kp dieng
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 KP Dieng
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Geothermal merupakan sumberdaya alam yang terbentuk dikedalaman pada
kerakbumi (“earth crust”) oleh mediator aktivitas hydrothermal yang berlangsung
pada suatu sistem.
Geothermal sebagai sumberdaya alam pertama dikenal pada abad VI didaerah
eksplorasi volatile gases dan native sulphur di La Derallo, Italia. kti!itas eksplorasi
tersebut ternyata menemukan "luida yang bersuhu tinggi dan susunan unsur#unsur
kimia. $aktor suhu dan tekanan dari "luida tersebut memberikan kemungkinan potensi
panas yang dapat digunakan sebagai sumber energi, yaitu untuk menggerakkan turbin
dan memutar generator pembangkit tenaga listrik.Geothermal di Indonesia pertama dia%ali oleh penyelidikan geogra"i daerah
penyebaran sumber airpanas oleh $. &chneider pada tahun ' * yang membuktikan
adanya pembentukkan sumber geothermal diba%ah permukaan puing#puing !olkanik
+angkalan#Gandapura yang terletak di selatan dataran andung, -a%a arat. itik
sumur berlokasi didaerah sebaran pemunculan indikasi mani"estasi geothermal nama
setempat, yaitu “/a%ah /amo0ang” yang akhirnya men0adi eksplorasi geothermal
/amo0ang yang menghasilkan potensi besar sebagai sumber energi. /eberhasilan ini
kemudian diikuti terhadap daerah#daerah indikasti" geothermal sebagai langkah a%al
eksplorasi pendahuluan untuk mendapatkan "enomena dan geometri daerah
-
8/18/2019 KP Dieng
2/17
pembentukan geothermal yang akan dikembangkan dalam usaha penyediaan sumber
energi alternati" untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengurangi pemakaian
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
indakan ini muncul kepermukaan industri energi setelah dunia mengalami krisis
besar#besaran masalah penyediaan energi dalam memacu pertumbuhan industri.
+rogram alternati" ini di Indonesia merupakan langkah kebi0aksanaan dalam upaya
meningkatkan de!isa dan upaya untuk memperkecil penggunaan bahan bakar minyak
bumi dan gas alam untuk pembangkitan sumber energi dan pemacu industri
pengolahan komoditi eksport nonmigas.
Dataran tinggi Dieng, -a%a engah adalah salah satu daerah panas bumi di
Indonesia yang sedang dieksplorasi. Di!isi Geotheral +ertamina telah melakukan
penyelidikan keilmuan didaerah ini se0ak tahun '1 2 yang meliputi penyelidikan
geologi, geokimia, geolistrik, bor dangkal dan bor eksplorasi.
erdasarkan uraian diatas, maka +enulis tertarik untuk melaksanakan /er0a
+raktek (/+) di Geothermal +ertamina sebagai pendukung terhadap bidang
peminatan petrologi. /er0a +raktek merupakan kegiatan mahasis%a diluar kampus
dengan mempela0ari tentang ilmu#ilmu yang didapat dibangku perkuliahan yang
diterapkan secara langsung pada tempat ker0a.
-
8/18/2019 KP Dieng
3/17
1.2 Maksud dan Tujuan
/er0a +raktek (/+) ini dimaksudkan untuk mengenal lebih 0auh tentang
pemahaman dan aplikasi panasbumi sebagai sumberdaya alam yang berpotensi
sebagai sumber energi.
dapun tu0uan dari /+ ini diantaranya adalah 3
Tujuan umum :
'. 4emperkenalkan mahasis%a pada lingkungan ker0a yang sesungguhnya.
5. 4emberikan gambaran tentang aplikasi ilmu dilapangan.
6. 4elatih keterampilan mahasi%a dalam melakukan tugas dilapangan.
2. &erta man"aat#man"aat lain yang kelak berguna bagi mahasis%a, sebelum
ter0un ke masyarakat.
Tujuan khusus :
untuk mempela0ari tipe#tipe alterasi hidrothermal batuan !olkanik yang
terdapat pada lapangan panasbumi Dieng.
1.3 Waktu dan Lokas Daera! Penel t an
Dataran tinggi Dieng terletak di +ropinsi -a%a engah, berada didua
kecamatan dari dua kabupaten, yaitu /ecamatan /e0a0ar, /abupaten 7onosobo, dan
/ecamatan atur, /abupaten an0arnegara, dengan masing#masing bagian lebih
kurang 689 dan 89.
-
8/18/2019 KP Dieng
4/17
Dataran tinggi Dieng ini ber0arak :5; km sebelah baratlaut /ota 7onosobo
dan :25 km sebelah timurlaut /ota an0arnegara, berada pada ketinggian 5888 #
5*88 m diatas permukaan laut.
7aktu ker0a praktek ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan -uni
5886.
1." #eogra$ U%u%
/eadaan alam di daerah Dieng ini berupa pengunungan yang cukup subur
dengan sumber#sumber air sehingga cukup memadai untuk usaha pertanian.
/ondisi cuaca pada umumnya yang ter0adi adalah 3
'. &uhu udara, siang antara 0am 8 .88 < '1.88 berkisar antara '*=> # 55=>,
dan malam dari 0am '1.88 < 8 .88 berkisar antara '6=> # ' =>.
5. /elembaban udara pada siang maupun malam hari berkisar antara ;*9 #
*9.
6. /ecepatan angin pada siang maupun malam hari rata#rata berkisar anatar 8
< '8 m?dt.
+ada musim kemarau sekitar bulan gustus, suhu udara pada malam hari dan
terutama men0elang pagi dapat mencapai 6=> dan bahkan sampai 8=>.
4ata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah bertani, hal ini
diakibatkan oleh kondisi tanahnya yang cukup subur, namun karena "aktor ketinggian
dan suhu yang tidak cocok untuk pertanian padi, maka para petani di daerah ini lebih
banyak bertanam 0agung, kol?kubis, kentang, dan tembakau.
-
8/18/2019 KP Dieng
5/17
BAB II
TIN&AUAN UMUM
@nergi geothermal atau panasbumi dide"inisikan oleh Leibo%itA ('1 )
sebagai sumber panas alami didalam bumi yang terperangkap dikedalaman yang
cukup dangkal untuk diman"aatkan secara ekonomis.
atas#batas lempeng tektonik kon!ergen dan di!ergen umumnya bergabung
dengan sumber#sumber panas bumi yang tinggi dengan adanya "enomena#"enomena
seperti Aona !okanik muda, pembentukkan pegunungan, dan seismik akti", karena
sistem retakan#retakan akibat tumbukan lempeng dapat menyebabkan panasbumi
menemukan 0alan keluarnya kepermukaan bumi.
2.1 ' ste% #eot!er%al
2.1.1 Ind kas #eot!er%al
+emunculan ge0ala#ge0ala hidrothermal dipermukaan merupakan indikasi
yang berasal dari sumber geothermal yang terbentuk diba%ah permukaan. Daerah
indikati" yang masih memperlihatkan akti!itas panas dipermukaan adalah air panas
atau kolam air panas, lumpur panas atau kolam lumpur panas, hembusan uap
mengandung gas belerang dan gas !olkanik lainnya, tanah panas ( steamming ground ),
dan mineral ubahan oleh proses hidrothermal (mineral alterasi hidrothermal).
-
8/18/2019 KP Dieng
6/17
2.1.2 Pe%(entukkan #eot!er%al
&umber geothermal yang terbentuk di kulit bumi merupakan ge0ala#ge0ala
yang berlangsung pada suatu sistem, yaitu 3
'. Bona penudung.
5. Bona reser!oir.
6. &umber panas.
2. &irkulasi air tanah.
*. Bona dasar.
2.1.2.1 )ona Penudung
Bona penudung merupakan Aona yang tidak lulus air (impermeabel) yang
disusun oleh berbagai 0enis batuan dan terletak pada kedalaman tertentu. Bona ini
bertindak sebagai perangkap sumber#sumber geothermal uap dan air panas. +ada
umumnya pengaruh ubahan hidrothermal cukup intensi" berlangsung pada Aona ini,
sehingga sangat penting untuk menginterpretasikan si"at#si"at "isik tertentu, seperti
densitas dan daya hantar listrik atau kemagnetan. Bona ini tidak selalu terbentuk oleh
tekstur batuan kedap air tetapi dapat pula oleh pengaruh ubahan hidrothermal atau
disebut sebagai tertudung sendiri oleh akti!itasnya, akibat dari pengersikan maupun
pengisian mineral silika atau mineral lempungan.
2.1.2.2 )ona *eser+o r
-
8/18/2019 KP Dieng
7/17
Bona ini merupakan ruang atau rongga yang bertindak sebagai perangkap
(reser!oir) "luida geothermal (uap, airpanas). Bona ini tersusun oleh batuan yang
bersi"at permeabel, terdapat sebagai permebilitas primer dan permeabilitas sekunder.
a. Per%ea( l tas Pr %er
Bona ini dicirikan oleh adanya rongga antar butiran atau intergranular yang
terdapat pada rongga antara "ragmen breksi atau komponen konglomerat, celah antara
kekar batuan e"usi" !olkanik ( columnar jointing, sheeting jointing, dan pillow lava )
dan !esikular.
(. Per%ea( l tas 'ekunder
Bona ini berupa rongga#rongga yang terbentuk oleh pengaruh pengkekaran
( fracturing ) oleh struktur geologi (sesar).
4odel Aona permeabilitas yang bertindak sebagai Aona reser!oir atau %aduk
geothermal terdapat dalam dua sistem, yaitu 3
a. Per%ea( l tas t ngg , berasosiasi dengan media aliran ( fluid conduits ) seperti
rekahan#rekahan atau retakan#retakan besar akibat perkenbangan gaya gerak struktur
sesar.
(. Per%ea( l tas renda! , berasosiasi dengan matriks batuan yang memiliki retakan#
retakan sehingga harga transmilitas batuan?unit men0adi bagian dari parameter
geologi dari reser!oir geothermal.
2.1.2.3 'u%(er Panas
-
8/18/2019 KP Dieng
8/17
+embentukan sumber geothermal memerlukan panas asal yang akan
membentuk perputaran ( cycle ) "luida hidrothermal dalam bentuk perbandingan uap
dan airpanas. 4assa panas ini dapat berupa 3
a. Massa ,anas ,adat- berupa berbagai macam batuan yang bersi"at pemba%a atau
penghantar panas (matriks batuan) hasil kontak sentuh yang berasal dari akti!itas
!olkanik, seperti batuan ekstrusi" maupun batuan inrusi".
(. Massa ,anas a r , dapat sebagai "luida pemba%a atau penghantar panas ( out flow
dan down flow sumber geothermal yang berkaitan dengan proses kontaminasi air
tanah) dari daur geothermal dan pengaruh struktur geologi (penekanan) sistem
hidrologi yang ter0ebak pada perlapisan batuan.
. Massa ,anas % neral rad oakt $ , timbul dari decay mineral#mineral radioakti"
yang terdapat dibagian pluton.
d. *eaks k % a /eksoter% k0.
2.1.2." ' rkulas A r Tana!
ir tanah berasal dari peresapan air permukaan yang dikontrol oleh struktur
dan permeabilitas batuan berakumulasi dengan massa panas membentuk "luida (uap,
air panas). $ungsi dari air tanah ini selain membentuk "luida 0uga men0aga kestabilan
panas dan sirkulasi "luida geothermal.
2.1.2. )ona Dasar
-
8/18/2019 KP Dieng
9/17
Bona ini bukan sebagai paremeter utama bagi pembentukkan sumber
geothermal karena sebagian besar Aona reser!oir geothermal ter0ebak pada struktur
retakan#retakan. dakalanya Aona ini bertindak sebagai Aona penghantar panas bila
tersusun oleh 0enis batuan kristalin.
2.2 #eolog Daera! D eng
/egiatan !olkanik di daerah Dieng dimulai pada /uarter ua, dimana
produknya menutupi sebagian besar daerah ini, berupa produk Gunung -embangan
dan gunung +rau. +ada /uarter 4uda muncul kegiatan !olkanis baru, seperti Gunung
isma, Gunung Cagasari, Gunung &ro0a, Gunung butak#+enyarangan, dan komplek
+aku%a0a, yang produknya menutupi sebagian besar produk !olkanik /uarter ua
(Guna%an, '1; ).
2.3 'truktur #eolog Daera! D eng
&ecara umum arah sesar di daerah Dieng adalah barat#timur, baratlaut#
tenggara, dan utara#selatan. &esar yang berarah barat#timur berumur paling tua, hanya
terlihat disebelah barat dan membentuk ratamba lok ilting. &esar yang berarah
baratlaut#tenggara menyebar disebagian besar daerah dan diperkirakan berumur lebih
tua dari sesar yang berarah barat#timur, sedangkan sesar yang berarah utara#selatan
diperkirakan berumur paling muda dan masih akti" sampai saat ini ditandai dengan
adanya "umarola, sol"atara, dan lubang letusan "reatik (Delarue, '1 *).
2." ' ste% La,angan Panas(u% D eng
-
8/18/2019 KP Dieng
10/17
-
8/18/2019 KP Dieng
11/17
+enyelidikan geo"isika dilakukan untuk melokalisasi daerah pembentukkan
geothermal dengan memberikan gambaran si"at#si"at "isik dari parameter
pembentukkan sistem reser!oir geothermal dengan menggunakan metode secara
“&clumberger rray”. ntuk mengetahui keadaan diba%ah permukaan secara
menyeluruh maka dilakukan pengukuran tahanan 0enis pada 8 titik secara mapping
yang bertu0uan untuk melokalisir daerah prospek.
Gabungan hasil pengukuran dan mapping dan sounding memberikan hasil
yaitu arah dari daerah anomali lebih 0elas dan hampir mengikuti 0alur rekahan yang
mempunyai kemiringan ke daerah barat daya dan 0uga barat laut#tenggara.
erdasarkan penelitian ini dapat diperkirakan bah%a reser!oir daerah
>andramuka#&idongkal pada kompleks Dieng relati" dangkal.
2."." Penel t an #eok % a
+enelitian geokimia dilakukan terhadap kenampakkan permukaan seperti
pengambilan contoh#contoh air panas dan >E 5 pada kedalaman ' meter, yang akan
memberikan data tentang temperatur ba%ah permukaan, sistem geothermal arah dari
aliran mata air panas dan percampuran antara air panas dan air tanah ( rnorsson,
'1 1).
Dari penelitian ini didapat bah%a sistem geothermal daerah Dieng adalah
Vapour Dominated System .
2.". Pe%(oran Dangkal
-
8/18/2019 KP Dieng
12/17
Interpretasi data geologi, geo"isika, dan geokimia memberikan gambaran
tentang adanya sumber panas pada 0alur tertentu yaitu 0alur yang berarah baratlaut#
tenggara. Dengan demikian, maka telah dilakukan pemboran pada 65 lubang bor, '8
diantaranya berada dika%asan >andramuka#&idongkal.
2.". Metode 'ur+e 4 nger,r nt H drokar(on
4etode ini merupakan teknik baru untuk engetahui prospekti!itas panasbumi.
Gas hidrokarbon sebagai sebagai emisi gas diserap dengan enggunakan “charcoal”
yang diakti"kan dengan ditanamkan kedalam tanah pada kedalaman F 68 cm selama F
6 minggu, kemudian dianalisa dengan menggunakan “mass spectrometer.” erhadap
spektra yang dihasilkan dilakukan proses statistik untuk menentukan 0enis
hidrokarbon sebagai penemu 0e0ak untuk prospek panas bumi.
plikasinya di lapangan panasbumi Dieng memunculkan kelompok ion yang
masing#masing berasal dari senya%a hidrokarbon yang berupakan indikasi
panasbumi.
BAB III
-
8/18/2019 KP Dieng
13/17
MET5DE PENELITIAN
Ta!a,an erja
da tiga tahapan utama yang akan dilakukan pada ker0a praktek ini, yaitu 3
• ahap pengumpulan data
• ahap pendeskripsian sampel batuan
• ahap interpretasi
3.1 Ta!a, Pengu%,ulan Data
ahap ini terdiri dari dua bagian, yaitu tahap persiapan dan tahap pengambilan
sampel.
3.1.1 Ta!a, Pers a,an
ahap persiapan berupa studi literatur daerah penelitian mencakup geologi
dan struktur geologi yang berkembang berdasarkan peneliti terdahulu, untuk
memperoleh gambaran geologi daerah tersebut sehingga mempermudah dalam
melakukan interpretasi.
3.1.2 Ta!a, Penga%( lan 'a%,el Batuan
Ebyek yang akan diteliti adalah mineral#mineral ubahan yang berkembang
pada daerah indikati" geothermal, diambil dari sampel#sampel pemboran.
3.2 Ta!a, Pendeskr ,s an 'a%,el Batuan
-
8/18/2019 KP Dieng
14/17
+engamatan dalam deskripsi batuan dilakukan secara megaskopis maupun
mikrokopis.
dapun deskripsi sampel batuan meliputi hal#hal sebagai berikut 3
'. Cama batuan 3 andesite, dacite, lahar, breccia, andesitic tu".
5. ipe batuan 3 589 andesite, 89 tu", dan sebagainya.
6. 7arna 3 hi0au terang, abu#abu, abu#abu kehi0auan, hitam.
2. ekstur batuan !olkanik 3 granular, porphyritic, aphanitic, pyroclastic.
*. ekstur batuan sedimen 3 clastic, coarse grain, "ine grain, %ell sorted, angular,
rounded, crystallin.
;. ekstur batuan metamor" 3 schistose, granoblast, horn"els, cataclastic.
. /ekerasan 3 lunak, keras, dapat diremas.
. 4ineral utama 3 plagioclas, uartA, hornblende, dan sebagainya.
1. 4ineral sekunder 3 clay, chlorite, epidote, uartA , hematite, pyrite, %airakit.
'8. /eadaan mineral 3 replacement, !ein, atau pore.
''. ipe alterasi 3 argillic, propylitic, potassic, phillic, dan sebagainya.
'5. Intensitas alterasi. Intensitas ini mengacu pada 0umlah mineralisasi sekunder
yang hadir pada batuan. /lasi"ikasi intersitas alterasi enurut /ingston
morrison ('11*), adalah sebagai berikut 3
a. Weathered ? terlapukkan 3 mineral primer dan massa dasar teralterasi oleh
oksidasi berteperatur rendah.
b. Unaltered ( ) ? tak teralterasikan 3 tidak ada alterasi pada mineral prier atau
pada massa dasar.
-
8/18/2019 KP Dieng
15/17
c. Weakly altered (7) ? teralterasi lemah 3 terdapat rekristalisasi minorH "enokris
atau massa dasar teralterasi lemah, terdapat urat minor.
d. oderately altered (4) ? teralterasi sedang 3 mineral mas"ik teralterasi,
mineral lainnya ("enokris?massa dasar) teralterasi sedangH tekstur relict
terlihatH urat hadir intensi".
e. oderately altered to intensely altered (&) ? teralterasi sedang hingga kuat 3
massa dasar dan mineral ma"ik terubah kuat. $enokris "eldspar terubah lemah
hingga sedangH tekstur relict terlihat, urat hadir intensi".
". !ntensely altered (I) ? teralterasi kuat 3 massa dasar, mineral a"ik, dan "eldspar
teralterasi seluruhnya, tekstur tidak terlihat lagi.
'6. +embagian 0umlah mineral sekunder 3
• are ( ) 3 J 69
• race ( r) 3 '#69
• >ommon (>m) 3 6#'89
• bundant ( b) 3 '8#589
• Very abundant (Vab) 3 K 589
3.3 Ta!a, Inter,retas
-
8/18/2019 KP Dieng
16/17
ahap ini dilakukan setelah melakukan pendeskripsian pada sampel#sampel
batuan yang kemudian masing#masing data yang didapat akan dikelompokkan untuk
mengetahui tipe#tipe alterasi batuan tersebut.
tipe#tipe alterasi batuan !olkanik menurut Lo%ell dan Guilbert ('1 8), adalah
sebagai berikut 3
'. Arg l k 3 pada Aona ini mineral sekunder utama adalah mineral lempung
dengan temperatur rendah (J568=>), misalnya kaolinit, smectite, dan illit#
smectite. $luida yang mempengaruhinya mempunyai p asam sampai netral.
5. Pro, l t k 3 Aona ini dicirikan oleh mineral utamanya yaitu epidot, klorit,
kuarsa, kalsit, dan anhidrit yang terbentuk pada temperatur menengah (588=>
#688=>). $luida yang mempengaruhinya mempunyai p mendekati netral ( )
dan umumnya terbentuk pada Aona dengan permeabilitas rendah.
6. 4 l k 3 didominasi oleh mineral sekunder serisit dan kuarsa, biasanya terdapat
bersama#sama pirit yang melimpah. erbentuk pada temperatur menengah
sampai tinggi (588=> #288=>) serta "luida yang mempengaruhinya bersi"at
asam sampai netral. mumnya bergabung dengan daerah permeabel.
2. Potas k 3 mineral sekunder utama adalah biotit, ortoklas, dan kuarsa,
sedangkan magnetite, epidot, dan klorit biasanya terdapat dalam 0umlah yang
sedikit. erbentuk akibat pengaruh "luida bertemperatur tinggi dengan
karakteristik magmatik yang kuat dan salinitas yang tinggi.
Da$tar Pustaka
-
8/18/2019 KP Dieng
17/17
kbar, Cikmatul, Ir. '11*. "engantar #eothermal . ni!ersitas +ad0ad0aran, $4I+ ,-urusan eknik Geologi, andung.
erdiyanto, gung. '11 . Laporan /er0a +raktek3 "roses "em$oran "anas$umi danTipe %lterasi ineral "ada Sumur %wi &'(, #unung Salak, Suka$umi(U)*+% #eotheral of !ndonesia, td- ). ni!ersitas +ad0ad0aran, $4I+ ,-urusan eknik Geologi, andung.