konsep kesehatan masyarakat menurut pandangan islam
TRANSCRIPT
1
“Kebersihan merupakan sebagian dari iman”
Pernahkah mendengar hadist diatas? Ya, hadist tersebut sudah tidak asing
lagi ditelinga kita. Secara tidak langsung, hadist tersebut menjabarkan bahwa
orang yang kurang beriman berarti orang tersebut kurang memperhatikan
kebersihan.
Kesehatan sendiri erat kaitannya dengan kebersihan. Banyak yang
mengartikan jika suatu lingkungan tidak bersih, hal tersebut boleh dikatakan
merupakan lingkungan yang tidak sehat.
Oleh karenanya, sebagai umat Muslim sudah sepatutnya kita bersyukur
karena merupakan bagian dari Islam. Islam sungguh agama yang tiada tanding, ia
merupakan agama penyempurna dari ajaran agama-agama sebelumnya. Islam
datang dengan membawa banyak manfaat, membahas semua hal dari yang
universal hingga hal-hal yang sepele. Di dalam kitab suci Al-Qur’an, Islam bukan
hanya mengatur hubungan seorang hamba dengan Penciptanya, tapi juga
mengatur hubungan antar sesama seperti tentang perdagangan, hutang-piutang,
pernikahan, hak waris, kesehatan, kesenian, dan lain sebagainya.
Hadits Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:
“Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu
kesehatan dan waktu luang.”
Berdasarkan hadist diatas, dapat dipastikan bahwa Islam sangat
memperhatikan kesehatan. Kesehatan yang dimaksud sudah tentu sehat lahir,
batin, lingkungan serta keadaan masyarakat. Oleh karena kesehatan merupakan
nikmat yang Allah berikan kepada kita, sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat
tersebut. Bagaimana cara menunjukkan rasa syukur kita? Caranya yaitu dengan
menjaga kesehatan. Allah berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 055 yang berbunyi:
“Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah kami berikan kepada
mereka, maka bersenamg-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui
(akibatnya).”
2
Di era seperti sekarang ini, kesehatan sudah bukan hal yang baru lagi.
Masalah kesehatan sudah menjadi hal yang umum terkait kesehatan merupakan
kebijakan negara untuk menjadikan negara tersebut lebih maju. Yang dimaksud
kebijakan Negara disini adalah upaya Negara untuk mengurangi masalah
kekurangan gizi, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang mutu lingkungan
hidup, serta minimnya kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh sebab itu
dibentuklah cabang ilmu kedokteran, yaitu ilmu kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah suatu cabang ilmu dari kedokteran yang
mempelajari bagaimana cara untuk memelihara, melindungi dan meningkatkan
mutu kesehatan di lingkungan masyarakat. Ilmu ini sendiri pun memiliki ruang
lingkup yang dipelajari yaitu epidemiologi, kesehatan lingkungan, pendidikan
kesehatan dan perilaku, gizi masyarakat, administrasi kesehatan masyarakat,
biostatistik, kesehatan dan keselamatan kerja, serta kesehatan reproduksi.
a. Epidemiologi ( Penyakit Menular)
Islam menjelaskan bagaimana cara pencegahan penyakit menular. Nabi
Muhammad SAW bersabda:
“Jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua tombak dari orang yang
berpenyakit lepra”.
Hal ini dimaksudkan agar wabah tersebut tidak menyebar ke daerah lain, karena
apabila seseorang berada di daerah yang sedang terjangkit wabah maka
kemungkinan besar ia juga telah terserang infeksi yang dapat ia tularkan ke
masyarakat sekitar.
b. Gizi
Dalam kesehatan nutrisi, islam menganjurkan terhadap pemeluknya untuk
mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Halal adalah suatu hal yang
dibolehkan secara agama. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
3
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu ”. (Q.S
Al baqaah (2) : 168)
c. Kesehatan Lingkungan
Allah menyeru orang-orang beriman supaya membersihkan (menyucikan) diri
mereka, yang sesuai dengan fitrah jiwa mereka dan sunnah alam. Mereka bertanya
kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh
sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci .Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al Baqarah [2]:222)
Demikian bahasan singkat kami mengenai pandangan Islam tentang
konsep kesehatan masyarakat. Intinya, Islam sangat memperhatikan sekali
kesehatan lahir dan bathin seorang muslim. Namun demikian karena pengaruh
lingkungan yang jelek, anak-anak muda saat ini mudah terpengaruh dengan
gelamornya dunia. Sehingga mereka pun lama kelamaan mulai cuek dengan
pentingnya kesehata. Nasehat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh
bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
�ع�د�م�ك� ي � ال ، �ح�د�اد� ال �ير� و�ك ، �م�س�ك� ال ص�اح�ب� �ل� �م�ث ك و�ء� الس� ل�يس� �ج� و�ال �ح� الص�ال ل�يس� �ج� ال �ل� م�ث
و� � أ �ك� �و�ب ث و�
� أ �ك� �د�ن ب �ح�ر�ق� ي �ح�د�اد� ال �ير� و�ك ، ر�يح�ه� �ج�د� ت و�� أ ، �ر�يه� ت �ش� ت �م�ا إ �م�س�ك� ال ص�اح�ب� م�ن�
�ة0 �يث ب خ� ر�يح0ا �ه� م�ن �ج�د� ت
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek
adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika
engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya
atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau
tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat
baunya yang tidak enak” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa).
4
Daftar Pustaka
Dr. Muhammad Ar-Rukban. Berbahagialah wahai orang sakit,
Kader Kesehatan Mayarakat oleh WHO dialihbahasakan oleh dr. Adi Heru S. Mse
Afzal-ur-Rahman.2007. Ensiklopediana ilmu dalam Al-Quran: rujukan
terlengkap isyarat-isyarat ilmiah dalam al-Quran. http://books.google.co.id/books?
id=AsHG4YFniD8C&pg=PA379&lpg=PA379&dq=ayat+al+quran+tentang+kebe
rsihan+lingkungan+dan+personal&source=bl&ots=zJokU79uFY&sig=e2dPAQV
GFsUPAWOslHFg3q9XebA&hl=en&ei=sfNzTvzFD4TQrQfgmsDAAw&sa=X&
oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CDMQ6AEwAw#v=onepage&q&f
=false. Diakses pada 22 Agustus 2012.