Komunikasi

Setiap ilmu pengetahuan mempunyai filsafatnya. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan ilmu - ilmu pada umumnya, yang dalam masa lampau berpangkal pada filsafat. Sedemikian besarnya pengaruh dari peranan filsafat dalam masa lampau, terhadap ilmu pengetahuan,sehingga filsafat disebut “Ibu dari semua ilmu pengetahuan”.

Sebenarnya kegiatan berfilsafat adalah tidak lain daripada berpikir secara lebih mendalam dan cermat tentang suatu masalah dan mencoba memperoleh jawaban yang tepat untuk pemecahan masalah tersebut.

Dalam bidang Ilmu Komunikasi terasakan sekali bagaimana kurangnya rasa tanggung jawab moral terhadap masyarakat maupun ilmunya.

Komunikasi merupakan dasar dari existensi masyarakat dan menentukan pada struktur masyarakatnya. Hubungan ANTAR MANUSIA didas arkan kepada komunikasi ini.

Komunikasi merupakan MEKANISME ataupun alat dalam PENGOPERAN rangsangan (yang mempunyai arti) dalam masyarakat. Dalam komunikasi manusia saling PENGARUH - MEMPENGARUHI, sehingga terbentuklah PENGALAMAN SAMA, pengetahuan tenang pengalaman masing-masing.

Dengan komunikasi manusia memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakan dan apa yang diinginkan. Perlu ditekankan bahwa walaupun sikap orang dapat memberi

INFORMASI kepeda orang lain yang dihadapinya, akan tetapi PADA UMUMNYA apabila orang menggunakan perkataan KOMUNIKASI maka yang dimaksud adalah komunikasi adalah komunikasi yang diadakan dengan PEMBERIAN LAMBANG - LAMBANG yang mempunyai ARTI KHUSUS.

Komunikasi bertujuan : bahwa setiap lambang akan dapat diterima oleh SASARAN seperti yg dapat diterima oleh sasaran, seperti yang diharapkan oleh pihak yang MENGIRIM lambang tadi.

Komunikasi adalah proses yang DINAMIS, karena didalam proses komunikasi maka PEMBERI LAMBANG (=KOMUNIKATOR) dengan PENERIMA LAMBANG (=KOMUNIKAN) saling PENGARUH-MEMPENGARUHI.

Dalam proses pengaruh - mempengaruhi, terdapat sedemikian banyak faktor, seperti rengutan dahi, pukulan tangan diatas meja, dll yang semuanya DAPAT MEMPENGARUHI tercapai tidaknya respons seperti yang diharapkan oleh Komunikator.

Tujuan ilmu komunikasi : memungkinkan manusia mengumpulkan sebanyak mungkin pengetahuan tentang faktor - faktor yang terlibat dalam proses komunikasi, agar supaya pengetahuan ini dapat dipakai sebagai mekanisme atau alat untuk mengurangi problema yang lahir ataupun ditimbulkan karena SALAH PENGERTIAN, SALAH PENILAIAN, ataupun SALAH PENGGUNAAN TEHNIK KOMUNIKASI.

Tujuh unsur pokok dalam komunikasi:

1. Pihak yang mengawali komunikasi

Mengirim PESAN = SENDER = SOURCE, dan ia termasuk kedalam hubungan,baik INTRAPERSONAL dengan diri sendiri, INTERPERSONAL dengan orang lain, baik SMALL, MASS COMUNICATION.

2. Pesan yang dikomunikasikan

Adalah pesan yang berarti dan informatif. Verbal atau non verbal.

3. Saluran yang digunakan utk berkomunikasi,

Sesudah dikemas, Pesan dapat disampaikan melelui saluran/Channel atau media (oral, tertulis, elektronik).

Media lisan, melelui telepon, dsb, dan penerima sendiri dn penerima bisa seorang diri,kelompok kecil, kelompokk besar atau massa, dan keuntungan media lisan :

- mendapat tanggapan langsung

- memungkinkan disertai nada, gerak, raut wajah.

- dapat dilakukan cepat.

Media tertulis melalui surat, hand out, poster, gambar, leaflet, dan keuntungannya : ada catatannya dan memberi waktu utk dipelajari isinya

Media elektronik, melalui tv, faksimil, e-mail, radio dimana prosesnya cepat dan pesan elektronik disusul pesan tertulis.

4. Gangguan Komunikasi

Adalah segala sesuatu yang menghambat atau mengurangi kemampuan kita utk mengirim dan menerima pesan. Misalnya suara terlalu keras, lemah, udara panas dll. dan faktor2 pribadi (prasangka, perasaan tidak cakap).

5. Situasi komunikasi

Komunikasi terjadi pada situasi tempat, waktu, cuaca, iklim, dan keadaan alam serta psikologis tertentu. Situasi merupakan konteks atau panggung serta arena tempat berkomunikasi terjadi. Situasi dapat alamiah,terjadi dgn sendirinya,atau direkayasa terjadi karena dibuat manusia.

Situasi dapat mempengaruhi jalannya serta hasil dari suatu komunikasi, karena situasi dapat membuat yang pihak yang berkomunikasi berperilaku wajar atau tidak wajar, tak percaya diri, takut.

Jadi perlu perhatikan pula kalu kita hendak berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya pertimbangan isi dan cara menyampaikan tetapi juga SITUASI ketika komunikasi akan kita sampaikan.

6. Pihak yang menerima.

Disebut juga Receiver dan ia menerima pesan melalui indranya terutama telinga dan mata, sesudah ia menerima kode, tanda, lambang baik verbal maupun nonverbal ia membuka ingatan/memory dalam otaknya. Kumpulan ingatan

itu merupakan akumulasi: asuhan, pendidikan, budaya, lingkungan, prasangka.

Bila tidak terganggu oleh gangguan2 komunikasi, berdasarkan bank ingatannya, penerima dapat menafsirkan dan menterjemahkan PESAN YANG DITERIMANYA. Dan dari dari hasil penafsiran dan pennerjemahan PESAN itu, pengertian PENGIRIMAN dan PENERIMA dapat sama, berbeda sedikit atau banyak.

7. Umpan balik dan dampak.

Umpan balik = Feedback, merupakan TANGGAPAN penerimaterhadap PESAN diterima dari PENGIRIM, dpt Verbal dan Non Verbal.

Umpan balik bisa positif (tanggapan penerima menunjukkan kesediaan utk menerima dan mengerti pesan dengan baik dan komunikasi bisa berlanjut.

Komunikasi Interpersonal (Interpersonal communication)

Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan komunikasi dgn orang lain, apakah pengakuan dari mereka dan kita membutuhkan persetujuan dan dukungan atas perilaku dan hidup kita.

Ciri-ciri:

1. Verbal dan Nonverbal

2. Mencakup perilaku tertentu,seperti

- spontan (spontananeus behaviour) yg dilakukan dgn emosi artinya perilaku terjadi begitu saja, bila verbal ia spontan bernada: Hai, Aduh, dsb.

- non verbal, misalnya dengan meletakkan telapak tangan pada dahi, melambaikan tangan pada teman, menggebrak meja pada waktu diskusi.