kp 1.3.1.5 - peran sistem saraf dalam homeostasis
DESCRIPTION
Peran Sistem Saraf Dalam HomeostasisTRANSCRIPT
Kontrol Syaraf pada Homeostasis “Lingkungan Dalam”
ErkadiusBagian Fisiologi FK Unand
Homeostasis
Pemeliharaan keadaan mendekati konstan di cairan interstitium
Fungsi bersama semua organ paru-paru: sumber O2, pembuangan CO2 ginjal: pembuangan urea, asam urat, ion, air pencernaan: sumber makanan jantung, pembuluh darah, hormon, syaraf
Cairan tubuh Tubuh dewasa 60% cairan, ~ 1/3 ekstrasel Ekstrasel: interstitium, darah, limfe, sendi Homeostasis interstitium harus dipelihara
Ion: Na, Cl, HCO3 Nutrien: O2, glukosa, asam lemak, asam amino Produk sisa: CO2, buangan hasil metabolisme
Cairan bergerak dengan cepat
Darah: 5000 mL = CO 5040 mL/mnt jarak terjauh kapiler ke sel 50 kapiler ↔ interstitium ↔ intrasel
Kontrol homeostasis perlu pengaturan hormon: terutama fungsi metabolisme syaraf dan neurohormon: terutama aktifitas
otot dan sekresi
Hormones
Kelenjar endokrin utama – membantu pengaturan fungsi sel Thyroid: kecepatan reaksi kimiawi Insulin, glukagon: metabolisme glukosa Aldosteron: metabolisme Na, K Kortisol: metabolisme protein, stress Parathyroid, vit D: Ca dan phosphate Somatotropin: metabolisme protein
Pembagian Sistem Syaraf Sistem syaraf pusat: otak, medulla spinalis
integrasi data, menyimpan informasi membangkit pikiran, ambisi, penentuan respons
Sistem syaraf tepi somatik: sensorik dan motorik
panca indera, pelaksana keinginan otonom: simpatis dan parasimpatis
kontrol jantung, pernafasan, pencernaan sekresi berbagai kelenjar
SYARAF AFFERENT Kontrol kontraksi otot
muscle spindle dan golgi tendon organ regangan pada serat otot dan tendon informasi untuk pengaturan posisi tubuh
Indera somatik reseptor mekanik
taktil: raba, tekanan, getar, dan ‘tickle’ posisi: statik dan gerakan
reseptor suhu: panas atau dingin reseptor nyeri: informasi kerusakan
Indera penglihatan
cahaya diterima oleh retina, dibawa NC II gerakan bola mata oleh NC III, IV, dan VI
Indera pendengaran dibawa NC VIII bersama dengan indera keseimbangan
Indera kimiawi taste: dibawa NC VII, IX dan X smell: dibawa NC I
SYARAF PUSAT - OTAK Hipotalamus:
ADH: kadar air tubuh oksitosin: pengeluaran ASI
Hipotalamus dan hipofisis PRH prolaktin: produksi ASI GHRH GH: dg somatomedin utk pertumbuhan CRH ACTH: kortisol utk metabolisme glukosa TRH TSH: tiroid untuk aktifitas sel GnRH LH/FSH: reproduksi
Baroreseptor, dan pusat pernafasan
Antidiuretic hormone / vasopressin - hipotalamus
Kadar air tubuh ↓ cairan tubuh hipertonik hipotalamus hipertonik produksi ADH ↑ di
neuron sekresi di ujung akson darah ginjal menarik air di tubuli distal, duktus koligentes
Cairan tubuh ↑, ADH ↓ Perdarahan cairan tubuh ↓↓↓:
ADH ↑↑↑ arteriol kontraksi tekanan darah ↑↑
Oksitosin - hipotalamus
Rangsangan papilla mammae Merangsang produksi hormon hipotalamus oksitosin pengeluaran ASI
kontraksi uterus untuk mendorong janin keluar kontraksi uterus pasca kelahiran plasenta
prolaktin produksi ASI di saat hamil: efek ini diblok estrogen
penyediaan makanan homeostasis bayi
GHRH - hipotalamus
Growth hormone releasing hormone aktif ketika badan perlu bertumbuh merangsang GH di hipofisis anterior
GH merangsang pertumbuhan pemasukan asam amino ke dalam sel, dan
perubahan asam amino menjadi protein reparasi sel-sel tubuh di saat tidur dalam
GnRH - hipotalamus
Gonadotropin releasing hormone merangsang produksi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) FSH/LH merangsang testes/ ovarium untuk
produksi hormon sex dan sperma/ovum dorongan seksual tinggi di usia reproduksi
untuk survival makhluk
Corticotropin releasing hormone - hipotalamus
Stress fisik/mental merangsang CRH merangsang adrenocorticotrophic hormone
(ACTH, corticotropin ) hipofisis anterior ACTH merangsang kortisol di korteks adrenal Kortisol melawan stress dengan peningkatan
produksi glukosa dari glikogen, atau dari lemak dan protein
Kortisol meningkatkan kewaspadaan akan keadaan di sekitar
TRH - hipotalamus Thyrotropin-releasing hormone
penurunan metabolisme dan suhu lingkungan TRH TSH (thyrotropin) tiroksin meningkat
metabolisme dan nafsu makan meningkat produksi enzim Na, K, ATPase, untuk menjaga
kadar Na dan K sel Endorphine – hormon di otak
aktif ketika terjadi stress mental, aktifitas mirip morfin
Kontrol tekanan darah dan [CO2]
Tekanan darah turun tekanan terhadap baroreseptor turun baroreseptor mengirim signal ke hipotalamus simpatis aktif: vasokonstriksi, kontraksi jantung produksi ADH meningkat: antidiuresis
[CO2] darah meningkat rangsangan terhadap pusat pernafasan kontraksi otot pernafasan rongga dada melebar inspirasi
SYARAF EFFERENT - MOTORIK Neuromuscular junction:
ujung akson motorik otot: acetylcholine rangsangan kontraksi mengatur tonus otot dan aliran vena/limfe menggerakkan tubuh untuk perolehan makanan
Kontrol kelenjar ujung syaraf: acetylcholine aliran darah ke kelenjar meningkat produksi cairan kelenjar meningkat
Syaraf otonom: dua komponen syaraf SSP ke ganglion: pre-ganglion ganglion ke target: post-ganglion
Hormon/neurotransmitter pre-ganglion: acetylcholine post ganglion simpatis: nor-epinephrine
(beberapa serat: acetylcholine) post ganglion parasimpatis: acetylcholine
SYARAF EFFERENT - OTONOM
Dua komponen syaraf Pre-ganglion: SSP ke ganglion Post-ganglion: ganglion ke target
Hormon/neurotransmitter pre-ganglion: acetylcholine post ganglion simpatis: nor-epinephrine
(beberapa serat: acetylcholine) post ganglion parasimpatis: acetylcholine
Syaraf efferent: otonom
Dua komponen syaraf Pre-ganglion: SSP ke ganglion Post-ganglion: ganglion ke target
Hormon/neurotransmitter pre-ganglion: acetylcholine post ganglion simpatis: nor-epinephrine
(beberapa serat: acetylcholine) post ganglion parasimpatis: acetylcholine
Parasimpatis
Efek parasimpatis pupil mengecil: cahaya masuk berkurang kekuatan fokus lensa mata bertambah kelenjar hidung, air mata, saliva, mulut,
lambung aktif (tak ada efek terhadap kelenjar keringat atau kelenjar apokrin!)
aktifitas syaraf usus dan peristalsis naik kontraksi jantung melemah dan jarang pelebaran pembuluh darah pipi
Simpatis
Efek simpatis pelebaran pupil kelenjar pencernaan pekat dan kaya enzim keringat dan apokrin bertambah peristalsis usus berkurang jantung makin kuat dan cepat vasokonstriksi, tekanan darah naik