konsep pendidikan islam - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/26069/1/bab i, v, daftar...
TRANSCRIPT
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI
(Kajian Tujuan dan Materi)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Strata Satu dalam llmu Pendidikan Islam
Oleh:
Rosnaeni Syahbuddin
00470166
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2005
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kriteria masyarakat madani yang ingin di wujudkan di Indonesia adalah
masyarakat yang mewujudkan dan memberlak:ukan nilai-nilai keadilan, prinsip
kesetaraan (persamaan), penegakan hukum, jaminan kebebasan, kemajemukan
(pluralisme ), dan perlindungan terhadap kaum minoritas.
2. Tujuan dan Materi Pendidikan Islam dalam Membangun Masyarakat Madani
a. Tujuan pendidikan Islam yang dirumuskan oleh para pakar pendidikan
terdahulu dan para pendid'ikan sekarang telah sinkron dengan konsep masyarakat madani.
Rumusan tujuan pendidikan Islam yang dirumuskan oleh para pakar pendidikan sekarang
adalah sebagai penyempuma agar tujuan pendidikan yang dicapai Iebih konkrit dan dapat
dinilai dengan jelas. Rumusan tujuan terse but juga agar tercapainya tujuan hidup man usia
di dunia sebagai khalifah di muka bumi.
b. Materi pendidikan Islam yang sejalan dengan konsep masyarakat madani
adalah materi yang diberikan dengan menyeluruh (tidak ada dikotomi) dengan meliputi
tinjauan tentang hablun min Allah, hablun min nas dan hablun min alam. Kemudian
meteri yangtercah.llp dalam ketiga aspek tersebut diklasiflkasikan dan diatur
pentahapannya dalam kurikulum. Yang mana klasiflkasi tersebut meliputi ilmu
pengetahuan abadi dan ilmu pengetahuan yang diperoleh termasuk di dalamnya ilmu
ilmu sosial, alam dan terapan.
136
137
Ilmu-ilmu yang tercakup dalam pengklasiftkasian kedua ilmu tersebut di atas
sangat sinkron dengan pencapaian tujuan pendidikan Islam baik dalam membangun
masyarakat madani maupun dalam menjawab tantangan perubahan zaman.
B. Saran-Saran
1. Kepada para peiaksana pendidikan, hendaknya pendidikan Islam hams senantiasa
melakukan pembaruan yang disesuaikan dengan irama perkembangan dan kemajuan ,.
peradaban serta persoalan-persoalan yang dihadapi . manusia. Pendidikan Islam
hendaknya Iebih mengedepankan obyektifitas, rasionalitas dengan tetap berlandaskan
pada niiai-nilai moralitas agama dan nilai-nilai kuitural masyarakat.
2. Diharapkan kepada para pembaca khususnya para praktisi pendidikan untuk
mengkaji lebih jauh lagi penelitian ini, sehingga bisa diaplikasikan pada lembaga
pendidikan khususnya pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munir Mulkhan, Nalar Spritual Pendidikan: Solusi Problem Filosofis Pendidikan Islam, Tiara Wacana, Yogyakarta, 2002
___ , Paradigma Intelektual Muslim, SI, Bandung, 1993
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, CV. Diponegoro, Bandung, 1992
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur 'an, (Te:tj.) HM. Arifin, Rineka Cipt~ Jakarta, 1990
Abu Akhmadi dan Nur Uhbiyah, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991
"' Abuddin Na~ Filsafat Pendidikan Islam, Logos Wacana, Jakarta, 1997
Adi Suryadi Cula, Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori, dan Relevansinya dengan Cita-cita Reformasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999
Ahkmad D. Marimba, Pengantar Filsajat Pendidikan, Al-Maarif, Bandung, 1989
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 1992
AM Saefuddin, Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi, Mizan, Bandung, 1990
Aswab Mahasin, Masyarakat Madani dan Lawan-lawannya" Sebuah Mukaddimah dalam Ernest Ge4ter, Membangun Masyarakat Sipil; Prasyarat Menuju Kebebasan, (Te:tj-.Hasan) I, Mizan, Bandung, 1995
Azhariah khalidah, "Masyarakat Madani dan Penegakan Hukum", dalam JURIS (Jumal Ilmu Syariah), Vol. II, No.2, Desember 2003
Bachtiar Surin, Terjemahan dan Taftir Al-Qur 'an 30 juz Huruf Arab dan Latin, Fa. Sumatra, Bandung, 1978
Djalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994
Ernest Gelner, Membangun Masyarakat Sipil: Prasyarat Menuju Kebebasan, (Teij. Hasan) I, Mizan, Bandung, 1995
Faqihuddin Abdul Kadir, Sholawat dan Keadilan Relasi Laki-laki dan Perempuandalam Teladan Nabi, Fahmina Institut, Cirebon, 2004
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Al-Maarif, Bandung, 1990
H.A.R Tilaar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional, Remaja Rosdakru:ya, Bandung, 1999
Hendro Prasetyo, dkk, Islam & Civil Society: Pandangan Muslim Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002
H. M Arifin, Pendidikan Islam Dalam Arns Dinamika Masyarakat (Suatu Pendekatan Filosofis, Pedagogis, Psikososial dan Kultural, Bumi Aksara,Jakarta, 1996
___ __, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1994
____ , Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Bumi Aksara, Jakarta, 1996
H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Htstoris, Teoritis, dan Praktis, Ciputat Press, Jakarta, 2002
Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat Madani Indonesia, Safria Insania Press, Y ogyakarta, 2003
Jonh W. Best, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Tet:l) Sarafiah Faisal, Usal1a Nasional, Surabaya, 1982
Marjuki, 'Membangun Masyarakat Madani Melalui Pendidikan Islam: Sebuah Refleksi Pendidikan Nasional", dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan,
Edisi Khusus Dies, No. 2, Lembaga Pengabdian Masyarakat IKIP Y ogyakarta, 1999
M. A Nurhadi, dkk, Filosofi, Kebijaksanaan, dan Strategi Pendidikan Nasional, Depdikbud, Jakarta, 1999
M. Dawam Rahardjo, Masyarakat Madani: Agama Kelas Menengah dan Perubahan Sosial, LP3S, Jakarta, 1999
------" "Relevansi Iptek Profetik Dalam Pembangunan Masyarakat Madani", dalam JurnalAcademika, Vol. 01/XV/1997
M. Khoirul Anam, Melacak Paradigma Pendidikan Islam (Sebuah Upaya Menuju Pendidikan Yang Memberdayakan), From: http://artikel. us/mk.anam.html.
Muhaemin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, Trigenda Karya, Bandung, 1993
Muhaemin El-Ma'hady, Multikulturalisme dan Pendidian Multikultural, From: http;//artikel.us/Muhaemin6.04.html.
Muhammad A S. Hikam, Islam, Demokratisasi dan Pemberdayaan Civil Society, Erlangga, Jakarta 1999
Muhammad Athiyah al-Abrasi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Teij.) Bustami Gani dan Djohar Bahri, Bulan Bin tang, Jakarta, 1970
M. Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, (Terj.) Haidar Bagir, Mizan, Bandung, 1994
Muhamad Nazir Ph. D, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta 1983
Muhammad Noor Syam, Pengantar Filsafat Pendidikan, FIK-IKIP, Ma1ang, 1973
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, Prismasophie, Yogyakarta, 2004
Musthofa Rembangy, "Pendidikan Islam Dalam Formasi Sosial Globalisasi (Sebuah Refleksi Kritis dan Pencarian Format)", dalam Imam Machali dan Musthofa (Ed.), Pendidikan !skim dan Tantangan Globalisasi (Buah Pikiran Seputar: Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya), Presma UIN Sunan Kalijaga dan Ar-Ruzz, Yogyakarta, 2004
Nurcholis Madjid, "Menuju Masyarakat madani", dalam Jurnal Kebudayaan dan Peradaban Ulumul Qur'an, No. 2MI/1996
___ , Tuntutan Pengembangan Masyarakat Madani", KOMPAS, Edisi Rabu 28 Juni2000
Omar Muhammad AI-Thoumy Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.) Hasan Langgulung dan AS Broto, Bulan Bintang, Jakarta, 1979
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Arkola, Surabaya, 1994
Syaikh Mahmud Syalthut, Islam Sebagai Aqidal1 dan Syariah, (Terj.) Bustami A. Gani dan Hamdani Ali, Bulan Bintang, Jakarta, 197 5
Sufyanto, Masyarakat Tamaddun: Krtitk Hermeneutis Masyarakat Madani Nurcholis Madjid, Pustaka Pelajar dan LP2IF, Yogyakarta, 2001
Sugito, "Demokratisasi Pendidikan: Sebuah Agenda Reformasi Pendidikan", dalam Jurnal Cakrawala f!endidikan, Edisi Khusus Dies No.2/XVIII/1999
Suryadi, "Demokratisasi Pendidikan Demokrasi", Mimbar Pendidikan, Jumal Pendidikan, No. 01/XVIII/1999
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset I, Gajah Mada Press, Y ogyakarta, 1988
Suwardi, Demokratisasi Pendidikan Dalam Pengajaran Pragmatik Sastra Sebagai Wahana Penciptaan Masyarakat Madani", dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Edisi Khusus Dies, No. 2/XVIII/1999
Syaikh Mahmud Syaithut, Islam Sebagai Aqidah dan Syartah, (Terj.) Bustami A. Gani dan Hamdani Ali, Bulan Bintang, Jakarta, 197 5
Taufik Abdullah, "Pengantar", dalam M. Dawam Rahardjo, Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah, dan Perubahan Sosial, LP3S, Jakarta, I999
Tim Dosen IAIN Sunan Arnpel Malang, Dasar-Dasar Kependidikan Islam (Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan Islam), Karya Abditama, Surabaya, I 996
Tim ICCE UIN Hidayahtullah, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Prenada Media, Jakarta 2000
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989
Yusuf al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Bana, (Terj.) Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Akhmad, Bulan Bintang, Jakarta,I980)
Zakiyah Darajat, dkk, Jlmu Pendidikan Islam, Burni Aksara, Jakarta, 1992 I
Ziaudin Sardar, Masa De pan Peradaban Muslim, Bina Ilmu, Surabaya, I 985
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munir Mulkhan, Nalar Spritual Pendidikan: Solusi Problem Filosofis Pendidikan Islam, Tiara Wacana, Yogyakarta, 2002
___ _, Paradigma Intelektual Muslim, SI, Bandung, 1993
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, CV. Diponegoro, Ban dung, I 992
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur 'an, (Tetj.) HM:. Arifin, Rineka Cipta, Jakarta, 1990
Abu Akhmadi dan Nur Uhbiyah, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991
"' Abuddin Natta, Filsafat Pendidikan Islam, Logos Wacana, Jakarta, 1997
Adi Suryadi Cula, Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori, dan Relevansinya dengan Cita-cita Reformasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999
Ahkmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Al-Maarif, Bandung, 1989
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 1992
AM Saefuddin, Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi, Mizan, Bandung, 1990
Aswab Mahasin, Masyarakat Madani dan Lawan-Iawannya" Sebuah Mukaddimah dalam Ernest Gelner, Membangun Masyarakat Sipil; Prasyarat Menuju Kebebasan, (Tetj.Hasan) I, Mizan, Bandung, 1995
Azhariah khalidah,, "Masyarakat Madani dan Penegakan Hukum", dalam JURIS (Jumal Ilmu Syariah}, Vol. II, No.2, Desember 2003
Bachtiar Surin, Terjemahan dan Tafsir Al-Qur 'an 30 juz Huruf Arab dan Latin, Fa. Sumatra, Bandung, 1978
Djalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994
Ernest Gelner, Membangun Masyarakat Sipil: Prasyarat Menuju Kebebasan, (Teij. Hasan) I, Mizan, Bandung, 1995
Faqihuddin Abdul Kadir, Sholawat dan Keadilan Relasi Laki-laki dan Perempuandalam Teladan Nabi, Fahmina Institut, Cirebon, 2004
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Al-Maarif, Bandung, 1990
H.AR Tilaar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999
Hendro Prasetyo, dkk, Islam & Civil Society: Pandangan Muslim Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002
H. M Arifin, Pendidikan Islam Dalam Arus Dinamika Masyarakat (Suatu Pendekatan Filosofis, Pedagogis, Psikososial dan Kultural, Bumi Aksara, Jakarta, 1996
___ _:> Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1994
____ , Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Bumi Aksara, Jakarta, 1996
H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis, Ciputat Press, Jakarta, 2002
Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat Madani Indonesia, Safiia Insania Press, Yogyakarta, 2003
Jonh W. Best, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Teij.) Sarafiah Faisal, Usaha Nasional, Surabaya, 1982
Marjuki, "Membangun Masyarakat Madani Melalui Pendidikan Islam: Sebuah Refleksi Pendidikan Nasional", dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan,
Edisi Khusus Dies, No. 2, Lembaga Pengabdian Masyarakat IKIP Y ogyakarta, 1999
M. A Nurhadi, dkk, Filosofi, Kebijaksanaan, dan Strategi Pendidikan Nasional, Depdikbud, Jakarta, 1999
M. Dawam Rahardjo, Masyarakat Madani: Agama Kelas Menengah dan Perubahan Sosial, LP3S, Jakarta, 1999
___ , "Relevansi Iptek Profetik Dalam Pembangtman Masyarakat Madani", dalam JurnalAcademika, Vol. 01/XV/1997
M. Khoirul Anam, Melacak Paradigma Pendidikan Islam (Sebuah Upaya Menuju Pendidikan Yang Memberdayakan), From: http:/ /artikei. us/mk.anam.html.
Muhaemin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, Trigenda Karya, Bandung, 1993
Muhaemin El-Ma'hady, Multikulturalisme dan Pendidian Multikultural, From: http;//artikel.us/Muhaemin6.04.html.
Muhammad A S. Hik:am, Islam, Demokratisasi dan Pemberdayaan Civil Society, Erlangga, Jakarta 1999
Muhammad Athiyah al-Abrasi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Terj.) Bustami Gani dan Djohar Bahri, Bulan Bintang, Jakarta, 1970
M. Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, (Teij.) Haidar Bagir, Mizan, Bandung, 1994
Muhamad Nazir Ph. D, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta 1983
Muhammad Noor Syam, Pengantar Filsajat Pendidi"·:an, FIK-IKIP, Malang, 1973
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Pro.fesional, Prismasophie, Yogyakarta, 2004
Musthofa Rembangy, "Pendidikan Islam Dalam Formasi Sosial Globalisasi (Sebuah Refleksi Kritis dan Pencarian Format)", dalam Imam Machali dan Musthofa (Ed.), Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi (Buah Pikiran Seputar: Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya), Presma UIN Sunan Kalijaga dan Ar-Ruzz, Yogyakarta, 2004
Nurcholis Madjid, "Menuju Masyarakat madani", dalam Jurnal Kebudayaan dan Peradaban Ulumul Qur'an, No. 2NH/1996
___ , Tuntutan Pengembangan Masyarakat Madani", KOMPAS, Edisi Rabu 28 Juni 2000
Omar Muhammad AI-Thoumy AI-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.) Hasan Langgulung dan AS Broto, Bulan Bintang, Jakarta, 1979
Pius A Partanto dan M. Dahlan AI-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Arkola, Surabaya, 1994
Syaikh Mahmud Syalthut, Islam Sebagai Aqidal1 dan Syarial1, (Terj.) Bustami A Gani dan Hamdani Ali, Bulan Bintang, Jakarta, 1975
Sufyanto, Masyarakat Tamaddun: Krtitk Hermeneutis Masyarakat Madani Nurcholis Madjid, Pustaka Pelajar dan LP2IF, Yogyakarta, 2001
Sugito, "Demokratisasi Pendidikan: Sebuah Agenda Reformasi Pendidikan", dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Edisi Khusus Dies No.2/XVIII/1999
Suryadi, "Demokratisasi Pendidikan Demokrasi", Mimbar Pendidikan, Jurnal Pendidikan, No. 01/XVIII/1999
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset /, Gajah Mada Press, Yogyakarta, 1988
Suwardi, Demokratisasi Pendidikan Dalam Pengajaran Pragmatik Sastra Sebagai Wahana Penciptaan Masyarakat Madani", dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Edisi Khusus Dies, No. 2/XVIII/1999
Syaikh Mahmud Syalthut, Islam Sebagai Aqidah dan Syariah, (Terj.) Bustami A Gani dan Hamdani Ali, Bulan Bintang, Jakarta, 1975
Taufik Abdullah, "Pengantar", dalam M. Dawam Rahardjo, Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah, dan Perubahan Sosial, LP3S, Jakarta, I999
Tim Dosen IAIN Sunan Ampel Malang, Dasar-Dasar Kependidikan Islam (Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan Islam), Karya Abditama, Surabaya, 1996
Tim ICCE UIN Hidayahtullah, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Prenada Media, Jakarta 2000
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, I 989
Yusuf al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Bana, (Terj.) Bustami A Gani dan Zainal Abidin Akhmad, Bulan Bintang, Jakarta,I980)
Zakiyah Darajat, dkk, Jlmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1992 \
Ziaudin Sardar, Masa De pan Peradaban Muslim, Bina Ilmu, Surabaya, I 985
PIAGAM MADINAH
Bismil/ahirrahmanirrahim
1. Ini adalah naskah perjanjian dari Muhammad, Nabi dan Rasul Allah,
mewakili pihak kaum Muslimin yang terdiri dari warga Quraisy dan
warga Y astrib serta para pengikutnya yaitu mereka yang beriman dan
ikut serta berjuang bersama mereka.
2. Kaum Muslimin adalah umat yang bersatu utuh, merek hidup
berdampingan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang lain.
3. Kelompok Muhajirin yang berasal dari warga Quraisy, dengan tetap
memegang teguh prinsip aqidah, mereka bahu membahu membayar
denda yang perlu dibayar. Mereka membayar denda tebusan bagi
pembebasan anggota yang ditawan.
4. Bani 'Auf dengan tetap memegang teguh prinsip aqtda.h, mereka bahu
membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok dengan
baik dan adil membayar tebusan bagi pembebasan warganya yang
ditawan.
5. Bani Al-Haris (dari warga Al-Khazraj) dengan teguh memgang
aqidah, mereka bahu membahu membayar denda pertama mereka.
Setiap kelompok membayar dengan baik dan adil tebusan bagi
pembebasan warganya yang ditawan.
6. Bani Sa'idah dengan teguh memegang prinsip aqidah, mereka bahu
membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok
membayar denda dengan baik dan adil tebusan bagi pembebasan
warganya yang tertawan.
7. Bani Jusyam dengan teguh memegang prinsip aqidah, mereka bahu
membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok dengan
baik dan adil membayar tebusan bagi pembebasan warganya yang
tertawan.
8. Bani An-Najjar dengan teguh memegang prinsip aqidah, mereka bahu
membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok
membayar dengan baik dan adil tebusan bagi pembebasan warga yang
tertawan.
9. Bani 'Amr bin 'Auf dengan teguh memegang prinsip aqidah, mereka
bahu membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok
membayar dengan baik dan adil tebusan bagi pembebasan warganya
yang tertawan.
10. Bani An-Nabit dengan teguh memegang prinsip aqidah, mereka bahu
membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok
membayar dengan baik dan adil tebusan bagi pembebasan warganya
yang tertawan.
11. Bani Al-Aus dengan teguh memegang prinsip aqidah, mereka bahu
membahu membayar denda pertama mereka. Setiap kelompok
membayar denga baik dan adil tebusan bagi pembebasan warganya
yang tertawan.
12. (a) Kaum Muslimin tidak membiarkan seseorang keluarga. Mereka
memberi bantuan dengan baik untuk keperluan membayar tebusan
atau denda. (b) Seorang Muslim tidak akan bertindak tidak senonoh
terhadap sekutu (tuan atau hamba sahaya) Muslim yang lain.
13. Kaum Muslimin yang taat (bertakwa) memiliki wewenang
sepenuhnya untuk mengambil tindakan terhadap seorang Muslim yang
menyimpang dari kebenaran atau berusaha menyebarkan dosa,
permusuhan dan kerusakan di kalangan kaum Muslimin. Kaum
Muslimin berwenang untuk bertindak terhadap yang bersangkutan
sungguhpun ia anak Muslim sendiri.
14. Seorang Muslim tidak diperbolehkan membunuh orang Muslim lain
untuk kepentingan orang kafir, dan tidak diperbolehkan pula
menolong orang kafir yang merugikan orang Muslim.
15. Jaminan (perlindungan) Allah hanya satu. Allah berada di pihak
mereka yang Iemah dalam menghadapi yang kuat. Seorang Muslim,
dalam pergaulannya dengan pihak lain, adalah pelindung bagi orang
Muslim yang lain.
16. Kaum Yahudi yang mengikuti kami akan memperoleh pertolongan
dan hak persamaan serta akan terhindar dari perbuatan aniaya dan
perbuatan makar yang merugikan.
17. Perdamaian bagi kaum Muslimin adalah satu. Seorang Muslim tidak
akan mengadakan perdamaian dengan pihak Iuar Muslim dalam
peijuangannya menegakkan agama Allah kecuali atas dasar persamaan
dan keadilan.
18. Keikutsertaan wanita dalam berperang dengan kami dilakukan secara
bergiliran .
19. Seorang Muslim, dalam rangka menegakkan agama Allah, menjadi
pelindung bagi Muslim yang lain disaat menghadapi hal-hal yang
mengancam keselamatan jiwanya.
20. (a) Kaum Muslimin yang taat berada dalam petunjuk yang paling baik
dan benar. (b) Seorang Musyrik tidak diperbolehkan mencegahnya
untuk berbuat sesuatu yang merugikan seorang Muslim.
21. Seorang yang ternyata berdasarkan bukti-bukti yangjelas membunuh
seorang Muslim, wajib dikisas (dibunuh), kecuali bila wali terbunuh
memaafkannya. Dan semua kaum Muslimin mengindahkan pendapat
wali terbunuh. Mereka tidak diperkenalkan mengambil keputusan
kecuali dengan mengindahkan pendapatnya.
22. Setiap Muslim yang telah mengakui peijanjian yang tercantum dalam
naskah peijanjian ini dan ia beriman kepada Allah dan Hari Kiamat,
tidak diperkenankan membela atau melindungi pelaku kejahatan
(kriminal), dan barang siapa yang membela atau melindungi orang
tersebut, maka ia akan mendapat laknat dan murka Allah pada hari
kiamat. Mereka tidak akan mendapat pertolongan dan tebusannya
dianggap tidak sah.
23. Bila kami sekalian berbeda pendapat dalam suatu hal, hendaklah
perkaranya diserahkan kepada (ketentuan) Allah dan Muhammad.
24. Kedua Pihak: Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi bekeijasama dalam
menanggung pembiayaan di kala mereka melakukan perang bersama.
25. Sebagai satu kelompok, Yahudi Bani 'Auf hidup berdampingan
dengan kaum Muslimin. Kedua pihak memiliki agama masing
masing. Bila di antara mereka ada yang melakukan aniaya dan dosa
dalam hubungan ini, maka akibatnya akan ditanggung oleh diri dan
warganya sendiri.
26. Bagi Kaum Yahudi Bani An-Najjar berlaku ketentuan sebagaimana
_yang berlaku bagi kaum Y ahudi Bani 'Auf
27. Bagi kaum Yahudi Bani Al-Harits berlaku ketentuan sebagaimana
yang berlaku bagi kaum Y ahudi Bani 'Auf
28. Bagi Kaum Y ahudi Bani Saidah berlaku ketentuan sebagaimana yang
berlaku bagi kaum Y ahudi Bani 'Auf.
29. Bagi kaum Yahudi Bani Jusyam berlak:u ketentuan sebagaimana yang
berlaku bagi kaum Y ahudi Bani 'Auf.
30. Bagi kaum Yahudi Bani Al-Aus berlaku ketentuan sebagaimana yang
berlaku bagi kaum Y ahudi Bani 'Auf.
31. Bagi kaum Yahudi Bani Tsa'labah berlaku ketentuan sebagaimana
yang berlaku bagi kaum Yahudi Bani 'Auf. Barang siapa yang
melakukan aniaya atau dosa dalam hubungan ini maka akibatnya akan
ditanggung oleh diri sendiri dan warganya sendiri.
32. Bagi Warga Jafuah, sebagai anggota warga Bani Tsa'labah berlaku
ketentuan sebagaimana yang berlaku bagi bani Tsa'labah.
33. Bagi Bani Syuthaibah berlaku ketentuan sebagaimana yang berlaku
bagi kaum Y ahudi Bani • Auf. Dan bahwa kebajikan itu berbeda
dengan perbuatan dosa.
34. Sekutu (hamba sahaya) Bani Tsa'labah tidak berbeda dengan Bani
Tsa'labah itu sendiri.
35. Kelompok-kelompok keturunan Yahudi tidak berbeda dengan Yahudi
itu sendiri.
36. Tidak dibenarkan seseorang menyatakan keluar ~ari kelompok kecuali
mendapat izin dari Muhammad. Tidak diperbolehkan melukai
(membalas) orang lain yang melebihi kadar perbuatan jahat yang telah
diperbuatnya. Barang siapa yang membunuh orang lain sama dengan
membunuh diri dan keluarganya sendiri, terkecuali bila orang itu
melak~an aniaya. Sesungguhnya Allah memperhatikan ketentuan
yang paling baik dalam hal ini.
37. Kaum Yahudi dan kaum Muslimin membiayai pihaknya masing
masing. Kedua belah pihak akan membela dengan yang lain dalam
menghadapi pihak yang memerangi kelompok-kelompok masyarakat
yang menyetujui piagam perjanjian ini. Kedua belah pihak juga saling
memberikan saran dan nasihat dalam kebaikan, tidak dalam perbuatan
do sa.
38. Seseorang tidak dipandang berdosa karena dosa sekutunya, dan orang
yang teraniaya akan mendapat pembelaan.
39. Daerah-daerah Yastrib terlarang perlu dilindungi dari setiap ancaman
untuk kepentingan penduduknya.
40. Tetangga itu seperti halnya diri sendiri, selama tidak merugikan dan
tidak berbuat dosa.
41. Sesuatu kehormatan tidak dilindungi kecuali atas izin yang berhak
atas kehormatan itu.
42. Sesuatu peristiwa atau perselisihan yang terjadi antara pihak-pihak
yang menyetujui piagam ini dan dikhawatirkan akan membahayakan
kehidupan bersama harus diselesaikan atas ajaran Allah dan
Muhammad sebagai utusan-Nya. Allah akan memperhatikan isi
peiJanJian yang paling dapat memnberikan perlindungan dan
kebajikan.
43. Dalam hubungan ini warga yang berasal dari Quraisy dan warga iain
yang mendukungnya tidak akan mendapat pembelaan.
44. Semua warga akan sating bahu membahu dalam menghadapi pihak
lain yang melancarkan serangan terhadap Yasthrib.
45. (a) Bila mereka (menyerang) diajak untuk berdamai dan memenuhi
ajakan itu serta melaksanakan perdamaian tersebut maka perdamaian
tersebut dianggap sah. Bila mereka mengajak berdamai seperti itu,
maka kaum Muslimin wajib memenuhi ajakan serta melaksanakan
perdamaian tersebut, selama serangan yang dilakukan tidak
menyangkut masalah agama. (b) Setiap orang wajib melaksanakan
(kewajiban) masing-masing sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
46. Kaum Yahudi Aus, sekutu (hamba sahaya) dan dirinya masing-masing
memiliki hak sebagaimana kelompok-kelompok lainnya yang
menyetujui perjanjian ini, dengan perlakuait yang baik dan sesuai
dengan semestinya dari kelompok-kelompok tersebut. Sesungguhnya
kebajikan itu berbeda dengan perbuatan dosa. Setiap orang hams
bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang dilakukannya. Dan
Allah memperhatikan isi perjanjian yang paling murni dan paling baik.
47. Surat peijanjian ini tidak mencegah (membela) orang yang berbuat
aniaya dan dosa. Setiap orang dijamin keamanannya, baik sedang
berada di Madinah maupun sedang berada di Iuar Madinah, kecuali
orang yang berbuat aniaya dan dosa. Allah pelindung orang yang
berbuat kebajikan dan menghindari keburukan.
Muhammad Rasulullah saw
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS TARBIYAH YOGYAKARTA
Jl. Laksda Adisucipto, Tip. (0274) 513056 Fax. 519734: E-mail: [email protected]
Yogyakarta Nomor: IN/KJ!K.I/PP.009/6)h0 I ~ooe; Lamp Hal : Persetujuan tentang Perubahan
Judul Skripsi
Kepada Yth.
Saudara : Rosnaeni Syahbuddin
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Dengan ini Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga setelah memperhatikan permohonan Saudara perihal seperti pada pokok surat ini dan juga memperhatikan alasan Saudara, dapat menyetujui permohonan Saudara merubah judul skripsi seperti berikut :
Judul semula : Konsepsi Pendidikan Islam Dalam Membangun Masyarakat Madani (Kajian Tujuan dan Materi)
Dirubah menjadi : Konsep Pendidikan Islam Dalam Membangun Masyarakat Madani (Kajian Tujuan dan Materi)
Demikian agar menjadikan maklum bagi semua pihak yang terkait.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Ketua Jumsan Kependidikan Islam(
...-1 ,. "" Drs. M. Jamroh Latief, M. Si NIP. 150223031
Tembusan:
1. Dosen Pembimbing 2. Pembantu Dekan I 3. Arsip
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKUL TAS TARBIYAH YOGYAKARTA
J/. Laksda Adisucipto, Tip. (0274) 513056 Fax. 519734: E-mail: [email protected]
Jogjakarta, 16-06-2005 Nomor : UIN/I/KJ/PP.009/ '){)(7o 12005 Lampi ran Perihal : Penunjukan Pembimbing Skripsi
Tembusan :
Assalamualaikum Wr. Wb
Kepada Yth. Bapak/Ibu Drs. Ahmad Arifi, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di JOGJAKARTA
Berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta dengan Ketua-ketua jurusan pada tanggal 15 Oktober 2002 perihal pengajuan proposal skripsi mahasiswa program SKS Tahun Akademik 1999/2000, Setelah proposal tersebut dapat disetujui fakultas, maka bapak/ibu ditetapkan sebagai pembimbing saudara:
Nama NIM Jurusan
: Rosnaeni Syahbuddin : 00470166 : Kependidikan Islam
Judul Skripsi : Konsepsi Pendidikan Islam dalam Membangun Masyarakat Madani (Kajian Tujuan dan Materi)
Demikian agar menjadi maklum dan dapat Bapak/Ibu laksanakan dengan sebaikbaiknya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua Jurusan Kependidikan Islam
Drs. M. Jamroh Latief, M.Si f NIP. 150223031
1. Bapak Ketua Jurusan KI 2. Bina Riset Skripsi 3. Mahasiswa yang bersangk:utan 4. Arsip
Fakultas Jumsan Pembimbing
No Bulan
(1) (2)
1. Agustus
2. September
3. September
4. Oktober
5. Oktober
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
: Tarbiyah : Kependidikan Islam : Drs. Ahmad Arifi M, Ag
MingguKe Materi Bimbingan
(3) (4)
Kedua Perbaikan proposal
Pertama Bab I dan Bab II
Ketiga Bab III & IV
Pertama BabY
Ketiga ACC
Nama NIM Judul
: Rosnaeni Syahbuddin : 00470166 : Konsep Pendidikan Islam Dalam Membangun MasyarakatMadani (Kajian Tujuan dan Materi)
T. T. Pembimbing
(5)
~~
ci&:~ rry~
~~,-
Y ogyakarta,
Pembimbing ...;;:::- -·-w ~) /~ __.,-;::. ___ r_
T. T. Mahasiswa ~ ----
(6) ---·-----?-~
___ g __________ ~=--~ ~AAl I
---------
~~----~-
Drs. Ahmad Arifi M, Ag NIP.: 150 253 888
CURRICULUM VITAE
Nama : Rosnaeni Syahbuddin Al-Banjar
Tempat Tanggal Lahir: Tidore, 08 Januari 1983
Alamat
a. Kost
b. Asal
NamaOrtu
Ayah
Ibu
Pendidikan
SD
SMPIMTs
SMA/MA
Perguruan Tinggi
: Jln. Colombo CT VI/64 A Samirono Depok Sleman
Yogyakarta
: Ling. II Rt. 005/Rw.03 Kelurahan Tomalou Kec.
Tidore Selatan
: Hasanuddin Syahbuddin
: Siti Husain
: SD Negeri 1 Tomalou-Tidore (1988-1994)
: Pondok Pesantren Kharisul Khairat Bumi Hijrah
( 1994-1997)
: Pondok Pesantren Kharisul Khairat Bumi Hijrah
(1997-2000)
: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta(angkatan 2000)
,.