konsep pengelolaan keuangan fktp yang bekerja...
TRANSCRIPT
KONSEP PENGELOLAAN KEUANGAN FKTP
YANG BEKERJA DAN YANG TIDAK BEKERJA
SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN
Oleh :
Rachmat Suyanto, Drs. MARS.
Disampaikan pada : Seminar Pendirian & Pengelolaan Klinik
21-22 Juli 2018, RS Pendidikan Unpad
Jln. Prof. Eyckman No.38 Bandung
PENGELOMPOKAN FASILITAS KESEHATAN 1. FKTP meliputi :
a. Puskesmas ;
b. Praktik dokter;
c. Praktik dokter gigi;
d. Praktik dokter layanan primer;
e. Klinik pratama;
f. Rumah sakit kelas D pratama
2. FKTL meliputi :
a. Klinik Utama
b. Rumah Sakit Khusus
c. Rumah Sakit Umum
TARIF PELAYANAN KESEHATAN
PEMBAYARAK KE PPK
DIBELAKANG
(Contoh FFS)
TARIF
TARIF
RETROSPECTIVE
TARIF
PROSPECTIVE
PEMBAYARAN KE PPK
DIMUKA
(Contoh Kapitasi, paket,
anggara)
PEMBAYARAKE PPK DI
BELAKANG
(Contoh INA-CBGs)
TARIF PROSPECTIVE DAN RETROSPECTIVE
Tarif Prospective : Sistem pembayaran kpd PPK yg
besarannya sudah ditetapkan sebelum suatu pelayanan
medik diberikan, tanpa melihat tidakan medik dan lamanya
perawatan yang dilakukan. Contohnya : ( Indonesia- Case
Base Groups (INA-CBGs dan kapitasi)
Tarif Retrospective : Sistem pembayaran Kpd PPK yg
besarannya ditetapkan sesudah suatu pelayanan medik
diberikan, berdasarkan jumlah dan jenis pelayanan yang
diberikan. Contohnya tarif Fee For Service (FFS)
Prepayment System :
1. Sistem Kapitasi
Membayar PPK dimuka berdasarkan per anggota perbulan, untuk mengatasi semua
biaya institusi untuk melayani populasi .
Sistem kapitasi adalah suatu sistem pembayaran dg sejumlah uang yg merupakan
pertanggungjawaban pelayanan kes yg diterima secara tetap dan periodik sesuai dg
jumlah atau cakupan pasien.
3. Sistem Paket
Sistem paket yaitu sistem pembayaran di muka, berdasarkan paket pelayanan kes yg
dipertanggungkan tanpa melihat jenis penyakit yg diderita oleh pasien dan atas
kesepakatan harga antara Bapel dengan PPK.
3. Sistem anggaran
Sistem anggaran yaitu sistem pembayaran di muka dg besaran uang sesuai dg yg
diajukan oleh PPK.
Keberhasilan Bapel sangat tergantung dari kemampuan perencanaan PPK serta
kejelian dari perhitungan sendiri (owner estimate) dari Bapel sehingga kedua belah
pihak sama-sama diuntungkan.
f.
Reimbursment System :
Pembayaran oleh pembayar (payer) kepada penyelenggara pelayanan kesehatan (PPK)
dilakukan setelah selesai proses pelayanan kesehatan pasien (contohnya INA-CBGs,
FFS).
Ada proses yang harus dilalui :
1. Proses pelayanan kesehatan pasien oleh PPK dinyatakan selesai
2. PPK menghitung/menetapkan jumlah klaim dan dokumen pendukungnya
3. PPK melakukan klaim kepada payer
4. Payer melakukan verifikasi ( konfirmasi bila diperlukan)
5. Payer menetapkan jumlah klaim yang disetujui (mungkin sama dg jumlah
klaim atau lebih kecil karena ada faktor koreksi).
6. Payer melakukan pembayaran
AKSES MASYARAKAT KE FAS-KES (PERSPEKTIF KEUANGAN )
1. Pelayanan Kesehatan dg Asuransi
a. Pola Tripartied : Pelayanan
Premi Bayar Klaim
b. Pola Bipartied : Pelayanan
Premi
2. Yankes Tanpa Asuransi
Pelayanan
Biaya pelayanan (FFS)
PesertaPPK
Bapel
Peserta
PPK
Bapel
Peserta PPK
POLA TRIPARTIED DG KAPITASI
(Asumsi Pelayanan PPK seluruhnya dikontrak dg kapitasi)
Pelayanan
Premi pembayaran Klaim
Pelayanan
Premi Kapitasi
Peserta PPK
BapelPrinsip
Asuransi
Peserta
PPK
Bapel
Prinsip
Asuransi
PRINSIP DASAR ASURANSI
Jika akses masyarakat ke Faskes dg asuransi, maka berlaku
prinsip dasar asuransi antara lain :
a. Risiko (risk)
Risiko (risk) adalah peristiwa yg tidak pasti (uncertainty) yg berpotensi
menimbulkan kerugian finansial.
Mendorong upaya melaui UKP yaitu promotif dan preventif, dan
pengendalian moral hazard dan fraud.
b. Hukum Jumlah bilangan besar ( Law of large numbers)
Artinya pola kejadian tidak dapat diprediksi pd populasi kecil, ttp dpt
diprediksi pd populasi besar. Agar risiko dpt disebarkan secara luas dan
direduksi dg efektif, maka asuransi membutuhkan jumlah perserta yg
banyak. Dg kata lain makin banyak jumlah peserta, makin besar risiko
kerugian yg dpt direduksi.
Cara ini dg : Pergeseran risiko (risk shifting) melalui Perangkuman
risiko (pooling risk) dan penyebaran risiko (spreading risk)
PENGELOLAAN KEUANGAN PPK
MENURUT TAHAPAN FUNGSI
Pengelolaan keuangan secara garis besar ada 3 fase :
1. Fase Planning (P)
Fase ini melakukan penyusunan program baik Jk pangang
maupun jk. Pendek. Hasil analisis terlihat pendapatan, biaya, arus
kas dan posisi keuangan PPK.
2. Fese implementaion (I)
Fase ini terkait dg mendapatkan dan memanfaatkan sumber dana
kas dan sumber dana lainnya kemudian penggunaannya secara
efektif dan efisien.
3. Fase Evaluation (E)
Pertanggungjawaban & pelaporan
Karena luasnya raung lingkup pengelolaan keuangan PPK dan
adanya keterbatasan waktu, maka pembahasannya dibatasi pd
fase implentasi (pelaksanaan )
TUJUAN PPK
(Perspektif Keuangan )
Tujuan utama PPK tidak lain adalah kesinambungan (kontinuitas)
pelayanan kesehatan kpd masy.
Untuk kontinuitas tsb. diperlukan jumlah dana yg diperlukan (Total
Financial Requirements/TFR) untuk operasional dan
pengembangan serta kesejahteraan pemilik.
Artinya PPK dlm operasinya harus memperoleh laba usaha.
PPK yang dikontrak dg sistem kapitasi :
a. Pendapatan (revenue) = tetap
b. Biaya (expenses) = bervariasi
PPK yg Non Kapitasi (FFS)
a. Pendapatan (revenue) = bervariasi
b. Biaya (expenses) = bervariasi
PELAYANAN
P I U -
TANG
UPAH BIAYA
ADMI-NISTRASI
+ BIAYA
LAINNYA
AKTIVA
TETAP
(Neto)
PEMILIKK A SHUTANG
BAHAN
MENTAH
AMHP
/BMHP
depresiasi
1
2
3
4
c
ab
5
ed
Aliran kas
KETERANGAN CASH FLOW
ALIRAN KAS KETERANGAN
ARUS KAS MASUK
1. Penerimaan kas dari Pelayanan secara tunai
2. Penerimaan kas dari pelayanan secara piutang
3. Penerimaan kas dari hasil penjualan aset tetap
4. Penerimaan kas dari pinjaman
5. Penerimaan kas dari pemilik
-
-
-
-
-
ARUS KAS KELUAR
a. Pengeluaran kas untuk biaya SDM & lainnya
b. Pengeluaran kas untuk belanja AMHP/BMHP
c. Pengeluaran kas untuk membeli aset tetap
d. Pengeluaran kas untuk membayar utang
e. Pengeluaran kas untuk pemilik
Catatan : Arus kas masuk dari payer diterima
diawal sejumlah tertentu.
ya
ya
ya
-
-
KETERANGAN CASH FLOW
ALIRAN KAS Kapitasi Non
Kapitasi
ARUS KAS MASUK
1. Penerimaan kas dari Pelayanan secara tunai
2. Penerimaan kas dari pelayanan secara piutang
3. Penerimaan kas dari hasil penjualan aset tetap
4. Penerimaan kas dari pinjaman
5. Penerimaan kas dari pemilik
-
-
-/+
-
-
+
+
-/+
+
-
ARUS KAS KELUAR
a. Pengeluaran kas untuk biaya SDM & lainnya
b. Pengeluaran kas untuk belanja AMHP/BMHP
c. Pengeluaran kas untuk membeli aset tetap
d. Pengeluaran kas untuk membayar utang
e. Pengeluaran kas untuk pemilik
+
+
-/+
-
-
+
+
-/+
+
-
PENGAKUAN DANA KAPITASI
(MENURUT AKUNTANSI)
Dana kapitasi yg dierima di muka dlm jumlah tertentu dpt dikategorikan sbg utang
jk pendek atau sumber pembiayaan jk pendek spontan seperti halnya utang
usaha, kewajiban yg masih hrs dibayar dan pendapatan yg diterima dimuka
(contoh uang muka pasien, dana kapitasi).
Pencatatan : a. Kas = debet
b. Utang = Kredit
Dana kapitasi tsb diakui sbg pendapatan (revenue) PPK setelah selesai periode
pelayanan (akhir bulan) atau dilakukan perhitungannya setiap selesai pelayanan
(setiap pasien).
Pencatatan : a. Utang = Debet
b. Pendapatan = Kredit
PENGAKUAN NON KAPITASI (FFS)
(MENURUT AKUNTANSI)
Pendapatan hasil pelayanan kesehatan diterima secara tunai atau melalui piutang
setelah proses pelayanan dinyatakan selesai.
Diterima tunai
Pencatatan : a. Kas = debet
b. Pendapatan (revenue) = Kredit
Melalui piutang :
Pencatatan : a. Piutang = Debet
b. Pendapatan = Kredit
Setelah piutang dibayar oleh payer :
a. Kas = Debet
b. Piutang = Kredit
MANAJEMEN MODAL KERJA
DANA KAPITASI
Silkus Modal Kerja
Pengelolaan Kas
Pengelolaan Persediaan
Kas
Persediaan
Pelayanan
Piutang
Bapel
MANAJEMEN MODAL KERJA
NON KAPITASI (FFS)
Silkus Modal Kerja
Pengelolaan Kas
Pengelolaan Piutang
Pengelolaan Persediaan
Kas
Persediaan
Pelayanan
Piutang
Bapel
ARUS KAS DAN SALDO KAS
(Kapitasi)
Awal bulan s.d Akhir bulan akan terjadi saldo kas yang tinggi
ARUS KAS AWAL BULAN MENYEBAR AKHIR BULAN
A. PENERIMAAN
1. Dana kapitasi
2. Sewa2 (bila ada)
3. Apotik (bila ada)
4. Parkir (bila ada)
5. Bunga bank (giro)
v
v
v
V
v
B. PENGELUARAN
a. SDM
b. Daya (listrik, air, telepon)
c. Pemeliharaan
d. Bahan (Obat,AMHP,BMHP)
e. Adm & Umum
v
v
v
V
V
Saldo kas
UPAYA PPK DLM MENINGKATKAN REVENUE
Jumlah revenue = Jumlah peserta x kapitasi (per peserta)
Jumlah peserta dpt ditingkatkan melalui peningkatan mutu
pelayanan , agar peserta kapitasi merasa puas dan pd
gilirannya peserta akan loyal memanfaatkan fasilitas
kesehatan PPK.
Peningkatan jumlah peserta menjadi penting krn sejalan dg
Law of large numbers. Makin banyak jumlah peserta,
makin besar risiko kerugian yg dpt direduksi.
Pengelolaan Saldo Kas
Saldo kas terlalu tinggi akan meningkatkan likuiditas, ttp
rentabilitasnya rendah.
Saldo kas terlalu rendah akan kesulitas likuiditas, ttp
meningkatkan rentabilitas.
Jadi PPK harus menyediakan saldo kas yg cukup untuk
memenuhi kewajiban dan pengeluaran operasional,
kelebihannya digunakan untuk investasi kan (jangka pendek )
agar menghasilkan pendapatan.
Pengelolaan Belanja Bahan
Bahan hrs diadakan diawal bulan, dengan cara kredit atau
tunai.
Tersedianya dana kas tunai, maka PPK dpt kesempatan
mendapatkan diskon tunai. Artinya pembelian bahan dengan
tunai akan lebih murah dibandingkan dg cara kredit (utang
usaha).
Bagi PPK yg dana kas awalnya kurang cukup, maka untuk
pengadaan bahan dialkukan dg kredit , sehingga tdk
mengambil diskon tunai.
ARUS KAS DAN SALDO KAS
( Non Kapitasi)
ARUS KAS AWAL BULAN MENYEBAR AKHIR BULAN
A. PENERIMAAN
1. Pelayanan
2. Sewa2 (bila ada)
3. Apotik (bila ada)
4. Parkir (bila ada)
5. Bunga bank (giro)
v
v
v
V
v
B. PENGELUARAN
a. SDM
b. Daya (listrik, air, telepon)
c. Pemeliharaan
d. Bahan (Obat,AMHP,BMHP)
e. Adm & Umum
v
v
v
V
V
Saldo kas
Rujukan :
1. Rachmat Suyanto dkk. , 2018. Manajemen Keuangan Rumah Sakit
,Konsep dan Analisis . Bandung : PT. Refika Aditama.
2. Bhisma Murti, 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta
:Penerbit Kanisius.
TERIMA KASIH