kriteria patentabilitas paten

60
KRITERIA PATENTABILITAS Disampaikan Disampaikan Oleh Oleh : Ir. : Ir. Azhar Azhar Pemeriksa Pemeriksa Paten Paten Bidang Bidang Elektro/Fisika Elektro/Fisika

Upload: rahmat-setiawan

Post on 02-Aug-2015

142 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kriteria Patentabilitas Paten

KRITERIA PATENTABILITAS

DisampaikanDisampaikan OlehOleh : Ir. : Ir. AzharAzharPemeriksaPemeriksa Paten Paten BidangBidang

Elektro/FisikaElektro/Fisika

Page 2: Kriteria Patentabilitas Paten

Terdapat beberapa jenis hak kekayaan intelektual:

Paten

Merek

Hak cipta

Desain industri

Rahasia dagang

Desain tata letak sirkuit terpadu

Apakah hak kekayaan intelektual ?

Page 3: Kriteria Patentabilitas Paten

Beberapa contoh hki yang dijumpaipada handphone

Merek:Dibuat oleh "Nokia"Produk "N95"Software "Symbian","Java"

Paten:Metode pemroses-dataRangkaian semikonduktorSenyawa bahan kimia …

Hak cipta:Kode SoftwareInstruksi manualRingtone…

Rahasia dagang:?

Desain, beberapa yang terdaftar):• Bentuk selubung (enclosure) telepon • Susunan tombol dalam bentuk oval• Bentuk tombol tiga dimensi

bergelombang• …

Page 4: Kriteria Patentabilitas Paten

Pentingnya hak kekayaan intelektual

Aset bisnis yang esensial dalam ekonomi pengetahuan

Sandvik pabrik pembuat-baja Swedia: 20% nilai asetnya dari Kekayaan Intelektual.

Meningkatkan keuangan untuk proyek inovatif

Tanpa Kekayaan Intelektual banyak proyek inovatif tidak akan menguntungkan karena setiap orang dapat dengan mudah meniru hasilnya

Memproteksi perusahaan kecil yang inovatif

Dolby® Laboratories

W. L. Gore & Associates (Gore-Tex®)

Kebutuhan untuk peluncuran Kekayaan Intelektual ke Publik dalam kondisi terkontrol:

Linux (GPL): penyempurnaan harus bebas juga.

Page 5: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh-contoh hak kekayaan intelektual yang bernilai

Coca-Cola®

Apple® iPod®

DNA copying process

Harry Potter

Instant camera

Page 6: Kriteria Patentabilitas Paten

Apakah paten itu ?

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Page 7: Kriteria Patentabilitas Paten

Apak manfaat dari sistem paten ?

Mendorong inovasi teknologi

Meningkatkan kompetisi dan investasi

Mendorong penyebaran informasi

Meningkatkan transfer teknologi

Page 8: Kriteria Patentabilitas Paten

Sistem paten di Indonesia:

Sistem First to file (pasal 30 UUP), sistem lainnya adalah first to invent (untuk negara US) DiumumkanPemeriksaan substantif patenDapat banding (jika ditolak)Dapat dibatalkan (batal demi hukum karena tidak membayar biaya tahunan), (batal atas permohonan pemegang paten) dan (batal berdasarkan gugatan)Dapat Dilisensikan.

Page 9: Kriteria Patentabilitas Paten

Jenis paten di Indonesia:

Paten biasa (perlindungannya 20 tahun)diberikan untuk satu invensi atau beberapa invensi yang masih dalam kesatuan invensi.(dasar pemberian pasal 55 ayat 1 UUP)

Paten sederhana (perlindungannya 10 tahun)diberikan hanya untuk satu invensi saja, berupa alat atau produk, kecuali product by process.(dasar pemberian pasal 55 ayat 2 UUP)

Page 10: Kriteria Patentabilitas Paten

Undang-undang paten

Tujuan UUP:

Dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang jujur serta memperhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya.Sejalan dengan ratifikasi Indonesia pada perjanjian internasional, perkembangan teknologi, industri dan perdagangan yang memakin cepat dapat memberi perlindungan yang wajar bagi inventor.

Page 11: Kriteria Patentabilitas Paten

Perangkat aturan berkaitan dengan Paten

UU No. 6 tahun 1989UU No.13 tahun 1997 - UU lamaUU No. 14 tahun 2001 - UU baruPeraturan Pemerintah RI No.34 tahun 1991 tentang “Tata Cara Permohonan Paten”

Keputusan MENKEH.RI N0.M06-HC0210 tahun 1991 tentang ”Pelaksanaan Pengajuan Permohonan Paten”.

Page 12: Kriteria Patentabilitas Paten

Invensi yang dapat diberi paten

Adalah invensi yang merupakan pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses yang memiliki kebaruan, langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri.

Page 13: Kriteria Patentabilitas Paten

Invensi yang tidak dapat diberi paten:

a. proses atau produk yg pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaanya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama,ketertiban umum, atau kesusilaan;

b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusiadan/atau hewan;

c. teori dan metode dibidang ilmu pengetahuan danmatematika ; atau

d. i. Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik;ii. Proses biologis yang ensensial untuk memproduksi

tanaman atau hewan kecuali proses, non-biologis. atau proses mikrobiologis (psl.7 UU Paten)

Page 14: Kriteria Patentabilitas Paten

Invensi tidak mencakup:

• kreasi dan metode untuk melakukan kegiatan; yang melibatkan kegiatan mental, Permainan, Bisnis.

• aturan dan metode mengenai program komputer.

• presentasi mengenai suatu informasi.

Page 15: Kriteria Patentabilitas Paten

Prior Art dan Penelusuran

Prior artadalah merupakan keahlian atau beberapa keahlian yang sudah ada, baik berupa dokumen tertulis maupun yang tidak tertulis dalam bentuk dokumen paten, literatur, majalah, jurnal teknologi, karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai pembanding, dimana keterkaitannya dengan keahlian dari invensi hampir sama atau cukup dekat.

Page 16: Kriteria Patentabilitas Paten

Penelusuran

Penelusuran pada dasarnya adalah pencarian sekumpulan dokumen yang dilakukan secara sistematik menurut “subject matter” yang terkandung didalam dokumen-dokumen tersebut.Maksud dilakukannya penelusuran adalah untuk menemukan state of the art (invensi sebelumnya/terdahulu) yang relevan dengan tujuan menilai kebaruan dan langkah inventif invensi yang dimintakan paten. Dalam penelusuran dokumen untuk menentukan kebaruan dan langkah inventif invensi tersebut, yang perlu diperiksa adalah spesifikasi permohonan paten yang telah dipublikasi.

Page 17: Kriteria Patentabilitas Paten

Di kantor paten Indonesia penelusuran dilakukan baik secara manual (buku, makalah, majalah, dll) maupun secara elektronik melalui CD-ROM, database internal (http://10.1.8.101/ipdl_int/TopjaxServletH2H?screen=US_Login) dan Internet (ESP@CENET→http://ep.espacenet.com, USPTO→http://patft.uspto.gov, JPO→http://www.ipdl.inpit.go.jp/homepg_e.ipdl, dll).

Page 18: Kriteria Patentabilitas Paten

Agar dapat diberi paten, terhadap suatu permohonan pemeriksa paten melakukan permeriksaan:

Kejelasan Invensi (Clarity of invention)Kesatuan Invensi (Unity of Invention)Kebaruan (novelty)Langkah Inventif (Inventive Step), danDapat Diterapkannya Dalam Industri (Industrial Applicability).

Pemeriksaan substantif

Page 19: Kriteria Patentabilitas Paten

Klaim harus jelas secara individual dan keseluruhannya, karena klaim menentukan subject matter apa yang diinginkan untuk dilindungi. Persyaratan ini adalah sangat penting karena jika pemohon tidak memenuhinya, permohonan pada prinsipnya akan ditolak.

(sesuai dengan Ps. 53 dan Ps. 55 (2) UUP)

Kejelasan (Clarity)

Page 20: Kriteria Patentabilitas Paten

1. Kategori klaim harus ditetapkan dengan jelas. Kategori klaim dalam suatu invensi dapat terdiri dari klaim proses/metode dan/atau klaim produk/alat.

2. Antara klaim dan deskripsi harus konsisten, karena dalam penentuan perlindungan seperti yg didefinisikan dalam klaim, umumnya dilakukan dengan membaca deskripsi dan menggu-nakannya untuk mengintepretasikan klaim tsb.

3. Istilah yang besifat relatif dan kira-kira, secara normal tidak diperbolehkan dalam klaim dan harus diganti dengan istilah yang lebih pasti.

4. Klaim-klaim tidak boleh mengacu pada deskripsi atau gambar.

5. Ekspresi dalam tanda kurung pada klaim tidak diperbolehkan, karena menimbulkan ketidakjelasan dan menimbulkan penafsiran apakah fitur pilihan atau fitur pembatas.

Kejelasan dan Interpretasi dari Klaim

Page 21: Kriteria Patentabilitas Paten

Kebaruan

(1) Suatu invensi dianggap baru jika pada Tanggal Penerimaan,invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya.

(2) Teknologi yang diungkapkan sebelumnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah teknologi yang telah diumumkan di Indonesiaatau diluar Indonesia dalam suatu tulisan, uraianlisan atau melalui peragaan, atau dengan caralain yang memungkinkan seorang ahli untukmelaksanakan Invensi tersebut sebelum:a. Tanggal Penerimaan; ataub. Tanggal prioritas.

Page 22: Kriteria Patentabilitas Paten

(3) Teknologi yang diungkapkan sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup dokumen Permohonan yang diajukan di Indonesia yang dipublikasi pada atau setelah tanggal Penerimaan yangpemeriksaan substantifnya sedang dilakukan, tetapi tanggal Penerimaan tersebut lebih awal daripada Tanggal penerimaan atau tanggal prioritas permohonan.

Kebaruan (lanjutan)

Page 23: Kriteria Patentabilitas Paten

Suatu invensi tidak dianggap telah diumumkan jika dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penerimaan:

a. Invensi tersebut telah dipertunjukkan dalam suatu pameran internasional di Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi atau dalam suatu pameran nasional di Indonesia yang resmi atau diakui sebagai resmi.

b. Invensi tersebut telah digunakan di Indonesia oleh inventornya dalam rangka percobaan dengan tujuan penelitian dan pengembangan.

Kebaruan (lanjutan)

Page 24: Kriteria Patentabilitas Paten

Invensi juga tidak dianggap telah diumumkan

apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas)

bulan sebelum Tanggal Penerimaan, ternyata

ada pihak lain yang mengumumkan dengan

cara melanggar kewajiban untuk menjaga

kerahasian invensi tersebut.

(Ps. 4 UU Paten)

Kebaruan (lanjutan)

Page 25: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh 1

Invensi: Suatu resistor listrik terdiri dari suatu track spiraldari suatu endapan logam pada suatu tabungkeramik yang dicirikan bahwa logam tersebutmemiliki resistivitas 2,8 μΩ-cm.

Prior art 1: Suatu resitor listrik terlihat dalam suatu katalog dagang dalam bentuk suatu spiral dari endapanaluminium pada suatu tabung alumina (keramik).Resistivitas aluminium tersebut dalam suatubuku 2,8 μΩ-cm.

Tentukan kebaruan invensi ?

Page 26: Kriteria Patentabilitas Paten

Penjelasan:

Karena semua fitur-fitur yang ada dalam invensi juga diungkapkan dalam prior art, maka invensi tersebut diatas dinilai tidak baru. (not novel)

Page 27: Kriteria Patentabilitas Paten

Invensi(Fitur yg diklaim)

D1 D2 D3

[ a ] ..........................

v v v

[ b ] ..........................

x v v

[ c ] ...........................

v x v

[ c ] ...........................

x v v

Untuk Setiap dokumen prior art (D1, D, D3) identifikasi apakah fitur-fitur yang diklaim dari independen klaim yang diungkapkan dalam dokumen.

Ketidak baruan dari subject-matter : Semua fitur dari independen klaim diungakpkan dalam salah satu dokumen pembanding. (D3 dalam contoh ini)

Prosedur (Teknik Matrik)

Page 28: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh 2

Invensi: IC dengan komponen-komponen sensitif secara termal dan timbal yang dapat disolder, timbal tersebut rata dansedikitnya satu timbal memiliki pembatas yang berfungsisebagai penghalang termal (barrier).

Prior art 1: IC dengan komponen-komponen presisi secara listrik, memiliki timbal rata dari bahan resistansi yang dapat di-trimuntuk memberikan suatu simpangan yang presisi.

Prior art 2: Transistor dengan timbal yang dapat disolder memilikisuatu penghalang termal dalam suatu timbal yang dibentukdari bahan yang berbeda dari timbal tersebut.

Bagaimana kebaruan invensi ?

Page 29: Kriteria Patentabilitas Paten

Gambar

Page 30: Kriteria Patentabilitas Paten

Invensi yang diklaim Dok. Pembanding 1 Dok. Pembanding 2

IC V Transistor

Timbal yang dapatdisolder X V

Dikoneksikan kekomponen sirkuit V X

Komponen-komponen sensitif panas X V

Timbal yang memilikipenghalang termal X V

Dalam bentuk pembatas V X

Timbal rata V X

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Klaim Invensi ini adalah baru karena seluruh fitur dari klaim tersebut tidak sepenuhnya diungkapkan dalam masing-masing dokumen pembanding 1 dan dokumen pembanding 2.

Perbandingan invensi vs pembanding

Page 31: Kriteria Patentabilitas Paten

Lankah Inventif

Syarat substantif kedua untuk mendapatkan paten yaitu persyaratan langkah inventif (“ketidak-tampakan secara nyata” non-obvius).

Syarat kebaruan dan langkah inventif merupakan kriteria yang terpisah. Kebaruan ada jika ada perbedaan antara invensi dengan prior art.Pernyataan “apakah ada langkah inventif?” hanya timbul jika ada kebaruan.

Page 32: Kriteria Patentabilitas Paten

Suatu invensi mengandung langkah inventif jika invensi tersebut bagi seseorang yang mempunyai keahlian tertentu dibidang teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya. (Ps. 2 ayat 2 UUP)

Penilaian bahwa suatu invensi merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat permohonan diajukan atau yang telah ada pada saat diajukan permohonan pertama dalam hal permohonan itu diajukan dengan Hak Prioritas. (Ps. 2 ayat 3 UUP)

Lankah Inventif (lanjutan)

Page 33: Kriteria Patentabilitas Paten

Persyaratan “langkah Inventif” menyiratkan bahwa tidaklah cukup seandainya suatu invensi yang diklaim itu baru atau berbeda dari apa yang telah ada dalam prior art.

Perbedaan itu harus mencakup pula dua ciri khusus;Pertama, harus bersifat inventif, hasil dari suatu pemikiran yang kreatif, dan harus berupa suatu pentahapan/langkah yang nampak nyata.

Dengan demikian harus ada perbedaan yang tampak dengan jelas antara invensi yang diklaim dengan prior art.Hal tersebut dikategorikan sebagai suatu “peningkatan” atau penyempurnaan serta kemajuan dari prior art.

Lankah Inventif (lanjutan)

Page 34: Kriteria Patentabilitas Paten

Kedua, peningkatan atau kemajuan itu harus merupakan suatu yang bermakna dan mutlak bagi invensi itu.

Untuk mengkaji sifat perbedaan yang selanjutnya dikategorikan merupakan langkah inventif adalah perlu dipertimbangkan prior art yang ada sebagai suatu kesatuan.

Penilaian terhadap perbedaan itu kemungkinan ada, yang dilakukan dengan mempertimbangkan tiga aspek yang menandai semua jenis invensi sebagai berikut:- Masalah apa yang akan dipecahkan:- Bagaimana pemecahan terhadap masalah itu; dan- Adanya hasil yang terjamin dengan diterapkannya

pemecahan itu.

Lankah Inventif (lanjutan)

Page 35: Kriteria Patentabilitas Paten

Apakah seseorang dengan keahlian biasaDibidangnya,-mampu mendefinisikan permasalahannya-memecahkan dengan cara sebagaimana yangdiklaim dan

-dapat meramalkan/memperkirakan hasilnya?”

Jika jawaban terhadap masing-masing pertanyaan itu adalah “ya”, maka invensi yang bersangkutan dapat dianggap tidak mengandung langkah inventif.

Dilain pihak, jika terdapat jawaban “tidak” pada salah satu pertanyaan tersebut, maka invensi yang bersangkutan dapat dianggap mengandung langkah inventif.

Lankah Inventif (lanjutan)

Page 36: Kriteria Patentabilitas Paten

Untuk memeriksa langkah inventif digunakan prosedur pengambilan keputusan yang disebut “pendekatan pemecahan masalah (problem-solution approach).

Prosedur ini tidak memberikan jawaban terhadap pernyataan “ apakah invensi yang diperiksa mengandung langkah inventif atau tidak”. Tetapi, prosedur ini memberikan langkah-langkah untuk mencapai suatu keputusan.

Lankah Inventif (lanjutan)

Page 37: Kriteria Patentabilitas Paten

Pendekatan pemecahan-masalah ini terdiri dari :

Pengidentifikasian prior art yang paling dekat;Membandingkan prior art dengan invensi yang diklaim (dimana fitur-fitur teknis membedakan subject matteryang diklaim terhadap prior art).Memformulasikan problem teknis, problem teknis mana yang dipecahkan oleh fitur-fitur teknis? Apakah formulasi dari problem ini obvious? Jika ditentukan bahwa problem ini tidak obvious maka fitur-fitur teknis tersebut merupakan solusinya.

Page 38: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh Kasus

Invention : Suatu kartu telegram yang dapat mengeluarkan suara /lagu, bila telegram tersebut dibuka. Kartutelegram tersebut juga dilengkapi dengan celah(window) agar penerima telegram dapat membacanama sipengirim telegram tersebut.

Prior art A: Kartu telegram yang mempunyai celah untuk melihat nama sipengirim tetapi tidak mengeluarkansuara/lagu bila dibuka.

Prior art B: Kartu telegram yang dapat mengeluarkan suara/lagu bila dibuka tetapi tidak dilengkapi dengan celah.

Bagaimana mengenai novelti dan Inventif step ?

Page 39: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh kasus

Invensi : Suatu kerangka komputer yang dapat disejajarterhadap dinding dan/ atau terhadap kerangkakomputer lain yang sama, yang terdiri dari:N kaki yang dapat ditarik, dimana N ≥ 3, masing-masing kaki tersebut pada dasarnyaberbentuk seperti suatu pelat persegi empat yangdapat digeser dipasang pada dasar kerangkatersebut.

Prior art A: Komputer dengan kaki tetap.Prior art B: Penopang (dasar) untuk tanda lalu-lintas.

Bagaimana mengenai novelti dan Inventif step ?

Page 40: Kriteria Patentabilitas Paten

Gambar

Page 41: Kriteria Patentabilitas Paten

Analisa

Invensi(Fitur yang diklaim)

D1 D2

Kerangka modular komputer V X

Kaki yang dapat ditarik (N) X V

(N≥3) V V

Kesimpulan Novel Novel

Page 42: Kriteria Patentabilitas Paten

Lanjutan

Tahap O → Tes kebaruan → Invensi : Novel (baru)Tahap 1 → prior art terdekat ? D2

(f-1 = kaki dapat ditarik untuk juxtaposisi)Tahap 2 → Solusi (D2+D1)=untuk membuat kaki lebih kompakTahap 3 → Efek (juxtaposisi)Tahap 4 → Diketahui dari D2 → Tidak baru dan tidak inventif

Page 43: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh kasusInvensi: Suatu kerangka komputer yang dapat

disejajar terhadap dinding dan/ atau terhadap kerangka komputer lain yang sama, yang terdiri dari: tiga kaki yang tidak dapat digeser, dimana 2 kaki ditempatkan pada sudut-sudut kerangka dan satu kaki lainnya ditempatkan ditengah-tengah sisi kerangka. Masing-masing kaki tersebut pada dasarnya berbentuk seperti suatu pelat persegi empat yang tidak dapat digeser.

Prior art A: Komputer dengan kaki tetap.Prior art B: Penopang (dasar) untuk tanda lalu-lintas.

Bagaimana mengenai novelti dan Inventif step ?

Page 44: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh kasus

Invensi: Konverter daya listrikSuatu konverter daya yang terisolasi dengan suatu jaringan damping untuk memproteksi saklar utama terhadap puncak tegangan tinggi yang dihasilkan pada waktu pemblokan.

Page 45: Kriteria Patentabilitas Paten

Klaim:Suplai daya mode-tersaklar dengan kapasitor penyimpan, transformator dengan belitan primer dan belitan sekunder, dan dengan suatu transistor pensaklaran yang terhubung seri dengan belitan primer, dimana belitan primer tersebut dibagi lagi menjadi sub-belitan dengan sedikitnya satu tap, dimana suatu kapasitor berada dalam setiap kotak terhubung dalam paralel dengan sedikitnya dua sub-belitan, dicirikan bahwa kapasitansi dan jumlah belitan dipilih sebagaimana osilasi yang timbul atas penonaktifan dari saklar yang memiliki frekuensi resonansi yang berbeda dan dengan demikian setidaknya meniadakan secara perbagian satu sama lain“.

Page 46: Kriteria Patentabilitas Paten

Hasil penelusuran prior art

Penelusuran prior art yang ditemukan DE 40 29 221, “Suplai daya mode-ersaklar", yang mengungkapkan invensi yang mendekati.

“…suplai daya tersebut memiliki hubungan seri dari suatu resistor dan kapasitor dalam paralel dengan belitan primer…“.

Page 47: Kriteria Patentabilitas Paten

Prior art tambahan ditemukan oleh Kantor Paten

“Suplai daya pensaklaran yang mulus dengan derau direduksi"

US6061253: “Suatu suplai daya pensaklaran dengan suatu rangkaian snubber aktif yang terdiri dari suatu saklar bantu (Q2) untuk mencapai pensaklaran arus-nol dan tegangan-nol“.

Page 48: Kriteria Patentabilitas Paten

Analisa:Fitur-fitur teknik invension DE4029221 US6061253

Kapasitor dalam paralel dengan primer

v v

Dua sub-belitan dengan dua kapasitor

x v

Dimensi untuk meniadakan osilasi

x x

Damp setiap belitan secara tersendiri

x x

Peredaman yang efektif/ kapasitansi yang kecil

x x

Page 49: Kriteria Patentabilitas Paten

Hasil analisa

Beberapa elemen tersendiri dari invensi tidak dikenal dan tidak tampak nyata (obvious) dalam keterangan dokumen yang ditemukan, sebagaimana kombinasi fitur-fitur tidak diketahui dan hal ini menghasilkan yang baru, keuntungan yang unik.

Diberikan pengetahuan dari prior art, ini tidak (nyata) obvious untuk menggabungkan elemen-elemen untuk mencapai efek yang baru ini → persyaratan langkah inventif dipenuhi.

Page 50: Kriteria Patentabilitas Paten

Alasan pemberian patenUntuk tujuan ini, ini diketahui untuk jaringan peredaman, yang juga diacu sebagai jaringan snubber, untuk disediakan yang setidaknya secara sebagian dapat menekan puncak tegangan ini. Suatu jaringan peredaman yang sering digunakan dari jenis ini adalah, misalnya, diketahui dari DE4029221. Suplai daya ac mode tersaklar menurut preambul klaim 1 diungkapkan dalam US6061253.

Tujuan invensi adalah untuk menunjukkan suatu jaringan peredam untuk suplai daya mode tersaklar dari jenis yang dimaksudkan pada permulaan, yang hanya memiliki sedikit komponen dan menghasilkan rugi-rugi yang rendah dalam suplai daya mode tersaklar.

Suplai daya mode-tersaklar menurut invensi ... Belitan primer dibagi lagi disini menjadi sub-belitan yang sedikitnya satu tap, dan sebagai jaringan peredaman, suatu kapasitor yang ada dalam setiap kotak ditetapkan dalam paralel dgn suatu sub-belitan. Dengan sara pengukuran, sub-belitan dari belitan primer diredam secara individual. … osilasi yang dihasilkan ketika transistor pengalihan di-nonaktifkan memiliki frekuensi resonan berbeda dan sehinga setidaknya sebagian meniadakan satu sama lain. Ini menghasilkan suatu peredaman efektif dari tegangan penonaktifan melalui transistor pensaklaran.

Page 51: Kriteria Patentabilitas Paten

Diberi paten

Page 52: Kriteria Patentabilitas Paten

Keterterapan Dalam Industri

Syarat terakhir dari ketiga syarat substantif untuk dapat iberipaten adalah dapat diterapkan dalam industri.

Invensi agar layak diberi paten harus : dapat dilaksanakan dalam praktek, tidak dapat hanya teoritis semata.

Page 53: Kriteria Patentabilitas Paten

Jika invensi yang dimaksudkan sebagai produk atau bagian produk, maka produk itu harus mampu dibuat secara skala besar berulang-ulang (secara massal) dengan kualitas yang sama.

Jika invensi yang dimaksud adalah merupkan proses atau bagian dari proses, maka proses itu harus mampu dijalankan atau digunakan dalam praktik.

Lanjutan

Page 54: Kriteria Patentabilitas Paten

Setiap permohonan paten hanya dapat diajukan hanya untuk satu Invensi atau beberapa invensi yang merupakan satukesatuan Invensi.(Ps. 21 UU Paten)

Konsep Satu Kesatuan Invensi

Page 55: Kriteria Patentabilitas Paten

“Permohonan Paten dapat berhubungan hanyadengan satu invensi atau untuk kelompok invensiyang terhubung (so linked) sehingga membentuk suatukonsep inventif umum tunggal (single generalinventive concept)”

Pendekatan Common subject matter (CSM):1. Identifikasi apakah ada suatu CSM ?2. Apakah CSM tersebut baru dan inventif ?

Lanjutan

Page 56: Kriteria Patentabilitas Paten

Analisys a posteriori testIndependent Claimed (IC) Invention

IC-1 IC-2(Fitur-fitur) (Fitur-fitur)

a …………………… ab …………………… b CSMc …………………… c

d …………………… ge …………………… h

> CSM Baru & Inventif: Invensi Uniti> CSM Tdk Baru & Inventif: Invensi Non Uniti

Lanjutan

Page 57: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh 1

Klaim 1: Sebuah pena berujung bola (ball point) yang terbuat dari suatu bahan……………… (baru).

Klaim 2: Tinta (baru) …………………… untuk digunakandalam pena berujung Bola.

The closest prior art: pena “celup” & fountain pen (pulpen).Analisis

Klaim 1 Klaim 2Fitur 1. Bahan (baru) …………………… 1. Tinta (baru)

2. Pena ………………………………. 2. Pena3. Ujung bola ………………………..3. Ujung bola CSM

CSM: Novel (& Inventif) …………….. Klaim : Uniti

Contoh-contoh

Page 58: Kriteria Patentabilitas Paten

Contoh 2Klaim 1: Sebuah tusuk kontak (plug) dicirikan dengan fitur A. Klaim 2: Soket yang dicirikan dengan fitur A yang sesuai.

Fitur A adalah fitur teknis khusus yang tercakup dalam kedua klaim 1 dan klaim 2, dan tentunya terdapat kesatuan invensi.

Contoh 3Klaim 1: Sebuah penampil (display) dengan fitur A+B. Klaim 2: Sebuah penampil menurut kliam 1 dengan fitur tambahan C.Klaim 3: Sebuah penampil dengan fitur A + B dengan fitur tambahan D.

Uniti terdapat antara klaim 1, 2 dan 3.Fitur teknis khusus yang umum utk semua klaim adalah fitur A+B.

Page 59: Kriteria Patentabilitas Paten

Kasus 1Klaim 1: Filamen untuk lampu B. Klaim 2: Lampu B yang memiliki filamen A.Klaim 3: Lampu sorot dilengkapi dengan lampu B yang memiliki

filamen A dan suatu susunan swivel C.

Bagaimana dengan kesatuan invensi antara klaim 1, 2 dan 3.

Kasus 2Klaim 1: Rangkaian kontrol A untuk suatu motor dc. Klaim 2: Rangkaian kontrol B untuk suatu motor dc. Klaim 3: Suatu peralatan yang meliputi suatu motor dc dengan

rangkaian kontrol A.Klaim 4: Suatu peralatan yang meliputi suatu motor dc dengan

rangkaian kontrol B.

Bagaimana dengan kesatuan invensi antara klaim 1, 2, 3 dan 4.

Kasus

Page 60: Kriteria Patentabilitas Paten

Terima Kasih Atas Perhatiannya