koreksi kesalahan

22

Upload: ucca04

Post on 09-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi pemerintahan Indonesia

TRANSCRIPT

Slide 1

Om swastyastu

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN(PERTEMUAN KE-10)Ni Made Sintya Surya Dewi(1206305008)Ni Wayan Yoshi Antari (1206305019)A A A Uccahati Warapsari (1206305036)Ni Wayan Sri Arthini(1206305037)I A Md. Dwiki Paramitha (1206305041)

NAMA KELOMPOK 3:KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERISTIWA LUAR BIASA DASAR HUKUMDasar Hukumperaturan pemerintah (PP) nomor 71 Tahun 2010standar akuntansi pemerintah pernyataan No. 10 (PSAP 10) tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Operasi yang tidak dilanjutkan.PENGERTIAN ISTILAHPengertian IstilahKebijakan akuntansi KoreksiKesalahanOperasi yang tidak dilanjutkanPerubahan EstimasiPosKOREKSI KESALAHANKesalahan mungkin timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran oleh pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan, atau kelalaian.Kesalahan yang Tidak Berulang

kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembaliJenis jenisnya yaitu:1. Kesalahan yang Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Berjalan

Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan.

2. Kesalahan yang Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode SebelumnyaKoreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan atau akun belanja dari periode yang bersangkutan.Contoh Soal Kesalahan yang Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Berjalan:

Pada tanggal 15 Mei 2006, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS dengan nilai Rp 513.000.000. Pada hari dan tanggal yang sama SP2D-LS tersebut dibukukan oleh bagian keuangan sebesar Rp 531.000.000,-. Pada waktu dilakukan kas opname, ditemukan perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku dan setelah diteliti perbedaanya adalah pada SP2D-LS yang diterbitkan tanggal 15 Mei 2006.Transaksi tersebut dicatat pada tanggal 15 Mei 2006 :Kelebihan pencatatan pada akun belanja pegawai sebesar Rp 18. 000.000, (Rp 531.000.000 - Rp 513.000.000) dilakukan koreksi sebagai berikut:

SKPD

TanggalUraianRefDebetKredit15/5/06Piutang dari BUD18 juta Belanja Pegawai18 juta(Untuk mencatat penerimaan kembali belanja pegawai)TanggalUraianRefDebetKredit15/5/06Kas di Kas Daerah18 juta Belanja Pegawai18 juta(Untuk mencatat penerimaan kembali belanja pegawai)BUD11Contoh Soal Kesalahan yang Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Sebelumnya:

Pada tanggal 20 April 2005, diterima setoran atas pendapatan Retribusi Parkir dengan STS No. 123 sebesar Rp 13.000.000. Pada hari dan tanggal yang sama STS tersebut dibukukan oleh bagian keuangan sebesar Rp 31.000.000,-. Pada bulan Januari 2006 waktu menyusun laporan, diketahui kesalahan tersebut, ditemukan perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku sebesar Rp 18.000.000 (Rp 31.000.000 Rp 13.000.000). Dengan ditemukannya kesalahan pencatatan tersebut pembetulan dilakukan dengan jurnal koreksi sebagai berikut:

SKPD

BUDPendapatan retribusiRp 18.000.000Utang kepada BUDRp 18.000.000Pendapatan RetribusiRp 18.000.000Kas di kas daerahRp 18.000.00012Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan,tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan,dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas dana yang terkait.dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain lainKoreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembentulan pada akun akuitas dana lancar.

Akun koreksi pendapatan periode lalu dan akun koreksi belanja periode lalu disajikan secara terpisah dalam Laporan Realisasi Anggaran. Akibat koreksi kesalahan tersebut selanjutnya diungkapkan pada Catatan atas Laporan KeuanganKoreksi Kesalahan BelanjaMenambah Saldo Kas

pengembalian belanja pegawai karena salah perhitungan jumlah gaji, dikoreksi menambah saldo kas dan pendapatan lain lain.

Mengurangi Saldo Kasterdapat transaksi belanja pegawai tahun lalu yang belum dilaporkan, dikoreksi mengurangi akun entitas dana lancar dan mengurangi saldo kas.Koreksi Kesalahan PendapatanMenambah Saldo Kas

terdapat transaksi penyetoran bagian laba perusahaan negara yang belum dilaporkan.Mengurangi Saldo Kaskesalahan pengembalian pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer.2. Kesalahan yang Berulang dan Sistemik

kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari jenis jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi berulang. Kesalahan berulang dan sistemik seperti tidak memerlukan koreksi, melainkan dicatat pada saat terjadi.CONTOH:Penerimaan pajak dari wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari wajib pajak

Apabila seorang wajib pajak kurang bayar, maka pada saat dibayar dicatat sebagai pendapatan pajak pada saat diterimanya pendapatan tersebut,Sebaliknya apabila lebih bayar maka pembayaran restitusi kepada wajib pajak, maka dicatat sebagai pengurang pendapatan pajak pada saat terjadi.Contoh Soal Kesalahan yang Berulang dan Sistemik

Pada bulan Maret 2006, Wajib pajak A menerima SKPT kurang bayar pajak untuk tahun 2005 sebesar Rp 5.000.000,-. Terhadap tagihan tersebut wajib pajak telah membayar pada bulan April 2006.SKPD

Utang kepada BUD Rp 5.000.000Pendapatan pajakRp 5.000.000Kas di kas daerah Rp 5.000.000Pendapatan PajakRp 5.000.00016PengungkapanAkibat kumulatif dari koreksi kesalahan yang berhubungan dengan periode-periode yang lalu terhadap posisi kas dilaporkan dalam baris tersendiri pada Laporan Arus Kas tahun berjalanApabila terdapat kesalahan yang terjadi pada periode sebelumnya atau periode berjalan yang bersifat material terhadap posisi aset, kewajiban dan ekuitas, maupun pendapatan, belanja dan pembiayaan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan secara memadai sehingga pengguna laporan dapat memahami kejadian tersebut.Perubahan Kebijakan Akuntansipenerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundang undangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlakuapabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi Tidak Mencakup :adopsi suatu kebijakan akuntansi pada peristiwa atau kejadian yang secara substansi berbeda dari peristiwa atau kejadian sebelumnyaadopsi suatu kebijakan akuntansi baru untuk kejadian atau transaksi yang sebelumnya tidak ada atau yang tidak materialOperasi yang Tidak Dilanjutkan Peristiwa luar biasa menggambarkan kejadian atau transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas biasa. Di dalam aktivitas biasa entitas pemerintah termasuk penanggulangan bencana alam atau sosial yang terjadi berulang. Dengan demikian, yang termasuk peristiwa luar biasa hanyalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.Operasi yang Tidak Dilanjutkan 1. Tidak merupakan kegiatan normal dari entitas.2. Tidak diharapkan terjadi dan tidak diharapkan terjadi berulang.3. Berada diluar kendali atau pengaruh entitas.4. Memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset/kewajiban.

Peristiwa luar biasa harus memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut :

OM Santhi, Santhi Santhi