kr01
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Fisika Dasar 1, KR01TRANSCRIPT
![Page 1: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/1.jpg)
Laporan Praktikum
Nama/NPM : Adisa Larasati/1406577202
Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Komputer
Group & Kawan Kerja : Group 3
Andrea Devina
Antonius Ian
Aqsha Justirandi Padyani
Jeffrey Riady
Rizky Obindias
Sangghadatu Abda M.
Suryaningrum P.
Widyaningsih Bungin Sura’
No. & Nama Percobaan : KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire
Minggu Percobaan : Pekan 1
Tanggal Percobaan : Jumat, 27 Februari 2015
Nama Asisten : Fitria Anggraini
Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
![Page 2: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/2.jpg)
I. Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II. Alat
1) Kawat pijar (hotwire)
2) Fan
3) Voltmeter dan Ampmeter
4) Adjustable power supply
5) Camcorder
6) Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial
saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang
disatukan pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke
sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut
didisipasi oleh kawat menjadi energy kalor. Besarnya energy listrik yang
terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe
tersebut dan lamanya waktu arus listrik yang mengalir.
𝑃 = 𝑣. 𝐼. ∆𝑡
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir
maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dana rus listrik yang mengalir
juga berubah, jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh
obverheat ratio yang dirumuskan sebagai :
𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑤
𝑅𝑎
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara)
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan)
![Page 3: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/3.jpg)
Hotwire probe harus dikalibrasikan untuk menentukan persamaan yang
menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wirevoltage, E) dengan
kecepatan referensi(reference velocity, U). setelah persamaan diperoleh,
kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi
menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk
persamaan linear atau persamaan polynomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri udara dengan
kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan
divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, 190, dan 230
m/s.
Dan nanti untuk mendapatkan persamaannya, akan digunakan metode least
square, yang merupakan pendekatan standar untuk perkiraan solusi dari sistem
overdetermined, yaitu persamaan yang ada lebih banyak persamaan daripada
yang tidak diketahui, “least square” berarti bahwa solusi secara keseluruhan
memperkecil penjumlahan dari pangkat dari kesalahan yang dibuat pada hasil
dari setiap persamaan. Berikut adalah rumus yang digunakan :
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏
𝑚 = 𝑛Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑛Σ𝑥2 − (Σ𝑥)2
𝑏 = Σ𝑥2Σ𝑦 − (Σx)(Σxy)
𝑛Σ𝑥2 − (Σ𝑥)2
![Page 4: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/4.jpg)
IV. Cara Kerja
1) Mengaktifkan Web cam ! (meng”klik” icon video pada halaman web r-Lab).
2) Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan meng”klik”
pilihan drop down pada icon “atur kecepatan aliran”.
3) Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng”klik” radio button pada
icon “menghidupkan power supply kipas.
4) Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik
icon “ukur”.
5) Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230
m/s.
![Page 5: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/5.jpg)
V. Tugas & Evaluasi
1) Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran
udara.
2) Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin.
3) Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.
4) Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
5) Berilah analisis dari hasil percobaan ini
VI. Hasil & Evaluasi
A) Data Hasil Pengamatan
Waktu Kecepatan Angin V-HW I-HW
1 0 2.112 53.9
2 0 2.112 54.1
3 0 2.112 54.4
4 0 2.112 54.5
5 0 2.112 54.2
6 0 2.112 54.0
7 0 2.112 53.9
8 0 2.112 54.1
9 0 2.112 54.4
10 0 2.112 54.5
1 70 2.064 55.0
2 70 2.062 55.4
3 70 2.065 55.1
4 70 2.065 54.6
5 70 2.065 54.3
6 70 2.065 54.3
7 70 2.064 54.7
8 70 2.066 55.1
9 70 2.066 55.3
10 70 2.067 55.0
1 110 2.047 54.6
2 110 2.048 54.5
3 110 2.047 54.7
4 110 2.048 55.2
5 110 2.047 55.7
![Page 6: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/6.jpg)
6 110 2.047 55.6
7 110 2.048 55.0
8 110 2.048 54.6
9 110 2.050 54.5
10 110 2.047 54.9
1 150 2.040 55.8
2 150 2.040 55.8
3 150 2.041 55.3
4 150 2.040 54.9
5 150 2.041 54.6
6 150 2.040 54.7
7 150 2.041 55.1
8 150 2.041 55.7
9 150 2.041 55.8
10 150 2.040 55.5
1 190 2.035 55.2
2 190 2.036 55.7
3 190 2.036 56.0
4 190 2.036 55.7
5 190 2.036 55.1
6 190 2.036 54.7
7 190 2.036 54.7
8 190 2.036 55.1
9 190 2.036 55.7
10 190 2.037 56.0
1 230 2.033 54.7
2 230 2.033 54.9
3 230 2.033 55.4
4 230 2.033 56.0
5 230 2.033 56.0
6 230 2.034 55.7
7 230 2.034 55.1
8 230 2.034 54.7
9 230 2.034 54.8
10 230 2.034 55.1
![Page 7: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/7.jpg)
Grafik tegangan terhadap waktu
Rata-rata V-HW tiap kecepatan
Kecepatan Rata-Rata V-HW
0 2.112
70 2.0703
110 2.052
150 2.0447
190 2.0399
230 2.0377
Grafik V-HW rata-rata terhadap kecepatan angin
1.98
2
2.02
2.04
2.06
2.08
2.1
2.12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tega
nga
n (
V)
waktu (s)
Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu
0 70 110 150 190 230
2
2.02
2.04
2.06
2.08
2.1
2.12
0 70 110 150 190 230
tega
nga
n (
V)
kecepatan angin
Grafik Hubungan Tegangan dan Kecepatan Angin
![Page 8: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/8.jpg)
B) Pengolahan Data
Kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire
Metode least square digunakan untuk membentuk fungsi :
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏
Dengan : x = kecepatan angin
y = tegangan hotwire (V-HW)
untuk mencari nilai koefisien persamaan menggunakan rumus
𝑚 = 𝑛Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑛Σ𝑥2 − (Σ𝑥)2
𝑏 = Σ𝑥2Σ𝑦 − (Σx)(Σxy)
𝑛Σ𝑥2 − (Σ𝑥)2
Tabel least square
X y x2 y2 xy
1 0 2.112 0 4.46 0
2 70 2.0703 4900 4.29 144.92
3 110 2.052 12100 4.21 225.72
4 150 2.0447 22500 4.18 306.705
5 190 2.0399 36100 4.16 387.58
6 230 2.0377 52900 4.15 468.67
∑ 750 12.3566 128500 25.45 1533.6
∑2 562500
𝑚 = (6)(1533.6) − (750)(12.3566)
(6)(128500) − (562500)
𝑚 = −3.2 𝑥 10−4
𝑏 = (128500)(12.3566) − (750)(1533.6)
(6)(128500) − (562500)
𝑏 = 2.1
Maka persamaan kecepatan angin terhadap tegangan hotwire adalah
𝑦 = (−3.2 𝑥 10−4)𝑥 + 2.1
Setelah itu, kita dapat mencari kesalahan pada perhitungan persamaan
berikut:
![Page 9: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/9.jpg)
𝛿𝑦 = √(1
𝑛 − 2) [𝑦 ∑ −
2
𝑖
𝑥Σ𝑖2Σ(𝑦𝑖)2 − 2Σ𝑥𝑖Σ(𝑥𝑖𝑦𝑖)Σ𝑦𝑖 + 𝑛(Σ𝑥𝑖𝑦𝑖)2
𝑛Σ𝑥𝑖2 − (Σ𝑥𝑖)2
]
= 0.012
𝛿𝑚 = 𝛿𝑦√𝑛
𝑛Σ𝑥𝑖2 − (Σ𝑥𝑖)2
= 0.00000072
𝛿𝑏 = 𝛿𝑦√Σ𝑥𝑖
𝑛Σ𝑥𝑖2 − (Σ𝑥𝑖)2
= 0.0036
Kesalahan relatif = 𝛿𝑏
𝑏= 0.2%
VII. Analisis
A) Analisis Percobaan
Percobaan disipasi kalor hot wire kali ini mempunyai tujuan untuk
mencari kecepatan aliran udara. Hot wire difungsikan sebagai sebuah sensor
yang mendeteksi kecepatan aliran, namun dlam arah axial saja. Mula-mula,
ketika kipas belum dihidupkan, kecepatan aliran udara 0 m/s, maka akan
didapatkan tegangan dan arus yang konstan. Mekanismenya sebagai berikut,
tegangan pada hot wire berasal dari kedua ujung probe yang terhubung
dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir terjadi karena
resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir pada
probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energi kalor. Energi kalor ini
sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya
waktu arus listrik mengalir. Namun ketika dialiri udara, maka terjadi
perubahan terhadap besar tegangan, dan kuat arus listrik yang mengalir.
Perubahan ini terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada hot
wire. Saat kipas angin dihidupkan, angin mengalir pada probe dan menuju
pada kawat pijar dengan kecepatan (v) dan gaya (F), adanya aliran angin pada
kawat pijar menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistansi kawat,
![Page 10: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/10.jpg)
dimana sifatnya berbanding lurus dengan kecepatan angin yang mengalir
pada probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin kencang, maka tegangan
akan semakin kecil, sementara kuat arus akan semakin besar, begitupun
sebaliknya. Besar atau kecilnya perubahan resistansi akan mempengaruhi
besar kecilnya perpindahan kalor pada probe.
B) Analisis Hasil
Percobaan telah dilakukan sesuai prosedur langkah kerja yang
diberikan. Hasil yang didapatka sesuai rumusan yang ada. Ketika kawat
dihembuskan angin dengan kecepatan tertentu, akan mengakibatkan
oerubahan pada nilai resistansi. Perubahan nilai resistansi berbanding lurus
dengan perubahan nilai tegangan pada probe, dan berbanding terbalik
dengan kuat arus yang mengalir.
𝑅 = 𝑉
𝐼
C) Analisis Grafik
Ada dua grafik yang diperoleh, yang pertama adalah grafik tegangan
terhadap waktu dan yang kedua adalah grafik tegangan terhadap rata-rata
keepatan angin. Dari grafik pertama dapat dilihat bahwa tegangan yang
dihasilkan memiliki nilai yang hampir sama besar dari tiap kecepatan yang
ada pada percobaan, sedangkan pada grafik kedua dapat dilihat bahwa
perubahan tegangan berbanding terbalik dengan kecepatan angin.
D) Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
Dari percobaan dan data yang didapat, bisa disimpulkan bahwa kawat
hot wire tidak dapat dijadikan sebagai pengukur kecepatan karena memiliki
kesalahan yang relative besar. Kawat hot wire hanya dapat digunakan untuk
memperkirakan besar atau kecilnya angin, bukan untuk menentukan nilai
kecepatannya, yaitu dengan melihat perubahan tegangan dan arus yang ada.
![Page 11: KR01](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071702/563db8a1550346aa9a9571e3/html5/thumbnails/11.jpg)
VIII. Kesimpulan
1) Kawat hot wire tidak dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin.
2) Kawat hanya dapat digunakan untuk memperkirakan besar kecilnya angin.
3) Kecepatan angin yang terjadi berbanding lurus dengan arus dan berbanding
terbalik dengan tegangan.
IX. Refenrensi
1) Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,
NJ, 2000.
2) Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
X. Link Rlab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01