kontribusi pustakawan sekolah dalam...
TRANSCRIPT
KONTRIBUSI PUSTAKAWAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
DI PERPUSTAKAAN SMAN 11 KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
ISTI MERCYANA
NIM: 1112025100081
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
i
ii
iii
i
ABSTRAK
Isti Mercyana (1112025100081). Kontribusi Pustakawan Sekolah dalam
Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan. Di bawah bimbingan Mumammad Azwar, M.Hum. Program
Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian membahas kontribusi pustakawan sekolah dalam mendukung kegiatan
belajar mengajar di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui apa saja bentuk kontribusi pustakawan dan
kendala dalam pelaksanaan kontribusi tersebut. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian kepustakaan. Data diolah
menggunakan teknik analisis data. Hasil penelitian, pustakawan tidak proaktif dan
hanya sebagai pendukung serta memanfaatkan sarana dan fasilitas kegiatan belajar
mengajar. Kontribusinya lebih pada pendukung kegiatan belajar mengajar dengan
memanfaatkan fasilitas belajar, buku, dan sumber lain bagi siswa dan guru.
Kendalanya ketersediaan koeksi dan fasilitas masih perlu ditingkatkan.
Pustakawan diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah.
Kata kunci: Kontribusi, Pustakawan Sekolah
ii
ABSTRACT
Isti Mercyana (1112025100081).Contributions of School Librarian in Supporting
Teaching and Learning Activities at the Library of SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan.Under the guidance of Mumammad Azwar, M.Hum.Library Science
Study Program Faculty of Adab and Humanities Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, 2019.
The study discusses the contribution of school librarian in supporting teaching and
learning activities in the library of SMAN 11 Kota Tangerang Selatan. The
purpose of this study is to find out what forms of librarian contributions and
constraints in implementing these contributions. Data collection is done by
observation, interviews, documentation, and literature review. Data is processed
using data analysis techniques. The results of the study, librarians are not
proactive and only as supporters and utilize the facilities and facilities of teaching
and learning activities. His contribution is more to the supporters of teaching and
learning activities by utilizing learning facilities, books, and other sources for
students and teachers. The obstacles to the availability of co-operation and
facilities still need to be improved. Librarians are expected to work with the
school.
Keywords: Contribution, School Librarian
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „alamiin, puji syukur peneliti panjatkan atas
kehadirat Allah SWT karena atas izin, rahmat dan nikmat-Nya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Kontribusi Pustakawan Sekolah dalam
Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan‖. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program studi Ilmu Perpustakaan dan juga guna memperoleh gelar
sarjana S.IP di Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Pihak-pihak terkait yang
selalu memberikan semangat dan motivasi serta bimbingan hingga akhirnya
skripsi ini selesai dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A,
selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Saiful Umam, M.A,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
3. Ibu Siti Maryam, S.Ag, S.S, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Amir Fadhilah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Bapak Muhammad Azwar, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang selalu memberikan masukan serta arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Alfida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberi arahan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik di bidang akademis, sosial,
dan keagamaan.
8. Seluruh pihak SMAN 11 Kota Tangerang Selatan antara lain: Bapak
Rodani, M.Si selaku Kepala Sekolah, Ibu Dra. Suryani selaku Kepala
Perpustakaan, Nia Hastari, S.Pd selaku Pustakawan, serta seluruh guru
yang telah terkait dan memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian dan memberikan data-data yang berhubungan
dengan skripsi ini.
9. Kedua orang tua tercinta Ayah Drs. Bhakti Haribowo Hadim, M.Si dan
Ibu Isrodiah yang selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan
motivasi, dukungan moral dan materiil kepada penulis untuk
menyelesaikan studi.
10. Adik Ilham Raihansyah Sakti yang selalu memberikan semangat.
11. Sahabat-sahabat terbaikku Audy, Novi, Renna, Melda, Angi, Ghina,
Eka, Noni, dan Diva yang selalu memberikan semangat dan dukungan
dalam keadaan apapun.
12. Kelas IP-C angkatan 2012, teman-teman seperjuangan yang selama 4
tahun bersama-sama dalam menimba ilmu.
iv
13. Teman-teman KKN SEMARAK yang selama sebulan menjadi teman
tinggal dan keluarga sementara. Terkhusus Naila Kamalia Rawiyan
yang selalu menemani dan memberi semangat kepada penulis. Serta
seluruh warga Desa Cibetok, Tangerang.
14. Seluruh senior dan junior Himpunan Mahasiswa Siswa Komisariat
Fakultas Adab dan Humaniora (HMI KOFAH), serta Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (DEMA FAH) sebagai
wadah mengembangkan diri dalam berorganisasi.
15. Keluarga besar Hadim Sumawinata yang selalu memberikan semangat,
terutama Mamah Iyus. Serta sepupu Luthfi yang selalu mendukung
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, hanya do’a
dan ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah membalas
segala amal kebaikan kalian. Penulis mohon maaf jika ada kekeliruan terhadap
penulisan skripsi ini dan penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya. Aamiin
Jakarta, 15 Mei 2019
Isti Mercyana
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................................ 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 6 D. Definisi Istilah....................................................................................................... 7 E. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR ..................................................................... 10
A. Kontribusi ............................................................................................................ 10 1. Pengertian Kontribusi .................................................................................... 10
B. Pustakawan .......................................................................................................... 11 1. Pengertian Pustakawan .................................................................................. 11 2. Peran Pustakawan Sekolah ............................................................................ 15 3. Tugas Pustakawan Sekolah ........................................................................... 16 4. Sifat dan Sikap Pustakawan .......................................................................... 18
C. Kegiatan ............................................................................................................... 20 1. Pengertian Kegiatan ....................................................................................... 20
D. Belajar Mengajar ................................................................................................ 20 1. Pengertian Belajar Mengajar ........................................................................ 20
E. Perpustakaan Sekolah ........................................................................................ 21 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah................................................................. 21 2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ....................................................................... 23 3. Fungsi Perpustakaan Sekolah ....................................................................... 24 4. Koleksi Perpustakaan Sekolah ...................................................................... 26
F. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 27 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................................... 29 1. Jenis Penelitian ............................................................................................... 29 2. Pendekatan Penelitian .................................................................................... 29
B. Sumber Data ........................................................................................................ 30 1. Data Primer ..................................................................................................... 30 2. Data Sekunder ................................................................................................. 31
C. Informan .............................................................................................................. 31 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 32
1. Observasi ......................................................................................................... 33 2. Wawancara ...................................................................................................... 33 3. Kajian Kepustakaan ....................................................................................... 33
E. Teknik Analisis Data.......................................................................................... 34 1. Reduksi Data ................................................................................................... 34 2. Penyajian Data ................................................................................................ 35
vi
3. Penarikan Kesimpulan ................................................................................... 35 F. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 37
A. Gambaran Umum Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan ......... 37 1. Profil Perpustakaan ........................................................................................ 37 2. Visi dan Misi Perpustakaan ........................................................................... 38 3. Fungsi Perpustakaan ...................................................................................... 39 4. Struktur Organisasi Perpustakaan ................................................................ 41 5. Layanan Perpustakaan ................................................................................... 43 6. Prestasi Perpustakaan ..................................................................................... 44
B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 44 C. Pembahasan ......................................................................................................... 55
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 63
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 63 B. Saran ..................................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65 LAMPIRAN BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Informan ................................................................................................... 32
Tabel 2. Jadwal Penelitian...................................................................................... 35
Tabel 3. Masa Jabatan Kepala Perpustakaan ......................................................... 37
Tabel 4. Jenis Layanan ........................................................................................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan ........................................................ 41
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
Lampiran 3. Draft Wawancara dengan Kepala Perpustakaan
Lampiran 4. Draft Wawancara dengan Pustakawan
Lampiran 5. Draft Wawancara dengan Guru
Lampiran 6. Draft Wawancara dengan Guru
Lampiran 7. Draft Wawancara dengan Guru
Lampiran 8. Foto Ruang Perpustakaan dan Fasilitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era informasi seperti sekarang ini, anak-anak dituntut untuk
mengikuti perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sedang berkembang. Oleh karena itu pembaharuan dalam bidang
pendidikan harus selalu dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas dan berakhlak mulia.Karena ilmu pendidikan sangat berpengaruh
dalam pembentukan kepribadian dan emansipasi manusia, sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah Ayat 129:
عليهم آياتك ويعلمهم الكتاب والحكمة ربنا وابعث فيهم رسىلا منهم يتلى
يهم إنك أنت العزيز الحكيم ويزك
Artinya:
“Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah)
serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi
Maha Bijaksana.”
Perkembangan informasi yang sangat pesat menyebabkan kebutuhan
akan informasi meningkat di sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah
sangat penting dalam menyediakan sumber-sumber informasi yang teraktual
dan relevan dengan kurikulum sekolah dan minat para siswa dan guru.
Menyikapi berbagai jenis sumber informasi yang berkembang, program
literasi informasi sangat dibutuhkan dalam perpustakaan sekolah agar
pengguna dapat mengakses informasi dengan mudah dan menggunakannya
2
secara efektif. Metode pengajaran saat ini mengalami perubahan dari teacher
centered menjadi student centered, yakni guru tidak lagi memberikan materi
sepenuhnya kepada murid, tetapi murid lah yang menggali lebih banyak
materi yang ada.
Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan pada
Pasal 45 Ayat 1 menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan non-
formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan, intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.1
Perpustakaan sekolah menyediakan jasa kegiatan belajar mengajar, buku, dan
sumber daya yang memungkinkan semua anggota komunitas sekolah menjadi
pemikir kritis dan pengguna infomasi berbagai format dan media yang efektif.
Untuk itu perpustakan sekolah harus berhubungan dengan jaringan
perpustakaan informasi yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan prinsip
Manifesto Perpustakaan Umum yang dikeluarkan UNESCO.2
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu komponen dalam sistem
pendidikan nasional, harus bisa mengembangkan fungsi perpustakaan sebagai
pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana, dan pusat
membaca untuk menambah ilmu pengetahuan serta rekreasi harus terus dibina
dan dikembangkan. Bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan
bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan
1Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia, No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Departemen Pendidikan Nasional, 2003). 2“IFLA/UNESCO School Library Manifesto 1999,” diakses 1 Agustus 2018,
https://www.ifla.org/files/assets/school-libraries-resource-centers/publications/school-library-manifesto-id.pdf.
3
sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru dalam
menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.3Sekolah sebagai
penyedia sarana pendidikan wajib memiliki perpustakaan sebagai pusat
informasi terpadu yang dibutuhkan para siswa untuk mendapatkan segala
jenis informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan yang berada pada satuan
pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah merupakan
bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan
pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan
sekolah yang bersangkutan.4
Mengingat perubahan yang begitu cepat serta masalah kebutuhan
informasi masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis, maka
perpustakaan sebagai organisasi pemerintahan yang bergerak di bidang
informasi, dituntut mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakatnya
dalam menunjang kegiatan akademik. Untuk mampu memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat, tentu diperlukan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan dan keahlian di bidang perpustakaan serta berkompeten di
bidangnya, yaitu seorang pustakawan.5
Bagian yang tidak kalah penting dalam kegiatanbelajar mengajar
adalah tenaga pendidik yang memiliki tanggung jawab besar dalam
membimbing peserta didik. Hal ini karena pendidikan merupakan kultural
transition yang bersifat dinamis kearah perubahan yang berkesinambungan,
3Muhammad Azwar, “Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 1 Sinjai Tengah,” Safina: Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 1 Nomor 2 (2016): 11–26. 4Tim Panitia Teknis Bidang Perpustakaan SNI, Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang
Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI, 2010). 5Rizka Halalinatin Thoyyibah, “Standart Kompetensi Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Negeri Se Surabaya,” Libri-Net Vol.4 No.2 (2019): 240–56.
4
sebagai sasaran pokok dalam membangun kebudayaan dan peradaban
manusia.6Selain guru, pustakawan juga termasuk dalam golongan tenaga
pendidik. Karena selain mengelola bahan pustaka di perpustakaan, seorang
pustakawan juga turut andil dalam memberikan kebutuhan informasi yang
dibutuhkan oleh para siswa dalam mencari informasi.
Perpustakaan sekolah membutuhkan tenaga perpustakaan yang ahli di
bidangnya untuk mengelola perpustakaan dengan baik. Keberhasilan
penyelenggaraan perpustakaan sekolah tergantung pada kinerja tenaga
perpustakaan itu sendiri dalam menyediakan bahan koleksi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna dan sekolah secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu, kompetensi yang dimiliki oleh seorang pustakawan harus benar-
benar dipertimbangkan dalam mempekerjakan tenaga perpustakaan. Seperti
yang tercantum pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 29 (1)
bahwa tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis
perpustaan, (2) serta harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar
nasional perpustakaan.7
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan berusaha memaksimalkan fungsinya
sebagai pusat sumber belajar bagi para siswa dan guru. Terlihat dari
banyaknya siswa yang mengunjungi perpustakaan setiap harinya dengan
kepentingan yang beragam, antara lain mengerjakan tugas, melakukan
6Heru Juabdin Sada, “Pendidik Dalam Perspektif Al-Qur’an,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam Volume 6 (2015): 93–105. 7Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI, 2009).
5
diskusi, bermain permainan hening dan melakukankegiatan lain yang
bermanfaat ketika guru berhalangan hadir di kelas.
Para dewan guru di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan juga sering
kali mengadakan kegiatan belajar mengajar di perpustakaan sekolah.
Tujuannya agar siswa secara mandiri lebih aktifmencari informasi yang
dibutuhkan. Oleh karena itu, kontribusi pustakawan dalam menyediakan
sarana informasi di perpustakaan sangat penting agar para guru dan siswa
dapat memenuhi kebutuhan informasi.
Pada umumnya, perpustakaan sekolah di Indonesia masih belum
banyak yang memiliki pustakawan yang dapat menjalankan peran
sebagaimana mestinya dan mereka belum memiliki kompetensi yang
disyaratkan. Namun, sudah ada sekolah di Indonesia yang mempekerjakan
pustakawan yang sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan. Salah satu
perpustakaan yang telah memenuhi syarat tersebut adalah SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan.
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan terletak di Jl.
Sumatera I Rawa Lele, Kel.Jombang Kec.Ciputat – Tangerang Selatan 15414.
Perpustakan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan berdiri sejak tahun 2013.
Dengan koleksi yang tersedia berjumlah 1.148 judul buku dan jumlah
eksemplar mencapai 12.379 eksemplar. Beberapa bentuk kontribusi yang
diberikan berupa pengadaan, layanan, kerjasama, apresiasi, promosi, dan
penerapan program kerja.
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan diatas, maka
penulis telah melakukan penelitian dengan judul ―Kontribusi Pustakawan
6
Sekolah dalam Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar di Perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan.‖
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memfokuskan
penelitian ini pada Kontribusi Pustakawan Sekolah dalam Mendukung
Kegiatan Belajar Mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan agar tidak melebar, sehingga maksud
dan tujuan yang ingin dicapai dapat tersampaikan dengan baik.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, untuk lebih
memperjelas dan memudahkan penelitian maka penulis merumuskan
masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa bentuk kontribusi pustakawan dalam mendukung kegiatan belajar
mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan?
b. Kendala apa yang dihadapi pustakawan dan upaya yang ditempuh
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di Perpustakaan SMAN
11 Kota Tangerang Selatan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
7
a. Untuk mengetahui bentuk kontribusi pustakawan dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi pustakawan dan upaya
yang ditempuh dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat
yaitu sebagai berikut:
a. Secara akademis, menambah khazanah di bidang ilmu perpustakaan
khususnya tentang kontribusi pustakawan dalam kegiatan belajar
mengajar. Serta menjadi bahan pembanding untuk penelitian
selanjutnya dengan topik terkait.
b. Secara praktis, sebagai bahan ajar untuk siswa dan guru di SMAN 1
Kota Tangerang Selatan tentang kontribusi pustakawan. Sekaligus
memberikan masukan dalam memaksimalkan kinerja pustakawan
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.
D. Definisi Istilah
Ada pula beberapa definisi istilah, berikut penjelasannya:
1. Kontribusi
Kontribusi adalah keikutsertaan diri dalam suatu materi atau tindakan
agar mencapai suatu kemajuan baik secara individu atau bersama-sama.
8
2. Pustakawan
Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang
pelayanan informasi dan bekerja di perpustakaan.
3. Kegiatan
Kegiatan adalahsuatu tindakan atau aktivitas yang pada umumnya tidak
dilakukan secara terus menerus.
3. Belajar Mengajar
Belajar mengajar adalah suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik
yang di dalamnya terdapat nilai edukatif.
4. Perpustakaan Sekolah
Sebuah pusat informasi yang tersedia di lembaga pendidikan sebagai
tempat penunjang belajar mengajar.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan pedoman dalam penulisan
penelitian ini yang disusun secara sistematis, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian dan uraian
penulis, meliputi: latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi
istilah, dan sistematika penulisan.
9
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berkaitan
dengan topik yang diteliti. Mengacu pada pendapat para
ahli, buku pedoman dan sejenisnya.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian,
kriteria informan, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data yang digunakan oleh penulis.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memaparkan gambaran umum dari Perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan, seperti sejarah singkat,
profil perpustakaan, visi misi, struktur organisasi, koleksi
dan prestasi yang telah diraih. Serta menguraikan hasil
penelitian dan pembahasan yang menjadi topik penelitian.
BAB V Penutup
Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, yang meliputi
penarikan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab
sebelumnya. Dan juga beberapa saran dari hasil analisa
penelitian yang telah dilakukan.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Kontribusi
1. Pengertian Kontribusi
Kontribusi berasal dari bahasa Inggris yaitu contribute,
contribution, maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan
diri maupun sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa
materi atau tindakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
kontribusi adalah uang iuran atau sumbangan (kepada perkumpulan dan
sebagainya).8 Adapun menurut Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa
kontribusi ―sebagai bentuk iuran uang atau dana, bantuan tenaga, bantuan
pemikiran, bantuan materi, dan segala macam bentuk bantuan yang
kiranya dapat membantu suksesnya kegiatan pada suatu forum,
perkumpulan dan lain sebagainya‖.9Antara lain kontribusi dapat bersifat
materi, misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak
lain demi kebaikan bersama.
Ada banyak definisi kontribusi dari berbagai sudut pandang para
ahli. Kontribusi tidak bisa diartikan hanya sebagai keterlibatan seseorang
secara formalitas saja, tetapi juga harus ada bukti nyata atau hasil dari
keterlibatan orang atau kelompok yang berkontribusi tersebut untuk
8Dendy Sugono, “Arti kata kontribusi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,” diakses 5
September 2018, https://kbbi.web.id/kontribusi. 9Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006). hal.269
mensukseskan suatu kegiatan tertentu. Bentuk kontribusi yang diberikan
harus sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing individu.
Kontribusi yang diberikan dapat berupa pikiran atau ide, tenaga, dan
materi untuk mencapai tujuan bersama. Istilah dan pengertian di atas
memberikan pengertian kontribusi secara umum.
Dengan kontribusi berarti seorang individu berusaha
meningkatkan efisisensi dan efektivitas hidupnya. Kontribusi dapat
dilakukan dengan cara menajamkan posisi perannya, yang kemudian
mejadi sesuatu bidang spesialis, yang lebih tepat dan sesuai dengan
kompetensi. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bidang yaitu
pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan lainnya.10
Berdasarkan paparan tentang kontribusi dari para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian kontribusi adalah suatu keterlibatan
seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama dengan
menyumbangkan ide atau tenaga dan menghasilkan bukti nyata yang
dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
B. Pustakawan
1. Pengertian Pustakawan
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu tempat memperoleh
berbagai sumber pelajaran harus dikelola oleh tenaga ahli yang benar-
benar mempunyai kemampuan/kompetensi dalam pengelolaan
10
Anne Ahira, Pengertian Kontribusi (Bandung: Kencana, 2012). hal.77
perpustakaan sekolah.11
Pada kenyataannya, perpustakaan sekolah yang
ada sekarang banyak yang belum dikelola secara baik. Sehingga,
perpustakaan sekolah belum bisa diberdayakan secara maksimal. Hal ini
lebih jauh dikemukakan oleh R. Suryana yang dikutip Sinaga, yaitu
perpustakaan sekolah memerlukan staf yang berpengalaman dan
memiliki kualifikasi untuk memenuhi tuntutan fungsi dan tujuan
perpustakaan. Dengan kata lain, personil-personil perpustakaan harus
cakap dalam mengelola perpustakaan.12
Dalam pandangan orang awam,
pustakawan merupakan orang yang bertugas menjaga perpustakaan yang
kegiatannya tidak lebih dari orang yang menjaga buku-buku dan
melayani simpan pinjam.13
Pustakawan merupakan Sumber Daya Manusisa (SDM) yang
mengolah perpustakaan. Begitu pula, pustakawan bertugas pada
perpustakaan lembaga kependidikan. Pustakawan merupakan suatu
profesi. Profesi pustakawan ini merupakan pekerjaan yang memerlukan
pendidikan atau pelatihan. Dalam mengolah perpustakaan dibutuhkan
berbagai macam tenagaterampil di bidangnya.14
Banyak kegiatan harus dilakukan oleh pustakawan pada sebuah
perpustakaan agar tugas dan tujuan penyelenggaraan suatu perpustakaan
dapat berjalan dengan optimal. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain
11
Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah (Bandung: Bejana, 2011). hal.27 12
Sinaga. hal.27 13
Muhammad Azwar, “Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan Upaya Pustawakan Mengidentifikasi Informasi Realitas,” Khizanah Al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol.2 No.1 (2014), http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/139. 14
Mutiara Wahyuni, “Peran Pustakawan Sebagai Penyedia Informasi,” Jurnal Iqra’ Volume 09 No.02 (2015): 39–53.
mengumpulkan, mengolah, mengawetkan, melestarikan dan menyajikan
serta menyebarkan informasi atau bahan pustaka kepada seluruh
penggunannya atau pemustaka tanpa terkecuali. Tenaga teknis
perpustakaan adalah tenaga non-pustakawan yang secara teknis
mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalnya tenaga teknis
komputer, tenaga teknis audio-visual dan tenaga teknis ketatausahaan.
Mengutip ODLIS (Online Dictionary Library and Information
Science)“Librarian is A profesionally trained person responsible for the
care ofa library and its contents, including the selection, processing, and
organization ofmaterials and the delivery of information, instruction, and
loan services to meetthe needs of its users”.15
Pustakawan adalah
seseorang yang terlatih secara profesional bertanggung jawab untuk
mengurus perpustakaan dan isinya, termasuk pemilihan, pengolahan, dan
pengorganisasian bahan dan penyampaian informasi, instruksi, dan
layanan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.16
Dalam UU No.43 tahun 2007 Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa
pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan. Lebih lanjut dalam UU No.43 tahun 2007 pasal
29 ayat 2 menyebutkan bahwa tugas-tugas tenaga teknis perpustakaan
15
Joan M Reitz, “ODLIS: Online Dictionary Library and Information Science,” 2004, http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_A.aspx. 16
Putera Mustika, “Profesionalisme Pustakawan,” Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia No.57 (2007): 27–35.
dapat dirangkap oleh pustakawan sesuai dengan keadaan perpustakaan
yang bersangkutan.17
Seperti yang diungkapkan oleh Ibrahim Bafadal bahwa petugas
perpustakaan sekolah adalah seorang yang telah diangkat oleh pejabat
yang berwenang untuk menjabat atau melaksanakan tugas-tugas
sehubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah karena
dianggap memenuhi syarat-syarat tertentu. Pejabat yang berwenang
mengangkat petugas perpustakaan sekolah adalah kepala sekolah. Tugas
yang berkaitan dengan penyelenggaraan perpustakaan sangat banyak,
baik yang berhubungan dengan pengadaan bahan-bahan pustaka,
mengklasifikasi, mengkatalogisasi buku-buku, melayani peminjaman dan
pengembalian, dan lain sebagainya. Pustakawan sekolah tidak hanya
memproses buku-buku, tetapi harus pula memiliki sifat khusus, baik yang
berhubungan dengan persoalan-persoalan perpustakaan sekolah maupun
yang berhubungan dengan persoalan pendidikan.18
Tenaga perpustakaan sekolah terdiri atas guru, pustakawan dan
karyawan. Guru berperan sebagai mediator antara perpustakaan-kepala
sekolah, perpustakaan-guru, perpustakaan-guru, dan perpustakaan-siswa.
Pustakawan bertugas melaksanakan kegiatan perpustakaan seperti
pengadaan, pencatatan, klasifikasi, katalogisasi, penjajaran, pengawetan,
dan pemberdayaan perpustakaan, selain melaksanakan kegiatan profesi
pustakawan itu sendiri.19
17
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 18
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). hal.175 19
Lasa HS, Manajemen Perpustakaan Sekolah (Yogyakarta: Pinus, 2009). hal.37
2. Peran Pustakawan Sekolah
Secara lebih spesifik, Alison Atwell mengemukakan bahwa
peranan pustakawan sekolah adalah sebagai berikut:
a. Pustakawan berperan sebagai guru yang—dengan keterampilan
khusus—dapat memberikan manfaat bagi semua siswa dan guru
yang berada di lingkungan perpustakaan.
b. Pustakawan bekerja sama dengan para staf pendidik lainnya di
sekolah untuk menyusun kurikulum sehingga para guru dapat
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia di
perpustakaan dalam mengajar dan mengevaluasi hasil belajar siswa
mereka.
c. Pustakawan juga mampu menemukan sumber-sumber yang
diperlukan, baik dari para siswa maupun para guru.
d. Pustakawan adalah orang yang sangat suka membaca. Mereka suka
berbagi bahan bacaan dengan guru maupun siswa-siswa semuanya.
e. Pustakawan sangat paham cara memanfaatkan teknologi, terutama
yang tersedia di perpustakaan sekolah.
f. Pustakawan membantu para staf pengajar mengembangkan diri.
Maksudnya harus bisa menyediakan sumber-sumber belajar yang
komprehensif, sehingga memudahkan para staf pengajar mengakses
bahan-bahan itu untuk meningkatkan profesionalisme mereka.
g. Pustakawan adalah orang-orang yang inovatif dan pintar mencari
terobosan baru.
h. Pustakawan adalah seorang manajer yang efektif. Maksudnya
perpustakaan sekolah memerlukan pengelolaan yang hebat agar
seluruh sumber belajar dan sumber daya di dalamnya berfungsi
secara optimal.20
3. Tugas Pustakawan Sekolah
Sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi akademik yang
dimiliki, seorang pustakawan memiliki beberapa tugas, diantaranya:
a. Melaksanakan pengadaan. Pengadaan dapat dilakukan dengan cara
pembelian/langganan, tukar-menukar, titipan, hadiah, sumbangan,
infaq, wakaf, atau membuat sendiri. Terkait dengan pengadaan,
dibutuhkan perencanaan anggaran, jenis koleksi, penahapan dalam
pengadaan.
b. Mengolah bahan pustaka. Pustakawan bertanggung jawab penuh atas
kegiatan pengolahan ini meskipun dalam pelaksanaannya dibantu
oleh tenaga administrasi dan guru pustakawan. Kegiatan pengolahan
ini meliputi pencatatan, klasifikasi, katalogisasi, pelabelan,
penjajaran, pelestarian, dan pengawetan.
c. Memberdayakan bahan informasi. Bahan informasi yang dikelola
perpustakaan sekolah perlu diberdayakan secara optimal agar
memberikan manfaat kepada masyarakat. Pemberdayaan ini antara
lain berupa penyediaan jasa informasi, sirkulasi, referensi, pelayanan
20
Alison Atwell, Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah bagi Guru (Jakarta: LAPIS [Learning Assistance Program for Islamic Schools], 2009). hal.24-25
fotokopi, penelusuran literatur, pelayanan baca di tempat maupun
pelayanan internet.21
Selain itu, tugas praktis pustakawan sekolah menurut Alison
Atwell adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan fasilitas yang berfungsi sebagai pusat informasi bagi
seluruh masyarakat sekolah.
b. Membantu para murid agar mampu memanfaatkan semua ide dan
informasi yang mereka dapatkan, sehingga mereka menjadi orang-
orang yang inovatif dan kreatif.
c. Menyediakan berbagai bahan belajar dan layanan perpustakaan yang
efisien dan sesuai dengan kerikulum sekolah. Akan tetapi, pada saat
yang sama, disesuaikan dengan situasi lokal agar siswa merasa
nyaman belajar di lingkungan perpustakaan.
d. Menyediakan layanan yang tidak hanya terbatas pada lingkungan
fisik sekolah. Maksudnya, layanan perpustakaan idealnya juga
menjangkau kebutuhan belajar masyarakat sekitar sekolah.
e. Menyediakan bahan bacaan dan layanan yang menyenangkan
sehingga siswa merasa nyaman belajar di perpustakaan.
f. Bekerja sama dengan para guru untuk menyelaraskan literasi
informasi dengan praktik pengajaran di kelas.
g. Bekerja sama dengan para guru dalam mengembangkan kurikulum
sekolah.
21
Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: DIVA Press, 2013). hal.357-358
h. Menyediakan akses fisik untuk mendapatkan informasi melalui
berbagai sumber belajar yang mudah diakses dan selalu mutakhir.
i. Menyediakan sistem yang memudahkan siswa dan staf pengajar
mengakses informasi.
j. Memberikan pengalaman belajar yang memaparkan siswa-siswa ke
berbagai media belajar, agar mereka menjadi pengguna media yang
selektif.
k. Mendorong para siswa agar terus belajar tanpa henti.
l. Mengakomodasikan berbagai perbedaan dan menyediakan berbagai
sumber belajar kepada segenap siswa.22
4. Sifat dan Sikap Pustakawan
Menurut Ibrahim Bafadal, seseorang yang diangkat sebagai
petugas perpustakaan sekolah harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang
perpustakaan sekolah.
b. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang
pendidikan.
c. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap
penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
d. Petugas perpustakaan sekolah harus suka bekerja, tekun, dan teliti
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
e. Petugas perpustakaan sekolah harus terampil mengelola
perpustakaan sekolah.23
22
Atwell, Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah bagi Guru. hal.25-26
Adapun berhubungan dengan sikap pustakawan secara umum
yang pada era saat ini dinilai baik dan membawa kemajuan bagi
perpustakaan sekolah. Hal tersebut diungkapkan oleh Wiji Suwarno.
Sikap-sikap tersebut meliputi beberapa hal berikut:
a. Sikap legawa. Sikap ini maksudnya pustakawan harus menerima
kritik dan saran serta memahami kondisi masa lalu dan sekarang
sebagai titik balik perkembangan di masa yang akan datang.
b. Terbuka untuk kemajuan. Maksudnya, bentuk sikap pustakawan
yang melihat kemajuan sebagai motivasi untuk mengembangkan
diri, tidak mudah puas dengan keadaan yang sekarang. Tetapi
sebaliknya, keadaan sekarang menjadi pijakan untuk mempersiapkan
diri menuju kondisi yang lebih baik.
c. Studi banding. Sikap ini adalah bentuk follow up dari legawa dan
berkeinginan untuk maju. Dengan studi banding, pustakawan melihat
secara langsung perkembangan di tempat lain dan menganalisis hal-
hal yang perlu dilakukan untuk perpustakaannya, bagaimana
manajemen perpustakaannya, dan lain-lain. Sehingga semakin
memantapkan program perpustakaan yang akan dilakukan
kedepannya.24
23
Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. hal.175-176 24
Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan; Sisi Penting Perpustakaan dan Pustakawan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010). hal.75-76
C. Kegiatan
1. Pengertian Kegiatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kegiatan adalah
aktivitas, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta
kegairahan.25
Jika dilihat dari aspek sosiologi, kegiatan dapat diartikan
dengan dorongan atau prilaku dan tujuan yang terorganisasikan atau hal-
hal yang dilakukan oleh manusia.26
Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya
baik yang berupa personel (sumber daya manusia), barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa
atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang atau jasa.27
D. Belajar Mengajar
1. Pengertian Belajar Mengajar
Pemahaman tentang pengertian belajar peneliti mengemukakan
beberapa definisi tentang pengertian belajar, di antaranya sebagaimana
yang tertera di bawah ini. Menurut pendapat Anitah, Sri W, dkk,
membedakan definisi belajar menjadi 2 (dua) yaitu: menurut definisi
lama dan pendapat modern, menurut definisi lama yang dimaksud belajar
adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan, dan menurut
25
Dendy Sugono, “Arti kata kegiatan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,” diakses 6 September 2018, https://kbbi.web.id/kegiatan. 26
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Raja Wali Press, 2000). hal.9 27
Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004,” diakses 6 September 2018, https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/20TAHUN2004PP.htm.
pendapat modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku (a change in behaviour). Belajar
yang diutamakan menurut definisi lama tersebut adalah penguasaan
pengetahuan sebanyakbanyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk
intelektual, sedangkan aspek sikap dan ketrampilan diabaikan atau
dianggap tidak penting. Proses yang dilakukan hanya berupa hafalan dari
beberapa mata pelajaran saja. Sedangkan menurut pendapat modern
belajar lebih ditekankan pada proses perubahan tingkah laku secara
menyeluruh yang meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.28
Menurut Ernest R. Hilgard 1948 yang dikutip oleh Anitah
menyatakan bahwa “Learning is the process by which anactivity
originates or is changed through training procedures ( whether in the
laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes
by factors not atrisutable to training” (belajar adalah proses yang
mengorganisasi sebuah aktivitas atau perubahan yang melalui prosedur
latihan (apakah dalam laboratorium atau di lingkungan alam) sebagai
pembeda dari perubahan dengan faktor yang bukan dari latihan).29
E. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani para
siswa, guru, dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan
28
Sri W. Anitah dan dkk, Strategi Kegiatan belajar mengajar di SD (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007). hal.2-3 29
Anitah dan dkk. hal.4
sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian suatu tujuan sekolah,
yaitu pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum
sekolah.30
Yang dimaksud dengan Perpustakaan Sekolah adalah semua
perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, mulai dari tingkat Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan. Perpustakaan
Sekolah merupakan bagian terpadu dari sekolah yang bertugas
mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan memelihara bahan pustaka
untuk dipergunakan oleh guru dan siswa untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan Sekolah menurut jenis dan
tingkatannya terdiri atas:
a. Perpustakaan Sekolah Taman Kanak-Kanak.
b. Perpustakaan Sekolah Dasar.
c. Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Pertama.
d. Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Ibrahim Bafadal menerangkan bahwa pemahaman perpustakaan
secara umum adalah dasar memahami perpustakaan sekolah. Sebab
perpustakaan sekolah adalah bagian dari perpustakaan umum.31
Perpustakaan sekolah diselenggarakan oleh setiap sekolah, dan
pemanfaatannya sangat tergantung kepada kepala sekolah, para guru,
petugas perpustakaan dan para siswa.32
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pustaka artinya kitab, buku, atau buku
30
Supriatin, Pengantar Ilmu Perpustakaan Bahan Ajaran Diklat Teknik Pengolaan Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004). hal.13 31
Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. hal.1 32
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003). hal.37
primbon.33
Perpustakaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk
pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Seperti
koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan
untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan.34
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari sekolah,
komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan mampu menunjang
pada pencapaian tujuan sekolah. Selaras dengan hal tersebut, maka tujuan
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca
para siswa.
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru
dan pustakawan.
c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan memberi semangat
membaca dan belajar kepada para siswa.
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar
para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang
33
Dendy Sugono, “Arti kata pustaka - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,” diakses 6 September 2018, https://kbbi.web.id/pustaka. 34
Sugono.“Arti kata pustaka - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.”
mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh
perpustakaan.
g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui
kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain
yang bersifat kreatif dan ringan, misalnya fiksi, cerpen, dan lain
sebagainya.35
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Menurut Manil Silva yang dikutip oleh Sinaga, fungsi pokok
perpustakaan adalah untuk memberikan dan melengkapi fasilitas
membaca demi kepentingan pendidikan, rekreasi, dan penelitian
(research).36
Penjelasan lebih detail mengenai fungsi perpustakaan
diungkapkan oleh Yusuf dan Suhendar, bahwa fungsi umum
perpustakaan sekolah meliputi edukatif, informatif, rekreasi, dan riset
atau penelitian sederhana.37
Ibrahim Bafadal menambahkan satu fungsi
lagi, yaitu tanggung jawab administratif. Berikut penjelasannya:
a. Fungsi Edukatif
Segala fasilitas dan sarana perpustakaan sekolah, terutama koleksi
yang dikelola banyak membantu para siswa untuk belajar dan
memeroleh kemampuan dasar dalam mentransferkonsep-konsep
pengetahuan.38
35
Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010). hal.2 36
Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah. hal.20 37
Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. hal.4-6 38
Yusuf. hal.4
b. Fungsi Informatif
Pengupayaan penyediaan koleksi perpustaka yang bersifat ―memberi
tahu‖ tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para
sisawa dan guru.39
c. Fungsi Rekreasi
Menyediakan koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar,
majalah umum, buku-buku fiksi, dan lain sebagainya. Diharapkan
perpustakaan dapat menghibur pembacanya di saat yang
memungkinkan.40
Dengan tersedianya bahan bacaan rekreatif,
diharapkan timbul ide-ide baru yang bermanfaat bagi para
pemustaka.41
d. Fungsi Riset atau Penelitian
Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu
dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Sehingga jika ada
peneliti ingin mengetahui informasin tertentu, ia bisa membacanya di
perpustakaan.42
Salah satu jenis penelitian yang bisa dilakukan di
perpustakaan adalah riset kepustakaan atau library research.43
e. Fungsi Tanggung Jawab Administratif
Setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh
pustakawan. Penerapan sanksi juga berlaku terhadap pemustaka
yang terlambat mengembalikan buku. Semua ini, selain untuk
39
Yusuf. hal.5 40
Yusuf. hal.6 41
Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah. hal.26 42
Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. hal.6 43
Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. hal.8
melatih dan mendidik siswa bertanggung jawab, juga untuk melatih
mereka bersikap dan bertindak secara administratif.44
4. Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi perpustakaan merupakan sumber daya perpustakaan
untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya, misal
kebutuhan para siswa dalam memperoleh literatur yang dicari
sehubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru.45
Menurut Wiji
Suwarno koleksi bahan perpustakaan bersifat dua jenis, yaitu ilmiah dan
nonilmiah. Hal ini terdiri atas:
a. Karya cetak
1) Buku teks
2) Buku referensi (rujukan) seperti ensiklopedia, kamus, almanak,
annual, direktori, manual, handbook, biografi, sumber geografi
3) Terbitan pemerintah seperti peraturan perundang-undangan
4) Laporan penelitian
5) Terbitan berkala seperti majalah, jurnal, buletin, dan surat kabar.
b. Karya rekam
1) Kaset audio VCD, CD, CD-Rom
2) Video cassette
3) Televisi
c. Media elektronik atau not recorded
44
Bafadal. hal.7 45
Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006). hal.41
Media penyimpanan informasi berupa pangkalan data yang
ditayangkan melalui monitor komputer, misalnya internet.46
F. Penelitian Terdahulu
Sebelum mengadakan penelitian ini, terlebih dahulu peneliti
melakukan tinjauan pustaka untuk melihat dan mencari judul skripsi yang ada
di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menemukan
skripsi yang membahas tema serupa, yaitu:
1. Pertama, skripsi berjudul ―Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar
1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai
Penunjang Kegiatan Belajar‖, yang disusun oleh Nursivah
Sukmawibawa, program studi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap
siswa SMP dan SMA terhadap perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar 1
sebagai penunjang kegiatan belajar terhadap koleksi, SDM dan layanan.
Penelitian tersebut berkaitan dengan yang peneliti lakukan.
Perbedaannya, penelitian ini lebih membahas kepada sikap siswa
terhadap perpustakaan yang berperan sebagai penunjang kegiatan belajar.
Lokasi penelitiannya di SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan.
2. Kedua, skripsi oleh Uluhiyah Mahmudah dengan judul ―Kontribusi
Pustakawan Sekolah Dalam Mendukung Proses Kegiatan belajar
46
Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku; Wacana Penulisan dan Penerbitan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011). hal.60-61
mengajar di SMP-SMA Labschool Kebayoran‖. Penelitian ini
membahas tentang kontribusi pustakawan dalam mendukung proses
kegiatan belajar mengajar di SMP-SMA Labschool Kebayoran dengan
batasan dan rumusan masalah yang berbasis kurikulum 2013. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami kontribusi dan
strategi pustakawan sekolah yang dilakukan dalam mendukung proses
kegiatan belajar mengajar ditinjau dari kurikulum 2013. Persamaan dari
penelitian ini adalah kontribusi yang dilakukan pustakawan dalam
mendukung proses belajar mengajar dan metode kualitatif. Perbedaan
lokasi juga bisa dilihat dari penelitian ini, penulis melakukan penelitian
di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan, sedangkan Uluhiyah Mahmudah
di SMP SMA Labschool Kebayoran.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan suatu hal yang diteliti yaitu dengan memberikan gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat yang berhubungan fenomena yang
diteliti.47
Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggabungkan, melukiskan subjek atau objek
penelitian seseorang, lembaga atau masyarakat pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya.48
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang penulis ambil adalah kualitatif.
Menurut Strauss dan Corbin dalam Creswell yang dimaksud dengan
pendekatan kualitatif adalah jenis pendekatan penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau kuantifikasi.49
47
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis (Jakarta: STIA-LAN, 1999). hal.60 48
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005). hal.50 49
Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif,” Jurnal EQUILIBRIUM Vol.5 No.9 (2009): hal.2.
Dalam penelitian kualitatif, jumlah teori yang dimiliki oleh
peneliti harus lebih banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena
yang berkembang di lapangan. Peneliti kualitatif harus bersifat
―perspektif emic‖ artinya memperoleh data bukan ―sebagai mana
harusnya‖, bukan berdasarkan apa yang difikirkan oleh peneliti, tetapi
berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami,
dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/sumber data.50
Pada penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian tidak dirumuskan
atas dasar definisi operasional dari suatu variabel penelitian. Pertanyaan
penelitian kualitatif dirumuskan dengan maskud untuk memahami gejala
yang kompleks, interaksi sosial yang terjadi, dan kemungkinan
ditemukan hipotesis atau teori baru.51
Dalam penelitian ini, pendekatan
kualitatif digunakan untuk mengetahui informasi secara mendalam
mengenai kontribusi dari pustakawan di Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar siswa.
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara,
atau langsung dari sumbernya. Sumber ini dapat berupa benda, situs atau
manusia. Seorang peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012). hal.213 51
Sugiyono. hal.210
dengan cara menyebar kuesioner, melakuan wawancara atau melakukan
pengamatan langsung terhadap suatu aktifitas masyarakat.52
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari
sumbernya, misalnya dari buku-buku, sumber literatur, artikel dan
dokumen dengan masalah yang diteliti.53
Dalam penelitian ini dilakukan
pencarian sumber-sumber tertulis yang dapat dijadikan landasan teori
untuk memperkuat proses analisis data.
C. Informan
Informan adalah orang yang diwawancarai dan diminta informasinya
oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan
memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian.54
Sampel dalam penelitian ini juga bukan dinamakan respoden, namun disebut
narasumber atau informan dalam penelitian. Teknik pemilihan informan yang
digunakan oleh peneliti adalah purpose sampling, yaitu menentukan sampel
dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara
maksimal.55
Kriteria yang dipilih oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Kepala Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan tidak berlatar
belakang bidang ilmu perpustakaan namun pernah mengikuti pelatihan
kepustakawanan.
52
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis. hal.86 53
Arikunto Suharsimi, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1992). hal.78 54
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Ed Ke-2 Cet. Ke-5 (Jakarta: Kencana, 2011). hal.111 55
Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1998). hal.33
2. Pustakawan sekolah SMAN 11 Kota Tangerang Selatan dengan berlatar
belakang pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan.
3. Guru-guru SMAN 11 Kota Tangerang Selatan sering mengadakan
kegiatan belajar mengajar di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan.
Adapun nama-nama informan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Informan
No. Nama Jabatan
1. Dra. Suryani Kepala Perpustakaan
2. Nia Hastari, S.Pd Pustakawan
3. Areta Wulandari, S.Pd Guru Bahasa Inggris
4. Fitriani Ahudin, S.Pd Guru Kewirausahaan
5. Muhasan, S.Pd.I Guru Agama Islam
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian.Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
(kondisi yang alamiah), sumber primer, dan teknik pengumpulan data lebih
banyak pada observasi partisipan (participan observation), wawancara
mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.56
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. hal.225
1. Observasi
Menurut Marshall yang dikutip oleh Sugiyono menyatakan bahwa
―through observation, the reseracher learn about behavior and the
meaning attached to those behavior‖. Melalui observasi, peneliti belajar
tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.57
Observasi dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data secara
langsung dari keadaan lapangan tempat peneliti melakukan penelitian.
Peneliti mengamati bagaimana kondisi perpustakaan, bagaimana bentuk
nyata dari kontribusi pustakawan, dan hal-hal lain yang dilakukan para
siswa dalam kegiatan belajar mengajar di perpustakaan. Dalam hal ini,
peneliti melakukan observasi di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan
yang diajukan secara lisan kepada informan. Wawancara percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan informan sebagai orang yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.58
3. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil
terutama atau seluruhnya dari bahan pustaka.59
Kajian kepustakaan ini
57
Sugiyono. hal.226 58
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1997). hal.135 59
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis. hal.65
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data
kualitatif yang merupakan analisis yang dilakukan terhadap data-data bukan
angka seperti hasil wawancara atau bacaan dari buku-buku, artikel dan dari
data lain seperti foto, gambar, atau film.60
Data-data yang diperoleh akan
diteliti dan dianalisis terlebih dahulu, kemudian diolah dan disajikan dalam
bentuk deskriptif.Hasil olah data bertujuan untuk mengemukakan
permasalahan dan menemukan solusi terhadap permasalahan yang terjadi dan
disertai dengan alasan-alasan yang mendukung. Analisis data yang penulis
lakukan, diantaranya:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses dalam pemilihan, pemusatan
perhatian, pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar atau
langsung dari lapangan.61
Data yang diperoleh melalui wawancara,
observasi dan kajian kepustakaan dicatat secara rinci, dikelompokkan,
dipilih, dan difokuskan pada hal yang penting.
60
Irawan. hal.99 61
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta, Rineka Cipta, 2008),
h. 31
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan hasil penelitian yang dilakukan
peneliti. Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian dalam
bentuk teks naratif.
3. Penarikan Kesimpulan
Penulis membuat kesimpulan dari data-data terangkum yang
dijabarkan dalam bentuk naratif. Kesimpulan digunakan menjawab
rumusan masalah.62
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan diPerpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan. Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2018 – Mei 2019 dengan
perincian sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
2018-2019
Juli Agu Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Penyusunan
Proposal
2. Pengajuan
Proposal dan
Mendapatkan
Dosen
62
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010). hal.99
Pembimbing
3. Bimbingan
Skripsi
4. Penelitian
5. Penyusunan
Skripsi
6. Pengajuan
Sidang
7. Sidang
Skripsi
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
1. Profil Perpustakaan
Sekolah SMAN 11 Kota Tangerang Selatan terletak di Jl.
Sumatera I Rawa Lele, Kel.Jombang Kec.Ciputat – Tangerang Selatan
15414. Perpustakan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan berdiri sejak
tahun 2013. Pada tahun 2016 dibangun ruang perpustakaan baru yang
didanai dari APBD Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016. Ruang
perpustakaan tersebut diresmikan oleh Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH.
pada tanggal 20 Februari 2017 (Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11
Kota Tangerang Selatan). Berikut susunan pejabat kepala perpustakaan
dan staff perpustakaan dari setiap tahun ajaran:
Tabel 3. Masa Jabatan Kepala Perpustakaan
NO
TAHUN
AJARAN
KEPALA
PERPUSTAKAAN
STAFF
PERPUSTAKAAN
1. 2013 – 2014 Tedy Gumulya, S.H Nani Maryani, A.Md
2. 2014 – 2015 Dra. Suryani Nani Maryani, A.Md
3. 2015 – 2016 Nurmayanti S.Pd Nani Maryani, A.Md
4. 2016 – 2017 Yulita Puji Lestari, MH
Dra. Suryani
Nia Hastari S.Pd
Isti Mercyana
5. 2017 – 2018 Dra. Suryani Nia Hastari S.Pd
Isti Mercyana
6 2018 – 2019 Dra. Suryani Nia Hastari S.Pd
Isti Mercyana
(Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan)
2. Visi dan Misi Perpustakaan
a. Visi
Sebagai sarana pusat sumber belajar siswa untuk menunjang kegiatan
akademik di sekolah dan menambah wawasan dalam IPTEK sehingga
menghasilkan insan yang berwawasan lingkungan, cerdas, dan
berakhlak mulia.
b. Misi
1) Menimbulkan kecintaan seluruh civitas SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan terhadap membaca.
2) Meningkatkan wawasan seluruh civitas SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
3) Membiasakan seluruh civitas SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
untuk memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan benar
(Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan).
3. Fungsi Perpustakaan
a. Fungsi Edukatif
Membuat siswa terbiasa mampu belajar secara mandiri maupun
berkelompok tanpa bantuan guru. Fungsi edukatif juga dapat
meningkatkan minat baca siswa sehingga kemampuan membaca
siswa semakin meningkat.
b. Fungsi Informatif
Fungsi ini berkaitan dengan kelengkapan koleksi perpustakaan,
perpustakaan tidak hanya menyediakan buku saja melainkan koleksi
lain seperti pamflet, majalah, koran, koleksi digital, televisi, dll.
c. Fungsi Rekreasi
Disediakan koleksi ringan seperti komik, cerpen, novel, majalah,
koran untuk memenuhi kebutuhan informasi yang sifatnya dapat
memberikan hiburan kepada pembacanya. Selain itu juga disediakan
TV yang dapat ditonton siswa pada waktu-waktu kosong kegiatan
belajar mengajar.
d. Fungsi Riset
Perpustakaan berfungsi juga sebagai tempat penelitian untuk siswa
maupun guru ataupun warga sekolah lainnya sesuai dengan
kemampuannya.
e. Fungsi Tanggung Jawab Administratif
Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan sehari-hari di perpustakan,
seperti melakukan pengisian buku kunjungan setiap berkunjung ke
perpustakaan, melakukan peminjaman, pengembalian dan
perpanjangan masa pinjam koleksi. Selain itu juga menyangkut
masalah tata tertib yang telah dibuat agar diterapkan. Tujuannya agar
siswa terbiasa tertib administratif dan memiliki tanggung jawab.
f. Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit atau menghimpun untuk seluruh
karya yang dihasilkan oleh sivitas akademikanya (Sumber: Profil
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan).
4. Struktur Organisasi Perpustakaan
Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan
(Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan)
Job deskripsi:
a. Kepala sekolah
1) Mengontrol pelaksanaan perpustakaan.
2) Memberikan motivasi.
3) Memberikan Informasi untuk perpustakaan.
b. Kepala perpustakaan
1) Merencanakan program kerja.
2) Mengelola Layanan, Keuangan, dan SDM.
3) Mengontrol kinerja pustakawan.
c. Pustakawan
1) Menyusun program kerja dan jadwal kegiatan Perpustakaan.
2) Membuat analisis kebutuhan alat kelengkapan Perpustakaan.
3) Membuat analisis penambahan buku koleksi Perpustakaan, baik
buku pelajaran, buku fiksi dan non fiksi, dan buku referensi.
4) Mengelola administrasi Perpustakaan.
5) Mengolah buku koleksi baru dan menyimpan sesuai ketentuan
perpustakaan.
6) Melayani peminjaman buku koleksi kepada pengunjung
perpustakaan.
7) Mengkampanyekan gemar membaca dan kunjungan ke
perpustakaan bersama wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan,
dan wali kelas.
8) Merencanakan, melaksanakan, dan melayani kebutuhan
pengunjung terhadap perpustakaan digital.
9) Membuat laporan progress report tiga bulan sekali dan
melaporkannya kepada kepala perpustakaan dan kepala sekolah.
10) Memberikan pertanggungjawaban kepada kepala sekolah
mengenai segala urusan perpustakaan (Sumber: Profil
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan).
5. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan bersifat
terbuka (open access) sehingga para pemustaka dapat langsung mencari
buku yang dibutuhkan ke rak. Jam layanan perpustakaan, yaitu Senin-
Jumat pukul 07.00-16.00 WIB(Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11
Kota Tangerang Selatan).
Terdapat beberapa layanan di perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan, diantaranya:
a. Pelayanan sirkulasi
b. Pelayanan referensi;
c. Pelayanan digital;
d. Pelayanan pendidikan pengguna;
e. Pelayanan penelusuran informasi;
f. Pelayanan ruang baca;
g. Pelayanan ruang KBM;
h. Pelayanan ruang menonton TV ataupun film (Sumber: Profil
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan).
6. Prestasi Perpustakaan
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan telah mendapat
beberapa prestasi, diantaranya yaitu:
a. Juara 1 lomba Perpustakaan Sekolah SMA/SMK/MA Terbaik
Tingkat Provinsi Banten Tahun 2018.
b. Prasasti peresmian gedung perpustakaan oleh Walikota Tangerang
Selatan, Ibu Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.H., M.Kn.
c. Mendapat nilai Akreditasi A yang ditetapkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia pada tahun 2018 (Sumber: Profil
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan).
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian didapat melalaui proses wawancara dan observasi
terhadap topik terkait, berupa kontribusi pustakawan sekolah dalam kegiatan
belajar mengajar. Adapun kajian pustaka yang peneliti lakukan yaitu
melakukan analisis sumber-sumber terkait. Adapun hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Pustakawan Sekolah Dalam Mendukung Kegiatan
Belajar Mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan
Pustakawan melakukan kontribusi dengan cara memberikan
fasilitas kepada para pemustaka untuk memudahkan mereka dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan memberikan layanan
koleksi perpustakaan. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh
pustakawan Nia Hastari, sebagai berikut:
―kontribusinya itu kalau dalam bentuk koleksi... itu
kitamenyalurkan buku K13 kepada anak-anak. Kepada seluruh
kelas10, kelas 11 dan kelas 12. Itu kita pinjamkan buku setiap
tahunnya, itu perpustakaan yang mengelola. Selain koleksi buku
paket yang wajib dipinjamkan, ada juga koleksi umum....
sirkulasi, yang bisa mereka pinjam, itu kita seseuaikan dengan
apa yang anak-anak butuhkan atau guru butuhkan.‖63
Selain dalam bentuk koleksi, perpustakaan juga memiliki sarana
internet, berikut penjelasannya:
“....sarana lainnya itu ada fasilitas internet untuk mendukung
kegiatan belajar siswa.”64
Kontribusi perpustakaan lebih pada menyediakan sarana
pendukungkegiatan belajar mengajarberupa fasilitas untuk siswa dan
guru baik itu tempat serta bahan kegiatan belajar mengajar yaitu buku
atau sumber-sumber lainnya. Bu Suryani juga menambahkan:
“Selama ini sudah cukup mendukung ya. Kontribusi yang
dilakukan oleh pustakawan sangat bagus sehingga para
pemustaka yang berkunjung terbantu dalam kegiatan belajar
mengajar.”65
a. Pengadaan Koleksi
Pengadaan koleksi yang dilakukan pihak sekolah melalui
kepala perpustakaan dijelaskan oleh bu Suryani sebagai berikut:
“Pengadaan koleksi biasanya dilakukan menggunakan dana
yang sudah dianggarkan oleh Kepala Sekolah, lalu
pustakawan yang akan melakukan pembelian sesuai
kebutuhan.”66
63
Nia Hastari, Wawancara Pribadi, 26 Maret 2019. 64
Hastari. 65
Suryani, Wawancara Pribadi, 26 Maret 2019. 66
Suryani.
Pustakawan juga melakukan pengadaan koleksi untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pengadaan koleksi
dilakukan berdasarkan permintaan pemustaka atau katalog yang
beredar. Seperti yang diungkapkan oleh Nia Hastari, sebagai berikut:
“kita mendapatkan pengadaan koleksi itu bisa dari guru atau
siswa (request) apa yang mereka butuhkan. Lalu juga bisa
berdasarkan dari katalog induk buku, katalog penerbit, atau
bisa juga dari media sosial seperti instagram.”67
Koleksi yang tersedia disini berjumlah 1.148 judul buku
dengan jumlah eksemplar mencapai 12.379 eksemplar.
b. Layanan Perpustakaan
Pelayanan yang tersedia di perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Jenis Layanan
No. Jenis Layanan Keterangan
1 Referensi Koleksi sumber rujukan berupa
kamus, ensiklopedi, dsb.
2 User Education Pemustaka melakukan pencarian
koleksi melalui OPAC.
3 Penelususan Informasi Membantu pemustaka mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
4 Sirkulasi Peminjaman dan pengembalian
bahan pustaka. Serta perpanjangan
masa pinjam.
5 Ruang baca Ruang baca indoor. Ruang baca
outdoor yang terletak di teras
perpustakaan dan taman belakang
perpustakaan.
6 Digital Memfasilitasi perpustakaan dengan
Wi-fi untuk digunakan pemustaka.
7 Ruang KBM Tersedia meja diskusi yang cukup
besar, meja baca dan lesehan.
8 Ruang Menonton Film Tersedia smart TV dan home theater
sebagai sarana menonton film, dsb.
(Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan)
67
Hastari, Wawancara Pribadi.
Selain itu, layanan yang dirasakan oleh para guru dalam
membantu kegiatan belajar mengajar juga diungkapkan oleh pak
Muhasan sebagai berikut:
“layanan internet (wi-fi)... itu keistimewaan perpus ini. Saya
kemudian tinggal membuka laptop dan mencari di internet
untuk bahan ajar yang saya butuhkan jika sekiranya
informasi yang saya cari belum tersedia di perpustakaan.‖68
Berdasarkan pengutaraan pak Muhasan, hal serupa juga
disampaikanoleh ibu Areta seperti berikut:
“pustakawan memberikan akses pelayanan kepada
pemustaka untuk mempermudah mencari buku. Contohnya
mencarikan buku yang ditanyakan, menunjukkan rak tempat
tersimpannya buku, dan merekomendasikan buku-buku yang
ada di perpus.”69
Pemaparan tentang layanan di perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan juga ditambahkan oleh bu Fitriani sebagai
berikut:
“Saya sering memanfaatkan layanan sirkulasi untuk
meminjam koleksi perpustakaan, ini juga yang saya anjurkan
kepada para siswa. Misal saat melakukan kegiatan belajar
mengajar, saya meminta siswa untuk mencari bahan rujukan
di perpustakaan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat
menambah khazanah keilmuannya”70
Pustakawan sekolah pun membantu dalam membimbing
siswa dan guru mencari koleksi,dan memberikan informasi yang
dibutuhkan hingga diperoleh informasi yang sesuai. Saat membantu
membimbing siswa dan guru dalam menelusur koleksi di
perpustakaan, pustakawan sekolah menyediakan komputer untuk
layanan katalog online. Dan setiapbuku pada rak koleksi diberikan
68
Muhasan, Wawancara Pribadi, 2 April 2019. 69
Areta Wulandari, Wawancara Pribadi, 1 April 2019. 70
Fitriani Ahudin, Wawancara Pribadi, 1 April 2018.
penomoran yang dalam bahasa ilmu kepustakaandisebutnomor
panggil dengan label berwarna.Software pengolahan bahan pustaka
di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan digunakan
aplikasi otomasi perpustakaan SLiMS.
c. Kerjasama Perpustakaan
Salah satu bentuk kegiatan layanan pada pemustaka
dilakukan kerjasama antar perpustakaan. Bentuk kerjasama yang
dapat dilakukan berupa kerjasama perorangan, misal dengan guru,
atau dapat juga kerjasama dengan lembaga. Berikut beberapa
lembaga yang bekerjasama dengan perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan:
1) Kerjasama dengan Smartfren. Kerjasama dalam hal seminar
literasi dan pemberian modem smartfren untuk Perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan.
2) Kerjasama dengan Yayasan Raudlatul Makfufin, Taman
Tunanetra, Jakarta. Kerjasama dalam silang layan koleksi
Braille.
3) Kerjasama dengan DPAD Kota Tangerang Selatan. Kerjasama
dalam kegiatan silang layan koleksi perpustakaan. Dan juga soft
launching I-Tangsel (Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11
Kota Tangerang Selatan).
Prinsip kerjasama antar perpustakaan dilakukan karena tidak
ada satu perpustakaan pun yang memilki koleksi lengkap, sehingga
diperlukan kerjasama dengan perpustakaan lain. Bu Fitriani
memberikan tanggapannya atas hal ini:
“Kerjasama yang dilakukan sudah cukup bagus. Bentuk
kerjasamanya juga sudah beragam. Bukan hanya dalam
bentuk silang layan, tetapi juga pengenalan terhadap
teknologi baru.‖71
d. Apresiasi Kepada Pemustaka
Dalam meningkatkan minat dan kebiasaan membaca siswa,
pustakawan sekolah selalu melakukan apresiasi kepada pemustaka.
Seperti yang tercantum pada program bulanan Perpustakaan SMAN
11 Kota Tangerang Selatan. Setiap bulan perpustakan memberikan
apresiasi kepada para pemustaka yang paling aktif meminjam di
perpustakaan. Apresiasi ini berlaku untuk siswa atau pun dewan
guru. Apresiasi yang diberikan dapat berupa reward dalam bentuk
buku atau hadiah lainnya.
Pemberian apresiasi ini sangat didukung oleh pihak guru,
seperti yang diungkapkan oleh pak Muhasan, yaitu:
“Sangat bagus itu memberi reward. Misal dalam bentuk
hadiah buku atau apa.... sehingga memancing yang lain
untuk rajin berkunjung ke perpustakaan.”72
e. Melakukan Promosi Perpustakaan
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan memiliki
media sosial, khususnya instagram yang dikelola oleh pustakawan.
Instagram Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan, yaitu
71
Ahudin. 72
Muhasan, Wawancara Pribadi.
@nelaslibrary. Hal ini juga disampaikan oleh pustakawan Nia
Hastari, sebagai berikut:
“Saat ini perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
melakukan promosi melalui media tercetak dan non-cetak.
Media cetak dengan cara menempel pamflet di mading
sekolah yang tersedia di depan ruang perpustakaan. Media
non-cetak berupa media sosial instagram yang kami buat
sebagai sarana komunikasi antara pustakawan dan
pemustaka dalam berbagi informasi. Termasuk menanyakan
ketersediaan koleksi perpustakaan dan memperpanjang masa
peminjaman buku.”73
f. Program Kerja
Pustakawan membagi tiga program kerja menjadi harian,
bulanan, dan tahunan. Perinciannya sebagai berikut:
73
Hastari, Wawancara Pribadi.
1) Program harian
a) Siswa non muslim di wajibkan ke perpustakaan ketika
pelajaran Agama Islam berlangsung. Untuk membuat
resume dari buku yang dibaca diperpustakaan (buku
apapun) lalu dikaitkan dengan kitabnya.
b) Guru dapat memanfaatkan perpustakaan untuk KBM jika
ingin berganti suasana belajar mengajar.
2) Program bulanan
Tiap bulan tepatnya hari senin di awal bulan akan diberikan
reward kepada siswa-siswi yang paling memanfatkan
perpustakaan. Reward diberikan pada saat upacara bendera.
3) Program tahunan
a) Pembagian buku wajib sekolah kepada siswa untuk K13
selama satu tahun ajaran.
b) Semua warga sekolah menyumbangkan buku baru ke
perpustakaan dalam program ―one man one book‖. Kegiatan
ini dilakukan pada hari buku sedunia pada tanggal 23 April
atau pada hari buku nasional pada tanggal 17 Mei.
c) User Education (Pendidikan Pemustaka) tentang tata cara
pemanfaatan perrpustakaan kepada siswa siswi baru pada
masa orientasi siswa.
d) Lomba di Hari Perpustakaan Sekolah. Diadakan di hari
Perpustakaan Sekolah Internasional pada tanggal 18
Oktober(Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan).
g. Tata Tertib Perpustakaan
Tata tertib ini dibuat untuk menjaga ketertiban dan
ketenangan, demi mencipatakan suasana yang kondusif untuk
kegiatan belajar mengajar di perpustkaan. Berikut adalah tata tertib
yang terdapat di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan:
1) Melepas alas kaki
2) Berpakaian rapih
3) Berbicara sopan
4) Wajib mengisi buku kunjungan
5) Tenang, tidak berisik
6) Tidak diperkenankan memakai jaket
7) Tidak diperkenankan membawa tas
8) Menjaga kelestarian koleksi perpustakaan
Tidak dirobek
Tidak dicoret
Tidak dilipat
Tidak dicuri
9) Tidak makan dan minum di dalam perpustakaan
10) Menjaga kebersihan
11) Tidak tidur di perpustakaan
12) Mengembalikan buku tepat waktu, jika terlambat maka akan
dikenakan denda (Sumber: Profil Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan).
2. Kendala yang Dihadapi Pustakawan Dalam Mendukung Kegiatan
Belajar Mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan juga memiliki
kendala dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Seperti dalam hal
koleksi dan sarana ruang belajar yang masih kurang memadai.
a. Sarana Yang Belum Memadai
Sarana yang dimaksud disini adalah fasilitas yang ada di
perpustakaan sekolah. Ruangan perpustakaan hanya mampu
menampung kurang lebih satu kelas atau 30 anak dalam satu ruang.
Hal ini dikeluhkan oleh bu Areta selaku guru yang sering
mengadakan kegiatan belajar mengajar di perpustakaan:
“Untuk sarana, daya tampung perpustakaan masih kurang.
Jika guru ingin mengadakan proses kegiatan belajar
mengajar di perpustakaan, ruangan hanya mampu
menampung kurang lebih 40 siswa sebagai tempat learning
corner.”74
Adapun kendala pada bagian multimedia yaitu internet yang
tersedia lelet saat digunakan, komputer yang tersedia pun suka
bermasalah karena kadang dari siswa saat menggunakan komputer
suka mengotak-ngatik komputernya hingga menimbulkan masalah
tersebut.
74
Wulandari, Wawancara Pribadi.
b. Kurangnya Variasi dan Jumlah Koleksi
Kendala lain yang terjadi, yaitu kurangnya jumlah buku yang
dimiliki perpustakaan. Jumlah siswa tidak sebanding dengan
ketersediaan koleksi perpustakan. Seperti yang dituturkan oleh
Muhasan:
“Tidak ada bukunya... itu kendalanya gak ada bukunya
mungkin karena pembendaharaan kita yang kurang. Misal
buku-buku karangan penulis besar yang saya cari gak ada
gitu. Kurang variatif...‖75
Hal ini pula yang disampaikan oleh pustakawan dalam
menghadapi kendala-kendala di perpustakaan:
“Kendala perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar itu
adalah koleksi di perpustakaan itu masih banyak kurangnya,
misal buku-buku pengetahuan umum dan pengetahuan alam
jumlahnya masih sedikit. Dan juga tidak adanya ruangan
khusus untuk kegiatan belajar mengajar di perpustakaan.
Jadi yang kelas yang mau melakukan kegiatan belajar
mengajar masih bercampur dengan pemustaka lain yang
sekedar berkunjung ke perpustakaan.‖76
3. Upaya yang Ditempuh Untuk Mengatasi Kendala di Perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
Pustakawan berusaha mengatasi kendala yang terjadi dengan
megelola perpustakaan sebaik mungkin. Berikut solusi yang diberikan:
“Upayanya adalah untuk koleksi yang pasti tiap tahun kita selalu
adakan terus penambahan, karena kita selalu rekap buku apa
yang memang dibutuhkan. Yang priotritas pasti kita dahulukan.
Kalau untuk ruangan, biasanya kalau kondisinya sudah terlalu
penuh, pemustaka yang bukan melakukan kegiatan belajar
75
Muhasan, Wawancara Pribadi. 76
Hastari, Wawancara Pribadi.
mengajar kita anjurkan keluar ruangan terlebih dahulu. Jadi
sistemnya bergantian. Seperti itu sih...‖77
C. Pembahasan
1. Kontribusi Pustakawan Sekolah Dalam Mendukung Kegiatan
Belajar Mengajar di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan
Kontribusi pustakawan di perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan tidak proaktif dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi
lebih kepada penyedia sarana dan fasilitas kegiatan belajar mengajar
yaitu dengan menyediakan berbagai hal terkait yang benar-benar
dibutuhkan oleh pihak sekolah. Kontribusinya lebih kepada pendukung
kegiatan belajar mengajar dengan menyediakan fasilitas yaitu
memfasilitasi siswa maupun guru baik itu tempat, bahan kegiatan belajar
mengajar yaitu buku atau sumber-sumber lainnya.
a. Pengadaan Koleksi
Pengadaan koleksi dilakukan atas saran yang ditampung dari
para pemustaka mengenai kebutuhan sumber informasi baru.
Kemudian pustakawan memilah apa saja yang sekiranya diperlukan
untuk perpustakaan. Sumber informasi diurutkan berdasarkan skala
prioritas perpustakaan, baru dibelanjakan sesuai dana yang tersedia
untuk perpustakaan. Pustakawan pun berkontribusi disaat guru atau
siswa membutuhkan buku dengan informasi tertentu dan pustakawan
mencarikan di perpustakaan.Jika tidak mendapatkan buku dengan
77
Hastari.
informasi yang diinginkan, maka pustakawan sekolah akan
menawarkanbuku laindengan topik yang sama namun berisikan
informasi yang mendukung dalam berbagai format, baik dalam
bentuk cetak atau non-cetak. Koleksi yang disediakan di
perpustakaan juga terdapat bahan pustaka dalam berbagai disiplin
ilmu. Selain berisikan informasi tentang ilmu pengetahuan umum,
terdapat pula bahan pustaka tentang budaya, teknologi, seni, dsb.
Biasanya selain pengadaan buku lewat pembelian langsung,
pustakawandapat meminta siswa mengisi kotak saran. Kotak saran
berguna selain untuk memberimasukan bagi perpustakaan, juga
masukan ini berguna untuk menerima permintaan para pemustaka
akan kebutuhan informasi di perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan.
b. Layanan Perpustakaan
Pustakawan sekolah pun membantu membimbing siswa dan
guru dalam mencari koleksi dengan informasi yang dibutuhkan
hingga koleksi yang diperoleh informasinya sesuai. Saat membantu
membimbing siswa dan guru dalam menelusur koleksi di
perpustakaan, pustakawan sekolah menyediakan katalog
onlinedengan rak koleksi. Setiap bahan pustaka yang tersediadiberi
penomoran yang disebut nomor panggil sertadiberi label warna. Jadi,
selain melalui katalog online pustakawan sekolah juga membimbing
para pengguna perpustakaan dalam penelusuran langsung ke rak
mencari buku-buku yang mereka ingin peroleh.Pustakawan harus
mampu merekomendasikan buku-buku dengan topik yang sama, jika
ternyata buku yang mereka inginkan tidak tersedia.
c. Kerjasama Perpustakaan
Keberhasilan kerjasama antar perpustakaan tergantung
seberapa jauh organisasi dan administrasi perpustakaan mampu
menggunakan fasilitas yang ada dengan biaya yang sekecil mungkin,
dalam hal ini menyangkut aspek tenaga, waktu, dan peralatan.
Peralatan yang diperlukan untuk kerja sama antarperpustakaan
adalah bibliografi, katalog induk, indeks, abstrak, dan direktori.
Pustakawan melakukan kerjasama silang layan untuk
meminjam koleksi dari perpustakaan sejenis. Layanan ini sesuai
dengan anjuran Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dalam kode etik
pustakawan Indonesia, bahwa pustakawan adalah seseorang yang
melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan memberikan pelayanan
sesuai dengan pengetahuan kepustakawanan yang dimiliki melalui
pendidikannya.78
d. Apresiasi Kepada Pemustaka
Apresiasi diberikan guna meningkatkan minat baca dan
semangat para pemustaka agar lebih sering berkunjung ke
perpustakaan. Serta meminjam buku-buku yang tersedia. Karena
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, masih banyak
pemustaka yang datang ke perpustakaan hanya sekedar untuk
bersantai, tanpa membaca atau melakukan tindakan literasi lainnya.
78
Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006). hal.53
Apresiasi ini berlaku untuk siswa atau pun dewan guru. Apresiasi
yang diberikan dapat berupa reward dalam bentuk buku atau hadiah
lainnya yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
e. Melakukan Promosi Perpustakaan
Secara sadar ataupun tidak sebenarnya pustakawan sudah
banyak melakukan promosi. Akan tetapi kebanyakan kegiatan
mereka tidak terencana sehingga kadang-kadang tidak konsisten
dengan tujuan maupun sasaran perpustakan. Bentuk kegiatan itu
misalnya, pustakawan rujukan sudah terbiasa membantu pengguna
untuk belajar memanfatkan perpustakaan. Promosi perpustakaan
perlu dilakukan supaya seluruh aktivitas yang berhubungan dengan
jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh
pengguna. Promosi merupakan salah satu komponen pemasaran,
dengan mempromosikan lembaga, koleksi, sistem dan jenis
pelayanan, maka terjadilah proses pendekatan informasi kepada
pengguna. Pengguna menjadi tahu koleksi apa yang ada, pelayanan
apa saja yang tersedia. Sedangkan yang belum tahu atau tahu
tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan, akan
mengenalikeberadaan perpustakaan. Kemudian pemustaka akan
tertarik untuk datang dan memanfaatkan bahan pustaka sehingga
pengunjung akan bertambah, begitu juga dengan pemakaian bahan
pustaka ataupun jasa layanan perpustakaan semakin tinggi. Seperti
inilah harapan yang diinginkan perpustakaan.
Promosi perpustakaan adalah upaya mengenalkan seluruh
aktivitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh khalayak
umum. Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum
pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan
utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang
disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pengguna untuk
tertarik akan produk atau jasa yang ditawarkan. Adapun tujuan
promosi perpustakaan adalah:
1) Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada pemustaka.
2) Mendorong minat baca dan mendorong pemustaka agar
menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan
menambah jumlah orang yang membaca.
3) Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan.
4) Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai
tindakan untuk memanfaatkannya.
Sampai saat ini media promosiinstagram perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan memiliki 281 followers yang
terdiri dari guru, siswa dan alumni SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan. Terdapat pula lembaga-lembaga sejenis yang mem-follow
akun instagram Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan.
f. Program Kerja
Program kerja perpustakaan dibuat dengan tujuan sebagai
pedoman yang mengarahkan, membantu proses belajar mengajar
disekolah agar para pendidik, para tenaga kependidikan dan para
peserta didik mendapat kemudahan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang merekapelajari. Perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan membuat program kerja berjangka untuk
memaksimalkan daya guna perpustakaan agar seluruh pemustaka
dapat memanfaatkan perpustakaan se-efisien mungkin. Serta
kedepannya apa yang terdapat pada program kerja dapat
dilaksanakan secara rutin.
2. Kendala dan Upaya Dalam Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar
di Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
Perpustakaan sekolah SMAN 11 Kota Tangerang Selatan masih
perlu mengembangkan perpustakaan guna memenuhi kebutuhan
informasi pengguna agar perpustakaan dapat berfungsi sebagai sumber
informasi yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, baik dari
segi koleksi maupun sarana prasarana. Kelengkapan informasi yang
dimiliki perpustakaan akan berpengaruh pada pemanfaatan perpustakaan
oleh pengguna. Semakin banyak sumber informasi yang disediakan,
maka akan semakin banyak pula peminat atau pengunjung perpustakaan.
Sehingga perpustakaan akan dapat membantu kegiatan belajar mengajar
di sekolah. Perpustakaan selain mengoleksi buku-buku pelajaran,
hendaknya juga memuat buku-buku yang digemari peserta didik (remaja)
masa kini. Sejauh ini perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
sudah memiliki koleksi buku yang diminati oleh siswa, seperti novel,
komik dan buku hiburan lainnya. Namun judul yang tersedia di
perpustakaaan masih kurang beragam jenisnya. Perpustakaan perlu
menambah lagi koleksi-koleksi hiburan di perpustakaan sehingga
pemustaka bertambah minat bacanya dan meningkat pula minat kunjung
ke perpustakaan.
Kepala sekolah juga sekiranya perlu memberikan perhatian lebih
kepada perpustakaan dalam hal pengadaan koleksi dan pengembangan
perpustakaan agar menunjang kegiatan belajar mengajar. Kepala sekolah
harus memberikan dana alokasi untuk pengadaan koleksi, demi kemajuan
perpustakaan. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar antara
pustakawan sekolah dengan pihak sekolah, diperlukan adanya keterkaitan
diantara pustakawan dengan mitra lainnya dengan melakukan kolaborasi
dan kordinasi antara satu dengan yang lainnya. Bantuan dalam kegiatan
belajar mengajar, pustakawan lebih ke teknik kontribusi menyiapkan
segala hal yang diperlukan ketika berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di perpustakaan, yaitu berupa bantuan penggunaan alat belajar
mengajar. Kordinasi lainnya yang dilakukan pustakawan sekolah dengan
pihak sekolah yaitu ketika pihak sekolah membutuhkan perpustakaan
untuk menggunakan ruangannya sebagai sarana belajar, pihak sekolah
akan langsung menghubungi pustakawan. Untuk mengetahui
perkembangan perpustakaan, terutama dalam mendukung kegiatan
belajar mengajar di sekolah, apakah sudah sesuai atau belum; masih ada
beberapa komponen yang dianggap kurang memenuhi. Untuk itu
pustakawan sekolah harus melakukan evaluasi. Evaluasi perpustakaan
dilakukan setiap sebulan sekali yaitu dengan memberitahukan kendala
yang dihadapi kepada pihak sekolah dan membicarakan kendala-kendala
tadi kepada kepala sekolah.Beberapa hal yang dievaluasi meliputi tingkat
kunjungan, tingkat peminjaman dan sikap siswa terhadap perpustakaan
serta tentang kebutuhan pengguna lainnya.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan peneliti tentang Kontribusi
Pustakawan Sekolah dalam Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar di
Perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan dapat disimpulkan bahwa
kontribusi pustakawan berpengaruh dalam mendukung kegiatan belajar
mengajar. Terdapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Koleksi yang tersedia masih kurang beragam judulnya, sehingga para
pemustaka bosan dan minat kunjung ataupun minat baca perpustakaan
menurun.
2. Sarana dan prasarana juga perlu diperhatikan agar kenyamanan para
pemustaka dapat terpenuhi.
3. Layanan yang diselenggarakan juga beragam dan menunjang untuk
kegiatan belajar mengajar.
4. Promosi yang dilakukan perpustakaan sudah sangat maksimal dan
membantu pemustaka mendapatkan informasi secara cepat dan mudah.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang ingin disampaian penulis terkait kendala
yang terjadi di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan:
1. Memperhatikan sarana dan prasarana yang tersedia, untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi pemustaka sehingga pemustaka betah berada
di perpustakaan dalam waktu yang lama.
2. Pustakawan diharapkan dapat bekerja sama dengan kepala sekolah dalam
pengadaan koleksi agar kebutuhan informasi siswa dan guru terpenuhi.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. Pengertian Kontribusi. Bandung: Kencana, 2012.
Ahudin, Fitriani. Wawancara Pribadi, 1 April 2018.
Anitah, Sri W., dan dkk. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007.
Atwell, Alison. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah bagi Guru. Jakarta:
LAPIS [Learning Assistance Program for Islamic Schools], 2009.
Azwar, Muhammad. ―Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 1 Sinjai
Tengah.‖ Safina: Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 1 Nomor 2
(2016): 11–26.
———. ―Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan Upaya Pustawakan
Mengidentifikasi Informasi Realitas.‖ Khizanah Al-Hikmah: Jurnal Ilmu
Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol.2 No.1 (2014).
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-
hikmah/article/view/139.
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Ed Ke-2 Cet. Ke-5. Jakarta: Kencana,
2011.
Hakim, Sudarnoto Abdul. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah.
Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006.
Hastari, Nia. Wawancara Pribadi, 26 Maret 2019.
HS, Lasa. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus, 2009.
―IFLA/UNESCO School Library Manifesto 1999.‖ Diakses 1 Agustus 2018.
https://www.ifla.org/files/assets/school-libraries-resource-
centers/publications/school-library-manifesto-id.pdf.
Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia, No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional, 2003.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan
Pemahaman Praktis. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 1997.
Muhasan. Wawancara Pribadi, 2 April 2019.
Mustika, Putera. ―Profesionalisme Pustakawan.‖ Buletin Perpustakaan
Universitas Islam Indonesia No.57 (2007): 27–35.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Prastowo, Andi. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta:
DIVA Press, 2013.
Rahmat, Pupu Saeful. ―Penelitian Kualitatif.‖ Jurnal EQUILIBRIUM Vol.5 No.9
(2009): hal.2.
Reitz, Joan M. ―ODLIS: Online Dictionary Library and Information Science,‖
2004. http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_A.aspx.
Republik Indonesia. ―Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2004.‖ Diakses 6 September 2018.
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/20TAHUN2004PP.htm.
———. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan. Perpustakaan Nasional RI, 2009.
Sada, Heru Juabdin. ―Pendidik Dalam Perspektif Al-Qur’an.‖ Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam Volume 6 (2015): 93–105.
Sinaga, Dian. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana, 2011.
Soekanto, Soerjono. Kamus Sosiologi. Jakarta: Raja Wali Press, 2000.
———. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.
———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2012.
Sugono, Dendy. ―Arti kata kegiatan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Online.‖ Diakses 6 September 2018. https://kbbi.web.id/kegiatan.
———. ―Arti kata kontribusi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.‖
Diakses 5 September 2018. https://kbbi.web.id/kontribusi.
———. ―Arti kata pustaka - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.‖
Diakses 6 September 2018. https://kbbi.web.id/pustaka.
Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
———. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Supriatin. Pengantar Ilmu Perpustakaan Bahan Ajaran Diklat Teknik Pengolaan
Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004.
Suryani. Wawancara Pribadi, 26 Maret 2019.
Suwarno, Wiji. Pengetahuan Dasar Kepustakaan; Sisi Penting Perpustakaan dan
Pustakawan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
———. Perpustakaan dan Buku; Wacana Penulisan dan Penerbitan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Thoyyibah, Rizka Halalinatin. ―Standart Kompetensi Pustakawan Perpustakaan
Perguruan Tinggi Negeri Se Surabaya.‖ Libri-Net Vol.4 No.2 (2019): 240–
56.
Tim Panitia Teknis Bidang Perpustakaan SNI. Standar Nasional Indonesia (SNI)
Bidang Perpustakaan. Perpustakaan Nasional RI, 2010.
Wahyuni, Mutiara. ―Peran Pustakawan Sebagai Penyedia Informasi.‖ Jurnal Iqra‟
Volume 09 No.02 (2015): 39–53.
Wulandari, Areta. Wawancara Pribadi, 1 April 2019.
Yusuf, Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010.
Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan
Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
Lampiran 3. Draft Wawancara dengan Kepala Perpustakaan
Nama Informan : Dra. Suryani
Jabatan : Kepala Perpustakaan
1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjabat sebagai Kepala Perpustakaan
SMAN 11 Kota Tangerang Selatan?
“Kira-kira 2 tahun ini, sudah dua tahun. Terhitung dari 2017.”
2. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan kepustakawanan?
“Sudah pernah mengikuti pelatihan, sekitar tahun 2010 di daerah Puncak.
Itu sebagai kepala pustakawan yang mengadakan adalah... kalau tidak
salah tingkat nasional.”
3. Apakah bapak/ibu bertanggung jawab langsung dalam perkembangan
perpustakaan?
“Ya bertanggung jawab secara langsung selain itu juga, disini dibantu
pustakawan. Bertanggung jawab kepada sekolah dan kepala sekolah.”
4. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai kontribusi pustakawan dalam
mendukung kegiatan belajar mengajar?
“Selama ini sudah cukup mendukung ya. Kontribusi yang dilakukan oleh
pustakawan sangat bagus sehingga para pemustaka yang berkunjung
terbantu dalam kegiatan belajar mengajar.”
5. Bagaimana bentuk pengadaan koleksi perpustakaan dalam memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka?
“Pengadaan koleksi biasanya dilakukan menggunakan dana yang sudah
dianggarkan oleh Kepala Sekolah, lalu pustakawan yang akan melakukan
pembelian sesuai kebutuhan.”
6. Kendala apa yang dihadapi oleh bapak/ibu dalam membantu pustakawan
untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar di perpustakaan?
“Saya rasa... selama ini saya belum mendapat kendala yang sulit dalam
membantu pustakawan untuk hal itu.”
7. Apa harapan bapak/ibu kedepannya untuk perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Ya harapan kedepannya adalah perpustakaan ini semakin lebih maju
dari sekarang, mungkin dengan penambahan buku-buku penunjang, buku-
buku bacaan baik fiksi maupun non-fiksi, dan ditambah lagi dengan audio
visual serta IT yang mendukung supaya lebih modern lagi.”
Lampiran 4. Draft Wawancara dengan Pustakawan
Nama Informan : Nia Hastari, S.Pd
Jabatan : Pustakawan
1. Sudah berapa lama anda menjabat sebagai Kepala Perpustakaan SMAN 11
Kota Tangerang Selatan?
“Saya sudah bekerja di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
ini sejak bulan Juli 2016 sampai sekarang. Jadi sekitar hampir 3 tahun.”
2. Apa bentuk kontribusi yang dilakukan pustakawan dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar?
“Kontribusinya itu kalau dalam bentuk koleksi... itu kita menyalurkan
buku K13 kepada anak-anak. Kepada seluruh kelas10, kelas 11 dan kelas
12. Itu kita pinjamkan buku setiap tahunnya, itu perpustakaan yang
mengelola. Selain koleksi buku paket yang wajib dipinjamkan, ada juga
koleksi umum.... sirkulasi, yang bisa mereka pinjam, itu kita seseuaikan
dengan apa yang anak-anak butuhkan atau guru butuhkan. Sarana
lainnya itu ada fasilitas internet untuk mendukung kegiatan belajar
siswa.”
3. Bagaimana pustakawan melakukan pengadaan koleksi untuk memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka?
“Kita mendapatkan pengadaan koleksi itu bisa dari guru atau siswa
(request) apa yang mereka butuhkan. Lalu juga bisa berdasarkan dari
katalog induk buku, katalog penerbit, atau bisa juga dari media sosial
seperti instagram. Jadi banyak sumber untuk melakukan pengadaan.”
4. Apa saja jenis layanan yang tersedia di perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Layanan yang ada di perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
ini cukup banyak. Seperti layanan sirkulasi, pelayanan referensi,
pelayanan digital, pelayanan pendidikan pengguna, pelayanan
penelusuran informasi, pelayanan ruang baca, pelayanan ruang KBM,
pelayanan ruang menonton TV ataupun film.”
5. Adakah bentuk kerjasama yang dilakukan pustakawan dengan
lembaga/perpustakaan lain?
“Bentuk kerjasama yang dilakukan cukup banyak, salah satunya dengan
DPAD Kota Tangerang Selatan. Hal ini guna menunjang kebutuhan
infomasi yang dibutuhkan oleh pemustaka untuk kegiatan belajar
mengajar.”
6. Apa bentuk apresiasi yang diberikan pustakawan kepada pemustaka?
“Bentuk apresiasi itu kita buat program untuk tiap bulan, itu ada...
apresiasi kepada pemustaka yang rajin mengunjungi perpustakaan dan
juga rajin meminjam di perpustakaan itu kita kasih hadiah.”
7. Apa bentuk promosi yang dilakukan perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Saat ini perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan melakukan
promosi melalui media tercetak dan non-cetak. Media cetak dengan cara
menempel pamflet di mading sekolah yang tersedia di depan ruang
perpustakaan. Media non-cetak berupa media sosial instagram yang kami
buat sebagai sarana komunikasi antara pustakawan dan pemustaka dalam
berbagi informasi. Termasuk menanyakan ketersediaan koleksi
perpustakaan dan memperpanjang masa peminjaman buku.”
8. Program kerja apa saja yang dilakukan pustakawan dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar di perpustakaan?
“Kita membagi program kerja kedalam tiga jenis, yaitu harian, bulanan
dan tahunan. Itu ada dalam dokumen terlampir nanti.”
9. Kendala apa yang dihadapi pustakawan dalam kontribusinya?
“Kendala perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar itu adalah
koleksi di perpustakaan itu masih banyak kurangnya, misal buku-buku
pengetahuan umum dan pengetahuan alam jumlahnya masih sedikit. Dan
juga tidak adanya ruangan khusus untuk kegiatan belajar mengajar di
perpustakaan. Jadi yang kelas yang mau melakukan kegiatan belajar
mengajar masih bercampur dengan pemustaka lain yang sekedar
berkunjung ke perpustakaan.”
10. Upaya apa yang dilakukan pustakawan dalam menhadapi kendala
tersebut? (mengacu pada poin nomor 9)
“Upayanya adalah untuk koleksi yang pasti tiap tahun kita selalu adakan
terus penambahan, karena kita selalu rekap buku apa yang memang
dibutuhkan. Yang priotritas pasti kita dahulukan. Kalau untuk ruangan,
biasanya kalau kondisinya sudah terlalu penuh, pemustaka yang bukan
melakukan kegiatan belajar mengajar kita anjurkan keluar ruangan
terlebih dahulu. Jadi sistemnya bergantian. Seperti itu sih...”
11. Apa harapan pustakawan kedepannya untuk perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Harapan kedepannya adalah perpustakaan itu menjadi pusat sumber
belajar bagi siswa. Harapannya perpustakaan itu selalu ramai gitu. Siswa
ingin belajar apapun bisa datang ke perpustakaan. Semua informasi yang
dibutuhkan bisa mereka temukan di perpustakaan. Jadi inginnya kita lebih
melengkapi koleksi yang ada.”
Lampiran 5. Draft Wawancara dengan Guru
Nama Informan : Muhasan, S.Pd.I
Jabatan : Guru Sastra Arab
1. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan? Berapa sering
intensitas kunjungan per minggu?
“Ya 2-3 kali saya mengunjungi perpustakaan.”
2. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan?
“Tujuan saya mencari bahan tambahan untuk pelajaran yang sampaikan
ke siswa. Saya juga sering kegiatan belajar mengajar belajar di
perpustakaan. Biasanya bedah materi atau diskusi-diskusi ringan.
Sering...”
3. Apa bentuk layanan yang bapak/ibu sering manfaatkan untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar dan mencari informasi?
“Selain peminjaman buku, saya juga sering menggunakan layanan
internet (wi-fi)... itu keistimewaan perpus ini. Saya kemudian tinggal
membuka laptop dan mencari di internet untuk bahan ajar yang saya
butuhkan jika sekiranya informasi yang saya cari belum tersedia di
perpustakaan.”
4. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai kerjasama yang dilakukan
perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan dengan perpustakaan
lain/lembaga tertentu?
“Bagus ya... karena selain menambah wawasan baru, kerjasama ini juga
menambah pengalaman dan banyak koleksi.”
5. Apa pendapat bapak/ibu mengenai apresiasi yang diberikan pustakawan
kepada pemustaka?
“Sangat bagus itu memberi reward. Misal dalam bentuk hadiah buku atau
apa.... sehingga memancing yang lain untuk rajin berkunjung ke
perpustakaan.”
6. Apakah promosi yang dilakukan oleh pustakawan sudah maksimal?
“Sudah cukup masksimal dalam promosinya.”
7. Adakah kendala yang dihadapi bapak/ibu dalam mencari informasi di
perpustakaan?
“Tidak ada bukunya... itu kendalanya gak ada bukunya mungkin karena
pembendaharaan kita yang kurang. Misal buku-buku karangan penulis
besar yang saya cari gak ada gitu. Kurang variatif...”
8. Adakah kendala yang dihadapi bapak/ibu dalam menggunakan sarana di
perpustakaan?
“Layanan internetnya kalau lagi dipakai banyak orang ya jadinya agak
gak kebagian (kecepatan jaringan berkurang).”
9. Apa harapan bapak/ibu kedepannya untuk perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Sarana audio visual perlu ditambah, agar wawasan anak-anak
bertambah. Tambahan juga, mungkin setiap guru yang berusaha
menggiring anak-anak supaya bisa mencari materi ke perpustakaan. Dan
biarkan mereka menyelesaikan soal-soal itu di perpustakaan. Agar
mereka terbiasa mengunjungi perpustakaan. Itu juga menjadi salah satu
variasi dalam strategi pembelajaran.”
Lampiran 6. Draft Wawancara dengan Guru
Nama Informan : Fitriani Ahudin, S.Pd
Jabatan : Guru Ekonomi dan Kewiraushaan
1. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan? Berapa sering
intensitas kunjungan per minggu?
“Sering, sekitar 4-3 kali dalam seminggu.”
2. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan?
“Mencari bahan ajar atau juga mengadakan kegiatan belajar mengajar di
perpustakaan.”
3. Apa bentuk layanan yang bapak/ibu sering manfaatkan untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar dan mencari informasi?
“Saya sering memanfaatkan layanan sirkulasi untuk meminjam koleksi
perpustakaan, ini juga yang saya anjurkan kepada para siswa. Misal saat
melakukan kegiatan belajar mengajar, saya meminta siswa untuk mencari
bahan rujukan di perpustakaan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat
menambah khazanah keilmuannya.”
4. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai kerjasama yang dilakukan
perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan dengan perpustakaan
lain/lembaga tertentu?
“Kerjasama yang dilakukan sudah cukup bagus. Bentuk kerjasamanya
juga sudah beragam. Bukan hanya dalam bentuk silang layan, tetapi juga
pengenalan terhadap teknologi baru.”
5. Apa pendapat bapak/ibu mengenai apresiasi yang diberikan pustakawan
kepada pemustaka?
“Sangat bagus ya.. itu bisa menjadi dorongan agar pemustaka lebih rajin
lagi mengunjungi perpustakaan.”
6. Apakah promosi yang dilakukan oleh pustakawan sudah maksimal?
“Saya rasa promosi yang dilakukan sudah maksimal. Melalui mading
sekolah dan media sosial instagram.”
7. Adakah kendala yang dihadapi bapak/ibu dalam mencari informasi di
perpustakaan?
“Tidak. Kerena pustakawan sudah banyak membantu memenuhi
kebutuhan informasi yang saya perlukan. Pustakawan juga selalu
memberikan informasi sedetail mungkin tentang referensi yang saya
butuhkan.”
8. Adakah kendala yang dihadapi bapak/ibu dalam menggunakan sarana di
perpustakaan?
“Perpustakaan dibuat senyaman mungkin. Karena selama ini AC suka
mati, itu menjadi faktor yang mengurangi minat kunjung ke perpustakaan
terkendala karena hal tersebut.”
9. Apa harapan bapak/ibu kedepannya untuk perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Harapannya agar perpustakaan dibuat senyaman mungkin, terutama
bagian sarana maupun prasarana. Untuk pelayanan sudah oke.”
Lampiran 7. Draft Wawancara dengan Guru
Nama Informan : Areta Wulandari, S.Pd
Jabatan : Guru Bahasa Inggris
1. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan? Berapa sering
intensitas kunjungan per minggu?
“Lumayan, minimal 1 minggu sekali berkunjung ke perpustakaan.”
2. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan?
“Mencari buku bacaan atau bahan pembelajaran. Sesekali juga saya
melakukan kegiatan belajar mengajar di perpustakaan.”
3. Apa bentuk layanan yang bapak/ibu sering manfaatkan untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar dan mencari informasi?
“Pustakawan memberikan akses pelayanan kepada pemustaka untuk
mempermudah mencari buku. Contohnya mencarikan buku yang
ditanyakan, menunjukkan rak tempat tersimpannya buku, dan
merekomendasikan buku-buku yang ada di perpus.”
4. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai kerjasama yang dilakukan
perpustakaan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan dengan perpustakaan
lain/lembaga tertentu?
“Kerjasama ini sangat membantu memenuhi kebutuhan informasi yang
dibutuhkan. Serta koleksi pinjaman dari silang layan sangat variatif. Saya
memanfaatkannya dengan sangat baik.”
5. Apa pendapat bapak/ibu mengenai apresiasi yang diberikan pustakawan
kepada pemustaka?
“Saya sangat senang dengan adanya pemberian apresiasi kepada
pemustaka. Jadi itu dapat membuat para pemustaka terpacu dan
termotivasi untuk meminjam koleksi perpustakaan.”
6. Apakah promosi yang dilakukan oleh pustakawan sudah maksimal?
“Sudah maksimal. Terutama di media sosial, dengan berkembangnya
teknologi sekarang ini, informasi yang disebarkan perpustakaan SMAN 11
Kota Tangerang Selatan melalui instagram, bisa lebih cepat diakses oleh
pemustaka tanpa harus datang ke perpustakaan.”
7. Adakah kendala yang dihadapi bapak/ibu dalam mencari informasi di
perpustakaan?
“Sejauh ini belum, karena pustakawan sangat helpful dalam membantu
mencari informasi yang dibutuhkan.”
8. Adakah kendala yang dihadapi bapak/ibu dalam menggunakan sarana di
perpustakaan?
“Untuk sarana, daya tampung perpustakaan masih kurang. Jika guru
ingin mengadakan proses kegiatan belajar mengajar di perpustakaan,
ruangan hanya mampu menampung kurang lebih 40 siswa sebagai tempat
learning corner.”
9. Apa harapan bapak/ibu kedepannya untuk perpustakaan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan?
“Perpustakaan memperbanyak buku-buku bacaan yang menarik dan yang
terkini sesuai dengan minat baca pemustaka.”
Lampiran 8. Foto Ruang Perpustakaan dan Fasilitas
Gambar 1. Kondisi Ruangan Perpustakaan
Gambar 2. Koleksi dan Layanan Internet
Gambar 3. Instagram, Mading dan Kotak Saran
Gambar 4. Serifikat Akreditasi dan Sertifikat Lomba
BIODATA PENULIS
ISTI MERCYANA. Lahir di Bandung, 15 Mei 1994.
Anak pertama dari 2 bersaudara. Putri dari pasangan
Bhakti Haribowo Hadim, M.Si dan Isrodiah. Bertempat
tinggal di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Penulis
menempuh pendidikan mulai dari taman kanak-kanak
sampai tingkat menengah atas, yaitu TK Islam Al-
Muhajirin (2000), SDN Jombang 1 Ciputat (2006), SMPN
6 Tangerang Selatan (2009), dan SMAN 1 Kota
Tangerang Selatan (2012) dengan mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada program studi (S1)
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah penulis juga aktif di bidang
organisasi diantaranya, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) sebagai Sekretaris
bidang Penelitian dan Pengembangan periode 2014/2015, dan organisasi external
kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Adab dan
Humaniora sebagai Bendahara 1 periode 2014/2015. Selain itu, penulis juga
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Tangerang Selatan pada tahun 2015. Penulis juga mengikuti Kuliah Kerja
Nyata (KKN) bersama kelompok KKN SEMARAK di Desa Cibetok, Kabupaten
Tangerang. Saat ini penulis bekerja sebagai Pustakawan di SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan.