kti wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/wiwid...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB
HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL, GAMPING, SLEMAN,
YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan di STIKES Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh : WIWID ANGGRAENI
1309199
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Agustus 2012
Wiwid Anggraeni
iv
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan Pra menopause pada akseptor KB hormonal di perum griya citra asri, temuwuh kidul, gamping, sleman, yogyakarta” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Karya tulis ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan, antara lain kepada yang terhormat : 1. dr. Edy Purwoko, Sp. selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta. 2. Tyasning Yuni Astuti, S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan STIKES
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Dra. Hj. Umu Hani EN, M.Kes, sebagai pembimbing I dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Ratna Prahesti, SST, sebagai pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini. 5. Ida Nursanti, S.Kep.,Ns.,Mph, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah dan banyak
memberikan saran-saran perbaikan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh staf Pengajar Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
7. Bapak, Ibu, dan adik tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan dalam segi kehidupan.
8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan penulis dan modal dimasa yang akan datang.
Akhir kata, hanya kebenaran datangnya dari Allah SWT, semoga Allah yang Maha Pengasih senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia kepada kita dan mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua.
Yogyakarta, Agustus 2012 Penulis
vi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii PERNYATAAN............................................................................................... iv PERSEMBAHAN............................................................................................ v KATA PENGANTAR...................................................................................... vi DAFTAR ISI..................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix DAFTAR TABEL............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi INTISARI......................................................................................................... xii ABSTRACT...................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .............................................................................. 7 B. Kerangka Teori ............................................................................. 22 C. Kerangka Konsep…………………………………………………. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .......................................................................... 24 B. Lokasi Dan Waktu Penelian ......................................................... 24 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel. .......................................... 24 D. Variabel Penelitian ....................................................................... 26 E. Definisi Operasional……………… .............................................. 27 F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27 G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 27 H. Analisis Data ............................................................................... 28 I. Jalannya Penelitian ........................................................................ 29 J. Etika Penelitian............................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAN
A. Hasil Penelitian................................................................................ 31 B. Pembahasan..................................................................................... 35
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................... 40 B. Saran................................................................................................ 41
vii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian……………………………………. Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian………………………………….
22 22
ix
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
10
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7
Hasil hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal.................. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ibu.................................................................................................... Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu................................................................................ Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu................................................................................... Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemakaian kontrasepsi hormonal.......................................................................................... Distribusi Frekuensi Keluhan Pra Menopause................................. Distribusi Frekuensi Berdasarkan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra menopause pada akseptor KB Hormonal................................................................... Definisi Operasional………………………………………………
27 31 32 32 32 33 33 34
x
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Izin penelitian Lampiran 5 Data dan Hasil Penelitian Lampiran 6 Lembar Konsultasi KTI
xi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
12
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB
HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL,GAMPING, SLEMAN,
YOGYAKARTA
INTISARI
Wiwid Anggraeni1,Dra. Hj Umu Hani Edinawangsih., M.Kes2, Ratna Prahesti., Sst.3 Latar Belakang: Masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk, kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2004). Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 57 responden dari ibu yang memakai KB Hormonal dan Non Hormonal. Analisis data yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi dengan menggunakan uji statistik spearman rank dengan tingkat kepercayaan 95% dan P (signifikan <005). Hasil : Dari hasil uji analisis 푠푝푒푎푟푚푎푛 푟푎푛푘, diperoleh nilai 푟 sebesar 0,559 dengan sig (푝 ) sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf signifikansi (훼) adalah 5% (0,05) diperoleh 푟 = 0.254. Karena 푟 > 푟 dan nilai p < 0,05 maka 퐻 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kesimpulan dan Saran: Terdapat hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan perlu mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan pelayanannya. Kata kunci: Pemakaian Kontrasepsi Hormonal, Keluahan Pra Menopause Pada
Akseptor Kb Hormonal
1 Mahasiswa STIKES A Yani 2 Dosen STIKES A Yani 3 Dosen STIKES A Yani
xii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
13
HORMONAL CONTRACEPTIVES FOR USE WITH RELATED COMPLAINTS ON PRE MENOPAUSE KB HORMONAL
ACCEPTORS IN PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL, GAMPING, SLEMAN,
YOGYAKARTA
ABSTRACT
Wiwid Anggraeni1,Dra. Hj Umu Hani Edinawangsih., M.Kes2, Ratna Prahesti., Sst.3 Background: The main problem facing the developing countries including Indonesia is still high rate of population growth and less unequal distribution and population age structure. Such a state population has complicated efforts to increase people's welfare and equity. The higher growth of population, the greater the effort required to maintain a certain level of welfare (BKKBN, 2004). Objectives: To determine the relationship of hormonal contraception (pill) with symptoms of pre menopause Hormonal family planning acceptors in Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Research Methods: The study used a descriptive correlation method with cross sectional approach. The population of this study were women who used KB Hormonal and Non Hormonal, residing in Perum Griya Asri Citra, Temuwuh South. Limestone, Sleman, Yogyakarta. The population in this study is 65 people. The sampling method is by using purposive sampling. This analysis was used against two suspected variables associated or correlated with the use spearman rank statistical test with 95% confidence level and P (significant <0.05) Results: From the test results of the analysis, earned value, obtained a value of 0.559 with a sig of 0.000. With 57 samples and the significance level is 5% (0.05) obtained by 0254. Because and the value of p <0.05 is rejected. This means that there is a hormonal contraceptive use with complaints in pre-menopausal Hormonal family planning acceptors in Perum Griya Asri Citra, Temuwuh South, Dalkeith, Sleman, Yogyakarta in 2012. Conclusions and Recommendations: There is a connection with the use of hormonal contraception in pre-menopausal keluahan Hormonal family planning acceptors in Perum Griya Asri Citra, Temuwuh South, Dalkeith, Sleman, Yogyakarta in 2012. Therefore, health professionals need to conduct counseling to improve service Keywords: Hormonal Contraception, Keluahan Pre Menopause Hormonal On
Acceptors 1 Students STIKES A Yani 2 Lecturer A Yani STIKES 3 Lecturer STIKES A Yani
xiii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang
berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan
penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.
Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk,
semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu
kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2004).
Program keluarga berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan
mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi yang lestari.
Berhasil tidaknya pelaksanaan pogram keluarga berencana akan menentukan pula
berhasil tidaknya usaha mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia (Badan
Pusat Statistik, 2007).
Berdasarkan data BKKBN pada tahun 2011 jumlah peserta KB di
Indonesia sebanyak 527.646 akseptor. Metode kontrasepsi yang dipakai yaitu
Suntik sebanyak 308.412 akseptor (27,16%), pil sebanyak140.65939 akseptor
(12,39%), implant sebanyak 26.374 akseptor (2,32%), Intra Uterine Devices
(IUD) sebanyak 33.243 akseptor (2,93%), Medis operatif wanita (MOW)
sebanyak 9.990 akseptor (0,88%), medis operatif pria (MOP) sebanyak 1174
akseptor (0,10%), dan kondom sebanyak 7.794 akseptor (0,69%) (BKKBN,
2011).
Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah berhasil mengajak
wanita usia subur (WUS) untuk menjadi peserta KB sebanyak 31.193 dari jumlah
WUS sebanyak 47.140. Peserta KB yang menggunakan kontrasepsi suntik
sebanyak 16.793 (35,62%), Pil 3.401 (7,21 %), Implant 3.095 (6,57 %), IUD
5.074 (10,76%), MOP 190 (0,40%), MOW 1.215 (2,58%), Kondom 1.425
(3,02%) Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian terbesar peserta KB
aktif mempergunakan kontrasepsi hormonal (BKKBN, 2011).
1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Kontrasepsi hormonal pil merupakan salah satu jenis atau alat Keluarga
Berencana (KB) yang banyak diminati oleh wanita usia subur (WUS).
Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa peserta KB baru yang berjumlah
105.983 orang. Prosentasenya adalah pil (10,08%), suntik (48,41%), implant
(3,26%), intra uterine devices (IUD) (26,15%), metode operasi wanita (MOW)
(4,61%), metode operasi pria (MOP) (0,58%), kondom (6,91%) (BBKBN Kab.
Sleman, 2010).
Penggunaan kontrasepsi pil banyak diminati oleh wanita usia subur,
namun wanita usia subur yang memakai kontrasepsi pil cenderung mengalami
kekhawatiran terutama dengan adanya keluhan dan efek samping yang akan
membuat dirinya mengalami perubahan. Banyak perubahan yang akan terjadi,
baik perubahan fisik maupun perubahan mental yang kemudian akan menuntut
banyak penyesuaian (Departemen Kesehatan, 2005).
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh mekanisme kerja dari kontrasepsi
hormonal pil yaitu dengan meniru proses alamiah. Pada kontrasepsi hormonal pil
akan menggantikan reproduksi normal estrogen dan progesteron, sehingga terjadi
penurunan fungsi pada beberapa organ tetentu, padahal hormon-hormon
reproduksi berguna untuk proses fisiologis dalam tubuh seorang wanita (Gold,
2001).
Ovulasi dihambat dan tidak terjadi pembuahan, dimana hormon
progesteron sudah berkurang, sementara masih ada sedikit hormon esterogen
seringkali menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga terjadinya
pendarahan haid yang tidak sesuai siklus haid sebelumnya. Pada pemakaian
kontrasepsi pil, akan menyebabkan pendarahan haid yang tidak sesuai dengan
siklus haid sebelumnya dapat menimbulkan keluhan pra menpause pada akseptor
hormonal berupa gangguan vasomotor seperti, gejolak panas (hot flusres), sakit
kepala, cepat lelah, kurang tenaga, obstipasi, jantung berdebar-debar, gangguan
libido, kesemutan dan berkunang-kunang. Kekurangan estrogen dapat diketahui
melalui pemeriksaan darah, dengan cara megukur kadar hormon estrogen dan
hormon gonadotropin dalam darah. Estrogen sangat berperan pada metabolisme
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
penting beberapa organ diantaranya kulit, tulang, sistem jantung dan pembuluh
darah, otak, saluran kencing dan tentu saja organ seksual (Yunita, 2007).
Menurut Vries, (2001) menjelaskan bahwa konsentrasi FSH yang tidak
stabil berhubungan dengan keluhan perimenopause. Oral contraceptive (OC)
rnenekan FSH karena OC mengandung estrogen dan progesteron, sehingga
pengguna OC beresiko mengalami keluhan perimenopause pada akseptor
hormonal. Kadar hormon estrogen yang tidakseimbang dan labil di dalam tubuh
akan menyebabkan keluhan-keluhan perimenopause pada akseptor hormonal pil.
Keluhan tesebut seperti sering berkeringat di malam hari, mudah pingsan, depresi,
nyeri tulang dan sendi, daya ingat menurun, sulit konsentrasi, dan juga penyakit
jangka panjang seperti osteoporosis, jantung koroner, stroke, kanker usus besar
(Abernefihy, 2001)
Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal 18
Maret 2012 di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul. Gamping, Sleman,
Yogyakarta. Didapatkan hasil bahwa jumlah akseptor KB sebanyak 137 PUS,
dengan rincian akseptor KB hormonal (Pil, Suntik, implant) sebanyak 83 akseptor
sedangkan akseptor KB non hormonal 30 akseptor. Sedangkan untuk akseptor
hormonal dengan usia > 40 tahun sebanyak 34 akseptor. Akseptor non hormonal
dengan usia > 40 tahun sebanyak 12 akseptor non hormonal, tidak menggunakan
KB dengan usia > 40 tahun sebanyak 19 orang. Pada studi pendahuluan peneliti
juga mewawancarai 9 akseptor dengan usia > 40 tahun tentang keluhan pra
menopause, dari 9 akseptor tersebut ternyata 7 akseptor diantaranya merasakan
susah tidur, sering nyeri tulang dan sendi pada malam hari, sedangkan 2 akseptor
tidak mengalami gangguan apa-apa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis meneliti tentang ”hubungan
pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor
KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman,
Yogyakarta tahun 2012.”
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan
keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri,
Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan
keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra
Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pemakai kontrasepsi hormonal pada akseptor KB Hormonal di
Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta
tahun 2012.
b. Diketahuinya keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum
Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun
2012.
c. Diketahuinya keeratan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan
keluhan pra menopause pada akseptor KB hormonal di Perum Griya Citra
Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi atau materi KB Hormonal
tentang keluhan pra menopause.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pustaka atau referensi
bagi peneliti selanjutnya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
b. Bagi Wanita Usia Subur di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,
Gamping, sleman, Yogyakarta.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai bahan referensi dan
dapat menambah pengetahuan mengenai kontrasepsi hormonal dengan
keluhan pra menopause. Bagi akseptor KB Hormonal apabila terjadi
keluhan sebaiknya menggunakan alternatif kontrasepsi jenis lainnya.
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan
penyuluhan tentang pra menopause pada ibu-ibu yang mendekati pra
menopause supaya ibu mengetahui sebelumnya.
E. Keaslian Penelitian
1. Winda, 2009. Hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan
tingkat kecemasan ibu menjelang menopause di Desa Krengseng Kecamatan
Batang 2009. Variabel Tingkat pengetahuan tentang menopause dan Tingkat
kecemasan ibu saat menjelang menopause. Uji analisis Diskriptif korelasi.
Hasil penelitian, 61,2% ibu mempunyai tingkat pengetahuan sedang, 54,8%
mempunyai tingkat kecemasan dalam kategori cemas berat, Ada hubungan
antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan ibu saat
menjelang menopause . Persamaan : variabel terikatnya. Perbedaan : Uji
analisis, jenis penelitian, populasi, sampel penelitian.
2. Meitasari (2009) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menopause
dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa Kepuh. Tingkat
Pengetahuan Ibu tentang Menopause dan Kecemasan Ibu Menghadapi
Menopause. Uji analisis diskriptif korelasi pendekatan cross sectional.
Menggunakan teknik purposive sampling. Hasilnya sebagian besar responden
mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang menopause yaitu
sebanyak 21 orang. Sedangkan tingkat kecemasan sebagian besar responden
mempunyai tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 orang. Perbedaannya
pada analisis data, waktu dan tempat penelitian. Penelitian ini menggunakan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Persamaan :
variabel terikatnya. Perbedaan : tempat, populasi, sampel penelitian.
3. Triwibowo (2009). Judul penelitian Hubungan Penggunaan Kontrasepsi
Hormonal Terhadap Umur Menopause di Desa Bener Kecamatan Majenang
Kabupaten Cilacap. Variabel penelitian Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
dan Umur Menopause. Uji analisis korelasi dengan pendekatan retrospektif,
uji statistik Chi-square. Hasil penelitian rnenunjukkan umur menopause dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 78,2% lebih dari 44 tahun . Persamaan : variabel
terikatnya Perbedaan penelitian ini adalah pada variabel terikat, jenis
penelitian, populasi, sampel penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksana di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,
Gamping, Sleman, Yogyakarta. Sebagaian besar warga di Perum Griya Citra
Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman merupakan pendatang dari luar kota
Yogyakarta. Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman,
dipimpin oleh seorang rukun tangga (RT), rata-rata ibu-ibu yang tinggal di
daerah tersebut masih berkeluarga dan banyak menggunakan KB hormonal,
setiap KK rata-rata memiliki penghasilan lumayan baik, warga tersebut
mendapatkan pelayanan KB di BPS dan Puskesmas, kegiatan yang sering
dilakukan ibu-ibu yaitu pengajian rutin setiap 1 minggu sekali, arisan pkk
setiap 1 bulan sekali, arisan dhasawisma setiap 1 bulan sekali, posyandu balita
dan lansia 1 bulan sekali.
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
umur ibu, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur Ibu
No Umur Ibu N % 1. 40 - 45 tahun 28 49,1 2. 46 - 50 tahun 29 50,9
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah ibu dengan usia 46 – 50 tahun,
yaitu 29 responden (50,9 %).
31
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
32
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu
No Pendidikan Ibu N % 1. SD 5 8,8 2. SMP 9 15,8 3. SMA/SMK 33 57,9 4. Perguruan Tinggi 10 17,5
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan pendidikan terakhir ibu menunjukkan mayoritas ibu lulusan
SMA/SMK atau sederajat sebanyak 33 orang (57,9%) dan responden
paling sedikit memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 5 orang (8,8%).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
No Pekerjaan Ibu N % 1. IRT 35 61,4 2. Pegawai Swasta 11 19,3 3. PNS 5 8,8 4. Wiraswasta 6 10,5
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan mayoritas pekerjaan ibu
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 35 orang (61,4%) dan paling sedikit
responden bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 5 orang (8,8%).
3. Analisis Univariat
a. Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemakaian kontrasepsi hormonal
No Pemakaian kontrasepsi hormonal N % 1. Non Hormonal 26 45,6 2. Hormonal 31 54,4
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
33
Berdasarkan tabel 4.4. menunjukkan bahwa sebagian besar
responden merupakan ibu dengan Pemakaian kontrasepsi hormonal dalam
kategori akseptor KB hormonal, yaitu 31 reponden (54,4%).
b. Keluhan Pra menopause
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Keluhan Pra Menopause
No Keluhan Pra Menopause N % 1. Ringan 23 40,4 2. Sedang 25 43,9 3. Berat 9 15,8
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.5. menunjukkan mayoritas keluhan pra
menopause yaitu sedang sebanyak 25 orang (43,9%), dan keluhan pra
menopause paling sedikit yaitu berat sebanyak 9 orang (15,8%).
4. Analisis Bivariat (Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dengan
Keluahan Pra Menopause Pada Akseptor KB Hormonal)
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal
No Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
Keluhan Pra Menopause Jumlah Ringan Sedang Berat N % N % N % N %
1. Non Hormonal 19 73,1 5 19,2 2 7,7 26 100,0 2. Hormonal 4 12,9 20 64,5 7 22,6 31 100,0
Jumlah 23 40,4 25 43,9 9 15,8 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.6 responden yang menggunakan KB Non
Hormonal paling banyak mengalami keluhan tingkat ringan sebanyak 19
orang (73,1%), dan responden yang menggunakan KB Hormonal paling
sedikit mengalami keluhan berat sebanyak 2 orang (7,7%), dan KB Hormonal
paling banyak mengalami keluhan tingkat sedang sebanyak 20 orang (64,5%),
dan paling sedikit mengalami keluhan ringan sebanyak 4 orang (12.9%)
Untuk menguji hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan
keluahan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
34
Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012, dapat
dilakukan analisa dengan rumus spearman rank dan nilai koefisien
contingency pada tabel 4.7. berikut:
Tabel 4.7. Hasil hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal
Pengujian 푟 Nilai sig. (푝 )
Nilai Koefisien Contingency
Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dengan Keluhan Pra
Menopause Pada Akseptor KB Hormonal
0,559 0,000 0, 559
Berdasarkan tabel 4.7. diperoleh nilai 푟ℎ푖푡푢푛푔 sebesar 0,559dengan sig
푝푣푎푙푢푒 sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf signifikansi (훼) adalah
5% (0,05) diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0.254. Karena 푟ℎ푖푡푢푛푔 > 푟푡푎푏푒푙 dan nilai p < 0,05
maka 퐻표 ditolak Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan
pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada
akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,
Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien
contingency adalah 0,559. Menurut Sugiyono (2006) jika nilai koefisien
contingency antara 0,400-0,599 maka hubungan dua variabel itu termasuk
dalam katagori sedang. Nilai koefisien contingency pada penelitian ini adalah
0,559 atau di antara 0,400-0,599. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra
menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri,
Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012 dalam katagori
sedang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
35
B. Pembahasan
1. Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
Hasil penelitian di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,
Sleman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa dari 57 responden yang diambil,
sebagian besar responden merupakan ibu dengan pemakaian kontrasepsi
hormonal dalam kategori akseptor KB hormonal, yaitu 31 reponden (54,4%).
Ibu yang tinggal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,
Gamping, Sleman, Yogyakarta, mayoritas ibu menggunakan KB Hormonal
karena dari penelitian ibu mengatakan lebih nyaman menggunakan KB
Hormonal, mudah di hentikan setiap saat, dan tidak mengganggu hubungan
seksual, dan yang sedikit ibu menggunakan KB Non Hormonal karena dari
penelitian ibu mengatakan jangka panjang, sedikit efeksamping, sangat efektif.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha
yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak
positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Perencanaan keluarga yang matang, kehamilan merupakan suatu hal yang
memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk
mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga berencana
adalah suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan serta membina
kesehatan keluarga dengan mengatur usia perkawinan, kehamilan serta
kelahiran agar tercipta keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Penggunaan kontrasepsi hormonal banyak diminati oleh wanita usia
subur, namun wanita usia subur yang memakai kontrasepsi hormonal
cenderung mengalami kekhawatiran terutama dengan adanya keluhan dan efek
samping yang akan membuat dirinya mengalami perubahan. Banyak
perubahan yang akan terjadi, baik perubahan fisik maupun perubahan mental
yang kemudian akan menuntut banyak penyesuaian (Departemen Kesehatan,
2005).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
2. Keluhan Pra Menopause
Hasil penelitian di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,
Sleman, Yogyakarta, juga menunjukkan bahwa dari 57 responden yang
diambil, menunjukkan mayoritas keluhan pra menopause yaitu sedang
sebanyak 25 orang (43,9%), dan keluhan pra menopause paling sedikit yaitu
berat sebanyak 9 orang (15,8%).
Wanita yang berada pada tahap pra menopause, produksi hormon
esterogen, hormon progesteron mulai menurun. Keadaan ini menyebabkan
jarang terjadi ovulasi dan menstruasi tidak teratur, sedikit dengan jarak yang
panjang. Masa pra menopause berhubungan dengan perubahan hormonal
sehingga wanita mengalami perubahan status fisik dan emosional
(Proverawati, 2010). Menurut Hanifah, (2000) gejala dan keluhan yang terjadi
pada masa pra menopause berkaitan erat dengan beberapa faktor, yaitu
menurunnya aktivitas ovarium yang ditandai dengan berkurangnya reaksi
estrogen, faktor psikis, ekonomi dan sosial budaya.
Sebanyak 70 % wanita pra menopause mengalami keluhan
vasomotorik, depresi dan keluhan psikis serta somatik. Berat atau ringannya
keluhan berbeda-beda tiap wanita. Keluhan-keluhan yang dirasakan mencapai
puncak pada masa sebelum dan sesudah menopause dan seiring meningkatnya
usia maka keluhan sering dijumpai (Syahrial, 2005).
Hasil penelitian di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,
Sleman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa dari 57 responden yang diambil,
responden yang menjawab KB Non Hormonal paling banyak mengalami
keluhan tingkat ringan sebanyak 19 orang (73,1%), dan paling sedikit
mengalami keluhan berat sebanyak 2 orang (7,7%), dan KB Hormonal paling
banyak mengalami keluhan tingkat sedang sebanyak 20 orang (64,5%), dan
paling sedikit mengalami keluhan ringan sebanyak 4 orang (12.9%)
Ibu yang tinggal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,
Gamping, Sleman, Yogyakarta, Ibu yang menggunakan KB Hormonal ada
yang mengeluh ringan, sedang, dan berat karena disebabkan faktor usia, jenis
kontrasepsi dan isi kontrasepsi hormonal, faktor pengetahuan, faktor psikis.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
Gejala dari keluhan yang timbul pada masa pra menopause terjadi
akibat defisiensi estrogen. gejala yang paling sering terjadi adalah gejala
neorosis atau gastrointestinal. Tanda neorosis yang terjadi adalah depresi,
mudah tersinggung, gelisah dan tidak mampu berkonsentrasi, sakit kepala,
parastesi kaki dan tangan, tinaitus dan juga terdapat gangguan keseimbangan.
Tanda gastrointestinal antara lain perubahan selera makan yang bisa naik atau
turun, dyspepsia, distensi usus maupun spasme kolon. 'I'anda kardiovaskuler
yang sering dijumpai adalah palpitasi, nyeri prokordinal dan aritmia
fungsional. Akibatnya ketidakstabilan vasomotorik akan terjadi gejolak panas
(Syahrial, 2005).
3. Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dengan Keluahan Pra
Menopause Pada Akseptor KB Hormonal
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai 푟ℎ푖푡푢푛푔 sebesar
0,559dengan sig 푝푣푎푙푢푒 sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf
signifikansi (훼) adalah 5% (0,05) diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0.254. Karena 푟ℎ푖푡푢푛푔 >
푟푡푎푏푒푙 dan nilai p < 0,05 maka 퐻표 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat
hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra menopause
pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,
Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa kontrasepsi hormonal
harus cukup kuat untuk dapat mengubah proses biolagis, sehingga ovulasi tidak
terjadi. Oleh karena itu, terkadang timbul keluhan pra menopause. Pada
akseptor hormonal pil dapat terjadi keluhan ringan, berupa pertambahan berat
badan, perdarahan di luar dari haid, depresi, alapresi, melasma, kandidiasis,
amenore, retensi cairan, keluhan vasomotarik, keluhan somatik, keluhan psikis
dan keluhan-keluhan gastrointerstinal (Wiknjosastro, 2002).
Keluhan vasomotorik ini muncul berupa perasaan panas yang muncul
tiba-tiba disertai keringat banyak, keluhan ini pertama kali muncul pada malam
hari atau menjelang pagi dan akan dirasakan pada siang hari. Gejolak panas
dapat timbul beberapa kali dalam sehari, sehingga kenyamanan hidup
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
terganggu. Kelihatan panas sebagai gangguan minor sedangkan pada wanita
lain gejala ini sangat mengganggu kerja, tidur dan aktivitas seheri-hari (Baziad,
2003).
Keluhan somatik ini paling sering dikeluhkan pada akseptor hormonal
pil, seperti mengeluh sakit pinggang atau mengeluh nyeri daerah kemaluan,
tulang dan otot. Keluhan psikis timbul akibat kekurangan hormon estrogen pada
wanita pra menopause seperti keluhan mudah tersinggung, cepat marah, dan
merasa. tertekan (Baziad, 2003). Keluhan yang berat adalah tromboemboli,
yang mungkin terjadi karena peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan
atau mungkin juga karena pengaruh secara langsung. Angka kejadian
tromboemboli pada akseptor pil adalah sekitar 4-9 kali lebih tinggi pada
akseptor non pil golongan umur sama (Wiknjosastro, 2002).
Pada penelitian ini juga diperoleh nilai koefisien contingency adalah
0,559. Menurut Sugiyono (2009) jika nilai koefisien contingency antara 0,40 –
0,599 maka hubungan dua variabel itu termasuk sedang. Nilai koefisien
contingency pada penelitian ini adalah 0,559 atau di antara 0,40 – 0,599. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara
pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra menopause pada
akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,
Sleman, Yogyakarta tahun 2012.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Meitasari (2009) dengan judul penelitian “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
tentang Menopause dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa
Kepuh. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menopause dan Kecemasan Ibu
Menghadapi Menopause”. Uji analisis diskriptif korelasi pendekatan cross
sectional. Menggunakan teknik purposive sampling. Hasilnya sebagian besar
responden mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang menopause
yaitu sebanyak 21 orang. Sedangkan tingkat kecemasan sebagian besar
responden mempunyai tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 orang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti tentu memiliki keterbatasan dan kelemahan
dalam pelaksanaannya, diantaranya :
1. Pada proses penelitian peneliti dibantu oleh teman dan kader diperumahan
sehingga ada kemungkinan kesalahan dalam penyampaian maksud dan tujuan
penelitian.
2. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 1 variabel independent
(Penggunaan Kontrasepsi Hormonal) sehingga dapat dikatakan bahwa hasil
penelitian ini belum mampu memberikan gambaran secara utuh faktor-faktor
yang mempengaruhi variabel dependent (Keluhan Pra Menapaose).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui hubungan pemakaian
kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB
Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman,
Yogyakarta tahun 2012. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden merupakan ibu dengan pemakaian kontrasepsi
hormona dalam kategori akseptor KB hormonal, yaitu 31 reponden (54,4%).
2. Sebagian besar responden merupakan ibu dengan keluhan pra menopause
dalam kategori sedang, yaitu 25 responden (43,9%)..
3. Berdasarkan hasil uji spearman rank, diperoleh nilai 푟ℎ푖푡푢푛푔 sebesar
0,559dengan sig 푝푣푎푙푢푒 sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf
signifikansi (훼) adalah 5% (0,05) diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0.254. Karena 푟ℎ푖푡푢푛푔 >
푟푡푎푏푒푙 dan nilai p < 0,05 maka 퐻표 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat
hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal (pil) dengan keluahan pra
menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh
Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.
4. Keeratan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra
menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh
Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012 adalah sedang, dengan nilai
koefisien contingency pada penelitian ini adalah 0,559 atau di antara 0,400 –
0,599.
40
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pengalaman dalam
melakukan penulisan ilmiah dan menambah kemampuannya dan pengetahuan
bidang kesehatan.
2. Bagi Wanita Usia Subur di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul
Gamping, Sleman, Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan dapat
menambah pengetahuan mengenai kontrasepsi Hormonal dengan keluhan pra
menopause. Bagi akseptor pil apabila terjadi keluhan sebaiknya menggunakan
alternatif kontrasepsi jenis lainnya.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan
penyuluhan tentang pra menopause pada ibu-ibu yang mendekati pra
menopause supaya ibu mengetahui sebelumnya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Edisi Revisi
cet 14, Jakarta : Rineka Cipta. Arum, D., DKK. (2009). Panduan Lengkap Pelayan KB Terkini. Yogyakarta :
Mitra Cendikia. BKKBN. (2008). Informasi Dasar Program Kependuduksn Keluarga Berencana.
Jakarta. . (2011). Rapat Kerja Program Keluarga Berencana Nasional. Diakses
23 April 2012, dari http://www.bkkbn.go.id/ Baziad, A. (2002). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo Badan Pusat Statistik. (2007). Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : BPS . (2007). Indikator Kesejahteraan Rakyat 2006. Jakarta : BPS . (2007). Statistik Indonesia 2007. Jakarta : BPS DepKes RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Jakarta : DepKes . (2007). Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta : DepKes Dinkes Kota Yogyakarta. (2010). Profil Kesehatan Kotamadya Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kotamadya Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : Eresco Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasrpsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan Hidayat,A,A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta
: Salemba Handayani, S. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka
Rihama Haines C.J & Ludicke F. (2005). Contraception In The Perimenopause. First
consensus meeting in the East Asian Region.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Hanifiah, J.M. (2000). Klimakterium pada Wanita dan Pria. Majalah Dokter Keluarga.
Kasdu, D. (2002). Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspa
Swara. Manuaba, I. B. G. (2002). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Arcan Meitasari. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menopause
dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa Kepuh. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Notoatmodjo, S. (2010). Metologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. . (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. . (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Proverawati, A. & Emi, S. (2010). Menopause dan Sindrome premenopause.
Yogyakarta: Nuha Medika. Press. Spreff, L., DKK. (2000). Pedoman Klinis Kontrasepsi. Edisi 2. Jakarta :
EGC Rosdiana. (2011). Apa perimenopause. [serial online]. Available from URL: http://doktersehat.com/apa-itu-menopause/#ixzz1s09pbRUQ. [diakses tanggal 20 maret 2012]. Siagian, A. (2003). Saatnya Memperhatikan Kesehatan Wanita Usia Menopause
dengan serius. [serial online]. Available from URL: Http:situs.mitrainti.org/agin/des/2003/ag.ol.htm. [diakses tanggal 23 maret 2012].
Syahrial, H. (2005). Klimakterium dan Permasalahannya. Majalah Dokter
Keluarga. Saifuddin, Abdul Bari. (2003). Prilaku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono, S. (2007). Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.
Cetakan Keempat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Siswosudarmo, DKK. (2001). Teknelogi Kontrasepsi. Yogyakarta : Gajah Mada
University
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
Sugiono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Surajiyo. Drs. (2007). Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia; Suatu
Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara Triwibowo, C. (2009). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Terhadap
Umur Menopause di Desa Bener Kec Majenang Kab Cilacap. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Vries, et al. (2001). Oral Contraceptive Use In Relation To Age At Menopause In
The DOM Cohort. Human Reproduction. Wiknjosastro, H. Dkk. (2002). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiryoharjo. Winda. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan
tingkat kecemasan ibu menjelang menopause di Desa Krengseng Kecamatan Batang. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Yatim, F. (2002). Haid tidak wajar dan Menopause. Jakarta: Pustaka Pupuler
Obor.