konsep kelangsungan usaha

3
Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern) Dalam melakukan pembuatan suatu laporan keuangan, kita harus berpedoman kepada suatu standar yang telah diakui. Hal ini menjadi penting mengingat suatu laporan itu disajikan untuk berbagai kalangan yang berkepentingan dan juga laporan keuangan itu harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan lainnya, sehingga dibutuhkanlah satu standar keuangan yang sama sebagai acuan. Kelangsungan Usaha, Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Menurut Aji Dedi Mulawarman, going concern atau kelangsungan usaha adalah suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan financial dan non financial. Postulat kelangsungan usaha (going concern) mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi asumsi ini, pada keadaan luar biasa, nilai laporan likuidasi untuk aset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep atau asumsi dasar ini. Sebab asumsi kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk dilikuidasi dalam jangka pendek. Belkaoui (1992) menambahkan bahwa dengan adanya konsep ini (going concern) entitas akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk mewujudkan proyek- proyeknya, komitmen, dan kegiatan yang sedang berlangsung.

Upload: okabrawida

Post on 24-Dec-2015

817 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

konsep

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Kelangsungan Usaha

Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Dalam melakukan pembuatan suatu laporan keuangan, kita harus berpedoman kepada

suatu standar yang telah diakui. Hal ini menjadi penting mengingat suatu laporan itu disajikan

untuk berbagai kalangan yang berkepentingan dan juga laporan keuangan itu harus dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan lainnya, sehingga dibutuhkanlah satu standar keuangan

yang sama sebagai acuan.

 Kelangsungan Usaha, Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi

kelangsungan usaha dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Menurut Aji Dedi

Mulawarman, going concern atau kelangsungan usaha adalah suatu keadaan di mana perusahaan

dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan

financial dan non financial.

Postulat kelangsungan usaha (going concern) mengasumsikan bahwa perusahaan akan

terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi asumsi ini, pada keadaan luar

biasa, nilai laporan likuidasi untuk aset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep atau asumsi

dasar ini. Sebab asumsi kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan mampu

mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk dilikuidasi dalam

jangka pendek. Belkaoui (1992) menambahkan bahwa dengan adanya konsep ini (going

concern) entitas akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk mewujudkan proyek-proyeknya,

komitmen, dan kegiatan yang sedang berlangsung.

Konsep kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk

dilikuidasi dalam masa yang akan datang yang dapat diketahui dari sekarang. Jadi laporan

keuangan yang dibuat merupakan suatu pandangan sementara atas keadaan keuangan perusahaan

dan merupakan sebuah bagian dari seri laporan yang berkelanjutan, selain itu juga, konsep ini

sangat berperan dalam menentukan harga perolehan dan juga penilaian asset tetap.

Page 2: Konsep Kelangsungan Usaha

Jadi Going concern adalah kelangsungan hidup suatu entitas. Dengan adanya going

concern maka suatu entitas dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam

jangka panjang atau tidak akan dilikuidasi dalam jangka pendek.

Menurut pendapat saya konsep kelangsungan usaha (going concern) itu ada perlunya juga

namun sebenarnya biasa saja. Tidak ada hal yang sangat istimewa dengan konsep kelangsungan

usaha. Setiap perusahaan memang diharapkan dapat bertahan selamanya, tetapi tuhan dan

manajemen yang bagus atau tidak yang menetukan semuanya itu. Selayaknya manusia,

perusahaan juga mempunyai umur tertentu. Perusahaan mungkin akan melakukan merger

ataupun akuisisi untuk melangsungkan kegiatan usahanya. Jika kelangsungan usaha dimaknai

sebagai bentuk perjuangan kepada tuhan, maka itu memiliki makna untuk selamanya, tetapi jika

kelangsungan usaha memiliki makna sebagai usia hidup perusahaan, maka tentu akan ada

akhirnya.