kontribusi getah pinus ( pinus merkussi ) terhadap

76
KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN KAHU KECAMATAN BONTO CANI KABUPATEN BONE SKRIPSI ILHAM ARMAWAN 105950047714 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 28-May-2022

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN KAHU

KECAMATAN BONTO CANI KABUPATEN BONE

SKRIPSI

ILHAM ARMAWAN

105950047714

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

ii

KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN KAHU KECAMATAN BONTO CANI KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Oleh :

ILHAM ARMAWAN

105 95 00477 14

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi kehutanan

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 3: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP
Page 4: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP
Page 5: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ilham Armawan

NIM : 105950047714

Program Studi : Kehutanan

Judul : Kontribusi Getah Pinus Terhadap Pendapatan Petani Penyadap

Di Kelurahan Kahu Kecamatan Bonto Cani Kabupaten Bone

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar

merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Makassar, Januari 2021

Yang Membuat Pernyataan

Ilham Armawan 105950047714

Page 6: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

vi

@Hak Cipta milik Unismuh Makassar, tahun 2021

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh

Makassar.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

karya tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh

Makassar.

Page 7: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

vii

ABSTRAK

ILHAM ARMAWAN 105950047714. Konstribusi Getah Pinus Terhadap Pendapatan Petani Penyadap Di Kelurahan Kahu Kecamatan Bonto Cani Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan Dibawah bimbingan Hikmah Dan Hasanuddin Molo. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan pada bulan November – Januari 2019. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstribusi getah pinus terhadap pendapatan total petani penyedap di Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan penyadapan getah pinus sebanyak 30 orang, dengan metode sensus maka hasil penelitian menunjukkan total pendapatan penyadap getah pinus rata-rata sebesar Rp 74.004.000/KK/Tahun. Kontribusi dari penyadapan getah pinus sebesar 30,95%/KK/Tahun dari total penyadapan. Kata Kunci : Pendapatan, Getah Pinus, Kebutuhan, Penyadap, Produktifitas.

Page 8: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, karunia, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul

“KONTRIBUSI GETAH PINUS TERHADAP PENDAPATAN PETANI

KELURAHAN KAHU KECANATAN BONTO CANI KABUPATEN BONE”

Sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana S1. Salam dan salawat senantiasa

dilimpahkan oleh Allah SWT kapada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai

suri tauladan kepada kita semua. Penulis berharap apa yang dipaparkan dalam

Skripsi ini dapat memberikan informasi baru bagi kita semua. Dalam Penyusunan

Skripsi ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan

bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih khususnya kepada kedua

Orang Tua tercinta, ayah saya Ayah Burhanuddin dan ibu saya Sambulaeng yang

selama ini telah membantu peneliti dalam bentuk perhatian, kasih sayang,

semangat, serta doa yang tidak henti-hentinya, serta Saudara-saudari saya yang

senantiasa memberi dorongan baik moril maupun memotivasi penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas bantuan, motivasi, didikan dan

bimbingan yang diberikan kepada penulis selama ini, antara lain kepada yang

terhormat:

Page 9: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

ix

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Prof. Dr. H. Ambo Asse,

M.Ag.

2. Bapak H. Burhanuddin, S.Pi., MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Dr. Ibunda Husnah Latifah, S. Hut., M. Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Ir. Hikmah, S. Hut., M.Si. selaku Ketua Program Studi Kehutanan

Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus Dosen Pembimbing I.

5. Dr, Ir. Hasanuddin Molo, S. Hut., M.P., IPM selaku Pembimbing II Skripsi

yang telah memberikan bimbingan sistem penyusunan laporan, pengetahuan

dan motivasi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kehutanan serta staf Tata Usaha

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan ilmu selama di bangku perkuliahan.

7. Keluarga besar saya yang selalu mendukung, membantu, dan memotivasi

menyelesaikan skripsi.

8. Sahabat seperjuangan saya Sulfiana, Wahyu, Agung, Restu, Durratul dan

Iqbal yang selalu menemani dan memberi semangat dalam proses

penyelesaian tugas akhir ini serta teman-teman seperjuangan Angkatan 2014

yang selama ini menjalani suka dan duka bersama dalam menempuh

pendidikan di kampus Universitas Muhammadiyah.

Page 10: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

x

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, namun telah

banyak terlibat membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penyusunan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab

itu penulis hargai kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat

mendorong kesempurnaan Skripsi ini. Akhirnya, semoga Allah SWT

memberikan rahmat dan kemanfaatan yang banyak atas penulisan Skripsi ini dan

menjadikan kita hamba-Nya yang pandai mensyukuri nikmat-Nya Amin Ya

Rabbal’Alamin.

Makassar, 12 Januari 2021

Penyusun

Page 11: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

HALAMAN KOMISI PENGUJI .....................................................................iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI ........................................................v

HAK CIPTA ......................................................................................................vi

ABSTRAK .........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................2

1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................................3

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hutan .......................................................................................................4

2.2. Hutan Produksi Terbatas .........................................................................4

2.3. Kontribusi ................................................................................................5

2.4. Hutan Pinus .............................................................................................6

2.5. Penyadapan Getah Pinus .........................................................................7

2.6. Sistem Penyadapan..................................................................................9

2.7. Pinus ........................................................................................................9

2.8. Pendapatan ..............................................................................................10

2.9. Kerangka Pikir ........................................................................................13

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat ...................................................................................15

3.2. Alat dan Bahan .........................................................................................15

3.3. Populasi dan Sampel ................................................................................15

Page 12: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

xii

3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................15

3.5. Jenis Data ..................................................................................................16

3.6. Analisis Data ............................................................................................16

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

4.1. Keadaan Fisik Lokasi Penelitian ..............................................................18

4.2. Keadaan Ekonomi ....................................................................................19

4.3. Sarana dan Prasarana................................................................................20

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Responden Penyadap Getah Pinus ...........................................22

5.2. Potensi Getah Pinus..................................................................................27

5.3. Pendapatan Masyarakat ............................................................................28

5.4. Komponen Kebutuhan Rumah Tangga ....................................................32

5.5. Konstribusi Getah Pinus Terhadap Pendapatan Masyarakat ...................33

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ...............................................................................................36

6.2. Saran ..........................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Sarana dan Prasarana yang terdapat di Kecamatan Kahu .............. 21

2. Rata – Rata Usia responden Penyadap Getah Pinus ....................... 22

3. Pekerjaan Pokok Responden ........................................................... 23

4. Jumlah Tanggungan Responden ..................................................... 24

5. Tingkat Pendidikan Responden....................................................... 25

6. Jarak Ke Lokasi Sadapan ................................................................ 26

7. Banyaknya Pohon yang Disadap ..................................................... 27

8. Pendapatan Getah Pinus Pertahun ................................................... 29

9. Pendapatan Dari Pekerjaan Pokok .................................................. 30

10. Pendapatan Total Penyadap Getah Pinus ....................................... 31

11. Biaya Keseluruhan Kebutuhan Rumah Tangga ............................. 32

Page 14: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Kerangka Pikir ................................................................................ 14

2. Koakan Getah Pinus ........................................................................ 28

3. Wawancara dengan Responden....................................................... 57

4. Wawancara dengan Responden....................................................... 57

5. Hasil Getah yang Disadap ............................................................... 58

Page 15: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Kuisioner Penelitian ........................................................................ 39

2. Tabel Karakteristik Responden ....................................................... 43

3. Karakteristik Responden ................................................................. 44

4. Produksi Getah Pinus ...................................................................... 45

5. Hasil Penjualan Getah Pinus ........................................................... 46

6. Pendapatan Responden Dari Pekerjaan Pokok Per Tahun .............. 47

7. Jenis Pengeluaran Responden Per Tahun ........................................ 50

8. Pendapatan responden Responden Per Tahun................................. 55

9. Rekapitulasi Total Pendapatan Responden Per Tahun.................... 56

10. Dokumentasi ................................................................................... 57

Page 16: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan bermanfaat

baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat hutan secara langsung

adalah kayu, dan hasil hutan bukan kayu (HHBK), sedangkan manfaat tidak

langsung adalah pengatur tata air, dan jasa lingkungan.

Masyarakat biasanya memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yang ada pada

hutan produksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut FAO tahun 1995,

hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah segala bentuk produk dari ekstraksi dan

pemanfaatan sumber daya hutan baik tumbuhan, hewan dan jasa hutan selain

kayu. Dibandingkan dengan hasil hutan kayu, HHBK memiliki beberapa

karakteristik diantaranya adalah kontiunitas produk HHBK yang tergantung dari

kelestarian hutan. Pemanenan relatif tidak merusak lingkungan; produk dapat

langsung dikonsumsi; pengusahaan HHBK dapat diusahakan oleh rumah tangga;

dan investasi usaha lebih kecil dari pada bisnis kayu.

HHBK dikembangkan setelah kegiatan eksploitasi hasil hutan kayu

dengan segala dampaknya tidak mungkin lagi dilakukan. Perubahan orientasi

pemanfaatan hasil hutan kayu ke HHBK akan berpengaruh secara signifikan

dalam peningkatan pendapatan masyarakat disekitar hutan dan sebagai sumber

devisi negara. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jenis-jenisnya antara lain

berupa; rotan, madu, getah, buah, jamur, atau sarang burung wallet.

Pada mulanya penanaman pinus di lahan hutan, terutama jenis Pinus

merkusii Jungh et.de.Vries, bertujuan untuk mempercepat reboisasi dan

Page 17: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

2

rehabilitasi lahan kosong dalam kawasan hutan (Jariah, 1998). Secara teknis

penanaman, pemilihan ini cukup tepat karena pinus merupakan jenis pionir yang

mampu bertahan hidup dan pertumbuhannya sangat cepat (fast growing species)

dan mampu tumbuh pada kondisi sulit. Selain hasil kayu, pinus menghasilkan

getah untuk diolah menjadi gondorukem dan terpenting. Prospek ekonomi pinus

cukup baik karena pinus dapat dipergunakan sebagai bahan baku industri kayu

lapis, kertas, korek api, dan lain sebagainya.

Getah merupakan salah satu HHBK yang dapat di temukan di Kelurahan

Kahu, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone masyarakat memanfaatkan getah

pinus sebagai salah satu mata pencaharian yang berasal dari areal hutan produksi

terbatas. Badan Perhutan Sosial dan Kemitraan Lingkungan wilayah Sulawesi

Selatan memberikan hak kelola kepada kelompok tani untuk menyadap gitah

pinus seluas 1.000 ha.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti kontribusi getah

pinus terhadap pendapatan petani penyedap di Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto

Cani, Kabupaten Bone.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa besar konstribusi

getah pinus terhadap total pendapatan petani penyedap di Kelurahan Kahu

Kecamatan Bonto Cani Kabupaten Bone.

Page 18: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

3

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstribusi getah pinus terhadap

pendapatan total petani penyedap di Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto Cani,

Kabupaten Bone.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi, sebagai berikut :

1. Produktivitas getah pinus masyarakat pada sekitar kawasan hutan

2. Konstribusi pendapatan penyadapan yang diperoleh dari kegiatan

penyadapan getah pinus terhadap kebutuhan masyarakat penyedap

disekitaran hutan.

3. Untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan kawasan

4. Untuk memperoleh pengalaman

5. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti, masyarakat, serta penelitian berikutnya

Page 19: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hutan

Hutan merupakan suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuhan-

tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur

dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Undang-undang

No.41 Tahun 1999 tentang Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa

hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang di dominasi pepohonan

dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak

dapat di pisahkan dan dibagi beberapa jenis hutan.

Hutan memiliki dua manfaat yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak

langsung. Manfaat tidak langsung keberadaan hutan adalah sebagai pengatur iklim

mikro, pengatur tata air dan kesuburan tanah, serta sumber plasma nutfah yang

sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini dan di masa yang akan datang.

Sedangkan manfaat langsung hutan adalah sebagai penghasil kayu dan hasil hutan

bukan kayu (HHBK). (Asriadi, 2015).

2.2. Hutan Produksi Terbatas

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang tata cara

perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan, Hutan Produksi Terbatas (HPT)

adalah kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan

intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang

mempunyai jumlah nilai antara 125-174, di luar kawasan hutan lindung, hutan

suaka alam, hutan pelestarian alam, dan taman buru.

Page 20: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

5

Hutan produksi terbatas (HPT) merupakan hutan yang dialokasikan

untuk dieksploitasi kayunya dalam intensitas rendah. Penebangan kayu masih bisa

dilakukan dengan menggunakan metode tebang pilih. Hutan jenis ini umumnya

berada di wilayah yang memiliki lereng-lereng curam.

2.3. Kontribusi

Kontribusi berasal dari Bahasa Inggris yaitu contribute, contribution,

maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan.

Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi maupun tindakan. Hal yang

bersifat materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak

lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu

berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan

dampak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain. Sebagai contoh,

seseorang melakukan kerja bakti didaerah rumahnya demi menciptakan suasana

asri didaerah tempat ia tinggal sehingga memberikan dampak positif baik

penduduk maupun pendatang.

Kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha meningkatkan

efesiensi dan efektivitas hidupnya. Hal ini dilakukan dengan cara menajamkan

posisi perannya, sesuatu yang kemudian menjadi bidang spesialis, agar lebih tepat

sesuai dengan kompetensi. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bidang

yaitu peimikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial dan lainnya (Ahira,

2012).

Page 21: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

6

2.4. Hutan Pinus

Menurut Martawijaya et al. (2005), pinus dapat tumbuh pada tanah

jelek dan kurang subur, pada tanah berpasir dan tanah berbatu, tetapi tidak dapat

tumbuh dengan baik pada tanah becek. Jenis ini menghendaki iklim sampai agak

kering dengan tipe curah hujan A sampai C, pada ketinggian 200 – 1.700 meter

dari permukaan laut, kadang – kadang tumbuh dibawa 200 meter dan mendekati

daerah pantai (Aceh Utara).

Penyadapan pinus di Asia Tenggara menyebar di wilayah Bulma,

Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia (Sumatra), dan Filiphina (Pluzon

dan Mindoro) sedangkan di Indonesia, pinus tersebar di beberapa wilayah di

antaranya di pulau jawa (Aceh, Tapanuli, dan Kerinci), dan Sulawesi Selatan. Di

tengakan alam Sumatra (Aceh, Tapanuli, dan Kerinci), tidak satu bulan pun curah

hujan kurang dari 50 mm, artinya tidak dapat bulan kering. Suhu tahunan rata-

rata 19 – 28 CO. (Hidayat, 1999).

Pinus merupakan pohon besar, berbatang lurus, dan silindris. Tengakan

masak dapat mencapai 30 meter dengan diameter 60 – 80 cm. Tegakan tua dapat

mencapai tinggi 45 meter dengan diameter mencapai 140 cm. tajuk pohon muda

dapat berbentuk piramid, setelah tua lebih rata dan tersebar. Kulit pohon muda

abu – abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam satu ikatan, panjang 16 – 25

cm. pohon berumah satu, bunga berkelamin tunggal. Bunga jantan berbentuk

strobili, panjang 2 – 4 cm, terutama dibawah bagian tajuk (Hidayat 1999).

Page 22: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

7

2.5. Penyadapan Getah Pinus

Hasil Getah Pinus diambil dari pohon pinus melalui penyadapan,

tegakan pinus dapat disadap bila telah mencapai umur tertentu atau disebut masak

sadap, yakni mulai umur 11 tahun sampai 30 tahun atau kelas umur III sampai VI

(Purwandari, 2002). Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi produksi getah

pinus, antara lain :

1. Jenis Pohon

Produksi Getah berbeda menurut jenis, misalnya pinus caribea

menghasilkan getah lebih banyak dengan kerak yang menempel lebih sedikit dari

pada pinus palustril (Suharlan, Herbangung dan Riyadi 1980).

2. Diameter dan Tinggi Pohon

Bidang dasar atau diameter pohon, tinggi pohon, jarak antara pohon yang

berpengaruh terhadap produksi getah pinus merkussi. Bidang dasar mempunyai

peranan yang paling besar terhadap produksi getah pinus kemudian berturut turut

tinggi pohon dan jarak antara pohon (Suharlan et al. 1980).

3. Umur Tegakan

Purwandari (2002). Tengakan pinus merkussi yang berumur muda

menghasilkan perhektar lebih banyak dari pada yang berumur tua. Produktifitas

pinus menurun dengan semakin tuanya tengakan, hal ini sesuai dengan

berkurangnya jumlah pohon per hektar (N/ha) sebagai akibat tebang penjarangan

dalam rangka pemeliharan hutan.

Page 23: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

8

4. Kerapatan Pohon Per Hektar

Menurut Hadipoernomo (1981), kerapatan jumlah pohon per hektar pada

tengakan yang terlalu rapat akan ada banyak pohon yang hidup tertekan. Pohon

yang tertekan ini tidak akan mengeluarkan banyak getah, bahkan tidak sering

mengeluarkan getah sama sekali pada waktu disadap. Produksi getah tiap hektar

tegakan pinus merupakan hasil dari setiap pohon yang disadap yang terdapat di

kawasan tersebut.

5. Tinggi Tempat Tumbuh

Rochidayat dan Sukawi (1979) menyatakan bahwa tinggi tempat tumbuh

berpengaruh terhadap kelancaran getah. Hal ini terjadi dengan bertambah

tingginya tempat tumbuh pohon pinus dari permukaan laut, ada kecenderungan

suhu lebih sejuk yang mengakibatkan getah mudah membeku sehingga aliran

getah tertahan.

6. Teknik Penyadapn

Riyanto (1980) menyatakan dari hasil pengamatan bahwa penggunaan

perangsangan dengan HCI 2,5% maupun H2SO4 3,5% maupun meningkatkan

produksi getah, dimana HCI lebih nyata dengan memberikan 24%.

7. Jumlah koakan per pohon

Riyanto (1980) menyatakan bahwa dari hasil pengamatan Biro perencanaan

peru perhutani Unit 1 Jawa tengah (2005), jumlah koakan maksimal yang dapat

diterima sebagai berikut :

Page 24: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

9

Qmax = (3/4/D) / dm Dimana : Qmax : jumlah koakan maksimal per pohon D : diameter pohon (cm) Dm : Lebar koakan (10 cm)

2.6. Sistem Penyadapan

Ada tiga sistem penyadapan yang digunakan dalam menyadap getah

pinus 1. Sistem koakan (quaree sistem) 2. Sistem Bor 3. Sistem Amerika (ritser

sistem) Penyadap di Indonesia yang umum digunakan adalah sistem koakan.

Sistem koakan dilakukan, yang pertama dibersihkan kulit pohon kemudian dilukai

dengan alat petel atau kadukul sehingga terjadi koakan (Tapping face quarre) dan

mengalirkan getah kedalam mangkok (Tempurung Kelapa) yang disediakan

sebagai tempat penampung getah. Setiap tiga hari sekali koakan diperbarui.

Selanjutnya dijelaskan pula bahwa saluran getah yang dibuka akan

menutupi pada hari ketiga sehingga perlu pembaruan luka 3 – 5 mm diatas luka

yang lama, untuk itu luka sadapan maksimal satu tahun mencapai 60 cm ditambah

10 cm koakan permulaan. Untuk menghindari kualitas getah dan kualitas kayu,

Riyanto (1980) menambahkan bahwa penyadapan dengan sistem tersebut diatas

sebaiknya tidak lebih dari dua tahun dengan ketinggian maksimal 130 cm.

2.7. Pinus

Pinus merkussi merupakan satu – satunya jenis pinus yang tumbuh asli

di Indonesia Pinus merkussi termaksud dalam jenis pohon serba guna yang terus

menerus dikembangkan dan diperoleh penanamannya pada masa mendatang

untuk menghasilkan kayu, produksi getah dan konservasi lahan. Hampir semua

bagian pohonnya dapat dimanfaatkan, antara lain bagian batangnya dapat disadap

Page 25: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

10

diambil getahnya. Getah tersebut diproses lebih lanjut menjadi gondoruken dan

tenpentin. Gondoruken dapat digunakan sebagai bahan pembuat sabun, resin dan

cat. Tempenting digunakan untuk bahan industri parfum, obat – obatan dan

desinfektan. Hasil kayunya bermanfaat untuk konstruksi, korek api, pulp, dan

kertas serta panjang. Bagian kulitnya dapat dimanfaatkan sebgai bahan bakar dan

abunya digunakan untuk campuran pupuk, karena mengandung kalium (Dahlan

dan Hartoyo, 1997).

2.8. Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur

kesejahteraan seseorang atau masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat ini

mencerminkan kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Menurut Sukirno (2007),

pendapatan individu merupakan pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga

dalam perekonomian dan pembayaran atas penggunaan faktor – faktor produksi

yang dimilikinya dan dari sumber lain, menurut Sukirno (2007), pendapatan

adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya

selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.

Kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan berupa nilai uang

yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan.

Menurut Suroto (2007), Teori pendapatan adalah seluruh penerimaan

baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun

hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat

itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi

Page 26: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

11

kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan

penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak langsung.

Pendapatan terdiri atas upah, gaji, sewa, divenden, keuntungan dan

merupakan suatu arus yang diukur dalam jangka waktu tertentu misalnya :

seminggu, sebulan, setahun atau dalam jangka waktu yang lama. Arus pendapatan

tersebut muncul sebagai akibat dari adanya jasa produktif (productive service)

yang mengalir kearah yang berlawanan dengan aliran pendapatan yaitu jasa

produktif yang mengalir dari pihak masyarakat ke pihak bisnis yang berarti bahwa

pendapan harus didapatkan dari aktifitas produktif.

Menurut Sukirno (2007) pendapatn adalah jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik

harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Beberapa klarifikasi pendapatan

antara lain :

1) Pendapatan pribadi yaitu semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa

memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu negara.

2) Pendapatan disposobel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang

harus dibayarkan oleh para penerima penerima pendapatan disposobel.

3) Pendapatan nasional yaitu nilai seluruh barang – barang jadi dan jasa –

jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu tahun.

Menurut Sabri (2008) pendapatan disposobel adalah suatu jenis

penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan atau

Page 27: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

12

dikonsumsikan besarnya pendapatan disposobel yaitu pendapatan yang diterima

dikurangi dengan pajak langsung (pajak perseorangan) seperti pajak penghasilan.

Masalah pendapatan tidak hanya dilihat dari jumlahnya saja, tetapi

bagaimana distribusi pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Adapun faktor –

faktor yang mempengaruhi arah gejala distribusi pendapatan dan pengeluaran di

Indonesia : pertama penilain faktor produksi dalam hal ini faktor yang terpenting

adalah tanah. Kedua, perolehan pekerjaan yaitu bagi mereka yang tidak

mempunyai tanah yang cukup untuk memperoleh kesempatan kerja penuh.

Ketiga, laju produksi pedesaan, dalam hal ini faktor yang terpenting adalah

produksi pertanian dan arah gejala harga yang diberikan kepada produk tersebut.

Pendapatan per kapita dapat diartikan pula sebagai penerimaan yang di

peroleh rumah tangga yang dapat mereka belanjakan untuk konsumsi yaitu

dikeluarkan untuk pembelian barang konsumtif dan jasa – jasa yang dibutuhkan

rumha tangga bagi pemenuhan rumah mereka (Sumardi, 2005). Dalam hal ini

pendapatan per kapita diterminan potensi ekonomi yang penting selain luas negara

serta penduduk negara (Todaro, 2005).

Rendahnya pertumbuhan pendapatan per kapita disuatu negara berarti

juga mencerminkan rendahnya pertumbuhan GNP dan ini terjadi di negara –

negara yang sedang berkembang. Usaha – usaha untuk meningkatkan pendapatan

per kapita masyarakat, yaitu dengan cara menyediakan lapangan kerja yang

memadai, menggadakan program kerja berencana dan yang terakhir transfer

pemerintahan terhadapa golongan – golongan masyarakat yang berpendapatan

rendah. Dengan menggunakan pajak yang efektif untuk membiayai transfer

Page 28: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

13

tersebut sekaligus untuk mengurangi perbedaan kemakmuran anatara negara

anggota masyarakat.

Pengertian umum pendapatan adalah hasil pencarian usaha. Adapaun

sebagian masyarakat menyampaikan bahwa pendapatan usaha tani analisis

pendapatan perlu dilakukan agar dapat diketahui apakah kegiatan tersebut berhasil

atau tidak. Sedangkan analisi mengenai keuntungan atau pendapatan usaha tani

secara umum ada dua faktor yang perlu diketahui yaitu penerimaan atau

pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa analisis pendapatan masyarakat adalah suatu proses mengurai

dari suatu penghasilan seseorang atau kelompok masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan sehari – hari dan senagat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan

penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak langsung.

2.9. Kerangka Pikir

Hutan beserta hasilnya adalah salah satu sumber daya alam yang

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat

yang ada disekitaran hutan lindung memanfaatkan getah pinus dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Analisis pendapatan masyarakat dilakukan setelah nilai

ekonomi getah pinus dan kegiatan pendapatan penyedapan diketahui.

Page 29: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

14

Gambar 1. Kerangka Pikir

Pohon Pinus

Penyadap Getah Pinus

Pendapatan dari Getah Pinus

Konstribusi Getah Pinus Terhadap Pendapatn

Masyarakat

Pendapatan Total

Analisi Pendapatan

Pendapatan Luar

Hutan Produksi Terbatas

Page 30: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini direncanakan selama 2 bulan yang dimulai dari bulan

November – Januari 2019 di Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto Cani Kabupaten

Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Alat tulis

2. Kalkulator

3. Laptop

4. Kuesioner

5. Kamera.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani yang

diberikan hak mengelola hutan pinus dan menyadap berjumlah 30 orang.

Penentuan sampel dilakukan secara sensus di hutan produksi terbatas di

Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik Pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.

Page 31: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

16

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara menyusun

daftar pertanyaan yang harus dijawab responden.

3.5. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder.

1. Data primer berupa pendidikan responden, frekuensi penyadapan getah,

jumlah produksi getah, harga getah, jumlah koakan, pendapatan dari sektor

lain.

2. Data sekunder berupa keadaan umum lokasi penelitian yang diperoleh dari

data dinas kehutanan Kabupaten bone dan literatur lainnya.

3.6. Analisi Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif, dimana analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui beberapa

besar konstribusi getah pinus terhadap pendapatan petani penyadap di Kelurahan

Kahu, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone. Dengan rumus sebagai berikut :

1. Pendapatan total dari kegiatan penyadapan

TR = P x Q

Di mana :

TR : Total Revenue (Rp)

P : Harga Getah per Kg

Q : Jumlah Getah yang disadap

Page 32: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

17

2. Pendapatan penyadap diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan dari

kegiatan penyadap dengan pendapatn diluar sektor pendapatan.

Ytotal = Y1 + Y2

Dimana :

Ytotal : pendapatan total penyadap (Rp)

Y1 : Pendapatan dari kegiatan penyadap (Rp)

Y2 : Pendapatan dari kegiatan luar penyadap (Rp)

3. Kontribusi pendapatan dari kegiatan penyadap terhadap pendapatan

total.

PG = Pp / Y total x 100%

Di mana :

PG : Kontribusi pendapatan

Pp : Pendapatan getah

Y total : Pendapatan total

Page 33: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

IV. KONDISI UMUM LOKASI

4.1. Keadaan Fisik Lokasi Penelitian

1. Letak dan Luas Wilayah

Kelurahan Kahu Kecamatan Bonto Cani Kabupaten Bone merupakan

salah satu bagian dari Bone Selatan. Kelurahan ini terletak 5 Km dari ibu kota

kecamatan, dari ibu kota kabupaten 113 Km. Luas Desa Kelurahan Kahu 34.26

Km2 yang terdiri atas Dusun Maroangin, Dusun Ulubila, Dusun Kahu, dan Dusun

Tanjung.

Sebelah Utara : Desa Langi

Sebelah Timur : Kecamatan Bontocani

Sebelah Selatan : Desa Bana

Sebelah Barat : Desa Bulusirua

2. Topografi

Topografi kelurahan kahu berdasarkan elevasi (ketinggian dari

permukaan laut), kecamatan Bonto cani dan kelurahan kahu pada umunya

merupakan daerah pengunungan, yang terletak pada ketinggian 500 – 1000 mdpl.

Kemiringan tanah yang cukup curam yaitu berkisaran anatar 65% - 70% dan

bahkan mencapai diatas 80%.

3. Tipe Iklim

Wialayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang.

Kelembaban udara berkisar antara 95% - 99% dengan tempratur berkisar 260% –

340%. Pada periode April – September, bertiup angin timur yang membawa

hujan. Sebaliknya pada bulan Oktober-Maret bertiup Angin Barat, saat dimana

Page 34: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

19

mengalami musim kemarau di Kabupaten Bone. Selain kedua wilayah yang

terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu, Kecamatan

Bontocani dan kecamatan Libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan

sebagian lagi wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan di wilayah Bone

bervariasi, yaitu rata-rata < 1.750 mm; 1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan

2500 – 3000 mm.

Pada wilayah Kabupatan Bone terdapat juga pengunungan dan

pembuktian yang dari celah-celah terdapat aliran sungai. Di sekitanya terdapat

lembah yang cukup dalam. Kondisi sebagai yang berair pada musim hujan kurang

lebih 90 buah. Namun pada musim kemarau sebagian mengalami kekeringan,

kecuali sungai yang cukup besar, seperti sungai walenae, Cenrana, Palakka,

Jaling, Bulu-bulu, Salomekko, Tobunne dan Sebagai Lekoballo.

4. Jenis Tanah

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Bone terdiri dari tanah Aluvial,

Litosol, Regosol, Grumusol, Mediteran dan Renzina. Jenis tanah didominasi oleh

tanah Mediteran seluas 67,7% dari total wilaya, kemudian Renzina 9,59% dan

Litosol 9%.

4.2. Keadaan Sosial Ekonomi

1. Keadaan Ekonomi

Masyarakat kelurahan kahu secara manyoritas bersuku bugis bone dan

minoritas merupakan masyarakat pendatang dari luar kabupaten bone seperti

kabupaten sinjai, maros, gowa yang masih menjunjung tinggi rasa kegotong

royongan, dan nilai – nilai agama. 95% penduduk kelurahan kahu bermata

Page 35: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

20

pencarian, petani atau perkebunan baik dilahan sendiri ataupun tanah garapan

orang lain dengan sistem bagi hasil dan sisanya ada berternak hewan, wiraswasta

dan PNS.

2. Penduduk

Keberadaan penduduk di suatu daerah sangat penting karena penduduk

merupakan modal utama pembangunan. Penduduk berperan sebagai otak dan agen

pelaksana pembangunan. Dengan mengetahui kondisi kependudukan,

memungkinkan perencanaan pembangunan akan lebih tepat dan terarah.

Masyarakat kelurahan kahu secara manyoritas bersuku bugis bone dan minoritas

merupakan masyarakat pendatang dari luar kabupaten bone seperti kabupaten

sinjai, maros, gowa yang masih menjunjung tinggi rasa kegotong royongan, dan

nilai – nilai agama. 95% penduduk kelurahan kahu bermata pencarian, petani atau

perkebunan baik dilahan sendiri ataupun tanah garapan orang lain dengan sistem

bagi hasil dan sisanya ada berternak hewan, wiraswasta dan PNS.

Jumlah penduduk kelurahan kahu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu

kelahiran, kematian, dan imigrasi. Adapun luas wilanyahnya yaitu 34.26

dengan jumlah penduduk sebanyak 1.404 jiwa yang terdiri atas laki – laki

sebanyak 661 jiwa, perempuan sebanyak 703 jiwa sedangkan jumlah kepala

keluarga sebanyak 325 kepala keluarga.

4.3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dalam upaya

pembangunan dan pengembangan suatu daerah. Secara umum sarana dan

prasarana yang ada di Kecamatan Bontocani sudah memadai. Untuk sarana dan

Page 36: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

21

prasarana pendidikan sudah sangat memadai karena untuk jenjang pendidikan dari

SD sampai madrasah aliyah yang setara dengan SLTA sudah ada. Untuk sarana

dan prasarana Kesehatan juga sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari

sarana dan prasarana seperti puskesmas dan Poliklinik sudah tersedia. Fasilitas

peribadaan juga tersedia mesjid dan mushola. Adapun sarana dan prasarana yang

ada dapat dilihat dari tabel 1 berikut :

Tabel.1. Sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah

1. Sekolah TK -

2. Sekolah SD 2 unit

3. Sekolah Madrasah Tsanawiyah -

4. Sekolah Menengah Pertama 1 Unit

5. Sekolah Madrasah Aliyah -

6. Sekolah Menengah Atas 1 unit

6. Madrasah Ibtidayyah -

7. Sekolah Menengah Kejuruan -

8. Poliklinik 1 unit

9. Puskesmas 1 unit

10. Mesjid 4 unit

11. Mushola 2 unit

Sumber : Badan Pusat Statistik Bone, 2019.

Page 37: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Responden Penyadap Getah Pinus

5. Umur Responden

Umur responden adalah jangka waktu dalam tahun mulai dari tahun

kelahiran sampai pada saat penelitian ini dilaksanakan. Umur merupakan salah

satu identitas yang dapat mempengaruhi kemampuan kerja dan pola pikir

seseorang. Pada umumnya responden yang berumur muda mempunyai

kemampuan fisik yang lebih baik dan lebih mudah menerima inovasi atau ide-ide

yang baru dianjurkan dibanding dengan responden yang berumur tua.

Dari hasil penelitian diperoleh umur 30 responden berdasarkan usia

termuda adalah 27 tahun dan umur tertua adalah 65 tahun. Penggolongan umur

responden dapat dibagi 3 kelompok yaitu angkatan kerja muda dengan umur 15 –

34 tahun, angkatan kerja tua dengan umur 35 – 54 tahun dan usia non produktif

dengan umur diatas 54 tahun. Rata – rata Usia responden disajikan pada Tabel 2.

Tabel.3. Rata – rata Usia responden Penyadap Getah Pinus di Kelurahan kahu Kecamatan Bonto Cani No Selang Umur ( Tahun ) Jumlah Responden Persentasi (%)

1

2.

3.

4

5.

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

4

11

6

7

2

13,33

36,67

20,00

23,33

6,67

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Page 38: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

23

Berdasarkan tabel 2, rata – rata selang umur penyadap getah pinus yang

terbanyak adalah 31 – 40 tahun sebesar 36,67% sebanyak 11 orang dan yang

terendah 61 – 70 tahun yaitu sebesar 6,67% sebanyak 2 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah yang terbanyak menyadap merupakan umur

produktif.

Dengan banyaknya angkatan kerja usia produktif diharapkan usaha

Penyadap Getah Pinus dapat berlangsung dengan baik karena didukung oleh

faktor fisik yang masih kuat dan pola pikir yang cenderung lebih mudah

menerima ide-ide baru. Berbeda dengan usia lanjut yang terkadang masih

berpikiran sederhana dan konservatif dalam menerima inovasi atau ide-ide dari

luar bahkan masih mempertahankan tradisi yang sifatnya statis.

6. Pekerjaan Pokok Responden

Masyarakat di kelurahan Kahu Kecamatan Bonto cani memiliki

pekerjaan lain bukan hanya sebagai penyadap getah pinus. Namun mempunyai

pekerjaan Pokok lainnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel.4. Pekerjaan Pokok Penyadap

No Pekerjaan Responden Jumlah

Responden Presentase

1 Petani 19 63,33 2 Peternak - - 3 Petani dan Peternak 11 36,67 Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020

Berdasarkan tabel 3 pekerjaan pokok responden adalah petani dan

peternak, menyadap getah pinus merupakan pekerjaan sampiangan dari Penyadap

Getah. Dari tabel diatas menunjukan bahwa yang bekerja sebagai petani sebesar

Page 39: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

24

63,33% dengan jumlah responden 19 orang, sedangkan yang memiliki pekerjaan

ganda bertani dan beternak sebesar 36,67% dengan jumlah responden 11 orang.

7. Jumlah Tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan keluarga penyadap getah pinus berdasarkan hasil

wawancara di lapangan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel.5. Jumlah Tanggungan Responden Jumlah Tanggungan

Keluarga (orang)

Jumalah Responden

(orang)

Persentase

(%)

1

2

3

4

8

8

9

5

26,66

26,67

30

16,67

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020

Jumlah tanggungan keluarga penyadap getah pinus di Kelurahan kahu

Kecamatan Bonto cani Kabupaten Bone yang paling banyak adalah 3 orang

tanggungan keluarga dengan persentasi 30% dengan jumlah responden 9 orang.

8. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan adalah jangka waktu pendidikan formal yang

ditempuh oleh responden dalam satuan waktu. Tingkat pendidikan mempengaruhi

seseorang dalam mengenalisa suatu masalah, kemampuan daya nalar, dan mencari

solusi pemecahan masalah. Seseorang akan lebih cepat memberikan tanggapan

terhadap suatu masalah melalui kemampuan berpikir dengan berbekal pendidikan

yang memadai. Kategori tingkat pendidikan diklasifikasikan dalam tiga kategori,

yaitu pendidikan rendah jika tidak sekolah dan sekolah sampai SD, tingkat

Page 40: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

25

pendidikan sedang jika sekolah sampai SMP dan SMA, tingkat pendidikan tinggi

jika pendidikannya sampai Perguruan Tinggi (PT). Tingkat pendidikan responden

penyadap getah pinus di Kelurahan Kahu Kecamatan Bonto cani Kabupaten Bone

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel.6. Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden

(orang) Persentase (%)

1.

2.

3.

Rendah (Tidak Sekolah–SD)

SMP

SMA

17

11

2

56,6

36,6

6,6

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020

Tabel 5 menunjukan terlihat bahwa tingkat pendidikan penyadap getah

pinus di Kelurahan Kahu Kecamatan Bonto Cani Kabupaten Bone sebagian besar

hanya pada sekolah dasar (SD) sebesar 56,6% dengan jumlah responden 17 orang.

Sedangkan msyarakat yang jenjang pendidikannya sampai dengan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) sebesar 36,6% dengan jumlah responden 11 orang dan

yang sampai pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya sebesar 6,6%

dengan jumlah responden 2 orang. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan

penyadap getah pinus cukup rendah.

Rendahnya tingkat pendidikan tersebut disebabkan pada umumnya

responden tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang

lebih tinggi atau karena tidak adanya keinginan untuk itu. Selain itu sering

muncul prinsip yang dianut oleh masyarakat, bahwa punya pendidikan tinggi

Page 41: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

26

belum memberikan jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

Prinsip tersebut mengakibatkan banyak petani menganggap bahwa pendidikan di

SD ataupun SMP dan SMA sudah cukup untuk mencari nafkah hidup. Selain itu

masyarakat beranggapan bahwa tanpa pendidikan masyarakat dapat mengelola

lahannya dengan baik.

9. Jarak Rumah Penyadap Ke Lokasi Sadapan

Selama dalam kegiatan penyadapan getah pinus maka jarak rumah ke

lokasi penyadapan dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel.7. Jarak Ke Lokasi Sadapan

No Jarak Ke Lokasi Sadapan

(Km)

Jumla Responden

(Orang) Persentase (%)

1

2

3

4

0,50

1

2

3

12

8

3

7

40,00

26,67

10,00

23,33

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020

Tabel 6 terlihat bahwa jarak rata – rata kelokasi sadapan dari 30 responden

yang jarak rumah ke lokasi sadapan 0,50 Km, adalah 40% dengan jumlah

responden sebanyak 12 orang sedangkan jarak 1 Km sebesar 27% dengan jumlah

responden sebanyak 8 orang, jarak 2 Km dengan jumlah responden sebanyak

sebnayak 3 orang sebesar 10% dan yang mencapai 3 Km sebesar 23% sebanyak 7

orang responden.

Page 42: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

27

10. Banayaknya Pohon Yang Sadap

Hasil data dilapangan bahwa luas areal sadapan tidak dibatasi artinya

tergantung dari kemampuan petani untuk menentukan hasil sadapan. Banyaknya

pohon yang disadap dapat dilihat Pada Tabel 7 berikut.

Tabel.8. Banyaknya Pohon Yang Disadap pada Kelurahan Kahu No Banyak Tegakan

(Pohon)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase (%)

1

2

100 – 300

400 – 600

9

21

30,00

70,00

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020.

Tabel 7 terlihat bahwa jumlah tegakan pohon 100 – 300 pohon dengan

persentasi 30% jumlah responden sebanyak 9 orang dan 400 – 600 pohon sebesar

70% dengan jumlah responden 21 orang, hasil selengkapnya pada Lampiran 3.

5.2. Potensi Getah Pinus

Berdasarkan penglihatan langsung dilapangan potensi getah pinus

dipengaruhi oleh cuaca, jika musim penghujan produktifitas getah menurun.

Medan yang cukup sulit juga dapat mempengaruhi produksi getah pinus,

termaksud jarak kelokasi sadapan. Jarak yang cukup jauh berpengaruh pada

kemampuan untuk mengarit getah perpohon, sebab semakin bnayak jumlah pohon

yang disadap maka semakin banyak pula getah pinus yang disadap.

Produktifitas getah pinus yang dapat dihasilkan dari penyadapan getah

pinus di Kelurahan Kahu tergantung jumlah pohon yang disadap oleh responden

pada setiap kali pungutan (dua kali dalam satu minggu). Berdasarkan penglaman

petani penyadap Kelurahan Kahu produksi getah pinus setiap 1 minggu sebesar

Page 43: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

28

272,53 gram/pohon/perminggu dan produksi perbulan 381,73/kg/bulan, sehimgga

rata – rata getah yang dihasilkan penyadap getah pinus setiap tahun rata – rata

sebesar 4.580/kg/pohon/tahun, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.3. Pendapatan Masyarakat

1. Pendapatan Getah Pinus

Hasil Soetomo (1971) dalam Huda (2011), menyatakan ada tiga sistem

penyadapan yang digunakan dalam menyadap getah pinus: 1. Sistem koakan

(quarre system) 2. Sistem bor 3. Sistem amerika (ritser system). Sistem koakan ini

berasal dari Perancis dan merupakan cara penyadapan yang paling sederhana

diantara sistem lainnya (Wibowo, 2006). Penyadapan getah pinus di Kelurahan

Kahu menggunakan metode quare. Metode quare yaitu proses pelukaan pada

permukaan kayu dengan awali penggarisan permukaan berupa segitiga terbalik

dengan ukuran 10 x 10 cm, dalam koakan 1,5, cm, kemudian tempat penada yang

terbuat dari tempurung kelapa yang diletakkan diatas kayu, pembaruan koakan

setiap 3 kali sekali, dengan panjang 5 cm, seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar. 2. Koakan Getah Pinus

Page 44: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

29

Pemungutan getah pinus dilakukan 2 kali dalam seminggu setelah itu

dikumpul kaleng/ember dan langsung disetor ke tempat pengumpulan getah

(TPG) setempat. Di tempat pengumpulan getah (TPG) getah pinus ditimbang dan

dimasukan ke dalam drum, getah disaring dan dilakukan penyortiran guna

menentukan mutu getah sebelum diangkat ke tempat pengumpulan getah (TPG)

sementara makassar, setelah itu getah diangkut ke pabrik gondorukan dan

terpentin (PGT) Surabaya.

Pendapatan masyarakat dari produktifitas penyadapan getah pinus

sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh Perum Perhutani (PT), harga getah

sebesar 5.000/Kg. Selama dalam penyadapan getah pinus, jumlah biaya yang

dkeluarkan oleh penyadap tidak ada, sebab semua peralatan ditanggung oleh

perusahaan. Berdasarkan jumlah rata – rata produksi getah pinus pada lampiran 4,

serta harga getah Rp. 5.000/Kg jumlah pendapatan responden dari getah pinus

dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel.9. Pendapatan Getah Pinus Per Tahun

No Pendapatan Getah Pinus Per

Tahun (Rp/Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Presentasi

(%)

1 2

3 4 5 6 7 8

8.040.000 - 11.070.000 11.080.000 - 14.110.000 14.1200000 - 17.150.000 17.160.000 - 20.190.000 20.200.000 - 23.230.000 23.240.000 - 26.270.000 26.280.000 - 29.310.000 29.320.000 - 32.350.000

2 1 5 2 5 2 8 5

6.67 3.33 16.67 6.67 16.67 6.67 26.67 16.67

Jumlah 30 100.00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020.

Page 45: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

30

Maka pendapatan dari hasil penjualan getah pinus pertahun di Kelurahan

Kahu setiap kali pemungutan getah sebesar 546.000/perminggu/kk dengan

penjualan perbulan sebesar Rp. 1.908.650/bulan/kk, maka pendapatan rata – rata

masyarakat seriap tahun adalah sebesar Rp. 22.904.000/tahun/kk. Hasil data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan tingkat pendapatan

penyadap getah pinus paling banyak adalah 26.280.000 - 29.310.000/KK/Tahun

dengan jumlah responden sebanyak 8 Orang dengan persentasi sebesar 26,67%.

Sedangkan Pendapatan getah pinus terendah sebesar 8.040.000 - 11.070.000

dengan jumlah responden 2 Orang.

2. Pendapatan responden dari pekerjaan pokok

Selain pendapatan dari hasil penyadapan getah pinus, hasil pendapatan

penyadap juga terdapat dari pekerjaan pokok termaksud sektor pertanian, ternak

dapat dilihat pada jumlah rata – rata pendapatan petani penyadapan getah pinus

dari 30 responden pekerjaan pokok setiap tahun adalah pada sektor pertanian

maupun peternak, sebesar Rp.45.6200.000/tahun/KK, dan pada sektor ternak baik

jenis sapi sebesar Rp. 13.950,000/tahun/KK dan Kambing sebesar Rp. 4.150,000.

Jumlah total pendapatan responden Dari pekerjaan pokok adalah Rp.

51.100.000/tahun/KK. Hasil dasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel.10. Pendapatan Dari Pekerjaan Pokok

No Pendapatan Dari Pekerjaan Pokok

(Rp/Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentasi

(%)

1

2

3

30.000.000 - 38.400.000

38.500.000 - 46.900.000

47.000.000 - 55.400.000

8

7

4

26.67

23.33

13.33

Page 46: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

31

4

5

6

7

55.500.000 - 63.900.000

64.000.000 - 72.400.000

72.500.000 - 80.900.000

81.000.000 - 89.400.000

3

6

1

1

10.00

20.00

3.33

3.33

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020.

Berdasarkan tabel 9 tingkat pendapatan dari pekerjaan pokok penyadap

getah pinus paling banyak adalah 30.000.000 – 38.400.000/KK/Tahun dengan

jumlah responden sebanyak 8 Orang dengan persentasi sebesar 26,67% dan

Pendapatan pokok tertinggi sebesar 81.000.000 – 89.400.000/ KK/Tahun dengan

jumlah responden 1 orang.

3. Pendapatan Total Penyadap Getah Pinus

Pendapatan total penyadap getah pinus disekitar Kelurahan kahu

dengan menjumlahkan hasil dari penjualan getah pinus dan pendapatan dari sektor

lain baik dari hasil pertanian, dan peternakan maka rata – rata pendapatan

pertahun penyadap dari hasil sadapan getah pinus dan pendapatan dari sektor lain

adalah sebesar Rp. 74,040.000/tahun/KK. Hasil data selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 8.

Tabel.11. Pendapatan Total Penyadap Getah Pinus

No

Pendapatan Total Penyedap

Getah Pinus

(Rp/Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Presentase %

1

2

3

43.440.000 – 52.280.000

52.290.000 – 61.130.000

61.140.000 – 69.980.000

2

4

6

6.67

13.33

20.00

Page 47: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

32

4

5

6

7

69.990.000 – 78.830.000

78.840.000 – 87.680.000

87.690.000 – 96.530.000

96.540.000 – 105.380.000

5

9

3

1

16.67

30.00

10.00

3.33

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020.

Dari Tabel 9 diatas terlihat bahwa pendapatan total penyedap getah

pinus paling banyak adalah 78.840.000 - 87.680.000 sebanyak 9 responden

dengan presentasi 30%. Sedangkan, Pendapatan total dari Penyadap getah pinus

terendah sebesar 43.440.000 - 52.280.000 dengan jumlah responden 2 Orang.

5.4. Komponen Kebutuhan Rumah Tangga

Berdasarkan data dilapangan rata – rata komponen kebutuhan rumah

tangga di Kelurahan Kahu menunjukkan bahwa komponen rumah tangga

penyadap yang terdiri dari kebutuhan makanan sebesar Rp.

250.080.000/tahun/KK, listrik Rp.4.824.000/tahun/KK, kebutuhan anak

Rp.9.996.000/tahun/kk, dan kebutuhan rumah tangga yang paling penting adalah

kebutuhan transportasi yaitu sebesar Rp.3.360.000/tahun/KK. Jumlah keseluruhan

kebutuhan rumah tangga penyadap di Kelurahan Kahu Rp.43.188.000/tahun/KK.

Adapun rincian secara keseluruhan dapat terlihat pada Lampiran 7.

Tabel.12. Biaya Keseluruhan Kebutuhan Rumah Tangga per tahun No Biaya Keseluruhan

Kebutuhan Rumah Tangga

(Rp/Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Presentasi %

1 22.800,000 – 35.159,999 10 33.33

2 35.160,000 – 47.519,999 11 36.67

3 47.520,000 – 59.879,999 6 20.00

Page 48: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

33

4 59.880,000 – 72.239,999 2 6.67

5 72.240,000 – 84.599,999 0 0.00

6 84.600,000 – 96.959,999 0 0.00

7 96.960,000 – 10.931,9999 1 3.33

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2020.

Berdasarkan Tabel 11 diatas Biaya Keseluruhan Kebutuhan Rumah

Tangga per tahun terbanyak adalah 35.160,000 – 47.519,999 dengan jumlah

penyadap getah pinus 11 responden dengan presentasi 36,67%. Menurut teori

Mosher, hal yang paling penting dari kesejahteraan adalah pendapatan, sebab

beberapa aspek dari kesejahteraan tergantung pada tingkat pendapatan.Pemenuhan

kebutuhan dibatasi oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi

yang berpendapatan rendah. Semakin tinggi besarnya pendapatan rumah tangga

maka persentase pendapatan untuk pangan akan semakin berkurang. Dengan kata

lain, apabila terjadi peningkatan pendapatan dan peningkatan tersebut tidak

merubah pola konsumsi maka rumah tangga tersebut sejahtera. Sebaliknya,

apabila peningkatan pendapatan rumah tangga dapat merubah pola konsumsi

maka rumah tangga tersebut tidak sejahtera.

5.5. Konstribusi Getah Pinus Terhadap Pendapatan Total

Kontribusi getah pinus terhadap pendapatan total per tahun yaitu total

pendapatan getah pinus di bagi total penerimaan di kali 100%. Bahwa hasil

penyadapan getah pinus mampu memberikan kontribusi sebesar 30,95% per

tahun, dimana pendapatan hasil sadapan getah pinus sebesar 22.904.000/tahun/kk.

Page 49: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

34

Dari hasil tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan hasil

penyadapan getah pinus sangat membantu meringankan kebutuhan runah tangga

penyadap. Sebagaimana pendapatan lebih besar dari pada kebutuhan rumah

tangga, yaitu pendapatan total sebesar Rp. 74.040.000/tahun/KK, sedangkan

kebutuhan rumah tangga sebesar Rp. 43.188.000/tahun/KK, dan memberikan

keuntungan sebesar Rp. 30.852.000/tahun/KK.

Dapat dibuktikan bahwa jika hanya hasil pendapatan dari pekerjaan pokok

maka kebutuhan rumah tangga penyadapan dapat penuhi. Pendapatan dari

pekerjaan pokok sebesar Rp.51.100.000/tahun/KK, sedangkan kebutuhan rumah

tangga penyadapan sebesar Rp. 43.188.000/tahun/KK, artinya pendapatan dari

pekerjaan pokok lebih besar dari kebutuhan rumah tangga, sehingga pendapatan

dari pekerjaan pokok dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Setelah ada hasil penjualan dari penyadapan getah pinus sebesar

Rp. 22.904.000/tahun/KK dan pendapatan dari sektor lain 51.100.000/tahun/kk,

sehingga pendapatan total sebesar Rp. 74.040.000/tahun/KK dan mampu

memenuhi kebutuhan rumah tangga penyadapan bahkan lebih.

Selisih pendapatan total dan kebutuhan rumah tangga penyadap sebesar

Rp. 30.825.000/tahun/KK. Hasil dari penyadapan getah pinus mampu

memberikan kontribusi terhadap pendapatan total sebesar 30,95% per tahun

terhadap pendapatan total.

Kontribusi pendapatan total dari kegiatan penyedap terhadap pendapatan

total.

x 100 % = 30,95 %

Page 50: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

35

Dengan menggunakan rumus diatas maka Kontribusi getah pinus terhadap

pendapatan total per tahun yaitu total pendapatan getah pinus di bagi total

penerimaan di kali 100%. Bahwa hasil penyadapan getah pinus mampu

memberikan kontribusi sebesar 30,95% per tahun.

Page 51: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Adanya penyadapan getah pinus di Kelurahan Kahu mampu membantu

memenuhi kebutuhan rumah tangga penyadap sebesar Rp. 43.188.000/tahun/KK,

dengan pendapatan total Rp. 74.040.000/tahun/KK.

Hasil dari penyadapan getah pinus memberikan kontribusi pendapatan

sebesar 30,95% per tahun dengan hasil penjualan getah pinus setiap tahun rata –

rata sebesar Rp. 22.904.000/tahun/KK terhadap pendapatan total petani penyadap

sebesar Rp. 70.040.000/tahun/KK.

6.2. Saran

Disarankan agar peneliti selanjutnya mengenai kontribusi getah pinus

dapat meningkatkan nilai pendapatan terhadap masyarakat khususnya yang ada di

Kelurahan Kahu Kecamatan Bonto Cani Kabupaten Bone.

Page 52: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Ahira Anne, 2012, Pengertian Kontribusi. Dikutip Dari Http://www.annehira.com./beasiswa.html, Diakses Tanggal 16 Maret 2019

Dahlan E, Dan Hartoyo, 1997. Komponen Kimia Terpenting Dari Getah Tusam

(Pinus mercusii), Asal Kalimantan Barat. Ino Hasil Hutan. Badan Pengembangan Dan Penelitian Kehutanan. Bogor. 5 (1): 38-39

Asriadi, A.R, 2015. Estimasi Simpanan Karbon di Atas Permukaan Tanah Pada

Kawasan Hutan Konservasi Suaka Margasatwa Tanjung Peropa Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo. Kendari.

Hadipoernomo, 1981, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Getah Pinus, Duta Rimba. Vol VIII, 18-22

Hidayat F.A, 1999, Studi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Penyadap Getah Pinus mercusii. Jung Et De Vriese di BKPH Manglayang Barat Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Skripsi, Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor

Huda C. 2011. Kontribusi Pendapatan Penyadap Getah Pinus Terhadap Kebutuhan Rumah Tangga Masyarakat Sekitar Hutan Di RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara, PERUM PERHUTANI Unit II Jawa Timur. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

Jariah, N.A. 1998. Manfaat Sosial Ekonomi Penyadapan Pinus Terhadap

Peningkatan Pendapatan Petani Penyadap: Studi Kasus di Desa Burat, RPH Gebang. BKPH Purworejo, KPH Kedu Selatan. Skripsi Sarjana. Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Martawijaya et al, 2005, Atlas Kayu Jilid II, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kehutanan, Departemen Kehutanan Bogor

Mosher E. 2015. “Mengukur Kesejahteraan”. Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Purwandari S. 2002, Analisis Pendapatan Penyadap Getah Pinus mercusii. Jung

Et De Vriese di BKPH Bogor. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan . Fakultas Kehutanan IPB, Bogor

Perum Perhutani, 2005. Pedoman Penyadapan Getah Pinus Tahun 2005, Perum

Perhutani, Jakarta

Page 53: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

38

Riyanto T.W.1980, Sedikit Tentang Penaksiran Hasil Getah Pinus mercusii, Duta

Rimba Vol IV, Jakarta, 12-17

Rochidayat dan Sukawi, 1979. Pengaruh Tinggi Tempat Tumbuh pada Produksi

Getah Pinus mercusii pada Petak-Petak Coba di Kalibakung KPH Pekalongan . Laporan No.321 Lembaga Penelitian Hutan Bogor

Republik Indonesia, 1992, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1999, Tentang Kehutanan, Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Sekretariat Negara, Jakarta.

Sabri, 2008. Pengantar Ekonomi Makr, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Yogyakarta.

BPFE.UI

Suharlan A. Herbagung dan D.M. Riyadi, 1980, Hubungan antara Produksi

Getah Pinus mercusii dan LuasBidang Dasar, Tinggi Tempat, Tinggi Pohon dan Jarak Relatif antar Pohon. Laporan No.394. Lembaga Penelitian Hutan, Bogor

Suroto, 2007, Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja.

Yogyakarta. Gajah Mada Univercity

Sukirno, 2007, Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan.

Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sumardi, 2005. Metode Penyuluhan Pertanian. Sarana Perkasa. Jakarta

Todaro, 2005. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Alih Bahasa Haris Munandar, Jakarta: Erlangga

Wibowo P. 2006. Produktifitas Penyadapan Getah Pinus merkusii Jungh. et de Vriese dengan menggunakan sistem koakan (Quarre System) Di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Page 54: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

PENDAPATAN PETANI PENYADAP DI KELURAHAN KAHU

KECAMATAN BONTO CANI KABUPATEN BONE

RESPONDEN

Desa / Kelurahan :

Kecamatan :

Kabupaten :

Provinsi :

Bulan / Tahun :

Page 55: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

40

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :…………………………….umur……….Tahun

2. Pekerjaan pokok :………………………………………………….

Sampingan :………………………………………………….

3. Pendidikan : TK / SD / SMP / SMA / PT

4. Anggota Kelompok Tani

Yang pernah diikuti : a. ……………………………………………….

: b. ……………………………………………….

: c. ……………………………………………….

5. Berapa Lama Bermukiman : ……………tahun, penduduk asli : ya/tidak

6. Jumlah tanggungan keluarga : ………….Orang

II. SOSIAL EKONOMI

1. Pengalaman berusaha tani

Dalaman Kawasan Hutan : Tahun

Luar Kawasan Hutan : Tahun

Page 56: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

41

2. Hasil dari penyadapan getah pinus

a. Lokasi sadapan :

b. Jarak rumah kelokasi sadapan : Km

c. Luas sadapan : Ha

d. Banyak pohon yang disadap sekali sadap : Pohon

e. Produksi getah per minggu : Kg

f. Produksi getah per bulan : Kg

g. Produksi getah per tahun : Kg

h. Harga getah per minggu : Rp

3. Jumlah biaya yang dipakai dalam proses penyadapan

a. Konsumsi : Rp.

b. Peralatan : Rp.

c. Apakah dalam proses penyadapan memakai tenaga kerja ? ya / tidak,

jika, iya berapa biaya yang dikeluarkan :…………………….

d. Apakah memakai transportasi kelokasi penyadapan ? ya / tidak, jika

iya, berapa biaya yang dikeluarkan :…………………………

Page 57: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

42

4. Pendapatan dari sektor lain

a. Sektor pertanian : ada / tidak, pendapatan

b. Sektor perdangangan : asa / tidak, pendapatan

c. Sektor jasa / buruh : ada / tidak pendapatan

d. Jenis ternak : ada / tidak pendapatan

5. Kebutuhan Rumah Tangga Per Bulan :

a. makan : ……. Rp

b. Air : ……. Rp

c. Listrik : ……. Rp

d. Kebutuhan anak : ……. Rp

e. Transportasi : ……. Rp

f. lain – lain : ……. Rp

Jumlah Total : ……. Rp

Page 58: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

43

Lampiran 2. Tabel Karakteristik Responden

NO NAMA UMUR

(TAHUN) PENDIDIKAN TANGGUNGAN

KELUARGA 1 Mansur 39 SMP 3 2 Syamsuddin 35 SD 1 3 Sultan 36 SD 2 4 Abd. Latif 27 SMA 1 5 Aslim 40 SMP 3 6 Ganing 40 SMP 2 7 M. Jafar 44 SMP 3 8 Cummu 48 SD 3 9 Jumardi 29 SMA 2 10 Mustaming 55 SD 3 11 Basir 58 SD 4 12 Alias 50 SD 3 13 Tajuddin 30 SMP 1 14 Bakri 41 SD 2 15 Amir 32 SMP 1 16 Alimuddin 43 SD 2 17 Sakaria 36 SMP 2 18 Abd.Rasyid 49 SMP 3 19 Muh. Ali 47 SD 3 20 Arba 51 SD 4 21 Tuo 65 SD 4 22 Soijan 37 SMP 1 23 Suhardi 56 SD 4 24 Nurdin 59 SD 1 25 Irfan 52 SD 3 26 M. Asis 39 SD 2 27 Sudianto 60 SD 4 28 Sultan. N 35 SMP 2 29 Hidayat. S 30 SMP 1 30 Jamaluddin 62 SD 1

JUMLAH 1.325 71 RATA-RATA 44.2 2.36

Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 59: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

44

Lampiran 3. Karakteristik Responden

NO NAMA JARAK RUMAH KE

LOKASI JUMLAH TEGAKAN

(POHON) 1 Mansur 2 400 2 Syamsuddin 3 350 3 Sultan 0,5 400 4 Abd. Latif 0,5 380 5 Aslim 0,5 300 6 Ganing 1 400 7 M. Jafar 0,5 300 8 Cummu 3 400 9 Jumardi 1 400 10 Mustaming 0,5 200 11 Basir 3 250 12 Alias 0,5 400 13 Tajuddin 0,5 400 14 Bakri 1 400 15 Amir 3 200 16 Alimuddin 0,5 400 17 Sakaria 2 400 18 Abd.Rasyid 1 350 19 Muh. Ali 0,5 400 20 Arba 3 400 21 Tuo 3 200 22 Soijan 1 400 23 Suhardi 0,5 300 24 Nurdin 2 200 25 Irfan 1 400 26 M. Asis 1 400 27 Sudianto 0,5 400 28 Sultan. N 3 400 29 Hidayat Setiadi 0,5 400 30 Jamaluddin 1 300

JUMLAH 41 10530 RATA-RATA 1,37 351

Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 60: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

45

Lampiran 4. Produksi Getah Pinus

NO NAMA JUMLAH POHON

PRODUKSI GETAH PER

MINGGU (gram)

PRODUKSI GETAH

PER BULAN

(Kg)

PRODUKSI GETAH

PER TAHUN

(Kg)

1 Mansur 400 280 448 5.376 2 Syamsuddin 350 336 470 5.640 3 Sultan 400 168 268 3.216 4 Abd. Latif 380 224 340 4.080 5 Aslim 300 280 336 4.032 6 Ganing 400 224 358 4.296 7 M. Jafar 300 336 403 4.836 8 Cummu 400 336 537 6.444 9 Jumardi 400 224 358 4.296 10 Mustaming 200 336 268 3.216 11 Basir 250 280 280 3.360 12 Alias 400 280 448 5.376 13 Tajuddin 400 224 358 4.296 14 Bakri 400 280 448 5.376 15 Amir 200 168 134 1.608 16 Alimuddin 400 336 537 6.444 17 Sakaria 400 280 448 5.376 18 Abd.Rasyid 350 336 470 5.640 19 Muh. Ali 400 224 358 4.296 20 Arba 400 336 537 6.444 21 Tuo 200 280 224 2.688 22 Soijan 400 280 448 5.376 23 Suhardi 300 336 403 4.836 24 Nurdin 200 224 179 2.148 25 Irfan 400 168 268 3.216 26 M. Asis 400 168 268 3.216 27 Sudianto 400 336 537 6.444 28 Sultan. N 400 280 448 5.376 29 Hidayat Setiadi 400 336 537 6.444 30 Jamaluddin 300 280 336 4.032

JUMLAH 10.530 8.176 11.452 13.7424 RATA-RATA 351 272,53 381,73 4.580,8

Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 61: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

46

Lampiran 5. Hasil Penjualan Getah Pinus Per Tahun

NO NAMA HARGA GETAH

PINUS/Kg(Rp)

PRODUKSI GETAH PER TAHUN (Kg)

PENJUALAN GETAH PER TAHUN(Kg)

1 Mansur 5.000 5376 26.880.000 2 Syamsuddin 5.000 5640 28.200.000 3 Sultan 5.000 3216 16.080.000 4 Abd. Latif 5.000 4080 20.400.000 5 Aslim 5.000 4032 20.160.000 6 Ganing 5.000 4296 21.480.000 7 M. Jafar 5.000 4836 24.180.000 8 Cummu 5.000 6444 32.220.000 9 Jumardi 5.000 4296 21.480.000 10 Mustaming 5.000 3216 16.080.000 11 Basir 5.000 3360 16.800.000 12 Alias 5.000 5376 26.880.000 13 Tajuddin 5.000 4296 21.480.000 14 Bakri 5.000 5376 26.880.000 15 Amir 5.000 1608 8.040.000 16 Alimuddin 5.000 6444 32.220.000 17 Sakaria 5.000 5376 26.880.000 18 Abd.Rasyid 5.000 5640 28.200.000 19 Muh. Ali 5.000 4296 21.480.000 20 Arba 5.000 6444 32.220.000 21 Tuo 5.000 2688 13.440.000 22 Soijan 5.000 5376 26.880.000 23 Suhardi 5.000 4836 24.180.000 24 Nurdin 5.000 2148 10.740.000 25 Irfan 5.000 3216 16.080.000 26 M. Asis 5.000 3216 16.080.000 27 Sudianto 5.000 6444 32.220.000 28 Sultan. N 5.000 5376 26.880.000 29 Hidayat Setiadi 5.000 6444 32.220.000 30 Jamaluddin 5.000 4032 20.160.000

JUMLAH 15.0000 13.7424 687.120.000 RATA-RATA 5.000 4580,8 22.904.000

Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 62: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

47

Lampiran 6. Pendapatan Responden Dari Pekerjaan Pokok Per Tahun

No Nama

Jenis Produksi Pertanian/Tahun Penjualan Ternak / Tahun

Total Penerimaan Per Tahun Sapi (Rp)

Total Penerimaan Per Tahun Kambing

(Rp)

Total Keseluruhan Pendapatan Tanaman

Pangan Holtikultural

Total Pendapatan

dari pertanian/

Tahun

Sapi (Ekor)

Kambing (Ekor)

1 Mansur 37.800,000 31.800,000 69.600,000 - - - - 69.600,000

2 Syamsuddin 27.300,000 20.700,000 48.000,000 1 2 13.000,000 5.000,000 66.000,000

3 Sultan 29.400,000 24.600,000 54.000,000 - - - - 54.000,000

4 Abd. Latif 25.300,000 23.900,000 49.200,000 1 1 13.000,000 2.600,000 64.800,000

5 Aslim 16.700,000 12.100,000 28.800,000 1 2 12.700,000 5.300,000 46.800,000

6 Ganing 24.300,000 19.500,000 43.800,000 1 - 14.400,000 - 58.200,000

7 M. Jafar 23.200,000 18.800,000 42.000,000 - - - - 42.000,000

8 Cummu 22.800,000 19.200,000 42.000,000 - - - - 42.000,000

9 Jumardi 28.700,000 19.300,000 48.000,000 2 - 16.200,000 - 64.200,000

10 Mustaming 38.900,000 33.100,000 72.000,000 1 - 14.400,000 - 86.400,000

11 Basir 28.300,000 25.700,000 54.000,000 1 1 14.400,000 2.400,000 70.800,000

12 Alias 25.200,000 21.000,000 46.200,000 - - - - 46.200,000

Page 63: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

48

13 Tajuddin 17.400,000 11.400,000 28.800,000 - 3 - 7.200,000 36.000,000

14 Bakri 37.200,000 22.800,000 60.000,000 - - - - 60.000,000

15 Amir 40.200,000 34.200,000 74.400,000 - - - - 74.400,000

16 Alimuddin 17.000,000 14.800,000 31.800,000 - - - - 31.800,000

17 Sakaria 22.400,000 18.400,000 40.800,000 1 - 12.000,000 - 52.800,000

18 Abd.Rasyid 24.500,000 18.100,000 42.600,000 - - - - 42.600,000

19 Muh. Ali 29.500,000 23.300,000 52.800,000 1 - 14.400,000 - 67.200,000

20 Arba 31.700,000 22.300,000 54.000,000 - - - - 54.000,000

21 Tuo 17.500,000 12.500,000 30.000,000 - - - - 30.000,000

22 Soijan 20.600,000 16.600,000 37.200,000 - - - - 37.200,000

23 Suhardi 23.100,000 18.900,000 42.000,000 1 1 15.000,000 2.400,000 59.400,000

24 Nurdin 24.300,000 17.700,000 42.000,000 - - - - 42.000,000

25 Irfan 23.600,000 19.600,000 43.200,000 - - - - 43.200,000

26 M. Asis 20.800,000 12.800,000 33.600,000 - - - - 33.600,000

27 Sudianto 19.400,000 16.600,000 36.000,000 - - - - 36.000,000

28 Sultan. N 21.700,000 12.500,000 34.200,000 - - - - 34.200,000

29 Hidayat Setiadi

18.400,000 15.200,000 33.600,000 - - - - 33.600,000

Page 64: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

49

30 Jamaluddin 31.200,000 22.800,000 54.000,000 - - - - 54.000,000

Jumlah 1.368,600,000 153.450,000 24.900,000 1.533,000,000

Rata-rata 45.620,000 13.950,000 4.150,000 51.100,000

Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 65: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

50

Lampiran 7. Jenis Pengeluaran Responden Per Tahun

No Nama

Penyadap Tangungan Keluarga

Biaya Makan Per Hari (Rp)

Total Biaya Makan Per

Tahun (Rp)

Biaya Listrik

Per Bulan (Rp)

Total Biaya Listrik Per Tahun (Rp)

Kebutuhan Anak Per

Bulan (Rp)

Total Kebutuhan Anak Per

Tuhun (Rp)

Biaya Trasportasi Per Minggu

(Rp)

Total Biaya Trasportasi Per Tahun

(Rp)

Biaya keseluruhan Pengeluaran Per Tahun

(Rp)

1 Mansur 3 78.904 28.800,000 480,000 5.760,000 500,000 6.000,000 6.9231 3.600,000 44.160,000

2 Syamsuddin 1 69.041 25.200,000 600,000 7.200,000 0 0 10.3846 5.400,000 37.800,000

3 Sultan 2 59.178 21.600,000 480,000 5.760,000 300,000 3.600,000 69.231 3.600,000 34.560,000

4 Abd. Latif 1 65.753 24.000,000 600,000 7.200,000 0 0 57.692 3.000,000 34.200,000

5 Aslim 3 72.329 26.400,000 500,000 6.000,000 920,000 11.040,000 57.692 3.000,000 46.440,000

6 Ganing 2 82.849 30.240,000 400,000 4.800,000 800,000 9.600,000 115.385 6.000,000 50.640,000

7 M. Jafar 3 88.767 32.400,000 420,000 5.040,000 1.200,000 14.400,000 46.154 2.400,000 54.240,000

Page 66: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

51

No Nama

Penyadap Tangungan Keluarga

Biaya Makan Per Hari (Rp)

Total Biaya Makan Per

Tahun (Rp)

Biaya Listrik

Per Bulan (Rp)

Total Biaya Listrik Per Tahun (Rp)

Kebutuhan Anak Per

Bulan (Rp)

Total Kebutuhan Anak Per

Tuhun (Rp)

Biaya Trasportasi Per Minggu

(Rp)

Total Biaya Trasportasi Per Tahun

(Rp)

Biaya keseluruhan Pengeluaran Per Tahun

(Rp)

8 Cummu 3 62.466 22.800,000 350,000 4.200,000 1.400,000 16.800,000 46.154 2.400,000 46.200,000

9 Jumardi 2 82.192 30.000,000 350,000 4.200,000 1.000,000 12.000,000 80.769 4.200,000 50.400,000

10 Mustaming 3 105.205 38.400,000 600,000 7.200,000 200,000 2.400,000 69.231 3.600,000 51.600,000

11 Basir 4 82.192 30.000,000 450,000 5.400,000 350,000 4.200,000 138.462 7.200,000 46.800,000

12 Alias 3 72.329 26.400,000 200,000 2.400,000 650,000 7.800,000 4.6154 2.400,000 39.000,000

13 Tajuddin 1 49.315 18.000,000 250,000 3.000,000 0 0 5.7692 3.000,000 24.000,000

14 Bakri 2 59.178 21.600,000 420,000 5.040,000 600,000 7.200,000 6.9231 3.600,000 37.440,000

15 Amir 1 65.753 24.000,000 500,000 6.000,000 0 0 8.0769 4.200,000 34.200,000

Page 67: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

52

No Nama

Penyadap Tangungan Keluarga

Biaya Makan Per Hari (Rp)

Total Biaya Makan Per

Tahun (Rp)

Biaya Listrik

Per Bulan (Rp)

Total Biaya Listrik Per Tahun (Rp)

Kebutuhan Anak Per

Bulan (Rp)

Total Kebutuhan Anak Per

Tuhun (Rp)

Biaya Trasportasi Per Minggu

(Rp)

Total Biaya Trasportasi Per Tahun

(Rp)

Biaya keseluruhan Pengeluaran Per Tahun

(Rp)

16 Alimuddin 2 55.890 20.400,000 200,000 2.400,000 500,000 6.000,000 50.769 2.640,000 31.440,000

17 Sakaria 2 82.192 30.000,000 300,000 3.600,000 300,000 3.600,000 69.231 3.600,000 40.800,000

18 Abd.Rasyid 3 72.329 26.400,000 440,000 5.280,000 320,000 3.840,000 69.231 3.600,000 39.120,000

19 Muh. Ali 3 82.192 30.000,000 650,000 7.800,000 1.500,000 18.000,000 99.231 5.160,000 60.960,000

20 Arba 4 70.685 25.800,000 300,000 3.600,000 1.200,000 14.400,000 69.231 3.600,000 47.400,000

21 Tuo 4 39.452 14.400,000 300,000 3.600,000 400,000 4.800,000 0 0 22.800,000

22 Soijan 1 62.466 22.800,000 340,000 4.080,000 0 0 69.231 3.600,000 30.480,000

23 Suhardi 4 75.616 27.600,000 400,000 4.800,000 1.200,000 14.400,000 69.231 3.600,000 50.400,000

Page 68: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

53

No Nama

Penyadap Tangungan Keluarga

Biaya Makan Per Hari (Rp)

Total Biaya Makan Per

Tahun (Rp)

Biaya Listrik

Per Bulan (Rp)

Total Biaya Listrik Per Tahun (Rp)

Kebutuhan Anak Per

Bulan (Rp)

Total Kebutuhan Anak Per

Tuhun (Rp)

Biaya Trasportasi Per Minggu

(Rp)

Total Biaya Trasportasi Per Tahun

(Rp)

Biaya keseluruhan Pengeluaran Per Tahun

(Rp)

24 Nurdin 1 59.178 21.600,000 450,000 5.400,000 0 0 69.231 3.600,000 30.600,000

25 Irfan 3 69.041 25.200,000 430,000 5.160,000 5.300,000 63.600,000 57.692 3.000,000 96.960,000

26 M. Asis 2 49.315 18.000,000 250,000 3.000,000 3.200,000 38.400,000 69.231 3.600,000 63.000,000

27 Sudianto 4 60.822 22.200,000 250,000 3.000,000 2.500,000 30.000,000 0 0 55.200,000

28 Sultan. N 2 59.178 21.600,000 300,000 3.600,000 650,000 7.800,000 69.231 3.600,000 36.600,000

29 Hidayat Setiadi

1 69.041 25.200,000 450,000 5.400,000 0 0 69.231 3.600,000 34.200,000

30 Jamaluddin 1 52.603 19.200,000 400,000 4.800,000 0 0 0 0 24.000,000

Jumlah 71 750.240,000 144.720,000 299.880,000 100.800,000 129,564,0000

Page 69: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

54

No Nama

Penyadap Tangungan Keluarga

Biaya Makan Per Hari (Rp)

Total Biaya Makan Per

Tahun (Rp)

Biaya Listrik

Per Bulan (Rp)

Total Biaya Listrik Per Tahun (Rp)

Kebutuhan Anak Per

Bulan (Rp)

Total Kebutuhan Anak Per

Tuhun (Rp)

Biaya Trasportasi Per Minggu

(Rp)

Total Biaya Trasportasi Per Tahun

(Rp)

Biaya keseluruhan Pengeluaran Per Tahun

(Rp)

Rata - Rata 2.37 25.008,000 4.824,000 9.996,000 3.360,000 43.188,000

Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 70: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

Lampiran 8. Pendapatan Responden Per Tahun

NO NAMA PENDAPATAN DARI GETAH

PINUS

PENDAPATAN DARI

PEKERJAAN POKOK

TOTAL PENERIMAAN

1 Mansur 26.880.000 69.600.000 96.480.000 2 Syamsuddin 28.200.000 66.000.000 94.200.000 3 Sultan 16.080.000 54.000.000 70.080.000 4 Abd. Latif 20.400.000 64.800.000 85.200.000 5 Aslim 20.160.000 46.800.000 66.960.000 6 Ganing 21.480.000 58.200.000 79.680.000 7 M. Jafar 24.180.000 42.000.000 66.180.000 8 Cummu 32.220.000 42.000.000 74.220.000 9 Jumardi 21.480.000 64.200.000 85.680.000 10 Mustaming 16.080.000 86.400.000 102.480.000 11 Basir 16.800.000 70.800.000 87.600.000 12 Alias 26.880.000 46.200.000 73.080.000 13 Tajuddin 21.480.000 36.000.000 57.480.000 14 Bakri 26.880.000 60.000.000 86.880.000 15 Amir 8.040.000 74.400.000 82.440.000 16 Alimuddin 32.220.000 31.800.000 64.020.000 17 Sakaria 26.880.000 52.800.000 79.680.000 18 Abd.Rasyid 28.200.000 42.600.000 70.800.000 19 Muh. Ali 21.480.000 67.200.000 88.680.000 20 Arba 32.220.000 54.000.000 86.220.000 21 Tuo 13.440.000 30.000.000 43.440.000 22 Soijan 26.880.000 37.200.000 64.080.000 23 Suhardi 24.180.000 59.400.000 83.580.000 24 Nurdin 10.740.000 42.000.000 52.740.000 25 Irfan 16.080.000 43.200.000 59.280.000 26 M. Asis 16.080.000 33.600.000 49.680.000 27 Sudianto 32.220.000 36.000.000 68.220.000 28 Sultan. N 26.880.000 34.200.000 61.080.000

29 Hidayat Setiadi

32.220.000 33.600.000 65.820.000

30 Jamaluddin 20.160.000 54.000.000 74.160.000 JUMLAH 687.120.000 1.533.000.000 2.220.120.000

RATA-RATA 22.904.000 51.100.000 74.004.000 Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 71: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

ii

Lampiran 9. Rekapitulasi Total Pendapatan Responden Per Tahun

NO NAMA TOTAL

PENERIMAAN GETAH PINUS

PENGELUARAN TOTAL

TOTAL PENERIMAAN

1 Mansur 96.480.000 44.160.000 52.320.000 2 Syamsuddin 94.200.000 37.800.000 56.400.000 3 Sultan 70.080.000 34.560.000 35.520.000 4 Abd. Latif 85.200.000 34.200.000 51.000.000 5 Aslim 66.960.000 46.440.000 20.520.000 6 Ganing 79.680.000 50.640.000 29.040.000 7 M. Jafar 66.180.000 54.240.000 11.940.000 8 Cummu 74.220.000 46.200.000 28.020.000 9 Jumardi 85.680.000 50.400.000 35.280.000 10 Mustaming 102.480.000 51.600.000 50.880.000 11 Basir 87.600.000 46.800.000 40.800.000 12 Alias 73.080.000 39.000.000 34.080.000 13 Tajuddin 57.480.000 24.000.000 33.480.000 14 Bakri 86.880.000 37.440.000 49.440.000 15 Amir 82.440.000 34.200.000 48.240.000 16 Alimuddin 64.020.000 31.440.000 32.580.000 17 Sakaria 79.680.000 40.800.000 38.880.000 18 Abd.Rasyid 70.800.000 39.120.000 31.680.000 19 Muh. Ali 88.680.000 60.960.000 27.720.000 20 Arba 86.220.000 47.400.000 38.820.000 21 Tuo 43.440.000 22.800.000 20.640.000 22 Soijan 64.080.000 30.480.000 33.600.000 23 Suhardi 83.580.000 50.400.000 33.180.000 24 Nurdin 52.740.000 30.600.000 22.140.000 25 Irfan 59.280.000 96.960.000 37.680.000 26 M. Asis 49.680.000 63.000.000 13.320.000 27 Sudianto 68.220.000 55.200.000 13.020.000 28 Sultan. N 610.80.000 36.600.000 24.480.000

29 Hidayat Setiadi

65.820.000 34.200.000 31.620.000

30 Jamaluddin 74.160.000 24.000.000 50.160.000 JUMLAH 2.220.120.000 1.295.640.000 1.026.480.000

RATA-RATA 74.004.000 43.188.000 30.816.00 Sumber : Data Primer Wawancara di Kelurahan Kahu 2020

Page 72: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

iii

Lampiran 10. Dokumentasi

Gambar 3. Wawancara Dengan Responden Petani Penyadap

Gambar 4. Wawancara Dengan Responden Petani Penyadap

Page 73: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

iv

Gambar 5. Hasil Penyadapan Getah

Page 74: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

v

Page 75: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

vi

Page 76: KONTRIBUSI GETAH PINUS ( Pinus merkussi ) TERHADAP

vii

RIWAYAT HIDUP

ILHAM ARMAWAN Lahir di Ara 24 November 1995,

merupakan anak Pertama dari Tiga bersaudara/i dari Bapak

Burhanuddin dan Ibu Sambulaeng. Penulis memulai jenjang

Pendidikan di MI Alkhairiyah Labuan Bajo dan lulus pada

tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008 penulis

melanjutkan pendidikan di MTs Darussalam Labuan Bajo

lulus pada tahun 2011, pada 2011 penulis melanjutkan pendidikan di MAN

Labuan Bajo dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis mengikuti

program S1 Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian di Universitas

Muhammadiyah Makassar. Selama di perguruan tinggi, penulis disamping

mengikuti proses perkuliahan, tetapi juga aktif mengikuti organisasi Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kehutanan sebagai Anggota Bidang Penghijauan dan

pada tahun 2017 melakukan magang pada PT. Gema Hutani Lestari (GHL).

Penulis dapat dihubungi e-mail: [email protected]