kondensasi benzoin benzaldehid rute menuju sintesis · pdf filelaporan praktikum senyawa...

Download Kondensasi Benzoin Benzaldehid Rute Menuju Sintesis · PDF fileLaporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 ... 2.3 Pembuatan 5,5-difenilhidantoin ... yang menghasilkan benzil

If you can't read please download the document

Upload: lekhanh

Post on 06-Feb-2018

645 views

Category:

Documents


116 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251

    Received 13 April 2011, Revised

    Kondensasi Benzoin Benzaldehid

    Rute Menuju Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

    Kelas 01; Subkelas

    Abstrak. Percobaan ini akan mensintesis obat antiepileptik dilantin dengan

    beberapa urutan reaksi

    dilakukan adalah mereaksikan thiamin hidroklorida dengan etanol

    menghasilkan kristal benzoin. Selanjutnya benzoin yang telah dibuat

    digunakan reaksi oksidasi sehingga terbentuk kristal benzil. Benzil yang

    didapat direaksikan dengan urea dalam suasana basa, reaksi ini

    menghasilkan dilantin yang biasa digunakan untuk obat antiepileptik.

    Kata kunci: benzoin, benzil, dilantin

    1 Pendahuluan

    Dua molekul suatu aldehid aromatik jika dipanaskan dengan

    sejumlah kataliti

    akan bereaksi membentuk ikatan karbon

    karbonil. Produknya merupakan suatu

    yang digunakan untuk reaksi ini bisa sianida atau thiamin

    hidroklorida, jika reagen tersebut tidak ada maka benzaldehid akan

    bereaksi dengan ion hidroksida untuk membentuk suatu tetrahedral

    intermediet yang menghasilkan suatu sumber hidrida yang da

    mereduksi molekul benzaldehid lainnya menjadi turunan alkohol.

    Oleh karena itu kontrol pH merupakan hal yang menentukan dalam

    kondensasi benzoin benzaldehid. Oksidasi benzoin akan

    menghasilkan senyawa

    ulang dalam suasana basa. Reaksi senyawa ini jika direaksikan

    Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251

    , Revised 13 April 2011, Accepted for publication 13 April 2011

    Kondensasi Benzoin Benzaldehid:

    Rute Menuju Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

    Antika Anggraeni

    ; Subkelas I; Kelompok C; Nurrahmi Handayani

    Percobaan ini akan mensintesis obat antiepileptik dilantin dengan

    beberapa urutan reaksi sebelum terbentuknya dilantin. Yang pertama kali

    dilakukan adalah mereaksikan thiamin hidroklorida dengan etanol

    menghasilkan kristal benzoin. Selanjutnya benzoin yang telah dibuat

    digunakan reaksi oksidasi sehingga terbentuk kristal benzil. Benzil yang

    dapat direaksikan dengan urea dalam suasana basa, reaksi ini

    menghasilkan dilantin yang biasa digunakan untuk obat antiepileptik.

    benzoin, benzil, dilantin

    Dua molekul suatu aldehid aromatik jika dipanaskan dengan

    sejumlah katalitik natrium atau kalium sianida dalam larutan etanol

    akan bereaksi membentuk ikatan karbon-karbon baru antara karbon

    karbonil. Produknya merupakan suatu -hidroksi keton.

    yang digunakan untuk reaksi ini bisa sianida atau thiamin

    hidroklorida, jika reagen tersebut tidak ada maka benzaldehid akan

    bereaksi dengan ion hidroksida untuk membentuk suatu tetrahedral

    intermediet yang menghasilkan suatu sumber hidrida yang da

    mereduksi molekul benzaldehid lainnya menjadi turunan alkohol.

    Oleh karena itu kontrol pH merupakan hal yang menentukan dalam

    kondensasi benzoin benzaldehid. Oksidasi benzoin akan

    menghasilkan senyawa -diketon yang dapat mengalami penataan

    m suasana basa. Reaksi senyawa ini jika direaksikan

    Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1

    Rute Menuju Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

    Percobaan ini akan mensintesis obat antiepileptik dilantin dengan

    sebelum terbentuknya dilantin. Yang pertama kali

    dilakukan adalah mereaksikan thiamin hidroklorida dengan etanol

    menghasilkan kristal benzoin. Selanjutnya benzoin yang telah dibuat

    digunakan reaksi oksidasi sehingga terbentuk kristal benzil. Benzil yang

    dapat direaksikan dengan urea dalam suasana basa, reaksi ini

    Dua molekul suatu aldehid aromatik jika dipanaskan dengan

    k natrium atau kalium sianida dalam larutan etanol

    karbon baru antara karbon

    hidroksi keton. Katalis

    yang digunakan untuk reaksi ini bisa sianida atau thiamin

    hidroklorida, jika reagen tersebut tidak ada maka benzaldehid akan

    bereaksi dengan ion hidroksida untuk membentuk suatu tetrahedral

    intermediet yang menghasilkan suatu sumber hidrida yang dapat

    mereduksi molekul benzaldehid lainnya menjadi turunan alkohol.

    Oleh karena itu kontrol pH merupakan hal yang menentukan dalam

    kondensasi benzoin benzaldehid. Oksidasi benzoin akan

    diketon yang dapat mengalami penataan

    m suasana basa. Reaksi senyawa ini jika direaksikan

  • Kondensasi Benzoin Benzaldehid 2

    Received 18 April 2011, Revised 18 April 2011, Accepted for publication 18 April 2011

    dengan urea maka akan membentuk senyawa yang memiliki

    aktivitas sebagai obat anti epilepsi yaitu dilantin.

    Pada langkah pertama dalam reaksi ini, anion sianida (sebagai

    natrium sianida) bereaksi dengan aldehida dalam adisi nukleofilik ,

    yang kemudian menyerang gugus karbonil kedua di tambahan

    nukleofilik kedua. Ini adalah reaksi reversibel .

    Ion sianida memiliki 3 peran dalam reaksi ini, sebagai nukleofil ,

    memfasilitasi abstraksi proton, dan juga merupakan leaving group

    yang baik di langkah terakhir. Kondensasi benzoin ini berlaku

    sebuah dimerisasi dan bukan kondensasi karena molekul kecil

    seperti air tidak dirilis dalam reaksi ini. Dalam reaksi ini, dua

    aldehid memiliki tujuan yang berbeda, satu aldehida

    menyumbangkan proton dan satu aldehida menerima proton. 4-

    dimetilaminobenzaldehida adalah donor proton efisien sementara

    benzaldehida merupakan sebuah akseptor proton dan donor.1

    2 Percobaan

    2.1 Kondensasi Benzoin dari Benzaldehid

    0,35 gram thiamin hidroklorida dilarutkan dengan 0,75 mL air di

    dalam labu bundar 10 mL. Ditambah 3-3,5 mL etanol 95% dan

  • Kondensasi Benzoin Benzaldehid 3

    Received 18 April 2011, Revised 18 April 2011, Accepted for publication 18 April 2011

    didinginkan dalam wadah berisi air es. Digoyang perlahan lalu

    ditambah dengan 0,75 mL larutan NaOH 3 M dingin selama

    periode 7-10 menit. Ditambah 2,12 gram benzaldehid digoyang

    dan diperiksa pHnya (9-11). Larutan direfluks selama 60 menit

    dengan dijaga suhunya sekitar 60-63. Campuran didinginkan

    dan disaring dengan buchner, kemudian di rekristalisasi dengan

    95% etanol-air. ditentukan massa kristal dan titik lelehnya.

    2.2 Oksidasi Benzoin dengan Tembaga (II) Asetat

    2 gram benzoin ditambah dengan 3,75 gram tembaga asetat

    monohidrat ditambah 15 mL asam asetat dan 5 mL air

    dicampurkan dalam labu bundar 50 mL. Kemudian direfluks

    selama 15 menit dan disaring dalam keadaan panas, filtratnya

    didinginkan kemudian disaring buchner. Ditentukan massa

    kristalnya.

    2.3 Pembuatan 5,5-difenilhidantoin (dilantin)

    1 gran benzil ditambah 1,2 gram urea, 20 mL etanol, 3,3 gram

    KOH 85% dan 4 mL air dicampurkan dan direfluks selama 2-2,5

    jam, kamudian larutan didinginkan dan disaring menggunakan

    penyaring biasa. Kemudian filtratnya didinginkan dan ditambah

    6N asam sulfat perlahan sampai pHnya 3. Kemudian disaring

    buchner dan diukur spektrum IRnya.

    3 Hasil dan Pembahasan

    Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusi yang dihubungkan oleh

    jembatan metilen dengan tiazol tersubsitusi. Bentuk aktif dari

    tiamin adalah tiamin difosfat, di mana reaksi konversi tiamin

    menjadi tiamin difosfat tergantung oleh enzim tiamin

  • Kondensasi Benzoin Benzaldehid 4

    Received 18 April 2011, Revised 18 April 2011, Accepted for publication 18 April 2011

    difosfotransferase dan ATP yang terdapat di dalam otak dan hati.

    Tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim dalam sejumlah reaksi

    enzimatik dengan mengalihkan unit aldehid yang telah diaktifkan3.

    Tiamin hidroklorida digunakan dalam percobaan ini untuk

    kondensasi benzoin, sebenarnya bisa saja digunakan ion sianida,

    namun sianida akan berbahaya jika direaksikan dengan asam, akan

    membentuk HCN yang bersifat reaktif dan berbahaya bagi

    pernafasan. Pada kondensasi digunakan etanol 95% sebagai

    pelarut, selain itu diperlukan larutan NaOH sebagai pemberi

    suasana basa, hal ini dikarenakan pH optimum untuk reaksi ini

    adalah sekitar 9-11, jika pH terlalu tinggi maka benzoin tidak akan

    terbentuk karena akan muncul reaksi lain yaitu reaksi cannizzaro

    yang menghasilkan benzil alkohol dan asam benzoat. Pada saat

    penambahan NaOH larutan yang semula kuning terang menjadi

    berwarna kuning pekat. Endapan yang dihasilkan berwarna putih.

    Pada saat sebelum rekristalisasi massa kristal yang didapat adalah

    0,544 gram setelah direkristalisasi massa kristal yang didapat

    adalah 0,164 gram. Titik leleh yang didapat dari reaksi ini adalah

    128-130. Proses rekristalisasi dilakukan agar kristal yang didapat

    akan menjadi semakin murni dan mengurangi adanya zat pengotor

    yang nantinya akan mengganggu pada proses pengidentifikasian

    senyawa yang terbentuk. Mekanisme reaksi dari kondensasi

    benzoin dari benzaldehid terlampir.

    Reaksi kedua yang dilakukan adalah oksidasi benzin dengan

    tembaga (II) asetat. Tembaga (II) merupakan oksidator yang sangat

    kuat, maka akan mengalami reduksi menjadi Cu+. Tembaga (II)

  • Kondensasi Benzoin Benzaldehid 5

    Received 18 April 2011, Revised 18 April 2011, Accepted for publication 18 April 2011

    berfungsi untuk mengoksidasi gugus C-OH pada benzoin. Reaksi

    oksidasi ini melibatkan reaksi radikal. Perbedaan penataan ulang

    dan resonansi radikal adalah sebagai berikut, pada penataan ulang

    radikal yang terjadi adalah perpindahan