kti ikra akbid ykn raha

80
STUDI PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT KMS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATALAIWORU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan OLEH : IKRA NIM : AK. 130250 AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU 2016

Upload: septian-muna-barakati

Post on 07-Jan-2017

65 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kti ikra AKBID YKN RAHA

STUDI PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAATKMS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BATALAIWORU KABUPATEN MUNATAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat Dalam menyelesaikanProgram Studi Diploma III Kebidanan

OLEH :

IKRANIM : AK. 130250

AKADEMI KEBIDANANYAYASAN KESEHATAN NASIONAL

BAU-BAU2016

Page 2: Kti ikra AKBID YKN RAHA

ii

HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

STUDI PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAATKMS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BATALAIWORU KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Oleh :

IKRANIM : AK. 130238

Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk diuji dan dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan

Yayasan Kesehatan Nasional Bau-bau

Pembimbing I Pembimbing II

Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes WD.Siti Amzia,S.ST,M.Kes

Mengetahui,

Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau

Sapril, SKM., M.Sc

Page 3: Kti ikra AKBID YKN RAHA

iii

HALAMAN PENGESAHAN

STUDI PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAATKMS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BATALAIWORU KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Oleh :

IKRANIM : AK. 130238

Telah Dipertahankan di Hadapan tim Penguji pada :

Hari / Tanggal : .............September 2016

Waktu : Jam, .............. Wita

Tempat : Kampus AKBID YKN

Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Pembimbing :

1. Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes (.................................)

2. Wa ode Siti Amzia S,ST,M.Kes (.................................)

Penguji

1. Harmin Toha S.ST, M.Kes (.................................)

Mengetahui,

Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau

Sapril, SKM, M.Sc

Page 4: Kti ikra AKBID YKN RAHA

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat dan rahmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu

syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan

Kesehatan Nasional Bau-Bau dengan judul : “Studi pengetahuan ibu

tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu

Kabupaten Muna tahun 2016”.

Dalam penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis

menghadapi banyak kesulitan dan hambatan. Namun atas bantuan dari

berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan

baik. Pada kesempatan ini penulis tak lupa menyampaikan rasa hormat

dan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada :

1. Ibu Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes Selaku pembimbing I dan Ibu Wa

Ode Siti Amzia, S.ST., M.Kes Selaku pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan sejak awal sampai dengan

terselesaikannya penulisan Karya Tulis ini

2. Harmin Toha S.ST., M.Kes Selaku Penguji yang telah memberikan

masukan dalam penulisan Karya Tulis ini

3. Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional

Bau – Bau

4. Bapak Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional

Bau – Bau

5. Pengelola Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau –

Bau

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Akademi Kebidanan Yayasan

Kesehatan Nasional Bau – Bau yang telah mengarahkan dan

memberikan ilmu pengetahuan selama berada dibangku kuliah

7. Kepala Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian ditempatnya

Page 5: Kti ikra AKBID YKN RAHA

v

8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta, dan saudara –

saudaraku terimakasih atas doa, pengorbanan, bantuan, motivasi dan

kasih sayang yang begitu besar yang telah diberikan selama penulis

menempuh pendidikan hingga selesai.

9. Seluruh rekan – rekan mahasiswa angkatan 2013 Akademi Kebidanan

Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu selama

menempuh pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan

Nasional Bau – Bau. Terimakasih atas kekompakan dan

kebersamaannya selama mengikuti pendidikan.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik isi, bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis ini. Harapan penulis

semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya

kepada kita semua. Akhir kata semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi

yang membutuhkan.

Raha, September 2016

Penulis

Page 6: Kti ikra AKBID YKN RAHA

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : IKRA

2. Tempat tanggal lahir : Towea, 28 Februari 1994

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku / kebangsaan : Muna / Indonesia

6. Alamat : Bahari Kecamatan Towea

B. Pendidikan

1. SD Negeri 8 Bahari Tamat Tahun 2006

2. SMP Negeri 1 Napabalano Tamat Tahun 2009

3. SMA 1 Napabalano Tamat Tahun 2012

4. Terdaftar sebagai Mahasiswi DIII Kebidanan Yayasan Kesehatan

Nasional Bau – Bau Tahun 2013 sampai sekarang

Page 7: Kti ikra AKBID YKN RAHA

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii

KATA PENGANTAR.............................................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................... vi

DAFTAR ISI........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL.................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xi

ABSTRAK.............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah pusktaka........................................................................ 5

1. Tinjauan tentang Pengetahuan............................................. 5

2. Tinjauan tentang Balita ....................................................... 8

3. Tinjauan tentang Kartu Menuju Sehat (KMS)....................... 13

B. Kerangka konsep....................................................................... 19

Page 8: Kti ikra AKBID YKN RAHA

viii

C. Defenisi operasional dan kriteria objektif................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan rancangan penelitian................................................. 22

B. Waktu dan tempat penelitian..................................................... 22

C. Populasi dan sampel.................................................................. 22

D. Jenis dan Pengumpulan Data.................................................. 23

E. Pengolahan dan Penyajian Data.............................................. 23

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS

A. Hasil........................................................................................... 25

1. Gambaran umum lokasi penelitian........................................ 25

2. Hasil penelitian...................................................................... 26

B. Pembahasan.............................................................................. 28

C. Studi kasus................................................................................. 33

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 57

B. Saran.......................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Kti ikra AKBID YKN RAHA

DAFTAR TABEL

Nomor tabel Halaman

1. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang pemenfaatan KMS Balita

Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Puskesmas Batalaiworu

Kabupaten Muna Tahun 2016......................................................... 26

2. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang pemenfaatan KMS Balita

Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna

Tahun 2016..................................................................................... 27

3. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang pemenfaatan KMS Balita

Berdasarkan Umur di Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna

Tahun 2016..................................................................................... 27

4. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang pemenfaatan KMS Balita

Berdasarkan Paritas di Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna

Tahun 2016..................................................................................... 28

Page 10: Kti ikra AKBID YKN RAHA

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan kerangka konsep...................................................................... 20

Page 11: Kti ikra AKBID YKN RAHA

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1. Master tabel penelitian

2. Kuisioner Penelitian

3. Surat permohonan penelitian

4. Surat izin penelitian dari Badan Kesbang dan Politik Kabupaten Muna

5. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian dari kepala

Puskesmas BataLaiworu

Page 12: Kti ikra AKBID YKN RAHA

xii

INTISARI

IKRA (130238)”Studi Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat KMS Balita diWilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna Tahun 2016”dibawah bimbingan Endah Catur Rini S.ST,M.Kes dan Wa Ode Siti AmziaS.ST,M.Kes (5 Bab + 58 halaman + 4 Tabel +6 Lampiran )

Latar Belakang : Sesuai survei awal di Puskesmas Batalaiworu pada tahun2008, balita berjumlah 2.018 orang. yang memiliki KMS 1.638 orang, yangtidak memiliki KMS 380 orang. Balita yang ditimbang berat badan sebesar978 orang, jumlah berat badan yang meningkat 782 orang, berat badan tetap682 orang. Balita yang melewati garis merah (BGM) sebesar 31 orang, balitayang berstatus gizi kurang 55 orang, dan gizi buruk 2 orang (Dinkes, 2015).Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat pengetahuan ibutentang pemanfaatan KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworutahun 2016Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiandeskriptif yaitu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan untukmendapatkan gambaran atau mendeskripsikan suatu keadaan objektif(Notoadmojo, 2002). Sampel dalam penelitian ini di tentukan secaraAccidental Sampling (pengambilan sampel yang dilakukan sesaat, sehinggasampel yang diperoleh adalah sampel yang ada/tersedia pada waktupenelitianHasil:Dari 30 orang ibu anak balita yang mempunyai KMS yangdiwawancarai terdapat 21 orang (69,99%) yang memiliki pengetahuan baikdan paling banyak pada tingkat Diploma yakni 11 orang (36,66%) dan padatingkat SD tidak adaKesimpulan :Ibu yang memiliki pengetahuan baik paling banyak ditemukanpada ibu yang tidak bekerja yakni 14 orang, sedangkan yang memilikipengetahuan kurang paling banyak terdapat pada ibu yang tidak bekerjayakni 5 orang.

Kata Kunci : Pendidikan,Pekerjaan,Umur,Paritas,KMS BalitaDaftar Pustaka : 12 (1993 – 2010)

Page 13: Kti ikra AKBID YKN RAHA

xii

Page 14: Kti ikra AKBID YKN RAHA

xii

Page 15: Kti ikra AKBID YKN RAHA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa balita merupakan masa yang menentukan dalam tumbuh

kembangnya yang akan menjadi dasar terbentuknya manusia

seutuhnya, oleh karena itu pemerintah memandang perlu untuk

memberikan suatu bentuk pelayanan yang menunjang tumbuh

kembang balita secara menyeluruh terutama dalam aspek mental dan

social. Karena aspek pertumbuhan fisiknya telah lebih dahulu

mendapat perhatian antara lain berbagai upaya perbaikan gizi keluarga

(UPGK), penimbangan dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju

Sehat)sebagai alat untuk mengetahui tingkat pertumbuhan anak,

imunisasi, pemberian vitamin A, upaya peningkatan penggunaan Air

Susu Ibu (ASI), keluarga berencana dan lain-lain (Soetjiningsih, 2005).

Perubahan berat badan merupakan indicator yang sangat

sensitive untuk memantau pertumbuhan Anak.Pertumbuhan dan

perkembangan bayi maupun balita dapat dipantau setiap bulan melalui

catatan dalam buku KMS. Kader senantiasa mencatat dan mengisi

hasil pertumbuhan yang datang ke Posyandu di buku KMs bayi maupun

balita. Pengetahuan orang tua tentang cara merawat bayi dan balita

juga dapat diperoleh dengan membaca di buku KMS (Depkes RI,2010).

Di Indonesia menurut peraturan Menteri kesehatan Repoblik

Indonesia Nomor. 155/Menkes/Per/2015 tentang penggunaan Kertu

Page 16: Kti ikra AKBID YKN RAHA

2

menuju sehat ( KMS )Balita angka keberhasilan pencapaian 100% di

asumsikan Seluruh anak indonesia Mendapatkan (KMS)perubahan

pencapaian dari program MDGS Mellineum Developmen Goals yang

berakhir pada tahun 2015 yang dilanjutkan ke Sustainable

Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030 yang lebih menekankan

kepada 5P yaitu People, plant, Peace,Prosperity,dan partnership.Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Menyatakan Jumlah balita di Indonesia mencapai sekitar 31,8 Juta jiwa

pada Tahun 2015(Kemenkes RI,2015)

Di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2010 balita berjumlah

266.735 orang yang memiliki KMS sebesar 184.026 orang dan yang

tidak memiliki KMS sebesar 82.079 orang. Balita yang ditimbang berat

badan sebesar 109.324 orang, jumlah berat badan yang meningkat

sebesar 87.316 orang, berat badan tetap berjumlah 6.119 orang. Balita

yang melewati garis merah (BGM) sebesar 440 orang, balita yang

berstatus gizi baik sebesar 79.832 orang, gizi kurang sebesar 4.092

orang, dan gizi buruk sebesar 793 orang.Data Dinas Kesehatan

Kabupaten Muna menunjukan terdapat 16.000.000 KMS yang di

distribusi pada semua puskesmas sekabupaten Muna menunjukkan

100% cakupan pencapaian pembagian KMS untuk masing - masing

balita disetiap puskesmas(Dinkes Kab.Muna,2015)

Sesuai survei awal di Puskesmas Batalaiworu pada tahun 2015,

balita berjumlah 2.018 orang. yang memiliki KMS 1.638 orang, yang

Page 17: Kti ikra AKBID YKN RAHA

3

tidak memiliki KMS 380 orang. Balita yang ditimbang berat badan

sebesar 978 orang, jumlah berat badan yang meningkat 782 orang,

berat badan tetap 682 orang. Balita yang melewati garis merah (BGM)

sebesar 31 orang, balita yang berstatus gizi kurang 55 orang, dan gizi

buruk 2 orang (Dinkes, 2015).

Dari hasil pengamatan di masyarakat masih terdapat ibu-ibu

yang tidak membawa bayi dan balita ke Puskesmas ataupun ke

Posyandu. KMS yang telah mereka dapatkan tidak dipergunakan

sebagaimana mestinya. Hal ini dapat kita lihat dari jumlah balita yang

memiliki KMS 1.638 orang balita yang ditimbang berat badannya

sebesar 987 orang ini diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan orang

tua balita dalam memanfaatkan KMS anaknya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, sehingga penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Studi Pengetahuan Ibu tentang

Pemanfaatan KMS balita di Puskesmas Batalaiworu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengetahuan Ibu tentang

pemanfaatan KMS balita di wilayah Puskesmas Batalaiworu tahun

2016?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Page 18: Kti ikra AKBID YKN RAHA

4

Untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat pengetahuan ibu

tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah kerja Puskesmas

Batalaiworu tahun 2016

2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang

pemanfaatan KMS balita berdasarkan pendidikan di Puskesmas

Batalaiworu tahun 2016

b. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang

pemanfaatan KMS balita berdasarkan pekerjaan di Puskesmas

Batalaiworu tahun 2016

c. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang

pemanfaatan KMS balita berdasarkan umur, di Puskesmas

Batalaiworu tahun 2016

d. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang

pemanfaatan KMS balita berdasarkan paritas di Puskesmas

Batalaiworu tahun 2016

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk meningkatkan kebijakan penanggulangan gizi buruk pada

balita di tingkat Puskesmas dalam rangka menurunkan angka

kesakitan dan kematian dan meningkatkan sumber daya manusia.

2. Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Batalaiworu dan efesien

dalam penanggulangan gizi buruk.

Page 19: Kti ikra AKBID YKN RAHA

5

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis sehingga

dapat diaplikasikan dalam masyarakat.

4. Untuk bahan informasi tentang pengetahuan ibu dalam

memanfaatkan KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu

Page 20: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telah Pustaka

1. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsure mengisi akal dan jiwa

seseorang yang sadar dan secara nyata terkandung dalam otaknya,

dalam kamus bahasa Indonesia di jelaskan bahwa pengetahuan atau

tahu adalah mengerti setelah melihat, menyaksikan, mengalami atau

di ajar (Azwar, 2007).

Pengetahuan adalah sebagian ingatan-ingatan atas bahan-

bahan yang telah dipelajari dan ini mungkin menyangkut mengingat

kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci

untuk teori. Tetapi apa yang akan diberikan adalah menggunakan

ingatan akan keterangan yang sesuai (Ngatimin, 2006).

Pengetahuan dari hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga

(Notoatmojo, 1993).

Pengetahuan adalah hasil dari tahu terhadap suatu objek

sehingga dapat menimbulkan perilaku dalam mengambil keputusan

untuk menentukan pilihan akan dirinya. Selanjutnya di kemukakan

Page 21: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

bahwa pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang

dimiliki seseorang. Semakin banyak informasi yang dimiliki

seseorang makin tinggi pula pengetahuan yang dimiliki orang

tersebut (Azwar, 1997).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan :

a. Tahu (Know)

Tahu di artikan sebagai suatu pengingat materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam tingkat pengetahuan ini

adalah mengingat kembali (recall). Sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkatan yang paling

rendah.

b. Memahami (Compherension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi

ini dapat di artikan sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain.

Page 22: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintensis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formula baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu criteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur

dari suatu penelitian atau responden. Kedalam pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

tingkatan-tingkatan diatas (Notoatmodjo, 1993).

Page 23: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

2. Tinjauan Tentang Balita

Menurut Soediaoetama (1996) menyatakan, bahwa anak

balita adalah anak yang berusia dibawah umur 5 tahun (1-5 tahun)

merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang

cepat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram

berat badan. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang

sering menderita penyakit akibat kekurangan gizi dalam hal ini

kekurangan energy protein (KEP).

Menurut Friedman (1995) dan Erniwati (2005),

mengelompokkan umur anak balita kedalam 4 golongan umur, yaitu:

a. Usia 13 - 24 bulan

b. Usia 25 - 36 bulan

c. Usia 37 - 48 bulan

d. Usia 49 - 59 bulan.

Menurut Frankenburk dkk. (1981) mengemukakan 4

parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai

perkembangan anak balita yaitu:

a. Personal Social (Kepribadian/tingkah laku social). Aspek yang

berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Fine Motor Adaptif (Gerakan motorik halus). Aspek yang

berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati

sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian

Page 24: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, misalnya untuk

menggambar dan memegang sesuatu benda.

c. Language (Bahasa). Kemampuan untuk memberikan respon

terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

d. Gross Motor (Perkembangan motorik kasar). Aspek yang

berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh (Soetjiningsih,

1995).

Perkembangan anak balita yaitu :

a. Umur 0-3 bulan

1) Belajar mengangkat kepala,

2) Belajar mengikuti objek dengan matanya,

3) Melihat ke muka orang dengan senyum,

4) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,

pendengaran dan kontak.

5) Menahan barang yang dipegangnya

6) Mengoceh spontan dan beraksi dengan mengoceh

b. Umur 3 – 6 bulan

1) Menggangkat kepala 90 derajat dan mengangkat tangan

dengan bertopang tangan.

2) Mulai meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan atau

diluar jangkauannya.

3) Menaruh benda-benda dimulutnya.

4) Berusaha memperluas lapangan pandangan.

Page 25: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

5) Tertawa dan menjerit karena gembira diajak bermain.

6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.

c. Umur 6 – 9 bulan

1) Dapat duduk tanpa dibantu.

2) Dapat tengkurap dan berdiri sendiri.

3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.

4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.

5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.

6) Bergembira dengan melempar benda-benda.

7) Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti.

8) Mengenal anggota-anggota keluarga dan takut pada oaring

asing/lain.

9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan

sembunyi-sembunyian.

d. Umur 9 – 12 bulan

1) Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.

2) Dapat berjalan dengan dituntun.

3) Menirukan suara.

4) Mengulang bunyi yang didengarnya.

5) Belajar menyatakan satu atau dua kata.

6) Mengerti perintah sederhana atau larangan.

Page 26: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengesplorasikan

sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-

benda ke mulutnya.

8) Berpartisipasi dalam permainan.

e. Umur 12 – 18 bulan

1) Berjalan dan mengeksplorasikan rumah serta sekeliling rumah.

2) Menyusun 2 atau 3 kotak.

3) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bermain.

f. Umur 18 – 24 bulan

1) Naik turun tangga.

2) Menyusun 6 kotak.

3) Menunjuk mata dan hidungnya.

4) Menyusun dua kata.

5) Belajar makan sendiri.

6) Menggambar garis di kertas atau pasir.

7) Mulai mengontrol buang air besar dan buang air kecil/kencing.

8) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang

yang lebih besar.

9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main

dengan mereka.

g. Umur 2 – 3 tahun

1) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki.

2) Membuat jembatan dengan tiga kotak.

Page 27: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

3) Mampu menyusun kalimat.

4) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata- kata

yang ditunjukkan kepadanya.

5) Menggambar lingkaran.

6) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya

lingkungan lain diluar keluarganya.

h. Umur 3 – 4 tahun

1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.

2) Berjalan pada jari kaki.

3) Berjalan dan berpakaian sendiri.

4) Menggambar garis silang.

5) Menggambar orang hanya kepala dan badan.

6) Mengenal 2 atau 3 warna.

7) Bicara dengan baik.

8) Menyebut nama jenis kelamin dan umurnya.

9) Banyak bertanya.

10) Bertanya bagaimana anak dilahirkan.

11) Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka dan sisi belakang.

12) Mendengarkan cerita-cerita

13) Bermain dengan anak lain

14) Menunjukkan rasa sayang pada saudara-saudaranya

15) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

Page 28: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

i. Umur 4 – 5 tahun

1) Melompat dan menari

2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan.

3) Menggambar segi empat dan segi tiga

4) Pandai bicara

5) Dapat menghitung jari-jarinya

6) Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu

7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

8) Minat pada hal baru dan artinya

9) Memprotes bila dilarang apa yang diingininya

10)Mengenal 4 warna

11)Memperkirakan bentuk dan besarnya benda dan membedakan

besar dan kecil

3. Tinjauan Umum Tentang Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta

beberapa informasi lain mengenai pertumbuhan anak, yang dicatat

setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia lima tahun. KMS juga

dapat diartikan sebagai Rapor kesehatan gizi atau riwayat kesehatan

dan gizi balita (Depkes RI,2010).

KMS adalah alat yang penting untuk memantau tumbuh

kembang anak. Aktifitasnya tidak hanya menimbang dan mencatat

saja, tetapi harus menginterpretasikan tumbuh kembang anak

kepada ibunya, sehingga memungkinkan pertumbuhan anak dapat di

Page 29: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

amati dengan cara menimbang teratur setiap bulan (Soetjiningsih,

1995).

Pertumbuhan anak dapat diamati secara cermat dengan

menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita. KMS berfungsi

sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan. KMS yang

diedarkan Depkes RI sebelum tahun 2000, garis merah pada KMS

versi tahun 2000 bukan merupakan pertanda gizi buruk, melainkan

garis kewaspadaan, mana kala berat badan balita tergelincir dibawah

garis ini, petugas kesehatan harus melakukan pemeriksaan lanjutan

(Arisman, 2004).

a. Jenis Catatan Pada KMS

Jenis-jenis catatan atau informasi pada KMS adalah :

1) Berat badan anak (pertumbuhan anak)

2) Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif untuk bayi berumur 0-4

atau 6 bulan

3) Imunisasi yang telah diberikan kepada anak

4) Pemberian vitamin A

5) Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang

diberikan.

Selain itu, kader juga menggunakan KMS untuk

menanyakan pertumbuhan anak, yaitu kemampuan - kemampuan

yang harus di miliki anak sesuai dengan tingkat usianya misalnya;

Page 30: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara dan sebagainya.

(Depkes, 1999).

b. Manfaat catatan/informasi pada KMS

1) Catatan/informasi kepada KMS merupakan “alat pemantau”

keadaan balita yang bisa dijadikan acuan untuk memberikan

rujukan kepada ibu/keluarganya.

2) Selain sebagai acuan penyuluhan, catatan KMS juga dijadikan

bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik ke meja 5

maupun ke Puskesmas.

3) Rujukan ini diberikan apabila pada KMS terdapat catatan

berikut ini :

a) Berat badan balita berada dibawah garis merah (BGM) pada

KMS

b) Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut - turut tidak naik

c) Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu

gemuk)

d) Balita tidak sakit

e) Balita belum diimunisasi (Depkes, 1999).

c. Langkah-langkah pencatatan KMS

Secara garis besar langkah-langkah mencatat pada KMS

adalah sebagai berikut :

1) Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada

table disebelah kiri atas.

Page 31: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

2) Mencatat pemberian imunisasi pada table di sebelah kiri

tengah.

3) Mencatat pemberian vitamin A pada table di sebelah kiri

bawah.

4) Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik

KMS. Caranya :

a) Pada kolom yang harus di isi bulan, cantumkan pada kolom

pertama, bulan kelahiran anak tersebut. Kolom selanjutnya

diisi dengan bulan-bulan berikutnya.

b) Masukan data berat badan ke dalam grafik dengan cara

membuat titik yang mempertemukan garis datar dan garis

tegak : garis tegak menunjukkan bulan penimbangan, garis

datar menunjukkan kilogram atau berat badan anak.

c) Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik

penimbangan bulan lalu. Bila tidak titik disambungkan

dengan titik lainnya misalnya titik pada 2 bulan sebelumnya).

Hanya titik yang merupakan hasil penimbangan secara

bersambung secara berurutan yang boleh disambungkan.

5) Pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0-4 bulan

pada kotak dibawah 4 kolom bulan pertama. Caranya :

a) Membuat tanda silang (dicoret) pada kotak, apabila bayi

diberi makanan/minuman selain ASI.

Page 32: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

b) Mencantumkan kode EQ sampai E4 atau E6 pada kotak

apabila bayi hanya diberi ASI saja. Mencatat lain-lain, yaitu

catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan

penanganannya, ditulis dalam garis-garis tegak pada grafik

KMS (Panduan Pelatihan Kader Posyandu, 1999).

d. Interpretasi hasil catatan pada KMS

1) Pertumbuhan berat badan anak.

(a) Pertumbuhan anak dikatakan naik berdasarkan KMS bila :

(1) Bila berat badannya bertambah dan mengikuti salah satu

pita warna

(2) Bila berat badannya bertambah dan pindah ke pita

warna yang lebih tua.

(b) Pertumbuhan anak dikatakan tidak naik berdasarkan KMS

bila :

(1) Bila berat badannya berkurang

(2) Bila berat badannya tetap

(3) Bila berat badannya bertambah tetapi pindah ke pita

warna yang lebih muda

(c) Pertumbuhan anak dikatakan sangat buruk berdasarkan

KMS bila titik berat badan anak dibawah garis merah

(BGM), baik pada penimbangan pertama atau lalu tidak

ditimbang, maka perlu segera dirujuk.

Page 33: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

2) Pemberian imunisasi

(a)Bila pemberian imunisasi terisi sesuai jadwal yang

seharusnya berarti kebutuhan imunisasi anak terpenuhi

sesuai dengan jadwal.

(b)Bila sampai umur 1 tahun kemudian anak belum

mendapatkan imunisasi untuk setiap jenis dan belum cukup

diberikan berarti imunisasi anak tersebut tidak lengkap dan

anak rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan

vaksin tersebut.

3) Pemberian ASI Eksklusif

(a)Bila pada kotak pemberian ASI Eksklusif diberi tanda silang

pada salah satu kotak, berarti anak diberi makan selain ASI

pada bulan dimana kotak tersebut disilang dan bisa

menyebabkan gangguan pencernaan pada anak

(b)Bila pada kotak pemberian ASI Eksklusif diberi tanda kode

E0 maka berarti anak tersebut diberi ASI Eksklusif dan

membentuk bayi dalam pertumbuhan.

4) Pemberian kapsul vitamin A (KVA). Pemberian kapsul vitamin A

mengacu pada table isian pemberian kapsul vitamin A, bila

belum terisi sesuai dengan jadwal berarti anak tersebut diberi

kapsul vitamin dan menyebabkan gangguan penglihatan dan

pertumbuhan anak.

Page 34: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

5) Catatan penyakit yang diderita dan penanggulangannya. Bila

anak menderita suatu penyakit, maka anak tersebut harus

mendapatkan perawatan lebih lanjut (Depkes,1995)

B. Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian

Keterangan :

: Variabel independent

[[

: Variabel dependent

[

Pendidikan

Pekerjaan

Paritas

Pengetahuan ibu tentangpemanfaatan KMS balita

perawatan tali pusat

PusatUmur

Page 35: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

C. Defenisi Operasional dan Kriteria obyektif

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden

sehubungan dengan pemamfaatan KMS balita.

Kriteria obyektif

a. Baik : Bila skor nilai sama dengan atau lebih dari 75 % dari skor

maksimal.

b. Kurang : Bila skor nilai kurang dari 75 % dari maksimal (Buraerah,

2000 )

2. Pendidikan

Pendidikan adalah proses belajar yang bertujuan untuk

meningkatkan kematangan intelektual seseorang sehingga lebih

mudah mengerti dan menerima informasi tentang pemanfaatan KMS

balita .

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Diploma/Perguruan tinggi

Skala pengukuran kategorikal ordinal (Notoadmojo, 2003)

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang dilakukan seseorang

Kriteria obyektif

a. Bekerja

Page 36: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

b. Tidak bekerja

Skala pengukuran nominal (Sastroasmoro dan ismail 1995)

4. Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dihitung berdasarkan

ulang tahun terakhir.

Kriteria obyektif :

a. < 20 tahun

b. 20 – 35 tahun

c. > 35 tahun (Manuaba 1999)

Skala pengukuran numerik interval (Sastroasmoro dan ismail

,1995)

5. Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang dialami seorang ibu.

Kriteria obyektif

a. Paritas 1

b. Paritas 2

c. Paritas 3

d. Paritas >4

Skala ukur : Ordinal (Hassan, Rusepno 2005)

Page 37: Kti ikra AKBID YKN RAHA

6

Page 38: Kti ikra AKBID YKN RAHA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

gambaran atau mendeskripsikan suatu keadaan objektif (Notoadmojo,

2002).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1- 20 September 2016.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batalaiworu Kabupaten

Muna Tahun 2016

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai

anak balita yang memiliki KMS di Puskesmas Batalaiworu tahun

2016 dengan jumlah 64 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini di tentukan secara Accidental Sampling

(pengambilan sampel yang dilakukan sesaat, sehingga sampel yang

Page 39: Kti ikra AKBID YKN RAHA

diperoleh adalah sampel yang ada/tersedia pada waktu penelitian

(September) dengan jumlah 30 orang.

D. Jenis dan Pengumpulan data

1. Data primer yaitu data yang di kumpulkan dengan menggunakan

kuesioner dan wawancara langsung dengan ibu yang mempunyai

balita.

2. Data sekunder yaitu data yang di peroleh dari pencatatan dan buku

register di Puskesmas Batalaiworu tahun 2016.

E. Pengolahan dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual dengan

langkah-langkah :

a. Editing

Dilakukan pemeriksaan/pengecekan kelengkapan data yang telah

dikumpul bila terdapat kesalahan atau kurang dalam pengumpulan

data-data tersebut akan di periksa kembali.

b. Coding

Hasil jawaban dari setiap pertanyaan yang di beri kode angka

sesuai dengan petunjuk.

c. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta

pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam tabel

distribusi.

2. Penyajian data

Page 40: Kti ikra AKBID YKN RAHA

Data di sajikan dalam bentuk table yang dipersentasekan dan

di uraikan dalam bentuk tabel dan naratif.

Rumus :

%100xN

X

Keterangan :

X = Variabel yang di terima

N = Jumlah variable yang di teliti

∑ = Jumlah Total Sampling (Natsir. M, 1998)

Page 41: Kti ikra AKBID YKN RAHA

34

C. Studi Kasus

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR (BBL) NORMAL PADA

BAYI NY “S” UMUR 0 HARI SESUAI MASA KEHAMILAN DI

PUSKESMAS BATALAIWORU KABUPATEN MUNA

TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016

No register : 305008

Tanggal Masuk : 07 September 2016, jam 05.00 wita

Tanggal Partus : 07 September 2016, jam 10.00 wita

Tanggal Pengkajian : 07 September 2016, jam 10.40 wita

Nama Pengkaji : Ikra

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas

1. Identitas Bayi

Nama : Bayi Ny. S

Tanggal / jam lahir : 07 September 2016, 10.00 wita

Umur : 0 hari

Berat / panjang badan : 2700 gram / 48 cm

Jenis kelamin : Perempuan

Anak : I (satu)

2. Identitas Orang Tua

Nama : Ny“S” / Tn“A”

Umur : 20 tahun / 21 tahun

Nikah / lamanya : 1 kali / ± 2 tahun

Page 42: Kti ikra AKBID YKN RAHA

35

Suku : Muna / Muna

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Desa Wawesa

B. Data biologis/fisiologis

1. Riwayat Kehamilan

a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah

keguguran (GI P0 A0)

b. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 11 - 12 – 2015

c. Tafsiran persalinan tanggal 18 – 09 – 2016

d. Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan

e. Ibu mengatakan selama hamil mendapat imunisasi TT sebanyak 2

kali di Puskesmas

f. Tidak ada riwayat penyakit yang menyertai kehamilan misalnya

asma, jantung, DM, dan hipertensi.

2. Riwayat Persalinan

a. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 07 September 2016 dengan

umur kehamilan 38 minggu 3 hari

b. Tempat persalinan di Puskesmas Batalaiworu

c. Penolong persalinan yaitu bidan

d. Jenis persalinan normal

e. Tidak ada penyulit persalinan

Page 43: Kti ikra AKBID YKN RAHA

36

3. Riwayat Bayi Baru Lahir

a. Bayi lahir tanggal 07 September 2016 jam 10.00 wita, presentase

belakang kepala, spontan, aterm (sesuai masa kehamilan),

dengan BBL : 2800 gram dan PBL : 48 cm

b. Apgar score 8/10

No Tanda 0 1 2Menit

I II

1 Apperance

(warna kulit)

Seluruh

tubuh biru

/ pucat

Tubuh

kemerahan,

eksremitas

biru

Seluruh

tubuh

kemerahan

2 2

2 Pulse (frekuensi

jantung)

Tidak ada < 100 > 100 2 2

3 Grimace

(refleks)

Tidak ada

respon

Sedikit Bergerak

kaktif

1 2

4 Activity (tonus

otot)

Lemah /

lumpuh

Sedikit

gerakan

eksremitas

Gerakan

aktif

1 2

5 Respiration

(pernapasan)

Tidak ada Lemah,

tidak teratur

Menangis

kuat

2 2

Jumlah 8 10

4. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

a. Nutrisi / cairan

1) Kemampuan mengisap dan menelan bayi baik

2) ASI diberikan secara on demand (setiap 2 jam)

b. Eliminasi

1) BAB : bayi sudah BAB

2) BAK : bayi sudah BAK

Page 44: Kti ikra AKBID YKN RAHA

37

c. Personal hygiene

1) Bayi belum dimandikan

d. Tidur / istrahat

1) BBL banyak tidur

2) Bayi terbangun jika lapar, BAB / BAK

5. Riwayat Sosial, Psikologi, Ekonomi dan Spiritual Orang Tua

a. Orang tua dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya

b. Ibu tidak terbebani dengan kelahiran bayinya

c. Ibu sudah bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan keberadaan

bayinya

d. Biaya perawatan ditanggung oleh orang tua bayi

e. Orang tua berharap agar bayinya tetap sehat dan dapat tumbuh

dan berkembang dengan baik

C. Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan fisik umum

a. Keadaan umum bayi baik

b. Kesadaran composmentis

c. Pemeriksaan tanda – tanda vital

1) Pernapasan : 42 kali/menit N : 40 – 60 kali/menit

2) DJB : 139 kali/menit N : 120 - 160 kali/menit

3) Suhu : 37,7°C N : 36,5 – 37,5°C

Page 45: Kti ikra AKBID YKN RAHA

38

d. Kepala / rambut

1) Inspeksi : Tidak ada caput, rambut hitam dan lurus

2) Palpasi : Tidak ada oedema, ubun – ubun teraba lunak

e. Mata

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret,

konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus

f. Hidung

1) Inspeksi : Cuping hidung simetris kiri dan kanan, dan tidak

ada secret

g. Telinga

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen

h. Mulut dan bibir

1) Inspeksi : Refleks mengisap bayi baik, bibir lembab dan

tidak terdapat kelainan

i. Leher

1) Inspeksi : Tonus otot leher baik

2) Palpasi : Tidak ada benjolan pada leher

j. Dada

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, gerakan dada seiring

dengan respirasi bayi, puting susu belum

terbentuk

Page 46: Kti ikra AKBID YKN RAHA

39

k. Abdomen

1) Inspeksi : Tampak tali pusat masih basah, berwarna

kemerahan, terbungkus kassa dan berbau busuk

l. Punggung dan bokong

1) Inspeksi : Tidak ada kelainan, tidak ada fraktur dan

penonjolan, tidak ada bercak mongol

2) Palpasi : Tidak ada benjolan pada tulang punggung

m.Genetalia dan anus

1) Inspeksi : Kebersihan baik, labia mayora menutupi labia

minora, terdapat uretra dan terdapat lubang anus

n. Eksremitas atas dan bawah

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pergerakan tangan dan

kaki baik, jari–jari tangan dan kaki lengkap,

refleks menggenggam dan refleks babinsky baik

o. Kulit

1) Inspeksi : Warna kulit kemerahan, turgor kulit baik, rambut

lanugo nampak jelas

2. Pengukuran antropometri

a. BBS : 2700 gram (normalnya 2500 - 4000 gram)

b. PB : 48 cm (normalnya 48 – 53 cm)

c. LK : 33 cm (normalnya 33 – 35 cm)

d. LD : 30 cm (normalnya 30 – 33 cm)

e. LP : 30 cm (normalnya 30 – 34 cm)

Page 47: Kti ikra AKBID YKN RAHA

40

f. LILA : 10 cm (normalnya 9,5 – 11 cm)

3. Menilai sistem refleks

a. Refleks genggam : Bayi beraksi terhadap sentuhan pada

tangannya sehingga bereaksi untuk

menggenggam

b. Refleks morro : Bayi bereaksi terhadap tepukan tangan

c. Refleks rooting : Bayi bereaksi terhadap sentuhan pada

bibirnya

d. Refleks sucking : Bayi bereaksi untuk mengisap saat

diberi susu

e. Refleks swallowing : Bayi bereaksi untuk menelan saat diberi

susu

f. Refleks babinsky : Bayi bereaksi terhadap sentuhan pada

telapak kaki sehingga telapak kaki bayi

melengkung atau membentuk huruf C

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Bayi cukup bulan umur 0 hari keadaan umum bayi baik

A. Bayi cukup bulan

DS : 1. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 07 September 2016

2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 11 - 12 – 2015

DO : 1. Bayi lahir tanggal 07 September 2016 jam 10.00 wita dengan

jenis kelamin perempuan, berat badan 2700 gram, panjang

Page 48: Kti ikra AKBID YKN RAHA

41

badan 48 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 30 cm,

lingkar perut 30 cm, lingkar lengan atas 10 cm

2. Umur kehamilan 38 minggu 3 hari

Analisa dan interprestasi data

Bayi cukup bulan mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan

umur kehamilan cukup 37 – 42 minggu, berat badan lahir normal

2500 – 4000 gram, panjang badan lahir normal 48 – 52 cm, lingkar

kepala 33 – 35 cm, lingkar perut 31 – 35 cm, kulit kemerahan,

refleks isap baik, refleks moro baik, masih tampak verniks

caseosa, rambut sempurna, kuku panjang, apgar score 8 / 10,

suhu 36,5°C – 37,5°C, pernapasan 40 – 60 kali / menit, denyut

jantung 120 – 160 kali / menit. (Asuhan Neonatus Bayi dan Balita

2012, hal : 120).

B. Umur 0 hari

DS : Ibu mengatakan melahirkan tanggal 07 September 2016

DO : Tanggal pengkajian 07 September 2016

Analisa dan interprestasi data

Bayi lahir tanggal 07 September 2016 sampai tanggal pengkajian

07 September 2016 terhitung umur bayi 0 hari

C. Keadaan umum bayi baik

DS : Ibu bayi menetek dengan kuat

DO : Tampak bayi menyusu dengan kuat

Page 49: Kti ikra AKBID YKN RAHA

42

Tanda – tanda vital dalam batas normal

DJB : 139 kali / menit

Suhu : 37,7°C

Pernapasan : 42 kali / menit

Analisa dan interprestasi data

Tanda – tanda vital yang normal menandakan keadaan bayi baik.

(Pelayanan Maternal dan Neonatal hal : 92 - 95).

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi infeksi tali pusat

1. Data subjektif :

Ibu mengatakan tali pusat masih basah

2. Data objektif :

a. Tampak tali pusat masih basah, terbungkus kassa

Analisa dan interprestasi data

Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi

pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan

oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin

(racun) yang menyerang sistem saraf pusat. Spora kuman

tersebut masuk kedalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu –

satunya, yaitu tali pusat, yang dapat terjadi pada saat

perawatannya sebelum puput (terlepasnya tali pusat). (Pelayanan

Page 50: Kti ikra AKBID YKN RAHA

43

Kesehatan Maternal dan Neonata, Prawirohardjo : hal 388).

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidan ada data yang menunjang untuk tindakan segera / kolaborasi

LANGKAH IV RENCANA TINDAKAN

1. Tujuan Keadaan umum bayi baik

2. Tidak terjadi infeksi pada tali pusat

3. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi

A. Kriteria

1. Keadaan umum bayi baik ditandai dengan tanda – tanda vital dalam

batas normal :

Suhu : 36,5 °C – 37,5 °C

Pernapasan : 40 – 60 kali / menit

DJB : 120 – 160 kali / menit

2. Tali pusat tidak merah, tidak bengkak dan tidak berbau

3. Refleks mengisap dan menelan bayi baik

B. Intervensi

Tanggal 07 September 2016 Jam 11.10 wita

1. Beritahu pada Ibu dan keluarganya tentang keadaan bayinya

Rasional : Ibu dan keluarga berhak mengetahui keadaan ibu

bayinya

2. Observasi tanda – tanda vital

Page 51: Kti ikra AKBID YKN RAHA

44

Rasional : TTV merupakan salah satu indikator untuk

mengetahui keadaan bayi

3. Beri kehangatan pada bayi dengan cara membungkus bayi dengan

selimut yang bersih dan kering

Rasional : Mempertahankan suhu bayi dan mencegah

hipotermi, karena bayi baru lahir mudah kehilangan

panas melalui evaporasi, konduksi, radiasi dan

konveksi

4. Anjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayinya bila basah dan

setiap selesai mandi

Rasional : Mengganti popol bayi tiap kali basah dan setiap

selesai mandi merupakan salah satu upaya untuk

mencegah terjadinya hipotermi pada bayi dan juga

dapat mencegah terjadinya ruam popok

5. Anjurkan pada ibu untuk merawat tali pusat bayi dan menjaga

kebersihan tubuh bayi

Rasional : Perawatan tali pusat dilakukan agar mencegah

infeksi, mempercepat puputnya tali pusat, serta

memberi rasa nyaman pada bayi dan mencegah

berkembangnya mikroorganisme

6. Anjurkan pada ibu untuk mengganti kain kassa pembungkus tali

pusat bayi setiap kali basah dan kotor

Rasional : Untuk mencegah terjadinya perkembangbiakan

Page 52: Kti ikra AKBID YKN RAHA

45

bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi pada

tali pusat

7. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif secara on

demand

Rasional : Rangsangan oleh hisapan bayi akan merangsang

hipofise posterior untuk mengeluarkan hormone

oxytocin untuk sekresi ASI dan hipofise anterior

untuk mengeluarkan hormon prolaktin untuk produksi

ASI. ASI eksklusif ( 0 – 6 bulan ) dapat memberikan

kebutuhan energi dan zat gizi yang dapat terpenuhi

dengan pemberian ASI saja.

8. Beri HE (Health Education) pada ibu tentang :

Gizi ibu menyusui

Rasional : Makanan bergizi bagi ibu sangat diperlukan pada

masa menyusui karena dapat membantu

pemenuhan kebutuhan gizi bayi melalui ASI

ASI ekslusif

Rasional : ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang

dapat memberikan keuntungan bagi tumbuh

kembang fisik bayi. ASI 1 – 3 hari berisi colostrum

yang mengandung antibody yang dapat memberi

kekebalan pada bayi

Tanda – tanda infeksi dan tanda bahaya pada bayi

Page 53: Kti ikra AKBID YKN RAHA

46

Rasional : Pengenalan tanda – tanda infeksi dan tanda

bahaya pada ibu dan keluarganya dimaksudkan

agar ibu dapat mengetahui tanda – tanda infeksi

dan tanda bahaya pada bayi sehingga dapat

mengambil tindakan yang sesuai jika menemukan

tanda – tanda infeksi. Tanda – tandanya yaitu

suhu tubuh bayi meningkat, tali pusat kemerahan,

bengkak, keluar cairan (nanah) dan berbau busuk,

pernapasan > 60 kali / menit.

Imunisasi / posyandu tiap bulan

Rasional : Agar ibu bayi dapat mengetahui tumbuh kembang

bayinya dan mendapat imunisasi lengkap.

LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal 07 September 2016 Jam 10.50 Wita

1. Memberitahu Ibu dan keluarganya tentang keadaan bayinya

Hasil : Ibu dan keluarganya mengetahui keadaan bayi

2. Mengobservasi tanda – tanda vital

Hasil : Suhu : 37,7°C

DJB : 139 x / menit

Pernapasan : 42 x / menit

3. Memberi kehangatan pada bayi dengan cara membungkus bayi dengan

selimut yang bersih dan kering

Page 54: Kti ikra AKBID YKN RAHA

47

Hasil : Bayi telah diselimuti

4. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayinya bila basah dan

setiap selesai mandi

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan

5. Menganjurkan pada ibu untuk merawat tali pusat bayi dan menjaga

kebersihan tubuh bayi

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

6. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti kain kassa pembungkus tali

pusat bayi setiap kali basah dan kotor

Hasil : Ibu bersedia melakukan anjuran bidan

7. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif secara on

demand

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

8. Memberi HE (Health Education) pada ibu tentang :

Gizi ibu menyusui

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

ASI ekslusif

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

Imunisasi / posyandu tiap bulan

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 07 September 2016 Jam 11.20 wita

Page 55: Kti ikra AKBID YKN RAHA

48

1. Keadaan umum bayi baik ditandai dengan :

a. Suhu : 37,5 °C

b. Pernapasan : 46 kali / menit

c. DJB : 142 kali / menit

2. Tali pusat belum puput, tidak ada tanda – tanda infeksi

3. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi ditandai dengan pemberian ASI

secara on demand

Catatan perkembangan

1. Tanggal 08 September 2016, jam 09.00 wita

a. Keadaan umum bayi baik ditandai dengan :

1) Suhu : 37 °C

2) Pernapasan : 42 kali / menit

3) DJB : 138 kali / menit

b. Tali pusat belum puput, tidak ada tanda – tanda infeksi

c. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi ditandai dengan pemberian ASI

secara on demand

2. Tanggal 09 September 2016, jam 09.10 wita

a. Keadaan umum bayi baik ditandai dengan :

1) Suhu : 37,1 °C

2) Pernapasan : 40 kali / menit

3) DJB : 140 kali / menit

b. Tali pusat sudah hampir puput, tidak ada tanda – tanda infeksi

Page 56: Kti ikra AKBID YKN RAHA

49

c. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi ditandai dengan pemberian ASI

secara on demand

Page 57: Kti ikra AKBID YKN RAHA

50

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

NORMAL PADA BAYI NY “S” UMUR 0 HARI SESUAI MASA

KEHAMILAN DI PUSKESMAS BATALAIWORU

KABUPATEN MUNA

07 – 09 – 2016

(SOAP)

No register : 305008

Tanggal Masuk : 07 September 2016, jam 05.00 wita

Tanggal Partus : 07 September 2016, jam 10.00 wita

Tanggal Pengkajian : 07 September 2016, jam 10.40 wita

Nama Pengkaji : Ikra

IDENTITAS

A. Identitas Bayi

Nama : Bayi Ny. S

Tanggal / jam lahir : 07 September 2016, 10.00 wita

Umur : 0 hari

Berat / panjang badan : 2700 gram / 48 cm

Jenis kelamin : Perempuan

Anak : I (satu)

B. Identitas Orang Tua

Nama : Ny“S” / Tn“A”

Umur : 20 tahun / 21 tahun

Nikah / lamanya : 1 kali / ± 2 tahun

Suku : Muna / Muna

Page 58: Kti ikra AKBID YKN RAHA

51

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Desa Wawesa

SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 11 - 12 – 2015

2. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 07 September 2016 pukul 10.00

wita

3. Ibu mengatakan melahirkan pada umur kehamilan 9 bulan lebih

4. Ibu mengatakan tali pusat masih basah

5. Ibu mengatakan bayinya sudah BAK dan BAB

6. Ibu mengatakan bayinya menetek dengan kuat

OBJEKTIF (O)

1. Tafsiran persalinan tanggal 18 – 09 – 2016

2. Umur kehamilan 38 minggu 3 hari

3. Keadaan umum bayi baik

4. Kesadaran composmentis

5. Pemeriksaan tanda – tanda vital

a. Pernapasan : 42 kali/menit

Normal : 40 – 60 kali/menit

b. DJB : 139 kali/menit

Normal : 120 – 160 kali / menit

Page 59: Kti ikra AKBID YKN RAHA

52

c. Suhu : 37,7 °C

Normal : 36,5°C – 37,5°C

6. Pemeriksaan fisik

a. Kepala / rambut

1) Inspeksi : Tidak ada caput, rambut hitam dan lurus

2) Palpasi : Tidak ada oedema, ubun – ubun teraba lunak

b. Mata

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret,

konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus

c. Hidung

1) Inspeksi : Cuping hidung simetris kiri dan kanan, dan tidak

ada secret

d. Telinga

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen

e. Mulut dan bibir

1) Inspeksi : Refleks mengisap bayi baik, bibir lembab dan tidak

terdapat kelainan

f. Leher

1) Inspeksi : Tonus otot leher baik

2) Palpasi : Tidak ada benjolan pada leher

g. Dada

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, gerakan dada seiring

dengan respirasi bayi, puting susu belum

Page 60: Kti ikra AKBID YKN RAHA

53

terbentuk

h. Abdomen

1) Inspeksi : Tampak tali pusat masih basah dan terbungkus

kassa

i. Punggung dan bokong

1) Inspeksi : Tidak ada kelainan, tidak ada fraktur dan

penonjolan, tidak ada bercak mongol

2) Palpasi : Tidak ada benjolan pada tulang punggung

j. Genetalia dan anus

1) Inspeksi : Kebersihan baik, labia mayora menutupi labia

minora, terdapat uretra dan terdapat lubang anus

k. Eksremitas atas dan bawah

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pergerakan tangan dan

kaki baik, jari–jari tangan dan kaki lengkap, refleks

menggenggam dan refleks babinsky baik

l. Kulit

1) Inspeksi : Warna kulit kemerahan, turgor kulit baik, rambut

lanugo nampak jelas

7. Pengukuran antropometri

a. BBS : 2700 gram (normalnya 2500 - 4000 gram)

b. PB : 48 cm (normalnya 48 – 53 cm)

c. LK : 33 cm (normalnya 33 – 35 cm)

d. LD : 30 cm (normalnya 30 – 33 cm)

Page 61: Kti ikra AKBID YKN RAHA

54

e. LP : 30 cm (normalnya 30 – 34 cm)

f. LILA : 10 cm (normalnya 9,5 – 11 cm)

8. Menilai sistem refleks

a. Refleks genggam : Bayi beraksi terhadap sentuhan pada

tangannya sehingga bereaksi untuk

menggenggam

b. Refleks morro : Bayi bereaksi terhadap tepukan tangan

c. Refleks rooting : Bayi bereaksi terhadap sentuhan pada

bibirnya

d. Refleks sucking : Bayi bereaksi untuk mengisap saat diberi

susu

e. Refleks swallowing : Bayi bereaksi untuk menelan saat diberi

susu

f. Refleks babinsky : Bayi bereaksi terhadap sentuhan pada

telapak kaki sehingga telapak kaki bayi

melengkung atau membentuk huruf C

ASSESMENT (A)

Diagnosa

Masalah potensial

:

:

Bayi cukup bulan umur 0 hari dengan masalah

infeksi tali pusat

Potensial terjadi infeksi tali pusat

Page 62: Kti ikra AKBID YKN RAHA

55

PLANNING (P)

Tanggal 07 September 2016 Jam 10.50 Wita

1. Memberitahu Ibu dan keluarganya tentang keadaan bayinya

Hasil : Ibu dan keluarganya mengetahui keadaan bayi

2. Mengobservasi tanda – tanda vital

Hasil : Suhu : 37,7°C

DJB : 139 x / menit

Pernapasan : 42 x / menit

3. Memberi kehangatan pada bayi dengan cara membungkus bayi dengan

selimut yang bersih dan kering

Hasil : Bayi telah diselimuti

4. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayinya bila basah dan

setiap selesai mandi

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan

5. Menganjurkan pada ibu untuk merawat tali pusat bayi dan menjaga

kebersihan tubuh bayi

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

6. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti kain kassa pembungkus tali

pusat bayi setiap kali basah dan kotor

Hasil : Ibu bersedia melakukan anjuran bidan

7. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif secara on

demand

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

Page 63: Kti ikra AKBID YKN RAHA

56

8. Memberi HE (Health Education) pada ibu tentang :

Gizi ibu menyusui

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

ASI ekslusif

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

Imunisasi / posyandu tiap bulan

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

Catatan perkembangan

1. Tanggal 08 September 2016, jam 09.00 wita

a. Keadaan umum bayi baik ditandai dengan :

1) Suhu : 37 °C

2) Pernapasan : 42 kali / menit

3) DJB : 138 kali / menit

b. Tali pusat belum puput, tidak ada tanda – tanda infeksi

c. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi ditandai dengan pemberian ASI

secara on demand

2. Tanggal 09 September 2016, jam 09.10 wita

a. Keadaan umum bayi baik ditandai dengan :

1) Suhu : 37,1 °C

2) Pernapasan : 40 kali / menit

3) DJB : 140 kali / menit

b. Tali pusat sudah hampir puput, tidak ada tanda – tanda infeksi

Page 64: Kti ikra AKBID YKN RAHA

57

c. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi ditandai dengan pemberian ASI

secara on demand

Page 65: Kti ikra AKBID YKN RAHA

26

BAB IV

HASIL, PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Keadaan Geografis

Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak di

jazirah Sulawesi Tenggara meliputi bagian utara Pulau Buton dan

Pulau Muna serta pulau-pulau kecil yang tersebar disekitarnya yang

berjumlah 237 buah dengan kategori 22 buah pulau berpenghuni, 10

buah pulau berpenghuni sementara dan 205 buah pulau tidak

berpenghuni.

Kecamatan Bata Laiworu yang memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Lasalepa

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Katobu

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga

b.Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Bata Laiworu terdiri

dari 1 unit puskesmas dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM). Adapun jenis UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Bata Laiworu pada Tahun 3013 yaitu 10 buah posyandu (pratama 2

Page 66: Kti ikra AKBID YKN RAHA

27

buah, madya 5 buah dan purnama 3 buah), desa siaga sebanyak 1

desa dan poskesdes/polindes sebanyak 3 unit.

c. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Bata Laiworu terdiri

dari 1 orang dokter umum, 12 orang tenaga perawat, 5 orang

apoteker, 7 orang tenaga kesehatan masyarakat dan 1 orang

sanitarian, 3 orang tenaga gizi dan 1 orang tenaga analis

kesehatan.

B. Hasil Penelitian

Tabel 4.1Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang pemanfaatan KMS balita

berdasarkan tingkat pendidikan di PuskesmasBatalaiworu Kabupaten Muna

Tahun 2016

No PendidikanPengetahuan

Jumlah TotalBaik KurangJumlah % Jumlah % Jumlah %

1 SD - - - - - -2 SLTP 2 6,66 4 13,33 6 19,993 SLTA 8 26,66 2 6,66 10 33,334 DIPLOMA/PT 11 36,66 3 10 14 46,66

Jumlah Total 21 69,99 9 29,99 30 99,98Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.1 di atas terdapat 11 orang (36,66%) yang

pengetahuannya baik yaitu pada ibu yang pendidikannya Diploma,

sedangkan ibu yang pengetahuannya kurang berjumlah 4 orang (13,33

% ) yang pendidikannya SLTA.

Page 67: Kti ikra AKBID YKN RAHA

28

Tabel 4.2Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Pemanfaatan KMS Balita

Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas BatalaiworuKabupaten MunaTahun 2016

No PekerjaanPengetahuan Jumlah TotalBaik Kurang

Jumlah % Jumlah % Jumlah %1 Bekerja 7 23,33 4 13,33 11 36,66

2 TidakBekerja 14 46,66 5 16,66 19 63,32

Jumlah Total 21 69,99 9 29,99 30 99,98Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.2 diatas terdapat 14 orang (46,66 %) yang

pengetahuannya baik terdapat pada kolom ibu yang tidak bekerja.

Sedangkan yang pengetahuannya kurang berjumlah 5 orang (16,66 %)

terdapat pada kelompok ibu yang tidak bekerja.

Tabel 4.3.Distribusi Pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita

berdasarkan umur di Puskesmas Batalaiworu KabupatenMuna Tahun 2016

No UmurPengetahuan Jumlah TotalBaik Kurang

Jumlah % Jumlah % Jumlah %1 < 20

tahun7 23,33 4 13,33 11 36,66

2 20 – 30tahun

12 40 3 10 15 50

3 >30 tahun 2 6,66 2 6,66 4 13,32Jumlah Total 21 69,99 9 29,99 30 99,98

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.3 diatas ibu yang pengetahuannya

tergolong baik terdapat 12 orang (40 %) yang berumur 20 – 30 tahun

sedangkan ibu yang pengetahuannya kurang terdapat 4 orang (13,33

%) yang berumur < 20 tahun.

Page 68: Kti ikra AKBID YKN RAHA

29

Tabel 4.4Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Pemanfaatan KMS Balita

Berdasarkan Paritas Di Puskesmas BatalaiworuKabupaten Muna Tahun 2016

No ParitasPengetahuan Jumlah TotalBaik Kurang

Jumlah % Jumlah % Jumlah %1 Paritas I 1 3,33 1 3,33 2 6,662 Paritas II 3 10 1 3,33 4 13,333 Paritas III 6 20 4 13,33 10 33,334 Paritas IV 11 36,66 3 10 14 46,66

Jumlah 21 69,99 9 29,99 30 49,98Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.4 diatas ibu yang pengetahuannya

tergolong baik terdapat 11 orang (36,66) yang paritas IV sedangkan

ibu yang pengetahuannya kurang yaitu 4 orang (13,33) yang paritas III

1. Pembahasan

Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan di Puskesmas Batalaiworu selama bulan 1- 14

September 2016 maka secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat

dibahas berdasarkan variable berikut:

1. Pengetahuan ibu Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dari 30 orang ibu anak balita yang mempunyai KMS yang

diwawancarai terdapat 21 orang (69,99%) yang memiliki

pengetahuan baik dan paling banyak pada tingkat Diploma yakni 11

orang (36,66%) dan pada tingkat SD tidak ada. Sedangkan yang

memiliki pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (29,99%) dan

paling banyak pada tingkat pendidikan SLTA yakni 4 orang

(13,33%)

Page 69: Kti ikra AKBID YKN RAHA

30

Berdasarkan hasil di atas didapat bahwa dengan tingkat

pendidikan Diploma lebih banyak memperoleh informasi, mereka

lebih muda memahami dan cukup tangkap dalam menerima

informasi atau pengetahuan tentang pemanfaatan KMS balita.

Sedangkan pada tingkat pendidikan SD mereka kemungkinan

cenderung tidak tangkap atau kurang mengerti dengan

pengetahuan yang diperoleh. Tingkat pengetahuan mereka dalam

menerima dan memikirkan suatu hal masih cukup kurang

menyebabkan tingkat pengetahuan mereka juga cenderung kurang,

sehingga ditemukan bahwa ternyata tingkat pendidikan ibu cukup

mempengaruhi pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita.

2. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pekerjaan

Dari 30 orang ibu anak balita yang mempunyai KMS yang

diwawancarai, terdapat 21 orang (69,99%) yang memiliki

pengetahuan baik dan paling banyak pada ibu yang tidak bekerja

yakni 14 orang (46,66%) dan paling sedikit pada ibu yang bekerja

yakni 7 orang (23,33%) sedangkan yang memiliki pengetahuan

kurang sebanyak 9 orang (29,99%) dan paling banyak pada ibu

yang tidak bekerja yakni 5 orang (16,66%).

Berdasarkan hasil didapat bahwa yang memiliki

pengetahuan kurang paling banyak ditentukan pada ibu yang

bekerja, hal ini disebabkan karena ibu yang bekerja tidak memiliki

waktu luang untuk mencari informasi tentang manfaat KMS, tetapi

Page 70: Kti ikra AKBID YKN RAHA

31

mereka memilih mementingkan pekerjaannya, sehingga sumber

informasi tentang pemanfaatan KMS yang bisa mereka peroleh

terbatas. Sedangkan yang paling banyak memiliki pengetahuan

baik ditemukan pada ibu yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan

karena ibu yang tidak bekerja memiliki banyak waktu luang untuk

mencari informasi tentang pemanfaatan KMS balita, sehingga

dapat mengetahui banyak pengetahuan tentang pemanfaatan KMS

balita dan bagi ibu yang bekerja walaupun memiliki banyak

kesempatan dan lebih memperoleh informasi tetapi mungkin

kesempatan itu bisa digunakan untuk kepentingan pekerjaan bukan

untuk mencari informasi tentang pemanfaatan KMS balita.

Sehingga ditemukan bahwa pekerjaan ibu tidak selamanya

mempengaruhi pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita.

3. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Umur

Dari 30 orang ibu anak balita yang mempunyai KMS yang

diwawancarai terdapat 21 orang (69,99%) yang memiliki

pengetahuan baik dan paling banyak pada umur 20-30 tahun yakni

12 orang (40%) dan paling sedikit pada umur > 30 tahun yakni 2

orang (6,66%) sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang

sebanyak 9 orang (29,99%) dan paling banyak umur 20 tahun yakni

4 orang (13,33%)

Berdasarkan hasil diatas didapat bahwa dengan umur 20-30

tahun mereka lebih muda dan lebih banyak memperoleh informasi

Page 71: Kti ikra AKBID YKN RAHA

32

tentang pemanfaatan KMS balita, hal ini kemungkinan disebabkan

karena usia ibu yang lebih tua dimana bertambahnya umur

seseorang biasanya diiringi dengan berbagai macam pengalaman

hidup berupa pengetahuan tentang pemanfaatan KMS balita dapat

diterima dan dipahami. Sebaliknya pada umur ibu yang lebih tua

>30 tahun cenderung lupa tentang pemanfaatan KMS balita. Hal ini

disebabkan karena usia ibu yang sudah tua cenderung lupa tentang

pemanfaat KMS, sehingga ditemukan bahwa umur ibu cukup

mempengaruhi pengetahuan ibu tentang KMS balita.

4. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Paritas

Dari 30 orang ibu, anak balita yang mempunyai KMS yang

diwawancarai terdapat 21 orang (69,99%) yang memiliki

pengetahuan baik dan paling banyak pada paritas IV yakni 11

orang (36,66%) dan paling sedikit pada paritas I yakni 1 orang

(3,33%) sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 9

orang (29,99%) dan paling banyak pada paritas III yakni 4 orang

(13,33%).

Berdasarkan hasil diatas didapatkan bahwa ternyata ibu

yang paritas IV lebih memiliki pengetahuan yang baik dibanding ibu

dengan I paritas III. Hal ini dikarenakan mereka telah memperoleh

informasi tentang pemanfaatan KMS balita pada anak-anak yang

sebelumnya sehingga pada anaknya yang sekarang informasi-

informasi yang mereka peroleh menjadi lebih banyak sehingga

Page 72: Kti ikra AKBID YKN RAHA

33

ketertarikan mereka untuk lebih memahami setiap informasi lebih

besar. Berbeda dengan ibu yang paritas III belum begitu

mengetahui informasi tentang pemanfaatan KMS balita. Sehingga

ditemukan bahwa ternyata paritas ibu juga mempengaruhi

pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita.

Page 73: Kti ikra AKBID YKN RAHA

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ibu yang memiliki pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada

kelompok ibu yang pendidikan Diploma yakni 11 orang, sedangkan

yang memiliki pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada

tingkat pendidikan SLTP yakni 4 orang.

2. Ibu yang memiliki pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada

ibu yang tidak bekerja yakni 14 orang, sedangkan yang memiliki

pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada ibu yang tidak

bekerja yakni 5 orang.

3. Ibu yang memiliki pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada

kelompok umur 20-30 tahun yakni 12 orang, sedangkan yang

memiliki pengetahuan kurang paling banyak ditemukan pada

kelompok umur 20 tahun yakni 4 orang.

4. Ibu yang memiliki pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada

paritas IV yakni 11 orang sedangkan yang memiliki pengetahuan

kurang paling banyak terdapat pada paritas III yakni 4 orang.

B. Saran

1. Diharapkan pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan

penyuluhan tentang pentingnya pemanfaatan KMS balita kepada

masyarakat terutama pada ibu yang mempunyai anak balita.

Page 74: Kti ikra AKBID YKN RAHA

59

2. Diharapkan agar instansi kesehatan harus meningkatkan kerja sama

dengan instansi lain (lintas sector) untuk program-program

kesehatan terutama pengaktifan posyandu setiap bulan.

3. Kepada ibu dan anak balita agar rutin membawa anaknya ke

posyandu untuk mendapat informasi-informasi tentang pemanfaatan

KMS balita.

Page 75: Kti ikra AKBID YKN RAHA

DAFTAR PUSTAKA

Andrias, 2001.Pembelajaran Identitas Pendidikan : Jakarta.

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC : Jakarta.Yogyakarta.

Buraerah. Abd. 2001. Metode Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat:Makassar.

Dinkes, 2009 Laporan Puskesmas Lepo-lepo

----------, 2008 Propil Dinas Kesehatan Provinsi Sultra: kendari.

Dinkes, 1996. Buku Kader Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)Depkes: Jakarta.

----------, 1999. Panduan Pelatihan Kader. Depkes: Jakarta.

Hasan dkk, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka:Jakarta.

Heru,A. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. EGC: Jakarta.

Manuaba, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan:Jakarta.

Natsir. M, 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan dan Ilmu prilaku Masyarakat.

Page 76: Kti ikra AKBID YKN RAHA

Lampiran 1

MASTER TABELPengetahuan Ibu Tentang Pemanfaatan KMS Balita

Di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna Tahun2016

No Nama Umur Paritas Pekerjaan PendidikanPengetahuan

Baik Kurang

1 NY.S 20 II Tidak Bekerja SMP √

2 NY.J 20 III Tidak Bekerja SMP √

3 NY.R 28 III Bekerja Diploma √

4 NY.S 28 III Tidak Bekerja SMA √

5 NY.B 26 IV Bekerja Diploma √

6 NY.A 20 I Tidak Bekerja SMP √

7 NY.G 24 IV Bekerja SMA √

8 NY.S 34 IV Bekerja Diploma √

9 NY.J 30 III Tidak Bekerja SMA √

10 NY.R 31 IV Tidak Bekerja SMA √

11 NY.Y 34 III Bekerja Diploma √

12 NY.U 21 III Tidak Bekerja SMA √

13 NY.A 35 IV Bekerja Diploma √

14 NY.I 25 III Tidak Bekerja SMA √

15 NY.O 28 III Bekerja Diploma √

16 NY.T 30 III Tidak Bekerja SMA √

17 NY.K 26 IV Tidak Bekerja Diploma √

18 NY.L 21 IV Tidak Bekerja SMP √

19 NY.P 24 IV Tidak Bekerja Diploma √

20 NY.C 30 IV Bekerja SMA √

21 NY.S 27 III Bekerja Diploma √

22 NY.I 29 IV Tidak Bekerja SMP √

23 NY.N 25 III Bekerja Diploma √

24 NY.D 24 II Tidak Bekerja SMA √

Page 77: Kti ikra AKBID YKN RAHA

25 NY.F 28 IV Bekerja Diploma √

26 NY.R 23 II Tidak Bekerja SMP √

27 NY.A 28 IV Bekerja Diploma √

28 NY.S 28 II Tidak Bekerja SMA √

29 NY.L 34 IV Bekerja SMP √

30 NY.T 30 III Bekerja Diploma √

Page 78: Kti ikra AKBID YKN RAHA

Lampiran 2

KUESIONER

PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMANFAATAN KMS BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATALAIWORU KABUPATEN

MUNA TAHUN 2016

Nama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Umur :

Paritas :

Alamat :

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai yang ada ketahui :

1. Apakah ibu pernah mendengar KMS?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah ibu mengetahui tentang KMS?

a. Ya

b. Tidak

3. KMS adalah singkatan dari?

a. Kartu menuju sehat

b. Kartu menuju sakit

4. Menurut ibu, apakah KMS digunakan sebagai alat untuk memantau

tumbuh kembang anak?

a. Ya

b. Tidak

Page 79: Kti ikra AKBID YKN RAHA

5. Menurut ibu, yang menggunakan KMS adalah anak berumur 0-5

tahun?

a. Ya

b. Tidak

6. Menurut ibu apakah KMS itu bermanfaat untuk anaknya?

a. Ya

b. Tidak

7. Apakah ibu selalu membawa anaknya ke Posyandu/Puskesmas setiap

bulannya?

a. Ya

b. Tidak

8. Apakah ibu selalu membawa KMS, setiap bulan ke

Posyandu/Puskesmas

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah ibu pernah membaca KMS anaknya?

a. Ya

b. Tidak

10.Apakah ibu yakin dengan pengisian KMS anak ibu dijamin sehat?

a. Ya

b. Tidak

11.Menurut ibu, apakah dengan pengisian KMS secara teratur tiap bulan

dapat membantu pertumbuhan anak ibu?

a. Ya

b. Tidak

Page 80: Kti ikra AKBID YKN RAHA

12.Apakah kader/petugas kesehatan memberikan nasihat setelah

pengisian KMS?

a. Ya

b. Tidak

13.Dengan adanya KMS apakah ibu sudah mengetahui perkembangan

anak ibu tiap bulan?

a. Ya

b. Tidak

14.Pada saat pengisian KMS tiap bulan oleh petugas, apakah ibu pernah

mendapatkan nasihat dari petugas?

a. Ya

b. Tidak

15.Apakah ada hubungan kesehatan anak ibu dengan pengisian KMS?

a. Ya

b. Tidak

16.Apakah pertumbuhan anak ibu tiap bulan selalu naik?

a. Ya

b. Tidak