kti imunisasi 3
TRANSCRIPT
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 1/33
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang ditujukan
ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya
imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu.
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan (pengetahuan), usia,
penyuluhan oleh bidan.
Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat,
sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak
jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan menurunya
angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka
sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta
kematian setiap tahunnya di Indonesia. ( Depkes RI/2009 )
1
Untuk kabupaten Banyuwangi sendiri pada tahun 2008 kasus kematian bayi yang disebabkan
karena tidak imunsasi adalah 0% dan jumlah cakupan BCG adalah 90%, DPT I dan DPT II adalah 90%,
DPT III adalah 80%, Hepatitis B adalah 90%, Polio adalah 95%, dan Campak adalah 90%.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 2/33
Keberhasilan imunisasi ini dikarenakan sudah tersebarnya posyandu dan tenaga kesehatan.
Selain itu peran dari orang tua khususmya ibu-ibu sangat mendukung pelaksanaan imunisasi.
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan
imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak
terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat
imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksidan menular. Penyakit ini mungkin
menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan
dapat berakhir dengan kematian.
Di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo balita yang mendapatkan imunisasil lengkap
sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh WHO, Yaitu sesuai
dengan cakupan BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B
minimal 90%, Polio minimal 95%, dan Campak minimal 90%. Padahal, umumnya sebagian besar ibu-
ibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena alassan
bayinya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi.
Dari beberapa keterangan diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berjudul “Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas
Grajagan Kecamatan Purwoharjo “.
B.Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan maka peneliti membatasi pada tingkat
tahu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 3/33
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: Bagaimana
Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas Grajagan
Kecamatan Purwoharjo?
C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di
Peskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo.
D.Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan
kebidanan khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi.
b. Manfaat praktis
Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan pengetahuan
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya melalui perspektif motivasi.
c. Manfaat bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah (KTI)
BAB 2
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 4/33
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap
objek tertentu. ( Notoatmodjo,2003)
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran
seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam
sekitar. (referensi assyari abdullah, 2008)
Pengetahuan adalah dua buah kelebihan manusia disbanding dengan mahluk lain ciptaan Allah,
dengan pengetahuan (knowledge) maka manusia dapat mengetahui apa air, api, alam dan
sebagainya. (Suyanto dan Umi Salamah,2009)
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo,2003Tingkat pengetahuan adalah
a. Tahu
5
Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah diterima juga bias
dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 5/33
apa yang telah dipelajari antara lain ibu bias menyebutkan , menguraikan, mengidentifikasi,
menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami
Suatu kemampuan menyelesaikan dengan cara yang benar tentang obyek yang diketahui
dan diiterprestasikan suatu materi dengan benar.Seseorang atau ibu yamg telah paham
terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menjelaskan,
menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.
c. Aplikasi
kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang
nyata.
d. Analisa
Suatu kemampuan menjabarkan obyek kedalam komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut.
e. Sintesis
Menunjukan suatu kemampuan intuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan.
f. Evaluasi
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian criteria yang telah ditentukan.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 6/33
3. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap imunisasi.
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang
lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi dapat berbuat dan mengisi kehidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan mengandung informasi misalnya
mengenai hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Menurut Y.B Mantra yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup pembangunan
kesehatan.
b. Penyuluhan Imunisasi oleh Bidan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari suatu pelayanan kesehatan yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam mencapai KKBS. Pelayanan yang
diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
c. Usia
Usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin
cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih
dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwa nya.
B. Definisi Imunisasi
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 7/33
1. Definisi konsep dasar imunisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
a. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau
berbahaya bagi seseorang. (blog-indonesia,2008)
b. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan
kekebalan terhadap penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit,
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. ( Notoatmodjo,2003)
c. Menurut pendapat dr.Karel,SpA, ”Imunisasi adalah cara untuk menimbulkan/ meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga kelak bila ia terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan.
Dengan banyaknya analisa dari para ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa imunisasi
adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak atau seseorang terhadap
penyakit tersebut.
2. Dalam tubuh bayi atau anak ada dua jenis kekebalan yang bekerja yaitu:
a. Kekebalan aktif
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap
suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama.
1) Kekebalan aktif alamiah
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 8/33
Dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami atau sembuh dari
suatu penyakit misalnya anak telah menderita campak. Setelah sembuh anak tidak akan
terserang campak lagi, karena tubuhnya telah membuat zat penolakan terhadap
penyakit tersebut.
2) Kekebalan aktif buatan
Kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi), misalnya anak
diberikan vaksinasi BCG, DPT, HB, Polio dan lainnya.
b. Kekebalan pasif
Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti body sendiri tetapi kekebalan
tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolakan, sehingga proses cepat
tetapi tidak tahan lama.
Kekebalan pasif ini terjadi dengan 2 cara:
1) Kekebalan pasif alamiah/ kekebalan pasif bawaan kekebalan yang diperoleh bayi sejak
lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama ( kira-kira hanya sekitar 5 bulan
setelah bayi lahir )misalnya difteri, morbili dan tetanus.
2) Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan zat
penolakan.
3. Tujuan Pemberian Imunisasi
a. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 9/33
b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapt mencegah gejala yang dapat
menimbulkan cacat atau kematian.
4. Syarat Pemberian Imunisasi
a. Bayi dalam keadaan sehat
b. Bayi umur 0-11 bulan
5. Tujuh macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
a. TBC
b. Polio myelitis (kelumpuhan)
c. Difteri
d. Pertusis
e. Titanus
f. Hepatitis
g. Campak
6. Macam-macam Imunisasi
a. BCG
1) Gunanya :memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Kekebalan yang
diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 10/33
menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-
ringan.
2) Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
3) Kontra indikasi :
a) Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan .
b) Anak yang telah menderita penyakit TBC.
4) Efek samping
a) Reaksi normal
(1) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan
kecil berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan diameter 10
mm.
(2) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada
luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain
kasa kering dan bersih.
(3) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar)
dengan diametr 5-7 mm.
b) Reaksi berat
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 11/33
(1) kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang
lebih luas.
(2) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.
b. DPT ( Diphteri, Pertusis, Tetanus )
1) Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusi, tetanus.
2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar
3) Kontra indikasi :
a) Panas diatas 38º C
b) Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti panas
tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok.
4) Efek samping :
a) Reaksi lokal
(1) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai
demam ringan selama 1-2 hari.
(2) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas
akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.
b) Reaksi Umum
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 12/33
(1) Demam tinggi, kejang dan syok berat.
(2) Pada keadaan kedua ( reaksi umum atau reaksi yang lebih berat )
sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.
c. Hepatitis B
1) Gunanya : memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis
2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar
3) Kontra indikasi : tidak ada
4) Efek samping : Pada umumnya tidak ada
d. Polio
1) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis
2) Cara pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes
3) Kontra indikasi:
a) Anak menderita diare berat
b) Anak sakit panas
4) Efek samping :
a) Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak
ringan
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 13/33
b) Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada
anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.
c) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.
e) Campak
1) Gunakan : memberi kekebalan terhadap penyakit campak.
2) Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas
3) Kontra indikasi :
a) Panas lebih dari 38ºC
b) Anak yang sakit parah
c) Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan
d) Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat
e) Riwayat kejang demam
4) Efek samping :
a) Panas lebih dari 38ºC
b) Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke
10-12
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 14/33
c) Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini
jarang terjadi.
7. Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksinasi Pemberian Imunisasi Selang Waktu
Pemberian
Umur
BCG
DPT
HB
HB Uniject
Polio
Campak
1x
3x
DPT I,II III
3x
HB I,II,III
1x
4x
Polio I,II,III,IV
1x
-
4 Minggu
4 Minggu
-
4 Minggu
-
0 – 12 Bulan
2 – 12 Bulan
0 – 12 Bulan
0 – 2 hari
0 – 12 Bulan
9 – 12 Bulan
Sumber : Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia,2009
C. KERANGKA KONSEPTUAL
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 15/33
Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Puskesmas Grajagan
Kecamatan Purwoharjo
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan secara umum:
1. Pendidikan
2. Usia
3. Penyuluhan
Kriteria Pengetahuan:
Baik: 76-100%
Cukup :56-75%
Kurang :40-55%
Tidak baik: ≤40%
(Arikunto,2006)
Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap meliputi:
1) Pengertian
2) Tujuan dan manfaat
3) Efek samping
4) Penatalaksanaan
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 16/33
Sumber : Notoatmodjo 2003 dan Arikunto 2006
Keterangan :
: Di teliti
: Tidak di teliti
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 17/33
Adapun variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap
meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat, efek samping, penatalaksanaan. Sedangkan faktor
yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, usia, dan penyuluhan oleh bidan.
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui, yang ditangkap dengan panca indera manusia baik
secara formal maupun informal. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi diharapkan semakin mudah dalam menerima informasi tentang imunisasi
dasar lengkap.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Desain penelitian yang di gunakan dalam penlitian ini adalah penelitian yang berbentuk
penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara
obyektif. (Notoatmodjo 2005)
Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti, sering kali
di katakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan di teliti (Arikunto, 2006).
Dalam penelitian ini variabelnya adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 18/33
Definisi Opersional
Variabel Definisi
operasional
Kriteria Alat
ukur
Skala
Pengetah
uan,
pemaham
an
imunisasi
dan
penerapa
n.
Segala
sesuatu
yang
dipahami,
dimengerti
oleh ibu
tentang
imunisasi.
Pengertian,
tujuan
manfaat,
efek
samping dan
penatalaksa
naan.
Baik: 76-
100%
Cukup : 56-
75%
Kurang :
40-55%
Tidak baik :
≤40%
(Arikunto,2
006)
Quesio
ner
Ordi
nal
Populasi
Adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti (Arikunto, 2006)
Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa populasi adalah semua objek yang di
amati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai bayi
umur 0-12 bulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah 30 orang.
18
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 19/33
Sampel
Adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi
(Arikunto,2006). Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang / total
sampling.(Arikunto,2006)
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di lakukan di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo .
Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 4-14 agustus 2009.
Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dari hasil data dengan menggunakan rekam medik secara deskripif melalui tabel distribusi yang
dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi.
Langkah – langkah pengolahan data sebagai berikut :
Editing
Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan rekam medik ini berarti
semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.
Coding
Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka untuk setiap jawaban dari kuesioner yang
telah disebarkan diberi kode sesuai dengan arakter.
Skoring
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 20/33
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap
responden atau hasil observasi dapat diberikan skor. Tidak ada pedoman yang baku untuk
scoring namun scoring harus diberikan.
Tabulating
Mentabulasi dengan memuat tabel-tabel sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.
Tehnik Analisa Data
Menurut Arikunto (2006) setelah data terkumpul melalui kuesioner ditabulasi dan
dikelompokkan sesuai dengan variable yang diteliti, jawban seluruh responden dari masing-masing
dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase.
Selain itu juga dilakukan cara pemberian skore dalam penelitian dimana
tiap jawaban benar skornya 1 (satu) bila salah nilainya 0 (nol)
Cara pemberian skore dalam penelitian ini digunakan rumus:
P =
Keterangan
P = Prosentase
∑f = Skor yang didapat
h = Jumlah pertanyaan
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 21/33
Baik : 76-100% (13-16 jawaban yang benar)
Cukup : 56-75% (09-12 jawaban yang benar)
Kurang : 40-55% ( 05-08 jawaban yang banar)
Tidak baik : ≤40% ( 01-04 jawaban yang benar)
( Arikunto, 2006)
Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini terleih dahulu harus mengajukan izin kepada Kepala
Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo yang digunakan sebagai tempat penelitian. Setelah
mendapat persetujuan kemudian di lakukan penelitian dengan menekankan kepada masalah etika
yang meliputi:
Informed Concent (Lembar persetujuan menjadi subjek)
Lembar persetujuan menjadi subjek akan diedarkan sebelum penelitian di lakukan pada
seluruh subjek yang akan di teliti. Hal ini akan dilakukan dengan tujuan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam dan sesudah dilakukan penelitian. Jika subjek bersedia di teliti maka
subjek harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak dijadikan responden
maka peneliti tetap menghormati hak-hak subjek.
Anomity
Demi menjaga kerahasiaan dan identitas subjek, maka peneliti tidak mencantumkan nama
subjek pada lembar kuisioner hanya saja lembar tersebut di beri kode nomor tertentu.
Confidentiality (Kerahasiaan)
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 22/33
Informasi yang telah di kumpulkan subjek di jamin kerahasiaannya oleh peneliti.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian dalam hal ini mencakup kelemahan atau hambatan yang dirasakan
dalam penelitian yaitu:
Sampel
Sampel yang digunakan terbatas sehingga untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat
belum dapat di capai.
Waktu Penelitian Terbatas
Waktu penelitian sangat terbatas sehingga hasilnya kurang dari sempurna dan kurang
memuaskan.
Instrument Pengumpula Data
Instrument pengumpulan data memiliki jawaban yang banyak di pengaruhi oleh sikap dan
jawaban-jawaban pribadi sehingga hasilnya kurang memuaskan secara kualitatif.
Peneliti
Peneliti belum memiliki pengalaman dan belum pernah meneliti sehingga hasil penelitian
yang di lakukan kurang sempurna.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang dilaksanankan di
Puskesmas Grajagan Purwoharjo pada bulan Agustus.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 23/33
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Grajagan terletak di Curahjati. Batasan wilayah Puskesmas Grajagan
yaitu :
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangorejo Kecamatan Bangorejo
Sebelah Selatan berbatasan dengan Pantai Grajagan Kecamatan Purwoharjo
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo
Tenaga kesehatan di puskesmas grajagan antara lain :
Dokter umum : 1 orang
Dokter gigi : 1 orang
Bidan : 11 orang
Perawat : 9 orang
Staf TU : 3 orang
24
Data Umum
a. Responden menurut umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu yang mempunyai bayi usia 0-12
bulan di Puskesmas GrajaganTanggal 4-14 Agustus Tahun 2009.
No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2. 3.
<20
21 –
35
>35
6
23
1
20
76.67
3.33
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebagian besar responden berumur 21-
35 tahun yaitu 23 responden (76.67%).
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 24/33
b. Karakteristik responden menurut pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu yang mempunyai anak usia 0-
12 bulan di Puskesmas Grajagan Tanggal 4-14 Agustus Tahun
2009.
No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
12
11
6
1
40
36.67
20
3.33
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui sebagian berpendidikan SD yaitu 12
responden (40%).
Data khusus
a. Data pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi
Tabel 4.3 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas
Grajagan 4-14 Agustus Tahun 2009
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik
5
16
5
4
16.67
53.33
16.67
13.33
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % berpengetahuan
cukup yaitu 16 responden (53,33%).
b. Data pengetahun ibu balita tentang pengertian stimulasi anak usia 0-3 tahun.
Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan ibu mempunyai anak usia
0-12 bulan tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi di
puskesmas Grajagan
4-14 Agustus Tahun 2009.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Baik 8 26.67
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 25/33
2.
3.
4.
Cukup
Kurang
Tidak baik
9
8
5
30
26.67
16.66
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui kurang dari 50 % yaitu 9
responden (30%) memiliki pengetahuan tentang pengertian imunisasi dalam
batasan yang cukup.
c. Data pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan ibu yan mempunyai bayi usia 0-12 bulan
tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap diPuskesmas Grajagan Tanal 4-14 Agustus Tahun 2009.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik
7
8
12
3
23.33
26.67
40
10
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui sebagian besar memiliki
pengetahuan kurang tentang tujuan dan manfaat dasar lengkap yaitu 12 responden
(40%).
d. Data pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi dasar
lengkap di Puskesmas Grajagan
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. 2.
3.
4.
Baik Cukup
Kurang
Tidak baik
5 5
11
9
16.67 16.67
36.66
30
Jumlah 30 100
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 26/33
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui sebagian besar responden
memiliki pengetahuan kurang tentang efek samping imunisasi dasar lengkap yaitu
11responden (36.66%).
e. Data pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan
tentang penatalaksanaan iminisasi pada bayi di Puskesmas
Grajagan tanggal 4-14 Agustus 2009
Berdasarkan tabel
4.7diatas dapat diketahui
sebagian besar memiliki
pengetahuan cukup tentang penaalaksanaan imunisasi pada bayi yaitu 13responden
(43.33%).
B. Pembahasan
1. Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa lebih dari 50%
berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53,33%).
Hasil analisis ini didukung oleh umur responden.Dari data dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden berumur 21-35 tahun yaitu 23 responden (76.67%).dan
kurang dari 50% responden berumur <> 35 ahun yaitu1 responden (3.33%)
Usia 21-35 tahun merupakan usia yang reproduktif bagi seseorang untuk dapat
memotivasi diri memperoleh pengetahuan yang sebanyak banyaknya. Usia adalah umur
individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jadi semakin
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2. 3.
4.
Baik
Cukup Kurang
Tidak Baik
5
13 8
4
16.67
43.33 26.67
13.33
Jumlah 30 100
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 27/33
matang usia seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih mudah dan
dapat menambah pengetahuan (Nursalam dan Pariani, 2001).
Semakin banyak umur atau semakin tua seseorang maka akan mempunyai
kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan.
Dengan demikian semakin tua umur responden maka tingkat pengetahuan ibu balita
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi semakin baik.
Hasil analisis juga dipengaruhi oleh pendidikan responden. Berdasarkan data
diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu 12
responden (40%), responden berpendidikan SMP yaitu 11 responden
(36.67%),responden berpendidikan SMA yaitu 6 responden (20%) dan responden
berpendidikan perguruan tinggi yaitu 1 responden (3.33%)
Menurut Nursalam (2001) bahwa makin tinggi pendidikan seseorang, maka makin
mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi, sehingga ilmu
pengetahuan yang dimiliki lebih tinggi namun sebaliknya orang tua yang berpendidikan
rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi sehingga ilmu yang
dimiliki juga lebih rendah yang berdampak pada kehidupannya.
Penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi lebih dari 50% (53,33%) cukup. Hal ini dikarenakan informasi
mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah informasi khusus yang tidak
didapat di bangku sekolah atau Perguruan tinggi umum kecuali sekolah kesehatan.
Adapun informasi mengenai imunisasi dasar lengkap biasanya diperoleh melalui
penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan baik dipuskesmas atau posyandu.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 28/33
Dengan demikian pemberian informasi mengenai imunisasi dasar lengkap pada
bayi yang diberikan akan mudah diterima oleh responden sehingga akan semakin
termotivasi untuk membawa bayinya untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Pengetahuan ibu balita tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi secara khusus.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa kurang dari 50%
berpengetahuan cukup yaitu 9 responden (30%) kurang dari 50% berpengetahuan baik
yaitu 8 responden (26.67%), dan kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 8
responden (26.67%) dan kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 5 responden
(16.66%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuisioner tentang
pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi dikutip dari Oktaria (2007). Hal ini dapat
dilihat dari latar belakang pendidikan mereka rata-rata rendah (SD) dan cukup yaitu
SMP dan SMA disamping itu juga di tunjang sebelumnya mereka ada yang pernah
mendapatkan informasi tentang imunisasi dasar lengkap dari media atau penyuluhan,
pencapaian pengetahuan cukup diatas mungkin disebabkan adanya pengalaman dalam
penerapan imunisasi dasar lengkap dan pernah mendapat informasi.
Meskipun ada responden berlatar belakang pendidikan hanya SMP namun pernah
mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan mempunyai pengalaman tentang
imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini disebabkan oleh informasi yang didapat
menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan pengalaman merupakan guru yang baik, yang
bermakna bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 29/33
Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan kurang 5 responden (16.67%).
Hal ini dapat dilatar belakangi pendidikan SD dan SMP disamping itu juga tidak pernah
mendapatkan informasi dan tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam pemberian
imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini dapat diperkuat oleh Notoatmodjo (2005)
bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain, dan merupakan proses belajar dan mengajar.
Pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapakan (Notoatmodjo 2003).
Pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat diketahui bahwa dari 30
responden kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 12 responden (40%) dan
berpengetahuan baik yaitu 7 responden (23.33%).
Sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar tentang tujuan
imunisasi pada bayi yaitu untuk memberi kekebalan pada anak dikutip oleh
(Notoatnodjo, 2003) hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup dan
kurang yaitu SMP dan SD disamping itu juga tidak pernah mendapat informasi.
Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 3 responden (10%). Hal ini
dapat dilihat dari jawaban yang salah tentang tujuan manfaat imunisasi pada item. Hal
ini dapat dilatarbelakangi pendidikan yang kurang tidak pernah mendapatkan informasi
tentang imunisasi pada anak dan sama sekali tidak memiliki pengalaman tentang
imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa
pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
4. Pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 30/33
Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar
berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%), kurang dari 50% berpengetahuan
tidak baik yaitu 9 responden (30%), dan berpengetahuan cukup yaitu 5 responden
(16,67%) dan berpengetahuan baik yaitu 5 responden (16.67%).
Sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%).
Hal ini dilihat dari jawaban yang benar pada item soal efek samping imunisasi dasar
lengkap pada bayi dengan memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap.
Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang rendah, di samping itu juga di
tunjang sebelumnya mereka ada yang pernah mendapatkan informasi tentang efek
samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan baik yaitu 5 responden
(16.67%). Hal ini dapat dilihat dari semua jawaban item soal yang benar. Hal ini dapat
diperkuat dengan jawaban responden tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap.
Responden pernah mendapatkan informasi dari media dan penyuluhan, dan sebagian
besar resonden berpendidikan rendah dan kurang yaitu SD dan SMP.
Hal ini dimungkinkan karena memahami informasi tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa
memahami yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menginterprestasikan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dan dapat di interprestasikan dengan benar. Hal
ini di sesuaikan dengan pendapat kuliah bidan (2009) yang menyatakan bahwa dengan
pendidikan yang baik orang tua dapat menerima informasi dari luar.
Kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 5 responden (16,67%). Hal ini di
lihat dari item soal tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pencapaian pengetahuan
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 31/33
kurang hal ini di sebabkan pendidikan yang rendah sama sekali tidak mempunyai
pengalaman dan tidak pernah mendapatkan informasi. Hal ini di perkuat oleh
Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik untuk memperoleh
pengetahuan.
5. Pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi
Berdasarkan anlisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar
berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%), kurang dari 50% berpengetahuan
kurang 8 responden (26.67%), 5 responden (16.67%) berpengetahuan baik dan 4
responden (13.33) berpengetahuan tidak baik.
Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%).
Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan rendah dan cukup yaitu SD dan
SMP, meskipun berpendidikan rendah mereka juga pernah mendapat informasi tentang
imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat diperkuat Notoatmodjo (2005) menyatakan
bahwa pengalaman merupakan guru yang baik yang bermakna bahwa pengalaman itu
sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%).
Hal ini dapat dilihat dari latar pendidikan dan mempunyai pengalaman dalam
mengimunisasi bayi, pada umumnya semakin tinggi pendidikan maka akan semakin
baik pula pengetahuannya. Pengetahuan itu sendiri merupakan domain yang sangat
penting utnuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo,2003)
Berdasarkan uraian diatas, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula
dalam mengaplikasikan materi dalam perkembangan anak yang diperoleh. Responden
yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dalam keaktifan membawa anak untuk
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 32/33
mendapat imunisasi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah dan
tidak pernah mendapatkan informasi.
Meskipun ada responden yang tidak mempunyai pengalaman dalam pemberian
imunisasi pada bayi namun berpendidikan tinggi dan pernah mendapat informasi akan
membentuk pengetahuan yang baik. Hal ini di mungkinkan karena memahami informasi
tentang perkembangan anak yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan
bahwa memahami yaitu suatu kemampuan utnuk menjelaskan atau
menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
diinterprestasikan dengan benar.
Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu responden 4 (13.33%),
pencapaian pengetahuan tidak baik mungkin disebabkan pendidikan yang rendah. Sama
sekali tidak mempunyai pengalaman dan tidak pernah mendapat informasi. Hal ini
diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik dan
merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disajikan hasil kesimpulan dan saran dari penelitian tentang
pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan Purwoharjo sebagian besar berpengetahuan cukup
yaitu 16 responden (53.33%).
B. Saran
5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 33/33
Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya kaitannya dengan
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Bagi tempat penelitian
Meningkatkan pelayanan terhadap imunisasi dasar pada bayi.
Melaksanakan swipping pada bayi yang belum mendapatkan imunisasi.
Bagi Instansi Kesehatan/ Perpustakaan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada bayi usia 0-12 bulan.
37
lebih memperbanyak referensi bahan mata kuliah tentang ilmukesehatan anak terutama
imunisasi.
Bagi masyarakat
Masyarakat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan terutama
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.