kota palembang
TRANSCRIPT
KOTA PALEMBANG
“Venice of the East”
Keadaan Geografis
Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia.
Kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
Secara geografis terletak antara 2o 52′ sampai 3o 5′ Lintang Selatan dan 104o 37′ sampai 104o 52′ Bujur Timur
Luas wilayah Kota Palembang sebesar 400,61 km2
Secara Geografis
Utara : Kabupaten Banyuasin Selatan : Kabupaten Ogan Komering
Ilir Barat : Kabupaten Banyuasin Timur : Kabupaten Banyuasin
Wilayah Administrasi
Kota Palembang dibagi ke dalam 14 kecamatan yaitu:
1. Ilir Timur I2. Ilir Timur II3. Ilir Barat I4. Ilir Barat II5. Seberang Ulu I
6. Seberang Ulu II7. Sukarami8. Sako9. Bukit Kecil10. Kertapati11. Plaju12. Gandus13. Kalidoni14. Kemuning
Pusat Kota Palembang
Presentase Luas Wilayah Kecamatan di Kota Palembang
FAKTA WILAYAH
Sejarah Kota Palembang
Fase Kesultanan Palembang DarussalamBerdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam dengan "Susuhunan
Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit dan menjadi
pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung Malaka pada masanya.
Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Fase Kerajaan Sriwijaya
Palembang merupakan kota terkaya di Asia Tenggara, hal ini seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi
pusat pengajaran agama Budha.
SekarangKota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI SBY sebagai
"Kota Wisata Air" pada tanggal 27 September 2005. Presiden mengungkapkan bahwa Palembang dapat dijadikan kota wisata air
seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja
Fase KolonialismePalembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang
menyatakan menyerah kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir
dengan pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan
Ulu.
Perkembangan Kota Palembang
Ibukota dari Sumatera Selatan Palembang merupakan kota
tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang
Dahulu terdapat pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 682 Masehi.
Namun sekarang kota ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah kota internasional.
Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah yang berjuluk "Venice of the East".
Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".
Saat ini Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.
PEREKONOMIAN KOTA PALEMBANG
No Sektor Ekonomi Pertumbuhan Rata-
Rata 2003 2004 2005 2006 2007 1. Pertanian -3,00 0,74 -2,51 1,71 5,12 0,41 2. Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Industri Pengolahan 3,42 3,61 3,72 3,79 4,54 3,82 4. Listrik, Gas dan air bersih 6,61 7,97 7,17 9,54 6,36 7,53 5. Bangunan 8,52 8,53 8,08 8,70 8,45 8,46 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7,78 8,47 8,97 7,95 8,10 8,25 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,03 13,41 14,63 13,62 12,11 12,16 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan 5,62 9,26 9,62 8,12 8,80 8,28
9. Jasa-Jasa 6,48 4,74 7,29 7,78 7,04 6,67 PDRB dengan Migas 5,44 6,42 7,05 6,95 7,10 6,59 PDRB tanpa Migas 6,58 7,96 8,65 8,42 8,49 8,02
(Sumber: BPS, PDRB Kota Palembang 2008)
Kota Palembang bertumpu pada empat sektor ekonomi, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan dan komunikasi.
Keempat sektor ini memberikan kontribusi terhadap PDRB rata-rata di atas 80 persen tiap tahunnya, baik dengan migas maupun tanpa migas.
Pembangunan Kota Palembang
"Palembang Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya 2013“
Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera.
Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Penggunaan Lahan Kota Palembang
Pergeseran fungsi yang terjadi di kawasan perkotaan dan pinggiran : Lahan yang tadinya diperuntukkan sebagai kawasan hutan, daerah resapan air dan pertanian, berubah fungsi menjadi kawasan komersial. Adanya fenomena semakin berkurangnya daerah resapan air pada daerah perkotaan memberikan konsekuensi logis bahwa semakin besar perubahan penggunaan daerah resapan air menjadi penggunaan perkotaan (non-agraris) akan memancing terjadinya penyimpangan perubahan pemanfaatan lahan oleh kegiatan komersial yang tidak sesuai kebijakan yang ada. Kota Palembang dibagi 10 zona guna lahan
Penduduk Kota Palembang
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang
Warga asli Palembang yang sering dikenal dengan istilah 'Wong Palembang' mayoritas beragama Islam
Warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India.
Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa dan Kampung Al Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan
Kepercayaan dan agama penduduk Kota Palembang beragam, namun mayoritas warga masyarakat memeluk agama Islam
Sebagai kota maritim sejak zaman Sriwijaya dan sebagai ibukota provinsi, Kota Palembang sejak dulu telah menjadi melting pot berbagai suku atau etnis dari manca negara maupun dari dalam negeri sendiri, seperti Tionghoa (China), India, Arab (Timur Tengah), Hindustan (India dan Pakistan), Jawa, Sunda, Padang, Bugis, Batak, Melayu; dan suku-suku yang asli dari Sumatera Selatan seperti suku Palembang, Ogan, Komering, Semendo, Pasemah, Gumay, Lintang, Musi Rawas, Meranjat, Kayuagung, Ranau, Kisam, Panesak, dan lain-lain.
Kebudayaan
Produk kerajinan tangan yang terkenal adalah kain tenun songket yang dibuat dari bahan benang kapas dan benang sutera.
Salah satu jenis drama tradisional yang populer di Palembang dan pada umumnya di Sumatera Selatan, yaitu Dulmuluk. Adapun bentuk tarian rakyat lain yang berkembang antara lain Tari Gending Sriwijaya yang diciptakan pada zaman Jepang dan Tari Dana.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota Palembang pada pertengahan tahun 2007 adalah sebesar 1.394.954 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,88% dibandingkan dengan tahun 2006.
Laju pertumbuhan penduduk ini, pada dasarnya masih tetap bersifat alami atau karena faktor kelahiran dan kematian, walaupun masih pula dipengaruhi oleh migrasi
KecamatanJumlah Penduduk
2003 2004 2005 2006 2007
1. Ilir Barat II 60.761 62.032 63.264 64.708 65.923
2. Gandus 48.502 49.015 50.078 51.182 52.125
3. Seberang Ulu I 142.587 146.403 149.135 152.607 155.521
4. Kertapati 74.738 76.417 77.978 79.736 81.225
5. Seberang Ulu II 82.902 85.109 86.889 88.833 90.482
6. Plaju 76.996 79.155 80.749 82.581 84.129
7. Ilir Barat I 106.727 109.952 112.099 114.668 116.833
8. Bukit Kecil 45.408 45.865 46.789 47.850 48.748
9. Ilir Timur I 75.448 77.450 78.674 80.599 82.191
10. Kemuning 80.246 81.865 83.423 85.351 86.973
11. Ilir Timur II 154.864 157.602 160.818 164.449 167.522
12. Kalidoni 86.418 87.718 89.617 91.596 93.281
13. Sako 90.229 90.263 92.214 94.251 95.986
14. Sukarami 161.609 163.705 167.066 170.828 174.015
T O T A L 1.287.435 1.312.551 1.338.797 1.369.239 1.394.954
TabelJumlah Penduduk Kota Palembang Tahun 2003 – 2007
(Sumber: Diolah dari PDA 2004, PDA 2005, PDA 2006, PDA 2007, PDA 2008 )
KecamatanLuas
(Km2)
Jumlah/TotalKepadatan Penduduk
(jiwa/Km2)Rumah TanggaPenduduk
(jiwa)
1. Ilir Barat II 6,22 13.154 65.923 10.598,55
2. Gandus 68,78 11.439 52.125 757,85
3. Seberang Ulu I 17,44 33.131 155.521 8.917,49
4. Kertapati 42,56 17.618 81.225 1.908,48
5. Seberang Ulu II 10,69 20.597 90.482 8.464,17
6. Plaju 15,17 17.706 84.129 5.545,75
7. Ilir Barat I 19,77 26.605 116.833 5.909,61
8. Bukit Kecil 9,92 9.967 48.748 4.914,11
9. Ilir Timur I 6,50 16.946 82.191 12.644,77
10. Kemuning 9,00 20.952 86.973 9.663,67
11. Ilir Timur II 25,58 32.818 167.522 6.548,94
12. Kalidoni 27,92 22.579 93.281 3.341,01
13. Sako 18,04 19.911 95.986 5.320,73
14. Sukarami 36,98 37.978 174.015 4.705,65
15. Sematang Borang 51,46 1) 1) 1)
16. Alang-Alang Lebar 34,58 2) 2) 2)
T O T A L 400,61 301.401 1.394.954 3.482,07
TabelKepadatan Penduduk Kota Palembang per Kecamatan Tahun 2007
Diagram Kepadatan Penduduk
Transportasi
Kota Palembang memiliki Transportasi Laut : berupa Kapal dan memiliki Pelabuhan
Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Transportasi Darat : Trans Musi, Kereta Sriwijaya Transportasi Udara : memiliki Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II)
Sarana transportasi
Terdapat sarana transportasi darat,udara dan air. Transportasi Darat: bus, angkutan kota, taksi
bahkan ditemukan juga bajaj. Transportasi air : ketek.
Ketek ini melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering.
Telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya.
pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans Jakarta di Jakarta.
FASILITAS
Fasilitas Kesehatan lengkap Sarana Pendidikan memadai, namun kurang
merata. Terdapat fasilitas sosial seperti panti asuhan Sarana umum Sarana perdagangan yang ada berupa pasar,
petak, los dan pedagang kaki lima. Aktivitas yang terjadi pada sarana perdagangan
Sarana peribadatan, Sarana pemerintahan.
Prestasi Kota Penghargaan Pemuda Berprestasi dari KNPI Kota Palembang Tahun 2005. Penghargaan dalam Bidang Bebas Buta Aksara Al Quran 2008 oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono pada Festival Anak Saleh Indonesia (FASIH) VI tanggal 7 September 2005 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Penghargaan Adi Karya Bhakti Nusa 2006, sebagai Penggerak dan Pelopor Pembangunan Indonesia, Jakarta 15 April 2006
Piagam Penghargaan Koperasi (Koperasi Serba Usaha Tunas Baru)Penerima Penghargaan Pasar Sehat/Pasar Award (Pasar Retail Jakabaring) Tahun 2006. 29 Desember 2006.
Peringkat pertama untuk Sub Bidang Cipta Karya Kategori Penyelenggaraan Air Minum Peringkat pertama Sub Bidang Cipta Karya Kategori Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Peringkat ketiga Sub Bidang Cipta Karya Kategori Penyelenggaraan Sanitasi Peringkat kedua Sub Bidang Bina Marga kategori penyelenggaraan jalan dan jembatan. Piala Adipura dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang YudhoyonoKepada Kota Palembang
sebagai Kota terbaik dalam Pengelolaan Lingkungan Perkotaan untuk Kategori Kota Metropolitan di Istana Negara Jakarta, 5 Juni 2009
Prestasi Kota Anugerah Lingkungan Hidup Kategori hutan Kota Terbaik se-indonesia dari Menteri Lingkungan
Hidup RI Rachmat Witoelar di Hotel Borobudur 5 Juni 2009 Piagam Penghargaan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atas keberhasilan Kota
Palembang berhasil memproduksi beras diatas lima persen. pada rangkaian kegiatan Pembukaan Jambore Nasional Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadau (SL-PTT) di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah 8 Juni 2009.
Anugerah penghargaan Ksatria Bhakti Husada Arutala, diserahkan Menteri Kesehatan RI di Jakarta, 12 November 2009. Penghargaan ini diberikan karena komitmen Walikota Palembang terhadap bidang kesehatan secara individu.
Penghargaan Upakarti (Keberhasilan mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM). 28 Des 2009. oleh Presiden RI
Piala Adipura dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Kepada Kota Palembang sebagai Kota terbersih Kategori Kota Metropolitan di Istana Negara Jakarta, 8 Juni 2010
Plakat Anugerah lingkungan hidup Taman kota terbaik tingkat Nasional, yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup di Hotel Borobudur Jakarta .
Adiwiyata Sekolah Berwawasan Lingkungan (SMAN 17 , SMPN 54, SDN 179) Palembang
Pariwisata
Jembatan Ampera
Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah
Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa.
Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal walikota Palembang.
Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini.
Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya didalam bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
Museum Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
Kawah Tengkurep
BIAYA
TRANSPORTASI
PESAWAT
Maskapai Price
Merpati 240.000
Batavia 377.000
Lion 412.000
Sriwijaya 370.000
NB:•Tarif bisa turun dan naik sewaktu-waktu.•Tarif hanya dilihat dengan jumlah penumpang 2 orang, harga beda apabila jumlah penumpangnya juga beda.Sumber : website masing-masing maskapai penerbangan
Hal yang Perlu Diingat..
Akan ada biaya tambahan selain tiket pesawat, yaitu: Pajak Bandara (Boarding Pass) sebesarRp. 40.000 per kepala setelah melakukan check in di bandara.
Berat bagasi/barang bawaan per kepala tidak boleh melebihi 20 kg.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan: Waktu tempuh lebih singkat
Kekurangan: Biaya tinggi dan koordinasi moda split
sulit
BIS (Jalur Lintas Timur)
Giri IndahKalideres – Palembang (Bisnis) : 150.000
LorenaBogor-Palembang (Bisnis) : 170.000Executive : 240.000-260.000
Laju Prima VIP Tiket Rp. 150-160an.Berangkat dari Rawamangun-Grogol-Kalideres-Poris-Palembang
Sari Harum Executive harga Tiket Rp. 185 ribuJakarta berangkat dari Rawamangun - Grogol - Kalideres ---> Palembang
Sumber: www.bismania.com
Pahala KencanaPalembang VIP, harga tiket Rp. 160rb.Jakarta Berangkat dari Kelapa Gading (Pool) - Grogol - Kalideres - Poris - Serang ---> Palembang.
Pahala KencanaPK ExecutiveJakarta berangkat dari Kelapa Gading (Pool) - Rawamangun - Lebak Bulus - BSD ---> Palembang
Kramat DjatiKD VIP Harga Tiket Rp 155 - 165Bisnis Jakarta Berangkat dari Lebak Bulus - Rawamangun ---> PalembangReguler Jakarta Berangkat dari Kp Rambutan - Grogol - Kalideres - Poris - Tangerang --- Palembang
Keuntungan: Biaya rendah dan koordinasi lebih terarah.
Kekurangan: Waktu tempuh berkisar 18 jam – 20 jam
PENGINAPAN
Jl. Merdeka No. 42 Kambang Iwak Besak, depan Kantor Dirjend Pajak,Phone 0711-7070160.
Harga terjangkau, aman, lokasinya strategis, tepat di tengah-tengah kota. Mudah akses, dekat dengan daerah perkantoran, hiburan, pasar, pusat perbelanjaaan, mal, bersebelahan dengan hotel bintang empat
RANGE TARIF PENGINAPAN / KOS
HARIAN MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 BULANAN
FASILITAS
I 70.000 350.000 297.500 280.000 262.500 1.100.000 AC
II 65.000 320.000 272.000 256.000 240.000 1.000.000 AC
III 45.000 200.000 170.000 160.000 150.000 600.000 KIPAS
IV 40.000 175.000 148.750 140.000 131.250 550.000 KIPAS
V 35.000 150.000 127.500 120.000 112.500 450.000 KIPAS
Penginapan masih dapat dicari asrama-asrama atau sekolah-sekolah sehingga biaya bisa lebih murah lagi, seperti SMA 17 atau asrama haji.
KISARAN DANA
Paket Hemat
Transportasi 150.000x2(PP) = 300.000Giri Indah (Bisnis)
Penginapan 10.000x4 hari = 40.000Kelas V
Konsumsi 8.000x14 = 112.000 Biaya lain-lain (Advance, Data)=
100.000+Total = 552.000
Paket Mantap
Transportasi 170.000x2(PP) = 340.000Lorena (Bisnis)
Penginapan 15.000x4 hari = 60.000Kelas III
Konsumsi 10.000x14 = 140.000 Biaya lain-lain (Advance, Data)=
100.000+Total = 640.000
Paket Istimewa
Transportasi 185.000x2(PP) = 370.000Sari Harum (Executive)
Penginapan 22.000x4 hari = 88.000Kelas I
Konsumsi 10.000x14 = 140.000 Biaya lain-lain (Advance, Data)=
100.000+Total = 698.000
Paket-paket tersebut masih bisa dimodifikasi sesuai keinginan
Kesimpulan
Kelebihan Kota yang sedang berkembang dari yang dulunya
kota kerajaan - kota bertaraf internasional. kota dengan penduduknya yang sudah modern Kota kedua terbesar setelah Medan dan ibukota
provinsi di Sumsel Kota tertua di Indonesia Kota yang akan menjadi tuan rumah sea games Telah menjadi tuan rumah workshop sanitasi
Internasional Tingkat Asia Memiliki kriteria kota yang sangat kuat Kota Palembang menjadi simpul pertumbuhan
utama kawasan Pangkalan Balai – Inderalaya dan Sunsang /Tanjung Api-api.
Wilayah Palembang juga sangat terkait dengan kerjasama segitiga pertumbuhan IMS – GT (Indonesia – Malaysia – Singapura – Growth Triangle) dan IMT – GT (Indonesia – Malaysia – Thailand – Growth Triangle) dan kerjasama regional Sumatera.
Kota Palembang terkenal sebagai kota industri dan kota perdagangan.
Posisi geografis Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi dan tidak jauh dari Selat Bangka, sangat menguntungkan.
Walaupun tidak berada di tepi laut, Kota Palembang mampu dijangkau oleh kapal-kapal dari luar negeri.Terutama dengan adanya Dermaga Tangga Buntung dan Dermaga Sei Lais.
Koneksi-koneksi beberapa teman dan kerabat di Palembang (Temannya Kartika Dwiana, Bapaknya Puput, Teman Bapak Tikuy, Temannya Lilis).
Kemudahan yang Diperolehdapat menggunakan bis menuju Palembang dengan biaya Rp. 170.000 selama ±17 jam.
HambatanMembutuhkan dana yang cukup bsar, yaitu lebih dari 500.000
Alasan Pemilihan Kota Palembang:
Karena Palembang memiliki segala kriteria urban yang cocok untuk dijadikan objek penelitian pada KL 3 dan memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri dibandingkan kota-kota lain, yaitu Palembang merupakan kota yang semakin berkembang dan pembangunannya semakin terdorong dengan terpilihnya sebagai tuan rumah Sea Games selanjutnya dan prestasi-prestasi yang telah diraihnya. Palembang cocok untuk tema urban dengan visinya sbg kota internasional sarana dan prasarana yang lengkap meskipun tidak merata dengan pesatnya laju pertumbuhan penduduknya.