

    masyarakat seperti rumah ketua AT, AG, guru, dukun, bidan yang

    mendistribusikan oralit pada keluarga yang membutuhkan. Seringkali

    produk dan pelayanan sosial tidak siap pakai dan tidak memadai

    dibandingkan dengan produk komersial, karena lemahya sistem

    distribusi. Dalam perencanaan distribusi "tempat& menjadi sngat penting

    untuk menekan harga produk.romosi, dalam hal ini perlu memperhatikan aspek pendidikan

    konsumen agar mampu menggunakan dengan produk tepat. Dalam hal

    ini, penggunaan prinsip-prinsip pengajaran menjadi penting untuk

    melatih konsumen dalam penggunaan produk yang rumit. romosi

    produk-produk sosial juga harus mampu memberikan motivasi kepada

    konsumen untuk mendorong proses penerimaan gagasan, komoditi atau

    perilaku yang baru. Setiap aktivitas rutin masyarakat, seperti arisan,

    46

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    47/51

    pengajian, kegiatan gotong royong harus dijadikan tempat promosi

    yang efektif.

    0& nalisis erilaku

    nalisis perilaku merupakan studi tentang peristi!a yang ada

    dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan perilaku atau

    kebiasaan-kebiasan yang hidup dalam masyarakat serta faktor-faktor

    yang melatarbelakangi perlakuan tersebut. rogram komunikasi

    kesehatan yang berorientasi pada konsumen selayaknya menggunakan

    analisis perilaku untuk menggnakan fakta yang ada dalam masyarakat

    serta alasan mengapa perilaku tersebut sering muncul dalam kehidupan

    sehari-hari.

    nalisis perilaku merupakan metode sistematis untuk mengamati

    dan menjabarkan perilaku yang dianggap penting serta mengidentifikasi

    perilaku yang sulit dan mudah diubah. nalisis ini juga dapat digunakan

    untuk memperkuat atau memelihara perilaku yang sudahpR positif,

    seperti perilaku tidak merokok, penggunaan sabuk pengaman

    penanggulangan diare dan sebagainya.

    Diba!ah ini adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

    analisis perilaku, yaitu2

    a. ktor lingkungan yang merangsang munculnya perilaku tertentu,

    misalnya pada kebiasaan buang air besar disungai, atau perilaku-

    perilaku yang bersumber dai rangsangan lingkngan alamiah

    tertentu, misalnya keadaan anak yang merasa haus ketika terjadi

    dehidrasi. Keadaan ini dapat menumbuhkan perilaku ibu untukmemberi oralit.

    b. >iri-ciri atau kerumitan perilaku tertentu, misalnya dalam

    menyiapkan larutan gula-garam.

    c. Sifat kejadian yang mendahului serta akibatnya, misalnya apakah

    perilaku tersebut segera dirasakan manfaatnya, atau justru akibatnya

    tidak menyenangkan, apa untung ruginya bagi sasaran dan

    sebagainya.

    47

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    48/51

    nalisis perilaku juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang

    menghambat perubahan perilaku, seperti2

    a. Aendahnya pengetahuan dan keterampilan sasaran. 3nformasi

    tidak lengkap atau sulit dipahami.

    b. Tidak tersedianya bahan yang diperlukan.

    c. Tidak menunjukkan manfaat yang nyata dari perubahan perilaku

    tersebut

    d. erilaku yang dita!arkan bertentangan dengan manfaat yg

    dirasakan.

    e. kibat yang tidak menyenangkan dari perilaku tersebut,

    misalnya demam dan panas setelah anak diimunisasi.

    1& nalisis ntropologi #edis

    ntropoloi medis merupakan cabang ilmu antropologi yang

    mendorong masalah penyakit atau kesehatan pada suatu tempat tertentu

    yang berhubugan dengan latar belakang budaya setempat. ntropologi

    merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia dan kebudayaan serta

    ikatan-ikatan budaya yang melatarbelakangi perilaku manusia.

    ntropologi mempelajari presepsi, kepercayan, nilai, dan kebiasaan-

    kebiasaan yang ada dalam suau masyarakat. Seorang perencana

    komunikasi kesehatn dapat melihat secara jelas adat istiadat serta

    kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam suatu msyarakat melalui teknik-

    teknik dan metode yang digunakan dalam ilmu antropologi, seperti

    teknik observasi, !a!ancara mendalam, informasi tokoh masyarakat,studi etnografi dan sebagainya. Dengan demikian, ahli komunikasi

    kesehatan dapat mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisi

    masyarakat setempat.

    Teknik-teknik yang digunakan dalam antropologi dapat membantu

    seorang perencana komunikasi kesehatan memahami budaya yang

    berbeda dengan budaya perencana dan menjadi lebih sensitif terhadap

    budaya orang lain. paya promosi atau komunikasi kesehatan harus

    48

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    49/51

    dengan cermat melihat perbedaan budaya dari kelompok sasaran yang

    dapat menentukan upaya komunikasi dalam strategi intervensi.

    penggunaan teknik-teknik ini oleh perencana dapat memberikan

    !a!asan bah!a suatu masyarakt dan kebudayannya selalu berubah

    setiap saat sehingga suatu intervensi harus disesuaikan dengan dinamika

    masyarakat.

    Studi etnografi, termasuk teknis observasi, !a!ancara mendalam

    serta teknik partisipasi obervasi dapat memberikan informasi berharga

    tentang persepsi budaya, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan serta

    makna yang terkandung didalamnya. Studi semacam ini baru bisa

    dilakukan dalam kurun !aktu yang cukup lama dan melelahkan untuk

    memperoleh informasi mendalam dan akurat. Studi mendalam ini juga

    dapat memberikan informasi akurat tentang segmen-segmen pemasaran

    untuk tujuan pemasaran. Disamping itu, informasi yang diperoleh

    melalui studi etnografi dapat di jadikan dasar untuk desain survei dan

    riset-riset pengembangan lain. erencana komunikasi kesehatan juga

    dapat memanfaatkan informasi penting yang dikumpulkan ahli

    antropologi yang meliputi2

    a. struktur ekonomi rumah tangga

    b. hubungan pria dan !anita

    c. dominasi dalam proses pengambilan keputusan

    d. Kepercayaan mengenai kesehatan dan peyakit

    e. erilaku kesehatan tertentu

    49

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    50/51

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 !es$m#ulan

    Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan

    oleh komunikator melalui saluran8media tertentu pada komunikan dengan

    tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan

    sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan "status& sehat utuh

    secara fisik, mental "rohani& dan sosial.

    Auang lingkup komunikasi kesehatan meliputi pencegahan

    penyakit, promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis pera!atan

    kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam

    masyarakat.

    Bentuk komunikasi dalam program H program kesehatan

    masyarakat adalah komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.

    Komunikasi kesehatan secara umum didefinisikan sebagai segala aspek

    dari komunikasi antarmanusia yang berhubungan dengan kesehatan.

    Komunikasi kesehatan masyarakat kini sudah menjadi disiplin ilmu baru

    yang berbasiskan aplikasi dilapangan dan berupaya untuk menumbuhkan

    sikap serta mempengaruhi perilaku kesehatan secara sistematis dengan

    menggunakan metode komunikasi massa "mass communication&.

    3.2 aran

    dapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi

    dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring

    perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan

    pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalampenyampaian pesan informasi kesehatan.

    50

  • 5/19/2018 Komunikasi Kesehatan dalam konteks sosiokultural

    51/51

    DA0TAR PUA!A

    lo, )illi!eri. $%%=.Dasar#dasar %omunikasi %esehatan. ogyakarta2 ustaka

    Belajar.

    ndini, rdan. $%+$.%omunikasi Dalam %esehatan Masyarakat. "online&.http288ardandini.blogspot.com8$%+$8+%8komunikasi-dalam-kesehatan-

    masyarakatipta.

    Shi7ukessa. $%+.%onsep %omunikasi %esehatan. "online&.

    http288sebilahukirankata.blogspot.com8$%+8++8konsep-komunikasi-

    kesehatan.html,diakses pada ++ Fovember $%+/.

    Susanti, ). $%+.Pemanfaatan Media %omunikasi %esehatan (&tudi %asus Pada

    ;adio 3amasi M$0$%D:TA

    M$0$%STK.pdf&, diakses pada +@ Fovember $%+/

    akku, Kristian 9. $%+.Pemanfaatan Media %omunikasi %esehatan (&tudi %asus

    Pada ;adio 3amasi