korelasi antara motivasi belajar matematika … · tahun pelajaran 2015/2016 yang ditunjukkan oleh...
TRANSCRIPT
i
KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA
SMP KANISIUS KALASAN KELAS VII DENGAN POKOK
BAHASAN SEGIEMPAT
TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Erna Putri Astuti
121414067
PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA
SMP KANISIUS KALASAN KELAS VII DENGAN POKOK
BAHASAN SEGIEMPAT
TAHUN 2016
Disusun oleh:
Erna Putri Astuti
121414067
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. St. Suwarsono Tanggal : 3 Agustus 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Syukur kepada Allah karena Karunia-Nya yang tak terkatakan itu”
(2 Kor 9:15)
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Ayah & Ibu atas doa, motivasi, dan segala cinta
yang diberikan kepada saya.
Mas Pur, Mas Bambang dan Mas Kris yang telah
mendukung saya.
Vincencius Olaflia Rosantono
untuk kasih sayang, perhatian, pengertian dan semangatnya.
Keponakanku yang ganteng dan cantik, Hugo, Sasha, dan Glenn
yang selalu menghibur saya.
Nanik, Desi, Lia, Elza, Vani, Iput dan Ima
untuk inspirasi and the memories.
And the last ...
Untuk yang ter”Indah”, Engkaulah asaku
dan segala inspirasi tanpa batas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau
menjadi bijak di masa depan”
(Amsal 19:20)
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi
dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan
semangat”
(Winston Churchill)
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh
harapannya pada Tuhan”
(Yeremia 17:7)
“Sekali saja Anda belajar menyerah itu akan menjadi kebiasaan”
(Vince Lombardi)
“Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati
orang rajin diberi kelimpahan”
(Amsal 13:4)
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan
tidak ada rencana-Mu yang gagal”
(Ayub 42:2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Agustus 2016
Penulis,
Erna Putri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Erna Putri Astuti
Nomor Induk Mahasiswa : 121414067
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
Korelasi Antara Motivasi Belajar Matematika dengan Hasil Belajar
Matematika Pada Siswa SMP Kanisius Kalasan Kelas VII dengan Pokok
Bahasan Segiempat Tahun 2016
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk apa saja mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 23 Agustus 2016
Yang menyatakan,
Erna Putri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Erna Putri Astuti. 2016. Korelasi Antara Motivasi Belajar Matematika
dengan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP Kanisius Kalasan Kelas
VII dengan Pokok Bahasan Segiempat Tahun 2016. Skripsi. Yogyakarta :
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi belajar matematika
siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun 2016, (2) hasil belajar matematika
siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun 2016, dan (3) korelasi dan besarnya
korelasi antara motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika siswa
kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah
penelitian korelasi. Metode penelitian ini adalah penelitian statistik deskriptif.
Bentuk data penelitian ini adalah data kuantitatif dan tipe datanya berbentuk
interval.
Tempat penelitian adalah kelas VII A SMP Kanisius Kalasan pada akhir
bulan April sampai dengan awal bulan Mei semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Kalasan,
dan sampel penelitian merupakan siswa-siswi kelas VII A yang terdiri dari 26
siswa, yaitu 11 siswa putri dan 15 siswa putra. Data penelitian ini berupa skor tes
hasil belajar matematika dan skor motivasi belajar matematika. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode tes untuk mendapatkan data dari hasil
belajar matematika serta metode kuesioner dan wawancara untuk memperoleh data
mengenai motivasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan untuk
menguji korelasi dilakukan dengan analisis korelasi Pearson Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa kelas VII di SMP Kanisius
Kalasan mayoritas memiliki motivasi tinggi atau sangat tinggi. Hal ini dibuktikan
untuk kategori siswa yang mempunyai motivasi tinggi atau sangat tinggi sebesar
80,77%, siswa yang mempunyai motivasi sedang sebesar 19,23%, dan siswa yang
mempunyai motivasi rendah atau sangat rendah sebesar 0%. (2) Sebagian besar
siswa hasil belajarnya baik (tuntas) yang ditunjukkan dengan kategori siswa yang
tuntas sebesar 69,23%, sedangkan untuk kategori siswa yang tidak tuntas sebesar
30,77%. (3) Diperoleh korelasi yang positif antara motivasi belajar matematika
dengan hasil belajar matematika di kalangan siswa kelas VII SMP Kanisius Kalasan
tahun pelajaran 2015/2016 yang ditunjukkan oleh harga koefisien korelasi product
moment sebesar 0,611 dan sumbangan motivasi terhadap hasil belajar matematika
sebesar 37,33%.
Kata kunci : matematika, motivasi belajar, hasil belajar, korelasi antara motivasi
belajar dan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Erna Putri Astuti. 2016. Correlation between Motivation and the Result
of Mathematics Learning on the Topic of Quadrilaterals in the Seventh Grade
at SMP Kanisius Kalasan 2016. Undergraduate Thesis. Yogyakarta :
Mathematics Education Study Program, Faculty of Teachers Training and
Education, Sanata Dharma University.
This research was aimed to finding (1) the motivation of mathematics
learning in class VII at SMP Kanisius Kalasan 2016, (2) the result of mathematics
learning in class VII at SMP Kanisius Kalasan 2016, and (3) correlation and
percentage of correlation between motivation and the result of mathematics
learning in class VII at SMP Kanisius Kalasan 2016. This research was a correlation
research. This research method was a statistic descriptive research. This research
forms was a quantitative and employed interval data.
The research was done at SMP Kanisius Kalasan grade seven class A at the
end of April until early May the second semester of the academic year 2015/2016.
The population in this research were students of class VII at SMP Kanisius Kalasan,
and the sample in this research were students of class A consisting of 26 students,
with 11 female students and 15 male students. The data collected in form of
mathematics test score and mathematics motivation score. The techniques was done
with test method to finding the data from the result of mathematics and then
questionnaires method and interview method to obtain the data about the motivation
of mathematics learning. The data analysis technique used to test the correlation
was analyzed with Pearson Product Moment correlation.
The result showed that (1) class VII students at SMP Kanisius Kalasan
majority of motivated high or very high. This is evidenced in the category of
students who have the motivation high or very high at 80.77%, students who have
the motivation was 19.23%, and then students with low or very low motivation by
0%. (2) Most students had better (complete) result of learning are shown by
category of students who completed at 69.23%, while for the category of students
who didn’t completed at 30.77%. (3) Obtained a positive correlation between
motivation and the result of mathematics learning in class VII at SMP Kanisius
Kalasan 2016 indicated by product moment correlation coefficient of 0.611 and
donations motivation towards mathematics learning outcomes by 37.33%.
Key words : mathematics, learning motivation, learning achievement, correlation
between motivation and learning achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur mendalam penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus
atas segala berkat, kasih serta campur tangan-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Korelasi Antara Motivasi Belajar Matematika dengan
Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP Kanisius Kalasan Kelas VII dengan
Pokok Bahasan Segiempat Tahun 2016” ini penulis susun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis dengan rendah hati menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat, kasih serta campur
tangan yang luar biasa dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat selesai
dengan baik.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
5. Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing yang selalu bijaksana
dalam memberikan bimbingan, nasihat, serta waktunya selama penelitian dan
penulisan skripsi ini.
7. Para dosen Pendidikan Matematika yang penuh kesabaran dan kebijaksanaan
dalam memberikan ilmu serta mendidik penulis menjadi pribadi yang
“Cerdas dan Humanis”.
8. Yusup Indrianto Purwito, S.Pd. selaku Kepala Sekolah di SMP Kanisius
Kalasan yang telah memberikan kesempatan, izin, dan keluasan waktu
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Y. Daru Putranta selaku Guru matematika di SMP Kanisius Kalasan yang
telah banyak membantu selama pelaksanaan penelitian.
10. Siswa-siswi kelas VII A dan VII B di SMP Kanisius Kalasan yang telah
membantu dan mendukung pelaksanaan penelitian.
11. Sekretariat JPMIPA yang sudah banyak membantu dan memberikan
kemudahan atas segala urusan dengan penuh kesabaran.
12. Ayah dan Ibu tercinta, Fransiskus Xaverius Sukijo dan Rosalia Suratiyem atas
doa, dukungan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Kakak tersayang Mas Pur & Mbak Asih, Mas Bambang & Mbak Yanti, Mas
Kris & Mbak Yuliana yang telah memberi semangat, doa, dan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Keponakan tercinta Gerardus Hugo Maverick Tristan, Gracia Sasha
Anindyarasti dan Gregorius Glenn Emerick Kaylano yang selalu menghibur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Saudara-saudari tercinta yang telah memberikan dorongan, semangat, kasih
sayang dan bantuan demi lancarnya penyusunan skripsi ini.
16. Vincencius Olaflia Rosantono yang selalu memberi motivasi, inspirasi,
semangat dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
17. Sahabatku Nanik, Elza, Desi, Lia, Novi yang selalu menginspirasi dan
terimakasih atas dukungannya.
18. Teman-temanku seperjuangan Vani, Iput, Ima, Galuh, Rara, Nani, Sari, Vera
dan teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2012 yang telah
mendukung dan memberi motivasi yang tiada terkira.
19. Mbak Siwi, Mbak Yola, Mbak Tere, Mbak Renata, Vina, Mbak Adel, dan
teman-teman kos Ceria atas doa, dukungan, dan motivasinya.
20. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Penulis
Erna Putri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. iv
MOTTO...................................................................................................... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
E. Pembatasan Masalah ........................................................................... 8
F. Penjelasan Istilah ................................................................................. 8
G. Manfaat ............................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika ........................................................................ 11
B. Definisi Belajar ................................................................................... 12
C. Tujuan Belajar ..................................................................................... 13
D. Teori Belajar ........................................................................................ 14
E. Hasil Belajar ........................................................................................ 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ............ 17
G. Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika ......................................... 24
H. Tinjauan Materi Bangun Datar Segiempat .......................................... 37
I. Kerangka Berpikir ............................................................................... 46
J. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 48
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................................... 48
C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 49
D. Perumusan Variabel ............................................................................. 50
E. Bentuk Data ......................................................................................... 50
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 51
G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 52
H. Metode Analisis Data .......................................................................... 59
BAB IV ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 68
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian.................................................... 69
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian .......................................................... 74
D. Perhitungan Proporsi Motivasi dan Hasil Belajar Matematika ............ 76
E. Analisis Data Penelitian ...................................................................... 78
F. Analisis Hasil Wawancara .................................................................. 80
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................................... 83
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 87
BAB VI PENUTUP
C. Kesimpulan ......................................................................................... 88
D. Saran .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 91
LAMPIRAN .............................................................................................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil
Belajar ........................................................................................ 17
Gambar 2.2. Gambar Jajargenjang .................................................................. 38
Gambar 2.3. Gambar Persegipanjang ............................................................. 39
Gambar 2.4. Gambar Persegi .......................................................................... 42
Gambar 2.5. Gambar Belah Ketupat ............................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rencana Pelaksanaan Penelitian .................................................... 49
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pengembangan Kuesioner Motivasi Belajar Matematika 54
Tabel 3.3. Skor Alternatif Jawaban Angket .................................................... 55
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru ............................................ 56
Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Siswa ........................................... 57
Tabel 3.6. Kisi-kisi Tes Ulangan Harian Segiempat ........................................ 58
Tabel 3.7. Skor Butir Soal Tes Ulangan Harian Segiempat ............................. 59
Tabel 3.8. Tabel Tingkat Reliabilitas Instrumen .............................................. 63
Tabel 3.9. Kriteria Motivasi Belajar Matematika ............................................ 65
Tabel 3.10. Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Matematika ............................ 66
Tabel 3.11. Koefisien Korelasi ........................................................................ 67
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika ..... 70
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Motivasi Belajar .............. 72
Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika ..... 74
Tabel 4.4. Deskripsi Data Motivasi Belajar Matematika Siswa ..................... 75
Tabel 4.5. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa ............................ 76
Tabel 4.6. Jumlah Siswa Berdasarkan Interpretasi ......................................... 76
Tabel 4.7. Data Jumlah Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar .................... 77
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika dan
Instrumen Hasil Belajar Matematika .............................................. 78
Tabel 4.9. Hasil Korelasi Instrumen Motivasi Belajar Matematika dan
Instrumen Hasil Belajar Matematika .............................................. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas ........................... 94
Lampiran 2 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas .......................... 103
Lampiran 3 Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa .......................................... 106
Lampiran 4 Kuesioner Motivasi Belajar yang Diuji Coba ........................... 112
Lampiran 5 Hasil Skor Uji Coba ................................................................... 115
Lampiran 6 Uji Normalitas Instrumen Motivasi Belajar .............................. 117
Lampiran 7 Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar .................................. 118
Lampiran 8 Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar .............................. 119
Lampiran 9 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ......................................... 120
Lampiran 10 Kuesioner Motivasi Belajar Matematika yang Valid ................. 121
Lampiran 11 Kuesioner Motivasi Belajar Matematika Siswa ........................ 124
Lampiran 12 Hasil Skor Kuesioner yang Diujikan .......................................... 142
Lampiran 13 Tabel Nilai r Product Moment ................................................... 144
Lampiran 14 Kisi-kisi Soal Ulangan Harian ................................................... 145
Lampiran 15 Soal yang Diujikan .................................................................... 146
Lampiran 16 Lembar Jawab Soal .................................................................... 148
Lampiran 17 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran .................................. 150
Lampiran 18 Jawaban Ulangan Harian Siswa ................................................ 153
Lampiran 19 Hasil Skor Ulangan Harian Siswa .............................................. 165
Lampiran 20 Kisi-kisi Wawancara Guru ........................................................ 167
Lampiran 21 Hasil Wawancara Guru .............................................................. 168
Lampiran 22 Kisi-kisi Wawancara Siswa ....................................................... 171
Lampiran 23 Hasil Wawancara Siswa ............................................................ 172
Lampiran 24 Data Penelitian ........................................................................... 180
Lampiran 25 Uji Normalitas Data Penelitian .................................................. 181
Lampiran 26 Korelasi Data Penelitian ............................................................ 181
Lampiran 27 Statistik Deskriptif ..................................................................... 182
Lampiran 28 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 29 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 184
Lampiran 30 Validasi Pakar Instrumen Hasil Belajar Matematika ................ 185
Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi
perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan
Bangsa dan Negara. Menurut Muhibbin Syah (2008: 10), pendidikan dapat
diartikan sebuah proses dengan metode tertentu sehingga seseorang
memperoleh pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan. Pendidikan juga merupakan usaha agar manusia dapat
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain
yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Tujuan pendidikan pada umumnya
ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat
mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan
pribadinya dan kebutuhan masyarakat.
Salah satu ilmu dasar dari pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa
adalah matematika, sebab matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sehari-hari. Matematika merupakan ilmu dasar yang berperan penting
dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
matematika hendaknya dapat dikuasai oleh segenap warga negara Indonesia
meskipun pada batas penguasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan masing-masing. Sifat abstrak dari objek matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-
konsep matematika sehingga tidak heran matematika masih dijadikan sebagai
momok. Dengan demikian, akan berakibat buruk terhadap proses belajar siswa,
yakni mereka hanya belajar matematika dengan mendengarkan penjelasan
guru, menghafal rumus, lalu memperbanyak latihan soal dengan menggunakan
rumus yang sudah dihafalkan, tetapi tidak pernah ada usaha untuk memahami
dan mencari makna yang sebenarnya tentang tujuan pembelajaran matematika
itu sendiri.
Berdasarkan hasil observasi, kurangnya perhatian guru bagi siswa
terhadap usaha yang dilakukan dalam suatu pembelajaran matematika terutama
bagi siswa yang kemampuan akademiknya kurang, ikut memberi pengaruh
sikap siswa terhadap matematika. Akibatnya siswa kurang berminat dalam
belajar, merasa minder bahkan frustasi terhadap pelajaran matematika.
Menurut Oemar Hamalik (2009: 33), guru harus bertanggungjawab atas hasil
kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Selain menguasai
materi, model, dan metode pembelajaran, seorang guru harus menguasai
prinsip-prinsip belajar, karena guru sangat berpengaruh dalam berhasil atau
tidaknya proses pembelajaran. Selain itu, guru harus optimal didalam mengajar
siswa supaya dapat memahami konsep yang diajarkan.
Tujuan pembelajaran matematika menekankan pada pemahaman konsep,
aplikasi penalaran, pemecahan masalah, mengkomunikasikan dan memiliki
sikap menghargai. Jika siswa telah memahami konsep, maka untuk
mempelajari konsep selanjutnya siswa akan merasa lebih mudah. Namun jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
siswa tidak memahami satu konsep saja, maka akan menjadikan siswa
kesulitan dalam memahami konsep yang lain. Jadi, memilih materi sudah
dipikirkan juga tentang pengalaman belajar yang lalu dan yang akan disajikan
kepada siswa. Karena matematika itu merupakan ilmu yang berstruktur, maka
kesiapan intelektual merupakan syarat mutlak bagi siswa yang mempelajari
matematika (Herman Hudojo, 2001: 31). Di antara semua cabang matematika,
geometri merupakan salah satu materi yang relatif sulit dipahami siswa.
Segiempat adalah salah satu bagian dari geometri yang didalamnya terdapat
beberapa subbab diantaranya jajargenjang, persegipanjang, persegi,
belahketupat, layang-layang, dan trapesium. Kenyataan yang terjadi sekarang
ini menunjukkan bahwa siswa kurang memahami konsep, karena dalam
pengenalan segiempat, selama ini guru sering kali langsung memberi informasi
pada siswa tentang ciri-ciri segiempat. Selanjutnya guru hanya menggambar
segiempat tersebut di papan tulis, atau hanya menunjukkan gambar yang ada
dalam buku sumber yang digunakan siswa, walaupun guru menggunakan alat
peraga, siswa hanya melihat saja segiempat yang ditunjukkan guru tersebut.
Melihat kenyataan tersebut, menurut peneliti diperlukan model
pembelajaran yang tepat untuk menjadikan siswa aktif dan kritis dalam
pemahaman konsep berkaitan dengan matematika. Selain model pembelajaran
yang digunakan oleh guru, sebenarnya ada faktor lain yang menjadi penyebab
untuk mencapai keberhasilan belajar. Pengkajian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu hasil belajar merupakan usaha awal yang seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dilakukan agar kita dapat menetapkan langkah dan cara-cara yang tepat dalam
rangka perbaikan dan peningkatan mutu hasil belajar.
Peningkatan mutu hasil belajar sesungguhnya banyak sekali faktor yang
mempengaruhinya, ditinjau dari unsur siswa, masih banyak faktor yang
mempengaruhi, baik faktor yang ada dalam diri siswa maupun dari luar diri
siswa. Faktor yang ada dalam diri siswa adalah faktor fisiologis dan psikologis.
Misalnya: persepsi, minat, sikap, motivasi, bakat, IQ, dan seterusnya. Sedang
faktor yang berada di luar diri siswa misalnya lingkungan tempat tinggal,
keadaan sosial ekonomi orangtua, dan seterusnya.
Pada saat ini yang menjadi perhatian peneliti di antara variabel-variabel
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah motivasi belajar karena
berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika yang mengatakan
bahwa sebagian siswa-siswi di SMP tersebut kurang mendapat perhatian dari
keluarga yang menyebabkan siswa kurang mendapat motivasi untuk belajar.
Hal inilah yang menyebabkan peneliti mengambil faktor motivasi sebagai
variabel penelitian. Motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu
(Winkel, 1987 dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 49). Mulyasa
(2009: 195) mengatakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik
yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke arah suatu tujuan tertentu.
Motivasi berkaitan dengan apa yang diinginkan manusia (tujuan), mengapa ia
menginginkan hal tersebut (motif), dan bagaimana ia mencapai tujuan tersebut
(proses).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
SMP Kanisius Kalasan dipilih sebagai tempat penelitian karena di
sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan antara
motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika. Selain itu,
kurangnya hasil belajar siswa yang didasari adanya alasan bahwa pelajaran
matematika sulit dipahami yang menyebabkan siswa kurang berminat terhadap
pelajaran matematika, serta adanya informasi yang menyebutkan bahwa
kualitas lulusan di sekolah tersebut baik, juga menjadi alasan peneliti
melakukan penelitian di SMP Kanisius Kalasan.
Dari identifikasi di atas, peneliti ingin mencari korelasi antara motivasi
belajar matematika dengan hasil belajar matematika yang dituangkan dalam
penelitian yang berjudul “Korelasi Antara Motivasi Belajar Matematika
dengan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SMP Kanisius Kalasan Kelas VII
dengan Pokok Bahasan Segiempat Tahun 2016”.
B. Identifikasi Masalah
Pemikiran mengenai perlunya meningkatkan hasil belajar matematika
sebagai respon terhadap gejala melemahnya kualitas proses dan hasil
pembelajaran matematika yang menjadi pemicu masalah yang timbul dalam
pembelajaran tersebut. Permasalahan yang muncul dalam identifikasi masalah
adalah sebagai berikut.
1. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih mudah dalam mencapai
prestasi belajar yang diinginkan. Namun, yang terjadi masih banyak siswa
yang belum memahami dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
terlihat dari masih ada siswa yang malas belajar, tidak konsentrasi dalam
menerima pelajaran, kurang semangat dalam belajar, padahal motivasi
belajar erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
2. Siswa yang memiliki minat belajar akan lebih memungkinkan mereka untuk
mencapai prestasi belajar yang diinginkan, sebaliknya jika siswa kurang
memiliki minat belajar, maka siswa akan sulit untuk mencapai prestasi
belajarnya. Sebagian besar siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan belum
memiliki minat belajar yang cukup. Hal itu nampak dari perilaku siswa yang
kurang semangat dalam belajar. Padahal minat belajar ada hubungannya
dengan prestasi belajar.
3. Sebagian guru telah menggunakan metode belajar yang modern dan
inovatif, sedangkan sebagian lainnya masih menggunakan metode
konvensional. Metode mengajar yang inovatif lebih memungkinkan siswa
untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran, sehingga prestasi
belajarnya lebih meningkat. Dengan demikian, metode mengajar guru ada
hubungannya dengan prestasi belajar.
4. Dalam tes intelegensi diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki
tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Ada yang tinggi, sedang, bahkan ada
yang rendah, sehingga pencapaian prestasi belajar siswa tidak begitu
menonjol. Dengan demikian, kecerdasan atau intelegensi ada hubungannya
dengan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana motivasi belajar matematika siswa kelas VII di SMP
Kanisius Kalasan tahun 2016?
2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII di SMP Kanisius
Kalasan tahun 2016?
3. Bagaimana korelasi antara motivasi belajar matematika dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun
2016?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui motivasi belajar matematika siswa kelas VII di SMP
Kanisius Kalasan tahun 2016.
2. Mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VII di SMP Kanisius
Kalasan tahun 2016.
3. Mengetahui korelasi antara motivasi belajar matematika dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun
2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah dari
keempat masalah yang sudah peneliti buat. Empat masalah yang sudah
diidentifikasi dipikir oleh peneliti terlalu banyak. Minat belajar siswa, metode
guru dalam mengajar, dan kecerdasan tidak menjadi perhatian peneliti.
Penelitian ini dibatasi hanya pada ruang lingkup korelasi antara motivasi
belajar dengan hasil belajar yang diperoleh siswa yang berkaitan dengan pokok
bahasan segiempat dan dibatasi untuk subbab jajargenjang, persegipanjang,
persegi, dan belahketupat di kelas VII SMP Kanisius Kalasan. Hasil belajar
yang mencakup 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, namun dalam
penelitian ini dibatasi pada kemampuan kognitif, karena dalam pengambilan
data mengenai hasil belajar, peneliti menggunakan nilai ulangan harian. Nilai
ulangan merupakan salah satu proses belajar siswa. Proses belajar siswa
berkaitan juga dengan proses berfikir siswa.
F. Penjelasan Istilah (Batasan Istilah)
Berkaitan dengan penelitian ini, ada beberapa penjelasan istilah yang
harus dirumuskan dalam penelitian, yaitu:
1. Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif.
2. Motivasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Hasil belajar adalah perubahan perilaku atau tingkah laku secara
keseluruhan, dimana tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Korelasi adalah suatu hubungan. Dalam penelitian ini yang dimaksud
dengan korelasi adalah hubungan antara motivasi dengan hasil belajar
matematika siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan.
5. Segiempat adalah suatu bangun datar yang dibatasi oleh empat ruas garis
lurus sebagai sisinya.
G. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara
teoritis maupun praktis:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara umum memberikan sumbangan kepada
pembelajaran matematika terutama untuk menambah
pengetahuan/pengembangan wawasan tentang hubungan motivasi
belajar matematika dengan hasil belajar matematika pada pokok bahasan
segiempat.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis mencakup manfaat bagi siswa, guru, lembaga
sekolah, dan peneliti sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Bagi Siswa
Menumbuhkan kompetensi, aktif, kreatif, lebih menyukai pelajaran
matematika, serta dapat mengaplikasikan segiempat dalam
permasalahan kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan siswa
dapat memotivasi diri dalam belajar untuk meningkatkan hasil
belajar terkait dengan matematika.
b. Bagi Guru
Menambah kualitas dan wawasan dalam pembelajaran matematika
dengan memotivasi dan mewadahi siswa dalam penemuan-
penemuan yang dapat siswa lakukan semaksimal mungkin. Karena
dengan motivasi belajar yang tinggi, maka hasil belajar juga tinggi.
c. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan kepada pihak sekolah maupun sekolah lainnya
dalam rangka perbaikan proses pembelajaran matematika dan
meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti, khususnya dalam merancang strategi
pembelajaran agar nantinya dapat membantu siswa dalam
memecahkan masalah matematika. Selain itu, apabila peneliti
nantinya benar-benar terjun dalam dunia pendidikan maka
pengalaman tersebut dapat digunakan sebagai gambaran tentang
hubungan motivasi dengan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai definisi
matematika. Beberapa ahli sebagaimana dikutip dari
http://www.gurupendidikan.com/17-pengertian-matematika-menurut-para-
ahli-beserta-bidangnya/, merumuskan definisi tentang matematika, yaitu
sebagai berikut.
1. Kline (1973) : matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama
untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan
sosial, ekonomi, dan alam.
2. Yansen Marpaung : matematika adalah ilmu dalam perkembangannya,
penggunaannya menganut metode deduksi.
3. Suherman (2003) : matematika adalah disiplin pemikiran dan prosedur
pengolahan logika, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Suwarsono (tanpa tahun) mengemukakan bahwa matematika adalah
suatu ilmu tentang pola dan struktur yang berlandaskan pada logika.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah ilmu tentang pola dan struktur yang menggunakan istilah-istilah yang
didefinisikan dengan tepat dan berlandaskan pada logika untuk mendukung
pengetahuan lain, sehingga dapat berkembang dengan pesat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Definisi Belajar
Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman
(dalam Ratna Wilis Dahar, 2011: 2).
Burton (1984) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan
individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara,
2011: 4).
Hintzman dalam Muhibbin Syah (2008: 90) menyatakan bahwa belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau
hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang
ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila
mempengaruhi organisme.
Menurut Wittig (dalam Muhibbin Syah, 2008: 90), belajar ialah
perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau
keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan di atas, secara
umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Tujuan Belajar
Ditinjau secara umum, tujuan belajar dibedakan menjadi 3 jenis
(Sardiman (2004) yang dikutip Noer Rohmah, 2012: 177-179), antara lain:
1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Dengan kata lain,
tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan.
2. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan
suatu keterampilan. Jadi, soal keterampilan yang bersifat jasmani dan
rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang
dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan
gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.
Keterampilan rohani menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan
keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan
merumuskan suatu masalah atau konsep.
3. Pembentukan sikap
Guru tidak sekedar sebagai “pengajar” yang tugasnya hanya
mentransfer ilmu, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan
memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya melalui pemberian
contoh-contoh perilaku yang baik dalam setiap pola interaksinya baik
dengan siswa, dengan sesama guru maupun dengan masyarakat luas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sehingga dari sini nantinya diharapkan dapat menumbuhkan proses
penghayatan pada setiap diri siswa untuk kemudian diamalkan.
D. Teori Belajar
Jenis-jenis Teori Belajar Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011,
25-39) :
1. Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik atau aliran tingkah laku, belajar
diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
interaksi antara stimulus dan respons. Belajar tidaknya seseorang
bergantung kepada faktor-faktor yang diberikan lingkungan.
2. Teori Belajar Kognitivistik
Menurut teori belajar kognitivistik, belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respons. Lebih dari itu, belajar adalah
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya sangat menentukan hasil belajar.
3. Teori Belajar Humanistik
Bagi penganut teori humanistik, proses belajar dilakukan dengan
memberikan kebebasan yang sebesar-besarnya kepada individu. Peserta
didik diharapkan dapat mengambil keputusannya sendiri dan
bertanggungjawab atas keputusan-keputusan yang dipilihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori konstruktivistik memahami belajar sebagai proses
pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri.
Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui dan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) kepada orang lain
(siswa).
E. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Agus
Suprijono, 2009: 5). Menurut Bloom (dalam Agus Suprijono, 2009: 6), hasil
belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimana
ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi (pemberian respons), penilaian
(penghargaan), organisasi, dan internalisasi (karakterisasi) (Agus Suprijono,
2009: 7). Penerimaan meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai, ingin
menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut, misalnya siswa menerima
sikap jujur sebagai sesuatu yang diperlukan. Pemberian respons meliputi sikap
ingin merespons terhadap sistem, puas dalam memberi respons, misalnya
bersikap jujur dalam setiap tindakannya. Penilaian meliputi penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai yang disukai dan memberikan
komitmen untuk menggunakan sistem nilai tertentu, misalnya jika seseorang
telah menerima sikap jujur, ia akan selalu komit dengan kejujuran, menghargai
orang-orang yang bersikap jujur dan ia juga berperilaku jujur. Organisasi
meliputi memilah dan menghimpun sistem nilai yang akan digunakan,
misalnya berperilaku jujur ternyata berhubungan dengan nilai-nilai yang lain
seperti kedisiplinan, kemandirian, keterbukaan, dan lain-lain. Internalisasi
meliputi perilaku secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai yang telah
diorganisasikannya, misalnya karakter dan gaya hidup seseorang, sehingga ia
dikenal sebagai pribadi yang jujur.
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar, keterampilan, dan
kemampuan bertindak. Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi
tubuh manusia. Domain ini berbentuk gerakan tubuh, antara lain seperti berlari,
melompat, melempar, berputar, memukul, menendang, dan lain-lain.
Agus Suprijono (2009: 7) mengatakan bahwa hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya bahwa hasil belajar dilihat secara menyeluruh dari
berbagai aspek bukan dilihat secara terpisah. Mulyasa (2009: 212) memberikan
pengertian tentang hasil belajar, yaitu prestasi belajar peserta didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan.
Jadi, dari beberapa definisi hasil belajar menurut para ahli, pengertian
hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku atau tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
secara keseluruhan, dimana tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Menurut Noer Rohmah (2012: 194) untuk mendapatkan hasil belajar
dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh
faktor dari dalam dan dari luar individu. Seperti bagan di bawah ini:
Faktor
Luar
Dalam
Lingkungan
Instrumental
Fisiologis
ss
Psikologis
Alam
Sosial
Kurikulum/Bahan Pelajaran
Guru/Pengajar
Sarana dan Fasilitas
Administrasi/Manajemen
Kondisi Fisik
Kondisi Panca Indera
Bakat
Minat
Kecerdasan
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Gambar 2.1. Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain:
1. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan alam, yaitu tempat tinggal anak didik hidup dan berusaha
di dalamnya, tidak boleh ada pencemaran lingkungan.
b. Lingkungan sosial budaya, yaitu hubungan dengan manusia sebagai
makhluk sosial.
2. Faktor Instrumental
Adalah seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk mencapai
tujuan, yang meliputi:
a. Kurikulum/Bahan pelajaran
Sistem instruksional sekarang menghendaki bahwa dalam proses
belajar mengajar yang dipentingkan adalah kebutuhan anak. Maka,
guru perlu mendalami dengan baik dan harus mempunyai perencanaan
yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual.
b. Guru/Pengajar
1) Interaksi guru dan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara rutin akan
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar, dan
menyebabkan anak didik merasa ada jarak dengan guru, sehingga
segan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Hubungan antar siswa
Guru yang kurang bisa mendekati siswa dan kurang bijaksana,
maka bersaing secara tidak sehat. Suasana kelas semacam ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sangat tidak diharapkan dalam proses belajar. Maka, guru harus
mampu membina jiwa kelas supaya dapat hidup bergotong-royong
dalam belajar bersama, agar kondisi belajar individual siswa
berlangsung dengan baik.
3) Cara penyajian bahan pelajaran
Guru yang hanya bisa mengajar dengan metode ceramah saja,
membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya
mencatat saja. Guru yang progresif adalah guru yang berani
mencoba metode-metode baru, yang dapat membantu dalam
meningkatkan kondisi belajar siswa.
c. Sarana dan fasilitas
1) Media pendidikan
Dapat berupa buku-buku di perpustakaan, laboratorium, LCD,
komputer, layanan internet, dan lain sebagainya. Pada umumnya,
sekolah masih kurang memiliki media tersebut, baik dalam jumlah
maupun kualitas.
2) Keadaan gedung
Dengan banyaknya jumlah siswa yang membludak, keadaan
gedung dewasa ini masih sangat kurang. Mereka harus duduk
berjejal-jejal di dalam kelas. Faktor ini tentu akan menghambat
lancarnya kondisi belajar siswa. Keadaan gedung yang sudah tua
dan tidak direnovasi, serta kenyamanan dan kebersihan di dalam
kelas yang masih kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Sarana belajar
Sarana yang terdapat di sekolah, juga akan mempengaruhi kondisi
belajar siswa. Perpustakaan yang tidak lengkap, papan tulis yang
sudah buram, laboratorium yang darurat atau tidak lengkap, dan
tempat praktikum yang tidak memenuhi syarat, tentu akan
mempengaruhi kualitas belajar, dan pada akhirnya juga akan
mempengaruhi hasil belajar siswa.
4) Rumah
Kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan
yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan
anak, akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat
yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan
perkampungan seperti ini jelas berpengaruh buruk terhadap
kegiatan belajar siswa.
d. Administrasi/Manajemen
Sebagian gedung sekolah yang terbatas, sedangkan jumlah siswanya
banyak, menjadikan siswa yang harus terpaksa sekolah di siang hingga
sore hari. Waktu tersebut seharusnya anak-anak beristirahat, tetapi
harus masuk sekolah. Sehingga, mereka mendengarkan pelajaran
sambil mengantuk. Berbeda dengan anak yang belajar di pagi hari,
pikiran dan jasmani mereka masih segar, dan dalam kondisi baik.
Belajar di pagi hari, lebih efektif daripada belajar pada waktu lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Kondisi Fisiologis
a. Kesehatan jasmani
Kondisi jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatarbelakangi
kegiatan belajar. Keadaan jasmani yang optimal akan berbeda sekali
hasil belajarnya bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang
lemah.
b. Cukupnya nutrisi (nilai makanan dan gizi)
Tubuh yang kekurangan gizi makanan akan mengakibatkan
merosotnya kondisi jasmani, sehingga menyebabkan seseorang dalam
kegiatan belajarnya menjadi cepat lesu, mengantuk, dan tidak ada
semangat untuk belajar. Pada akhirnya, siswa tidak dapat mencapai
hasil belajar yang diharapkan.
c. Kondisi panca indera (mata, hidung, telinga, pengecap, dan tubuh).
Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas,
pengajaran klasikal perlu memperhatikan: postur tubuh anak, dan
jenis kelamin anak (untuk menghindari letupan-letupan emosional
yang cenderung tak terkendali).
4. Kondisi Psikologis
Belajar hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil
belajar anak didik antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adanya
hubungan dari dalam diri dan dari luar diri sendiri, makin kuat/dekat
hubungan tersebut semakin besar minat.
b. Kecerdasan
“Didiklah anak sesuai dengan taraf umurnya”.
Dari sini jelas bahwa antara kecerdasan dan umur mempunyai
hubungan yang sangat erat. Perkembangan seseorang dari yang konkrit
ke yang abstrak tidak bisa dipisahkan dari perkembangan
inteligensinya. Makin meningkat umur seseorang makin abstrak cara
berpikirnya.
c. Bakat
Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Bakat yang tidak
dilatih dengan lingkungan maka akan menjadi terpendam (sebagai
potensi) yang tidak aktual. Bakat memungkinkan seseorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu, tetapi diperlukan latihan,
pengetahuan, pengalaman dan dorongan agar bakat itu bisa terwujud.
Jadi, ada 2 faktor yang ikut mempengaruhi perkembangan bakat
seseorang, yaitu:
1) Faktor anak itu sendiri (tergantung pada minat, kesulitan/masalah
pribadi, meskipun bakat karena keturunan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2) Lingkungan anak (tidak ada kesempatan/orangtua miskin, dll)
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, tetapi ada
perbedaan dalam jenis dan derajatnya. Oleh karena itu, yang dikatakan
anak berbakat ialah mereka yang mempunyai bakat dalam derajat
tinggi dan bakat-bakat yang unggul. Misalnya bakat seni, melukis,
menyanyi, akademik, memimpin, bakat mekanis, dll.
d. Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Banyak bakat yang tak berkembang karena tidak
diperolehnya motivasi yang tepat.
e. Kemampuan kognitif
Ranah kognitif yaitu kemampuan yang selalu dituntut pada anak didik
untuk dikuasai karena menjadi dasar bagi penguasaan ilmu
pengetahuan. Ada 3 kemampuan yang harus dikuasai untuk sampai
pada penguasaan kemampuan kognitif, yakni:
1) Persepsi
Persepsi yaitu proses yang menyangkut masuknya pesan/informasi
ke dalam otak manusia.
2) Mengingat
Ingatan (memory) ialah kemampuan jiwa untuk memasukkan
(learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali
(remembering) hal-hal yang telah lampau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3) Berpikir
Berpikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang
memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu
tentang hubungan antara sesuatu.
G. Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika
1. Pengertian Motivasi
Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif (Noer Rohmah, 2012: 239). Kata
“motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu (Winkels,
1987 dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011).
Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga
penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan
sesuatu. Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku kita.
Juga kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai
motif-motif tertentu pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Menurut Mulyasa (2009: 195), motivasi adalah tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke arah suatu
tujuan tertentu. Motivasi berkaitan dengan apa yang diinginkan manusia
(tujuan), mengapa ia menginginkan hal tersebut (motif), dan bagaimana ia
mencapai tujuan tersebut (proses).
A.W. Bernard (dalam Purwa Atmaja Prawira, 2014: 319)
memberikan pengertian motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam
perangsangan tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya
kecil atau tidak ada gerakan sama sekali ke arah tujuan-tujuan tertentu.
Motivasi merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian motivasi seperti telah dikemukakan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di
dalamnya kegiatan belajar.
2. Macam-macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini, menurut Sardiman
(2004) yang dikutip Noer Rohmah (2012: 254-255), motivasi dibedakan
menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik yang akan
diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai
contoh, seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang
menyuruh atau mendorongnya karena ia sudah rajin membaca.
Kemudian jika dilihat dari tujuan melakukan kegiatan itu, maka
yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah ingin mencapai
tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu sendiri, yakni
ingin mendapatkan pengetahuan, bukan karena ingin dipuji atau
karena alasan lainnya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa motivasi instrinsik adalah bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh,
seseorang belajar dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga
mendapat pujian, sanjungan, dan lain sebagainya.
Jadi, jika dilihat dari segi tujuannya, maka motivasi ekstrinsik
tidak secara langsung berhubungan dengan hakikat (esensi) yang
sebenarnya. Sehingga, motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
3. Ciri-ciri Siswa yang Mempunyai Motivasi
Ciri-ciri pada diri setiap orang yang memiliki motivasi menurut
Sardiman (2006: 21) yang dikutip
http://koreshinfo.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-motivasi-bentuk-
bentuk.html?m=1 adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat
puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena belajar mengajar
akan berhasil apabila siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam
memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Ali Imron (1996)
mengemukakan enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi
dalam proses pembelajaran (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara,
2011: 53-55). Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Cita-cita
Cita-cita merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar. Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan,
bahwa motivasi seorang siswa menjadi begitu tinggi ketika ia
sebelumnya sudah memiliki cita-cita.
b. Kemampuan siswa
Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.
Seseorang memiliki kemampuan di bidang tertentu, belum tentu
memiliki kemampuan di bidang lainnya. Korelasinya dengan motivasi
akan terlihat ketika siswa mengetahui bahwa kemampuannya ada
pada bidang tertentu, sehingga ia akan termotivasi dengan kuat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya di bidang
tersebut.
c. Kondisi siswa
Kondisi siwa dapat terlihat dari kondisi fisik maupun kondisi
psikis. Kondisi fisik yang sehat dan fit umumnya membuat siswa
memiliki motivasi yang tinggi, dibandingkan dengan siswa yang
kondisi fisiknya kurang baik. Sementara kondisi psikis seorang siswa
yang sedang tidak bagus misalnya sedang stress, maka motivasi juga
akan menurun. Sebaliknya jika kondisi psikis seseorang dalam
keadaan bagus, gembira, atau menyenangkan maka kecenderungan
motivasinya akan tinggi.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk belajar akan
berdampak pada menurunnya motivasi belajar. Selain itu, lingkungan
sosial yang tidak menunjukkan kebiasaan belajar dan mendukung
kegiatan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi
belajar, tetapi sebaliknya, maka akan berdampak pada meningkatnya
motivasi belajar.
e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
Makin dinamis suasana belajar, maka cenderung akan semakin
memberi motivasi yang kuat dalam proses pembelajaran. Tergantung
dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar dan
sebagainya yang dapat mendinamisasikan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Jika guru tidak bergairah dalam proses pembelajaran maka akan
cenderung menjadikan siswa tidak memiliki motivasi belajar, tetapi
sebaliknya jika guru memiliki gairah dalam membelajarkan siswa
maka motivasi siswa akan lebih baik.
Beberapa faktor tersebut berpengaruh pada diri siswa dalam
menumbuhkan motivasi untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah
motivasi untuk belajar.
5. Fungsi/Kegunaan Motivasi Dalam Belajar
Menurut Noer Rohmah (2012: 250), dalam dunia belajar mengajar
sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal,
kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin
berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa, dan motivasi ini selalu bertalian
dengan suatu tujuan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka ada tiga fungsi
motivasi, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Oemar Hamalik (2009: 179) mengungkapkan bahwa motivasi sangat
penting karena suatu kelompok yang mempunyai motivasi akan lebih
berhasil ketimbang kelompok yang tidak mempunyai motivasi (belajarnya
kurang atau tidak berhasil). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi memang
berperan penting dalam kegiatan belajar dan pencapaian hasil belajar.
6. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah (Noer Rohmah, 2012: 256), yaitu sebagai
berikut.
a. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai
yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan
atau nilai-nilai pada raport supaya angkanya baik-baik.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
d. Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting.
e. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu
sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
f. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka akan ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya terus meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
g. Pujian
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini
merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang
tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi apabila
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian
hukuman.
i. Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu
memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya
akan lebih baik.
j. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah
apabila minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu
akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat. Mengenai minat
ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar
k. Tujuan yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Menurut Iskandar (2009) yang dikutip Noer Rohmah (2012: 259),
ada beberapa teknik motivasi lainnya yang dapat dilakukan dalam
pembelajaran sebagai berikut:
1) Memberikan penghargaan dengan menggunakan kata-kata,
seperti ucapan bagus sekali, hebat, dan menakjubkan.
2) Memberikan nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk belajar
lebih giat.
3) Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri
siswa.
4) Mengadakan permainan dan menggunakan simulasi. Mengemas
pembelajaran dengan menciptakan suasana yang menarik
sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
5) Menumbuhkan persaingan dalam diri siswa. Maksudnya adalah
guru memberikan tugas dalam setiap kegiatan yang dilakukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dimana siswa dalam melakukan tugasnya tidak bekerjasama
dengan siswa yang lainnya.
6) Memberi contoh yang positif, artinya dalam memberikan
pekerjaan kepada siswa, guru tidak dibenarkan meninggalkan
ruangan untuk melaksanakan pekerjaan lainnya.
7) Penampilan pendidik yang menarik, bersih, rapi, sopan, dan tidak
berlebih-lebihan akan memotivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
7. Peranan Motivasi dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan
seseorang individu (jasmani dan rohani), kegiatan pembelajaran tidak
pernah dilakukan tanpa adanya dorongan atau motivasi yang kuat dari
dalam diri individu ataupun dari luar individu yang mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Menurut Sardiman (2003: 84) yang dikutip Noer Rohmah (2012:
261) kegiatan belajar sangat memerlukan motivasi. Hasil belajar akan
menjadi optimal, apabila ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran yang dipelajarinya. Jadi,
motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa (peserta didik).
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran, tidak ada kegiatan pembelajaran tanpa motivasi. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
karena itu, motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam mencapai
tujuan atau hasil dari pembelajaran.
Adapun peranan motivasi dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Peran motivasi sebagai motor penggerak atau pendorong kegiatan
pembelajaran. Motivasi dalam hal ini berperan sebagai motor
penggerak utama bagi siswa untuk belajar, baik berasal dari dalam
dirinya (internal) maupun dari luar diri (eksternal) untuk melakukan
proses pembelajaran.
2. Peran motivasi memperjelaskan tujuan pembelajaran. Motivasi
bertalian dengan suatu tujuan, tanpa ada tujuan, maka tidak akan ada
motivasi seseorang. Oleh sebab itu, motivasi sangat berperan penting
dalam mencapai hasil pembelajaran siswa menjadi optimal. Dengan
demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan bagi siswa
(peserta didik) yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan tersebut.
3. Peran motivasi menyeleksi arah perbuatan. Di sini motivasi dapat
berperan menyeleksi arah perbuatan bagi siswa apa yang harus
dikerjakan guna mencapai tujuan.
4. Peran motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran. Dalam
kegiatan pembelajaran, motivasi internal biasanya muncul dari dalam
diri siswa, sedangkan motivasi eksternal siswa dalam pembelajaran
umumnya didapat dari guru (pendidik). Jadi, dua motivasi ini harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
disinergikan dalam kegiatan pembelajaran, apabila siswa (peserta
didik) ingin meraih hasil yang baik.
5. Peran motivasi menentukan ketekunan dalam pembelajaran. Seorang
siswa (peserta didik) yang telah termotivasi untuk belajar, tentu dia
akan berusaha seoptimal mungkin untuk belajar dengan tekun.
Dengan harapan mendapat hasil yang baik dan lulus.
6. Peran motivasi melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam
pembelajaran siswa (peserta didik) dalam meraih prestasi belajar.
Tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang siswa (peserta didik)
selalu dihubungkan dengan tinggi rendahnya motivasi pembelajaran
seseorang siswa tersebut.
H. Tinjauan Materi Bangun Datar Segiempat
Segiempat adalah suatu bangun datar yang dibatasi oleh empat ruas garis
lurus sebagai sisinya. Pada bangun datar segiempat terdapat jajargenjang,
persegipanjang, persegi, belahketupat, layang-layang, trapesium, dan
segiempat sembarang yang lain. Tetapi yang akan dijelaskan di bawah ini
hanya jajargenjang, persegipanjang, persegi, dan belahketupat.
1. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi
sejajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Sifat-sifat Jajargenjang
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat mengetahui sifat-sifat
jajargenjang, yaitu sebagai berikut.
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
AB = CD dan AB // CD
BC = AD dan BC // AD
2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
A = C
B = D
3) Memiliki dua diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling
membagi dua sama besar.
4) Jumlah besar dua sudut yang berdekatan adalah 180°.
A + D = 180°
B + C = 180°
A + B = 180°
C + D = 180°
5) Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
6) Memiliki simetri putar tingkat dua.
7) Tidak memiliki simetri lipat.
Gambar 2.2 Jajargenjang
A B
C D
A B
C D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Keliling dan Luas Jajargenjang
1) Keliling jajargenjang
Keliling jajargenjang = 2(AB + AD)
2) Luas jajargenjang
Luas jajargenjang = alas × tinggi
= AB × t
2. Persegipanjang
Persegipanjang adalah jajargenjang yang salah satu sudutnya 90°.
a. Unsur-unsur Persegipanjang
Unsur-unsur persegipanjang ABCD adalah sebagai berikut.
1) AB, BC, CD, dan AD adalah sisi-sisi persegipanjang.
2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut persegipanjang.
3) ABC, BCD, CDA, dan DAB merupakan sudut.
4) AC dan BD merupakan diagonal persegipanjang.
Gambar 2.3 Persegipanjang
A B
C D
A B
C D
t
A
C D
B A B
C D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Sifat-sifat Persegipanjang
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat mengetahui sifat-sifat
persegipanjang, yaitu sebagai berikut.
1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
AB = CD dan AB // CD
AD = BC dan AD // BC
2) Keempat sudutnya siku-siku (90°).
A = B = C = D = 90°
3) Kedua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan di titik
pusat persegipanjang. Diagonal tersebut membagi
persegipanjang menjadi dua bagian sama besar.
AC = BD dan OA = OB = OC = OD
4) Memiliki dua simetri lipat.
5) Memiliki simetri putar tingkat dua.
6) Dapat menempati bingkainya dengan empat cara.
c. Keliling dan Luas Persegipanjang
A
C D
B A B
C D
O
A
C D
B
C
A B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1) Keliling persegipanjang
Keliling persegipanjang ABCD = AB + BC + CD + DA
= p + l + p + l
= 2p + 2l
= 2(p + l)
Jika : p = panjang persegipanjang
l = lebar persegipanjang
Maka, K = 2(p + l)
2) Luas persegipanjang
Luas persegipanjang ABCD = AB × BC
= panjang × lebar
= p × l
Jika : p = panjang persegipanjang
l = lebar persegipanjang
Maka, L = p × l
3. Persegi
Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki empat sisi sama
panjang dan salah satu sudutnya siku-siku. Dengan kalimat lain, persegi
adalah persegipanjang yang dua sisi berdekatannya sama panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Unsur-unsur Persegi
Unsur-unsur persegi ABCD adalah sebagai berikut.
1) AB, BC, CD, dan AD adalah sisi-sisi persegi.
2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut persegi.
3) ABC, BCD, CDA, dan DAB merupakan sudut.
4) AC dan BD merupakan diagonal persegi.
b. Sifat-sifat Persegi
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat mengetahui sifat-sifat persegi,
yaitu sebagai berikut.
1) Keempat sisinya sama panjang.
AB = BC = CD = AD
2) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
AB // CD dan AD // BC
O
Gambar 2.4 Persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3) Keempat sudutnya sama besar dan siku-siku (90°).
A = B = C = D = 90°
4) Kedua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan di titik
pusat persegi. Diagonal tersebut membagi persegi menjadi dua
bagian sama besar.
AC = BD dan OA = OB = OC = OD
5) Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
AOD = AOB = BOC = COD = 90°
6) Keempat sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
7) Memiliki empat simetri lipat.
8) Memiliki simetri putar tingkat empat.
7) Dapat menempati bingkainya dengan delapan cara.
c. Keliling dan Luas Persegi
1) Keliling persegi
Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA
= s + s + s + s
= 4s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Jika : s = panjang sisi persegi
Maka, K = 4s
2) Luas persegi
Luas persegi ABCD = AB × BC
= s × s
= s2
Jika : s = sisi persegi
Maka, L = s2
4. Belahketupat
Belahketupat adalah jajargenjang yang kedua diagonalnya saling
tegak lurus.
a. Sifat-sifat Belahketupat
Perhatikan belahketupat pada gambar di atas. Berdasarkan gambar,
dapat diketahui sifat-sifat belahketupat, yaitu sebagai berikut.
1) Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang.
AB // CD dan AB = CD, BC // AD dan BC = AD
2) Semua sisi belahketupat sama panjang AB = BC = CD = AD.
3) Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri (AC dan BD).
Gambar 2.5 Belahketupat C
A
B D
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama
besar oleh diagonal-diagonalnya
ABC = ADC dan BAD = BCD
BAO = DAO dan ADO = CDO
BCO = DCO dan ABO = CBO
5) Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan
berpotongan tegak lurus. AC tegak lurus BD, AO = OC, BO =
OD.
6) Belahketupat dapat menempati bingkainya menurut empat cara.
b. Keliling dan Luas Belahketupat
1) Keliling Belahketupat
Keliling belahketupat = AB + BC + CD + AD
= s + s + s + s
= 4 × s
2) Luas Belahketupat
Luas belahketupat =
= AC × BD
C
A
B D O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
I. Kerangka Berpikir
Seorang guru idealnya mengharapkan setiap siswanya dapat memahami
konsep-konsep yang disampaikan guru di dalam kelas serta selalu memiliki
motivasi dalam diri untuk melakukan sesuatu (kegiatan belajar). Dalam
kegiatan belajar mengajar, apabila ada seorang siswa, misalnya tidak berbuat
sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya.
Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang,
mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi, dan lain-lain. Hal ini berarti pada
diri anak tidak terjadi perubahan energi karena tidak memiliki tujuan atau
kebutuhan belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang
dapat menemukan sebab-sebabnya, kemudian mendorong seorang siswa mau
melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu
dapat tercapai. Atau dengan kata lain, motivasi belajar adalah daya penggerak
dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.
Motivasi tumbuh karena adanya keinginan untuk bisa mengetahui dan
memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa
sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai
prestasi. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
motivasi pada dirinya. Jadi, motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar
tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah “Terdapat korelasi yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika
pada siswa SMP Kanisius Kalasan kelas VII dengan pokok bahasan segiempat
tahun 2016”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian
korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila
ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.
Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk
membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat
menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel tersebut (Suharsimi
Arikunto, 2006: 270). Korelasi yang paling sederhana melibatkan hanya dua
variabel. Dalam hal ini, korelasi antara motivasi dan hasil belajar.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian statistik deskriptif
yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai letak korelasi antara motivasi
dengan hasil belajar siswa. Adapun data hasil tes, wawancara, dan angket
digunakan untuk mengetahui korelasi antara motivasi dengan hasil belajar
siswa.
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan
Tempat/lokasi penelitian adalah kelas VII A SMP Kanisius Kalasan
yang beralamatkan di Krajan, Tirto Martani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
(55571).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada akhir bulan April sampai
dengan awal bulan Mei semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Tabel 3.1. Rencana Pelaksanaan Penelitian
No. Keterangan Waktu
1. Observasi sekolah April 2016
2. Pengambilan data uji validitas instrumen
motivasi belajar matematika
April 2016
3. Pengambilan data motivasi dan hasil belajar
matematika
Mei 2016
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII
SMP Kanisius Kalasan.
Menurut Sugiyono (2013: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa-siswi kelas VII A SMP Kanisius Kalasan yang terdiri dari 26
siswa, yaitu 11 siswa putri dan 15 siswa putra.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling purposive.
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2013: 85). Peneliti menggunakan teknik tersebut karena
berdasarkan pendapat guru, kelas eksperimen mempunyai tingkat inteligensi
yang lebih baik dibanding kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
D. Perumusan Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013: 38). Sugiyono (2013: 39) menyampaikan bahwa variabel penelitian
dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (dependen variable). Variabel bebas (X) pada penelitian
ini adalah motivasi belajar matematika siswa (Xn).
2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independent
variable). Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah hasil belajar
matematika (Yn).
E. Bentuk Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun
angka. Dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977
disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi (Suharsimi Arikunto, 2006: 118).
Bentuk data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan tes dan non tes. Tes berupa pemberian soal dilakukan
untuk mendapatkan data dari hasil belajar matematika siswa yang berupa nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ulangan harian matematika siswa untuk materi segiempat. Non tes berupa
kuesioner dan wawancara untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar
matematika siswa khususnya pada materi segiempat, berupa skor motivasi
siswa dengan tipe data interval. Data berbentuk interval karena tipe data ini
menggunakan jarak data yang sama, yang diperoleh dari hasil kuesioner
(angket) mengenai motivasi siswa terkait dengan belajar matematika. Dalam
hal ini, data dinyatakan dalam bentuk angka (skor).
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan metode pengumpulan
data yang tepat, agar data yang diperoleh benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara
(interview), kuesioner (angket), tes hasil belajar, dan gabungan ketiganya
(Sugiyono, 2013: 137).
1. Pengisian Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013: 142).
Kuesioner (angket) dibuat dengan menggunakan acuan Skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013: 93).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan fenomena sosial adalah
motivasi belajar matematika siswa.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil.
3. Tes Hasil Belajar
Pengumpulan data mengenai hasil belajar matematika siswa
digunakan tes berupa pemberian soal ulangan harian terkait materi yang
telah dipelajari. Menurut Anne Anastasi dalam bukunya Psychological
Testing (1976) yang dikutip oleh Saifuddin Azwar (2014: 3), tes pada
dasarnya adalah suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap
sampel perilaku. Menurut Frederick G. Brown (1976), tes adalah prosedur
yang sistematik guna mengukur sampel perilaku seseorang.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
matematika siswa adalah kuesioner (angket) dan wawancara (interview),
sedangkan alat untuk mengukur hasil belajar matematika siswa adalah tes
ulangan harian. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana dalam
angket tertutup tersebut pernyataan mengharapkan jawaban singkat atau
mengharapkan jawaban responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban
dari setiap pernyataan yang telah tersedia. Jenis angket tersebut berdasarkan
penyampaiannya adalah angket langsung, yaitu angket tersebut dikirimkan atau
diisi langsung oleh orang yang akan diminta jawabannya.
Teknik wawancara mendalam digunakan sebagai metode pengumpulan
data. Wawancara mendalam adalah proses perolehan keterangan untuk
mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar
peneliti dengan informan. Wawancara yang digunakan adalah wawancara
terstruktur yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh (Sugiyono, 2013: 138). Dalam pengumpulan data mengenai
motivasi belajar siswa, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa.
Guru yang diwawancara adalah guru matematika yang mengajar di kelas VII
A. Adapun siswa yang diwawancara hanya 6 (enam) orang saja diantaranya
yang memiliki prestasi tinggi (2 orang), prestasi sedang (2 orang), dan prestasi
rendah (2 orang).
Tes hasil belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk
mengungkap performansi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan
atau materi yang telah diajarkan (Saifuddin Azwar, 2014: 9). Tes hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
yang diberikan berupa soal uraian dan jumlah soal disesuaikan dengan SK dan
KD yang hendak dicapai.
1. Lembar Kuesioner (Angket)
a. Tujuan Penyusunan Instrumen
Kuesioner ini bertujuan untuk mengungkap dan mendapatkan
data/informasi yang diinginkan peneliti. Data tersebut adalah motivasi
belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan
tahun 2016.
b. Kisi-Kisi
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pengembangan Kuesioner Motivasi Belajar
Matematika
No. Indikator Jumlah
Item
Nomor Item
( + ) ( - )
1. Tertarik pada mata pelajaran yang
diajarkan 3 1 10, 11
2. Tertarik kepada guru 2 2 17
3. Tekun menghadapi tugas 2 3 18
4. Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah 7 4, 5, 6, 7, 8 19, 20
5. Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal segiempat 2 9 21
6. Dorongan dan kebutuhan untuk
memahami materi segiempat 2 12 22
7. Lebih senang bekerja mandiri 3 13, 14 23
8. Ulet menghadapi kesulitan 7 15, 16 25, 26, 27,
28, 29
9. Tidak mudah melepas hal yang
diyakini 2 24 30
Total 30 15 15
Indikator di atas didasarkan pada ciri-ciri siswa yang
mempunyai motivasi belajar yang telah diuraikan pada landasan teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kuesioner yang digunakan untuk mengungkap motivasi belajar
matematika menggunakan pernyataan.
c. Penyusunan dan Penyuntingan Butir
Setelah kisi-kisi angket dirumuskan, kemudian langkah
selanjutnya adalah penyusunan butir-butir pernyataan. Dalam
penyusunan butir-butir pernyataan tersebut digunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti oleh siswa. Selain itu, dalam
menyusun kuesioner tersebut juga dilengkapi dengan petunjuk cara
pengisian kuesioner, dengan maksud agar siswa dapat mengisi
kuesioner yang tersedia sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti.
d. Penskoran
Pedoman penskoran yang digunakan untuk memberikan skor
pada angket menggunakan acuan Skala Likert, dimana terdapat
alternatif jawaban pernyataan positif dan pernyataan negatif. Berikut
disajikan tabel pedoman penskoran.
Tabel 3.3. Skor Alternatif Jawaban Angket
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor
Sangat sesuai 4 Sangat sesuai 1
Sesuai 3 Sesuai 2
Tidak sesuai 2 Tidak sesuai 3
Sangat tidak sesuai 1 Sangat tidak sesuai 4
Dalam Skala Likert, jawaban setiap item instrumen mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2013: 93).
Untuk setiap pernyataan positif digunakan 4 (empat) alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jawaban yaitu sangat sesuai dengan skor 4, sesuai dengan skor 3, tidak
sesuai dengan skor 2, dan sangat tidak sesuai dengan skor 1.
Sedangkan untuk setiap pernyataan negatif juga digunakan 4 (empat)
alternatif jawaban yaitu sangat sesuai dengan skor 1, sesuai dengan
skor 2, tidak sesuai dengan skor 3, dan sangat tidak sesuai dengan skor
4.
2. Pedoman Wawancara
a. Tujuan Penyusunan Instrumen
Wawancara (Interview) bertujuan untuk mengetahui secara
lebih mendalam korelasi antara motivasi belajar matematika dengan
hasil belajar matematika.. Data tersebut adalah tentang motivasi
belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan
tahun 2016.
b. Kisi-Kisi
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru
Indikator Pertanyaan No.
Pertanyaan
Metode
pembelajaran
Mengapa Bapak menggunakan metode
mengajar dengan ceramah dan tanya jawab? 1
Apa tujuan Bapak menggunakan model
pembelajaran dengan diskusi? 2
Model
pembelajaran
Bagaimana Bapak mengelola pembelajaran
secara aktif di kelas? 3
Evaluasi
pembelajaran
Selain diskusi di kelas, bagaimana Bapak
mengecek pemahaman siswa khususnya
untuk siswa yang belum paham dengan materi
yang diajarkan?
4
Bagaimana Bapak memberikan evaluasi
terhadap pembelajaran? 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Siswa
Indikator Pertanyaan No.
Pertanyaan
Tertarik pada mata
pelajaran yang
diajarkan
Apakah kamu tertarik belajar matematika?
Menurutmu apakah matematika itu
menyenangkan? Apa alasannya?
1
Apa kamu senang dengan materi segiempat?
Apakah materi segiempat mudah dipelajari? 2
Menunjukkan
minat terhadap
terhadap
bermacam-macam
masalah
Bagaimana sikapmu ketika menemui soal
segiempat yang sulit? 3
Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika
pembelajaran matematika di kelas? 4
Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa
kurang paham dengan penjelasan guru di kelas? 5
Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran
matematika khususnya materi segiempat, apa
yang kamu lakukan di kelas?
6
Lebih senang
bekerja mandiri
Kamu lebih senang mengerjakan tugas
matematika secara mandiri atau berkelompok?
Apa alasannya?
7
Ulet menghadapi
kesulitan
Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau
kepada siswa ketika kurang paham dengan
materi segiempat?
8
Tekun menghadapi
tugas
Apakah kamu selalu tepat waktu ketika
mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurumu? 9
Tidak mudah
melepas hal yang
diyakini
Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu
berbeda dengan jawaban temanmu? Diganti atau
tetap yakin dengan jawaban sendiri?
10
Dorongan dan
kebutuhan untuk
memahami materi
yang diajarkan
Strategi belajar seperti apa yang akan kamu
persiapkan untuk menghadapi ulangan harian
nanti?
11
Dirumah kamu belajar tidak? Berapa jam per
hari? 12
Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu
mempunyai inisiatif sendiri untuk belajar? 13
Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat
mendukung belajarmu? 14
c. Penyusunan Butir
Indikator yang digunakan dalam wawancara siswa didasarkan
pada ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar seperti pada
indikator dalam kuesioner. Setelah kisi-kisi instrumen wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dibuat, kemudian langkah selanjutnya adalah penyusunan butir-butir
soal. Dalam penyusunan butir soal disesuaikan dengan indikator.
3. Lembar Soal
a. Tujuan Penyusunan Instrumen
Tes hasil belajar matematika bertujuan untuk mengukur hasil
yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Tes hasil belajar berupa
ulangan harian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang diinginkan
peneliti. Soal ulangan harian yang digunakan untuk mendapatkan data
tentang hasil belajar siswa terlebih dulu divalidasi oleh pakar. Pakar
yang melakukan validasi adalah guru matematika kelas VII di SMP
Kanisius Kalasan.
b. Kisi-Kisi
Tabel 3.6. Kisi-kisi Tes Ulangan Harian Segiempat
No. Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Nomor
Soal
1. 6. Memahami
konsep
segiempat dan
segitiga serta
menentukan
ukurannya.
6.2
Mengidentifikasi
sifat-sifat
segiempat.
Segiempat 6.2.1 Menyebutkan
pengertian persegipanjang,
persegi, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang, dan
trapesium menurut sifatnya.
-
6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat
segiempat ditinjau dari sisi,
sudut, dan diagonalnya.
1a, 1b,
1c, 2a,
2b, 2c
6.3 Menghitung
keliling dan luas
bangun segitiga
dan segiempat
serta
menggunakannya
dalam pemecahan.
6.3.1 Menemukan rumus
keliling bangun segiempat. 1d, 3
6.3.2 Menyelesaikan rumus
luas bangun segiempat. 4
6.3.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
menghitung keliling dan luas
bangun segiempat.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Penyusunan Butir
Setelah kisi-kisi tes ulangan harian dirumuskan, kemudian
langkah selanjutnya adalah penyusunan butir-butir soal. Dalam
penyusunan butir soal juga disertai dengan lembar jawab soal.
d. Penskoran
Tabel 3.7. Skor Butir Soal Tes Ulangan Harian Segiempat
Nomor Soal Skor Total Skor
1
a 5
20 b 5
c 5
d 5
2
a 5
20 b 5
c 10
3
a 5
20 b 5
c 5
d 5
4
Penyelesaian
menggunakan
cara
20 20
5
Mencari suatu
sisi
menggunakan
rumus
Pythagoras
10 20
Penyelesaian 10
Total Skor 100
H. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2013: 147). Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Teknik analisis data yang digunakan dilakukan dengan analisis
korelasi Product Moment Pearson.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam
melakukan fungsi ukurnya (Saifuddin Azwar, 2014: 173). Sugiyono
(2013: 121) mengatakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai
variabel yang diukur seperti yang dikehendaki oleh tujuan pengukuran
tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, maka
dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah (Saifuddin
Azwar, 2012: 9).
Untuk menguji validitas instrumen variabel motivasi belajar
matematika dan variabel hasil belajar matematika, digunakan formula
korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Keterangan:
= koefisien korelasi butir total
= jumlah X (skor butir)
= jumlah Y (skor total)
= jumlah X kuadrat
= jumlah Y kuadrat
= jumlah tangkar (perkalian X dengan Y)
N = banyak subyek
Dalam hal ini, Cronbach mengatakan bahwa koefisien yang berkisar
antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang
baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran (Cronbach, 1970 h.
429 dalam Saifuddin Azwar, 2012: 149).
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Saifuddin Azwar (2012: 7), reliabilitas merupakan
penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu
menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel (reliable).
Dengan menghitung koefisien reliabilitas hasil ukur pada kelompok
subjek penelitian, akan diperoleh estimasi terhadap tingkat keterpercayaan
data hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subjek yang sedang
diteliti dan dapat memperoleh informasi mengenai kecermatan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sebagai estimasi skor yang sebenarnya dimiliki oleh subjek penelitian
(Saifuddin Azwar, 2012: 8).
Metode pengujian koefisien reliabilitas tes dan reliabilitas angket
motivasi adalah dengan menggunakan Metode Alpha (Cronbach’s),
metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala atau skor
berbentuk rentangan dan juga cocok untuk tes bentuk uraian.
Mencari (menghitung koefisien reliabilitas tes dan reliabilitas angket
motivasi dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut
(Suharsimi Arikunto, 2006: 196):
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
= jumlah varians butir
= varians total
= banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
Variansi tiap-tiap butir soal diperoleh dengan rumus:
Variansi total butir soal diperoleh dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Keterangan:
= variansi tiap-tiap butir soal
= variansi total
X = skor pada butir soal
Y = skor total
= banyak siswa yang mengikuti tes
Setelah reliabilitas instrumen didapat lalu bandingkan dengan r
tabel pada taraf signifikan 0,05.
Kriteria keputusan:
Jika r hitung ≥ r tabel, maka instrumen dikatakan reliabel
Jika r hitung < r tabel, maka instrumen dikatakan tidak reliabel
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tersebut adalah
sebagai berikut:
3.8. Tabel Tingkat Reliabilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas Klasifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
3. Uji Normalitas
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data
yang memiliki distribusi normal. Data berdistribusi normal artinya data
mempunyai sebaran merata sehingga benar-benar mewakili populasi. Uji
normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
penelitian. Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan
analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum melakukan analisis
yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan
distribusinya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas, yakni :
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data
digunakan Uji normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0.
4. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Deskripsi data bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang digunakan dalam penelitian. Perhitungan ini
dibantu dengan program SPSS 17.0. Deskripsi variabel dalam statistik
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai maksimum,
nilai minimum, rata-rata, range, dan standar deviasi dari variabel terikat
yaitu hasil belajar matematika dan variabel bebas yaitu motivasi belajar
matematika siswa.
5. Perhitungan Proporsi Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
a. Proporsi Motivasi Belajar Matematika pada Tiap Kategori
Untuk mengetahui proporsi (persentase) motivasi belajar
matematika siswa, maka sebelumnya ditentukan terlebih dahulu
jumlah siswa yang masuk dalam golongan motivasi sangat tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
motivasi tinggi, motivasi sedang, motivasi rendah, dan motivasi
sangat rendah dengan langkah sebagai berikut:
Skor motivasi siswa yang telah dinyatakan dalam persentase
tersebut dikualifikasi menurut kriteria motivasi seperti berikut:
Tabel 3.9. Kriteria Motivasi Belajar Matematika
Motivasi (%) Interpretasi
0 – 20 Sangat rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Sedang
61 – 80 Tinggi
81 – 100 Sangat tinggi
Perhitungan persentase siswa yang masuk dalam kriteria motivasi
tinggi, sedang, dan rendah adalah:
Dari kriteria tersebut data akan dimasukkan dalam tabel frekuensi
untuk melihat persentase kategori motivasi belajar siswa. Dari
persentase tersebut akan digunakan untuk melihat tingkat motivasi
belajar siswa.
b. Proporsi Hasil Belajar Matematika pada Tiap Kategori
Untuk mengetahui proporsi (persentase) hasil belajar matematika
siswa yang tuntas dan tidak tuntas, maka sebelumnya ditentukan
terlebih dahulu jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dengan
kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 3.10. Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Nilai Keterangan
Nilai < 70 Tidak Tuntas
Nilai ≥ 70 Tuntas
Perhitungan persentase siswa yang masuk dalam kriteria tuntas
dan tidak tuntas adalah:
Hasilnya akan dimasukkan dalam tabel frekuensi, dengan
demikian akan diketahui tingkat hasil belajar siswa. Setelah tes hasil
belajar selesai dimasukkan dalam tabel frekuensi, persentase tes hasil
belajar akan dibandingkan dan akan ditarik kesimpulan.
6. Analisis Data Penelitian
Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis
korelasi Pearson Product Moment. Uji ini digunakan untuk mencari
hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Rumus korelasi
Pearson Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2006: 274) adalah:
Keterangan:
= koefisien korelasi Pearson
N = jumlah anggota populasi
X = variabel bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Y = variabel terikat
Harga akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai sebagai
berikut:
Tabel 3.11. Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400– 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Tinggi
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
a. Langkah-langkah uji korelasi Pearson Product Moment:
1) Menghitung nilai korelasi dengan menggunakan bantuan
Program SPSS 17.0.
2) Menentukan besarnya sumbangan (koefisien determinasi atau
koefisien penentu) variabel X terhadap variabel Y dengan rumus:
KD = .100%
Keterangan : KD = Koefisien Determinasi
= kuadrat dari koefisien korelasi yang berkaitan
dengan variabel X dan variabel Y.
(https://alvinburhani.wordpress.com/2012/06/28/koefisien-
korelasi-signifikansi-determinasi/)
3) Menentukan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN DAN HASIL
PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Kanisius Kalasan yang beralamatkan di
Krajan, Tirto Martani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta (55571), dan
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Kelas VII A
merupakan kelas yang diindikasikan dapat mewakili populasi sebagai sampel
penelitian yang dapat dilihat dari faktor inteligensinya. Dalam penelitian ini,
peneliti hanya menggunakan sampel yang diambil dari kelas VII A saja yang
berjumlah 26 orang siswa, yaitu 11 siswa putri dan 15 siswa putra.
Sebagai langkah pertama penulis melakukan observasi terlebih dahulu
untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran di kelas VII A
berjalan dengan baik. Penulis melakukan observasi selama 3 kali. Hari pertama
yaitu hari Selasa, 19 April 2016; hari kedua yaitu hari Rabu, 20 April 2016;
dan hari ketiga yaitu hari Sabtu, 23 April 2016. Setelah itu, penulis melakukan
uji coba angket penelitian yang diberikan kepada siswa kelas VII B pada hari
Senin, 25 April 2016 pukul 07.00 WIB. Setelah dilakukan analisis terhadap
data hasil uji coba, angket penelitian yang telah diuji coba tersebut diberikan
kepada siswa kelas VII A di hari Rabu, 27 April 2016. Setelah angket diisi oleh
siswa, penulis memberi skor terhadap jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Langkah kedua, penulis melakukan uji hasil belajar siswa yaitu dengan
memberikan soal ulangan harian pokok bahasan segiempat di kelas VII A pada
hari Selasa, 3 Mei 2016. Setelah itu, penulis mengoreksi jawaban siswa dan
menentukan skor yang diperoleh siswa. Lalu dikelompokkan ke dalam 3
tingkat, yaitu siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Setelah
diketahui tingkat skor hasil belajar siswa, maka penulis menentukan siswa yang
akan diwawancara. Siswa yang akan diwawancara hanya 6 orang saja, yaitu 2
orang yang berprestasi tinggi, 2 orang yang berprestasi sedang, dan 2 orang
yang berprestasi rendah. Penulis melakukan wawancara siswa pada hari Rabu,
4 Mei 2016 saat istirahat, dan wawancara guru dilaksanakan pada hari yang
sama saat guru sudah selesai mengajar.
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum analisis data dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu
dilakukan analisis terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang
diuji cobakan terlebih dahulu hanya kuesioner (angket) saja, sedangkan
instrumen tes hasil belajar (ulangan harian) tidak. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai instrumen layak atau tidak
untuk digunakan.
Dalam penelitian ini, pengujian instrumen motivasi belajar matematika
dilakukan terhadap 22 responden, yang dilakukan pada tanggal 25 April 2016.
Data yang telah diperoleh pada saat pengujian instrumen kemudian dianalisis
untuk mengetahui kualitas dari alat ukur tersebut. Perhitungan analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
motivasi belajar matematika dan hasil belajar matematika menggunakan
bantuan komputer dengan program SPSS 17.0 dan Microsoft Excel 2007.
Berikut hasil uji analisis validitas dan reliabilitas data motivasi belajar
matematika:
1. Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika
Uji normalitas data motivasi belajar matematika dilakukan
menggunakan bantuan program SPSS 17.0 dengan langkah-langkah dan
hasil sebagai berikut:
a. Buka Program SPSS 17.0, lali klik Data View (dibagian pojok kiri
bawah) dan masukkan data skor angketnya.
b. Selanjutnya pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu
Nonparametric Tests, lalu pilih 1-Sample K-S.
c. Kemudian muncul kotak baru, masukkan semua variabel ke kotak
Test Variable List.
d. Pada bagian Test Distribution, centang Normal.
e. Klik OK.
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar
Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas didapat sig.(2-tailed) = 0,167
> 0,05, maka data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi
belajar matematika berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0,05.
Karena data berdistribusi normal, maka dalam menghitung validitas
menggunakan Product Moment Pearson.
2. Hasil Uji Validitas Data Motivasi Belajar Matematika
Uji validitas data motivasi belajar matematika dilakukan
menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Uji validitas ini dilakukan
terhadap 22 responden, dimana jika n = 22 dan α = 0,05 maka rtabel = 0,423.
Dari hasil analisis validitas setiap butir, terdapat 9 butir pernyataan tidak
valid, yaitu butir nomor 2, 4, 5, 6, 11, 16, 17, 18, dan 19. Setelah
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, maka dari 9 butir pernyataan
yang tidak valid tersebut, 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 5, 16, 18,
dan 19 tidak perlu diperbaiki dan dapat digunakan kembali karena rhitung
sangat mendekati rtabel. Sedangkan 2 butir pernyataan yaitu butir nomor 2
dan 4 diperbaiki dan dapat digunakan kembali, sehingga sisanya 3 butir
pernyataan yang lain yaitu butir nomor 6, 11, dan 17 tidak dapat digunakan
lagi.
Setelah 3 butir pernyataan dinyatakan tidak layak digunakan dan 2
butir pernyataan diperbaiki, maka butir pernyataan yang digunakan untuk
mengambil data penelitian adalah sebanyak 27 butir. Berikut langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
langkah menghitung validitas instrumen motivasi belajar dengan
menggunakan Program SPSS 17.0 :
a. Buka Program SPSS 17.0, lali klik Data View (dibagian pojok kiri
bawah) dan masukkan data skor angketnya.
b. Selanjutnya pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu
Correlate, lalu pilih Bivariate.
c. Kemudian muncul kotak baru, dari kotak dialog Bivariate
Correlations, masukkan semua variabel ke kotak Variables.
d. Pada bagian Correlation Coefficients centang Pearson.
e. Pada bagian Test of Significance pilih Two-tailed.
f. Centang Flag significant correlations, lalu klik OK.
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Validitas Data Motivasi Belajar
No. Item r hitung Keterangan
1 0,832 Valid
2 0,244 Tidak Valid (Diperbaiki)
3 0,672 Valid
4 0,299 Tidak Valid (Diperbaiki)
5 0,323 Tidak Valid (Tanpa Diperbaiki)
6 0,067 Tidak Valid (Tidak Layak)
7 0,671 Valid
8 0,465 Valid
9 0,728 Valid
10 0,753 Valid
11 0,088 Tidak Valid (Tidak Layak)
12 0,519 Valid
13 0,425 Valid
14 0,718 Valid
15 0,688 Valid
16 0,337 Tidak Valid (Tanpa Diperbaiki)
17 -0,014 Tidak Valid (Tidak Layak)
18 0,377 Tidak Valid (Tanpa Diperbaiki)
19 0,400 Tidak Valid (Tanpa Diperbaiki)
20 0,460 Valid
21 0,827 Valid
22 0,758 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
23 0,794 Valid
24 0,547 Valid
25 0,647 Valid
26 0,574 Valid
27 0,786 Valid
28 0,509 Valid
29 0,651 Valid
30 0,625 Valid
Butir-butir yang tidak layak digunakan adalah butir yang memiliki
rhitung belum mendekati rtabel. Sedangkan butir yang diperbaiki tetap akan
digunakan karena rhitung mendekati rtabel. Butir yang tidak valid seperti
nomor 5, 16, 18, dan 19 masih bisa digunakan tanpa perbaikan karena
selisih antara rtabel dan rhitung sangat sedikit. Sedangkan butir yang tidak
valid seperti butir nomor 2 dan 4 masih bisa digunakan dengan syarat
diperbaiki terlebih dahulu. Perbedaan antara butir yang tidak valid tanpa
diperbaiki dengan butir yang tidak valid diperbaiki terletak pada nilai
rhitung. Butir yang tidak valid tanpa perbaikan mempunyai nilai rhitung yang
lebih besar daripada butir yang tidak valid tetapi diperbaiki.
3. Hasil Uji Reliabilitas Data Motivasi Belajar Matematika
Uji reliabilitas data motivasi belajar matematika dilakukan
menggunakan bantuan program SPSS 17.0 dengan langkah-langkah dan
hasil sebagai berikut:
a. Setelah data file diaktifkan, klik menu Analyze, pilih Scale, dan
klik submenu Reliability Analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Pada kotak dialog Reliability Analysis yang muncul, pindahkan
semua item dari kotak kiri ke kotak sebelah kanan, lalu klik tombol
Statistic.
c. Setelah kotak dialog Statistic terbuka, tandai atau klik kotak F-test,
kemudian klik tombol Continue.
d. Setelah kembali ke kotak dialog Reliability Analysis, klik tombol
OK. Akan muncul hasil analisis berupa koefisien Cronbach’s
Alpha.
Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas Data Motivasi Belajar
Matematika
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas didapat r11 = 0,910 dan
diklasifikasikan sangat tinggi tingkat reliabilitasnya, maka instrumen
motivasi belajar matematika termasuk dalam kategori sangat baik
(reliabel), sehingga instrumen ini dapat digunakan untuk melakukan
pengambilan data penelitian.
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua cara.
Pengumpulan data motivasi belajar matematika siswa dilakukan dengan
kuesioner, sedangkan data hasil belajar matematika siswa dilakukan dengan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
berupa soal ulangan harian kepada responden dari kelas VII A yang berjumlah
26 orang siswa.
Gambaran tentang data variabel motivasi belajar matematika siswa dan
variabel hasil belajar matematika siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan
diperoleh dari data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh selanjutnya
diolah dan dianalisis dengan statistik deskriptif menggunakan bantuan program
SPSS 17.0. Langkah-langkah dan gambaran data hasil penelitian ini disajikan
dalam rangkuman hasil analisis deskriptif penelitian.
1. Setelah data file diaktifkan, klik menu Analyze, pilih Descriptive
Statistics, dan klik submenu Descriptives.
2. Pada kotak dialog pindahkan semua item dari kotak kiri ke kotak
sebelah kanan, lalu klik tombol Options.
3. Centang Mean, Sum, Std. Deviation, Range, Minimum, dan Maximum.
4. Klik Continue. Lalu pada kotak dialog Descriptives, centang bagian
Save standardized values as variables. Kemudian klik OK.
a. Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
Tabel 4.4. Deskripsi Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
Variabel Jumlah
Responden Range
Nilai
Minimum
Nilai
Maksimum
Nilai
Rata-rata
Standar
Deviasi
Motivasi
Belajar
Matematika
Siswa
26 28.00 63.00 91.00 74.7692 8.52435
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hasil analisis data motivasi belajar matematika siswa menunjukkan
nilai minimum sebesar 63, nilai maksimum sebesar 91, nilai rata-rata
sebesar 74,7692, standar deviasi sebesar 8,52435, dan range sebesar 28.
b. Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Tabel 4.5. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Variabel Jumlah
Responden Range
Nilai
Minimum
Nilai
Maksimum
Nilai
Rata-rata
Standar
Deviasi
Hasil
Belajar
Matematika
Siswa
26 63.00 34.00 97.00 75.346 14.8241
Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa menunjukkan nilai
minimum sebesar 34, nilai maksimum sebesar 97, nilai rata-rata sebesar
75,346, standar deviasi sebesar 14,8241, dan range sebesar 63.
D. Perhitungan Proporsi Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Tabel 4.6. Jumlah Siswa Berdasarkan Interpretasi
No. Interpretasi Jumlah Siswa
1. Sangat Tinggi 3
2. Tinggi 18
3. Sedang 5
4. Rendah 0
5. Sangat Rendah 0
Jumlah 26
Berdasarkan data di atas, dapat dihitung dan diketahui proporsi siswa
yang tergolong dalam motivasi sangat tinggi, motivasi tinggi, motivasi sedang,
motivasi rendah, dan motivasi sangat rendah dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Persentase siswa dengan motivasi sangat tinggi
= 11,54%
Persentase siswa dengan motivasi tinggi
= 69,23%
Persentase siswa dengan motivasi sedang
= 19,23%
Persentase siswa dengan motivasi rendah
= 0%
Persentase siswa dengan motivasi sangat rendah
= 0%
Dari hasil di atas, tampak bahwa persentase siswa yang mempunyai
motivasi tinggi atau sangat tinggi berjumlah 21 orang, yaitu 80,77%.
Tabel 4.7. Data Jumlah Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar
No. Keterangan Jumlah Siswa
1. Tuntas 18
2. Tidak Tuntas 8
Jumlah 26
Berdasarkan data di atas, dapat dihitung dan diketahui proporsi siswa
yang tergolong tuntas dan tidak tuntas dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Persentase siswa tuntas
= 69,23%
Persentase siswa tidak tuntas
= 30,77%
E. Analisis Data Penelitian
Analisis korelasi instrumen motivasi belajar matematika dan hasil belajar
matematika dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika
dan Data Hasil Belajar Matematika
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, untuk variabel motivasi belajar
matematika didapat sig.(2-tailed) = 0,728 > 0,05, maka data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar matematika berdistribusi normal
pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan untuk variabel hasil belajar matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
didapat sig.(2-tailed) = 0,981 > 0,05, maka data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu hasil belajar matematika berdistribusi normal pada taraf
signifikansi 0,05. Karena data berdistribusi normal, maka dalam menghitung
korelasi menggunakan Product Moment Pearson.
Langkah-langkah menghitung korelasi antara motivasi dan hasil belajar
matematika dengan menggunakan program SPSS 17.0 adalah sebagai berikut.
1. Pada Data View klik menu Analyze, kemudian pilih submenu Correlate
dan klik Bivariate.
2. Setelah semua variabel skor item dan variabel skor tes dipindahkan ke
kotak sebelah kanan, klik tombol OK.
3. Output dari proses tersebut akan berupa angka hasil komputasi semua
koefisien korelasi yang diinginkan.
Tabel 4.9. Hasil Korelasi Data Motivasi Belajar Matematika dan
Data Hasil Belajar Matematika
Didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,611. Untuk nilai koefisien
sebesar 0,611 maka tingkat hubungannya bisa dikatakan tinggi. Apabila n =
26, maka rtabel = 0,388 yang berarti nilai koefisien korelasi lebih besar dari r
tabel. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas
VII di SMP Kanisius Kalasan tahun 2016.
Selanjutnya untuk menentukan besarnya sumbangan motivasi belajar
matematika terhadap hasil belajar matematika dihitung dengan menggunakan
rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
Dengan hasil perhitungan di atas, maka hubungan antara motivasi belajar
matematika dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP
Kanisius Kalasan sekitar 37,33% dan selebihnya yaitu 62,67% ditentukan oleh
faktor-faktor lain.
F. Analisis Hasil Wawancara
1. Analisis Hasil Wawancara Guru
Banyak sekali usaha-usaha yang dapat menumbuhkan motivasi siswa
di kelas, salah satunya dengan metode pembelajaran. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika, guru menggunakan
metode pembelajaran dengan ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan
menggunakan metode tersebut adalah membuat siswa aktif dan supaya
pembelajaran bervariasi atau tidak monoton. Selain itu, untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal, guru melakukan penilaian dengan
memberikan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah, dan ulangan harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
terhadap siswa. Di samping itu, tes lisan juga dilakukan oleh guru untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap konsep dari materi
yang diajarkan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar sangat
berhubungan. Dilihat dari sikap siswa ketika di kelas ketika guru
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Siswa yang
termotivasi dan aktif akan bertanya ketika kurang paham dengan materi
yang diajarkan, sehingga ketika diberikan soal-soal latihan maupun
ulangan harian akan bisa menjawab, sehingga hasil belajarnya pun
menjadi optimal.
2. Analisis Hasil Wawancara Siswa
Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa, yaitu diantaranya
siswa yang berprestasi tinggi, siswa yang berprestasi sedang, dan siswa
yang berprestasi rendah, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mereka
cukup tinggi. Dilihat dari jawaban-jawaban mereka yang mengatakan
bahwa materi segiempat relatif mudah dipelajari dibanding materi Aljabar
dan Himpunan. Selain itu, kebanyakan siswa lebih senang bertanya kepada
guru, ini berarti ada ketertarikan siswa terhadap guru mereka. Mereka juga
menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, seperti ketika
menemui soal yang sulit, mereka segera bertanya kepada guru atau teman
yang sudah paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Di samping itu, dalam mengerjakan tugas dari guru, mereka lebih
senang bekerja secara mandiri. Apabila jawaban sendiri berbeda dengan
teman yang lain, tetap yakin pada jawaban sendiri walaupun belum tentu
benar. Minat terhadap matematika juga terlihat dari beberapa siswa yang
mempunyai buku lain, misalnya berisi rumus-rumus yang dapat membantu
mereka dalam belajar. Dapat dilihat bahwa mereka termasuk dalam ciri-
ciri siswa yang memiliki motivasi belajar dan nantinya dapat
mempengaruhi hasil belajar mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Analisis Data
Masalah kualitas lulusan sekolah ini sesungguhnya banyak sekali faktor
yang mempengaruhinya, ditinjau dari unsur siswa, masih banyak faktor yang
mempengaruhi, baik faktor yang ada dalam diri siswa maupun dari luar diri
siswa. Faktor yang ada dalam diri siswa yaitu faktor fisiologis dan psikologis.
Misalnya: minat, sikap, motivasi, bakat, IQ, kemampuan kognitif, kondisi fisik,
dan kondisi panca indera. Sedang faktor yang berada di luar diri siswa misalnya
lingkungan tempat tinggal, keadaan sosial ekonomi orangtua, kurikulum, guru,
sarana dan prasarana, serta administrasi.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
motivasi. Motivasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar. Motif
adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu (Winkel, 1987 dalam
Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011).
Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga
penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu.
Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku kita. Juga
kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai motif-
motif tertentu pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Menurut Noer Rohmah (2012:250) hasil belajar akan menjadi optimal,
kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil
pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha
belajar bagi para siswa, dan motivasi ini selalu bertalian dengan suatu tujuan.
Menurut Mulyasa (2009:195), motivasi adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke arah suatu tujuan
tertentu. Motivasi berkaitan dengan apa yang diinginkan manusia (tujuan),
mengapa ia menginginkan hal tersebut (motif), dan bagaimana ia mencapai
tujuan tersebut (proses).
Dari pembahasan hasil analisis di bab IV diperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa proporsi motivasi belajar matematika dan hasil belajar
matematika untuk kategori siswa yang mempunyai motivasi sangat tinggi
sebesar 11,54%, siswa yang mempunyai motivasi tinggi sebesar 69,23%, siswa
yang mempunyai motivasi sedang sebesar 19,23%, dan siswa yang mempunyai
motivasi rendah dan sangat rendah sebesar 0%. Atau bisa dikatakan tidak ada
siswa yang mempunyai motivasi rendah dan sangat rendah. Jadi, siswa kelas
VII di SMP Kanisius Kalasan mayoritas memiliki motivasi yang tinggi.
Selanjutnya, diperoleh pula hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
dari 26 siswa kelas VII A di SMP Kanisius Kalasan untuk kategori siswa yang
tuntas sebesar 69,23%, sedangkan untuk kategori siswa yang tidak tuntas
sebesar 30,77%. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa hasil belajarnya
baik (tuntas) dikarenakan memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Di samping tingkat motivasi belajar matematika yang tinggi dan hasil
belajar matematika yang baik, serta besarnya sumbangan motivasi belajar
matematika terhadap hasil belajar matematika, diperoleh pula koefisien
korelasi sebesar 0,611 yang berarti bahwa tingkat hubungan antara variabel
motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika tinggi. Besarnya
sumbangan motivasi belajar matematika sebesar 37,33% terhadap hasil belajar
matematika, sedangkan sisanya yaitu 62,67% ditentukan oleh faktor yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan belajar matematika tidak hanya
ditentukan oleh tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki oleh para siswa dan
motivasi belajar matematika bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar matematika.
Masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan untuk memperoleh
hasil belajar yang optimal selain motivasi, yaitu: minat, sikap, bakat, IQ,
kemampuan kognitif, kondisi fisik, kondisi panca indera, lingkungan tempat
tinggal, keadaan sosial ekonomi, kurikulum, guru, sarana dan prasarana, serta
administrasi. Oleh karena itu, faktor-faktor pendukung keberhasilan belajar
selain motivasi juga perlu diperhatikan agar faktor-faktor yang masih bisa
ditingkatkan, betul-betul ditingkatkan agar hasil belajar matematika siswa bisa
lebih optimal.
Hal tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dari beberapa siswa
dan guru. Dari hasil wawancara guru dapat diuraikan bahwa metode mengajar
guru, strategi guru dalam mengelola pembelajaran, model pembelajaran yang
digunakan, dan cara guru memberikan evaluasi terhadap pembelajaran juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
ikut mempengaruhi motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Sedangkan
dari wawancara siswa dapat diuraikan bahwa sebagian menganggap
matematika untuk materi segiempat relatif mudah untuk dipelajari
dibandingkan materi Aljabar dan Himpunan. Selain itu, sebagian siswa yang
mempunyai pendirian akan tetap yakin dengan jawaban sendiri dan tidak akan
terpengaruh dengan teman lain untuk mengganti jawaban. Dalam belajar, siswa
juga memiliki fasilitas lain yang dapat membantunya dalam mencapai hasil
belajar yang optimal, misalnya buku yang didalamnya terdapat rumus-rumus
cepat. Begitu pula dengan partisipasi keluarga untuk memastikan bahwa anak
mereka dapat belajar dengan optimal, baik di sekolah maupun di rumah.
Selain itu, bagi siswa-siswi kelas VII, materi segiempat mudah untuk
dipelajari, sehingga mereka termotivasi untuk terus mempelajari materi
tersebut. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa memang benar
mayoritas siswa-siswi kelas VII mempunyai motivasi yang tinggi dilihat dari
jawaban-jawaban siswa. Selain itu, guru, sarana dan prasarana, serta
lingkungan keluarga juga ikut andil dalam membangkitkan motivasi siswa
yang nantinya dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika
siswa. Oleh karena itu, motivasi yang tinggi akan menghasilkan hasil belajar
yang tinggi pula, karena jelas bahwa motivasi dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, sehingga terdapat korelasi antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika.
Jadi, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran, tidak ada kegiatan pembelajaran tanpa motivasi. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam mencapai tujuan atau hasil
dari pembelajaran.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan, yaitu:
1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu
terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukkan
keadaan sesungguhnya.
2. Jawaban siswa pada instrumen wawancara yang tidak sesuai dengan
hasil kuesioner yang diberikan, sehingga data yang terkumpul kurang
maksimal.
3. Sampel yang digunakan perlu ditambah jumlahnya sehingga hasilnya
lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika
yang dilakukan terhadap siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran
2015/2016, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius kalasan tahun 2016
memiliki motivasi yang tinggi atau sangat tinggi dengan proporsi sebesar
80,77%.
2. Sebagian besar siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Kalasan tahun 2016
memiliki hasil belajar yang baik dengan ketuntasan sebesar 69,23%.
3. Terdapat korelasi yang positif antara motivasi belajar matematika dengan
hasil belajar matematika yang ditunjukkan oleh harga koefisien korelasi
product moment sebesar 0,611. Selain itu juga ditunjukkan dengan besar
sumbangan motivasi terhadap hasil belajar matematika sebesar 37,33%.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, dan kesimpulan dalam rangka
mengetahui korelasi yang tinggi terhadap motivasi dan hasil belajar
matematika, maka dari pengalaman selama melakukan penelitian di SMP
Kanisius Kalasan, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
1. Bagi Sekolah
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika yang
mengatakan bahwa siswa-siswi kelas A inteligensinya lebih baik
dibandingkan kelas B dan kelas C, maka baik apabila kelas B dan kelas C
diberi perlakuan khusus. Sehingga, motivasi belajar dan hasil belajar siswa
kelas B dan kelas C dapat ditingkatkan.
2. Bagi Guru
Untuk merangsang dan menumbuhkan motivasi belajar matematika
pada diri siswa, para guru matematika diharapkan mampu memikirkan
cara-cara yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada diri
siswa. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tertarik dan bersemangat dalam
mempelajari matematika sehingga hasil belajar matematika siswa menjadi
lebih baik.
3. Bagi siswa
Hendaknya siswa tidak mempunyai anggapan bahwa matematika
adalah bidang studi yang sulit dan membosankan, karena pada dasarnya
bidang studi matematika mempunyai peranan penting pada ilmu
pengetahuan yang lain. Selain itu, siswa diharapkan mengerti akan
pentingnya motivasi belajar terhadap hasil belajar, sehingga mampu
memotivasi diri sendiri khususnya dalam belajar matematika agar hasil
belajar matematikanya meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4. Bagi Orangtua
Orangtua hendaknya ikut bertanggungjawab dalam membina,
membimbing dan mengarahkan anak sesuai dengan kemampuan anak itu
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2014. Tes Prestasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
http://koreshinfo.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-motivasi-bentuk-
bentuk.html?m=1 (Diakses Jumat, 1 Juli 2016; pukul 15.15 WIB)
http://www.gurupendidikan.com/17-pengertian-matematika-menurut-para-ahli-
beserta-bidangnya/ (Diakses Jumat, 1 Juli 2016; pukul 12.30 WIB)
https://alvinburhani.wordpress.com/2012/06/28/koefisien-korelasi-signifikansi-
determinasi/ (Diakses Senin, 9 Mei 2016; pukul 18.55 WIB)
Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang : Jica.
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Palupi, Maria Tyas. Skripsi : Korelasi Motivasi Dengan Hasil Belajar Matematika
Pada Kelas VIII Unggulan Dan Reguler Dengan Pokok Bahasan Kubus Dan
Balok Di SMP Negeri 2 Playen Tahun 2012. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Prawira, Purwa Atmaja. 2014. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Teras.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 1
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS
Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Kelas : VII
Jam ke : 3 dan 4
Mata pelajaran : Matematika
Nama guru : Y. Daru Putranta
Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2016
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai keadaan yang Anda amati!
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I. PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan
media 1 2 4 5
2 Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 4 5
2 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan 1 2 4 5
rencana kegiatannya
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 1 2 4 5
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 1 2 4 5
4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
yang akan dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 4 5
perkembangan dan kebutuhan siswa
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 4 5
4 Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi 1 2 4 5
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 4 5
6 Mengakomodasi adanya keragaman kebudayaan
Nusantara 1 2 4 5
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 4 5
tumbuhnya kebiasaan positif
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang 1 2 4 5
telah dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media 1 2 4 5
2 Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 4 5
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 4 5
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 4 5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam 1 2 4 5
pembelajaran
2 Merespon positif partisipasi siswa 1 2 4 5
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan
siswa-siswa 1 2 4 5
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 4 5
5 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 4 5
6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar 1 2 4 5
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang
studi
1 Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5
2 Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5
F. Penilaan proses dan hasil belajar
1 Melakukan penilaian awal 1 2 4 5
2 Memantau kemajuan belajar 1 2 4 5
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
G. Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 4 5
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 4 5
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 4 5
IV. PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 1 2 4 5
siswa
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
bagian remedi 1 2 4 5
2
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
bagian pengayaan 1 2 4 5
Skor total 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS
Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Kelas : VII
Jam ke : 1 dan 2
Mata pelajaran : Matematika
Nama guru : Y. Daru Putranta
Hari, tanggal : Rabu, 20 April 2016
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai keadaan yang Anda amati!
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I. PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan
media 1 2 4 5
2 Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 4 5
2 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan 1 2 4 5
rencana kegiatannya
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 1 2 4 5
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 1 2 4 5
4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 4 5
perkembangan dan kebutuhan siswa
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
4 Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi 1 2 4 5
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 4 5
6 Mengakomodasi adanya keragaman kebudayaan
Nusantara 1 2 4 5
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 4 5
tumbuhnya kebiasaan positif
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang 1 2 4 5
telah dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media 1 2 4 5
2 Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 4 5
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 4 5
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 4 5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam 1 2 4 5
pembelajaran
2 Merespon positif partisipasi siswa 1 2 4 5
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-
siswa 1 2 4 5
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 4 5
5 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 4 5
6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar 1 2 4 5
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang
studi
1 Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5
2 Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5
F. Penilaan proses dan hasil belajar
1 Melakukan penilaian awal 1 2 4 5
2 Memantau kemajuan belajar 1 2 4 5
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
G. Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 4 5
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 4 5
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 4 5
IV. PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 1 2 4 5
siswa
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
remedi
2 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 4 5
pengayaan
Skor total 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS
Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Kelas : VII
Jam ke : 1 dan 2
Mata pelajaran : Matematika
Nama guru : Y. Daru Putranta
Hari, tanggal : Sabtu, 23 April 2016
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai keadaan yang Anda amati!
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I. PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan
media 1 2 4 5
2 Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 4 5
2 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan 1 2 4 5
rencana kegiatannya
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 1 2 4 5
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 1 2 4 5
4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 4 5
perkembangan dan kebutuhan siswa
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
4 Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi 1 2 4 5
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 4 5
6 Mengakomodasi adanya keragaman kebudayaan
Nusantara 1 2 4 5
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 4 5
tumbuhnya kebiasaan positif
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang 1 2 4 5
telah dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media 1 2 4 5
2 Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 4 5
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 4 5
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 4 5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam 1 2 4 5
pembelajaran
2 Merespon positif partisipasi siswa 1 2 4 5
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-
siswa 1 2 4 5
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 4 5
5 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 4 5
6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar 1 2 4 5
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang
studi
1 Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5
2 Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5
F. Penilaan proses dan hasil belajar
1 Melakukan penilaian awal 1 2 4 5
2 Memantau kemajuan belajar 1 2 4 5
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5
G. Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 4 5
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 4 5
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 4 5
IV. PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 1 2 4 5
siswa
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
remedi
2 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 4 5
pengayaan
Skor total 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Kelas : VII
Jam ke : 3 dan 4
Mata pelajaran : Matematika
Observer : Erna Putri Astuti
Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2016
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-
mengajar
2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √
4. Siswa mencatat hal-hal yang penting √
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √
6. Siswa menanyakan hal yang belum dipahami √
7. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu √
8. Siswa tenang ketika guru meninggalkan kelas √
9. Terjadi interaksi antara guru dan siswa √
10. Terdapat beberapa siswa yang asik sendiri saat
pembelajaran √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Kelas : VII
Jam ke : 1 dan 2
Mata pelajaran : Matematika
Observer : Erna Putri Astuti
Hari, tanggal : Rabu, 20 April 2016
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-
mengajar
2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √
4. Siswa mencatat hal-hal yang penting √
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √
6. Siswa menanyakan hal yang belum dipahami √
7. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu √
8. Siswa tenang ketika guru meninggalkan kelas √
9. Terjadi interaksi antara guru dan siswa √
10. Terdapat beberapa siswa yang asik sendiri saat
pembelajaran √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Kelas : VII
Jam ke : 1 dan 2
Mata pelajaran : Matematika
Observer : Erna Putri Astuti
Hari, tanggal : Sabtu, 23 April 2016
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-
mengajar
2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √
4. Siswa mencatat hal-hal yang penting √
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √
6. Siswa menanyakan hal yang belum dipahami √
7. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu √
8. Siswa tenang ketika guru meninggalkan kelas √
9. Terjadi interaksi antara guru dan siswa √
10. Terdapat beberapa siswa yang asik sendiri saat
pembelajaran √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 3
DESKRIPSI PEMBELAJARAN DI KELAS VII A
A. Konteks
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan
Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2016
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII A/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Nama Guru : Y. Daru Putranta
Jam ke- : 3 dan 4 (08.20 – 09.55)
B. Aktivitas Guru dan Peserta Didik yang Teramati
Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia
Raya secara bersama-sama yang dipimpin oleh salah satu siswa.
Salah satu siswa memimpin doa pembuka.
Guru memulai pembelajaran dan langsung masuk ke materi segiempat.
Guru menggambar persegi panjang di papan tulis dan menerangkan sifat-
sifatnya.
Guru meminta salah satu siswa untuk menggambarkan diagonal persegi
panjang.
Guru menjelaskan kembali tentang keliling dan luas persegi panjang.
Guru menggambar segiempat yang kedua, yaitu persegi.
Guru meminta siswa untuk membuat kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang.
Guru menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menentukan sifat-
sifat persegi, kemudian salah satu perwakilan setiap kelompok
menjelaskan di depan kelas kepada teman-temannya.
Siswa saling berpendapat pada kelompok untuk menemukan sifat-sifat
persegi dan pada kegiatan ini siswa ramai.
Guru memantau jalannya diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Salah satu siswa yang merupakan perwakilan dari masing-masing
kelompok maju mempresentasikan jawabannya.
Guru mengoreksi jawaban siswa yang maju.
Guru menyuruh siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket untuk
dikerjakan bersama dengan kelompok yang tadi.
Guru berkeliling untuk memantau kegiatan siswa.
Apabila ada siswa yang mengacungkan jari untuk bertanya, guru segera
menghampiri dan menjelaskan.
Guru bersama dengan siswa membahas jawaban tersebut.
Guru meminta siswa untuk mempelajari tentang jajargenjang dan
belahketupat di rumah, untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
C. Catatan Khusus
Masih ada siswa yang menggantungkan jawaban pada teman lain.
Pada saat berdiskusi, karena suasana yang tidak formal membuat siswa
ramai.
Sebagian besar siswa belum berani mengungkapkan pendapat terhadap
presentasi temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DESKRIPSI PEMBELAJARAN DI KELAS VII A
A. Konteks
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan
Hari, tanggal : Rabu, 20 April 2016
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII A/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Nama Guru : Y. Daru Putranta
Jam ke- : 1 dan 2 (07.00 – 08.20)
B. Aktivitas Guru dan Peserta Didik yang Teramati
Ketua kelas menyiapkan teman-temannya dan memberikan salam/ucapan
selamat pagi untuk guru.
Guru memulai pembelajaran dengan mereview sebentar materi
sebelumnya, yaitu mengenai persegi panjang dan persegi.
Guru melanjutkan materi dengan membahas jajargenjang dan belah
ketupat.
Guru menggambar jajargenjang di papan tulis.
Guru meminta salah satu siswa menggambar diagonal jajargenjang.
Guru menjelaskan tentang sifa-sifat jajargenjang beserta keliling dan
luasnya.
Guru menggambar segiempat yang kedua, yaitu belah ketupat.
Guru memberikan contoh bentuk belah ketupat di dunia nyata, yaitu
ketupat yang bentuknya mirip belah ketupat.
Guru menjelaskan sifat-sifatnya, beserta keliling dan luasnya.
Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket
untuk latihan.
Siswa saling berdiskusi dengan teman sebangku.
Guru berkeliling untuk memantau kegiatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Apabila ada siswa yang mengacungkan jari untuk bertanya, guru segera
menghampiri dan menjelaskan.
Guru bersama dengan siswa membahas jawaban tersebut.
Guru meminta siswa untuk mempelajari tentang trapesium dan layang-
layang di rumah, untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
C. Catatan Khusus
Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi,
dan malah asyik ngobrol dengan temannya.
Banyak siswa yang belum bisa fokus terhadap pembelajaran, sehingga
ketika mengerjakan soal banyak yang belum bisa.
Suasana kelas yang gaduh, sehingga sulit membuat siswa berkonsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DESKRIPSI PEMBELAJARAN DI KELAS VII A
A. Konteks
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan
Hari, tanggal : Sabtu, 23 April 2016
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII A/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Nama Guru : Y. Daru Putranta
Jam ke- : 1 dan 2 (07.00 - 08.20)
B. Aktivitas Guru dan Peserta Didik yang Teramati
Ketua kelas menyiapkan teman-temannya dan memberikan salam/ucapan
selamat pagi untuk guru.
Guru menyiapkan alat-alat untuk pembelajaran seperti laptop, LCD, dll.
Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi tentang
segiempat untuk trapesium dan layang-layang.
Guru menjelaskan tentang sifa-sifat jajargenjang beserta keliling dan
luasnya.
Guru memberikan contoh soal beserta pembahasan mengenai trapesium.
Guru melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan tentang sifat-sifat
layang-layang beserta rumus keliling dan luasnya.
Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket
untuk latihan.
Siswa saling berdiskusi dengan teman sebangku.
Guru berkeliling untuk memantau kegiatan siswa.
Apabila ada siswa yang mengacungkan jari untuk bertanya, guru segera
menghampiri dan menjelaskan.
Guru bersama dengan siswa membahas jawaban tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Guru memberikan PR (Pekerjaan Rumah) berkaitan dengan trapesium dan
layang-layang.
Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan tugasnya dirumah
karena pada pertemuan selanjutnya akan dibahas bersama.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
C. Catatan Khusus
Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi,
dan malah asyik ngobrol dengan temannya.
Banyak siswa yang belum bisa fokus terhadap pembelajaran, sehingga
ketika mengerjakan soal banyak yang belum bisa.
Suasana kelas yang gaduh, sehingga sulit membuat siswa berkonsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4 Kuesioner Motivasi Belajar yang Diuji Coba
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
Nama :
Kelas/No. :
Petunjuk:
1. Tulislah nama, no absen, dan kelas pada bagian yang sudah disediakan.
2. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda
centang ( √ ) pada salah satu kolom.
3. Hanya diperkenankan memilih satu alternatif pilihan pada setiap nomornya.
Keterangan pilihan : SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Serahkan jawaban Anda jika sudah selesai mengerjakan angket ini!
5. Jawaban tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran matematika Anda.
Selamat mengerjakan!
No. Pernyataan SS S TS STS
1.
Saya tertarik belajar matematika khususnya
pada materi segiempat, karena menurut saya
matematika itu menyenangkan dan materi
segiempat mudah untuk saya.
2.
Saya tertarik belajar matematika pada materi
segiempat karena guru saya menyenangkan
saat mengajar.
3.
Saya bersungguh-sungguh saat mengerjakan
soal atau tugas yang berkaitan dengan materi
segiempat.
4. Saya merasa materi segiempat bermanfaat
bagi kehidupan saya.
5. Saya senang mencoba mengerjakan soal
segiempat yang sulit.
6. Saya tertantang mengerjakan soal segiempat
yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
7. Saya aktif mengikuti pembelajaran
matematika saat pelajaran segiempat di kelas.
8.
Ketika di kelas saya kurang paham dengan
penjelasan guru, saya mengulang pelajaran
segiempat di rumah.
9. Saya senang memecahkan soal segiempat
yang menurut orang lain sulit.
10. Ketika saya belajar materi segiempat, saya
merasa bahwa materi tersebut sulit dipahami.
11. Saya memilih belajar mata pelajaran selain
matematika khususnya materi segiempat.
12.
Saya ingin mempelajari materi yang lain
apabila sudah paham dengan materi
segiempat.
13. Saya senang mengerjakan tugas matematika
secara mandiri.
14. Saya belajar matematika tanpa disuruh
orangtua.
15.
Ketika saya belum paham saat belajar materi
segiempat, saya berinisiatif untuk segera
bertanya kepada guru atau teman yang lebih
paham.
16.
Saya baru akan meminta bantuan kepada
orang lain apabila saya merasa tidak dapat
lagi mengerjakan tugas sendiri.
17.
Saya ingin pelajaran matematika pada materi
segiempat cepat selesai ketika diajar oleh
guru saya.
18. Saya sering lupa mengerjakan tugas
matematika yang diberikan guru.
19.
Apabila saya menemui beberapa soal
segiempat yang bervariasi, saya lebih
memilih untuk mengerjakan soal yang tidak
menantang dan yang paling mudah menurut
saya.
20.
Ketika saya mulai jenuh belajar materi
segiempat di kelas, saya menghilangkan rasa
jenuh tersebut dengan melakukan aktivitas
lain yang tidak ada hubungannya dengan
pelajaran segiempat.
21.
Saya malas mencari sumber-sumber yang
dapat membantu memahami pelajaran
segiempat.
22.
Saya bosan mengulang-ulang mempelajari
materi segiempat yang sama walaupun belum
paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
23.
Karena guru memberi kesempatan untuk
bekerja sama dengan teman saat mengerjakan
tugas matematika pada materi segiempat,
saya lebih memilih untuk menggantungkan
jawaban pada teman saya.
24.
Saat mengerjakan soal segiempat, saya
merasa yakin dengan jawaban saya sendiri
walaupun berbeda dengan jawaban teman.
25.
Ketika saya menemui kesulitan dalam
mengerjakan tugas matematika khususnya
materi segiempat dan hal tersebut membuat
saya benar-benar pusing, maka saya lebih
baik meninggalkan tugas tersebut.
26.
Ketika saya tahu bahwa nilai matematika
saya kurang memuaskan, saya menjadi tidak
bersemangat lagi untuk belajar matematika.
27. Saya jenuh/bosan belajar matematika
khususnya materi segiempat.
28. Saya takut mengerjakan soal di papan tulis.
29. Saya putus asa ketika mendapat kesulitan
dalam mengerjakan soal segiempat.
30.
Saya mengganti jawaban yang saya buat
sendiri agar sama dengan jawaban teman
saya yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 5
Distribusi Jawaban Siswa dalam Uji Coba Kuesioner kelas VII B
No. No
Induk
Skor Tiap Butir Item Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. ABK 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 2 3 1 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 86
2. ATP 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 84
3. AVD 3 3 2 2 1 3 4 3 2 3 4 4 1 3 3 4 1 1 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 86
4. ABS 4 4 3 4 2 1 4 3 2 4 3 2 2 4 3 4 1 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 95
5. BS 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 105
6. CSD 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 1 1 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 82
7. EADN 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 88
8. FAS 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 1 4 2 3 1 4 4 87
9. FE 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 91
10. FCA 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 1 1 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 85
11. GAPED 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 85
12. IYPB 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
13. JHW 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 2 1 2 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 89
14. KEA 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 1 4 3 4 3 4 2 2 1 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 93
15. MHP 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 66
16. MWJP 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89
17. MRSW 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 74
18. SMS 3 4 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 93
19. SMK 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 86
20. SL 1 4 1 3 2 4 1 2 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 49
21. TDPN 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 100
22. VDG 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 88
Total 63 75 63 66 56 65 64 64 60 58 54 69 60 60 74 80 43 50 43 42 69 66 63 66 68 66 63 65 68 68 1871
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 6 Uji Normalitas Instrumen Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 7 Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 8 Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 9
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Matematika
No. Indikator Jumlah
Item
Nomor Item
( + ) ( - )
1. Tertarik pada mata pelajaran
yang diajarkan 3 1 10, 11
2. Tertarik kepada guru 2 2 17
3. Tekun menghadapi tugas 2 3 18
4. Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah 7
4, 5, 6, 7,
8 19, 20
5. Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal
segiempat
2 9 21
6. Dorongan dan kebutuhan untuk
memahami materi segiempat 2 12 22
7. Lebih senang bekerja mandiri 3 13, 14 23
8. Ulet menghadapi kesulitan 7 15, 16 25, 26,
27, 28, 29
9. Tidak mudah melepas hal yang
diyakini 2 24 30
Total 30 15 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 10 Kuesioner Motivasi Belajar Matematika yang Valid
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
Nama :
Kelas/No. :
Petunjuk:
1. Tulislah nama, no absen, dan kelas pada bagian yang sudah disediakan.
2. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda
centang ( √ ) pada salah satu kolom.
3. Hanya diperkenankan memilih satu alternatif pilihan pada setiap nomornya.
Keterangan pilihan : SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Serahkan jawaban Anda jika sudah selesai mengerjakan angket ini!
5. Jawaban tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran matematika Anda.
Selamat mengerjakan!
No. Pernyataan SS S TS STS
1.
Saya tertarik belajar matematika khususnya
pada materi segiempat, karena menurut saya
matematika itu menyenangkan dan materi
segiempat mudah untuk saya.
2.
Saya senang belajar materi segiempat karena
saat guru menjelaskan materi, mudah
dipahami.
3.
Saya bersungguh-sungguh saat mengerjakan
soal atau tugas yang berkaitan dengan materi
segiempat.
4.
Saya dapat mengambil manfaat ketika
mempelajari materi segiempat untuk
kehidupan saya.
5. Saya senang mencoba mengerjakan soal
segiempat yang sulit.
6. Saya selalu penasaran dengan soal segiempat
yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
7. Saya aktif mengikuti pembelajaran
matematika saat pelajaran segiempat di kelas.
8.
Ketika di kelas saya kurang paham dengan
penjelasan guru, saya mengulang pelajaran
segiempat di rumah.
9. Saya senang memecahkan soal segiempat
yang menurut orang lain sulit.
10. Ketika saya belajar materi segiempat, saya
merasa bahwa materi tersebut sulit dipahami.
11. Saya lebih senang belajar mata pelajaran lain
daripada belajar matematika.
12.
Saya ingin mempelajari materi yang lain
apabila sudah paham dengan materi
segiempat.
13. Saya senang mengerjakan tugas matematika
secara mandiri.
14. Saya belajar matematika tanpa disuruh
orangtua.
15.
Ketika saya belum paham saat belajar materi
segiempat, saya berinisiatif untuk segera
bertanya kepada guru atau teman yang lebih
paham.
16.
Saya baru akan meminta bantuan kepada
orang lain apabila saya merasa tidak dapat
lagi mengerjakan tugas sendiri.
17.
Menurut saya, guru kurang memberikan
contoh konkrit dalam menjelaskan materi
segiempat.
18. Saya sering lupa mengerjakan tugas
matematika yang diberikan guru.
19.
Apabila saya menemui beberapa soal
segiempat yang bervariasi, saya lebih
memilih untuk mengerjakan soal yang tidak
menantang dan yang paling mudah menurut
saya.
20.
Ketika saya mulai jenuh belajar materi
segiempat di kelas, saya menghilangkan rasa
jenuh tersebut dengan melakukan aktivitas
lain yang tidak ada hubungannya dengan
pelajaran segiempat.
21.
Saya malas mencari sumber-sumber yang
dapat membantu memahami pelajaran
segiempat.
22.
Saya bosan mengulang-ulang mempelajari
materi segiempat yang sama walaupun belum
paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
23.
Karena guru memberi kesempatan untuk
bekerja sama dengan teman saat mengerjakan
tugas matematika pada materi segiempat,
saya lebih memilih untuk menggantungkan
jawaban pada teman saya.
24.
Saat mengerjakan soal segiempat, saya
merasa yakin dengan jawaban saya sendiri
walaupun berbeda dengan jawaban teman.
25.
Ketika saya menemui kesulitan dalam
mengerjakan tugas matematika khususnya
materi segiempat dan hal tersebut membuat
saya benar-benar pusing, maka saya lebih
baik meninggalkan tugas tersebut.
26.
Ketika saya tahu bahwa nilai matematika
saya kurang memuaskan, saya menjadi tidak
bersemangat lagi untuk belajar matematika.
27. Saya jenuh/bosan belajar matematika
khususnya materi segiempat.
28. Saya takut mengerjakan soal di papan tulis.
29. Saya putus asa ketika mendapat kesulitan
dalam mengerjakan soal segiempat.
30.
Saya mengganti jawaban yang saya buat
sendiri agar sama dengan jawaban teman
saya yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 11 Kuesioner Motivasi Belajar Matematika Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 12
Hasil Skor Kuesioner kelas VII A
No. Inisial Skor per Nomor Item
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1. ADE 3 2 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80
2. AK 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82
3. ARWJ 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 68
4. ABPP 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 88
5. BBAN 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 63
6. CSS 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 82
7. DL 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 65
8. EAEM 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
9. FXRDV 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 1 4 3 3 3 2 69
10. FALD 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 63
11. IBAL 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 4 65
12. KAP 2 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 1 4 4 4 1 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
13. LAA 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
14. LATS 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 75
15. MCE 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 76
16. NCRWN 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 85
17. RDAW 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77
18. RDY 3 3 2 2 1 3 3 1 2 3 2 2 4 4 2 1 1 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 68
19. RCA 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 79
20. SMS 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 1 1 1 3 2 3 4 2 2 3 3 2 1 67
21. SNWN 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
22. TARP 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 1 3 1 69
23. TF 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 90
24. TMF 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 1 3 3 1 4 2 4 4 3 71
25. VO 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 91
26. VNP 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 13 Tabel Nilai r Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 14
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan Jumlah Soal : 5
Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Essay
Kelas/Semester : VII/Genap Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
Kurikulum Acuan : KTSP Penyusun : Erna Putri Astuti
No. Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator No. Soal
1. 6. Memahami
konsep
segiempat dan
segitiga serta
menentukan
ukurannya.
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat segiempat.
6.3 Menghitung
keliling dan luas
bangun segitiga dan
segiempat serta
menggunakannya
dalam pemecahan.
Segiempat Menyebutkan pengertian persegi panjang, persegi,
jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan
trapesium menurut sifatnya.
-
Menyebutkan sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi,
sudut, dan diagonalnya.
1, 2
Menemukan rumus keliling bangun segiempat. 3
Menemukan rumus luas bangun segiempat. 4
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
menghitung keliling dan luas bangun segiempat.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 15 Soal yang Diujikan
SOAL ULANGAN HARIAN SEGIEMPAT
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 2 × 40 menit (80 menit)
1. Perhatikan gambar persegi panjang PQRS di bawah ini!
Diketahui persegi panjang PQRS dengan
diagonal PR dan QS. Sebutkan:
a. Dua pasang sisi yang sama panjang;
b. Dua pasang sisi yang sejajar;
c. Jika diketahui titik potong kedua diagonal
adalah titik O, dan besar SPO adalah
55°, tentukan besar QPO dan PSO!
d. Jika diketahui RS = 25 cm dan PS = 16
cm, hitunglah kelilingnya!
2. Perhatikan gambar persegi KLMN di bawah ini!
a. Tentukan besar KOL dan LMO !
b. Tentukan sudut-sudut lain yang sama
besar dengan LMO !
c. Tentukan panjang KL, PO, dan KM!
R S
P
O
O O
R
Q P
S
O
55° 55°
K L
M N P
Q
O 9 cm
K L
M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
3. Diketahui keliling suatu persegi sebagai berikut. Hitunglah ukuran sisi
persegi dan luasnya!
a. K = 52 cm
b. K = 60 cm
c. K = 128 cm
d. K = 160 cm
4. Perhatikan gambar jajargenjang ABCD di bawah ini!
Hitunglah luas daerah jajargenjang ABCD tersebut!
5.
Diketahui sebuah ubin rumah berbentuk belah ketupat seperti gambar di atas
dengan ukuran panjang diagonal AC = 6 cm, dan panjang diagonal BD = 8
cm. Tentukan keliling ubin tersebut!
8 cm
10 cm
A B
C D
A
B
C
D O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 16
LEMBAR JAWAB SOAL ULANGAN HARIAN SEGIEMPAT
Nama :
Kelas :
No.Absensi :
1. a. __________________________________________________________________
b. __________________________________________________________________
c. __________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
d. __________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_____________________________________________________________
2. a. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
b. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
c. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. a. ____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
b. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
c. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
d. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
4. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 17 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
KRITERIA PENILAIAN SOAL TES HASIL BELAJAR
(ULANGAN HARIAN)
No.
Soal Jawaban Soal Skor
Skor
Total
1. a. PQ = RS dan PS = QR. 5
20
b. PQ // RS dan PS // QR. 5
c. Diketahui : SPO = 55°
Karena SPQ siku-siku maka besar sudutnya 90°
Maka, QPO = 90° - SPQ = 90° - 55° = 35°
ΔPSO merupakan segitiga samakaki, sehingga
SPO = PSO = 55°
2,5
2,5
d. Diketahui : RS = 25 cm, PS = 16 cm
K = 2 (RS + PS)
= 2 (25 + 16)
= 2 × 41
= 82 cm
5
2. a. Karena Q siku-siku, maka Q = 90°
QKO = QOK karena KQ = OQ (samakaki),
sehingga QKO = QOK = 45°.
QOK = QOL = 45°.
Maka KOL = KOQ + QOL = 45° + 45° =
90°.
LMO = 45°
2,5
2,5 20
b. MLO, KLO, LKO, NKO, KNO, MNO,
NMO, KOQ, QOL, POM, dan PON. 5
c. Diketahui panjang LM = 9 cm. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Karena KL = LM = MN = KN, maka panjang
KL = 9 cm.
PO = 1
2 × PQ =
1
2 × 9 = 4,5 cm.
KM = √𝐾𝐿2 + 𝐿𝑀2
= √92 + 92
= √81 + 81
= √162 cm
3
4
3. a. Diketahui keliling persegi = 52 cm.
K = 4s L = s2
52 = 4s = 132
s = 13 cm = 169 cm2
5
20
b. Diketahui keliling persegi = 60 cm.
K = 4s L = s2
60 = 4s = 152
s = 15 cm = 225 cm2
5
c. Diketahui keliling persegi = 128 cm.
K = 4s L = s2
128 = 4s = 322
s = 32 cm = 1024 cm2
5
d. Diketahui keliling persegi = 160 cm.
K = 4s L = s2
160 = 4s = 402
s = 40 cm = 1600 cm2
5
4. AB = CD = 10 cm
L = alas × tinggi
= AB × DE
= 10 cm × 8 cm
20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
= 80 cm2
5. OB = 1
2 × BD =
1
2 × 8 = 4 cm
OA = 1
2 × AC =
1
2 × 6 = 3 cm
Panjang sisi belah ketupat dapat dicari dengan
teorema Pythagoras,
AB = √𝑂𝐴2 + 𝑂𝐵2
= √32 + 42
= √9 + 16
=√25
= 5 cm
Keliling belah ketupat
K = 4 × s = 4 × 5 = 20 cm
10
10
20
Jumlah skor 100 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 18 Jawaban Ulangan Harian Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 19
Hasil Skor Ulangan Harian kelas VII A
No. Inisial Skor per Nomor Item
Skor 1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 3a 3b 3c 3d 4 5
1. ADE 2,5 2,5 3,5 5 5 2,5 7 2,5 2,5 2,5 2,5 20 2 60
2. AK 5 5 5 5 3,5 2,5 2 5 5 5 5 20 2 70
3. ARWJ 5 0 2 1 2 1,5 1 5 5 1 5 20 19,5 68
4. ABPP 2,5 2 5 5 3,5 3 10 5 5 5 5 20 2 73
5. BBAN 1 1 5 1 3,5 1 3 2,5 2,5 2,5 2,5 20 19,5 65
6. CSS 5 5 2,5 5 5 2,5 10 5 5 5 5 20 20 95
7. DL 5 5 5 5 5 2 10 5 5 5 5 20 2 79
8. EAEM 2,5 2 5 5 5 2,5 7 2,5 2,5 2,5 2,5 20 20 79
9. FXRDV 2 2,5 3,5 5 3,5 2 10 5 5 5 5 20 19,5 88
10. FALD 5 5 5 5 5 2 10 5 5 3 2 0 0 52
11. IBAL 5 2,5 2,5 5 2,5 2,5 7 2,5 2,5 2,5 2,5 20 20 77
12. KAP 2 2,5 5 5 5 1,5 7 5 5 5 5 2 20 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
13. LAA 5 5 5 5 5 2 10 5 5 5 5 20 20 97
14. LATS 2 2,5 3,5 5 3,5 2 9,5 5 5 5 5 20 20 88
15. MCE 2,5 2 2,5 5 2,5 2,5 6 2,5 2,5 2,5 2,5 20 20 73
16. NCRWN 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 1 20 2 69
17. RDAW 2,5 5 5 5 4 2 0 5 5 5 5 20 2 62
18. RDY 3,5 5 5 5 5 2,5 7 5 5 5 5 20 20 93
19. RCA 5 5 5 5 5 1 10 5 5 5 5 20 20 96
20. SMS 2,5 2 5 5 5 2,5 7 5 5 5 5 5 20 74
21. SNWN 5 5 5 5 5 2,5 9,5 2,5 2,5 2,5 2,5 20 20 87
22. TARP 2,5 2 5 5 5 2 10 5 5 5 5 20 19,5 89
23. TF 5 5 5 1 5 2 10 2,5 2,5 2,5 2,5 20 2 60
24. TMF 2,5 2 5 5 5 1,5 10 5 5 5 5 20 10 81
25. VO 1 1 5 5 5 3,5 0 5 5 5 5 20 20 80
26. VNP 2,5 2 3,5 1 1 1 1 0 0 0 0 20 2 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 20 Kisi-kisi Wawancara Guru
Indikator Pertanyaan No.
Pertanyaan
Metode
pembelajaran
Mengapa Bapak menggunakan metode
mengajar dengan ceramah dan tanya
jawab?
1
Apa tujuan Bapak menggunakan metode
pembelajaran dengan diskusi? 2
Model
pembelajaran
Bagaimana Bapak mengelola
pembelajaran secara aktif di kelas? 3
Evaluasi
pembelajaran
Selain diskusi di kelas, bagaimana Bapak
mengecek pemahaman siswa khususnya
untuk siswa yang belum paham dengan
materi yang diajarkan?
4
Bagaimana Bapak memberikan evaluasi
terhadap pembelajaran? 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 21 Hasil Wawancara Guru
Keterangan : P : Pewawancara
N : Narasumber
P : Selamat siang Pak.
N : Selamat siang.
P : Saya mau meminta waktu Bapak sebentar untuk melakukan wawancara
berkaitan dengan proses pembelajaran yang Bapak lakukan di kelas VII A.
N : Ya, silahkan.
P : Mengapa Bapak menggunakan metode mengajar dengan ceramah dan tanya
jawab?
N : Ya itu sebetulnya tergantung materinya. Kebetulan bangun datar ini kan saya
lihat di SD kelas 2 sudah. Kebetulan anak saya itu kelas 2 SD persis itu, cuma
hanya tertentu, hanya misalnya sisi yang berhadapan sama panjang saja itu
SD sudah ada. Maka saya agak cepat saja menerangkan sepintas, ya kalau
metode itu sebetulnya ceramah ada, tanya jawab ada. Terus misalnya saya
langsung melakukan pertanyaan, yo wis campur-campur metodenya. Nggak
ada metode khusus, saya kira akan sulit nantinya. Karena bertanya ada,
pendapat anak juga ada. Tapi kebanyakan ceramah. Karena kita dikejar target
kurikulum. Misalnya, bab ini harus seminggu atau dua minggu selesai. Kalo
kemarin sekolah ini pernah memakai Kurikulum 2013, saya bikin kelompok
diskusi, ya bagus tapi yo bisa nanti misal seminggu hanya mempelajari
jajargenjang tok selama 3 jam pelajaran, kan waktunya.
P : Apa tujuan Bapak menggunakan metode pembelajaran dengan diskusi?
N : Yang jelas yang pertama itu untuk variasi, terus yang kedua kadang-kadang
anak itu nak sek ngandhani koncone itu lebih cepet tahu. Tutor sebaya itu
kadang-kadang lebih cepet tahu, jadi lebih ingat gitu lho. Kan saya nek ngajar,
yang pinter selalu saya suruh temennya diajari. Bukan karna saya malas ya,
tapi kadang-kadang diajari koncone itu malah bisa. Padahal ya kadang-
kadang nek tak rungokke le ngajari yo ra cetho, tapi ya malah bisa itu. Dan
tujuannya itu juga, supaya anak juga lebih aktif, mungkin nek lingkupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
lebih kecil ada yang tanya apa-apa kan bisa, kalo klasikal paling sing jawab
yo mung itu-itu aja.
P : Bagaimana Bapak mengelola pembelajaran secara aktif di kelas?
N : Ya paling guru banyak bertanya. Pokoknya ya menggali pendapat/informasi
dari anak dulu. Tapi itu kadang-kadang sulit dipraktekkan, macet gitu lho.
Anak diberikan pertanyaan tidak semua bisa. Kalo ini kan karena kebetulan
SD sudah, itu agak lumayan mbak. Kalo misalkan ada yang sama sekali
belum diajarkan di SD misalnya aljabar, itu sama sekali gak jalan. Ditanyakan
variabel mana, koefisien mana, sulit. Misalnya kemarin sudah saya jelaskan,
sekarang ada lagi tak beri pertanyaan saja banyak yang lupa, lebih-lebih
disuruh ngajukan pendapat kan sulit. Itu yang jelas kondisi siswa sini kalo
misalnya diajak berkelompok untuk menyimpulkan itu bisa tapi yang jelas
hanya bab/pokok bahasan tertentu.
P : Selain diskusi di kelas, bagaimana Bapak mengecek pemahaman siswa
khususnya untuk siswa yang belum paham dengan materi yang diajarkan?
N : Diskusi bisa, saya kasih pertanyaan. Nanti kadang-kadang saya kasih PR juga
bisa. Penilaian saya dari 3 mbak, Pekerjaan sekolah, Pekerjaan rumah, sama
ulangan. Nanti biasanya kalo waktunya longgar tu kadang-kadang tak tes
lisan. Tak suruh keluar nanti masuk 4 orang atau berapa tak kasih pertanyaan.
Nek sempat gitu jelas sing tahu dan tidaknya tu jelas. Kalau ulangan kan
kadang-kadang bisa nyontek temennya, bisa buka catatan. Nek ditanya
langsung misalnya 4 orang – 4 orang kan gak berani ngasih tahu. Itu biasanya
nek semester 1 kadang-kadang tak tes lisan, ya paling berapa menit hanya
sekali atau dua kali.
P : Bagaimana Bapak memberikan evaluasi terhadap pembelajaran?
N : Evaluasinya seperti yang saya sebutkan tadi pake tugas sekolah, tugas rumah,
ulangan harian. Terus nanti ulangan harian itu kalo yang hasilnya kurang
bagus dibawah KKM tak remedi. Tapi yang namanya remedi betul itu kan
diberi pengulangan materi dulu baru diremedi, tapi ini prakteknya di sekolah
itu sulit, maunya langsung remedi. Nek teorinya itu harus dikasih teori dulu,
dibaleni dulu materinya yang belum jelas terus baru diremedi. Disini rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
ya langsung dikasih ulangan lagi. Tapi kadang-kadang remedi ki mung
dinggo syarat, seperti ulangan umum itu, remedi ada tapi yo kadang-kadang
memang hanya untuk trik, kdang-kadang gak diperiksa. Karena waktunya
mepet, mosok Senin remedi hari Sabtunya terima raport kan gak mungkin.
Kadang-kadang hanya pengisi waktu setelah ulangan umum itu ya dikasih
remedi, karena nek teorinya tu remedi harus. Karena sekarang gak boleh nilai
anak tu di bawah KKM, makanya harus diremedi. Kalo perlu sampai 3 kali,
tapi kan prakteknya sulit, sekali aja kadang-kadang belum bisa beres.
P : Terimakasih banyak Pak atas bantuannya.
N : Ya, sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 22 Kisi-kisi Wawancara Siswa
Indikator Pertanyaan No. Pertanyaan
Tertarik pada mata
pelajaran yang
diajarkan
Apakah kamu tertarik belajar matematika?
Menurutmu apakah matematika itu
menyenangkan? Apa alasannya? 1
Apa kamu senang dengan materi segiempat?
Apakah materi segiempat mudah dipelajari? 2
Menunjukkan
minat terhadap
bermacam-macam
masalah
Bagaimana sikapmu ketika menemui soal
segiempat yang sulit? 3
Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika
pembelajaran matematika di kelas? 4
Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa
kurang paham dengan penjelasan guru di kelas? 5
Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran
matematika khususnya materi segiempat, apa
yang kamu lakukan di kelas? 6
Lebih senang
bekerja mandiri
Kamu lebih senang mengerjakan tugas
matematika secara mandiri atau berkelompok?
Apa alasannya? 7
Ulet menghadapi
kesulitan
Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau
kepada siswa ketika kurang paham dengan
materi segiempat? 8
Tekun menghadapi
tugas
Apakah kamu selalu tepat waktu ketika
mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu? 9
Tidak mudah
melepas hal yang
diyakini
Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu
berbeda dengan jawaban temanmu? Diganti
atau tetap yakin dengan jawaban sendiri? 10
Dorongan dan
kebutuhan untuk
memahami materi
yang diajarkan
Strategi belajar seperti apa yang akan kamu
persiapkan untuk menghadapi ulangan harian
nanti? 11
Dirumah kamu belajar tidak? Berapa jam per
hari? 12
Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu
mempunyai inisiatif sendiri untuk belajar? 13
Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat
mendukung belajarmu? 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 23 Hasil Wawancara Siswa
S1 (Ruth Christina Angelique)
P : Perkenalkan nama lengkapmu.
S1 : Nama saya Ruth Christina Angelique.
P : Minta waktunya sebentar ya untuk tanya jawab.
S1 : Iya.
P : Apakah kamu tertarik belajar matematika?
S1 : Tertarik.
P : Alasannya?
S1 : Karena ya itu kan berhubungan dengan kehidupan juga, bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari.
P : Menurutmu matematika itu menyenangkan gak?
S1 : Kalo gak sulit-sulit banget ya menyenangkan aja.
P : Sulit itu yang bagaimana?
S1 : Ya kalo soalnya rumit kaya digabung-gabung gitu.
P : Sekarang kan baru mempelajari materi segiempat, apa kamu senang
mempelajari materi segiempat?
S1 : Senang karena tidak terlalu sulit.
P : Bagaimana sikapmu ketika menemui soal segiempat yang sulit?
S1 : Tanya temen, kalo temen juga gak tahu, les.
P : Kenapa tidak bertanya kepada guru?
S1 : Ya itu juga, tapi kalo misalnya dijelaskan guru tetep gak mudeng ya les.
Soalnya kalo di kelas kan berisik kalo mau tanya.
P : Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika pembelajaran matematika di
kelas?
S1 : Iya.
P : Contoh keaktifanmu apa?
S1 : Kalo guru menyuruh siswa mengerjakan soal di papan tulis, terus gak ada yang
maju, ya saya yang maju.
P : Kamu lebih senang mengerjakan tugas matematika secara mandiri atau
berkelompok?
S1 : Berkelompok. Tapi kalo misalnya gak mudeng, tanya sendiri.
P : Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau kepada siswa ketika kurang paham
dengan materi segiempat?
S1 : Guru.
P : Kenapa?
S1 : Siswa juga bisa sih, tapi guru lebih jelas.
P : Apakah kamu selalu tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu?
S1 : Enggak. Pernah gak ngerjain, tapi pernah juga ngerjain semua. Soalnya
biasanya gak dinilai. Kalo dinilai ya tak kerjain.
P : Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran matematika khususnya materi
segiempat, apa yang kamu lakukan di kelas?
S1 : Ya tetep belajar. Kalo misalnya saya sudah dong, nunggu temen lain yang
belum dong. Ya sambil mempelajari yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
P : Strategi belajar yang seperti apa yang akan kamu persiapkan untuk menghadapi
ulangan harian nanti?
S1 : Ya belajar, mungkin sama temen atau di tempat les-lesan.
P : Ada yang masih belum dimengerti gak materinya?
S1 : Mungkin trapesium tapi yang digabung-gabung.
P : Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu berbeda dengan jawaban temanmu?
Diganti atau tetap yakin dengan jawaban sendiri?
S1 : Kalo jawabannya banyak yang sama, aku ganti. Tapi kalo misalnya pada beda-
beda semua pake jawabanku sendiri.
P : Kenapa kamu tidak yakin dengan jawabanmu sendiri?
S1 : Ya soalnya kan temen-temen yang pinter juga banyak, mungkin jawabanku
yang salah dan jawaban temenku yang bener.
P : Dirumah kamu belajar gak?
S1 : Kalo ada ulangan sama kalo ada PR.
P : Biasanya berapa jam per hari?
S1 : Kalo ada ulangan dari jam 19.00 sampe tidur, tidurnya jam 21.00. Tapi kalo
enggak paling cuma setengah jam’an.
P : Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu mempunyai inisiatif sendiri untuk
belajar?
S1 : Kalo ada ulangan sama ada PR aku inisiatif sendiri, karena pengen belajar
sendiri, tapi kalo aku gak belajar tetep disuruh belajar.
P : Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat mendukung belajarmu?
S1 : Buku yang isinya rumus-rumus gitu, sama buku paket.
P : Baik dek, terimakasih ya. Selamat belajar.
S1 : Iya, sama-sama kak.
S2 (Viki Oktavianda)
P : Perkenalkan nama lengkapmu.
S2 : Nama saya Viki Oktavianda.
P : Minta waktunya sebentar ya untuk tanya jawab.
S2 : Iya.
P : Apakah kamu tertarik belajar matematika?
S2 : Tertarik banget.
P : Alasannya?
S2 : Asyik.
P : Asyiknya di bagian apa?
S2 : Ya di bagian hitung-hitungan.
P : Menurutmu apakah matematika itu menyenangkan?
S2 : Menyenangkan.
P : Apa kamu senang dengan materi segiempat?
S2 : Senang. Karena gak terlalu sulit.
P : Materi yang sulit itu contohnya apa?
S2 : Aljabar.
P : Kamu menemui kesulitan gak belajar materi segiempat untuk saat ini?
S2 : Tidak.
P : Bagaimana sikapmu ketika menemui soal segiempat yang sulit?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
S2 : Dipecahin, ya cari tahu dulu ini caranya gimana.
P : Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika pembelajaran matematika di
kelas?
S2 : Ya tergantung materinya.
P : Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa kurang paham dengan penjelasan
guru di kelas?
S2 : Bertanya.
P : Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau kepada siswa ketika kurang paham
dengan materi segiempat?
S2 : Kalo misalnya guru njelasin sama temen sebelah, aku bertanya kepada temen
yang lebih tahu. Tapi lebih seneng tanya guru.
P : Kamu lebih senang mengerjakan tugas matematika secara mandiri atau
berkelompok?
S2 : Mandiri. Kalo kelompok tu pendapatnya banyak e, jadi tu jawabannya beda-
beda.
P : Apakah kamu selalu tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu?
S2 : Tergantung materinya. Kalo materinya mudah ya tak kerjakan, kalo sulit ya
tetep dipelajari.
P : Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran matematika khususnya materi
segiempat, apa yang kamu lakukan di kelas?
S2 : Enggak jenuh, tapi kalo misalnya ngantuk ya tidur.
P : Strategi belajar yang seperti apa yang akan kamu persiapkan untuk menghadapi
ulangan harian nanti?
S2 : Menyiapkan materi-materi buat besok ulangan terus dipelajari.
P : Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu berbeda dengan jawaban temanmu?
Diganti atau tetap yakin dengan jawaban sendiri?
S2 : Yakin sama jawaban sendiri.
P : Dirumah kamu belajar gak?
S2 : Belajar.
P : Berapa jam per hari?
S2 : Minimal setengah jam, maksimal 1,5 jam.
P : Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu mempunyai inisiatif sendiri untuk
belajar?
S2 : Kalo matematika inisiatif sendiri, kalo pelajaran lain disuruh.
P : Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat mendukung belajarmu?
S2 : Hanya buku paket sama LKS.
P : Baik dek, terimakasih ya. Selamat belajar.
S2 : Iya, sama-sama.
S3 (Kelvin Aditya Putra)
P : Perkenalkan nama lengkapmu.
S3 : Kelvin Aditya Putra.
P : Minta waktunya sebentar ya untuk tanya jawab.
S3 : Iya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
P : Apakah kamu tertarik belajar matematika?
S3 : Iya, tergantung materinya. Kalo aljabar itu sulit, tapi kalo segiempat ini
lumayan.
P : Menurutmu apakah matematika itu menyenangkan?
S3 : Menyenangkan.
P : Apa alasannya?
S3 : Ya karena dari dulu aku suka matematika.
P : Karena sekarang sedang belajar tentang materi segiempat, apa kamu senang
dengan materi segiempat?
S3 : Ya senang.
P : Apakah materi segiempat mudah dipelajari?
S3 : Mudah, tapi yang itung-itungannya. Kalo yang sifat-sifatnya masih bingung.
P : Bagaimana sikapmu ketika menemui soal segiempat yang sulit?
S3 : Ya mencoba mengerjakan, kalo gak bisa tanya guru.
P : Tidak mencoba tanya teman dulu gitu?
S3 : Gak.
P : Kenapa?
S3 : Ya gapapa.
P : Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika pembelajaran matematika di
kelas?
S3 : Ya gak terlalu.
P : Kenapa?
S3 : Soalnya jarang bicara, kalo ditanya baru jawab.
P : Apakah guru bisa tahu kalau kamu sudah paham atau belum dengan materi yang
diajarkan apabila kamu hanya diam?
S3 : Kalo guru nanya pribadi ke aku ya tak jawab, tapi kalo tanya ke semua ya diem.
P : Terus kalau guru menyuruh mengerjakan di depan, kamu hanya diam atau
mengerjakan di depan?
S3 : Majunya biasanya ditunjuk. Kalo gak ditunjuk ya kadang-kadang aja majunya.
P : Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa kurang paham dengan penjelasan
guru di kelas?
S3 : Tanya guru.
P : Kamu lebih senang mengerjakan tugas matematika secara mandiri atau
berkelompok?
S3 : Mandiri.
P : Apa alasannya?
S3 : Ya karena kalo berkelompok itu rata-rata gak ngerjain. Kalo ada yang gak bisa
ya gak ngerjain.
P : Apakah kamu selalu tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu?
S3 : Iya. Tapi kalo dikumpulin baru ngerjain, tapi pernah gak ngerjain juga.
P : Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran matematika khususnya materi
segiempat, apa yang kamu lakukan di kelas?
S3 : Ya diem aja.
P : Strategi belajar yang seperti apa yang akan kamu persiapkan untuk menghadapi
ulangan harian nanti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
S3 : Ya belajar. Terus les privat juga.
P : Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu berbeda dengan jawaban temanmu?
Diganti atau tetap yakin dengan jawaban sendiri?
S3 : Ya biasanya dicoba, kalo misalnya jawabannya salah ya diganti. Tapi kalo
menurutku jawabannya sudah bener ya tetap.
P : Dirumah kamu belajar gak?
S3 : Gak mesti. Belajarnya kalo pas mau aja, kalo gak ya gak belajar. Tergantung
mood, tapi kalo ada ulangan ya pasti belajar.
P : Biasanya berapa jam per hari?
S3 : Paling cuma sejam.
P : Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu mempunyai inisiatif sendiri untuk
belajar?
S3 : Biasanya belajar sendiri, tapi kadang-kadang disuruh.
P : Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat mendukung belajarmu?
S3 : HP untuk mencari sumber-sumber di internet, buku paket, sama LKS.
P : Baik dek, terimakasih ya. Selamat belajar.
S3 : Sama-sama.
S4 (Regina Dhesta Ayu Wibowo)
P : Perkenalkan nama lengkapmu.
S4 : Nama saya Regina Dhesta Ayu Wibowo.
P : Minta waktunya sebentar ya untuk tanya jawab.
S4 : Iya kak.
P : Apakah kamu tertarik belajar matematika?
S4 : Ya tertarik.
P : Apa alasannya?
S4 : Matematika itu menarik banget.
P : Menurutmu apakah matematika itu menyenangkan?
S4 : Menyenangkan.
P : Kenapa?
S4 : Angka-angkanya itu lho, jadi pengen mempelajari terus.
P : Apakah materi segiempat mudah dipelajari?
S4 : Iya.
P : Bagaimana sikapmu ketika menemui soal segiempat yang sulit?
S4 : Ya kalo gak paham ya bertanya sama guru atau tanya temen yang udah paham.
Tapi ya dikerjain sebisanya dulu.
P : Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika pembelajaran matematika di
kelas?
S4 : Ya, kadang.
P : Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa kurang paham dengan penjelasan
guru di kelas?
S4 : Mungkin tanya temen dulu, kalo udah ada yang paham ya tanya.
P : Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau kepada siswa ketika kurang paham
dengan materi segiempat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
S4 : Kalo lebih jelasnya ya tanya ke guru, tapi lebih suka tanya ke temen. Soalnya
guru kadang kalo dipanggil gak denger.
P : Kamu lebih senang mengerjakan tugas matematika secara mandiri atau
berkelompok? Apa alasannya?
S4 : Mandiri. Kalo berkelompok itu nanti tu ada yang tinggal nyontek gitu lho,
cuma diem.
P : Apakah kamu selalu tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu?
S4 : Ya kadang.
P : Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran matematika khususnya materi
segiempat, apa yang kamu lakukan di kelas?
S4 : Ya tetep belajar.
P : Strategi belajar yang seperti apa yang akan kamu persiapkan untuk menghadapi
ulangan harian nanti?
S4 : Belajar lebih sungguh-sungguh lagi.
P : Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu berbeda dengan jawaban
temanmu? Diganti atau tetap yakin dengan jawaban sendiri?
S4 : Ya percaya diri sama jawaban sendiri.
P : Dirumah kamu belajar gak? Berapa jam per hari?
S4 : Iya. Ya sekitar 1,5 jam, kadang lebih.
P : Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu mempunyai inisiatif sendiri
untuk belajar?
S4 : Belajar sendiri, soalnya orangtua masih kerja. Kadang sampai sore atau malem
gitu.
P : Kamu ikut les-lesan gak selain belajar di sekolah?
S4 : Enggak. Soalnya dulu pernah ikut les, terus nilainya malah jelek.
P : Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat mendukung belajarmu?
S4 : Banyak buku, ada Matematika, ada IPS.
P : Baik dek, terimakasih ya. Selamat belajar kembali.
S4 : Iya kak, sama-sama.
S5 (Fransiska Amanda Listyana Damayanti)
P : Perkenalkan nama lengkapmu.
S5 : Nama saya Fransiska Amanda Listyana Damayanti.
P : Minta waktunya sebentar ya untuk tanya jawab.
S5 : Iya kak.
P : Apakah kamu tertarik belajar matematika?
S5 : Iya, dari SD kelas 6.
P : Alasannya?
S5 : Karena hobinya tu sama kaya temen-temen saya, suka ngitung.
P : Menurutmu apakah matematika itu mudah dan menyenangkan?
S5 : Lumayan.
P : Apa kamu senang dengan materi segiempat? Apakah materi segiempat mudah
dipelajari?
S5 : Lumayan, kadang-kadang susah. Susahnya tu kalo ngitung luas terus ntar
dikuadratin gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
P : Bagaimana sikapmu ketika menemui soal segiempat yang sulit?
S5 : Tanya pada guru supaya diajari
P : Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika pembelajaran matematika di
kelas?
S5 : Kadang-kadang, kalo gak bisa itu suka tanya, tapi kalo bisa ya dikerjain
sendiri.
P : Pernah gak kamu mengerjakan soal di papan tulis?
S5 : Pernah, tapi ditunjuk urut.
P : Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa kurang paham dengan penjelasan
guru di kelas?
S5 : Kadang tanya lagi ke guru, kalo gak tanya ke temen.
P : Kamu lebih senang mengerjakan tugas matematika secara mandiri atau
berkelompok? Apa alasannya?
S5 : Berkelompok, nanti kan bisa saling tanya jawab.
P : Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau kepada siswa ketika kurang paham
dengan materi segiempat?
S5 : Lebih senengnya tanya ke guru, soalnya kan guru tu udah memahami semua
materi.
P : Apakah kamu selalu tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu?
S5 : Iya, walaupun itu belum selesai.
P : Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran matematika khususnya materi
segiempat, apa yang kamu lakukan di kelas?
S5 : Mempelajari matematika yang lain.
P : Strategi belajar yang seperti apa yang akan kamu persiapkan untuk menghadapi
ulangan harian nanti?
S5 : Belajarnya lebih giat, gak banyak main.
P : Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu berbeda dengan jawaban
temanmu? Diganti atau tetap yakin dengan jawaban sendiri?
S5 : Kadang diganti, kadang pake jawaban sendiri. Tapi lebih seringnya diganti.
P : Dirumah kamu belajar gak? Berapa jam per hari?
S5 : Iya, biasanya 2 jam. 1 jam pas pulang sekolah, 1 jamnya lagi malem.
P : Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu mempunyai inisiatif sendiri
untuk belajar?
S5 : Udah inisiatif sendiri dari TK. Tapi ya pernah disuruh.
P : Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat mendukung belajarmu?
S5 : Punya. Buku tentang Jarimatika sama Bangun Datar.
P : Apakah buku tersebut bisa membantumu dalam belajar?
S5 : Bisa, soalnya di dalemnya ada rumus-rumus.
P : Baik dek, terimakasih ya. Sukses.
S5 : Iya, sama-sama.
S6 (Vincentius Nandya Pradipta)
P : Perkenalkan nama lengkapmu.
S6 : Nama saya Vincentius Nandya Pradipta.
P : Apakah kamu tertarik belajar matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
S6 : Gak.
P : Alasannya?
S6 : Sulit, gak suka ngitung.
P : Menurutmu apakah matematika itu menyenangkan?
S6 : Agak.
P : Apa kamu senang dengan materi segiempat? Apakah materi segiempat mudah
dipelajari?
S6 : Seneng. Lumayan gampang.
P : Bagaimana sikapmu ketika menemui soal segiempat yang sulit?
S6 : Tanya temen.
P : Apakah kamu termasuk siswa yang aktif ketika pembelajaran matematika di
kelas?
S6 : Kadang-kadang.
P : Pernah gak kamu mengerjakan soal di papan tulis?
S6 : Kalo ditunjuk.
P : Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa kurang paham dengan penjelasan
guru di kelas?
S6 : Gatau.
P : Kamu lebih senang mengerjakan tugas matematika secara mandiri atau
berkelompok? Apa alasannya?
S6 : Mandiri, bisa konsen.
P : Kamu lebih suka bertanya kepada guru atau kepada siswa ketika kurang paham
dengan materi segiempat?
S6 : Temen. Kalo tanya guru males.
P : Apakah kamu selalu tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurumu?
S6 : Gak pernah ngumpulin, males.
P : Ketika kamu mulai jenuh dengan pembelajaran matematika khususnya materi
segiempat, apa yang kamu lakukan di kelas?
S6 : Jenuh, bingung.
P : Strategi belajar yang seperti apa yang akan kamu persiapkan untuk menghadapi
ulangan harian nanti?
S6 : Belajar.
P : Apa yang kamu lakukan apabila jawabanmu berbeda dengan jawaban
temanmu? Diganti atau tetap yakin dengan jawaban sendiri?
S6 : Diganti lah.
P : Dirumah kamu belajar gak? Berapa jam per hari?
S6 : Jarang.
P : Apa orangtua menyuruhmu belajar atau kamu mempunyai inisiatif sendiri
untuk belajar?
S6 : Menyuruh tapi saya males.
P : Fasilitas apa saja dirumahmu yang dapat mendukung belajarmu?
S6 : Gak ada.
P : Baik dek, terimakasih ya. Belajar yang rajin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 24 Data Penelitian
Data Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
No. Motivasi Hasil Belajar
1. 80 60
2. 82 70
3. 68 68
4. 88 73
5. 63 65
6. 82 95
7. 65 79
8. 73 79
9. 69 88
10. 63 52
11. 65 77
12. 83 70
13. 78 97
14. 75 88
15. 76 73
16. 85 69
17. 77 62
18. 68 93
19. 79 96
20. 67 74
21. 72 87
22. 69 89
23. 90 60
24. 71 81
25. 91 80
26. 65 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 25 Uji Normalitas Data Penelitian
Lampiran 26 Korelasi Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 27 Statistik Deskriptif
1. Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
2. Data Hasil Belajar Matematika Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 28 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 29 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 30 Validasi Pakar Instrumen Hasil Belajar Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 31 Dokumentasi
Siswa memperhatikan ketika guru mengajar
Guru berkeliling kelas untuk memastikan siswa belajar dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Siswa mencatat hal-hal yang penting
Uji coba kuesioner di kelas VII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Siswa kelas VII A mengerjakan kuesioner
Siswa mengerjakan soal ulangan harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI