konsep pengendalian mutu dan haccp

6
KONSEP PENGENDALIAN MUTU DAN HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) PADA PROSES PRODUKSI BIKA AMBON DI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) “LARIZO” Jl. Abdul Muis No. 11 C Surakarta, Jawa Tengah Oleh Liliany Anggita Poetri 1 Asri Nursiwi, S.TP., M.Sc 2 Dwi Ishartani, s:iP., M.Si 3 INTISARI Bika ambon merupakan produk unggulan kota Medan yang diolah secara tradisional. Kudapan ini memiliki ciri khusus yaitu tampak lubang-lubang kecil mirip sarang tawon pada permukaan kue dan setelah dipotong bagian dalamnya bersarang seperti sisir rambut. Bahan yang digunakan adalah tepung terigu, tapioka, telur, gula pasir, dan santan. Tujuan tugas akhir adalah untuk mengetahui proses pembuatan, mengevaluasi pengendalian mutu proses pembuatan, merancang konsep pengendalian mutu dan HACCP bika ambon di UKM “Larizo” Surakarta, Jawa Tengah. Metode yang dilakukan adalah wawancara, observasi, pengujian produk dan studi pustaka. Proses produksi bika ambon meliputi pencampuran bahan, perebusan, pendiaman santan, pengadukan manual, pendiaman I, pemisahan putih dari kuning telur, pengadukan dengan mixer, pencampuran dalam drum, pendiaman II, pencetakan, pengovenan, pendinginan dan pengemasan. Berdasarkan analisis uji serta dibandingkan dengan syarat mutu SNI 01-4864-1998 diperoleh hasil sesuai SNI yaitu kadar air 26,57 %, kadar lemak 14,95 %, kadar protein 5,76 %, kadar gula dalam sakarosa 16,55 %, serta Kapang dan Khamir 5,4x 10 2 . Berdasarkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bika ambon tidak terdapat CCP, sedangkan tahapan proses pembuatan bika ambon yang dianggap CCP adalah perebusan, pengovenan dan pendinginan. Konsep pengendalian mutu yang diterapkan adalah pengendalian

Upload: eko-cahyono

Post on 06-Sep-2015

90 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

KONSEP PENGENDALIAN MUTU DAN HACCP (HAZARD ANALYSISCRITICAL CONTROL POINT) PADA PROSES PRODUKSI BIKA AMBON DIUSAHA KECIL MENENGAH (UKM) LARIZOJl. Abdul Muis No. 11 C Surakarta, Jawa Tengah

OlehLiliany Anggita Poetri1Asri Nursiwi, S.TP., M.Sc2Dwi Ishartani, s:iP., M.Si3

INTISARI

Bika ambon merupakan produk unggulan kota Medan yang diolah secara tradisional. Kudapan ini memiliki ciri khusus yaitu tampak lubang-lubang kecil mirip sarang tawon pada permukaan kue dan setelah dipotong bagian dalamnya bersarang seperti sisir rambut. Bahan yang digunakan adalah tepung terigu, tapioka, telur, gula pasir, dan santan. Tujuan tugas akhir adalah untuk mengetahui proses pembuatan, mengevaluasi pengendalian mutu proses pembuatan, merancang konsep pengendalian mutu dan HACCP bika ambon di UKM Larizo Surakarta, Jawa Tengah. Metode yang dilakukan adalah wawancara, observasi, pengujian produk dan studi pustaka. Proses produksi bika ambon meliputi pencampuran bahan, perebusan, pendiaman santan, pengadukan manual, pendiaman I, pemisahan putih dari kuning telur, pengadukan dengan mixer, pencampuran dalam drum, pendiaman II, pencetakan, pengovenan, pendinginan dan pengemasan. Berdasarkan analisis uji serta dibandingkan dengan syarat mutu SNI 01-4864-1998 diperoleh hasil sesuai SNI yaitu kadar air 26,57 %, kadar lemak 14,95 %, kadar protein 5,76 %, kadar gula dalam sakarosa 16,55 %, serta Kapang dan Khamir 5,4x 102. Berdasarkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bika ambon tidak terdapat CCP, sedangkan tahapan proses pembuatan bika ambon yang dianggap CCP adalah perebusan, pengovenan dan pendinginan. Konsep pengendalian mutu yang diterapkan adalah pengendalian mutu bahan baku, tahapan proses produksi hingga sampai ke produk akhir agar dapat menghasilkan mutu dan keamanan bagi produk bika ambon hingga sampai ke tangan konsumen.

Kata Kunci : Bika Ambon, Proses Produksi, Pengendalian Mutu, HACCP1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan DIII Teknologi Hasil Pertanian UNS 2 Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Fakultas Pertanian UNS3 Dosen Penguji Tugas Akhir, Fakultas Pertanian UNS

ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN THE SUNAN HOTEL SOLO TERHADAPKEPUASAN PELANGGAN

SINTHA MARSHA DHIPIKAF3512083

Penelitian ini dilakukan di The Sunan Hotel Solo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang dilihat dari lima variabel dimensi karakteristik kualitas pelayanan yaitu: kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empathy (empati), bukti langsung (tangibles) terhadap kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa dalam penyelenggaran MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di The Sunan Hotel Solo.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode non probability sampling, selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara convenience sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey untuk mengumpulkan dan memperoleh data secara langsung melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang menyelenggarakan event dan konsumen yang mendatangi event yang berjumlah 2700 pengunjung selama 2 bulan. Besar sample dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 responden.Hasil penelitian menunjukan bahwa The Sunan Hotel Solo berkategori Baik. Dapat dijelaskan dari mayoritas pelanggan/konsumen The Sunan Hotel Solo puas dan memandang baik terhadap pelayanan yang diberikan dari 5 dimensi yang telah dijabarkan.Berdasarkan pembahasan dan simpulan penelitian yang telah dikemukakan, terdapat beberapa saran bagi perusahaan antara lain : (1) Untuk meningkatkan Fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kepuasan konsumen. (2) Perlu mendapatkan dukungan dari manajemen tingkat atas berupa peralatan dan pelatihan dalam meningkatkan keterampilan para karyawan. (3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada karyawan.

Kata Kunci: kualitas layanan dan kepuasan pelanggan

ABSTRAK

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN KECAP BAWANG DENGAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG NGAWI

Muthia Sarah DesanaF3512060

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan waktu bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi. Masalah yang dirumuskan yaitu berapa jumlah dan kapan bahan baku harus tersedia pada waktu yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Material Requirement Planning (MRP).Perhitungan persediaan hahan baku ini menggunakan metode MRP dengan menentukan jadwal induk produksi lalu dihitung dengan metode MRP untuk mengetahui perencanaan produksi dan kebutuhan bahan baku dalam tiap komponen, dan menentukan lead time. Komponen utama dari kecap bawang adalah kedelai, gula, garam, bawang putih serta rempah-rempah.Dalam metode MRP dengan melihat MPS (Material Production Schedule) dapat dilakukan perencanaan proses produksi dan kebutuhan bahan yang diperlukan setiap periode sehingga bahan baku kecap bawang pada Perusahaan Kecap Cap Bawang Ngawi tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat untuk kelancaran selama proses produksi. Untuk memproduksi 7000 botol maka dibutuhkan kedelai 24,5 kg; gula 989,8 kg: garam 49,7 kg; bawang putih 24,5 kg; rempah-rempah 11,9 kg; laos 9,799 kg: pekak sebesar 1,4 kg; kayu manis sebesar 0,49 kg: dan tutup botol sebanyak 6950 pcs.Peneliti mengajukan saran kepada perusahaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan agar perusahaan menerapkan metode MRP dalam jangka panjang untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dengan tepat waktu sehingga proses produksi dapat berjalan lancar sesuai kapasitas yang direncanakan. Serta penulis menyarakan agar perusahaan mengadakan pelatihan yang kaitannya dengan NIRP agar karyawan dapat menjalankan metode ini dengan baik.

Kata kunci: Material Requirement Planning, Master Production Schedule, Bill of Mterial, Perusahaan Kecap Cap Bawang.